BAB I PENDAHULUAN. kejenuhan belajar. Berkaitan dengan itulah tingkat kejenuhan belajar siswa perlu memperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

KONSELING YANG MENENANGKAN DENGAN MENGGUNAKAN RELAXATION BY IMAGINE. Oleh : Eva Imania Eliasa, SPd *

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendekatan Konseling Behavioral

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Kecemasan terhadap keramaian

BAB III METODE PENELITIAN

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

HEADSTAND / KOPSTAND

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang)

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SERIRIT

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM MENGGUNAKAN TEKNIK RELAKSASI ABSTRACT

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

Olahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun teori-teori yang dijelaskan adalah teori mengenai

PERATURAN BARIS BERBARIS

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

BRAIN GYM, BRAIN GAMES ( MARI BERMAIN OTAK DENGAN SENAM OTAK ) Oleh : EVA IMANIA ELIASA, S.Pd

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG

Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA

- - Peganglah chinning bar dengan telapak tangan menghadap keluar dengan pegangan lebar.

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

Medan, Mei 2016 Peneliti. (Rizky Rahma Nova) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)


BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Cara Membaca Bahasa Tubuh

Metode Observasi & Wawancara

KUESIONER. Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat Di IGD RSAB Harapan Kita

Setelah melekat, bibir atas bayi akan mendekat ke puting, areola nampak di atas bibir. Jagalah dagu bayi dekat pada payudara Anda.

BAB III METODE PENELITIAN

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan

SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot


BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, dan (6) teknik analisis data.

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

Keterangan : 1: Tidak sakit, 2: Agak sakit, 3: Sakit, 4: Sakitsekali

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Petunjuk Meditasi Jalan, Duduk, dan Kegiatan Sehari-hari dalam Meditasi Vipassanā

IFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TEHNIK MOBILITAS DAN STRATEGI LAYANAN IRHAM HOSBI PLB FIP UPI

FORMAT PENGKAJAN FISIK KLIEN GERONTIK. Jenis Kelamin : Suku : Agama : Status Perkawinan : Tanggal Pengkajian :

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

Anak yang berorangtua obesitas, berpeluang menjadi obesitas 60 90%.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III. selama kehamilan trimester III adalah sebagai berikut:

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

Pusat Hiperked dan KK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

59

METODE DASAR TIUP TRUMPET

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktif, sistematis dan intregativ untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam diri maupun faktor dari luar diri individu. Salah satu faktor berpengaruh terhadap proses belajar siswa adalah kejenuhan belajar. Berkaitan dengan itulah tingkat kejenuhan belajar siswa perlu memperoleh perhatian lebih agar siswa kelak mampu memperhatikan dan menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam proses belajar mengajar. Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa enggan, lesu, tidak bersemangat atau tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar (Haki, 2008:64). Kejenuhan belajar ini dapat dialami siapa saja, terutama orang-orang yang sejak masa sekolah dasarnya merupakan orang-orang yang sangat rajin belajar. Berdasarkan pengamatan dan informasi dari berbagai sumber, ternyata masalah kejenuhan belajar ini banyak dijumpai pada tingkatan SLTP. Kejenuhan belajar seseorang tidak bisa terlepas dari faktor bahan pelajaran sebagai salah satu penyebabnya. Bahan pelajaran yang terlalu sukar biasanya cepat mendatangkan kelelahan dalam belajar, sehingga meningkatkan kejenuhan belajar pada siswa. Bahan pelajaran yang mudah untuk dipelajari dan dikuasai biasanya mendukung konsentrasi belajar dalam waktu yang relatif lama. Faktor umum penyebab kejenuhan belajar diantaranya adalah cara atau metode belajar yang tidak bervariasi, belajar hanya di tempat tertentu, suasana belajar yang tidak 1 berubah-ubah, kurang aktivitas rekreasi atau hiburan dan adanya ketegangan mental yang kuat dan berlarut-larut pada saat belajar. Oleh karena itu, di dalam meminimalkan kejenuhan belajar diperlukan suatu teknik atau strategi pembelajaran yang tepat.

Melalui pengamatan langsung yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober 2013 terhadap 24 siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa dijumpai permasalahan tingginya tingkat kejenuhan siswa saat kegiatan belajar mengajar matematika yakni terdapat 14 siswa (59%) yang cepat jenuh belajar matematika. Tingginya tingkat kejenuhan siswa nampak dari beberapa hal seperti siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar, siswa tidak senang dengan pelajaran matematika dan mereka cendrung mencari alasan untuk tidak ikut pelajaran seperti permisi ke toilet, permisi fotocopy, dan beberapa alasan lainnya. Dari hasil wawancara dengan guru BK di SMP Negeri 1 Tapa dikatakan bahwa alasan siswa seperti itu karena mereka merasa pelajaran itu sulit, membosankan, tidak menarik, tidak bisa mengerti sehingga tidak ada motivasi dalam diri siswa untuk memperkaya pengetahuan mereka dengan materi yang disampaikan. Selain itu, guru yang mengajar terlalu cepat dalam menjelaskan materi sehingga siswa menjadi kurang paham dengan apa yang disampaikan oleh guru mata pelajaran matematika. Tingginya kejenuhan belajar matematika yang dialami siswa tersebut, merupakan tugas guru mata pelajaran untuk mengatasinya. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat, membuat siswa senang terhadap mata pelajaran yang dipelajari sehingga membuat siswa mampu memfokuskan perhatiannya di dalam proses pembelajaran. Guru bimbingan dan konseling juga berkewajiban dalam mengatasi siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar matematika, karena guru bimbingan dan konseling memiliki empat bidang pelayanan. Empat bidang yang dimaksud adalah bidang belajar, bidang pribadi, bidang sosial dan bidang karir. Konsentrasi belajar termasuk di dalam pelayanan bidang belajar. Melihat fenomena tersebut, maka bimbingan dan konseling memberikan suatu alternatif penyelesaian terhadap permasalahan tersebut. Salah satu cara yang digunakan adalah menerapkan konseling behavioral dengan teknik relaksasi.

Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam konseling behavioral salah satunya adalah teknik relaksasi. Hakim (2004: 41) menyatakan relaksasi merupakan suatu proses pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan apapun. Cormier dan Cormier (dalam Abimanyu dan Manrihu, 2006:320) menambahkan relaksasi (otot) yaitu usaha mengajari seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar tentang perasaan-perasaan tegang dan perasaan-perasaan relaks kelompokkelompok otot utama seperti tangan, muka dan leher, dada, bahu, punggung, perut, dan kaki. Cormier dan Cormier (dalam Abimanyu dan Manrihu, 2006:322) mengemukakan tujuh langkah relaksasi, yaitu a) rasional; b) instruksi tentang pakaian; c) menciptakan lingkungan yang nyaman; d) konselor memberi contoh latihan relaksasi; e) instruksi latihan relaksasi; f) penilaian setelah latihan; dan g) pekerjaan rumah dan tindak lanjut. Masters (dalam Gunarsa, 2004:211) menambahkan salah satu efek dari latihan relaksasi adalah meningkatnya kemampuan untuk menguasai kegiatan kognitif, meliputi pemusatan perhatian (konsentrasi) dan meminimalkan kejenuhan. Siswa yang memiliki ciri-ciri tidak jenuh dalam belajar diantaranya adalah perhatian yang terfokus pada hal yang diterangkan guru atau pelajaran yang sedang dipelajari. Melalui penerapan teknik relaksasi diharapkan kejenuhan siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa dalam pembelajaran matematika dapat diminimalkan. Sehubungan dengan masalah di atas maka peneliti akan melksanakan tindakan kelas dengan judul Meminimalkan Kejenuhan Belajar Matematika Melalui Teknik Relaksasi Pada Siswa Kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini yakni:

a. Sebagian besar siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa jenuh belajar matematika. b. Siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar matematika c. Siswa tidak senang dengan pelajaran matematika dan mereka cendrung mencari alasan untuk tidak ikut pelajaran. d. Pelajaran matematika dirasakan sulit oleh siswa. e. Guru yang mengajar terlalu cepat dalam menjelaskan materi sehingga siswa menjadi kurang paham dengan apa yang disampaikan oleh guru mata pelajaran matematika. 1.3 Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah penelitian yakni: Apakah teknik relaksasi dapat digunakan untuk meminimalkan kejenuhan belajar matematika pada siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa? 1.4 Pemecahan Masalah Upaya untuk meminimalkan kejenuhan belajar matematika pada siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa melalui teknik relaksasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Guru mengatur kondiri ruang kelas dan memberikan penjelasan tentang pelaksanaan teknik relaksasi. b Guru memulai kegiatan relaksasi diawali dengan mengatur pernafasan dengan mata tertutup, tunjukkan perhatian pada pernafasan, atur nafas dengan menarik nafas kemudian keluarkan lagi, ulangi sampai nafas menjadi tenang dan stabil sekitar 3 menit. c. Pengencangan otot dilakukan masih dengan pola pernafasan, kencangkan bagian-bagian otot saat menarik nafas, kemudian kendurkan saat mengeluarkan pernafasan. d. Tangan dikepal, ditahan dan kemudian dikendurkan lagi. Ulangi e. Jari tangan, luruskan semua jari, tahan dan kendurkan. Ulangi

f. Bisep, kepalkan kedua tangan, sentuhkan kepalan itu pada bahu, kencangkan otot bisep, tahan dan kendurkan. Ulangi. g. Bahu, angkat bahu sampai hampir menyentuh telinga, tahan, kendurkan. Ulangi h. Dahi, angkat alis setinggi mungkin, tahan, kendurkan. Ulangi i. Wajah, pejamkan mata kuat-kuat, tahan, kendurkan lagi. Ulangi j. Bibir, rapatkan bibir erat-erat, tahan, kendurkan. Ulangi k. Lidah, tekan lidah pada langit-langit mulut, tahan, kendurkan. Ulangi m. Rahang, rapatkan gigi kuat-kuat seperti gerakan menggigit kuat, tahan, kendurkan. Ulangi n. Kepala, tekan kepala ke belakang, tahan, kendurkan. Ulangi o. Dada, tarik nafas dalam-dalam hingga nafas mengembang, tahan nafas selama lima detik, kendurkan. Ulangi p. Perut, tekan perut ke dalam kencangkan dan tahan selama lima detik, kendurkan. Ulangi q. Punggung, jauhan punggung dari lantai atau sandaran seperti gerakan membungkuk, tahan, kendurkan. Ulangi r. Kaki dan paha, angkat kaki sampai otot paha kendang, tahan, kendurkan. Ulangi. s. Telapak kaki, tekukkan telapak kaki ke muka, tahan, kendurkan. Ulangi t. Jari kaki, tegakkan jari-jari kaki ke atas menghadap langit, tahan, kendurkan. Ulangi u. Hypnoself, masih dengan pola pernafasan, konsentrasikan pikiran anda, arahkan pikiran anda pada ingatan atau bayangan tertentu yang indah. 1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan kejenuhan belajar matematika melalui teknik relaksasi pada siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa. 1.5 Manfaat Penelitian Peneltian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat berikut: a. Guru Dapat menambah pengalaman guru dalam meminimalkan kejenuhan siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Tapa pada mata pelajaran matematika melalui teknik relaksasi b. Siswa Siswa lebih rileksdan termotivasi saat mengikuti pelajaran matematika. c. Bagi Sekolah Dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak sekolah tentang manfaat teknik relaksasi untuk meminimalkan kejenuhan belajar siswa. d. Peneliti Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan upaya meminimalkan kejenuhan belajar matematika pada siswa.