Makalah. Masyarakat adat dan Hak Ekonomi Sosial dan Budaya

dokumen-dokumen yang mirip
HAK MASYARAKAT ADAT. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-5) Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

POTENSI PELANGGARAN HAM DALAM BERBAGAI KEBIJAKAN NEGARA YANG BERHUBUNGAN DENGAN HAK MASYARAKAT ADAT DALAM BIDANG HAK SIPOL

the Right of Indigenous Peoples, melalui suatu pemungutan suara (roll-call vote),

Hak Atas Lingkungan (HAL) Sebagai Hak Asasi Manusia (HAM) Dewi Triwahyuni

PERSPEKTIF PEMERINTAH ATAS HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

Kedaulatan dan Kemandirian Masyarakat Adat Melalui Pencapaian Pengelolaan Hutan Adat Lestari

BAB I PENDAHULUAN. perang Dunia II dan pada waktu pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB IV ANALISIS A. Perbedaan Antara Masyarakat dan Masyarakat Adat

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

REFORMA AGRARIA DAN REFLEKSI HAM

FPIC DAN REDD. Oleh : Ahmad Zazali

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

HAK ATAS PERUMAHAN YANG LAYAK: MASYARAKAT ADAT/BANGSA PRIBUMI

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Berdasarkan

KONSEP DASAR HAM. Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

I. 0PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Niar Riska Agustriani, 2014 Peranan komisi nasional hak asasi manusia Tahun

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam merupakan titipan Tuhan untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. manusia jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

Mengarusutamakan Masyarakat Adat dalam Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

PROPOSAL STUDI KEARIFAN LOKAL PULAU WANGI-WANGI DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

PEREMPUAN DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 14 Oktober 2016

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

Orang-Orang Tanpa Kewarganegaraan. Melindungi Hak-Hak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

Pembela Hak Asasi Perempuan tentang DEKLARASI ASEAN TENTANG HAK ASASI MANUSIA

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

perkebunan kelapa sawit di Indonesia

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

PERLINDUNGAN HAK-HAK DASAR MASYARAKAT ADAT DALAM PERATURAN PER-UU-AN NASIONAL:

Baca artikel ini,diskusikan kemudian buat rangkuman.

Bab 2 KONSEP ANAK JALANAN FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 11

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi negara yang sedang berkembang

TENTANG MASYARAKAT ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 122/PUU-XIII/2015 Penggunaan Tanah Hak Ulayat untuk Usaha Perkebunan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN 1998 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK-HAK ASASI MANUSIAINDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 1 TAHUN 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

Idham Arsyad Sekretaris Jendral Konsorsium Pembaruan Agraria

BAB II OTONOMI KHUSUS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT UUD A. Pemerintah Daerah di Indonesia Berdasarkan UUD 1945

PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT ADAT DARI PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

NASKAH AKADEMIS RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MASYARAKAT ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

Masyarakat Hukum Adat dan Konservasi Kertas Posisi WWF Indonesia. Februari 2012

Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perdagangan perempuan dan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

Undang-undang Keterbukaan Infomasi

PENGARUSUTAMAAN HAK HAK ANAK: TINJAUAN HUKUM HAM

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

HAM DAN DEMOKRASI DASAR DASAR POLITIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

PERLINDUNGAN HAK-HAK MINORITAS DAN DEMOKRASI

Pembukaan. Akar Persoalan Lingkungan Hidup

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENGATURAN HUKUM PROGRAM PEMBAHARUAN AGRARIA NASIONAL. A. Latar Belakang Lahirnya Program Pembaharuan Agraria Nasional

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 35/PUU-X/2012 Tentang Tanah Hak ulayat Masyarakat Hukum Adat

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MASYARAKAT HUKUM ADAT (VERSI KEMENDAGRI)

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Transkripsi:

Makalah ADVANCED TRAINING Hak-hak Masyarakat Adat (Indigenous Peoples' Rights) Bagi Dosen Pengajar HAM di Indonesia Yogyakarta, 21 24 Agustus 2007 Masyarakat adat dan Hak Ekonomi Sosial dan Budaya Oleh : M. Ridha Saleh Deputy Director WALHI

Masyarakat adat dan Hak Ekonomi Sosial dan Budaya Oleh M. Ridha Saleh Deputy Director WALHI

Pendapat tentang MA Masyarakat adat ; Suatu kelompok yang memilki sejarah perkembangan masyarakat dengan wilayah, kehidupan ekonomi, termasuk budaya dan bahasa bersama Masyarakat adat sebagai masyarakat yang berdiam dinegara-negara menrdeka dimana kondisi sosial, budaya dan ekonominnya membedakan mereka dari bagian-bagian masyarakat lain di negara tersebut, dan statusnnya diatur, baik seluruhnya dan sebahgian oleh adat yang tradisi masyarakat adat tersebut atau dengan hukum atau peraturan khusus (Konvensi ILO 169, 1998) Masyarakat hukum adat adalah sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun atas dasar keturunan (Permen) Masyarakat adat adalah kelompok masyarakat yang memiliki asal-usul leluhur (secara turun temurun) di wilayah geografis tertentu, serta memiliki nilai, ideologi, ekonomi, politik, budaya dan wilayah sendiri. Defenisi ini secara resmi diadopsi oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) pada kongres I, di tahun 1999.

Istilah masyarakat adat dianggap memberikan pendekatan holistik terhadap masyarakat adat karena selain melihat aspek hukum juga melihat aspek politik, sosial, ekonomi dan budaya dari masyarakat adat. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan UU No. 27 tahun 2003 tentang Panas Bumi memilih menggunakan istilah masyarakat adat. Istilah masyarakat hukum adat dianggap lebih atau bahkan hanya menaruh perhatian pada aspek hukum. istilah masyarakat hukum adat terbilang lebih sering dipakai. UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (UU Kehutanan baru), Permen Hak Ulayat, UU HAM, Tap MPR PA-PSDA, UU Sumberdaya Air, UU No. 18 tahun 2004 tentang Perkebunan (UU Perkebunan) dan UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan (UU Perikanan) dan UU No. 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (UU MK), menggunakan istilah masyarakat hukum adat. Dalam konteks perundang-undangan Indonesia istilah masyarakat adat maupun masyarakat hukum adat dipakai untuk kepentingan yang sama yaitu untuk kepentingan pembangunan, bukan untuk kepentingan pengakuat atas hak masyarakat adat.

Bagi masyarakat adat ; Hak Ekonomi sosial dan budaya adalah hak esensial (essential rights) yang memberikan eksistensi bagi masyarakat adat sebagai masyarakat yang memiliki harkat dan martabat (dignity)

Paling tidak, ada tiga alasan kenapa hak ekonomi, sosial, dan budaya mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat adat: Hak ECOSOC mencakup berbagai masalah paling utama yang dialami oleh masyarakat adat sehari-hari: menyangkut kebutuahn dasar dan kelangsungan Hidup komunitas Hak ECOSOC tidak bisa dipisahkan dengan hak asasi manusia yang lainnya: interdependensi hak asasi manusia adalah realitas yang tidak bisa dihindari saat ini. Hak ECOSOC telah mengubah kebutuhan menjadi hak yang harus di penuhi.

Diantarannya hak yang paling esensial bagi masyarakat adat dalam konteks hak ekonomi sosial budaya adalah : 1. Hak untuk menentukan nasib sendiri (rights to self determination) 2. Hak atas tanah dan sumberdaya alam (right to land and natural recourses) Pentingnnya kedua hak ini karena kedua hak ini dapat disebut sebagai hak-hak kolektif (collective rights) yang menjadi spirit dan akhir-akhir ini menjadi konsern perjuangan masyarakat adat.

pertama, adalah tuntutan bagi tindakan positif guna mempertahankan identitas budaya dan bahasa dari suatu komunitas tertentu, terutama ketika para anggota komunitas yang bersangkutan secara teritorial terpencar-pencar hingga tingkat tertentu. Kedua, adalah tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan perlindungan yang memadai terhadap hak-hak atas tanah dan sumberdaya alam didaerah-daerah tradisional. Ketiga adalah berkaitan dengan asas penentuan nasib sendiri yang bersifat politis dan hukum, yang penyelenggaraannya melibatkan suatu model politik, praktek hukum dan sistim ekonomi serta kehidupan sosial.

Hak-hak tersebut masing-masing ditegaskan dalam bagian I pasal 1 ayat 1 Konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (self to determination) petikannya : semua bangsa mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri atas kekuatan itu, mereka mereka dengan bebas menentukan status politiknnya dan bebas mengejar perkembangan ekonomi, sosial dan budaya mereka sendiri.

sedangkan hak atas sumberdaya alam ditegaskan dalam bagian I pasal 1 ayat 2. petikannya: semua bangsa dapat secara bebas mengatur segala kekayaan dan sumberdaya mereka sendiri, tanpa mengurangi kewajiban-kewajiban yang mungkin timbul dari kerja sama ekonomi internasional. Tidak dapat dibenarkan suatu bangsa merampas upaya penghidupan rakyatnya sendiri.

Kedua hak ini memang tidak ada di tegaskan didalam DUHAM (deklarasi Umum Hak asasi manusia) akan tetapi hak tersebut diakui sejajar setelah resolusi majelis umum PBB 1803 (XVII) 1962 yang menyatakan bahwa kedaulatan permanen atas sumberdaya alam, merupakan konsekwensi logis dari hak penentuan nasib sendiri.

Pada Tahun 1994 Sub-Komisi PBB on the prevention of discrimination and protection of minorities mengajukan suatu draft prinsip deklarasi hak asasi manusia dan lingkungan memberikan suatu konsepsi HAM dan lingkungan sebagai konsep hak kolektif atau hak solidaritas. Disebutkan bahwa semua manusia mempunyai hak untuk merasa aman dan sehat secara ekologis dan dimana lingkungannya dapat menunjang kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan hak atas generasi yang akan datang. Hak-hak ini termasuk antara lain: Bebas dari polusi, degradasi lingkungan dan aktivitas yang dapat mempengaruhi lingkungan atau mengancam jiwa, kesehatan atau pembangunan yang berkelanjutan. Perlindungan dan preservasi udara, tanah, air, flora dan fauna dan proses esensial untuk dapat menjaga keutuhan keanekaragaman hayati dan ekosistem. Memperoleh standard kesehatan yang tinggi. Memperoleh makanan, minuman dan lingkungan yang sehat dan aman. Perumahan yang memadai, dan kondisi hidup yang aman, sehat dan tertata baik secara ekologis. Akses ekologi terhadap alam dan konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan dari alam dan sumber dayanya. Preservasi cagar dan pemandangan alam. Hak untuk menikmati kehidupan tradisional dan subsistensi terhadap indigenous peoples.

Resolusi Sidang Umum PBB thn 2000. Dibawah ECOSOC Mandat : membahas masalah-masalah masyarakat adat yang menyangkut pembangunan sosial dan ekonomi, kebudayaan, linkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan hak-hak asasi manusia.

[Self determinantion] Hak untuk menentukan nasib sendiri, berpartisipasi dalam kehidupan bernegara, masalah kebangsaan, dan bebas dari diskriminasi Ancaman thdp kelangsungan hidup masyarakat adat sebagai masyarakat yang unik/berbeda. Masalah spiritual, bahasa dan identitas budaya masyarakat adat Pendidikan, informasi dan hak-hak pekererja Hak untuk berpartisipasi, hak untuk membangun dan hak-hak sosial-ekonomi lainnya Hak atas tanah dan sumber-sumber lainnya Aplikasi pelaksanaan menentukan nasibnya sendiri, institusi adat

KONTEN Sebelum DUHAM dideklarasikan, Para pendiri bangsa ini lebih dulu telah menegaskan pentingnnya prinsip-prinsip dasar Hak Asasi Manusia dimana telah tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945. Komitment HAM ini kembali di pertegas dalam konstitusi amandement ke II BAB X, pasal 28 A- 28 J sebagai komitmen reformasi bangsa. Indonesia juga merupakan negara yang berkomitmen dengan penegakan hak asasi manusia hal ini di buktikan dengan di ratifikasinnya dua konvenan pokok HAM yaitu Hak Sipil Politik dan Hak Ekonomi Sosial Budaya, Termasuk ratifikasi konvensi lainnya seperti perempuan, anak dan anti diskriminasi Di level asian Indonesia merupakan negara tergolong maju dan konsisten dalam mengembangkan Hak asasi manusia : Hal ini di buktikan dengan Konsistensi pemerintah indonesia menjalankan amanat deklarasi viena dimana setiap negara peserta deklarasi harus membuat Rencana aksi nasional Hak asasi manusia dan ini terus menerus di buta oleh pemerintah indonesia. Indonesia juga sebagai negara yang sangat aktif di tingkat asean mendorong perhormatan Hak asasi manusia kedalam draf piagam asean dan pembentukan komisi Hak Asasi manusia di tingkat asean sebagai institusi HAM regional. Secara nasional indonesia juga berkomitment dalam penegakan dan upayaupaya pemenuhan HAM yang dibuktikan melalui UU 39/99, UU 26/2000, UUPA 5/60, UUPLH 23/97. Di tingkat internasional Indonesia juga merupakan anggota Dewan HAM Indonesia merupakan negara yang terlibat aktif termasuk masyarakat sipilnya dalam diplomasi internasional dalam solidaritas dan menegakan hak asasi manusia.

Landasan hukum indonesia UUD 45 Pasal 18 B ayat 2, UUD 45 amandement ke III Bab X A tentang hak asasi manusia pasal 28 I (identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman, merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi oleh negara

Konteks Tiga dasawarsa terakhir, Sejak januari 1970 hingga mei 2007 konflik tanah dan sumberdaya alam yang bersifat struktural berjumlah1877 kasus, terjadi di 2804 desa, memperebutkan kurang lebih 10.892.203 Ha, yang mengakibatkan 1.189.482 KK di pelosok nusantara telah mengikut sertakan berbagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (terjadi di wilayah perkebunan, kawasan konservasi, kehutanan, pembangunan dam, sarana umum dan fasilitas perkotaan, kawasan industri atau pabrik, perumahan, kawasan parawisata, pertambakan, trasmigrasi) data ini belum termasuk konflik pertambangan dengan masyarakat. Ekstraksi sumberdaya alam dan lingkungan hidup seringkali mengikutsertakan konflik sosial baik vertikal maupun horizontal yang mengakibatkan pelanggran terhadap hak sipil politik maupun pelanggaran terhadap hak ekonomi sosial budaya Ekstraksi sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara umum telah menghilangkan akses dan hak-hak kolektif masyarakat adat atas atas tanah dan sumberdaya alam Secara spesifik Konflik sumberdaya alam dan Lingkungan Hidup juga mengakibatkan hilangnnya hak perempuan dan anak antara lain menjadi penyebab utama masalah kesehatan khususnya perempuan dan menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi balita Implikasi dari hilangnnya hak-hak sipil politik dan hak ekonomi sosial budaya atas rakyat antara lain kemiskinan, pengangguran, alih fungsi kerja, hilangnnya identitas budaya, pengungsi pembangunan, ketegangan sosial dan terhambatnnya proses pembangunan terhadap masyarakat kecil serta gangguan terhadap stabilitas ekonomi dan politik

Jika kita mencerti kebijakan nasional terhadap masyarakat adat ada dua hal penting: pertama ; bukan dalam rangka mengakui keberadaan masyarakat adat, akan tetapi dalam rangka membantasi keberadaan masyarakat adat. Kedua bukan dalam rangka menghormati masyarakat adat akan tetapi untuk menegasikan hak atas milik dan wilayah kelola masyarakat adat

melalui mekanisme hukum, negara (pemerintah) menghancurkan model pengelolaan sumber daya alam masyarakat adat, dengan memakai berbagai aturan perundangan di bidang pengelolaan sumber daya alam atau yang berkaitan dengan itu. Undang-undang No.5 tahun 1967 tentang Kehutanan (UUPK), yang kini sudah dibaharui dengan Undang-Undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan (perpu tentang tambang dikawasan lindung), dan Undang-undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE), UU Air, UUPM, UUKelautan, adalah contoh beberapa undang-undang yang mengabaikan hak dan model pengelolaan sumber daya alam masyarakat adat.

mekanisme proyek pembangunan. Penghancuran model pengelolaan sumber daya alam masyarakat adat melalui mekanisme ini ditandai dengan kehadiran kegiatan ekstraksi sumber daya alam oleh pemodal, yang difasilitasi oleh negara.

Konsesi HPH Hutan Alam dan HTI hanya mampu memasok 23% dari total demand (63.4 juta ha per tahun)

Konsesi Perkebunan

Konsesi Eksploitasi Kehutanan Dari 673 bencana yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1998 2004, lebih dari 65 persen diantaranya merupakan kesalahan pengelolaan lingkungan Banjir, longsor dan kebakaran hutan)

derajat kerusakan lingkungan hidup indonesia: krisis ekologi pencemaran kerusakan ekosistem kelangkaan sumberdaya bencana konflik & kekerasan

pencemaran (udara, tanah & air) menjadi penyebab utama masalah kesehatan khususnnya perempuan di indonesia di kota besar menjadi penyebab kematian utama bagi balita

Bencana Ekologis penyebab kematian utama penduduk indonesia saat ini 83 % kawasan di Indonesia rawan bencana dengan tingkat kerentanan warganya menghadapi ancaman bencana mencapai 90 %. siklus dan skala meningkat Selama tahun 2006 saja, tercatat 325 kali kejadian bencana. Tidak kurang dari 6.000 jiwa meninggal dan lebih dari 25.000 keluarga kehilangan tempat tinggal serta ratusan ribu orang menjadi pengungsi, termasuk lebih 80.000 orang jadi penggungsi akibat banjir diberbagai tempat pada bulan desember 2006.

60% daratan indonesia habis dibagi untuk konsesi HPH, HTI, perkebunan dan tambang skala besar, belum termasuk tambang migas dan galian C, dan di perkirakan luas hutan indonesia yang habis di ekploitasi hingga saat ini termasuk praktek illegal logging, mencapai 58 juta ha dari 120,3 juta ha yang ada di indonesia. itu berarti setiap tahunnya indonesia kehilangan 3,8 juta hektar, atau sama dengan setiap menit hutan indonesia sebesar 7,2 yang hilang. maka hanya dengan waktu 10 tahun lagi hutan indonesia akan musnah.

AKUMULASI TANPA BATAS MENGURAS HABIS SUMBERDAYA ALAM DAN SUMBER-SUMBER KEHIDUPAN MENYULUT KONFLIK YANG TAK BERKESUDAHAN MENGABAIKAN MASA DEPAN DAN KEHIDUPAN GENERASI MASA DATANG MELANGGENGKAN KESENJANGAN

Mengakibatkan Ketiadaan pilihan untuk bertahan hidup Ketimpangan Ketersingkiran Kemiskinan Kematian

Konflik dan pelanggaran HAM yang terjadi di beberapa daerah konflik Seperti: Aceh Papua Poso Salah satunya di picu oleh ketidak adilan Ekologis

perlu dirumuskan norma yang mengatakan bahwa pengakuan terhadap hak ulayat sekaligus merupakan pengakuan terhadap keberadaan masyarakat hukum adat melalui pembaharuan kebijakan Penataan ulang relasi antar negara, masyarakat adat dan Modal Pengakuan terhadap hak untuk menguasai wilayah masyarakat adat dan jaminan tidak akan ada pembangunan di wilayah mereka tanpa melalui persetujuan atau ketidaksetujuan secara merdeka tanpa ada paksaan dari siapa pun.

TERIMA KASIH