Putri Bella Puspita*), Sitawati dan Mudji Santosa

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH APLIKASI UREA DAN PUPUK ORGANIK CAIR (URIN SAPI DAN TEH KOMPOS SAMPAH) TERHADAP SERAPAN N SERTA PRODUKSI SAWI PADA ENTISOL

PENGARUH BIOURINE DAN JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAK CHOY (Brassica chinensis L.)

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

Pengaruh Pemberian Biourine dan Dosis Pupuk Anorganik (N,P,K) Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Pegok dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus sp.

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PENGARUH APLIKASI BIOURIN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PEMBERIAN BIOURIN KAMBING DAN KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L. var. Acephala)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : Devi Wahyu Elisabeth 1*), Mudji Santosa, Ninuk Herlina

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN GROWMORE PADA PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis)

UTILIZATION OF THERMAL UNIT FOR DETERMINING HARVEST TIME OF THE KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) ON DIFFERENT ROW SPACES AND VARIETY

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

INFLUENCE THE NUMBER OF PLANTS PER POLYBAG AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA ON GROWTH AND YIELD OF CUCUMBER (Cucumis sativus L.) VAR.

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN TINGKAT KEPADATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

PENGARUH BERBAGAI MACAM BAHAN ORGANIK DAN PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

KOMPOSISI NUTRISI DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) SISTEM HIDROPONIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

PENAMPILAN FENOTIPE BAYAM MERAH AKIBAT DARI PEMBERIAN PUPUK UREA DAN URINE SAPI

EFFECT OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZER ON THE GROWTH AND YIELD OF KIDNEY BEAN (Phaseolus vulgaris L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER TYPES AND DOSAGE NPK ON RESULTS PLANTS SHALLOT (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Penggunaan Pupuk pada Tanaman Bawang Merah

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

EFFECT OF ORGANIK FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata) IN INTERCROPPING WITH KANGKUNG (Ipomea reptans)

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

PENGARUH BAHAN DAN DOSIS KOMPOS CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA (Lactuca sativa sp.)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

APLIKASI PUPUK PELENGKAP CAIR ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (brassica juncea L.)

PENGARUH BERBAGAI MACAM PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

EFFECT OF COW BIOURINE, EM4 AND KIND OF FERTILIZER APPLICATION ON GROWTH AND YIELD OF SHALLOT (Allium ascalonicum L.

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

NISBAH BERAT DAUN DAN LUAS DAUN SPESIFIK TANAMAN SAWI AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI TANAH GAMBUT KOTA PALANGKA RAYA DJOKO EKO HADI SUSILO

THE EFFECT OF DAY HARVEST AND APLICATION DOSAGE OF POTASSIUM FERTILIZER ON GROWTH AND QUALITY OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt)

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

Peningkatan Produksi Dan Mutu Tanaman Bayam Merah (Amaranthus Amoena Voss ) Melalui Beberapa Jenis Pupuk Pada Tanah Inceptisols, Desa Pegok, Denpasar

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

RESPON PERTUMBUHAN PADI (ORYZA SATIVA L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAUN GAMAL

Transkripsi:

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS N TERHADAP TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.) EFFECT OF COW BIOURINE AND VARIOUS DOSES OF N TO KALE CROP (Brassica oleraceae L.) Putri Bella Puspita*), Sitawati dan Mudji Santosa Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia *) E-mail : putri_bella_a3@yahoo.com ABSTRAK Tanaman kailan (Brassica oleraceae L.) merupakan sayuran yang memiliki kandungan gizi seperti protein, mineral, dan vitamin serta rasa daun dan batang yang manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biourine sapi dan dosis N dengan komposisinya yang terbaik pada tanaman kailan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngujung, Batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor 1 yaitu B1 = 10.000 ppm; B2 = 20.000 ppm; B3 = 30.000 ppm. Faktor 2 yaitu P1= 100% N anorganik (urea 220 kg ha -1 ); P2 = 50% N anorganik : 50% N organik (urea 110 kg ha -1 + pupuk kandang sapi 5 ton ha -1 ); P3 = 100% N organik (pupuk kandang sapi 10 ton ha -1 ). Sehingga didapatkan 9 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi konsentrasi biourine dan dosis nitrogen pada semua parameter pertumbuhan dan hasil. Pemberian biourine 20.000 ppm dan pupuk anorganik 110 kg urea ha -1 dan pupuk organik 5 ton ha -1 memberikan hasil bobot segar total tanaman sebesar 21,28 ton ha -1 dan meningkatkan 46,65% dari biourine 20.000 ppm dan pupuk organik 10 ton ha -1 sebesar 14,51 ton ha 1. Kata kunci : Kailan, Biourine, Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Anorganik (Urea). ABSTRACT Kale (Brassica oleraceae L.) is a vegetable that had taste of leaves and contains of nutrients such as protein, minerals, and vitamins. The purpose of this research was to determine the effect of cow biourine and doses of N in the best composition on kale crops. The experiment was conducted in January to March 2014 in Ngujung, Batu. This research was conducted using a Randomized Block Design ( RBD ) Factorial with 9 treatments. Factor 1 are B1 = 10.000 ppm; B2 = 20.000 ppm; B3 = 30.000 ppm. Factor 2 are P1= 100% N anorganic (urea 220 kg ha -1 ); P2 = 50% N anorganic + 50% N organic (urea 110 kg ha -1 + cow manure 5 t ha -1 ); P3 = 100% N organic (cow manure 10 t ha -1 ). So, it got 9 treatments. The results showed that there is interaction between biourine concentration and doses of nitrogen on all of growth and yield parameters were observed. Giving biourine 20.000 ppm and 110 kg urea ha -1 and 5 t ha -1 organic fertilizer resulted in total plant fresh weight 21,28 t ha -1 and increased 46,65% of biourine 20.000 ppm and 10 t ha -1 as much as 14,51 t ha -1. Keywords : Kale, Biourine, Cow Manure, Anorganik Fertilizer (Urea). PENDAHULUAN Tanaman kailan (Brassica oleraceae L.) merupakan sayuran yang memiliki kandungan gizi seperti protein, mineral, dan vitamin serta rasa daun dan batang yang manis. Keberhasilan budidaya tanaman kailan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi suatu tanaman ialah pemupukan. Pemupukan nitrogen bagi sayuran daun berperan dalam sintesis protein, bagian yang tidak terpisahkan dari molekul klorofil dan pemberian N dalam jumlah cukup diharapkan memberikan pertumbuhan vegetatif yang baik dan warna hijau segar (Sugito, 1994). Menurut Hochmuth dan Hanlon (2000) kebutuhan nitrogen untuk

2 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 1-8 tanaman kailan yaitu 175 lg/a atau sekitar 80 kg N ha -1. Penggunaan pupuk anorganik memegang peranan penting untuk menambah kebutuhan unsur hara tanaman. Tetapi, jika memakai pupuk anorganik secara terus menerus akan dapat merusak kondisi tanah. Oleh karena itu dibutuhkan bahan organik agar kondisi tanahnya membaik. Salah satu pupuk alam yang mengandung bahan organik ialah biourine sapi. Sistem pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik pada tanaman pertanian semakin lama semakin berkembang. Dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan dan lahan pertanian tersebut, sistem budidaya tanaman pertanian dengan limbah ternak terutama urin sapi juga mulai dikembangkan oleh peneliti. Penggunaan secara kombinasi biourine sapi dan penggunaan pupuk urea diharapkan mampu untuk meningkatkan produktivitas tanaman kailan, serta mengatasi kelangkaan pupuk anorganik, menghemat biaya dalam pemupukan, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, serta meningkatkan efisiensi pemupukan. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngujung, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Waktu pelaksanaan bulan Januari 2014 hingga Maret 2014. Alat yang digunakan ialah cangkul, ember, cetok, gembor, kertas label, LAM (Leaf Area Meter). penggaris, meteran, timbangan, sprayer, refractometer, alat tulis dan kamera digital. Bahan yang digunakan ialah benih tanaman kailan, air untuk penyiraman, urine sapi, kotoran sapi, pupuk kandang, dan pupuk urea (46% N). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kombinasi (RAK) Faktorial. Faktor 1 yaitu B1 = 10.000 ppm; B2 = 20.000 ppm; B3 = 30.000 ppm. Faktor 2 yaitu P1= 100 kg N ha -1 (urea 220 kg ha -1 ); P2 = 75 kg N ha -1 (urea 110 kg ha -1 + pupuk kandang sapi 5 ton ha -1 ); P3 = 50 kg N ha -1 (pupuk kandang sapi 10 ton ha -1 ). Terdapat 9 perlakuan dari dua faktor, tiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh 27 satuan. Pengamatan pertumbuhan diamati tiap umur 14, 21, 28, 35, dan 42 hst. Pengamatan non-destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, dan diameter batang. Sedangkan pengamatan destruktirf meliputi luas daun, indeks luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan kadar gula. Pengamatan panen dilakukan pada umur 42 hst, meliputi bobot segar total tanaman, bobot segar konsumsi tanaman, dan indeks panen. Pengolahan data yang diperoleh dari analisis ragam (uji F) pada taraf 5% apabila terdapat pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf signifikasi 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Hasil analisa ragam pada tinggi tanaman menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen pada umur 21 hst hingga umur 42 hst (Tabel 1). Sedangkan pada umur 14 hst, hasil analisa ragam tinggi tanaman tidak terjadi interaksi. Dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa pada umur 21 hst dan 28 hst, perlakuan biourine 20.000 ppm dan 110 kg urea ha -1 + 5 ton ha -1 memiliki rata-rata tinggi tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibanding perlakuan lainnya, tetapi pada umur 21 hst perlakuan biourine 20.000 ppm dan 110 kg urea ha -1 + 5 ton ha -1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha - 1. Pada umur 35 hst dan 42 hst perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha -1 memiliki hasil rata-rata tinggi tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibanding perlakuan lainnya. Pertumbuhan tinggi tanaman terjadi sebagai akibat dari pemanjangan dan pertambahan ruas pada batang. Pemanjangan ruas terjadi karena adanya aktivitas pembelahan sel yang pada akhirnya menyebabkan pertambahan tinggi tanaman.

Puspita, dkk, Pengaruh Biourine Sapi... Tabel 1 Rata-Rata Tinggi Tanaman, Diameter Batang, Jumlah Daun, Luas Daun, dan Indeks Luas Daun Tanaman Kailan Pada Umur 42 hst Pada Perlakuan Konsentrasi Biourine Sapi dan Dosis Nitrogen Perlakuan Tinggi (cm) Diameter Batang (cm) Jumlah Daun Luas Daun (cm 2 ) Indeks Luas Daun B1P1 30,79 e 2,03 c 6,75 b 1153,70 2,88 B1P2 27,33 d 1,80 b 6,75 b 1053,13 2,63 B1P3 18,96 b 1,40 a 5,17 a 814,50 2,04 B2P1 35,13 f 2,33 e 7,75 c 1263,79 3,16 B2P2 31,33 e 2,17 d 7,02 b 1192,71 2,98 B2P3 21,46 c 1,38 a 5,50 a 868,24 2,17 B3P1 27,46 d 1,99 c 7,00 b 957,26 2,39 B3P2 26,79 d 1,84 b 6,83 b 999,41 2,50 B3P3 17,33 a 1,36 a 5,50 a 752,92 1,88 BNT 5% 0,84 0,08 0,34 tn tn Keterangan : a. Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (p= 0,05); hst = hari setelah tanam; tn = tidak nyata. b. Perlakuan ini terdiri dari : (B 1) Biourine 10.000 ppm; (B 2) Biourine 20.000 ppm; (B 3) Biourine 30.000 ppm; (P 1) 100% N anorganik (220 kg urea ha -1 ); (P 2) 50% N anorganik (110 kg urea ha -1 ) + 50% N organik (pupuk kandang sapi 5 ton ha -1 ); (P 3) 50% N organik (pupuk kandang sapi 10 ton ha -1 ). 3 Diameter Batang Hasil analisa ragam pada diameter batang tanaman kailan menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen pada umur 28 hst hingga umur 42 hst (Tabel 1). Pada Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha -1 pada umur 28, 35 dan 42 hst memiliki hasil diameter batang lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Hasil penelitian Purnomo (2013) menyatakan bahwa pemupukan NPK + pupuk urine sapi 1 liter air per tanaman menghasilkan tanaman mentimun yang panjang buah, diameter buah, bobot buah dan bobot total buah lebih tinggi 25% dibanding semua perlakuan yang diuji. Jumlah Daun Hasil analisa ragam pada jumlah daun tanaman kailan menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen pada umur 35 hst dan 42 hst (Tabel 1), sedangkan pada umur 14, 21, dan 28 hst tidak terjadi interaksi. bahwa hasil rata-rata jumlah daun pada umur 35 dan 42 hst perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha-1 menghasilkan rata-rata jumlah daun tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan lainnya. Pada umur 14, 21, dan 28 hst tidak adanya interaksi. Kombinasi pupuk organik dengan pupuk anorganik memiliki hasil yang tertinggi, hal ini dibuktikan dalam penelitian Yuliarta (2014) yang menyatakan bahwa hasil kombinasi biourine dengan pupuk anorganik mendapatkan hasil yang tertinggi. Luas Daun Hasil analisa ragam pada luas daun tanaman kailan menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen pada umur 28 hst dan 35 hst (Tabel 1), sedangkan pada 14, 21, dan 42 hst tidak terjadi adanya interaksi. bahwa hasil rata-rata luas daun tanaman kailan pada umur 28 perlakuan biourine 20.000 ppm dan 110 kg urea ha-1 + 5 ton ha-1 pupuk kandang menghasilkan rata-rata luas daun tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan lainnya, pada umur 35 hst perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha-1, menghasilkan ratarata luas daun tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan lainnya. Luas daun akan mempengaruhi kuantitas penyerapan cahaya. Apabila cahaya dan unsur hara tersedia dalam

4 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 1-8 jumlah mencukupi, akan mengakibatkan jumlah cabang atau daun yang tumbuh pada suatu tanaman meningkat. Tanaman akan meningkatkan laju pertumbuhan daunnya supaya bisa menangkap cahaya secara maksimal sehingga fotosintesis dapat berjalan lancer (Setyanti, 2013). Indeks Luas Daun Hasil analisa ragam pada indeks luas daun tanaman kailan menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen pada umur 28 hst dan 35 hst (Tabel 1), sedangkan pada umur 14, 21, dan 42 hst tidak terjadi adanya interaksi. bahwa hasil rata-rata indeks luas daun tanaman kailan pada umur 28 perlakuan biourine 20.000 ppm dan 110 kg urea ha -1 + 5 ton ha -1 pupuk kandang menghasilkan rata-rata indeks luas daun tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan lainnya. Pada umur 35 hst perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha -1, menghasilkan rata-rata indeks luas daun tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan lainnya. Dekomposisi bahan organik dari biourine sapi dapat memberikan tambahan unsur N, P, dan K yang dapat diserap oleh tanaman dan digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat dilihat berdasarkan indeks luas daun tanaman, dimana luas daun ialah suatu ukuran yang sangat penting dalam proses pertumbuhan tanaman. Daun merupakan organ tanaman yang menerima cahaya dan menjadi alat fotosintesis. Luas daun berpengaruh pada indeks luas daun. Luas daun menggambarkan efisiensi dalam penerimaan sinar matahari sedangkan indeks luas daun ialah ratio atau perbandingan luas daun terhadap luas tanah yang ternaungi (Sitompul dan Guritno, 1995). Bobot Segar Total bahwa terdapat interaksi terhadap parameter bobot segar total tanaman antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen (Tabel 2) pada umur 42 hst pengamatan panen. Perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha -1 menunjukkan hasil ratarata bobot segar total tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan lainnya. Tabel 2 Rata-Rata Bobot Segar Total Tanaman, Bobot Segar Konsumsi Tanaman, Indeks Panen, dan Kadar Gula Tanaman Kailan Pada Umur 42 hst Pada Perlakuan Konsentrasi Biourine Sapi dan Dosis Nitrogen. Perlakuan Bobot Segar Total Tanaman (ton/ha) Bobot Segar Konsumsi (ton/ha) Indeks Panen Kadar Gula (brix) B1P1 21,16 e 19,26 d 0,91 6,5 B1P2 20,84 de 19,24 d 0,92 5,2 B1P3 16,00 b 15,22 b 0,95 4,2 B2P1 23,82 f 21,89 e 0,92 6,6 B2P2 21,28 e 19,25 d 0,90 6,0 B2P3 14,51 a 13,77 a 0,95 4,6 B3P1 20,19 d 18,50 d 0,92 6,2 B3P2 18,55 c 16,93 c 0,91 6,2 B3P3 15,66 b 14,37 ab 0,92 5,8 BNT 5% 0,72 0,89 tn Keterangan : a. Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (p= 0,05); hst = hari setelah tanam; tn = tidak nyata. b. Perlakuan ini terdiri dari : (B 1) Biourine 10.000 ppm; (B 2) Biourine 20.000 ppm; (B 3) Biourine 30.000 ppm; (P 1) 100% N anorganik (220 kg urea ha -1 ); (P 2) 50% N anorganik (110 kg urea ha -1 ) + 50% N organik (pupuk kandang sapi 5 ton ha -1 ); (P 3) 50% N organik (pupuk kandang sapi 10 ton ha -1 ).

Puspita, dkk, Pengaruh Biourine Sapi... 5 Pada perlakuan 20.000 ppm dan pupuk organik 10 ton ha -1 merupakan hasil terendah dibanding perlakuan lainnya, seperti pada penelitian Wahyu (2013) yang menyatakan bahwa pemberian berbagai kombinasi bahan organik dengan bahan organik lainnya tidak memberikan pengaruh nyata dalam pertumbuhan dan hasil tanaman. Aplikasi biourine dengan disemprot ke daun akan secara langsung diserap oleh stomata daun, dikarenakan didalam biourine terdapat zpt jenis auksin seperti IAA (Indol Asetic Acid) yang dapat menginisiasi pemanjangan sel dengan cara mempengaruhi pengendoran atau pelunturan dinding sel (Rao, 1994). Bilad (2011) yang menyatakan bahwa peningkatan konsentrasi biourine dan dosis pupuk anorganik secara tunggal mampu meningkatkan N-total tanah, peningkatan N dalam tanah kemungkinan disebabkan oleh mikroorganisme yang terdapat dalam biourine yang mampu merombak senyawa organik yang terdapat dalam biourine. Pada penelitian Wati (2014) menghasilkan bobot umbi kering matahari yang dihasilkan oleh aplikasi biourine menghasilkan 2938,89 g m -2 (23,51 ton ha - 1 ). Bobot Segar Konsumsi bahwa terdapat interaksi terhadap parameter bobot segar konsumsi tanaman antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen (Tabel 2) pada umur 42 hst pengamatan panen. Perlakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha -1 menunjukkan hasil rata-rata bobot segar total tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan lainnya. Biourine 20.000 ppm menghasilkan bobot kering lebih tinggi, sesuai dengan penelitian Nyoman et al.,(2013) menyatakan bahwa pemberian biourine dengan perlakuan (U2) konsentrasi 200 ml L -1 air dapat meningkatkan hasil pertumbuhan tanaman bayam seperti berat segar bagian atas tanaman meningkat 15,44% dan berat kering oven meningkat 15,86% dibanding kan perlakuan (U3) konsentrasi 400 ml L -1. Penelitian Elisabeth (2013), bahwa bawang merah menghasilkan bobot kering umbi 14,29 (19,75 ton ha -1 paitan) 16,01 (7,14 ton ha -1 kompos kotoran sapi + 9,88 ton ha -1 paitan) ton ha -1. Secara umum perlakuan yang mengkombinasikan biourine sapi dengan pupuk anorganik menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibanding dikombinasikan dengan pupuk organik. Semakin tinggi dosis pupuk anorganik maka semakin meningkatkan hasil tanaman kailan. Lestari (2009) menyatakan bahwa penggunaan pupuk organik sebaiknya dikombinasikan dengan pupuk anorganik untuk saling melengkapi. Manyun (2007) menyatakan aplikasi beberapa dosis kompos kotoran sapi meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Penggunaan bahan organik sangat penting artinya dalam upaya mempertahankan hasil yang tinggi pada tanah yang kekurangan bahan organik dan tanah dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pupuk anorganik. Pupuk organik mengandung hampir semua unsur esensial sehingga disamping dapat mensuplai unsur makro dalam jumlah kecil juga dapat menyediakan unsur mikro. Indeks Panen bahwa tidak terdapat interaksi terhadap parameter bobot segar konsumsi tanaman antara konsentrasi biourine dan dosis nitrogen (Tabel 2) pada umur 42 hst pengamatan panen. Perlakuan biourine 20.000 ppm dan pupuk kandang sapi 10 ton ha -1 menunjukkan hasil rata-rata indeks panen tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan biourine 10.000 ppm + pupuk kandang sapi 10 ton ha -1. Kadar Gula Berdasarkan data Tabel 2, dapat dijelaskan bahwa pelakuan biourine 20.000 ppm dan 220 kg urea ha -1 menunjukkan hasil tertinggi yaitu 6,6 brix. Sedangkan perlakuan biourine 10.000 ppm dan pupuk kandang sapi 10 ton ha -1 menunjukkan hasil terendah dibanding perlakuan yang lainnya, yaitu 4,2 brix. Meningkatnya serapan nitrogen menyebabkan kandungan klorofil tanaman menjadi lebih tinggi, sehingga laju

6 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 1-8 a. b. Keterangan : 1. a) analisa regresi luas daun; b) analisa regresi bobot segar. 2. Perlakuan ini terdiri dari : (P 1) 100% N anorganik (220 kg urea ha -1 ); (P 2) 50% N anorganik (110 kg urea ha -1 ) + 50% N organik (pupuk kandang sapi 5 ton ha -1 ); (P 3) 50% N organik (pupuk kandang sapi 10 ton ha -1 ). Gambar 1 Analisa Regresi Tanaman Kailan Pada Umur 42 hst fotosintesis meningkat. Laju fotosintesis meningkat dapat menyebabkan sintesis karbohidrat juga meningkat. Peningkatan karbohidrat yang disebabkan oleh laju fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman termasuk pertumbuhan tinggi tanaman dan pembentukan daun (Wahyudin, 2005). Jika sintesis karbohidrat meningkat, maka kadar gula yang terdapat dalam karbohidrat dari hasil fotosintesis akan meningkat pula. Hubungan Luas Daun dan Bobot Segar Pada Gambar 1a, didapat hasil analisa regresi luas daun menghasilkan persamaan pada P1 (100% anorganik) y = -2E-06x 2 + 0,0735x + 626,99 dengan R 2 = 1, P2 (50% anorganik + 50% organik) y = - 2E-06x 2 + 0,0639x + 580,67 dengan R 2 = 1, P3 (100% organik) y = -8E-07x 2 + 0,0307x + 591,7 dengan R 2 = 1. Dapat dilihat bahwa dari ketiga P1, P2, dan P3 mencapai titik optimum pada perlakuan biourine 20.000 ppm dan pupuk anorganik 100% (urea 220 kg ha -1 ). Dijelaskan bahwa penurunan sumber nitrogen anorganik pada semua pemberian konsentrasi biourine B1 (10.000 ppm), B2 (20.000 ppm), dan B3 (30.000 ppm) menurunkan luas daun, pada P1 (220 kg urea ha -1 ) peningkatan konsentrasi biourine hingga B3 (30.000 ppm) menurunkan luas daun tanaman kailan, dan optimum pada B2 (20.000 ppm). Pada parameter luas daun akan berpengaruh pada bobot segar tanaman kailan. Pada Gambar 1b, didapat hasil analisa regresi bobot segar menghasilkan persamaan pada P1 (100% anorganik) y = -2E-07x 2 + 0,0073x + 40,67 dengan R 2 = 1, P2 (50% anorganik + 50% organik) y = -9E- 08x 2 + 0,0032x + 72,96 dengan R 2 = 1, P3 (100% organik) y = -7E-08x 2 + 0,0024x + 61,27 dengan R 2 = 1. Dapat dilihat bahwa dari ketiga P1, P2, dan P3 mencapai titik optimum pada perlakuan biourine 20.000 ppm dan pupuk anorganik 100% (urea 220 kg ha -1 ). Dijelaskan bahwa penurunan sumber nitrogen anorganik pada semua pemberian konsentrasi biourine B1 (10.000 ppm), B2 (10.000 ppm), dan B3 (30.000 ppm) menurunkan bobot segar, pada P1 (220 kg urea ha -1 ) peningkatan konsentrasi biourine hingga B3 (30.000 ppm) menurunkan bobot segar tanaman kailan, dan optimum pada B2 (20.000 ppm). Dapat dijelaskan bahwa peningkatan yang terjadi pada luas daun akan berpengaruh pada bobot segar tanaman, jadi semakin tinggi bobot segar maka makin tinggi pula luas daun. Luas daun akan mempengaruhi kuantitas penyerapan cahaya. Apabila cahaya tersedia dalam jumlah mencukupi, maka akan mengakibatkan jumlah cabang atau daun

Puspita, dkk, Pengaruh Biourine Sapi... 7 yang tumbuh pada suatu tanaman meningkat. Tanaman akan meningkatkan laju pertumbuhan daunnya supaya bisa menangkap cahaya secara maksimal sehingga proses fotosintesis di dalam daun dapat berjalan dengan lancer (Setyanti, 2013). KESIMPULAN Pemberian konsentrasi biourine 10.000 ppm dan pupuk anorganik 220 kg urea ha -1, biourine 10.000 ppm dan pupuk anorganik 110 kg urea ha -1 dan pupuk organik 5 ton ha -1, dan biourine 20.000 ppm dan pupuk anorganik 110 kg urea ha -1 dan pupuk organik 5 ton ha -1 memberikan hasil bobot segar total tanaman sebesar 21,16 ton ha -1, 20,84 ton ha -1, dan 21,28 ton ha -1, tidak berbeda nyata dan lebih tinggi 45,83%, 43,62%, dan 46,65% dibanding pemberian biourine 20.000 ppm dan pupuk organik 10 ton ha -1 berupa pupuk kandang sapi sebesar 14,51 ton ha -1. Perlakuan biourine 20.000 ppm menghasilkan bobot segar total tanaman 16,21 ton ha -1 dan dapat meningkatkan 10,12% dari perlakuan biourine 30.000 ppm sebesar 14,72 ton -1. Pemberian pupuk anorganik 110 kg urea ha -1 dan pupuk organik 5 ton ha -1 menghasilkan bobot segar total tanaman 16,49 ton ha -1, dan dapat meningkatkan 32,13% dari perlakuan pupuk organik 10 ton ha -1 sebesar 12,48 ton ha -1. Pada perlakuan ini sudah dapat mengurangi 50% pupuk anorganik dengan ditambahkan 5 ton ha -1 pupuk organik berupa pupuk kandang sapi. DAFTAR PUSTAKA Elisabeth, D. W. 2013. Pengaruh Pemberian Beragai Komposisi Bahan Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Produksu Tanaman. 3(1):21-29. Hochmuth, G. J. and. E. A. Hanlon. 2000. IFAS Standardized Fertilization. Recommendations for Vegetable Crop. University of Florida. Lestari, A. P. 2009. Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Melalui Substitusi Anorganik dengan Pupuk Organik. Jurnal Agronomi. 13(1): 38-44. Manyun, I. A. 2007. Efek Mulsa Jerami Padi dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah di Daerah Pesisir. E- Jurnal Agroekoteknologi Tropika 26(1):33-40. Nyoman. A. A. S., Ni Kadek. S. D., I Dewa M. A. 2013. Pengaruh Pemberian Biourine dan Dosis Pupuk Anorganik (N, P, K) Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Pegok dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus sp.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 2(3) : 165-174. Rao, N. S. S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. UI Press. Jakarta Purnomo, R. 2013. Pengaruh Berbagai Macam Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Produksi Tanaman. 3(1): 93-100. Setyanti, Y. H. 2013. Karakteristik Fotosintetik dan Serapan Fosfor Hijauan Alfalfa (Medicago sativa) pada Tinggi Pemotongan dan Pemupukan Nitrogen yang Berbeda. Animal Agriculture. 2(1):86-96 Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta. Sugito, Y. 1994. Ekologi Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Wahyu, D. 2013. Pengaruh pemberian berbagai komposisi bahan organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascaloncum L). Jurnal Produksi Tanaman 1(3):1-9. Wahyudin. A; A. W. Irwan, Farida. 2005. Pengaruh Dosis Kascing dan Bioaktivator Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). yang di Budidayakan secara Organik. Jurnal Kultivasi. 4(2) :136-140. Wati, Y. T. 2014. Pengaruh Aplikasi Biourine Pada Pertumbuhan Dan

8 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 1-8 Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). 2(8):1-7. Yuliarta, B. 2014. Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Krop (Lactuca sative L). Jurnal Produsi Tanaman. 1(6):1-10