BAB 2 FASE DEFINISI Memahami Masalah User

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 FASE DEFINISI Memahami Masalah User

Memahami Kebutuhan User (Fase Definisi)

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

FASE DEFINISI Memahami Masalah User 2.1. PENDAHULUAN

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI Politeknik Piksi Ganesha By HendraNet By HendraNet

BAB 5 NEGOSIASI DAN KONTRAK

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

BAB 4 PROPOSAL 4.1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai fasilitas yang ada dalam komputer tidaklah heran jika sebuah perusahaan

Yang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu berpikir bagaimana cara yang cepat dan tepat dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran atau kecepatan penyelesaian berbagai pekerjaan apapun.

ANALISA DAN DESAIN SISTEM DISTRIBUSI BARANG

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini sudah semakin berkembang di Indonesia. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Information System Design and Analysis

APLIKASI RESTORAN UNTUK PEMESANAN MENU MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. Keterbatasan yang dimiliki oleh pihak intern dalam penyajian informasi akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhus. Komputerisasi Akuntasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi (TI) hampir

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Latar belakang proyek ini adalah adanya kebutuhan perusahaan X yang bergerak sebagai distributor dalam bidang penyediaan kebutuhan bahan pokok untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

APLIKASI RENCANA ANGGARAN PROYEK PADA KONTRAKTOR PT. HEXA MULIA. Solmin Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan teknologi informasi sangatlah kita butuhkan pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

2 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang terjadi dalam sistem penjualan aktiva tetap pada CV.

E volusi dan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. S umber : Internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan

BAB II LANDASAN TEORI. teknis yang dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang spesifik. Helpdesk

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. baik pada sektor ekonomi, pendidikan, pertanian, perhubungan, pariwisata,

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI. Dokumentasi dalam Pengelolaan Sistem Informasi

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang mungkin masih belum mengetahui bagaimana kegunaan teknologi

Pengawasan dan pengendalian gudang secara online dan ter- Integrasi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang ada, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB I PENDAHULUAN. karena komputer dengan sebuah sistem yang canggih dapat bekerja secara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu perusahaan yang handal. Dan ketidak lancaran. pengelolaan suatu informasi dapat mengakibatkan kekacauan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk kelangsungan produksi perusahaan, lembaga maupun kemajuan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah kerangka

DOKUMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

U K D W BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sistem informasi di masa sekarang. ini semakin meningkat. Sebagian besar perusahaan mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Bab 1 Persyaratan Produk

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, komputer dan internet

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

BAB XI PENYIAPAN PROPOSAL SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

1.2. Latar Belakang Masalah

TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan kebutuhan tertentu.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

Transkripsi:

BAB 2 FASE DEFINISI Memahami Masalah User 2.1. PENDAHULUAN Tujuan dari fase definisi adalah untuk memahami dengan baik masalah-masalah yang dihadapi oleh user dalam memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek. Ada 3 aktifitas utama yang harus dilakukan dalam Fase Definisi : Pertama Anda harus memahami dengan baik masalah-masalah yang dihadapi oleh user dan apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut (KEBUTUHAN). Kedua Anda harus memutuskan proyek akan dilaksanakan atau tidak. Jika keputusannnya adalah melaksanakan proyek tersebut, Anda harus dapat menganalisis semua risiko-risiko yang mungkin terjadi yang dapat menggagalkan proyek tersebut. Analisis ini sangat membantu dalam penulisan PROPOSAL yang berisi rincian menganai proyek apa yang akan ditawarkan, kapan, dan berapa biayanya (termasuk biaya untuk risiko-risiko yang mungkin terjadi). Tulislah beberapa dokumen dan temukan beberapa kejadian penting pada akhir fase ini. Pertama, menulis Requirement Document (RD), yaitu dokumen yang berisi rincian kebutuhan user. Dokumen RD harus jelas dan lengkap, sehingga Tim Proyek (Project Tem (PT)) dapat memahami seluruh masalah-masalah yang dihadapi oleh user dan dapat memperkirakan biaya penyelesaian proyek tersebut.. Kejadian penting pertama yang akan Anda hadapi berupa persetujuan atau penandatanganan dokumen RD oleh User dan Tim Proyek. BAB 2 Halaman 1 dari 11

Selanjutnya, menulis Pendahuluan Perencanaan Proyek (Preliminary Project Plan (PPP)). PPP merupakan langkah pertama dalam merencanakan langkah-langkah berikutnya yang harus diambil untuk mengembangkan produk dan sumber-sumber apa saja yang dibutuhkan untuk setiap langkahnya. Rencana tersebut menggambarkan berapa lama sumber-sumber tersebut akan diperlukan dan berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan. Ketiga Anda harus memberikan perkiraan-perkiraan ini kepada user dalam bentuk PROPOSAL. Seberapa jauh perkiraan-perkiraan tersebut dapat dipertanggung jawabkan? Ada dua alasan dalam hal ini. Pertama, kita tidak begitu ahli dalam memperkirakan sesuatu. Kedua, perkiraanperkiraan tersebut dibuat pada saat masih dalam tahap pendefinisian masalah, dimana pada saat itu baru sebagian kecil informasi yang kita peroleh dari masalah yang sedemikian luas. Jika anda tidak yakin dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah digambarkan secara akurat dalam dokumen RD, disarankan untuk membagi proyek tersebut menjadi 2 tahap : Fase Analisis sebagai proyek pertama diikuti dengan fase sebelumnya sebagai proyek kedua. Pada saat pendefinisian, proposal anda hanya akan menjadi analisis saja, dan ini disebut PROPOSAL ANALISIS. Setelah analisis akan ada PROPOSAL PENGEMBANGAN (Lihat bab 3). Kedua hal ini disebut dengan dua fase proposal. Kejadian penting yang terdapat disini adalah pembelian proposal oleh user. 2.2. DOKUMEN KEBUTUHAN (REQUIREMENT DOCUMENT / RD) RD menyatakan masalah-masalah yang dihadapi user dan solusi umum yang dibutuhkan. Bahasanya berorientasi pada bahasa yang digunakan oleh user sehari-hari, dan jauh dari bahasa komputer. Kadangkala dokumen RD digunakan sebagai permohonan untuk sebuah proposal (Request for a proposal (RFP)) ketika user menawarkan proyeknya kepada kontraktor luar. BAB 2 Halaman 2 dari 11

Tanya jawab dengan User Proses tanya jawab dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat dari user untuk memperoleh RD yang baik. User akan memberikan semua informasi yang anda butuhkan dan tidak lebih. Tim proyek interviewer berkewajiban untuk mempelajari semua bisnis user, memahami teknologi user, dan mengajukan pertanyaanpertanyaan. Masalah terbesar berkaitan dengan pemakai akhir (end-user) yang sesungguhnya petugas pemasukan data atau petugas pengirim barang yang berada di gudang. Seringkali manajer atau supervisor mengatakan bahwa pemakai akhir sangat sibuk dan tidak mampu untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya. Terkadang manajer merasa dilangkahi atau diremehkan jika anda berhubungan langsung dengan pemakai akhir yang berada di departemen mereka. Solusi dari masalah ini adalah mendidik para wakil tim proyek tersebut bagaimana pentingnya komunikasi dengan para pemakai akhir yang sebenarnya. Jika masukkan yang mereka kemukakan tidak mendapat tanggapan pada awal pendefinisian, akan sangat mungkin terjadi perubahan-perubahan di kemudian hari dan hal ini berarti akan membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk memperbaikinya. Mintalah izin dari manajer yang berwenang pada saat akan mewawancarai orang-orang mereka. Siapkan rencana untuk melakukan wawancara. Pelajari tentang bisnis yang mereka lakukan, dan tulislah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Berikut ini pertanyaan yang berhubungan dengan wawancara yang akan dilakukan : Pertama, cari tahu tentang aliran informasi yang ada dalam perusahaan tersebut. Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan seperti : informasi apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan bisnis perusahaan? Seberapa penting aliran data, baik antara departemen maupun antar individual? Tentukan frekuensi, waktu dan keakuratannya. BAB 2 Halaman 3 dari 11

Kedua, masukkan-masukkan yang diterima diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : Informasi apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan masing-masing barang? Informasi apa yang tersedia, kapan, dimana? Informasi-informasi baru apa saja yang harus dikumpulkan? Ingat tentang 5 W (Who, What, Where, When, Why). Sediakan waktu untuk pertanyaanpertanyaan di atas selama membuat. Hal-hal yang terdapat dalam RD Berikut ini adalah bagian-bagian dari RD : 1. Pendahuluan. Identifikasi perusahaan (user) dan juga penjual dimana RD tersebut ditujukan. Tentukan masalah yang perlu diselesaikan, latar belakang, contoh situasi yang sedang dihadapi, motivasi-motivasi untuk menanggulanginya, dll. Bagian ini digunakan untuk memperkenalkan potensi penjual kepada perusahaan user atau departemen jika diperlukan, jelaskan kultur, lingkungungan, dan bagaimana jalannya bisnis yang dilakukan. Berikan pengertian kepada Tim Proyek tentang masalah yang dihadapi user. I. Pendahuluan Apotek Sejahtera didirikan pada tahun 1990. Dari sebuah apotek kecil, sekarang apotek ini mulai berkembang menjadi apotek yang lebih besar (skala menengah). Letaknya yang sangat strategis di dekat Rumah Sakit umum di kota Bogor membuat aktivitas penjualan di apotek meningkat. Apotek ini memiliki 6 orang pegawai yang terdiri dari 2 orang kasir, 2 orang apoteker, 1 orang manajemen keuangan, dan 1 orang manajemen persediaan. Rata-rata omset penjualan bersih apotek ini mencapai Rp 500.000.000.- per tahun. Walaupun tingkat penjualan apotek Sejahtera terus meningkat, tetapi mulai timbul permasalahan baru. Dalam 2 tahun terakhir omest penjualan bersih menurun 15% - 20%. Penurunan tingkat penjualan ini diperkirakan akan terus terjadi apabila tidak segera diatasi. Penyebab utama menurunnya omset penjualan apotek Sejahtera adalah system manual yang masih digunakan oleh apotek ini sehingga menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Waktu untuk menangani penjualan dianggap terlalu lama oleh pembeli. 2. Persediaan bahan baku obat, obat, dan barang non-obat sering terjadi out of stock sehingga menyebabkan tingkat pendapatan menurun. 3. Selain terjadi out of stock juga sering terjadi over stock yang menyebabkan biaya BAB 2 Halaman 4 dari 11

persediaan meningkat. 4. Sulitnya pengawasan terhadap kadaluarsa obat dan barang non-obat. 5. Laporan-laporan sering terlambat karena pencatatan data masih dilakukan secara manual. 6. Kemungkinan adanya data-data yang hilang karena tidak/lupa dicatat. 7. Laporan-laporan penjualan sering mengalami kesalahan nilai sehingga dapat menyesatkan dalam pengambilan keputusan. 2. Tujuan Proyek. Sebuah pernyataan singkat mengapa kita mengajukan proposal untuk pengembangan proyek. Batasanbatasan utama dalam penggunaan waktu dan keuangan dapat juga disebutkan. II. Tujuan Proyek Sistem informasi apotek ini bertujuan mengatasi masalah-masalah yang timbul karena kurangnya efisiensi dan efektifitas pada sistem yang lama, terutama yang terjadi pada bagian penjualan, keuangan, dan persediaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan apotek. Permasalahan-permasalahan ini menyebabkan omset penjualan bersih menurun 15%-20%. Penurunan tingkat penjualan ini diperkiranan akan terus terjadi apabila tidak segera diatasi. 3. Fungsi-fungsi Utama. Pernyataan singkat mengenai bagaimana sistem berfungsi berdasarkan tujuan proyek yang telah ditetapkan. III. Fungsi-fungsi Utama Sistem yang akan dikembangkan pada proyek ini adalah sistem informasi pengendalian penjualan, sistem informasi pengendalian keuangan, dan sistem informasi pengendalian persediaan. 4. Keluaran Umum. Penjelasan secara singkat tentang informasi yang dibutuhkan dari sistem. IV. Keluaran Umum Untuk sistem informasi apotek ini membutuhkan informasi-informasi baik dari bagian penjualan, keuangan, dan persediaan yang terkomputerisasi dan terhubung satu BAB 2 Halaman 5 dari 11

sama lain secara lokal. Hal ini untuk mempermudah dalam mendapatkan data terkini, sehingga proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dan lebih akurat. 5. Informasi Input secara Umum. Input data apa yang diperlukan untuk menghasilkan output. Ini adalah waktu yang tepat untuk memastikan bahwa seluruh data yang dibutuhkan dapat tersedia pada waktu yang tepat pula. V. Informasi Input Secara Umum Informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan output yang diinginkan adalah semua data transaksi dari bagian penjualan, data keuangan dari bagian keuangan, dan data stok barang dari bagian persediaan barang. 6. Kinerja (Performance). Berapa banyak transaksi yang akan diproses, berapa banyak data yang akan disimpan, kapan laporan harus dihasilkan, dsb. Jelaskan waktu rata-rata dan waktu maksimal proses (dalam hari atau jam). VI. Kinerja (Performance) Rata-rata transaksi yang terjadi setiap hari di Apotek Sejahtera adalah 400 transaksi dengan waktu rata-rata dari setiap transaksi kurang lebih adalah 3 sampai 5 menit dan waktu maksimal proses sekitar 10 menit. Data-data transaksi ini disimpan untuk pembuatan laporan bulanan dan tahunan bagi pemilik apotek. 7. Perkembangan (Growth). Hal ini mungkin sulit untuk diramalkan, tetapi cobalah untuk menghitung kemajuan bisnis dan menetapkan berapa tahun lagi sistem masih dapat diharapkan untuk berfungsi. Kemukakan dalam bentuk persentase atau angka sebenarnya. VII. Perkembangan (Growth) Sistem informasi ini dapat dipakai dalam jangka waktu 5 tahun kedepan atau bahkan lebih. Dengan perubahan sistem dari sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi ini, dapat meningkatkan omset pendapatan bersih sekitar 30-50%. BAB 2 Halaman 6 dari 11

8. Pengoperasian dan Lingkungan. Dimana komputer akan ditempatkan, dimana terminal-terminal yang interaktif ditempatkan, dan siapa yang akan menggunakannya. VIII. Pengoperasian dan lingkungan Komputer akan ditempatkan di bagian penjualan (kasir), di bagian keuangan, dan di bagian persediaan barang (gudang) dan dioperasikan oleh pegawai di bagian yang bersangkutan. Komputer-komputer tersebut akan dihubungkan dengan jaingan lokal. 9. Kompatibilitas, Pengantarmukaan. Jelaskan jika fasilitas antar komputer dibutuhkan, adakah alat-alat yang harus disatukan, atau jika pengiriman akses dibutuhkan. Jika sistem hanya dapat berjalan dengan komputer yang ada, atau harus dapat diprogram dengan bahasa yang spesifik, semua dokumen dinyatakan di dalam bagian ini. IX. Kompatibilitas, Pengantarmukaan Untuk menjalankan sistem yang baru ini, diperlukan beberapa sarana pendukung baik hardware maupun software berupa Sistem operasi, program aplikasi dan database. Untuk sistem operasi digunakan windows 2000 sebagai server, sedangkan untuk komputer client menggunakan sistem operasi windows XP. Untuk program aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa visual basic 6.0 dan dukungan database SQL Server 2000 untuk penyimpanan data. Untuk sarana hardware akan menggunakan spesifikasi standar untuk komputer client dan satu tingkat lebih tinggi untuk spesifikasi komputer server. Sedangkan perangkat jaringan untuk menghubungkan komputer-komputer yang meliputi kabel jaringan, switch, dan LAN card. 10. Reliabilitas, Ketersediaan. Tulis penggambaran waktu diantara kegagalan-kegagalan (Meantime between Failures / MTBF), waktu untuk perbaikan (Meantime to Repair / MTTR) dan persentase tambahan yang diperlukan. Semua manufaktur menyatakan penggambaran ini untuk hardware mereka. X. Realibilitas, Ketersediaan Waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan akibat kegagalan yang terjadi tergantung pada jenis kegagalan dengan maksimal waktu perbaikan 1 minggu. BAB 2 Halaman 7 dari 11

11. Pengantarmukaan dengan Pemakai. Rincikan pengalamanpengalaman yang dibutuhkan user dalam menggunakan komputer, jelaskan bagaimana menangani sistem kapada user yang baru. XI. Pengantarmukaan dengan Pemakai Bagi user yang akan menangani aplikasi pada sistem ini dibutuhkan persyaratan dapat mengoperasikan komputer. Untuk memperkenalkan sistem baru ini akan dilakukan melalui pelatihan pegawai. 12. Pengaruh Organisasi. Departemen-departemen apa yang akan sangat berpengaruh dan seberapa jauh cara kerja mereka harus berubah. Bagaimana sistem yang baru dapat berkomunikasi dengan sistem manual yang ada. XII. Pengaruh organisasi Sistem yang baru ini akan berpengaruh pada cara kerja di bagian penjualan dalam hal pencatatan transaksi, bagian keuangan dalam pembuatan laporan keuangan, dan bagian persediaan dalam pengawasan stok dan kadaluarsa barang 13. Pemeliharaan dan Dukungan. Jaminan-jaminan yang dibutuhkan : berapa lama, sampai kapan, bagaimana pengiriman. XIII. Pemeliharaan dan Dukungan Untuk pemeliharaan dan dukungan terhadap sistem yang baru ini akan diawasi selama 1 tahun sejak sistem ini mulai diimplementasikan. Software pendukung sistem informasi ini akan dikirimkan secara langsung oleh pegawai perusahaan kami. 14. Dokumentasi dan Pelatihan. Rincikan semua dokumendokumen umum dan / atau pelatihan yang dibutuhkan. XIV. Dokumentasi dan Pelatihan Dokumentasi dari pengembangan sistem informasi ini nantinya akan dibuat dan diberikan kepada pemilik Apotek Sejahtera. Sedangkan untuk masa pelatihan pegawai-pegawai apotek akan diberikan dalam waktu 2 minggu. BAB 2 Halaman 8 dari 11

15. Keuntungan (hanya RFP). Jika RD adalah RFP dalam situasi yang kompetitif, mintalah data dari penjual yang menjelaskan mengapa dokumen tersebut harus dipilih. Minta data yang relevan dari penjual yang berpengalaman, komitmen, metodologi proyek, contoh-contoh proyek yang sukses, dan referensi dimana anda dapat menghubungi penjual tersebut. 16. Persyaratan dan Kondisi. Menyatakan syarat untuk seleksi, kapan dan bagaimana akan dilakukan. XV. Persyaratan dan kondisi Untuk migrasi ke sistem terkomputerisasi Apotek Sejahtera melakukan seleksi berdasarkan persyaratan-persyaratan yang didasarkan pada kebutuhan dari apotek ini. 2.3. TANGGUNG JAWAB USER Meskipun user tidak menulis RD, dia bertanggung jawab untuk menyediakan pewawancara tim proyek yang dapat dipercaya, dan informasi tepat pada waktunya. User harus dapat mengajukan orang yang mengetahui tentang semua sistem yang ada dan apa saja yang dibutuhkan untuk sistem baru. 2.4. KEPUTUSAN MELAKSANAKAN / TIDAK MELAKSANAKAN PROYEK Setelah kebutuhan-kebutuhan ditetapkan, langkah berikutnya adalah memutuskan apakah proyek bernilai untuk dikerjakan atau tidak. Untuk membantu membuat keputusan itu, suatu studi kelayakan dilakukan untuk menjawab pertanyaan : Dapatkah sistem ini dibangun secara teknik? Sayangnya, tidak semuanya mungkin secara teknik, sehingga pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab diubah menjadi, Dengan biaya berapa sistem dapat dibangun, dan apa keuntungannya? BAB 2 Halaman 9 dari 11

Dalam suatu studi kelayakan kita mempertimbangkan semua penyelesaian masalah teknis yang mungkin, dan coba untuk memperkirakan biaya dari masing-masing penyelesaian masalah. Untuk suatu proyek yang berukuran besar, kita mempertimbangkan keputusan utama mengenai hardware apa yang digunakan, dan apakah akan membuat atau membeli software. Untuk proyek berukuran kecil sampai menengah studi kelayakan yang formal tidak perlu ditulis. Biasanya cukup dengan mengangkat seseorang untuk mempelajari penyelesaian masalah yang mungkin dan menilai keuntungan-keuntungan. Perkiraan keuntungan ini mungkin saja mudah, tetapi seharusnya tidak dipergunakan. Manajer proyek tidak hanya harus menjawab Apakah proyek ini secara teknik dapat dikerjakan? tetapi juga menjawab pertanyaan yang lebih penting : Apakah proyek ini dapat dikerjakan oleh saya sekarang? Manajer proyek harus bertanya pada diri sendiri apakah proyek yang ada memiliki peluang untuk sukses, atau proyek tersebut akan mengalami kegagalan disebabkan oleh terbatasnya sumber-sumber, pengetahuan, atau risiko di luar kekuasaannya. Tidak terkira proyekproyek telah gagal secara keseluruhan maupun sebagian, karena orang mengabaikan tanda-tanda penting dan nyata yang menunjukan kegagalan. Setiap rencana dipengaruhi oleh risiko. 2.5. MANAJEMEN RISIKO Menurut sejarah, industri pemrosesan data telah membuat reputasi yang buruk sekali karena meremehkan proyek-proyek yang ada. Ketika ditanya tentang alasannya, para ahli pemrosesan data membela diri dengan meberikan pernyataan seperti : Saya menilai dengan benar berdasarkan fakta-fakta yang diberikan kepada saya. Alasan yang menumpuk adalah bahwa : BAB 2 Halaman 10 dari 11

(Pilih satu atau lebih : Si pemakai mengubah pikirannya.. tidak pernah memberitahukan saya tentang dan departemendepartemen yang lain menjanjikan.. dan manajemen tingkat atas mendikte penilaian.. dengan kata lain, itu bukan kesalahan saya!) Solusi standar industri untuk semua masalah-masalah ini adalah : SOLUSI 1. Selidiki masalah-masalah yang ada SOLUSI 2. Hukum yang tidak bersalah SOLUSI 3. Promosikan yang tidak terlibat SOLUSI 4. Kembali ke solusi 1 dan berputar sampai membosankan 2.6. EMPAT LANGKAH MANAJEMEN RISIKO Setiap proyek akan tepat waktu dan sesuai anggaran jika tidak ada yang salah. Penting sekali untuk berkosentrasi pada hal-hal yang akan menyebabkan salah dan coba untuk menghindari kesalahankesalahan tersebut. Hal ini disebut Manajemen Risiko. Manajemen risiko terdiri dari empat langkah : Langkah 1. Antisipasi risiko Langkah 2. Singkirkan risiko yang mungkin terjadi Langkah 3. Kurangi dampak risiko Langkah 4. Tetap tenang ketika terjadi kesalahan BAB 2 Halaman 11 dari 11