PENINGKATAN AKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ARTIKEL PENELITIAN.

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK WORD SQUARE DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PELAJARAN IPS ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE KARTU ARISAN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK KELAS IV SDN 48 KETANJAK MELIAU ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN COURSE REVIEW HORAY DI MIN PONTIANAK TENGGARA ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI KELAS IV

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK TALKING STICK DI KELAS V SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY ARTIKEL PENELITIAN OLEH ARIE TIYAWARMAN F

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 71 PONTIANAK BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PERMAINAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPA MODEL KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE DISEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PETA KONSEP POHON JARINGAN PEMBELAJARAN PKn SD ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK COURSE REVIEW HORAY DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS KELAS V SD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

Oleh: Ari Herliyanto, Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

PENINGKATAN KETERLIBATAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL STAD IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI SEKOLAH DASAR

Syafaryani, Siti Halidjah, K.Y. Margiati. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan .

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH WINARTI NIM F

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ARTIKEL PENELITIAN Oleh: WENI NURHASANAH NIM F37010021 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2014 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Weni, Nurhasanah,Drs. H. Suhardi, Marli, M. Pd., Drs. H. Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN Email :whenwhenie@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik, mental dan emosional siswapada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 17 Pontianak Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan menggambarkan/melukiskan/keadaan subyek/obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang sebenarnya. Hasil penelitian yang diperoleh sudah tercapai yaitu pada baseline aktivitas fisik 31,08% meningkat menjadi 96,97% pada siklus 2 pertemuan 2. Pada baseline aktivitas mental sebesar 29,29% meningkat menjadi 92,93% pada siklus 2 pertemuan 2. Pada baseline aktivitas emosional 46,465% meningkat menjadi 98,99% pada siklus 2 pertemuan 2. Selisih keseluruhan dari baseline ke siklus 2 sebesar 62,11% dengan kategori tinggi untuk aktivitas fisik. Selisih keseluruhan dari baseline ke siklus 2 yaitu 59,098% dengan kategori sedang untuk aktivitas mental. Selisih keseluruhan dari baseline ke siklus 2 sebesar 49% dengan kategori sedang untuk aktivitas emosional. Kata kunci : Model Kooperatif, Kartu Arisan, Aktivitas Abstract: This research is mean to increase physical activity, mental, and emotional students at learning science social class VI of public elementary school 17 pontianak city. The research method used was descriptive, research by displaying/unmerciful the state an object when research subjects/now based on actual fact. The result of research obtained has been reached is on the baseline from 31,08% increased to 96,97% for physical activity in cycles increased to 2 meeting 2. On the baseline by mental activity29,29% increased to 92,93% in 2 cycles 2 meeting. On the baseline by emotional activity from 46,465% to 98,99% increased 2 meeting 2. Overall difference from the baseline to two cycle of 62,11 with categories high for physical activity. Overall difference from the baseline to two cycle of 59,098% with categories moderately for mental activity.overall difference from the baseline to two cycle of 49% category with moderately to activity emotional. Keywords: Model Cooperative, Card Arisan, Activities S eiring dengan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa dituntut untuk mampu melakukan aktivitas fisik, mental dan emosional karena IPS merupakan ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006:575). Akan tetapi, dalam pembelajaran IPS hanya melakukan aktivitas saja tidaklah cukup, melainkan siswa diharapkan dapat meningkatkan aktivitas pembelajarannya.jika aktivitas pembelajaran siswa sudah optimal, guru 2

hendaknya meningkatkan aktivitas siswa, baik itu aktivitas fisik, mental maupun emosional. Akan tetapi pada kenyataanya, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial guru hanya menggunakan metode ceramah dan metode penugasan yang tidak memicu munculnya aktivitas siswa.dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kurang beraktivitas.sementara dalam pembelajaran sangat diperlukan aktivitas belajar siswa.hal ini menunjukkan adanya kesenjangan. Untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi peneliti akan menggunakan model kooperatif tipe kartu arisan dalam kegiatan pembelajaran IPS dan penggunaan model ini diharapkan memberi solusi untuk mengatasi rendahnya aktivitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosialpada kelas VI A SD. Negeri 17Pontianak Kota. Tannenbaum (dalam Asra, dkk. 2008:58) menyatakan Aktivitas merupakan suatu tingkat yang menggambarkan sejauh mana peran anggota dalam melibatkan diri pada kegiatan dan menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam pelaksanaan tersebut. Sardiman (2010:21) meyatakan bahwa Belajar dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.aktivitas belajar merupakan segala kegitan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilainilai, sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Menurut Soekamto (dalam Trianto, 2007:5) menyatakan bahwa yang dimaksud Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.model Pembelajaran Kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru (Suprijono, 2011:54). Menurut Nurhayani Model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan adalah salah satu pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru. Siswa dibentuk kelompok dan setiap pertanyaan digulung dan dimasukkan ke dalam gelas kemudian siswa yang memegang kartu jawaban menjawab setelah dikocok terlebih dahulu.setiap kelompok mendapatkan kartu jawaban yang sama begitu juga dengan jumlahnya dengan kelompok lain.sedangkan menurut Nurhadi Model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan adalah suatu strategi pembelajaran yang tumbuh dari penelitian pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dan waktu diberikan secara bergantian.siswa dibentuk kelompok dan 3

setiap pertanyaan digulung dan dimasukkan ke dalam gelas kemudian siswa yang memegang kartu jawabanmenjawab setelah pertanyaan dikocok terlebih dahulu. Dari kedua pendapat tersebut, dapat peneliti simpulkan, bahwa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama di dalam kelompok kecil untuk berdiskusi mengenai jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru, dan waktu diberikan secara bergantian. Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan menurut Nurhadi adalah sebagai berikut: 1. Bagikan kertas jawaban pada peserta didik, masing-masing 1 lembar, kartu soal digulung dan dimasukkan ke dalam gelas; 2. Gelas yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh dibacakan agar dijawab oleh peserta didik yang memegang kartu jawaban. Pertanyaan yang dibacakan oleh guru wajib dicatat oleh masing-masing peserta didik; 3. Apabila jawaban benar, maka peserta didik dipersilahkan tepuk tangan; 4. Setiap jawaban yang benar, peserta didik diberi point 1; 5. Kemudian gelas yang masih berisi soal dikocok kembali, kemudian salah satu soal yang jatuh dibacakan agar dijawab oleh peserta didik yang memegang kartu jawaban; 6. Apabila jawaban benar, maka peserta didik dipersilahkan tepuk tangan; 7. Jawaban yang benar diberi poin 1 untuk nilai setiap peserta didik; 8. Dan seterusnya langkah-langkah ini dilaksanakan sampai soal yang ada dalam gelas habis dibacakan. Gambar 1 Media Tipe Kartu Arisan METODE Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang sebenarnya. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, dimana penelitian ini merupakan suatu aktivitas mencermati komponen-komponen atauobyek yang ada di dalam kelas dengan menggunakan tindakan tertentu untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi belajar yang terjadi di dalam kelas. 4

Jenis penelitian ini merupakan Kolaboratif, dimana dalam penelitian ini adanya upaya kolaborasi antara guru wali kelas VIA dan peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Suharsimi Arikunto, dkk (2012:62) menyatakan bahwa Pada Penelitian Tindakan Kelas adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action). Secara umum sifat penelitian ada dua yaitu kualitatif dan kuantitatif.penelitian ini bersifat kualitatif karena digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah serta analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.(sugiyono. 2008:15). Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIA Sekolah Dasar Negeri 17 Pontianak Kota yang beralamat di Jalan Putri Candramidi (Podomoro).Yang menjadi subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIA SDN 17 Pontianak Kota yang berjumlah 33 peserta didik, terdiri dari 17 peserta didik perempuan dan 16 peserta didik laki-laki. Untuk mengetahui pencapaian aktivitas belajar siswa maka berikut ini dirumuskan indikator kinerja aktivitas belajar siswa. 1. Aktivitas Fisik Indikator aktivitas fisik dalam proses pembelajaran adalah menyimak guru menyampaikan pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, membuat rangkuman, mengerjakan tes, menyelenggarakan permainan (simulasi). 2. Aktivitas Mental Indikator aktivitas mental dalam proses pembelajaran adalah merenungkan, mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan, menjawab pertanyaan dengan tepat. 3. Aktivitas Emosional Indikator aktivitas emosional dalam proses pembelajaran adalah berminat mengikuti kegiatan pembelajaran, senang memberikan tanggapan atas jawaban temannya, tenang pada saat guru membacakan pertanyaan, dan bersemangat dalam mengikuti Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung.berdasarkan teknik pengumpul data yang digunakan, maka alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan/observasi, dimana pengamatan/observasi tersebut dilakukan secara langsung pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam penelitian ini lembar observasi yang digunakan meliputi lembar observasi mengenai aktivitas siswa dan lembar IPKG. Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan menghitung persentase aktivitas belajar siswa baik aktivitas fisik, mental maupun emosional.dari data tersebut kemudian ditarik kesimpulan apakah tindakan yang dilaksanakan berhasil atau tidak.dalam penelitian ini analisis data menggunakan rumus sebagai berikut. Untuk menghitung persentase aktivitas belajar siswa dipergunakan rumus persentase dari Anas Sudijono (2008:43). P = f N x 100% Dengan keterangan sebagai berikut: 5

P = angka persentase f = frekuensi yang muncul N = jumlah frekuensi atau banyaknya individu (number of case) Untuk perhitungan rata-rata yaitu sebagai berikut. X = X1 + X2 + X3+.. NX n Selanjutnya hasil persentase tersebut akan dirata-ratakan dan disesuaikan dengan kriteria rata-rata persentase, adapun kriteria rentangan persentase sebagai berikut. Sangat Tinggi = 81% - 100% Tinggi = 61% - 80% Sangat Rendah = 0% - 20% Rendah = 21% - 40% Sedang = 41% - 60% Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2012:17-19) tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Tahap Perencanaan (Planning) (2) Tahap Pelaksanaan (Acting) (3) Tahap Pengamatan (Observing) (4) Tahap Refleksi (Reflecting) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 1 Hasil Observasi Indikator Aktivitas Pembelajaran Siswa Pada Siklus I Pertemuan Pertama NO Indikator Kinerja Siklus I Pertemuan I Muncul Tidak Muncul A. Aktivitas Fisik 1. Menyimak guru 56,25% 43,75% menyampaikan pertanyaan. (18 org) (14 org) 2. Membuat rangkuman. 46,875% 53,124% (15 org) (17 org) 3. Mengerjakan soal tes dengan 59,375% 40,625% sungguh-sungguh. (19 org) (13 org) 4. Menyelenggarakan permainan. 43,75% 56,25% (14 org) (18 org) Rata-rata Aktivitas Fisik 51,56% 48,43% B. Aktivitas Mental 1. Mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan. 46,875% (15 org) 53,125% (17 org) 2. Menjawab pertanyaan dengan tepat. 56,25% (18 org) 43,75% (14 org) 3. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 53,125% (17 org) 46,875% (15 org) Rata-rata Aktivitas Mental 52,083% 47,92% C. Aktivitas Emosional 6

1. Berminat mengikuti kegiatan 56,25% (18 org) 43,75% (14 org) 2. Bersemangat dalam mengikuti 59,375% (19 org) 40,62% (13 org) 3. Tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. 65,62% (21 org) 34,38% (11 org) Rata-rata Aktivitas Emosional 60,415% 39,58% Total Rata-rata 54,69% 45,31% Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut: Grafik 1 Aktivitas Siswa pada Siklus 1 Pertemuan 1 51,56% 52,08% 60% Aktivitas Fisik Aktivitas Mental Aktivitas Emosional Pada indicator aktivitas fisik, terbagi menjadi 4 indikator kinerja, yaitu menyimak guru menyampaikan pertanyaan, membuat rangkuman, mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh dan menyelenggarakan permainan. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase baseline pada aktivitas fisik dari 31,08% meningkat menjadi 51,56% pada siklus I pertemuan I. Pada indicator aktivitas mental, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan, menjawab pertanyaan dengan tepat, dapat menyimpulkan materi yag telah dipelajari. Hasil penelitian yang telah diperoleh tercapai, yaitu dari baseline 29,292% menjadi 52,083% pada siklus I pertemuan I. Pada indicator aktivitas emosional, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. Hasil penelitian yang diperoleh telah tercapai, yaitu dari baseline 46,465% meningkat menjadi 60,415% pada siklus I pertemuan I. Tabel 2 Hasil Observasi Indikator Kinerja Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I Pertemuan Kedua 7

NO Indikator Kinerja Siklus I Pertemuan II Muncul Tidak Muncul A. Aktivitas Fisik 1. Menyimak guru menyampaikan 66,67% 33,33% pertanyaan. (22 org) (11 org) 2. Membuat rangkuman. 57,58% 42,42% (19 org) (14 org) 3. Mengerjakan soal tes dengan 69,69% 30,30% sungguh-sungguh. (23 org) (10 org) 4. Menyelenggarakan permainan. 60,60% 39,39% (20 org) (13 org) Rata-rata Aktivitas Fisik 63,63% 36,36% B. Aktivitas Mental 1. Mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan. 57,58% (19 org) 42,42% (14 org) 2. Menjawab pertanyaan dengan tepat. 69,69% (23 org) 30,30% (10 org) 3. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 63,63% (21 org) 36,36% (12 org) Rata-rata Aktivitas Mental 63,63% 36,36% C. Aktivitas Emosional 1. Berminat mengikuti kegiatan 66,67% (22 org) 33,33% (11 org) 2. Bersemangat dalam mengikuti 75,76% (25 org) 24,24% (8 org) 3. Tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. 75,76% (25 org) 24,24% (8 org) Rata-rata Aktivitas Emosional 72,73% 27,27% Total Rata-rata 66,66% 33,33% Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut: 8

Grafik 2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan Kedua 63,64% 63,63% 73% Pada indicator aktivitas fisik, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa menyimak guru menyampaikan pertanyaan, siswa membuat rangkuman, siswa mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh dan menyelenggarakan permainan. Dari tiap indicator mengalami peningkatan, rata-rata persentase siklus I pertemuan I 51,56% meningkat menjadi 63,63% pada siklus I pertemuan II.Pada indicator aktivitas fisik, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa menyimak guru menyampaikan pertanyaan, siswa membuat rangkuman, siswa mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh dan menyelenggarakan permainan. Dari tiap indicator mengalami peningkatan, rata-rata persentase siklus I pertemuan I 51,56% meningkat menjadi 63,63% pada siklus I pertemuan II. Pada indicator aktivitas mental terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan, siswa menjawab pertanyaan dengan tepat dan siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian yang telah diperoleh tercapai, yaitu dari siklus I pertemuan I 52,083% menjadi 63,63% pada siklus I pertemuan II. Pada indicator aktivitas emosional terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. Hasil penelitian yang telah diperoleh tercapai, yaitu dari siklus I pertemuan I 60,415% menjadi 72,73% pada siklus I pertemuan II. Tabel 3 Hasil Observasi Indikator Kinerja Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Pertama Siklus II Pertemuan I NO Indikator Kinerja Muncul Tidak Muncul A. Aktivitas Fisik 1. Menyimak guru menyampaikan pertanyaan. 2. Membuat rangkuman. 3. Aktivitas Fisik Mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh. Aktivitas Mental Aktivitas Emosional 87,9% (29 org) 90,91% (30 org) 93,94% (31 org) 12,12% (4 org) 9,09% (3 org) 6,06% (2 org) 9

4. Menyelenggarakan permainan. 84,85% 15,15% (28 org) (5 org) Rata-rata Aktivitas Fisik 89,4% 10,6% B. Aktivitas Mental 1. Mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan. 78,79% (26 org) 21,21% (7 org) 2. Menjawab pertanyaan dengan tepat. 84,85% (28 org) 15,15% (5 org) 3. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 87,9% (29 org) 12,12% (4 org) Rata-rata Aktivitas Mental 83,85% 16,15% C. Aktivitas Emosional 1. Berminat mengikuti kegiatan 90,91% (30 org) 9,09% (3 org) 2. Bersemangat dalam mengikuti 90,91% (30 org) 9,09% (3 org) 3. Tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. 93,94% (31 org) 6,06% (2 org) Rata-rata Aktivitas Emosional 91,92% 8,08% Total Rata-rata 88,39% 11,61% Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut: Grafik 3 Aktivitas Siswa Pada Siklus II Pertemuan Pertama 89,40% 83,85% 92% Aktivitas Fisik Aktivitas MentalAktivitas Emosional Pada indicator aktivitas fisik, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa menyimak guru menyampaikan pertanyaan, siswa membuat rangkuman, siswa mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh dan menyelenggarakan permainan. Dari tiap indicator mengalami peningkatan, rata-rata persentase siklus 10

I pertemuan II 63,64% meningkat menjadi 89,4% pada siklus II pertemuan I. Pada indicator aktivitas mental terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan, siswa menjawab pertanyaan dengan tepat dan siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian yang telah diperoleh tercapai, yaitu dari siklus I pertemuan II 63,63% menjadi 83,85% pada siklus II pertemuan I. Pada indicator aktivitas emosional terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. Hasil penelitian yang telah diperoleh tercapai, yaitu dari siklus I pertemuan II 72,73% menjadi 91,92% pada siklus II pertemuan I. Tabel 4 Hasil Observasi Indikator Kinerja Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus II Pertemuan II NO Indikator Kinerja Siklus II Pertemuan II Muncul Tidak Muncul A. Aktivitas Fisik 1. Menyimak guru 96,97% 3,03% menyampaikan pertanyaan. (32 org) (1 org) 2. Membuat rangkuman. 100% 0 3. Mengerjakan soal tes dengan 100% sungguh-sungguh. 0 4. Menyelenggarakan permainan. 90,91% 9,09% 30 (3 org) Rata-rata Aktivitas Fisik 96,97% 3,03% B. Aktivitas Mental 1. Mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan. 87,88% (29 org) 12,12% (4 org) 2. Menjawab pertanyaan dengan 100% tepat. 0 3. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 90,91% (30 org) 9,09% (3 org) Rata-rata Aktivitas Mental 92,93% 7,07% C. Aktivitas Emosional 1. Berminat mengikuti kegiatan 96,97% (32 org) 3,03% (1 org) 2. Bersemangat dalam mengikuti 100% 0 3. Tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. Rata-rata Aktivitas Emosional 100% 98,99% 1,01% Total Rata-rata 95,96% 4,04% Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut: 0 11

Grafik 4 Aktivitas Siswa Pada Siklus II Pertemuan Kedua 96,97% 99% 91,92% N O Pada indicator aktivitas fisik, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa menyimak guru menyampaikan pertanyaan, siswa membuat rangkuman, siswa mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh dan menyelenggarakan permainan. Dari tiap indicator mengalami peningkatan, rata-rata persentase siklus II pertemuan I 89,4% meningkat menjadi 96,97% pada siklus II pertemuan II. Pada indicator aktivitas mental terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan, siswa menjawab pertanyaan dengan tepat dan siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian yang telah diperoleh tercapai, yaitu dari siklus II pertemuan I 83,85% menjadi 92,93% pada siklus II pertemuan II. Pada indicator aktivitas emosional terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan siswa tenang pada saat guru membacakan pertanyaan. Hasil penelitian yang telah diperoleh tercapai, yaitu dari siklus II pertemuan I 91,92% menjadi 98,99% pada siklus II pertemuan II. Pembahasan Tabel 5 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II Baseline Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Indikator Kinerja I II I II Muncul Muncul Muncul Muncul Muncul A. Aktivitas Fisik Menyimak guru 1. menyampaikan pertanyaan. Aktivitas Fisik Aktivitas Mental Aktivitas Emosional 45,5% (15 org) 56,25% (18 org) 66,67% (22 org) 87,9% (29 org) 96,97% (32 org) 27,273% 46,875% 57,58% 90,91% 100% 2. Membuat rangkuman. (9 org) (15 org) (19 org) (30 org) 3. Mengerjakan soal tes 51,51% 59,375% 69,69% 93,94% 100% 12

dengan sungguh-sungguh. (17 org) (19 org) (23 org) (31 org) 4. Menyelenggarakan 43,75% 60,60% 84,85% 90,91% 0 permainan. (14 org) (20 org) (28 org) 30 Rata-rata Aktivitas Fisik 31,08% 51,56% 63,63% 89,4% 96,97% B. Aktivitas Mental 1. Mengingat pelajaran yang telah dilaksanakan. 21,212% (7 org) 46,875% (15 org) 57,58% (19 org) 78,79% (26 org) 87,88% (29 org) 2. Menjawab pertanyaan dengan tepat. 30,30% (10 org) 56,25% (18 org) 69,69% (23 org) 84,85% (28 org) 100% 3. Siswa dapat 36,364% 53,125% 63,63% 87,9% 90,91% menyimpulkan materi (12 org) (17 org) (21 org) (29 org) (30 org) yang telah dipelajari. Rata-rata Aktivitas Mental C. Aktivitas Emosional 1. Berminat mengikuti kegiatan 29,292 % 36,364% (12 org) 2. Bersemangat dalam 45,456% mengikuti (15 org) 3. Tenang pada saat guru 57,576% membacakan pertanyaan. (19 org) Rata-rata Aktivitas 46,465 Emosional % Total Rata-rata 35,612 % 52,083% 63,63% 83,85% 92,93% 56,25% (18 org) 59,375% (19 org) 65,62% (21 org) Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut: Grafik 5 Rekapitulasi Rata-rata Aktivitas Siswa 66,67% (22 org) 75,76% (25 org) 75,76% (25 org) 90,91% (30 org) 90,91% (30 org) 93,94% (31 org) 96,97% (32 org) 100% 100% 60,415% 72,73% 91,92% 98,99% 54,69% 66,66% 88,39% 95,96% 35,61% 54,69% 67% 78,95% 91,16% Baseline Siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan II 1.Aktivitas Fisik Aktvitas fisik dijabarkan menjadi 4 indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan yang besar dari baseline ke siklus yang telah dilaksanakan, yaitu 31,08% pada baseline menjadi 51,56% pada siklus I pertemuan I dengan selisih sebesar 20,48%, kemudian dari siklus I 13

pertemuan I dengan jumlah persentase 51,56% menjadi 63,63% pada siklus I pertemuan II dengan selisih sebesar 12,07%. Selanjutnya dari siklus I pertemuan II dengan jumlah persentase sebesar 63,63% menjadi 89,4% pada siklus II pertemuan I dengan selisih sebesar 25,77%, kemudian dari siklus II pertemuan I dengan jumlah persentase 89,4% menjadi 96,97% pada siklus II pertemuan II dengan selisih sebesar 7,57%. Adapun selisih dari baseline ke siklus II pertemuan II ialah 65,89%. Berdasarkan selisih persentase dari baseline ke siklus II pertemuan II dapat dikategorikan tinggi. 2.Aktivitas Mental Aktivitas mental dijabarkan menjadi 3 indikator kinerja siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan yang besar dari baseline terhadap siklus yang telah dilaksanakan, yaitu pada baseline sebesar 29,29% menjadi 52,08% pada siklus I pertemuan I dengan selisih sebesar 22,79%, kemudian dari siklus I pertemuan I dengan jumlah persentase 52,08% menjadi 63,63% pada siklus I pertemuan II dengan selisih sebesar 11,55%. Selanjutnya dari siklus I pertemuan II dengan jumlah persentase 63,63% menjadi 83,85% pada siklus II pertemuan I dengan selisih sebesar 20,22%, kemudian dari siklus II pertemuan I dengan jumlah persentase 83,85% menjadi 92,93% pada siklus II pertemuan II dengan selisih sebesar 9,08%. Adapun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus II pertemuan II ialah 63,64%. Dengan demikian kenaikan ratarata aktivitas mental dapat dikategorikan sedang. 3.Aktivitas Emosional Aktivitas emosional dijabarkan menjadi 3 indikator. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan yang besar dari baseline terhadap siklus yang telah dilaksanakan, yaitu pada baseline sebesar 46,465% menjadi 60,415% pada siklus I pertemuan I dengan selisih sebesar 19,95%, kemudian dari siklus I pertemuan I dengan jumlah persentase 60,415% menjadi 72,73% pada siklus I pertemuan II dengan selisih sebesar 12,315%. Selanjutnya pada siklus I pertemuan II dengan jumlah persentase 72,73% menjadi 91,92% pada siklus II pertemuan I dengan selisih sebesar 19,19%, kemudian pada siklus II pertemuan I dengan jumlah persentase 91,92% menjadi 98,99% pada siklus II pertemuan II dengan selisih sebesar 7,07%. Adapun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus II pertemuan II ialah 52,52%. Dengan demikian kenaikan ratarata aktivitas emosional dapat dikategorikan sedang. KESIMPULAN 1. Dengan menggunakan model kooperatif tipe kartu arisan pada pembelajaran IPS kelas VI A SD Negeri 17 Pontianak Kota dapat meningkatkan aktivitas fisik. Pada baseline rata-rata aktivitas fisik sebesar 31,08% meningkat menjadi 57,58% pada siklus 1, kemudian meningkat lagi menjadi 93,19% pada siklus 2. Adapaun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus 2 yaitu sebesar 62,11, dengan kategori tinggi. 2. Dengan menggunakan model kooperatif tipe kartu arisan pada pembelajaran IPS kelas VI A SD Negeri 17 Pontianak Kota dapat meningkatkan aktivitas mental. Pada baseline rata-rata aktivitas mental sebesar 29,292% meningkat menjadi 57,86% pada siklus 1, kemudian meningkat lagi menjadi 14

88,39% pada siklus 2. Adapaun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus 2 yaitu sebesar 59,098%, dengan kategori sedang. 3. Dengan menggunakan model kooperatif tipe kartu arisan pada pembelajaran IPS kelas VI A SD Negeri 17 Pontianak Kota dapat meningkatkan aktivitas emosional. Pada baseline rata-rata aktivitas emosional sebesar 46,465% meningkat menjadi 66,57% pada siklus 1, kemudian meningkat lagi menjadi 95,46% pada siklus 2. Adapaun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus 2 yaitu sebesar 49%, dengan kategori sedang. DAFTAR RUJUKAN BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta : Depdiknas. Nurhadi.(2012). Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan.(Online).(http://metra2277.blogspot.com/2012/10/modelpembelajaran-arisan.html). Diakses 23 Maret 2014 Nurhayani.(2011). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan.(Online). (http://nurhay13.blogspot.com/2011/11/metodekartu-arisan.html) Sardiman.(2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta :Rajawali Pers. Sugiyono.(2010). MemahamiPenelitianKualitatif.Bandung :Alfabeta. SuharsimiArikunto, dkk. (2012). PenelitianTindakanKelas.Jakarta :BumiAksara. Trianto.(2007). MetodePembelajaranInovatifBerorientasiKontruksivitis.Jakarta :PrestasiPustaka. 15