perhiasan Xi Lin berada, Xi Lin adalah suami dari wanita paruh baya itu dan ayah dari si wanita muda.

dokumen-dokumen yang mirip
Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

SILUET. Penulis : Gabrielle Tatia

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

TRILOGI NOVEL MARITO

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

2. Gadis yang Dijodohkan

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Ah sial aku selingkuh!

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Chapter 01: What will you do to protect me?

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

SINOPSIS FILM PREMONITION

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Penerbit Kin S Gallery

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

P A D A M U E M B U N

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Kukatakan kepadamu, seseorang yang

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Oleh: Windra Yuniarsih

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

~24 SELINGAN DALAM HIDUP~

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Asal Mula Candi Prambanan

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Belajar Memahami Drama

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

László Hankó: Kebahagiaan Marina

KiloMeter C L A R E S T A V A N I A

Stupid Love. June 21 st, 2013

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

2 Our Precious School

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Apa yang kau lakukan di sini? Apa Suster Kepala yang

Sebening Air Mata Tuhan

Sang Pangeran. Kinanti 1

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

PATI AGNI Antologi Kematian

Pertama Kali Aku Mengenalnya

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Oleh: Yasser A. Amiruddin

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Sample Upload. Perjalanan 60 hari

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Kurasa memang benar, sebaiknya kita membeli boks yang lebih besar.

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Transkripsi:

1 Hilang dalam sekejap Dua orang wanita saling berpegangan tangan, seorang sudah berusia setengah baya sedangkan yang seorang lagi adalah wanita muda. Tangan wanita paruh baya itu bergetar, wanita muda menggenggam erat tangannya, berusaha menenangkan. Di dalam ruangan yang cukup luas itu hanya ada mereka berdua, asisten rumah tangga mereka meminta pulang kampung beberapa hari yang lalu karena kondisi ibu kota sedang mencekam. Mereka hanya sanggup berdiri terpaku, lidah yang kelu tak dapat mengucapkan sepatah kata pun. Kegelisahan sedang merajai mereka ketika sayup-sayup terdengar suara televisi, telah terjadi pembakaran dan penjarahan toko oleh massa." Pemandangan yang disajikan di layar televisi adalah komplek pertokoan tempat toko

perhiasan Xi Lin berada, Xi Lin adalah suami dari wanita paruh baya itu dan ayah dari si wanita muda. Xiao Tan terus melirik pada jam di dinding. Mei Lin menggigit bibir bawahnya, tatapannya tak lepas dari layar televisi. Xi Lin, ayah Mei Lin belum pulang ke rumah hingga larut malam tiba, tak ada kabar sedikit pun darinya. Sebelum pergi, Xi Lin hanya pamit hendak melihat keadaan toko mereka, setelah mendapat telepon dari A Bun, sang penjaga toko, bahwa telah terjadi kerusuhan. Saat itu, Xiao Tan sudah berusaha mencegah suaminya untuk tidak pergi dari rumah, tapi toko itu adalah peninggalan dari ayah Xi Lin, Xi Lin pun bersikeras untuk pergi menyelamatkan tokonya. Mei 1998 dimana krisis financial Asia mengakibatkan kerusuhan di beberapa Kota besar di Indonesia khususnya Ibu Kota Jakarta, kemudian dipicu oleh tragedi Trisakti yaitu tertembaknya 4 orang mahasiswa pada demontrasi besar tanggal 12 Mei 1998. 2

Telepon berdering. Mei Lin dan Xiao Tan tersentak. Tak biasanya ada yang menelpon pada tengah malam. Tangan Xiao Tan bergetar ketika meraih gagang telepon. "Halo." Sapa Xiao Tan kepada si penelpon. Mei Lin memperhatikan raut wajah Ibunya. Kening Xiao Tan berkerut-kerut sembari mendengarkan orang di seberang telepon. Mei Lin merasa ada yang tidak beres. "Ma. Papa bagaimana?" Tanya Mei Lin berbisik. Xiao Tan meletakkan gagang telepon, ia terduduk lemas, air matanya jatuh tetes demi tetes hingga tak terbendung lagi, mengalir deras membasahi pipi. "Xi Lin. Kenapa kamu tega meninggalkanku secepat ini! Xi Lin!" Xiao Tan berteriak dan meratap. Mei Lin memeluk Xiao Tan dan menangis sejadijadinya. "Papa! Papa!" Berulang kali ia berteriak memanggil papanya. Xi Lin terjebak di dalam toko ketika kebakaran terjadi, A Bun berhasil melarikan diri dari kebakaran 3

tetapi tak bisa menghindar dari massa, mereka berdua diperkirakan tewas dalam peristiwa itu. Pihak rumah sakit memanggil keluarga untuk memudahkan proses identifikasi. Xiao Tan tak kuasa menahan perih melihat jasad Xi Lin, wajahnya sudah susah untuk dikenali, tetapi Xiao Tan tak mungkin dapat melupakan tubuh Xi Lin, pria yang sudah menemaninya selama 20 tahun. Pada jasad Xi Lin, masih melintang di lehernya kalung berliontin foto mereka sekeluarga dan jam tangan yang biasa dikenakan Xi Lin. Xiao Tan jatuh pingsan di pelukan Mei Lin. Hati Mei Lin tak kalah sakit melihat ayahnya mati dalam kondisi mengenaskan. Ia memeluk tubuh ibunya yang lemah, berteriak meratapi kepergian ayahnya untuk selamanya. Mei Lin menyaksikan proses kremasi dengan sendu, ia masih tidak percaya ayahnya telah pergi untuk selamanya. Xi Lin adalah ayah terbaik yang ia miliki. Xi Lin tidak pernah memarahi Mei Lin dan selalu memanjakan Mei Lin. 4

Duka besar bukan hanya dirasakan oleh Mei Lin dan ibunya, melainkan juga jemaat klenteng. Xi Lin terkenal sangat suka berderma dan ramah, ia menjadi salah satu penyumbang dana terbesar di klentengnya. "Mei Lin, Xiao Tan Ai." A Cin, salah seorang dari satu perguruan Kong Hu Chu yang sama dengan Mei Lin dan Xiao Tan datang menghampiri mereka. Aku dapat kabar kalau rumah-rumah di Kapuk sudah kena pembakaran dan penjarahan. Sebaiknya kalian tidak pulang ke sana lagi. Di sana sudah sangat kacau. Banyak anak gadis yang diperkosa, bahkan banyak juga yang terbunuh." "Mei Lin, bagaimana ini?" Xiao Tan panik. Hati Mei Lin berdebar, pikirannya kalut, tubuhnya dingin. Papa, apa yang harus kami lakukan. Hanya sisa mama dan Mei Lin. Mei Lin harus bagaimana? A Cin memandang teduh ibu beranak itu. Ia merasa sangat kasihan. "Sementara ini, kalian di rumah 5

kontrakan kami saja, kebetulan ada satu rumah yang kosong, tapi tidak sebesar rumah kalian." Mata Mei Lin berkaca-kaca, masih teringat jelas katakata yang pernah Xi Lin sampaikan padanya. Mei Lin, berbuat baiklah, maka kebaikan akan datang dari penjuru manapun kepadamu. Ko A Cin, xie xie. Air mata Mei Lin tak terbendung lagi. Wajah putih A Cin memerah, lalu berkata. "Bu keqi." Mei Lin memandang ke sekelilingnya. Rumah mini selebar 6 meter yang terbuat dari kayu dengan atap sirap. Mei Lin menguatkan hatinya, selama ini ia selalu dilimpahi kemewahan, ia sungguh tak menyangka kehidupannya berbalik secara drastis dan tiba-tiba. Mei Lin melangkahkan kakinya ke dalam ruangan, hanya ada sofa tamu kecil yang muat untuk 2 orang dan meja bundar, tak jauh dari ruang tamu terlihat meja makan kayu dengan 4 buah kursi, di sisi kirinya ada dapur dan 6

kamar mandi, di sebelah kanan ada dua buah pintu kamar yang bersebelahan. Xiao Tan masuk ke kamarnya terlebih dahulu, ia ingin melepaskan kegundahan hatinya seorang diri. Kepergian Xi Lin adalah pukulan terbesar bagi dirinya. Liontin peninggalan Xi Lin adalah satu-satunya benda yang bisa diandalkannya untuk melepaskan kerinduannya, karena di dalamnya terdapat foto mereka sekeluarga. Xiao Tan memandang kalung berliontin di tangannya itu, air mata menggenang di pelupuk matanya. Xi Lin, aku ingat ketika pertama kali kau menjemputku di rumah amaku, aku sudah yatim piatu ketika itu, kau bilang pada ama bahwa ama adalah orang terhebat karena berhasil mendidik cucu perempuannya menjadi wanita yang sangat luar biasa. Kemudian kamu meminangku dan hanya bisa memberiku sebuah cincin perak, tetapi kamu bilang akan segera menggantinya dengan cincin emas bermata satu. Tak perlu waktu lama, kau betul-betul menabung untuk itu. Dari karyawan biasa di perusahaan, menjadi manajer umum di 7

perusahaan multinasional, kemudian membantu membesarkan usaha perhiasan ayahmu, kau sangat ulet. Xi Lin, aku sangat mengandalkanmu, kau suami yang pengertian dan ayah yang baik. Aku masih tidak rela melepaskanmu. Xi Lin! Xiao Tan meratap dalam hati. Air mata mulai mengalir di pipinya, berusaha ia hapus dengan kedua tangannya. Mei Lin menyaksikan kesedihan ibunya dari sela pintu kamar. Ia juga rindu pada Xi Lin, ayahnya. Xi Lin selalu memanjakan Mei Lin, apalagi Mei Lin adalah anak semata wayangnya. Xi Lin adalah sosok ayah yang bertanggungjawab. Ketika usia Mei Lin baru menginjak 5 tahun, orang tua Xi Lin memaksa Xi Lin untuk menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan (anak laki-laki), karena Xiao Tan tidak kunjung hamil lagi. Tetapi Xi Lin menolak, ia sangat mencintai Xiao Tan dan Mei Lin, bahkan Xi Lin sempat tidak berhubungan dengan orang tuanya cukup lama sampai ketika usia Mei Lin beranjak 11 tahun, barulah mereka bertemu kembali dan Xi Lin diminta untuk meneruskan usaha keluarga. Orang tua Xi Lin juga menerima dengan baik 8

Mei Lin sebagai cucunya dan Xiao Tan sebagai menantunya. Ketika Mei Lin usia 13 tahun kakeknya tersebut meninggal dan usia 15 tahun neneknya pun menyusul. Ma, aku tak akan meninggalkanmu. Aku tak akan membiarkanmu sendirian. Aku pasti bisa menjaga Mama. Aku tak akan buat Mama sedih dan papa khawatir. Biar papa tenang di sana, aku akan buat Mama bahagia. Mei Lin berjanji di dalam hati. Mei Lin. Hari masih sangat pagi ketika A Cin tiba di rumah kontrakannya untuk mencari Mei Lin. Aku mendapat kabar bahwa ada lowongan pekerjaan sebagai pramuniaga di toko pakaian, di ujung jalan dekat lampu merah. Apa kamu mau mencoba? Mei Lin tertegun. Ia baru sadar, tentu ia tak akan bisa melanjutkan kuliahnya lagi. Ia baru akan masuk semester 3 kuliah hukum. Sesaat terlintas di ingatannya sosok pria yang putih, tinggi dan menjadi idola para 9

gadis di kampusnya karena kepiawaiannya bermain basket, pria yang sudah hampir 2 bulan tidak memberinya kabar. Ia menepiskan pikirannya tentang pria itu, banyak hal yang lebih penting dari itu pikir Mei Lin. Lalu Mei Lin teringat akan cita-citanya, ia ingin menjadi seorang notaris. Mei Lin merasa sangat kecewa. Pramuniaga toko? Mei Lin menjadi kecil hati, tetapi memang kenyataan pahit harus ia terima, bahkan untuk menjadi seorang Sarjana Hukum pun tidak kesampaian. Mengenai ibumu tenang saja, nanti aku bantu lihatkan ke sini. A Cin memotong seakan tahu apa yang Mei Lin khawatirkan. Toko yang aku rekomendasikan itu juga toko milik Tenglang kok. Mei Lin berusaha membesarkan hatinya, ia tak ingin membuat A Cin kecewa. Dengan berat hati Mei Lin mencoba tersenyum. Xie xie terima kasih, Ko. 10