Analisa Biaya Pemasaran

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA PEMASARAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

1. Pengertian Biaya Pemasaran 2. Penggolongan Biaya Pemasaran

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

BAB II KERANGKA TEORI

METODE HARGA POKOK PESANAN

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

Penggolongan Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMENISASI - BOP

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

Biaya Overhead Pabrik

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BEBAN OPERASIONAL PADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA

Penganggaran Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Muniya Alteza

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II BAHAN RUJUKAN

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BIAYA OVERHEAD PABRIK TARIP TUNGGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi dan pengelompokan biaya. dengan pendapatan untuk menentukan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

PT. X SURABAYA PERIODE TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga

BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar

BAB II BAHAN RUJUKAN

Biaya Overhead Pabrik

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

MANFAAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI SYAHYUNAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

12/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

Efektivitas kegiatan pemasaran (studi kasus pada PT. Batik Keris Sukoharjo pada tahun ) Nur Fauziah NIM. : F

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

BAB II BIAYA OVERHEAD PABRIK Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya. Untuk itu suatu perusahaan menyelenggarakan akuntansi, guna memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

BAB II LANDASAN TEORITIS

METODE HARGA POKOK PESANAN

langsung Biaya Tenaga kerja

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Transkripsi:

Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam kondisi tersebut adalah bagaimana memasarkan produk yang dihasilkan. Untuk dapat memasarkan produk dengan sukses, maka perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang baik, artinya pelayanan pada pelanggan secara memuaskan tetapi perusahaan dapat menghasilkan laba sesuai yang diharapkan. Biaya pemasaran merupakan semua biaya yang terjadi dalam rangka memasarkan produk atau barang dagang, dimana biaya tersebut timbul mulai dari produk atau barang dagang siap dijual sampai dengan diterimanya hasil penjualan menjadi kas. Biaya pemasaran meliputi biaya-biaya sebagai berikut: 1. Biaya memperoleh pesanan Biaya memperoleh pesanan meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka untuk mencari pesanan dari pembeli. Biaya ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: a. Biaya promosi dan advertensi, meliputi: gaji bagian promosi dan advertensi, supplies untuk promosi dan advertensi, barang contoh (samples), advertensi dalam berbagai media, dan lain-lain. b. Biaya penjualan, meliputi: gaji penjual (salesman), komisi penjual, bonus penjual, perjalanan dinas penjual, gaji kantor penjualan, supplies kantor penjualan, biaya telepon penjualan, dan lain-lain. 2. Biaya memenuhi pesanan Biaya memenuhi pesanan meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi pesanan yang diterima dari pembeli. Biaya ini dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu: a. Biaya penggudangan dan penyimpanan, meliputi: gaji bagian gudang, supplies gudang, reparasi dan pemeliharaan gudang, penyusutan gudang dan peralatannya, asuransi gudang, penerangan gudang, dan lain-lain. b. Biaya pengepakan dan pengiriman, meliputi: gaji bagian pengepakan dan pengiriman, supplies untuk pengepakan atau pembungkus, biaya angkut barang yang dijual, biaya

penyusutan kendaraan, reparasi dan pemeliharaan alat pengepakan dan pengiriman, supplies pengiriman, dan lain-lain. c. Biaya pemberian kredit dan pengumpulan piutang, meliputi: gaji batian pemberian kredit dan pengumpulan piutang, supplies kantor, biaya bantuan hokum penagihan, kerugian piutang tidak tertagih, penyusutan peralatan, pemeliharaan peralatan, dan lainlain. d. Biaya administrasi penjualan, meliputi: gaji bagian administrasi penjualan, supplies kantor, penyusutan peralatan, reparasi dan pemeliharaan peralatan, dan lain-lain. Biaya pemasaran perlu diawasi dan dianalisis. Manfaat pengawasan dan analisis biaya pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Penentuan besarnya biaya. Pengawasan dan analisis biaya pemasaran akan dapat menentukan besarnya biaya untuk setiap cara penggolongan biaya pemasaran dengan relatif teliti dan adil. 2. Pengawasan dan analisis biaya pemasaran. Pengawasan dan analisis biaya pemasaran akan dapat diterapkan pertanggungjawaban terjadinya biaya pemasaran. Data biaya akan dikumpulkan dan dikelompokkan dalam setiap fungsi didalam kegiatan pemasaran, sehingga dapat ditetapkan siapa yang bertanggungjawb atas biaya yang dapat dikendalikan oleh fungsi yang bersangkutan. 3. Perencanaan dan pengarahan usaha pemasaran. Pengawasan dan analisis biaya pemasaran akan dapat menyediakan data kepada eksekutif pemasaran yang memerlukan informasi untuk perencanaan dan pengarahan pemasaran, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang optimal dan mengeliminasi adanya ketidak-efisienan. Langkah-langkah dalam pengawasan dan analisis biaya pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan anggaran biaya pemasaran. Penyusunan biaya pemasaran dipengaruhi oleh besarnya anggaran penjualan yang diharapkan akan dapat dicapai oleh perusahaan. Langkahlangkah penyusunan anggaran biaya pemasaran adalah sebagai berikut: a. Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis biaya pemasaran. b. Mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam fungsi pemasaran. c. Mengalokasikan biaya pemasaran setiap fungsi ke dalam setiap pusat laba yang merupakan usaha pemasaran.

2. Pengumpulan biaya pemasaran yang sesungguhnya terjadi. Langkah-langkah pengumpulan biaya pemasaran sesungguhnya adalah sebagai berikut: a. Atas dasar bukti asli transaksi biaya pemasaran yang sah, dicatat dalam jurnal dan rekening buku besa dan buku pembantu biaya pemasaran. b. Mendistribusikan biaya pemasaran sesungguhnya kepada setiap fungsi pemasaran. c. Mengalokasikan biaya pemasaran sesungguhnya dari setiap fungsi ke dalam setiap pusat laba yang digunakan dalam menganalisis efektivitas usaha pemasaran. 3. Analisis penyimpangan biaya pemasaran. Apabila dalam menilai efektivitas fungsi pemasaran digunakan standar, maka harus dipertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menggolongkan biaya pemasaran sesuai dengan fungsi kegiatan pemasaran agar dapat menggambarkan tingkat pertanggungjawaban atas biaya pemasaran. b. Memilih dasar atau satuan pengukur yang relatif adil, teliti, dan praktis untuk kegiatan setiap fungsi. c. Menentukan besarnya tarip standar untuk setiap fungsi. d. Menentukan besarnya biaya dibebankan pada setiap fungsi atas dasar tarip standar. e. Mengumpulkan biaya yang sesungguhnya terjadi untuk setiap fungsi. f. Membandingkan biaya yang dibebankan berdasar standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi untuk setiap fungsi. B. Analisa Biaya Administrasi dan Umum Biaya administrasi dan umum merupakan semua biaya yang terjadi dan berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya administrasi dan umum meliputi semua biaya dalam rangka penentuan kebijakan, perencanaan, pengarahan, dan pengawasan terhadap kegitan perusahaan secara keseluruhan. Yang termasuk dalam biaya administrasi dan umum adalah biaya untuk direktur dan staf (pimpinan tertinggi perusahaan), bagian umum dan personalia, bagian humas dan hukum, bagian keuangan, bagian akuntansi, bagian riset dan pengembangan, dan sebagainya.

Langkah-langkah pengawasan biaya administrasi dan umum adalah sebagai berikut: 1. Menggolongkan elemen biaya administrasi dan umum atas dasar jenis biaya. Penggolongan biaya administrasi dan umum atas dasar obyek dari biaya adalah sebagai berikut: a. Gaji dan upah, meliputi: (1)gaji; (2)insentip dan bonus; (3)premi lembur; (4)pajak pendapatan, dana pension, astek; (5)tunjangan natura; (6)upah borongan. b. Kesejahteraan karyawan, meliputi: (1)pengobatan karyawan; (2)rekreasi dan olah raga; (3)pendidikan dan perpustakaan; (4)kesejahteraan dan lain-lain. c. Biaya reparasi dan pemeliharaan, meluputi reparasi dan pemeliharaan untuk: (1)kendaraan kantor; (2)peralatan kantor; (3)emplasemen, taman, halaman kantor; (4)bangungan kantor. d. Biaya penyusutan aktiva tetap, meliputi penyusutan untuk: (1) kendaraan kantor; (2)peralatan kantor; (3)emplasemen, taman, halaman kantor; (4)bangungan kantor. e. Biaya administrasi dan umum lain-lain, meliputi: (1)biaya cetak, alat tulis, supplies kantor lainnya; (2)biaya telepon kantor; (3)biaya listrik dan air kantor; (4)biaya perjalanan dinas kantor; (5)biaya rapat dan pertemuan; (6)biaya akuntan; (7)biaya konsultan lain-lain; (8)biaya tamu; (9)biaya representasi direksi; (10)biaya sumbangan atau donasi; (11)biaya administrasi dan umum lain-lain. 2. Mengalokasikan setiap jenis biaya administrasi dan umum pada setiap bagian atau departemen yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Tujuan alokasi setiap elemen biaya administrasi dan umumadalah untuk menentukan pertanggungjawaban atas biaya administrasi dan umum pada tempat biaya tertentu yang melaksanakan fungsi administrasi dan umum. 3. Menentukan teknik pengawasan biaya administrasi dan umum untuk setiap fungsi. Teknik pengawasan biaya adminstrasi dan umum adalah sebagai berikut: a. Pengawasan dengan menggunakan anggaran. Pada awal periode ditentukan anggaran biaya untuk setiap jenis biaya yang didistribusikan untuk setiap bagian atau departemen yang merupakan kegiatan fungsional. Anggaran biaya tersebut dipisahkan ke dalam elemen biaya variabel dan biaya tetap, sehingga dapat disusun anggaran fleksibel untuk setiap bagian atau departemen yang merupakan pusat pertanggungjawaban biaya.

Pada akhir periode dilakukan pembandingan antara biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya dengan yang dianggarkan untuk setiap bagian atau departemen tertentu. Selisih yang timbul dari pembandingan tersebut dianalisis agar dapat diketahui penyebab timbulnya selisih dan siapa yang bertanggungjawab atas selisih biaya tersebut. b. Pengawasan dengan menggunakan standar. Tujuan pemakaian standar adalah untuk lebih meningkatkan efisiensi kegiatan fungsi administrasi dan umum dengan cara mengkaitkan antara prestasi dari kegiatan dengan biaya yang terjadi. Perlakuan biaya administrasi dan umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 1. Biaya administrasi dan umum dialokasikan pada fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Fungsi pokok perusahaan adalah produksi dan pemasaran, oleh karena itu biaya administrasi dan umum dialokasikan untuk kedua fungsi tersebut, yaitu sebagian dialokasikan ke dalam biaya produksi sebagai elemen biaya overhead pabrik dan sebagian lagi dialokasikan sebagai elemen biaya pemasaran. 2. Biaya administrasi dan umum dipisahkan dari fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Fungsi administrasi dan umum merupakan fungsi yang sejajar dengan fungsi produksi dan fungsi pemasaran, oleh karena itu biaya administrasi dan umum diperlakukan sebagai biaya periode (period cost) yang dilaporkan dalam laporan laba-rugi.

Latihan Soal For the Next Meet : 1. PT UMB akan menghasilkan produk baru yang dinamakan produk A. Produk tersebut dapat dijual dengan harga Rp. 1.000,- per buah. Atas dasar penelitian pasar, kemampuan perusahaan untuk menjual produk tersebut maksimal 1.000 buah. Untuk mengolah produk A, manajemen menghadapi pilihan untuk menggunakan mesin K atau mesin T. Data kedua mesin tersebut adalah : Keterangan Mesin K Mesin T Kapasitas produksi maksimal 1.000,- buah 1.000,- buah Biaya tetap per tahun Rp. 300.000,- Rp. 160.000, Laba akuntansi jika penjualan/ tahun 1.000 buah Rp. 300.000,- Rp. 240.000,- Pertanyaan : A. Berapa Biaya variable per unit mesin K B. Berapa Biaya variable per unit mesin T C. Pada penjualan sebesar berapakah Break Even Mesin K terjadi? D. Pada penjualan sebesar berapakah Break Even Mesin T terjadi? E. Pada tingkat penjualan berapa terdapat Laba yang sama antara mesin K dan mesin T? F. Jika penjualan produk A hanya sebesar 600 buah maka bagaimana rekomendasi manajemen??? (Menggunakan mesin K atau T ) G. Jika penjualan produk A diperkirakan sebesar 800 buah maka bagaimana rekomendasi manajemen??? (Menggunakan mesin K atau T) 2. UMBAK Company memproduksi tiga produk A, B, dan C. Laporan laba-rugi segmen adalah sebagai berikut: A B C Total (Rp) Pendapatan 1.600.000.000 3.900.000.000 400.000.000 5.900.000.000 penjualan Dikurangi: Beban 700.000.000 2.000.000.000 280.000.000 2.980.000.000 variabel Margin kontribusi 900.000.000 1.900.000.000 120.000.000 2.920.000.000 Dikurangi: Beban tetap langsung 300.000.000 600.000.000 140.000.000 1.040.000.000 Margin segmen 600.000.000 1.300.000.000 (20.000.000) 1.880.000.000 Dikurangi: Beban 680.000.000 tetap umum Laba operasi 1.200.000.000 Diminta: Pengaruh apakah yang terjadi pada laba dari dihentikannya produk C?