UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

OLEH : YUNITA NUR INDAH SARI K

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN KEANEKARAGAMAN JENIS LORANTHACEAE PADA FAMILI ANACARDIACEAE SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBASIS MOODLE

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM COOPERATIF LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. untuk membelajarkan siswa. Kemampuan pengelolaan guru sangat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

Jurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

Skripsi Oleh: Suboningsih NIM K

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

PENERAPAN STRATEGI ACTION LEARNING

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS IV SD N PILANGSARI 1, GESI, SRAGEN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER ( NHT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPS

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA SOFTWARE PREZI

BAB I PENDAHULUAN. menerima materi pelajaran. Guru dan siswa dituntut untuk sama-sama aktif.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PRATIYAN ISNAENI K

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

*Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pembimbing Penelitian, P.Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang aktif. Guru adalah seorang pendidik yang yang berperan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh blended learning berbasis edmodo terhadap hasil belajar

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. Mata pelajaran : IPA-Biologi Kelas/Semester : XI/Ganjil Materi Pokok : Struktur Jaringan Hewan

Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA SKRIPSI Oleh : Ahmad Faizal NIM K4305026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ABSTRAK Ahmad Faizal. UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan keaktifan, (2) meningkatkan sikap kemandirian belajar, dan (3) meningkatkan hasil belajar siswa melalui implementasi blended learning pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA putra SMA Islam Terpadu Nur hidayah Kartasura. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus. Pada tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA putra SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi angket, observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi blended learning dapat meningkatkan keaktifan, sikap kemandirian belajar, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat melalui hasil angket dan observasi. Rata-rata nilai persentase dari angket keaktifan siswa pada pra siklus sebesar 56,89%, siklus I sebesar 72,49%, dan siklus II sebesar 79,08%. Rata-rata nilai persentase dari observasi keaktifan siswa pada pra siklus adalah 57,92%, siklus I sebesar 65,42% dan siklus II sebesar 80,42%. Rata-rata nilai persentase dari angket sikap kemandirian belajar siswa pada pra siklus sebesar 66,28%, siklus I sebesar 74,77%, dan siklus II sebesar 84,75%. Ratarata nilai persentase capaian dari observasi sikap kemandirian belajar siswa pada pra siklus adalah 54,17%, siklus I sebesar 70,00% dan siklus II sebesar 92,50%. Rata-rata nilai ulangan harian siswa pada pra siklus sebesar 55,33, siklus I sebesar 67,33, dan siklus II sebesar 75,67. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi blended learning mampu (1) meningkatkan keaktifan, (2) meningkatkan sikap kemandirian belajar, dan (3) meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi dengan implementasi blended learning pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA putra SMA Islam Kata-kata kunci: blended learning, keaktifan, kemandirian belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam perkembangan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia berbagai upaya telah dilakukan demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, baik melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen sekolah, maupun pengubahan kurikulum pendidikan. Upaya-upaya tersebut bertujuan membawa pengaruh positif terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan menjadi tuntutan suatu bangsa untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang siap menghadapi segala situasi dan kondisi dalam menghadapi perkembangan zaman, yang secara tidak langsung muncul seiring dengan perkembangan zaman tersebut, konsep pendidikan pun akan mengalami perubahan. Setiap perubahan konsep pendidikan akan berpengaruh terhadap cara dan sistem penyampaian pembelajaran terutama pendidikan di sekolah. Perkembangan pada sektor teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu produk perubahan zaman menawarkan hal-hal baru bagi dunia pendidikan. Hal-hal tersebut belum terpikirkan sebelumnya. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, yang secara umum disebut sebagai e-learning. Diyakini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Di sisi lain, perkembangan teknologi tersebut juga memperlihatkan hal menarik. Pertama adalah keterbukaan dan kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi berbasis internet seperti blog, forum diskusi (bulletin board), social networking, instant messaging dan e-mail telah menjadi media/alat komunikasi sehari-hari yang lazim. Hal kedua adalah semakin murahnya biaya teknologi informasi dan komunikasi sehingga teknologi informasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura adalah Sekolah Menengah Atas Islam yang mempunyai orientasi untuk memberikan bekal pengetahuan, sikap dan ketrampilan kepada siswa untuk mencapai kompetensi pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang optimal. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran masih kurang. Hal ini terlihat dari indikator pertama yaitu keaktifan siswa dalam memperhatikan guru maupun teman yang presentasi 60,00%, indikator kedua yaitu keaktifan siswa dalam membaca materi pelajaran 73,33%, indikator ketiga yaitu keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapatnya 40,00%, indikator keempat yaitu keaktifan siswa dalam mendengarkan 73,33%, indikator kelima yaitu keaktifan siswa dalam mencatat atau menyalin materi pelajaran 70,00%, indikator keenam yaitu kekaktifan siswa dalam membuat ringkasan pelajaran 70,00%, indikator ketujuh yaitu keaktifan siswa dalam menganalisis permasalahan 40,00%, dan indikator kedelapan adalah memecahkan masalah atau soal 36,67%. Berdasarkan observasi juga ditemukan bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher centered learning). Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah, yang menyebabkan penguasaan konsep siswa masih kurang. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai ulangan harian siswa yang masih di bawah standar KKM sekolah yaitu 55,33. Salah satu alternatif yang diajukan untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran yaitu dengan implementasi blended learning. Blended learning adalah pembelajaran yang memadukan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi dengan

pembelajaran berbasis kelas/tatap muka. Blended learning memiliki beberapa keunggulan antara lain, pendekatan belajar yang beragam, lebih mudah dalam mengakses pengetahuan, terjadi interaksi sosial, bersifat pribadi, menghemat biaya, dan memudahkan dalam revisi. Blended learning berpeluang menggeser paradigma pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada pengajar, menuju paradigma baru yang berpusat pada siswa. Memungkinkan Berpeluang meningkatan interaksi antara siswa dengan pengajar, siswa dengan siswa, siswa/pengajar dengan konten, siswa/pengajar dengan sumber belajar lainnya, serta berpeluang terjadi konvergensi antar berbagai metode, media sumber belajar, serta lingkungan belajar lain yang relevan. Manfaat blended learning antara lain proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka saja, tetapi ada penambahan waktu pembelajaran dengan memanfaatkan media online, mempermudah dan mempercepat proses komunikasi antara guru dan siswa (mitra belajar), serta membantu proses percepatan pengajaran. Membantu memotivasi keaktifan siswa untuk ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini akan membentuk sikap kemandirian belajar pada siswa. Siswa tidak hanya mengandalkan materi yang diberikan oleh guru, tetapi dapat mencari materi dalam berbagai cara, antara lain, mencari ke perpustakaan, menanyakan kepada teman kelas atau teman saat online, membuka website, mencari materi belajar melalui search engine, portal, maupun blog, atau bisa juga dengan media media lain berupa software pembelajaran dan juga tutorial pembelajaran. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMAIT Nur Hidayah Kartasura, dengan mengambil judul penelitian: UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah implementasi blended learning dalam meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura? 2. Bagaimanakah implementasi blended learning dalam meningkatkan sikap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura? 3. Bagaimanakah implementasi blended learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di depan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam 2. Meningkatkan sikap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam 3. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam D. Manfaat Penelitian 1. Siswa Penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat untuk:

a. Memberikan pengalaman secara nyata kepada siswa melalui implementasi blended learning, sebagai pemicu munculnya keaktifan siswa dalam pembelajaran Biologi. b. Meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura dalam pembelajaran Biologi. c. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih semangat dalam belajar. d. Membangun budaya belajar mandiri,mendasar, menyeluruh, dan terpadu. 2. Guru a. Menyajikan sebuah alternatif bagi Guru untuk mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi. b. Memberikan masukan bagi guru mengenai manfaat implementasi blended learning untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Biologi. c. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. 3. Sekolah a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk referensi peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran Biologi pada tahap berikutnya. b. Hasil penelitian dapat digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran secara umum pada tahap berikutnya.

mampu: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi blended learning 1. Meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam 2. Meningkatkan sikap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam 3. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi siswa kelas XI SMA Islam B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk: a. Sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut. b. Sumbangan pemikiran bagi guru untuk mengembangkan variasi model pembelajaran. c. Menambah wawasan guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran biologi. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada pembelajaran biologi di SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura, yaitu keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat ditingkatkan dengan implementasi blended learning. C. Saran 1. Bagi Guru a. Penerapan blended learning membutuhkan instruksi yang jelas agar dapat dimengerti oleh siswa dengan baik. Oleh sebab itu guru harus memberikan instruksi dan arahan yang jelas kepada siswa tentang pelaksanaan blended learning, agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif.

b. Penerapan blended learning membutuhkan pengelolaan waktu yang baik. Oleh sebab itu sebaiknya guru mempersiapkan rencana pengajaran, alat, dan media pembelajaran dengan matang, agar proses pembelajaran berlangsung dapat berjalan seefektif mungkin. c. Guru harus lebih interaktif, demokratis, dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk memanfaatkan teknologi informasi agar tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat 2. Bagi Siswa a. Siswa harus memperhatikan instruksi yang diberikan oleh guru agar melaksanakan pembelajaran blended learning dengan baik. b. Siswa jangan malu dan jangan ragu untuk aktif bertanya apabila terdapat hal-hal yang kurang dipahami terutama saat kegiatan tatap muka dengan guru. c. Siswa harus berani mengemukakan pendapat baik saat online, tatap muka dengan guru, kerja kelompok, maupun presentasi di depan kelas. d. Siswa harus aktif dalam memberikan respon terhadap stimulus berupa pertanyaan maupun pendapat, baik yang datang dari guru maupun dari siswa lain. 3. Bagi Sekolah a. Penerapan blended learning membutuhkan sarana dan prasarana minimal yang harus di penuhi dan memadai yaitu tersedianya jaringan dan koneksi internet, jaringan wifi agar keberjalanan blended learning berjalan lancar. b. Penerapan blended learning membutuhkan pelatihan yang intensif, maka pihak sekolah harus menjadi fasilitator yang baik.