BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. relevan dengan penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan beberapa kajian relevan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial di samping sebagai makhluk

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Norma Egi Rusmana, 2013

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya insan yang terbentuk dari bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

2015 PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS GERAK BURUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KINESTETIK PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB YPLAB LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 49. Angkasa 2008), hlm Amsal Amri, Pedagogik Transformatif Aceh (Aceh: FKIP Universitas Syah Kuala 2008),

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

BAB I PENDAHULUAN. antara guru dan peserta didik, tujuan dari pembelajaran tersebut meliputi tiga

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu potensi yang dimiliki manusia adalah potensi kreatif. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah hak bagi setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education), merupakan kalimat yang telah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara

BAB II KAJIAN TEORI. penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut Herbart

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dini Herdiani, 2014 Pembelajran Terpadu dalam Kurikulum 2013 di Kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Nurchasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Azzela Mega Saputri, 2013

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah. pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan.

GAMBARAN MENGENAI SELF REGULATION PADA PENARI TRADISIONAL STUDI PADA PENARI TRADISIONAL DARI KELOMPOK TARI CIOFF INDONESIA ALIFAH ZAHRA ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dea Wulantika Utami, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

Berdasarkan hasil pengematan buatlah definisi tari menurut Anda:

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran seni tari merupakan suatu upaya pembekalan pengetahuan dan pemahaman tentang tari. Melalui pembelajaran seni tari guru harus memotivasi siswa agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam hal bergerak maupun berfikir, pada akhirnya siswa akan mengerti dan memahami materi yang diberikan. Guru tidak hanya menyampaikan bahan ajar, guru juga dituntut untuk menggali bakat yang dimiliki siswa. Pembelajaran seni tari juga merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan lingkungan melalui materi yang mengandung unsur-unsur tari. Adapun unsur tari yang dimaksud menurut Karyati dkk (2006: 37), yaitu: 1. Unsur ruang diartikan sebagai tempat ruang gerak untuk mengekspresikan imajinasi yang kita miliki. Ruang dalam tari dapat diciptakan berdasarkan garis (garis lurus, garis lngkung, dan garis zigzag), volume gerak (besar, sedang, dan kecil), arah hadap penari (belakang, depan, samping kanan-kiri, serong kanankiri), level yaitu tinggi rendahnya penari dan gerak yang digunakan (rendah, sedang, dan tinggi), dan fokus yaitu sudut pandang penari. 2. Unsur tenaga merupakan kekuatan yang akan mengawali, mengendalikan dan menghentikan gerak, perubahan-perubahan yang terjadi oleh penggunaan tenaga yang berbeda dalam gerak tari akan membangkitkan atau mempengaruhi rasa hayatan yang berbeda. Penggunaan tenaga dapat dibedakan yaitu tenaga lemah, tenaga sedang, dan tenaga kuat. 3. Unsur tempo atau ritme yaitu berkaitan dengan waktu untuk menyelesaikan suatu gerakan. Terdapat tempo cepat, sedang dan lambat. Tempo juga dapat diungkapkan dalam bentuk birama yang bervariasi. Latihan penguasaan gerak berirama adalah pengungkapan gerak dalam ruang yang terkendali pengaturan waktunya seperti gerak lambat, lambat sekali, gerak cepat, agak cepat, cepat sekali. Gerak tersbut disebut gerak ritmis. Perbedaan tempo dan ritme adalah tempo berarti kecepatan dari gerak tubuh kita, yang dapat dilihat dari perbedaan panjang pendeknya waktu yang diperlukan, sedangkan ritme dalam tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak. Oleh sebab itu ritme lebih mengarah ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh penari. Dari unsur-unsur dasar tari yang dijelaskan di atas, yang merupakan substansi baku tari adalah gerak.namun gerak yang dimaksud adalah gerak yang

2 sudah diberi bentuk ekspresif dengan memperhatikan unsur tenaga, unsur ruang, unsur waktu. Selanjutnya Karyati dkk (2006: 5) menjelaskan bahwa: Gerak di dalam tari adalah gerak wantah yang telah diubah menjadi seni yang indah yang gerakannya telah mengalami stilasi ataupun distorsi dengan memperhatikan unsur tenaga, ruang, waktu. Pada pembelajaran tari juga terdapat unsur waktu yang memiliki peran penting yaitu ritme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 386) ritme merupakan irama yang memiliki arti gerakan berturut-turut secara teratur. Ritme dapat dikatakan sebagai kekuatan yang luar biasa yang mengikat bersama-sama berbagai macam elemen tari ke dalam suatu struktur kesatuan yang harmonis. Seperti yang dijelaskan Hartong (Karyati dkk, 2006: 1) menyatakan bahwa Tari adalah gerakan-gerakan yang diberi bentuk dan ritme dari badan di dalam ruang. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gerak dan ritme merupakan unsur yang sangat penting dalam tari. Ritme dapat dimanfaatkan untuk siswa mengolah kemampuannya dalam mengungkapkan gerakan yang ekspresif. Terkait dengan hal tersebut menurut Susane K Langer (Sodarsono, 1978; Karyati dkk, 2006) menyatakan bahwa gerak-gerak ekspresif ialah gerak-gerak yang indah, yang dapat menggetarkan perasaan manusia, sedangkan gerak yang indah yaitu gerak yang distilir dan mengandung ritme tertentu. Berdasarkan observasi, permasalahan yang peneliti temukan pada pembelajaran seni tari di SDN Sukamanah2 bertolak belakang dengan tujuan pembelajaran seni tari, yaitu untuk mengembangkan fisik dan psikis siswa. Seperti yang dijelaskan Masunah dan Narawati, (2003: 282) bahwa: tujuan dari pendidikan seni adalah diharapkan siswa dapat dibantu perkembangan fisik dan psikisnya secara seimbang. Adapun masalah yang terjadi pada pembelajaran seni tari di SDN Sukamanah 2 yaitu Guru kurang memfasilitasi siswa pada setiap perkembangan dan pembelajarannya yang akhirnya siswa mengalami kesulitan belajar terlihat dari kurang sesuainya gerakan-gerakan tari yang dilakukan siswa dengan iringan tari pada saat proses pembelajaran mengakibatkan kepekaan terhadap ritme dan kesadaran kinestetisnya kurang terolah. Permasalahan lain

3 yaitu kejenuhan belajar yang dirasakan siswa dikarenakan tidak adanya motivasi untuk siswa mengembangkan kemampuannya. Biasanya setiap individu jarang untuk merespon terhadap bunyi yang teratur atau irama dari sebuah tari, diakibatkan belum adanya rasa menikmati ritme yang dialami sebagai pengalaman dari setiap individu sehingga muncul motivasi untuk melakukan sebuah gerakan atau merespon ritme dengan melakukan gerakan. Manusia dengan irama saling berhubungan, begitu pula dengan musik terdapat suatu bentuk yang saling tarik menarik sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan yang menjadikan manusia itu sendiri untuk melakukan sebuah gerakan. Dengan kata lain, gerakan hadir pada berbagai macam interval waktu.pembelajaran seni tari khususnya di SDN Sukamanah 2, ritme penting untuk diberikan dan diterapkan pada siswa untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap iringan tari dan mengolah kecerdasan kinestetiknya. Pada dasarnya manusia diberi kemampuan dan berbagai kecerdasan, yang perlu diolah dan dikembangkan. Masyarakat umum mengenal kecerdasan sebagai istilah yang menggambarkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Berbicara soal kecerdasan, Gardner mengusulkan (Lwin et al, 2008: 2) bahwa Kecerdasan memiliki tujuh komponen, yang disebut kecerdasan ganda, tediri dari: a) kecerdasan linguistic-verbal, dan b) kecerdasan logis-matematis, c) kecerdasan spasial-visual, d) kecerdasan ritmik-musik, e) kecerdasan kinestetik, f) kecerdasan interpersonal, g) kecerdasan intrapersonal. Dari ketujuh kecerdasan ganda tersebut ada satu kecerdasan yang sangat menarik untuk diolah pada anak usia sekolah dasar, yaitu kecerdasan kinestetik. Cerdas kinestetik sebagai kemampuan manusia menghubungkan dan menggunakan pikiran selaras dengan gerakan tubuh, termasuk kemampuan tubuh untuk memanipulasi benda dan membuat berbagai gerakan. Menurut pemaparan Lwin et al (2008: 168) tentang kecerdasan kinestetik, yaitu: Kecerdasan fisik adalah kemampuan menggunakan dengan baik pikiran dan tubuh secara serempak untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan. Ini serupa dengan keterampilan yang pada umumnya dirujuk sebagai

4 kemampuan psikomotor, yang menggabungkan interpretasi mental dengan tanggapan fisik. Kecerdasan kinestetik cocok untuk diolah pada anak usia sekolah dasar karena pada usia ini pertumbuhan fisik dan intelektual anak terus menurun. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sumantri dan Syaodih (2007: 2.1) bahwa Perkembangan fisik dan intelektual anak usia 6-12 tahun nampaknya cenderung lamban. Pertumbuhan fisik anak menurun terus, kecuali pada akhir periode tersebut, sedangkan kecakapan motorik terus membaik. Dari pernyataan di atas maka kecerdasan kinestetik perlu diolah dengan beberapa aktivitas. Salah satu aktivitas yang dapat mengolah kecerdasan kinestetik siswa atau anak usia sekolah dasar yaitu bergerak mengikuti irama(ritme) atau musik. Gerakan berirama dalam tari merupakan suatu keadaan gerak yang dilakukan secara teratur menurut irama atau ritme, baik irama gerak atau ritme gerak maupun irama musikatau ritme musik. Lwin et al (2008: 182) mengatakan, bahwa: Bergerak mengikuti irama atau musik merupakan aktivitas yang cocok dimainkan sendiri atau berkelompok, membantu untuk meningkatkan kesadaran yang berkaitan dengan indera sementara mengalami gerakan fisik dan mendorong koordinasi kreatif bentuk-bebas. Berdasarkan temuan observasi dan hasil studi literatur di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Ritme pada Pembelajaran Seni Tari untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung. B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan pada paparan latar belakang di atas, bahwa pembelajaran seni tari bukan sekedar belajar menari saja, melainkan siswa dituntut untuk mampu mengembangkan segala potensi yang dimiliki, termasuk kecerdasan kinestetik. Oleh karena itu perlu adanya suatu cara untuk mempermudah tujuan pembelajaran. Peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

5 1. Bagaimana proses pembelajaran seni tari dengan pemanfaatan ritme untuk mengolah kecerdasan kinestetik kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana hasil pemanfaatan ritme dalam pembelajaran tari untuk mengolahkecerdasankinestetik siswa kelasiv SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung? C. Tujuan Penelitian Sebuah penelitian yang berangkat dari adanya masalah tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, baik itu tujuan umum maupun tujuan khusus. Adapun tujuan umum pada penelitian ini yaitu ingin memberikan konstribusi kepada pihak sekolah khususnya pada pembelajaran seni tari agar pelaksaaan pembelajaran seni tari lebih kondusif dan bermakna bagi siswa, sehingga diharapkan siswa memiliki kepedulian tinggi terhadap seni budaya disekitarnya. Pada penelitian ini yang menjadi tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan pemanfaatan ritme melalui pembelajaran tari untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa Kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung. 2. Menganalisis hasil penerapan pambelajaran dengan pemanfaatan ritme dalam pembelajaran tari untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa Kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai langkah-langkah dalam menerapkan pembelajaran seni tari dengan pemanfaatan ritme untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa, dan memperoleh data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan melalui peanfaatan ritme di kelas IV SD Negeri Sukamanah 2.

6 2. Bagi Siswa a. Mengembangkan potensi dalam pembelajaran seni tari, yaitu kecerdasan kinestetik atau kecerdasan fisik terolah, menggunakan dengan baik pikiran dan tubuh secara serempak untuk melakukan aktivitas fisik dan menciptakan gerakan. b. Meningkatkan kesadaran siswa dalam menggerakan tubuh dan mendorong koordinasi gerakan dengan iringan tari, sehingga siswa lebih peka terhadap pola iringan tari atau ritme. c. Memotivasi siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi Guru Sebagai bahan masukan pelaksanaan pembelajaran seni tari melalui pemanfaatan ritme dalam menggali kompetensi siswa. Serta mendorong guru untuk mengembangkan pembelajaran seni tari melaluipemanfaatan ritme pada proses pembelajaran. 4. Bagi Sekolah Memiliki kepedulian terhadap pembelajaran seni tari dengan menambah sarana dan prasarana sebagai penunjang, sehingga pembelajaran seni tari bisa berjalan dengan maksimal. E. Asumsi Ritme adalah salah satu elemen estetis dalam tari yang sangat kuat. Ritme sekaligus suatu pengorganisir dan suatu alat pemahaman. Sebagai pengorgaisir, ritme dapat dikatakan sebagai kekuatan yang luar biasa yang mengikat bersamasama berbagai macam elemen tari ke dalam suatu struktur kesatuan yang harmonis. Sebagai suatu alat pemahaman, struktur ritme tari dengan pengulangannya dan pola-pola perkembangannya memberikan suatu kerangka kerja yang membuat kejelasan terhadap maksud kesadaran estetis gerakan tari.

7 Berdasarkan pernyataan di atas peneliti berasumsi bahwa dengan pemanfaatan ritme pada pembelajaran seni tari dapat memberikan kontribusi yang menunjang untuk mengolah kecerdasan kinestetik pada siswa. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara karena jawaban tersebut belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2010: 64): Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Pemanfaatan ritme pada pembelajaran seni tari dapat mengolah kecerdasan kinestetik siswa kelas IV SD Negeri Sukamanah 2. G. Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi dan Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Asumsi F. Hipotesis Penelitian G. Struktur Organisasi BAB II LANDASAN TEORETIS TENTANG PEMANFAATAN RITME UNTUK MENGOLAH KECERDASAN KINESTETIK SISWA A. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD) B. Pembelajaran Seni Tari C. Pemanfaatan Ritme

8 D. Kecerdasan Kinestetik E. Hasil Penelitian Sebelumnya BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian B. Desain Penelitian C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Variabel Penelitian F. Instrumen Penelitian G. Langkah-langkah Penelitian H. Teknik Pengumpulan Data I. Teknik Pengolahan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Uji Hipotesis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran