BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat

Implementasi E-billing Pada Perusahaan CV. TJ

1/15/2013. Pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan Kode Billing pada Bank/Pos Persepsi.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi 2 metode, yaitu: a. Melalui Surat Setoran Pajak (SSP)

Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik

B. PANDUAN REGISTRASI SIMPONI 1. Akses website SIMPONI di alamat :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

CEPAT MUDAH AMAN. Pelaporan SPT melalui e-filing PJ.091/KUP/S/001/ Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2016

PJ.091/KUP/S/006/

Surat Setoran Elektronik & Kode Billing DJP

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PJ.091/KUP/S/001/

KPP Pratama Bandung Cibeunying, Sosialisasi Pelaporan SPT PPh 1770 S dan 1770 SS via e-filing

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang,

5/17/2015. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak BILLING SYSTEM (SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK) PJ.091/KUP/S/001/

Dokumen ini menerangkan cara penggunaan dan fitur-fitur yang terdapat pada system registrasi koperasi online ini.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN. 4.1 Kasus yang terjadi di CV. Indo Karya Konsultan terkait e-billing

Petunjuk Penggunaan Aplikasi

Manual Book. PG Online

MANUAL SIMPONI PPI PERMOHONAN IZIN POS

Online Tax Payment Training Material CBOL

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Frequently Asked Question (FAQ)

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

PANDUAN AGEN MENJADI. Edisi 2.0/2/2016/II. Kudoplex Jl. Yado 1 No. 7, Radio Dalam Jakarta Selatan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG

Daftar Isi. Daftar Gambar

Daftar Isi. Daftar Gambar

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI. Billing Online PORTAL PENGGUNA JASA. v

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

Daftar Isi. Daftar Gambar

Daftar Isi. Daftar Gambar

Klik tombol next, ketika tampil form sebagai berikut, masukkan passphrase yang telah Anda isikan pada saat permintaan Sertifikat Digital sebelumnya.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

Daftar Isi. Daftar Gambar

Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online Versi 2.9

Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co

Petunjuk Penggunaan Aplikasi

BAB II ` KAJIAN PUSTAKA. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

Daftar Isi. Daftar Gambar

DJP Online : Cara Daftar dan Lapor SPT Efiling Pajak 2016

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

SISTEM PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) ORANG PRIBADI MENGGUNAKAN E-BILLING SYSTEM DI KANTOR PELAYANAN PAJAK ( KPP ) PRATAMA SURAKARTA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I Halaman Awal Proses Registrasi Login Pendaftar... 5 BAB II... 8 PROSES PERIJINAN...

BAB III HASIL PENELITAN. pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai

Contoh bukti Pembayaran yang di terima:

Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui Modul MPN G2

LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET

FAQ AKSES ADIRA FINANCE (Khusus Wilayah Jabodetabekser dan Jabar)

Katalog ERROR DJP Online, ebilling (SSE2), efiling, eform. Direktorat Jenderal Pajak V.1 19 Maret 2018

TATA CARA PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN SECARA e-filing MELALUI MENGAJUKAN PERMOHONAN e-fin. e-fin

Petunjuk Penggunaan Aplikasi. Menu untuk Wajib Pajak

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Fungsi Penerimaan Negara

PENDAHULUAN DJP ONLINE PERHATIAN OKE LANJUT: LOG IN

PETUNJUK PENGISIAN DAN PELAPORAN SPT DENGAN E-FILLING. (Untuk penghasilan bruto lebih dari 60 juta rupiah)

Panduan Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik. JKTIDH-2 Human Capital Information Management

MANUAL PROSEDUR DAFTAR ULANG MAHASISWA

KETENTUAN UMUM TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA KULIAH

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN

Halaman 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BUKU PELAUT ONLINE

EASE OF DOING BUSINESS REPORT

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI PROGRAM PPDS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017

djponline yang katanya sering maintenance

Isikan alamat website

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

TUTORIAL PELAPORAN SPT TAHUNAN DENGAN E-FILING

PETUNJUK PENGISIAN DAN PELAPORAN SPT DENGAN E-FILLING

Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui Citibank Online V08 29 November 2016

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem

Manual Book PERMOHONAN LEGALISASI UNTUK PEMOHON

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI UMPN (Untuk Siswa)

BFI Jobs. HC System & Architecture 2017 HC BFI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG

MANUAL PELAYANAN PRIMA DITJEN PPI

Panduan Penggunaan Akun Centralize Hotspot Universitas Negeri Surabaya

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI MAHASISWA MANDIRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PESERTA TES di PLTI

PANDUAN PENDAFTARAN ON-LINE PRODI D-III

FAQ MPN G2 CoOLBanking. rev : 1.0 tgl : Nov 2017 FREQUENTLY ASKED QUESTIONS MPN G2 COOLBANKING

Daftar Ulang Online. Daftar Ulang Mahasiswa PENS secara ONLINE dilakukan dengan 2 Langkah yaitu:

PANDUAN PENGGUNAAN. Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Merek Terdaftar Melalui Aplikasi e-filing DJKI

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Pada pembahasan berikut ini penulis akan mendeskripsikan mengenai Sistem Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) menggunakan e-billing systemdi Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Surakarta. Data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari wawancara dan observasi secara langsung yang sumbernya diperoleh dari pegawai bagian Umum, kepala seksi PDI, pegawai seksi WASKON I, dan Helpdesk di KPP Pratama Surakarta. A. Sistem Informasi Manajemen Teori yang digunakan yaitu teori dari Robert G. Murdick dan Joel E. Rossdalam. Sistem Informasi Manajemen adalah proses komunikasi dimana informasi dimasukan (input) direkam, disimpan,dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan. Sistem Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) menggunakan e-billing system yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta terdapat tahapan yang dimana tiap tahapan tersebut saling berhubungan. Terdapat tahapan registrasi yang semula harus memasukan data agar dapat direkam oleh sistem itu sendiri, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kode billing yang nantinya digunakan untuk identitas pembayaran pajak.dalam tahapan tersebut teori SIM itu memiliki peran yang sangat penting, karena sistem itu bekerja dengan menggunakan program untuk menjalankan tahapan tersebut serta juga menggunakan input, proses, dan output. Berikut e-billing system yang ada di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta : 1. Tahapan Registrasi : Bagi Wajib Pajak yang akan melakukan pembayaran menggunakan ebilling maka sebelumnya harus melakukan registrasi dahulu sebelum pembuatan kode billing. Registrasi dapat dilakukan melalui https://sse.pajak.go.idatau https://sse2.pajak.go.id. a. Melalui https://sse.pajak.go.id 44

45 1) Input Registrasi Wajib pajak memasukan NPWP dan email ke kolom yang sudah ada, data yang dimasukan tersebut untuk sebagai data account wajib pajak yang didaftarkan ke web Direktorat Jendral Pajak 2) Proses Registrasi Data yang sudah Wajib Pajak nantinya akan diproses oleh sistem yang digunakan dalam pembuatan kode Billing yaitu sistem billingmpm. Apabila Wajib Pajak yang sudah memasukan data yang dibutuhkan maka sistem billingmpm secara otomatis akan memproses data tersebut dengan mengirimkan sistem aktivasi ke e-mail Wajib Pajak yang sudah dimasukan ke dalam kolom yang disediakan. E-mail yang dikirim nantinya diklik aktivasi, agar sistem menanggapi dan memproses untuk pengaktifan account tersebut. 3) Output Registrasi Data yang sudah diproses tadinya akan menghasilkan sesuatu. Sistem billingmpm yang mengirimkan e-mail ke Wajib Pajak memberikan Personal Identification Number (PIN) sebagai hasil dari proses sistem. b. Melalui https://sse2.pajak.go.id 1) Input Registrasi Tahapan ini sedikit berbeda dengan tahapan menggunakan https://sse2.pajak.go.id, karena Wajib Pajak memasukan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), EFIN, Nomor HP, e-mail, serta password yang diinginkan. 2) Proses Registrasi Data data yang sudah dimasukkan akan diproses oleh sistem Direktorat Jendral Pajak dan akan mengirimkan e-mail konfirmasi. 3) Output Registrasi Setelah diproses dan diaktivasi maka Wajib Pajak akan mendapatkan account untuk pembuatan Kode Billing.

46 2. Tahapan Pembuatan Kode Billing a. Input Pembuatan Kode Billing Ketika Wajib Pajak sudah memiliki account resmi yang sudah didaftarkan dan diaktivasi, maka log in dengan menggunakan account yang sudah dibuat tersebut. Ketika sudah masuk, Wajib Pajak memasukan data setoran pajak. Data data tersebut berupa jenis pajak, jenis setoran, masa pajak, tahun pajak, subjek pajak, NPWP, nama, alamat, kota dan jumlah setoran. b. Proses Pembuatan Kode Billing Data setoran yang sudah dimasukan kemudian akan diproses dan akan disimpan ke dalam server pusat Direktorat Jendral Pajak. c. Output Pembuatan Kode Billing Setelah diproses dan disimpan kemudian akan muncul Kode Billing yang digunakan dalam pembayaran. Kode Billing ini sebagai identitas Setoran Pajak yang akan dibayar nantinya, 3. Tahapan Pembayaran a. Input Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan dengan melalui Teller atau ATM. Jika melalui Teller maka Kode Billing yang sudah didapatkan diserahkan kepada petugas bank dan kode Billing akan dimasukan ke komputer yang terhubung dengan server pusat bank. Jika melalui ATM, Kode Billing diinput. Pastikan digit yang dimasukan sesuai dengan Kode Billing yang tertera. b. Proses Pembayaran Kode Billing kemudian akan diproses oleh komputer Bank serta ATM secara langsung akan memotong nominal yang tertera di kode Billing secara otomatis dari kartu ATM Wajib Pajak c. Output Pembayaran Setelah Diproses oleh pihak bank atau ATM maka Wajib Pajak akan mendapatkan hasil dari Proses berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN) yang sudah disetarakan dengan Surat Setoran Pajak (SSP)

47 B. KomponenE-Billing System Suatu Sistem Informasi Manajemen itu sendiri memiliki komponen komponen yang saling berhubungan dan membangun suatu sistem itu sendiri. Berikut komponen Fisik SIM :.Tabel 4.1 Komponen Fisik e-billing system Komponen Catatan Sistem Perangkat Keras Perangkat keras dalam sistem pembayaran ini adalah Komputer dan mesin ATM Perangkat lunak Perangkat Lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama : 1. Sistem Perangkat lunak umum, seperti Windows 2. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti search engine dan internet. 3. Aplikasi perangkat lunak e-billing Database Sebuah kumpulan data tentang Wajib Pajak yang melakukan pembayaran menggunakan e-billing dan mampu diketahui jumlahnya dalam kurun waktu tertentu. Database ini dapat diakses di Kantor Pajak tingkat bawah tanpa perlu ke pusat. Prosedur Prosedur Registrasi, pembuatan Kode billing, pembayaran, dan pelaporan. Personil Wajib Pajak, Pegawai bank, dan pegawai Pajak. Komponen itu akan saling berhubungan untuk membentuk suatu Sistem pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi menggunakan e-billing system.

48 C. Prosedur E-Billing System Billing System itu sendiriyang menerbitkan kode Billing untuk pembayaran atau penyetoran penerimaan negara secara elektronik, tanpa perlu membuat Surat Setoran (SSP, SSBP, SSPB) manual, yang digunakan e-billing Direktorat Jendral Pajak. Kode Billing sendiri adalah kode identifikasi yang diterbitkan melalui sistem Billing atas suatu jenis pembayaran atau setoran pajak yang akan dilakukan Wajib Pajak.MPN-G2 merupakan Modul Penerimaan Negara yang digunakan layanan e-billing. Modul Penerimaan Negara (MPN-G2) adalah sistem penerimaan negara yang menggunakan surat setoran elektronik. Surat setoran elektronik adalah surat setoran yang berdasarkan pada Sistem Billing.Sistem MPN-G2 ini disusun untuk memperbaiki sistem MPN sebelumnya. Arah penyempurnaan MPN G2 meliputi dari sistem manual ke billing system, dari layanan over the counter (Teller) ke layanan online, dari single currency menjadi dapat melayani valuta asing, dari terbatas pada beberapa jenis penerimaan menjadi mencakup keseluruhan penerimaan. 1. Pembayaran Pajak Elektronik Saat ini Wajib Pajak dapat lebih mudah dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas elektronik yang telah disediakan Direktorat Jenderal Pajak. Salah satu fasilitas tersebut adalah sistem pembayaran elektronik (billing system) yang memudahkan Wajib Pajak untuk membayarkan pajaknya dengan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih akurat. Proses pembayaran pajak secara elektronik terdiri dari dua proses utama, yaitu Pembuatan kode Billing, dan pembayaran pajak menggunakan Kode Billing (Payment). Sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Erwien Prasetyo Pegawai Waskon I pada tanggal 21 Mei 2016 : Sebelumnya pembayaran pajak menggunakan Surat Setoran Pajak sekarang menggunakan Kode Billing. Kode Billing itu sendiri pembuatannya ada beberapa cara yang pertama melalui web https://djponline.pajak.go.id (biasa disebut sse2) untuk registrasi di web ini harus memiliki EFIN (Electronic Filling Identification Number). Kedua yaitu https://sse.pajak.go.id. Ketika registrasi

49 tidak perlu EFIN hanya membutuhkan NPWP dan e-mail nantinya akan mendapatkan PIN. Pembayaran dapat dilakukan di bank bank persepsi yang ditunjuk oleh KPP. Selain itu bagi wajib pajak yang sudah melakukan pembayaran pajak secara elektronik selanjutnya melakukan proses pelaporan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebagai melengkapi proses pembayaran Pajak. Prosedur pembayaran pajak secara elektronik dapat digambarkan : Pembuatan Kode Billing Pembayaran Pelaporan Wajib pajak dapat membuat Kode Billing atas kewajiban pajak tertentu sesuai dengan jenis kepesertaan Wajib Pajak (Badan, Bendaharawan, atau Orang Pribadi) melalui Aplikasi Billing DJP Sesuai dengan Surat Edaran Nomor SE-11/PJ/2016 tentang Panduan Teknis Penerapan Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik bahwa pembuatan Kode Billing dapat dilakukan melalui kanal kanal sebagai berikut : a. https://sse.pajak.go.id b. https://sse2.pajak.go.id Padas SSE kode Billing hanya dapat dibuat untuk pengguna yang telah ber-npwp dan atas pengguna sendiri, sedangkan di SSE2 kode Billing dapat dibuat untuk NPWP lain termasuk yang belum ber-npwp. SSE2 telah terintegrasi dengan DJP online, pengguna yang telah terdaftar di DJP online dapat langsung menggunakan SSE2 tanpa perlu registrasi terlebih dahulu.

Pelaporan 50 Bagan 4.1 Prosedur e-billing system Registrasi Account Baru Verifikasi Penyampaian Kode Billing ke Teller Bank Pemprosesan Kode Billing Mengisi Data Setoran Pajak Pengecekan Data Setoran Pajak Pengecekan Penerbitan Kode Billing Penginputan Kode Billing Melalui ATM Pemprosesan Kode Billing Pembuatan Kode Billing Pembayaran Cetak Bukti Penerimaan Negara Cetak Bukti Penerimaan Negara Pelaporan

51 2. Pembuatan Kode Billing Melalui Aplikasi Billing DJP a. Melalui https://sse.pajak.go.id 1) Registrasi User Account Langkah langkah registrasi user account sebagai berikut : a) Wajib Pajak dapat melakukan registrasi dengan menggunakan PC yang terhubung dengan internet, buka laman (webset) https://sse.pajak.go.id pada browser. b) Klik pada tautan (link) Daftar Baru, akan muncul menu registrasi Gambar 4.1 Tampilan Menu Log In Klik Disini c) Masukan nomor NPWP, alamat e-mail, serta kode captcha, lalu klik Registrasi. Pastikan alamat e-mail benar, karena e- mail konfirmasi akan dikirimkan ke alamat e-mail tersebut untuk aktivasi user account.

52 Gambar 4.2 Tampilan Menu Registrasi Jika kita memasukan NPWP, maka untuk kolom NAMA akan terisi sendiri sesuai data dari Kantor Pajak. d) Sistem billingmpm akan mengirimkan e-mail ke alamat e-mail anda. Buka e-mail tersebut. Apabila e-mail tidak muncul di inbox, cek di folder spam. Gambar 4.3 Tampilan e-mail billingmpm Sistem Billingmpm e) Ikuti petunjuk Aktivasi user account yang ada dalam e-mail. Link aktivasi akan muncul dalam e-mail dan kemudian diklik untuk mengaktivasikan user account. Apabila tidak berhasil, kode aktivasi secara manual dapat dimasukan melalui laman https://sse.pajak.go.id/verification.aspx.

53 Gambar 4.4 Tampilan e-mail verification Klik disini Atau disini Apabila muncul laman error, user ID dan PIN masih dapat digunakan untuk login. Gambar 4.5 Tampilan setelah verification f) Gunakan PIN dalam e-mail konfirmasi untuk login. PIN tersebut dapat diubah kemudian. Jangka waktu aktivasi 1 minggu, bila tidak dilakukan aktivasi dalam jangka tersebut maka proses registrasi dapat dilakukan kembali.

54 2) Lupa PIN Jika Wajib Pajak ada yang lupa dengan PIN lama, maka PIN baru dapat diminta untuk dikirimkan ke e-mail terdaftar a) Pada laman https://sse.pajak.go.id Gambar 4.6 Tampilan Menu Log In Klik Disini b) Masukan User ID (NPWP) dan e-mail. Pastikan e-mail yang diinput adalah e-mail yang digunakan dalam registrasi. Sistem akan mengirimkan PIN baru ke e-mail anda. Gambar 4.7 Tampilan Menu Lupa Password

55 3) Pembuatan KodeBilling a) Pada laman https://sse.pajak.go.id, masukan NPWP dan PIN pada kolom yang tersedia lalu klik login. Gambar 4.8 Tampilan e-mail verification Gambar 4.9 Tampilan Menu Log In NPWP dan PIN b) Masukan data setoran pajak yang akan dibayarkan, lalu klik Simpan kemudian akan muncul kotak dialog dan pilih OK.

56 Gambar 4.10 Tampilan Menu isian SSP Klik Disini Kolom NPWP, NAMA, ALAMAT, dan KOTA akan terisi otomatis, sedangkan yang lainnya diisi sendiri oleh Wajib Pajak sendiri c) Cek kembali pengisian data. Apabila sudah benar atau belum. Jika masih belum benar atau terdapat kesalahan dalam menginput data setoran maka dapat diedit dengan mengeklik Edit Pengisian SSP. Apabila sudah benar, klik Terbitkan Kode Billing.

57 Gambar 4.11 Tampilan Menu SSP yang sudah terisi d) Sistem akan menerbitkan Kode Billing atas data pembayaran yang direkam. Kode Billing akan aktif selama dalam jangka waktu tertentu. Apabila kode Billing telah expire (tidak aktif) dan belum dilakukan pembayaran, Kode Billingdapat dibuat kembali. Kode Billing inilah yang digunakan untuk melakukan pembayaran di kanal pembayaran (Bank / Pos Persepsi), baik dengan cara mencetak Kode Billing dan menyerahkannya kepada Teller (over the counter), atau dengan memasukan (input) Kode Billing ke Menu InternetBanking, SMS Banking, Branchless Banking (Mesin EDC agen bank), ATM, dan Mini ATM (Mesin EDC untuk pembayaran Pajak

58 Gambar 4.12 Tampilan Penerbitan Kode Billing Kode Billing dan Masa berlakunya b. Melalui https:sse2.pajak.go.id 1) Registrasi User Account Hal ini merupakan bagian dari single sign-on (satu username dan password untuk beberapa layanan perpajakan) DJP online, maka registrasi https://sse2.pajak.go.id tidak diperlukan bagi Wajib Pajak yangtelah memiliki akun DJP Online (EFILING, EREG, atau ENOFA), karena username dan password pada layanan DJP Online tersebut dapat digunakan untuk login pada https://sse2.pajak.go.id dan Wajib Pajak yang telah terdaftar pada https://sse.pajak.go.id tetapi belum memiliki akun DJP Online, karena PIN pada https://sse.pajak.go.id dapat digunakan untuk login pada https://sse2.pajak.go.id.

59 Bila termasuk dalam dua kriteria tersebut, tetapi mengalami masalah dalam login maka dapat dilakukan reset password atau ubah e-mail pada link yang terdapat pada tampilan awal halaman login. Apabila telah berhasil login, lewati proses registrasi dan langsung keproses pembuatan Kode Billing. Bila belum melakukan registrasi maka bisa mengikuti langkah langkah berikut untuk melakukan registrasi : a) Menggunakan PC atau Gadget yang terhubung dengan internet, buka laman (webset) https://sse2.pajak.go.id atau https://djponline.pajak.go.id pada browser. b) Klik pada tautan (link) Registrasi, akan muncul menu registrasi. Gambar 4.13 Tampilan Registrasi

60 c) Masukan nomor NPWP, EFIN, nomor handphone, e-mail, password yang diinginkan untuk login, serta kode keamanan (captcha), lalu klik Daftar. Pastikan alamat e-mail benar, karena e-mail konfirmasi akan dikirimkan ke alamat e-mail tersebut untuk aktivasi user account. d) Ikuti petunjuk yang dikirimkan e-mail, dengan langkah langkah yang serupa sebagaimana verifikasi melalui https://sse.pajak.go.id. Gambar 4.14 Tampilan Form Pendaftaran

61 2) Pembuatan Kode Billing a) Pada laman https://sse2.pajak.go.id, masukan NPWP dan password lalu klik login. Gambar 4.15 Tampilan Menu Log In DJP b) Pilih menu Isi SSE Gambar 4.16 Tampilan Menu DJP c) Masukan data setoran pajak yang akan dibayarkan. Penyetoran pajak bisa dilakukan atas NPWP sendiri atau NPWP lain (dalam hal pemotongan / pemungutan pajak), tergantung jenis

62 pajak yang akan disetor. Setelah semua isian lengkap dan benar, klik Simpan. Gambar 4.17 Form SSE Terisi Otomatis Diisi Wajib Pajak d) Muncul konfirmasi pengisian data. Klik Ya jika isian data sudah benar. Gambar 4.18 Tampil Konfirmasi

63 e) Muncul konfirmasi data berhasil disimpan. Klik OK untuk melanjutkan. Gambar 4.19 Tampilan Pemberitahuan Rekam SSP f) Lakukan penerbitan Kode Billing dengan klik Kode Billing. Gambar 4.20 Tampilan Penerbitan Kode Billing g) Muncul konfirmasi pembuatan ID Billing (Kode Billing) sukses. Klik OK. Gambar 4.21 TampilanPemberitahuan Penerbitan Kode Billing h) Kode Billing dan masa berlakunya berhasil diterbitkan. Apabila hendak mencetak Kode Billing, klik pada Cetak Kode Billing

64 Gambar 4.22 Tampilan Data Setoran dan Kode Billing 3. Kanal Pembayaran Kode Billing Proses pembayaran menggunakan Kode Billing adalah bagian terpenting dari pembayaran pajak secara elektronik setelah Kode Billing telah diperoleh. Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran menggunakan Kode Billing melalui kanal kanal sebagai berikut :

65 a. Pembayaran Kode Billing melalui Teller Bank Langkah langkah melakukan Pembayaran menggunakan Kode Billing melalui Teller Bank adalah sebagai berikut : 1) Wajib Pajak menyampaikan Kode Billing kepada Teller Bank beserta Setoran Pajak sejumlah nominal yang akan dibayarkan. Kode Billing yang disampaikan Wajib Pajak dapat berupa Cetakan Kode Billing dari Aplikasi Billing DJP (https://sse.pajak.go.id atau https:sse2.pajak.go.id). 2) Teller Bank memasukan Kode Billing, mengkonfirmasi kepada Wajib Pajak mengenai detil pembayaran pajak yang akan dilakukan, dan mencocokan jumlah setoran pajak didalamnya. Apabila informasi pembayaran pajak telah dikonfirmasi oleh Wajib Pajak, dan jumlah setoran pajak sesuai maka Teller Bank memproses pembayaran pajak atas Kode Billing tersebut.

66 3) Teller Bank mencetak Bukti Penerimaan Negara (BPN). Wajib Pajak dalam hal ini melakukan penerbitan Kode Billing melalui Teller Bank menggunakan SSP, maka Teller Bank memberikan teraan elemen elemen data BPN pada SSP lembar ke 1 dan ke 3, membubuhi tanda tangan / paraf, nama pejabat Bank dan Cap Bank. b. Pembayaran Kode Billing melalui ATM Langkah langkah melakukan pembayaran menggunakan Kode Billing melalui ATM adalah sebagai berikut : 1) Masukan kartu ATM ke mesin ATM. Masukan PIN Gambar 4.23 Tampilan Menu Awal ATM

67 2) Muncul pilihan pada Menu ATM. Pilih TRANSAKSI LAINNYA. Gambar 4.24 Tampilan Menu Jumlah Paket Tunai 3) Pilih Menu PEMBAYARAN. Gambar 4.25 Tampilan Menu Jenis Transaksi

68 4) Pilih Menu LAINNYA. Gambar 4.26 Tampilan Menu Transaksi Pembayaran 1 5) Pilih lagi Menu LAINNYA. Gambar 4.27 Tampilan Menu Transaksi Pembayaran 2

69 6) Pilih Menu MPN Gambar 4.28 Tampilan Menu Transaksi Pembayaran 3 7) Masukan 15 Digit Kode Billing. Lalu tekan BENAR. Gambar 4.29 Tampilan input Kode Billing

70 8) Periksa detail pembayaran. Apabila telah sesuai, maka tekan YA. Gambar 4.30 Tampilan Data setoran 9) Muncul konfirmasi transaksi berhasil dilaksanakan. Bersamaan dengan itu, keluar struck ATM yang merupakan Bukti Penerimaan Negara (BPN) yang sah dan merupakan bukti telah dilakukannya pembayaran/penyetoran pajak. Gambar 4.31 TampilanPemberitahuan Transaksi Berhasil

71 Berikut contoh dari struck ATM yang merupakan Bukti Penerimaan Negara (BPN) yang sah dan merupakan bukti telah dilakukannya pembayaran/penyetoran pajak. Gambar 4.32TampilanBukti Penerimaan Negara 4. Pelaporan Pajak Tahapan terakhir yaitu dengan pelaporan, dalam hal ini Surat Setoran Pajak yang sudah didapat kemudian dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Pelaporan dilakukan untuk memberikan Surat Setoran Pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak. Langkah langkah pelaporan : a. Datang ke Kantor Pratama Pelayanan, kemudian mengambil antrian di dekat satpam pintu masuk. b. Menuju ke loket antrian saat nomor yang didapat sudah dipanggil c. Memberikan Bukti Penerimaan Negara, dan Surat Pemberitahuan (SPT)Formulir SPT 1770 Induk Pajak ke petugas. Petugas akan

72 memproses pelaporan tersebut dengan memasukan data data dari Wajib Pajak ke dalam komputer agar bisa tercacat di server. d. Setelah diproses maka petugas akan mencetak bukti pelaporan dan ditanda tangani oleh petugas dan diserahkan kepada Wajib Pajak untuk menjadi Arsip bagi Wajib Pajak. e. Berkas ini nantinya akan diserahkan ke Bagian Pelayanan untuk direkap dan diarsip untuk dikirimkan ke Pusat yaitu di Jakarta. D. Kelebihan Billing System Sisteme-Billing memiliki Kelebihan dalam penggunaannya antara lain : 1. Tidak Perlu lagi membawa Surat Setoran Pajak (SSP), data setoran digantikan dengan proses billing. 2. Tidak perlu lagi mengantre lama di loket teller, teller hanya menginput kode billing saja. 3. Wajib Pajak bahkan tidak perlu lagi ke teller bank, Wajib Pajak bisa bertransaksi lewat pilihan cara pembayaran lain. Missal lewat ATM 4. Pembayaran dapat dilakukan kapanpun dalam batas waktu hampir tidak ada (24 Jama). 5. Kerahasian Data Wajib Pajak lebih terjamin mengingat bank tidak lagi merekam data detail (hanya kode pembayaran/billing saja)

73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sistem Pembayaran dengan menggunakan e-billing system terdapat beberapa tahapan tertentu yaitu: Pembuatan Kode Billing Pembayaran Pelaporan Sebelum pembuatan kode Billing wajib pajak sebelumnya harus melakukan tahapan registrasi bagi yang belum mempunyai account. Tahapan registrasi dapat dilakukan di web DJP online (https://sse2.pajak.go.id) atau melalui https://sse.pajak.go.id. 4. Melalui https://sse.pajak.go.id Wajib pajak yang akan melakukan registrasi hanya membutuhkan NPWP dan e-mail untuk nantinya mendapatkan PIN. Pin didapatkan ketikan wajib pajak sudah terdaftar dan mendapatkan e-mail dari sistemnya yang berisikan tentang PIN dan verifikasi. Kemudian melakukan pembuatan kode Billing, dalam pembuatan kode Billing wajib pajak memasukan data setoran pajak agar direkam server. Artinya bahwa Kode Billing sebagai identitas pajak yang akan dibayar. Kemudian wajib pajak membayarkan pajak dengan memberikan atau menginput kode Billing. Setelah selesai akan mendapatkan bukti penerimaan negara (BPN) 5. Melalui https://sse2.pajak.go.id

74 Dalam pembuatan account dengan web ini, wajib pajak perlu membutuhkan EFIN (Electronic Filling Identification Number). Wajib pajak yang sudah mendapatkan EFIN nantinya melakukan registrasi dengan memasukan EFIN tersebut. Setelah melakukan registrasi maka Wajib pajak mendapatkan account dan melakukan log in ke djp online. Setelah Log in maka wajib pajak mengisikan data data setoran pajak yang akan dibayarkan nantinya. Setelah semua terisi maka data setoran tersebut disimpan ke dalam server pusat. Jika semua data setoran sudah benar maka wajib pajak sudah bisa menerbitkan kode Billing sebagai identitas data setoran yang akan dibayarkan. Semua tahapan dalam pembayaran pajak menggunakan e-billing system sudah selesai maka wajib pajak akan mendapatkan bukti pembayaran yaitu berupa Bukti Penerimaan Negara yang didapat dari pembayaran melalui bank persepsi atau mesin ATM. Bukti Penerimaan Negara sudah disetarakan dengan Surat Setoran Pajak sehingga dalam pelaporan wajib pajak tidak perlu membawa SSP tetapi hanya membawa Bukti Penerimaan Negara saja. Pelaporan dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, jika sudah melakukan pelaporan maka nanti wajib pajak akan mendapatkan Bukti Penerimaan Surat yang dijadikan sebagai bukti bagi Wajib Pajak yang sudah melakukan pelaporan. B. Saran 1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta sebaiknya melakukan sosialisasi lebih banyak lagi dalam penggunaan pembayaran melalui e- billing system karena masih ada beberapa yang belum mengetahui tentang e-billing system itu sendiri. Sosialisasi melalui perangkat kerja pemerintah. 2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta sebaiknya melakukan himbauan kepada Wajib pajak yang akan membayar supaya melakukan pembayaran dengan e-billing system.

75 3. Meningkatkan pelayanan dalam pembuatan kode billing di KPP dengan meningkatkan kecepatan internet di KPP. Ketika pembuatan kode Billing di KPP terhambat karena penggunaan internet yang banyak diakses pada waktu bersamaan ditakutkan menggangu kerja pegawai yang membantu wajib pajak membuat kode Billing. 4. Menambahkan pegawai dalam membantu pengisian data setoran pajak di KPP. Jika kurangnya pegawai yang melakukan piket di depan maka akan menimbulkan antrian yang banyak.

76 DAFTAR PUSTAKA Abut, Hilarius. 2010. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Diadit Media. Anonim. (2010). Sistem Pembayaran. Diakses pada tanggal 17 April 2016 dari web http://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/contents/default.aspx. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Yogyakarta : CV Andi Offset Raymond Mc. Leod JR, George P. Schell. 2008.Sistem Informasi Manajemen. Jakarta Salemba Empat. Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat Rusjdi, Muhammad. 2007. PPh Pajak Penghasilan. Klaten : PT Macanan. Sanyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogtakarta : Center of Academic Publishing Service. Soemitro, Rochmat. 2007 Dasar-dasar Hukum Pajak dan pajak Pendapatan. Bandung : Eresco Sutabri, Tata. 2005.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Andi Offset. Sutopo, H.B.2006.Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian.Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.