BAB I PENDAHULUAN. seperti saat Bank Muamalat Indonesia pertama kali dibuka satu dasawarsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kekayaan melalui penerimaan dividen maupun melalui capital gain

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

ANALISIS PENGARUH ROI, CASH RATIO, CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP CASH DEVIDEND DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring berkembangnya perekonomian di Indonesia dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas. Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. mengingat bahwa hasil operasi yang ditanamkan kembali dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang besar bagi pihak-pihak yang bergelut dalam

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return

BAB I PENDAHULUAN. adalah penanaman saham. Adanya penanaman saham, perusahaan. akan menyediakan lapangan pekerjaan sehingga pendapatan perkapita

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Seorang investor harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. diinvestasikan kembali guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. 1 Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian dewasa ini, menuntut. kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk dapat menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

umum lebih menyukai dividen daripada capital gain. Berarti pula bahwa terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hadirnya pasar modal syariah akan menjadi tonggak sejarah baru, seperti saat Bank Muamalat Indonesia pertama kali dibuka satu dasawarsa lalu. Tepat tanggal 14 maret 2003, pasar modal syariah diresmikan oleh Menkeu Boediono. Bapepam dan MUI secara resmi meluncurkan pasar modal syariah. Sebelumnya pada tahun 2000 PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) telah meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII). Sementara itu Reksadana syariah pertama sudah ada pada tahun 1997, serta diterbitkannya obligasi syariah Mudharabah Indosat pada tahun 2002. Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syariah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin merebaknya pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Syari ah Kebijakan deviden pada perusahaan merupakan kebijakan yang sangat penting, sebab melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. Kebijakan deviden adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran deviden dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan. 1

2 Tujuan investor menanamkan modalnya dalam bentuk saham adalah untuk memaksimumkan kekayaan yang diperoleh baik melalui deviden yang akan dibagikan maupun melalui capital again pada saat saham tersebut dijual. Deviden adalah bagian laba yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham atas laba yang diperolehnya. Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang didapatkan oleh Investor dari selisih antara harga beli dengan harga jual suatu saham. Tingkat keuntungan yang diharapkan haruslah lebih besar daripada apabila investor menanamkan dananya pada obligasi pemerintah ataupun tingkat bunga deposito. 1 Suatu perusahaan harus terus tumbuh agar dapat memberikan kemakmuran yang lebih tinggi bagi pemilik saham. Untuk tumbuh, perusahaan memerlukan dana lebih besar untuk mendanai perluasan investasinya. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber internal berasal dari laba ditahan. Sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, menjual obligasi atau menjual saham baru. Apabila perusahaan membiayai investasinya dari sumber internal maka konsekuensinya deviden yang dibayarkan berkurang, bagi investor yang mempunyai tujuan semata-mata membeli saham untuk investasi, maka para pemegang saham menginginkan deviden yang besar. Berbeda apabila investor tersebut tidak mempunyai tujuan investasi maka akan cenderung meraih keuntungan dari capital gain. Sebaliknya bila 1 Prihantoro, Estimasi Pengaruh Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Publik Indonesia, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis No. 1 Jilid 3 2003

3 perusahaan menggunakan sumber dana eksternal maka ada cenderung membagikan deviden dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu diperlukan kebijakan deviden yang memenuhi harapan investor akan deviden dan yang tidak menghambat pertumbuhan perusahaan. Brigham dan Gapenski (1998) menyatakan bahwa setiap perusahaan dalam kebijakan pembayaran deviden akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila deviden akan dibayarkan semua, kepentingan cadangan akan terabaikan. Sebaliknya jika laba ditahan, maka kepentingan pemegang saham akan uang kas juga terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan tersebut, maka perusahaan harus menempuh kebijakan deviden yang optimal. Menurut Suad Husnan (1998) kebijakan deviden yang optimal (optimal deviden policy) diartikan sebagai rasio pembayaran deviden yang ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan untuk menginvestasikan dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para investor mengenai deviden dan capital gain. Kebijakan deviden tersebut juga dipandang untuk menciptakan keseimbangan antara pembayaran deviden saat ini dan pertumbuhan dimasa yang akan datang sehingga dapat memaksimumkan harga saham perusahaan. Bagi para pemegang saham yang tidak menyukai resiko akan mensyaratkan bahwa semakin tinggi resiko suatu perusahaan semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai imbalan. Deviden yang ada saat ini mempunyai nilai lebih tinggi daripada capital gain yang akan diterima dimasa mendatang. Dengan demikian pemegang saham yang takut resiko akan lebih menyukai

4 No deviden daripada capital gain. Perkembangan deviden perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index pada tahun 2003-2007 dapat dilihat pada tabel 1.1 Table 1.1 Perkembangan deviden pershare tahun 2003-2007 Nama Perusahaan Deviden Jumlah 2003 2004 2005 2006 2007 1 Asra Agro Lestari 90 150 325 230 n.a 795 2 Aneka Tambang 39 128 150 326 n.a 643 3 Bumi Reseorces n.a n.a 10 33 n.a 43 4 Gajah Tunggal n.a n.a 5 n.a 5 10 5 Indocoment Tunggal n.a n.a 50 30 40 120 6 Indosat 145 154 n.a 130 n.a 429 7 Kalbe Farma n.a 3 n.a 10 n.a 13 8 Perusahaan Gas Negara 60 2 101 208 n.a 371 9 Tambang Batu Bara 58 86 102 105 n.a 351 10 Semen Cibinong n.a n.a n.a n.a n.a 0 11 Telkom 331 7 n.a n.a 309 647 12 United Tractor n.a 35 110 85 150 380 13 Unilever 80 80 120 125 167 572 14 Timah 68 162 101 2007 1773 4111 15 PP London Sumatra 36 128 75 n.a 239 16 Medro Energi International 0,05 0,1 110,21 5,16 n.a 115,52 17 Indofood Sukses Makmur 28 18 5 25 n.a 76 18 Semen Gresik n.a 268 n.a n.a 150 418 Sumber: Buku ICMD tahun 2008 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 18 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) hanya 17 perusahaan yang dapat membagikan deviden. Besar kecilnya deviden yang telah dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan deviden dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Dengan demikian perlu bagi pihak manajemen maupun investor untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yang ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Michell Suherlly faktor-faktor yang mempengaruhi

5 kebijakan deviden antara lain: 1. Faktor peraturan yang membatasi besarnya deviden yang dibayarkan (legal restriction) 2. Posisi kas setara kas perusahan, terkait dengan likuiditas perusahaan (liquidity position) 3. Perusahaan yang baru tumbuh disebabkan kebutuhan dana untuk aktivitas intern lebih besar dari pada untuk aktivitas pendanaan lain (absence or lock of other source of financing) 4. Ketidakstabilan perusahaan, akan menyebabkan sulitnya memprediksi laba dimasa yang akan datang, sehingga manajemen tidak berani menetapkan deviden yang besar (earning predictability) 5. Pengawasan pemilik sebagai variabel penentu kebijakan pembayaran deviden (ownership control) 6. Faktor inflasi. 2 Bambang Riyanto mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan, dan pengawasan terhadap perusahaan.3 Sedangkan Husain dan Puji Astuti, faktor operating cash flow, tingkat laba, kesempatan investasi, biaya 2 Michell Suherly, Study Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Deviden, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Volume 4 No. 3 Tahun 2004. 3 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 1997), hal. 267.

6 transaksi dan pajak perorangan. Beberapa faktor tersebut bisa menyebabkan pembayaran deviden menjadi lebih tinggi dan beberapa faktor berpengaruh sebaliknya. Prihantoro (2003) melakukan penelitian melalui estimasi pengaruh deviden payout ratio pada perusahaan publik di Indonesia dengan menggunakan sampel berjumlah 148 perusahan yang merupakan perusahaan umum di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 1991-1996. Variabel yang di identifikasi dan di ukur adalah posisi kas, potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, rasio utang dan modal, profitabilitas, kepemilikan, dan deviden payout ratio. Belajar dari penelitian yang dilakukan oleh Helen Sulistio mengenai pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap initial return (studi pada perusahaan yang melakukan initial public offering di Bursa Efek Jakarta) dengan variabel EPS, PER, dan tingkat Leverage menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap initial return. Dari berbagai penelitian yang telah ada, penelitian ini mengambil judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Rasio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Dengan menetapkan profitabilitas (PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS) sebagai variabel yang mempengaruhi.

7 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian yang menjadi permasalahan adalah variabel apa saja yang mempengaruhi kebijakan pembayaran deviden perusahaanperusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII). Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh profitabilitas (PR) perusahaan terhadap 2. Bagaimana pengaruh cash position (CP) perusahaan terhadap 3. Bagaimana pengaruh financing leverage (FL) perusahaan terhadap 4. Bagaimana pengaruh growth potential (GP) perusahaan terhadap 5. Bagaimana pengaruh earning per share (EPS) perusahaan terhadap 6. Bagaimana pengaruh profitabilitas (PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS) secara bersama-sama terhadap deviden payout ratio (DPR) 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:

8 1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas (PR) terhadap deviden payout ratio (DPR) 2. Untuk mengetahui pengaruh cash position (CP) terhadap deviden payout ratio (DPR) 3. Untuk mengetahui pengaruh financing leverage (FL) terhadap 4. Untuk mengetahui pengaruh growth potential (GP) terhadap deviden payout ratio (DPR) 5. Untuk mengetahui pengaruh earning per share (EPS) terhadap 6. Untuk mengetahui pengaruh profitability (PR), cash position (CP), financing leverage (FL), growth potential (GP), dan earning per share (EPS) terhadap. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi para investor dan calon investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham sehubungan harapannya terhadap deviden kas yang dibayarkan. 2. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

9 pengambilan keputusan terhadap kebijakan deviden agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan. 3. Menambah referensi penelitian pasar modal khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden. 4. Menjadikan wahana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. 1.5 Sistematika Penulisan 1. Bagian awal Terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, abstrak dan halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar. 2. Bagian Isi Terdiri dari beberapa bab antara lain : BAB I PENDAHULUAN Berisikan gambaran jelas guna memahami dari penelitian sehingga pembaca/penulis nantinya dapat dengan mudah dan jelas terhadap arah pembahasan. Pada bab pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah mengenai beberapa hal tentang pasar modal, teori kebijakan deviden, deviden payout ratio, alternatif pembayaran deviden, faktor yang mempengaruhi deviden, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data penelitian (populasi dan sample perusahaan), Analisis Data Pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saransaran dan kata penutup. 3. Bagian Akhir Dalam bagian ini terdiri dari daftar kepustakaan dan daftar lampiran-lampiran.