E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN e-catalogue DALAM PROSES PENGADAAN ELEKTRONIK

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

Airnav indonesia. V e r s i PENGENALAN spse PANITIA SOSIALISASI PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) TANGERANG, 2-3 MEI 2016

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

Lampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING

Petunjuk Pengoperasian SPSE Helpdesk

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini.

Petunjuk Pengoperasian SPSE Admin Agency

Sosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017

Daftar Isi. Panduan SPSE V4 User POKJA [SPSEV ]

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 4 TAHUN 2010

Petunjuk Pengoperasian SPSE Auditor

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN CARA E-TENDERING

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PAGAR ALAM PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR : 32 TAHUN 2010 T E N T A N G

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 165 TAHUN 2012

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PPK

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

KABUPATEN CIREBON. Buku Panduan LPSE Kab. Cirebon 56

1. Pendahuluan PPK Memulai Aplikasi Akses ke dalam SPSE PPK untuk Menggunakan SPSE Menu Log Akses...

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

APLIKASI SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

PENGANTAR E-PROCUREMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BERITA NEGARA. No.1239, 2012 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. E-Purchasing. Pengadaan Elektronik

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING KENDARAAN PANITIA

, dipandang perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang E-Tendering;

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI ENDE PERATURAN BUPATI ENDE NOMOR 29 TAHUN 2010

STANDAR PELAYANAN PENYELENGGARAAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PEMERINTAH PROVINSI NTB

Daftar Isi. Panduan SPSE V4 User PENYEDIA [SPSEV ]

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Auditor. Pendahuluan

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Admin Agency

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT IMPLEMENTASI SPSE KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TA 2016

PENGANTAR E-PROCUREMENT

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE

Jalan Diponegoro No. 22 Telepon (022) Faks. (022) Bandung 40115

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT

Click to edit Master title style POKJA

Petunjuk Pengoperasian SPSE Admin Agency

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

TULISAN HUKUM PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE. Abstrak

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan,

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

SYARAT DAN KETENTUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PURCHASING

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

Layanan Pengadaan Secara Elektronik. Daftar Isi. 1 Pendahuluan Admin Agency Alur Proses Admin Agency dalam Aplikasi...

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2010

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

Petunjuk Pengoperasian SPSE Verifikator

BUPATI REMBANG PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN REMBANG

PETUNJUK PENGGUNAAN PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.160, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Barang/Jasa. Elektronik.

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. PPK "Buat Paket"

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

SOSIALISASI. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan

PEDOMAN DAN PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERSEPSI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI AANWIJZING ELEKTRONIK. Yervi Hesna 1,*), Suwardi Siregar 2)

Daftar Isi

PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 3 TAHUN 2010

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

TATA CARA E-TENDERING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

E-PURCHASING DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

MODUL 10 PENGGUNAAN EPROCUREMENT

1.1. Pejabat Pembuat Komitmen

2 3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Per

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012 Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi internet sudah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan telah berkembang kepada pemakaian aplikasi internet di lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government. Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, bahwa pemanfaatan teknologi informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk kesejahteraan masyarakat, yang berdampak dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Mengacu kepada Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tersebut dan dalam rangka memanfaatkan perkembangan teknologi, maka Kementerian Sekretariat Negara telah mulai melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik atau e-procurement sejak tahun 2009. E-Procurement adalah pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Demikian definisi yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang ditetapkan pada tanggal 6 Agustus 2010. Sementara pengertian Transaksi Elektronik yang tertulis dalam dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik yang diundangkan pada tanggal 21 April 2008, adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Pengadaan secara elektronik atau e-procurement tersebut diperlukan agar Pengadaan Barang/Jasa yang diselenggarakan Pemerintah dapat terlaksana dengan baik, sehingga dapat meningkatkan dan menjamin terjadinya efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam pembelanjaan uang negara. Dengan demikian ketersediaan barang/jasa dapat diperoleh dengan harga dan kualitas terbaik, proses administrasi yang lebih mudah dan cepat, serta dengan biaya yang lebih rendah, sehingga akan berdampak pada peningkatan pelayanan publik. Secara spesifik, dalam pasal 107 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dijelaskan bahwa pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik bertujuan untuk:

- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas; - Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat; - Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan; - Mendukung proses monitoring dan audit; dan - Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time. Hal tersebut sejalan dengan upaya Percepatan Pemberantasan Korupsi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Bahkan secara spesifik Presiden RI melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang dikeluarkan pada tanggal 9 Desember 2004, telah menginstruksikan secara tegas kepada (1) Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, (2) Jaksa Agung Republik Indonesia, (3) Panglima Tentara Nasional Indonesia, (4) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, (5) Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen, (6) Para Gubernur, dan (7) Para Bupati dan Walikota: Untuk melaksanakan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara konsisten untuk mencegah berbagai macam kebocoran dan pemborosan penggunaan keuangan negara, baik yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Perlu pula dijelaskan bahwa dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang ditetapkan pada tanggal 6 Agustus 2010, maka Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007, dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1 Januari 2011, dan diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010. Beberapa istilah yang perlu diketahui terkait dengan e-procurement. - Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah unit kerja Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi (K/L/D/I) yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik. - E-Tendering adalah tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan. - Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah. - E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik. - Portal Pengadaan Nasional adalah pintu

gerbang sistem informasi elektronik yang terkait dengan informasi Pengadaan Barang/Jasa secara nasional yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). - Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) adalah aplikasi e-procurement yang dikembangkan oleh LKPP untuk digunakan oleh LPSE di instansi pemerintah seluruh Indonesia. Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa melalui E-Procurement Menurut Peraturan Kepala LKPP Nomor 5 Tahun 2011 tentang Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik, pengadaan barang/jasa dikelompokkan menjadi 8 kelompok, yaitu : barang melalui pelelangan umum/sederhana dengan pascakualifikasi. barang melalui pelelangan umum dengan prakualifikasi. pekerjaan konstruksi dengan pascakualifikasi. pekerjaan konstruksi dengan prakualifikasi. jasa konsultasi badan usaha dengan prakualifikasi satu sampul. jasa konsultasi badan usaha dengan prakualifikasi dua sampul. jasa lainnya dengan pascakualifikasi. jasa lainnya dengan prakualifikasi.â Secara umum dan ringkas, pengadaan barang/jasa secara elektronik dapat diuraikan sebagai berikut : - Panitia Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ) mengisi formulir isian pendaftaran yang telah diisi lengkap, menyampaikan formulir tersebut kepada admin agency LPSE guna mendapatkan user ID dan password yang akan dipergunakan untuk mengakses aplikasi SPSE. - Panitia membuat jadwal pelelangan dan menyusun dokumen pengadaan untuk disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

- PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). - Pengumuman dilakukan melalui website instansi yang akan mengadakan pelelangan barang/jasa, aplikasi SPSE, dan portal pengadaan nasional. Pengumuman tersebut disertai dengan dokumen pengadaan yang telah di-upload oleh panitia. - Pendaftaran pelelangan dilakukan secara elektronik (online) pada aplikasi SPSE, dan sebelumnya telah melakukan registrasi dan verifikasi dokumen perusahaan ke kantor LPSE untuk mendapatkan user ID dan password. - Penjelasan pekerjaan (aanwijzing) yang berupa forum tanya jawab dilakukan melalui komuniksi online melalui aplikasi SPSE. Rekaman komunikasi online/tanya jawab tersebut tertuang dalam berita acara penjelasan pekerjaan. - Perubahan dokumen pengadaan (adendum) dapat di-download oleh peserta pengadaan melalui aplikasi SPSE. - Dokumen penawaran yang sampaikan berbentuk dokumen elektronik yang disandikan (encrypt) dan dikirim (upload) melalui aplikasi SPSE dan dibuka (decrypt) secara elektronik. - Berita acara evaluasi penawaran dapat di-download oleh peserta pengadaan melalui aplikasi SPSE. - Berita Acara Hasil Pelelangan dapat di-download oleh peserta pengadaan melalui aplikasi SPSE. - Pengumuman pemenang lelang diumumkan pada aplikasi SPSE dan website instansi yang mengadakan pelelangan barang/jasa, serta dikirimkan juga melalui e-mail kepada seluruh peserta lelang. - Sanggah hasil lelang (jika ada) dilakukan dengan cara berkomunikasi online atau mengirim file sanggahan melalui aplikasi SPSE sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penerapan Pengadaan Barang/Jasa melalui E-Procurement di Kementerian Sekretariat Negara Pelaksanaan e-procurement di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, hingga saat ini masih menggunakan aplikasi SPSE yang dikelola oleh Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan. Kerjasama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara Kepala Pusat LPSE Kementerian Keuangan dengan Kepala Biro Dukungan Informatika (sekarang Asisten Deputi Dukungan Data Kebijakan dan Informatika) yang ditandatangani pada 19 Juli 2010. Tujuan dari kerjasama

tersebut adalah untuk kelancaran proses pengadaan barang/jasa secara efisien, efektif, transparan, dan akuntabel pada Kementerian Sekretariat Negara, dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi, serta menggunakan aplikasi SPSE yang dikelola oleh Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan. Ruang lingkup dari Nota Kesepahaman tersebut adalah : - Penyiapan admin agency sebagai perwakilan Pusat LPSE Kementerian Keuangan dalam penggunaan aplikasi SPSE. - Peningkatan kemampuan dan keterampilan personil Asisten Deputi Dukungan Data Kebijakan dan Informatika Kementerian Sekretariat Negara dalam melaksanakan LPSE. - Bantuan teknis dari Pusat LPSE Kementerian Keuangan untuk pelaksanaan penerapan LPSE pada Asisten Deputi Dukungan Data Kebijakan dan Informatika Kementerian Sekretariat Negara. - Bimbingan teknis dari Pusat LPSE Kementerian Keuangan kepada personil Asisten Deputi Dukungan Data Kebijakan dan Informatika Kementerian Sekretariat Negara berupa pendidikan dan pelatihan serta pertukaran informasi. - Sosialisasi sistem LPSE kepada personil Asisten Deputi Dukungan Data Kebijakan dan Informatika Kementerian Sekretariat Negara. Pada saatâ ini, Tim E-procurement Kementerian Sekretariat Negara berada pada unit kerja Asisten Deputi Dukungan Data Kebijakan dan Informatika. Untuk mensosialisasikan e-procurement di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, Tim E-procurement Kementerian Sekretariat Negara yang telah dilatih oleh Pusat LPSE Kementerian Keuangan, telah menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) dan sosialisasi kepada satuan organisasi/unit kerja di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Satuan organisasi/unit kerja di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara yang ingin mendapatkan bimtek e-procurement dapat mengirimkan undangan atau surat permintaan bimtek kepada Deputi Bidang Dukungan Kebijakan atau Asisten Deputi Dukungan Data Kebijakan dan Informatika. Bimtek tersebut sangat diperlukan oleh para pelaksana pengadaan barang/jasa dalam menjalankan tugasnya. Hal ini terkait dengan aturan yang tercantum dalam Pasal 131 Perpres No. 54 Tahun 2010, yang menyatakan bahwa Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi (K/L/D/I) wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh paket-paket pekerjaan pada Tahun Anggaran 2012. Sejauh ini, pelaksanaan e-procurement di Kementerian Sekretariat Negara telah dirasakan manfaatnya, terutama oleh Tim

Pengadaan Barang/Jasa serta pejabat lain yang terkait, karena: - Proses pengadaan barang/jasa menjadi lebih mudah; - Menghemat biaya administrasi pengadaan, serta biaya penggunaan bahan habis pakai;â Â - Mempercepat proses pengadaan barang/jasa; - Mendapatkan harga dan produk barang/jasa yang lebih kompetitif dengan semakin banyaknya peserta yang mendaftarkan diri mengikuti pelelangan; - Meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Perbedaan antara proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara manual dan elektronik. No. Tahapan Manual Elektronik 1.

Pembuatan user ID dan password untuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ) Tidak Ada Panitia PBJ mengajukan pembuatan user ID dan password kepada admin agency 2. Penyusunan jadwal dan Dokumen Pengadaan Jadwal yang telah disusun oleh PPBJ disampaikan kepada PPK, Dokumen Pengadaan juga disampaikan kepada PPK untuk ditandatangani PPK Jadwal dan Dokumen Pengadaan yang telah disusun oleh PPBJ, disampaikan kepada PPK agar disetujui PPK, melalui komunikasi online 3. Penetapan HPS

Dilakukan oleh PPBJ Dilakukan oleh PPK 4. Pengumuman Pelelangan Melalui website instansi dan media cetak Melalui website instansi, aplikasi SPSE, dan Portal Pengadaan Nasional 5. Pendaftaran Lelang dan Pengambilan Dokumen Pengadaan oleh peserta lelang Datang langsung (tatap muka)

Pendaftaran melalui aplikasi SPSE Dokumen Pengadaan dapat di-download melalui aplikasi SPSE 6. Penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dan Pengambilan Berita Acara aanwijzing Datang langsung (tatap muka) Melalui komunikasi/tanya jawab online pada aplikasi SPSE. Berita Acara aanwijzing dapat di-download melalui website instansi dan aplikasi SPSE 7. Pengambilan Perubahan Dokumen Pengadaan/Adendum (jika ada) oleh peserta lelang Datang langsung (tatap muka)

Dapat di-download melalui aplikasi SPSE 8. Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran Datang langsung (tatap muka) Berbentuk dokumen elektronik yang disandikan (encrypt) dan dikirim (upload) melalui aplikasi SPSE dan dibuka (decrypt) secara elektronik 9. Pengambilan Berita Acara Evaluasi Penawaran oleh peserta lelang Datang langsung (tatap muka)

Dapat di-download melalui website instansi dan aplikasi SPSE 10. Pengambilan Berita Acara Hasil Pelelangan oleh peserta lelang Datang langsung (tatap muka) Dapat di-download melalui website instansi dan aplikasi SPSE 11. Pengumuman Pemenang Lelang Media pengumuman kantor serta dikirimkan juga melalui faks kepada seluruh peserta lelang Melalui website instansi dan aplikasi SPSE serta dikirimkan juga melalui e-mail kepada seluruh peserta lelang

12. Sanggah Hasil Lelang Datang langsung (tatap muka) atau surat menyurat Melalui komunikasi online atau mengirim file sanggahan melalui aplikasi SPSE Â Â Kendala yang Dihadapi Adapun kendala yang sering dijumpai selama proses pengadaan barang/jasa secara elektronik di Kementerian Sekretariat Negara antara lain : - Sebagian panitia pelaksana pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara masih belum terbiasa melakukan pelelangan secara elektronik (e-procurement) dan masih kurang lancar dalam menggunakan aplikasi SPSE. - Sebagian panitia pelaksana pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara masih mempertanyakan keamanan data yang tersimpan dalam aplikasi SPSE tersebut.

Saran Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, perlu dilakukan : - Sosialisasi mengenai proses pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement) untuk lebih meyakinkan para pelaksana pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. - Bimtek atau diklat perlu diselenggarakan secara berkala agar semakin banyak pelaksana pengadaan barang/jasa yang lebih terampil dalam menggunakan aplikasi SPSE tersebut. Â ( Chairil Abdini / Hamidi Rahmat dan tim )