PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risna Dewi Aryanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan aspek. mampu menerima ilmu yang diberikan oleh guru.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keperluan korespondensi, HP : ,

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENGARUH PENAMBAHAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA DI SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

WHELLY YULIANA K

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN Group Investigation (GI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif. Think Pair Share, Numbered Heads Together, Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Fatihah Indah Rohmani K

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari strategi pembelajaran yang

*Keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis berkaitan erat dengan keterampilan mendengarkan, gagasan secara runtut. Menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Beberapa Ahli. memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan analisis dan pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. Staff Pengajar : Ernawati Sri Sunarsih. Staff Pengajar : A. G.

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perilaku dari tidak tahu menjadi tahu yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

* Keperluan korespondensi, Telp: ,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RIDA BAKTI PRATIWI K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

KAJIAN PUSTAKAN. yang mereka dapat dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Hamalik (2001:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD

PENGARUH PENDEKATAN SAVI

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

*Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 9-16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TALKING STICK, STAD DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

SKRIPSI. Oleh: CHRISTINE NOVERIMA PRASASTI HUJIANTI X

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

: RITA DEWI RAHMAWATI K

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi OLEH: WAHYUTI MAYANGSARI K4307012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ABSTRAK Wahyuti Mayangsari. PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Randomized Control-Group Only Design. Variabel bebas berupa model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas X.10 sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas X.9 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan teknik tes untuk hasil belajar ranah kognitif dan lembar observasi untuk hasil belajar ranah afektif serta psikomotor. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t 2 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotor tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Learning Together, Hasil Belajar )* Program Pendidikan Biologi FKIP UNS, Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang dibutuhkan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan. Belajar dapat didefiniskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah tingkah laku secara menyeluruh yangdiperoleh melalui proses mendapatkan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya (Slameto, 2003: 2). Proses belajar yang dilakukan sebagai upaya mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa. Faktor tersebut meliputi sikap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, inteligensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan belajar siswa. Faktor tersebut meliputi guru sebagai pembelajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, serta kurikulum sekolah (Dimyati et al, 1994: 225). Faktor eksternal berupa lingkungan sosial siswa merupakan objek yang akan disoroti dalam penelitian ini. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara umum masih menekankan pada pembelajaran secara individual padahal kegiatan belajar secara individual tersebut dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti misalnya kurangnya proses komunikasi pada saat pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran berlangsung hal tersebut dapat menyebabkan siswa menjadi kurang dapat bertukar informasi dan berkomunikasi sehingga hasil belajar yang dapat dicapai menjadi tidak optimal. Komunikasi antara pembelajar dan pebelajar serta komunikasi antar pebelajar dalam proses pembelajaran merupakan hal yang penting (Agus Tri Prasetyo: 2007, M.Miftah: 2009). Komunikasi yang dimaksud bertujuan untuk membuat hubungan dengan komponen pebelajaran yang lain 2 (pebelajar dan pembelajar) untuk menjalin diskusi atas permasalahan pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Melalui komunikasi dalam proses pembelajaran hasil belajar dapat dioptimalkan (Asikin, 2002 dalam Dedi Herianto, et al, 2010). Komunikasi yang paling efektif dalam proses pembelajaran adalah komunikasi verbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat. Komunikasi tersebut dikatakan

bersifat lebih efektif karena cara komunikasi tersebut dapat memfasilitasi pembelajar dalam mentransfer konsep maupun pada pebelajar dalam menerima informasi yang disampaikan dalamt proses pembelajaran. Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan komunikasi verbal mampu meningkatkan pemahaman siswa melalui dukungan atau fasilitasi berupa kemudahan dalam penyampaian informasi. Lebih lanjut, dengan komunikasi tersebut pemahaman siswa (tercermin dari hasil belajarnya) akan konsep atau informasi tertentu dapat meningkat. Berdasarkan arti penting komunikasi dalam pembelajaran di atas, maka model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran yang mampu meningkatkan proses komunikasi. Model pembelajaran yang dapat memfasilitasi terjadinya proses komunikasi adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dicirikan oleh sebuah proses pembelajaran yang menekankan pada kerja sama antar siswa. Melalui kerja sama dalam proses pembelajaran tersebut secara otomatis dapat memunculkan jalinan komunikasi antar siswa, membuat siswa menjadi lebih aktif dan akhirnya proses penemuan konsep, pemahaman konsep hingga akhirnya penguasaan konsep dapat terfasilitasi. Hasil akhir dari proses komunikasi tersebut adalah serangkaian peningkatan pada aspek kognitif, afektif serta psikomotorik yang terangkum dalam sebuah konsep yaitu hasil belajar. Telah dijelaskan di atas bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan proses komunikasi dan hasil belajar siswa, misalnya, Student Teams-Achivement Divisions (STAD), Jigsaw II, Teams Games-Tournament (TGT), Team Accelerated Instruction (TAI), Learning Together (Belajar Bersama), (Robert E. Slavin, 2009: 11-26). Dari beberapa model pembelajaran di tersebut, model Learning Together (LT) merupakan salah satu alternatif model yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model Learning Together mempunyai ciri khas yaitu adanya interaksi tatap muka, interdependensi positif, tanggung jawab individual, kemampuan-kemampuan interpersonal, dan kelompok kecil, (Robert E.Slavin, 2009: 48-56). Pada ciri interdependensi positif siswa ditekankan bagaimana dapat mencapai tujuan kelompok. Tujuan kelompok dapat tercapai apabila terdapat kerja sama dan komunikasi yang baik antar siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan interaksi tatap muka memiliki keuntungan untuk mempermudahkan komunikasi antar siswa sehingga informasi-informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran diterima dengan baik. Selanjutnya, tanggung jawab individual ditujukan agar setiap siswa telah dapat menguasai materi atau konsep sebelum

diskusi kelompok berlangsung, sehingga saat diskusi proses bertukar informasi dapat berjalan secara aktif. Kelompok kecil yang terdapat pada Learning Together memberikan kemudahan pembagian tugas kepada masing-masing siswa dalam kerja kelompok, sehingga semua siswa dapat berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Kelebihan model LT menjadikannya diangkat judul: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA. B. Perumusan Masalah Model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran tersebut menekankan pada kerja sama antar siswa untuk memahami suatu materi. Learning Together dapat melatih siswa untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan pembelajaran, sehingga model pembelajaran LT menarik untuk diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta? 2. Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together terhadap hasil belajar ranah afektif siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta? 3. Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together terhadap hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar ranah afektif siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.

3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat seperti dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran biologi, meningkatkan kecintaan siswa terhadap biologi, serta mengembangkan rasa kebersaman, kerjasama, berfikir kreatif, sikap percaya diri, serta mengembangkan sikap saling menghargai sesama siswa, bermanfaat dalam mempersiapkan diri untuk memilih model pembelajaran yang tepat.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. 2. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar ranah afektif siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. 3. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (LT) terhadap hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai kajian dan referensi pada penelitian sejenis mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together terhadap hasil belajar. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam memberi pembelajaran biologi yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor. C. SARAN 1. Guru Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together untuk meningkatkan hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta. 50 2. Peneliti

Penelitian ini hanya dilakukan atas variabel yang sangat dibatasi. Dengan demikian maka diperlukan penelitian yang lebih lanjut dengan menambahkan sudut pandang variabel-variabel belajar yang lain untuk dapat mengetahui pengaruh penerapan model belajar tertentu (khusunya LT) terhadap hasil belajar.