BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, persaingan antar perusahaan terlihat semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

ANALISIS BREAK EVEN DAN MANFAATNYA SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PLASTIK TRI TAN LESTARI DI TELUKAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti pada semakin

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

ANALISIS BREAK EVEN POINT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya globalisasi yang sedang berlangsung saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

ANALISA BREAK EVENT POINT

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

Department of Business Adminstration Brawijaya University

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 lalu membuat dunia

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan, maka masalah yang dihadapi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri telah memperketat persaingan. Dalam persaingan yang ketat,

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan perusahaan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan perusahaannya, untuk itu pihak manajemen perusahaan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Cost-Volume-Profit, laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman serba modern ini berbagai bidang dapat dimasuki perusahaan /

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, sehingga kelangsungan pertumbuhan. dapat mengelola dan dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. Di era globalisasi sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat, sehingga untuk

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK KONVEKSI RIZKI PELITA

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis Cost-Volume-Profit, Break Even Point. Universitas Kristen Maranatha

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dampak perdagangan bebas dan persaingan dari perusahaan sejenis

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan dunia bisnis dan teknologi. Akan tetapi, hanya

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing secara kompetitif. Bagi perusahaan yang ingin survive dan

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARGET LABA PERUSAHAAN YANG DIKEHENDAKI PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPI TBK TAHUN SKRIPSI

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan bisnis kue belakangan ini sudah semakin pesat dan persaingan

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman. Nia Nopita Suryani

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Pabrik Kemplang Matahari 222 Palembang Tahun Jenis Produksi

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini dimana perkembangan

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN

ABSTRACT. Keywords: Cost-volume-profit analysis, BEP, Planning profit, Cost, Sales volume, Sales price. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA. Oleh : Meta Bina Sabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT ( CVP ) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA UKM SAMUDERA GOOD SHELL

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan yang berbentuk manufaktur ataupun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu saja hal ini akan berpengaruh pada situasi ekonomi negara kita. Walaupun banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar akibat dari krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 lalu, namun persaingan dalam dunia bisnis masih terus berlangsung. Untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis, maka setiap perusahaan harus mempertahankan eksistensinya. Eksistensi suatu perusahaan dapat dilihat dari berjalan atau tidaknya kegiatan operasional perusahaan tersebut. Modal yang didapat untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan, salah satunya bersumber dari laba perusahaan itu sendiri. Selain untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, laba juga merupakan aspek penting bagi perusahaan untuk menilai kinerja keuangannya. Faktor-faktor yang diperlukan untuk dapat mengetahui besarnya laba ialah harga jual produk atau jasa, besarnya biaya yang dikeluarkan, serta volume penjualan dari produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Salah satu alat analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara biaya, volume dan laba dalam sebuah perusahaan ialah analisis Break Even. Analisis Break Even memfokuskan hubungan antara lima elemen, yaitu: harga jual produk, volume atau tingkat kegiatan, biaya varibel per unit, total biaya tetap 1

dan komposisi penjualan. Analisis Break Even mendasarkan pada perhitungan Break Even Point atau Titik Impas. Titik Impas ialah suatu keadaan dimana perusahaan dalam kondisi impas, yaitu tidak mendapatkan laba ataupun tidak menderita kerugian sama sekali. Kondisi yang dapat dinyatakan sebagai kondisi impas ialah sebagai berikut: a. Penjualan = Total Biaya b. Laba = 0 Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan minimum yang perlu dicapai untuk meraih laba yang diinginkan, mengetahui volume operasi dan tingkat pendapatan yang perlu dicapai agar tidak mengalami kerugian dalam kegiatan operasinya, atau dengan kata lain laba operasinya adalah nol. Dengan demikian, manajemen perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat dalam rangka mencapai Break Even Point, mencapai laba dan target penjualan yang direncanakan. Dalam menentukan Titik Impas, terdapat tiga pendekatan yang digunakan. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan Persamaan (Equation Method) Pendekatan ini menghitung titik impas dengan berpedoman pada persamaan: Penjualan = Total Biaya 2. Pendekatan Margin Kontribusi (Contribution Margin Method) Pendekatan ini menghitung titik impas melalui jumlah margin kontribusi yang dapat ditentukan dalam unit ataupun satuan Rupiah. 2

BEP unit = Total Fixed Cost Contribution Margin per unit BEP Rupiah = Total Fixed Cost Contribution Margin Ratio 3. Pendekatan Grafik (Graphic Approach Method) Pendekatan ini menentukan titik impas dengan cara membaca grafik antara grafik penjualan dan grafik biaya. Ketiga pendekatan tersebut digunakan untuk menghitung besarnya titik impas. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka untuk mengetahui besarnya Break Even Point untuk merencanakan target penjualan. Penelitian yang dilakukan penulis ialah mengenai: Peranan Analisis Break Even Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Perencanaan Target Penjualan. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam rangka meneliti dan menganalisis peranan analisis Break Even dalam proses perencanaan target penjualan, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Biaya apa saja yang terjadi pada perusahaan? 2. Apakah perusahaan telah melakukan penggolongan biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel? 3

3. Apakah analisis Break Even dapat membantu dalam perencanaan target penjualan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan oleh penulis di atas, maka tujuan penulis melakukan penelitian ini pada dasarnya ialah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui biaya-biaya apa saja yang terjadi pada perusahaan. 2. Untuk mengetahui apakah perusahaan melakukan penggolongan biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 3. Untuk mengetahui apakah analisis Break Even dapat membantu dalam perencanaan target penjualan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan yang bermanfaat dalam membantu proses perencanaan target penjualan demi kemajuan perusahaan. 2. Bagi Penulis a. Penulis mempunyai kesempatan untuk menambah pengalaman, memperoleh gambaran mengenai bisnis dalam dunia nyata dan 4

menerapkan teori yang diperoleh selama berada di bangku kuliah dalam perusahaan yang menjadi objek penelitian, terutama mengenai penerapan analisis Break Even. b. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian sidang sarjana lengkap dalam rangka untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Bandung. 3. Bagi Fakultas Penelitian ini dapat menjadi tambahan sumber referensi bagi perpustakaan fakultas ekonomi khususnya mengenai analisis Break Even. 4. Bagi Pihak Lain yang Berkepentingan Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis Break Even, serta dapat memperluas wawasan terutama mengenai penetapan harga jual produk atau jasa dalam perusahaan. 1.5 Rerangka Pemikiran Persaingan bisnis yang semakin ketat, memaksa perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan hidup. Hal ini mengakibatkan permasalahan yang dihadapi oleh pihak manajemen dalam perusahaan menjadi semakin rumit, sehingga pihak manajemen dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Disinilah akuntansi manajemen berperan dalam membantu pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat, setelah sebelumnya dilakukan 5

analisis terhadap setiap alternatif yang tersedia. Pengelolaan suatu badan usaha dengan baik memerlukan kehandalan manajemen dalam melaksanakan fungsinya, seperti fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), pengendalian (controlling) operasi perusahaan. Agar manajemen dapat melaksanakan fungsi manajerialnya dengan baik serta dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat saat dihadapkan pada berbagai alternatif yang tersedia, manajemen memerlukan informasi yang relevan dan akurat. Keakuratan informasi yang diperoleh akan menjadi dasar bagi pihak manajemen dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya yaitu untuk mencapai target penjualan dan menghasilkan laba maksimal. Tujuan perusahaan pada umumnya (kecuali organisasi nirlaba) adalah menghasilkan laba yang cukup. Laba diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan, untuk memperluas usaha dan juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan pelanggan. Oleh karena pentingnya arti laba bagi perusahaan, manajemen perusahaan perlu melakukan suatu proses perencanaan laba yang memadai. Perencanaan laba adalah unsur yang sangat penting sebagai langkah awal dari kegiatan operasi perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan, terutama akan sangat bergantung pada keberhasilan pencapaian target penjualan produk atau jasa, besarnya biaya, serta harga jual produk atau jasa itu sendiri. Ketiga faktor ini akan saling berkaitan dimana biaya yang dikeluarkan akan menentukan harga jual 6

dan harga jual akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian target penjualan yang pada akhirnya menentukan laba. Keterikatan hubungan antara harga jual produk, volume atau tingkat kegiatan, biaya variabel per unit, total biaya tetap dan komposisi penjualan akan sangat jelas terlihat dalam perhitungan analisis Break Even. Dalam analisis Break Even dijabarkan bagaimana pengaruh dari harga jual dan komposisi biaya pada perusahaaan akan berpengaruh terhadap target penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak beroperasi dalam kerugian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa analisis Break Even merupakan salah satu metode yang memiliki aturan yang logis dan sering digunakan dalam menganalisis hubungan antara biaya (cost), volume kegiatan (volume), dan laba (profit). Dimana analisis Break Even ini sendiri dapat berguna dalam hubungannnya dengan penetapan target penjualan dengan didasari asumsi bahwa konsumen yang terdapat dalam pasar akan merespon secara positif terhadap produk yang dijual oleh perusahaan. Sehingga sangat tepat kiranya bila pada tahap perencanaan operasi perusahaan menggunakan analisis Break Even sebagai alat bantu manajemen dalam merencanakan taget penjualannya. Dalam menentukan Break Even Point (Titik Impas), terdapat tiga pendekatan yang digunakan. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan Persamaan (Equation Method) Pendekatan ini menghitung titik impas dengan berpedoman pada persamaan: Penjualan = Total Biaya 7

Penjualan Total Biaya = 0 Penjualan (Total Biaya Variabel + Total Biaya Tetap) = 0 Penjualan Total Biaya Variabel Total Biaya Tetap = 0 (p x q) (v x q) Total Biaya Tetap = 0 pq vq Total Biaya Tetap = 0 Dimana : p = harga jual per unit v = biaya variabel per unit q = volume penjualan dimana laba sama dengan nol 2. Pendekatan Margin Kontribusi (Contribution Margin Method) Pendekatan ini menghitung titik impas melalui jumlah margin kontribusi yang dapat ditentukan dalam unit ataupun satuan Rupiah. Margin Kontribusi adalah sisa hasil penjualan setelah dikurangi dengan biaya variabel. Margin Kontribusi dapat digunakan untuk menutup biaya tetap (Fixed Cost) dan membentuk laba. Break Even Point (Titik Impas) dicapai ketika jumlah Margin Kontribusi sama besarnya dengan jumlah biaya tetap. Dengan pendekatan ini, titik impas dapat ditentukan dalam satuan unit ataupun Rupiah. pq vq Total Biaya Tetap = 0 (p v) q = Total Biaya Tetap q = BEP unit = BEP Rp = Total Fixed Cost p v Total Fixed Cost CM /unit Total Fixed Cost CMR 8

CM = Contribution Margin CM = Harga Jual / unit Biaya Variabel / unit CMR = Contribution Margin Ratio CMR = CM / unit x 100 % Harga Jual / unit 3. Pendekatan Grafik (Graphic Approach Method) Pendekatan ini menentukan titik impas dengan cara membaca grafik antara grafik penjualan dan grafik biaya. Ketiga pendekatan tersebut dapat digunakan untuk menghitung besarnya titik impas. 1.6 Metodologi Penelitian Definisi metodologi penelitian menurut Hermawan Warsito (1992:7) adalah: Ilmu yang membahas mengenai suatu metoda ilmiah dalam mencatat, mengembangkan, dan menguji kebenaran dari suatu pengetahuan. Metodologi penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metoda deskriptif analitis, yaitu merupakan suatu metoda penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan serta menganalisis data atau informasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti sehingga dapat memberi gambaran yang lebih jelas serta menarik simpulan terhadap objek penelitian tersebut. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data penelitian 9

terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Data Primer Merupakan suatu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Teknik-teknik yang digunakan adalah : a. Wawancara Merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak perusahaan, guna memperoleh data serta informasi yang diperlukan. b. Pengamatan (Observasi) Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan guna memperoleh data secara lebih jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. 2. Data Sekunder Merupakan suatu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, melalui media perantara. Dua jenis data sekunder, yaitu : a. Data Internal Merupakan data yang berasal dari dalam perusahaan, seperti struktur organisasi perusahaan, job description, proses produksi, serta data-data tentang pendapatan dan biaya-biaya intern perusahaan. b. Data Eksternal Data eksternal dilakukan dengan cara mencari serta mengumpulkan datadata dari literatur, buku-buku, internet, juga catatan-catatan perkuliahan 10

sebagai acuan penelitian dan pengolahan data penelitian yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. 1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi untuk memperoleh data di dalam penelitian ini adalah Pabrik Plastik Margahayu Jaya Indah yang berlokasi di Jalan Cilampeni No. 18, Kelurahan Ketapang, Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2006 sampai dengan Januari 2007. 11