HUMAN EVOLUTION. Priyambodo, M.Sc.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB XI EVOLUSI MANUSIA

MUSEUM PALEOANTROPOLOGI

Evolusi Primata BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar balakang

KEMUNCULAN MANUSIA NORMAN D. LEVINE

Makhluk Manusia. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si

1. Berikut ini merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah...

Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea

PENDAHULUAN A. Bukti Anatomi Perbandingan anatomi perbandingan.

PENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK

MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata

Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Gambar

Mengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X

BAB III ANALISA DAN DESAIN

LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN

Review Pertemuan ke-4

Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan, 2018 Pengenalan Lingkungan dan Potensi Daerah (Sumatera)

!. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin!

JENIS_JENIS TIKUS HAMA

BAB II DATA DAN ANALISA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA. Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / Bayu Setyaningrum / Winda Setya M /

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani

TUGAS SEJARAH II MANUSIA PURBA TRINIL DAN SANGIRAN

Modul 1. Konsep Teori Evolusi

Evolusi, Rasiologi, Antropologi dan Hubungannya dengan Kesehatan dan Kependudukan

Observasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran. Nopsi Marga Handayani Sekar Manik Pranita

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kompetensi. created by darmadi ahmad MAMALIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN

8 hewan pra sejarah yang paling terkenal

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

GEOLOGI SEJARAH RANGKUMAN SKALA WAKTU GEOLOGI. Oleh: MOHAMAD IKBAL GANI NIM Dosen Pengampu: RONAL HUTAGALUNG, S.T, M.

TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA OBSERVASI SANGIRAN. Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.

A. Manusia Purba di Indonesia

TEORI EVOLUSI DAN PETUNJUK ADANYA EVOLUSI. Disusun Oleh Kelompok 1

ANALISA KEKERABATAN 14 SPESIES PRIMATA DENGAN PROGRAM MEGA 4. Abdul Rahman Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB

2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya

TOPIK II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Perbandingan Tulang dan Lokomosi. pada Quadrupedal dan Bipedal

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

Permulaan. Asal Mula dan Evolusi Kehidupan. Atmosfer Pertama. Kondisi pada Awal Bumi

BAB I PENDAHULUAN. binatang atau fauna) adalah makhluk hidup yang paling beragam di planet.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut Borroret al (1992) serangga berperan sebagai detrivor ketika serangga memakan bahan organik yang membusuk dan penghancur sisa tumbuhan.

MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA. Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si

RIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA. Di susun oleh: Nandia Putri Aulia Nida Nurhanifah

OWA JAWA SEBAGAI SATWA PRIMATA YANG DILINDUNGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. frugivora lebih dominan memakan buah dan folivora lebih dominan memakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup

ARTIKEL Kehidupan muncul di bumi dengan tiba tiba dan dalam bentuk yang kompleks DAN mengapa transisi dari air ke darat tidak mungkin

SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI

Bab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta

Mengamati Kehidupan Hewan

TINJAUAN PUSTAKA Kuda

10 Hewan Langka Di Indonesia

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

10.1. Pendahuluan. by Djauhari Noor 242

RAN G K U M AN K I S I - K I S I S E J AR A H P E M I N AT AN U AS 1 X I P S ( )

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PETERNAKAN BBRP PENINGGALAN KUNO DI BABILONIA, SIRIA DAN MESIR ( TH.) GAMBAR-GAMBAR

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

EVOLUSI. Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi

TINJAUAN PUSTAKA Tikus

PENDAHULUAN. yang cukup besar dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Seiring dengan

Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah

II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Morfologi Umum Primata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

BAB IV TAMPILAN HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

DEDE MULYANTO. Marxisme dan Evolusi Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi

TUGAS ETIKA PROFESI PERBEDAAN MANUSIA DAN BINATANG. DOSEN PENGAMPU: Dr. Ir. ZAINAL ARIFIN, MS SEMESTER. III

ASAL USUL RAS MELAYU DAN PENYEBARANNYA

Lutung. (Trachypithecus auratus cristatus)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FOSIL. Macammacam Pengawetan Fosil

Psikologi Faal. Minggu Pertama

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

Pertumbuhan & Perkembangan Manusia Elly, PLSBT, 2008

II. TINJAUAN PUSTAKA

Interaksi Manusia Dengan Lingkungan!!! 1. Pertumbuhan dan perkembangan Manusia 2. Lingkungan dan Ekosistem 3. Peranan Manusia dan Lingkungan Hidup

Kucing CHINCHILLA LONGHAIR (Chinchilla Persian, Janjira)

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI

EVOLUSI PENGERTIAN EVOLUSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Artiodactyla, Anak Bangsa (Subordo) Ruminansia dan Suku (Family)

Transkripsi:

HUMAN EVOLUTION Priyambodo, M.Sc.

Evolusi Primata Evolusi Primata Manusia berasal dari Kera Salah satu definisi evolusi adalah merupakan suatu ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan lingkungan biotik dan abiotik. Pada dasarnya evolusi tidak untuk membuktikan apakah suatu spesies berasal dari spesies yang lain. yang dipelajari dalam evolusi adalah proses perubahannya

Primata Primous utama, pertama, unggul Manusia masuk dalam subordo Anthropoidea Anthropoidea Ceboidea Cercopithecoidea Hominoidea Monyet Amerika Monyet Asia Kera dan Manusia

Monyet vs Kera MONYET (MONKEY) Umumnya berekor KERA (APE) Tidak berekor Tungkai depan dan belakang relatif sama panjang Tungkai depan lebih panjang daripada tungkai belakang

Persamaan Manusia dengan Kera Arah mata ke depan Berkuku (bukan bercakar) Memiliki jari tungkai yang bisa memegang Tidak berekor

Manusia vs Kera MANUSIA Tungkai depan lebih pendek daripada tungkai belakang KERA Tungkai depan lebih panjang daripada tungkai belakang Jari dan telapak tungkai belakang tidak bisa digunakan untuk memegang Jari dan telapak tungkai belakang bisa digunakan untuk memegang

Telapak tungkai beberapa jenis Primata

Telapak tungkai beberapa jenis Primata (A) Tarsius (B) Orangutan (C) Gorilla (D) Manusia

Perbandingan Molekular Manusia dan Kera Analisis DNA Hemoglobin Asam amino Hb Manusia = Simpanse Berbeda 12 macam dengan monyet Berbeda 43 macam dengan kuda Aspek Imunologis Serum manusia 64% sama dengan gorilla 42% sama dengan orang utan 2% sama dengan kuda

Perbandingan Sitogenetika Primata

Radiasi Primata

Radiasi Primata Divergen Radiasi Primata berlangsung ketika muncul spesies Purgatorius ceratops pada zaman kapur Pada masa Kenozoikum muncul Primata seukuran kucing, Plesiadapis sp. Kala Eosen muncul genus Notharctus dan Smilodectes Akhir kala Eosen muncul Rooneiya Oligosen: Dryopithecus Miosen: Gigantopithecus, Sitapithecus dan Ramapithecus

Purgatorius Plesiadapis Notharctus Dryopithecus Smilodectes Gigantopithecus Ramapithecus

Radiasi Primata

Radiasi Primata

Kemunculan Manusia Kala Pliosen, Australopithesin Genus Austropithecus (500.000-1 Juta tl) Dikenal tiga jenis A. Africanus, A. Robustus, A. Afarensis A. Afarensis diduga menjadi cikal bakal lahirnya Homo afarensis H. Afarensis H. Habilis H. Erectus H. sapiens

Kapasitas Kranial (ml) PRIMATA KISARAN RATA-RATA Macaca - 100 Papio - 200 Hylobates 87 130 89 Pan 320-480 394 Gorilla 340 752 498 Pongo 295 475 411 Australopithecus 435 600 508 Homo erectus 775 1225 978 Homo sapiens 1000 2000 1300

Indeks Sefalisasi Proporsi berat otak terhadap berat badan Kelompok Hewan Indeks Sefalisasi Mamalia non Primata 0,06 Kera besar 0,29 Monyet 0,41 Manusia modern 0,92

BUDAYA Budaya adalah keseluruhan yang dipraktekkan, dibuat dan dipikirkan oleh masyarakat tertentu (Oakley dalam Campbell, 1971) Evolusi memandang budaya sebagai totalitas perilaku kelompok sosial makhluk hidup

Perkembangan Primata Primitif ke Primata Maju Hubungan antara tulang vetebrata dan tengkorak mengalami perubahan yang berangsur-angsur menuju ke titik berat tengkorak. foramen magnum yang mula-mula berada di bagian posterior, berangsur-angsur bergeser ke posisi anterior. diikuti perubahan cara berjalan dari kuadripedal ke bipedal otot leher menjadi lebih lemah (karena tidak lagi menahan rahang yang besar, dengan gigi-geligi yang besar pula) panggul menjadi lebih penting dan kuat tengkorak, rahang dan moncong makin memendek rongga hidung makin mengecil

Bola mata pada non primata tidak mempunyai tulang yang melingkupinya. pada primata yang didalamnya termasuk manusia, mata sudah sepenuhnya terlindungi mata menjadi organ yang sangat penting. mata yang semula menghadap ke samping, berangsur-angsur ke depan menjadi penglihatan berubah dari dua dimensi menjadi tiga dimensi (stereoskopik) kemampuan melihat warna meningkat, dari hanya hitam putih untuk membedakan gelap dan terang, mampu melihat hampir semua spektrum warna. + cara hidup dari malam hari menjadi siang hari + untuk melihat makanan di antara ranting- ranting pohon + untuk menyelinap dengan mudah di antara belukar/hutan

Ujung jari bercakar secara berangsur-angsur berubah menjadi kuku (tupai bercakar, primata lain berkuku tebal, dan manusia berkuku tipis) cakar mengganggu pergerakan dengan cepat dalam kehidupan arboreal membutuhkan kemampuan memegang ibu jari bersendi yang lain dibandingkan jarijari yang lain flora hutan sebagai habitat baru di permukaan bumi

Fungsi tangan menjadi lebih penting daripada kaki dalam kehidupan arboreal kera mempunyai tangan yang lebih panjang dan lebih kuat daripada kaki struktur ini penting untuk fungsi berayun dan berpindah (lebih mobil) permukaan bumi berubah, jumlah hutan makin berkurang beberapa primata berukuran besar tidak memperoleh penunjang yang cukup mulai turun ke permukaan bumi AKIBATNYA + kaki makin dominan fungsinya untuk mengejar mangsa dan menghindari dari predator

Volume otak mengalami perubahan pesat

B. Bukti Evolusi Primat dari Rekaman Fosil 1. Dari lapisan Oligosen Mesopithecus, Miopithecus dan Aegyptopithecus. Parapithecus dan Propliopithecus (-secara morfologis seperti bajing tidak mempunyai hubungan kekerabatan yang cukup dengan manusia) 2. Dari lapisan Miosen Dryopithecus, Limnopithecus, Brahmapithecus, Sivapithecus, Pliopithecus, Oreopithecus, dan Proconsul. Fosil Primata yang paling tua dan masih termasuk Hominidae Dryopithecus dianggap berkerabat dengan beruk famili Proconsul merupakan fosil Hominid tertua yang diduga berkerabat dengan gorilla dan simpanse Ramapithecus yang dianggap sebagai fosil yang erat hubungannya dengan manusia Dryopithecus dan Kenyapithecus

3. Dari lapisan Pliosen Paraaustralopithecus althiopicus, Australopithecus africanus, Australopithecus afarensis, Paranthropus (Australopithecus dan Australopithecus robustus) boisei 4. Dari lapisan Pleistosen - Zinjanthropus, Homo habilis, Homo ergaster, dan Homo rudolfensis) - Homo erectus (Sinanthropus, Pithecanthropus, dan Atlanthropus) 5. Dari lapisan Holosen Homo sapiens

C. Genetika Molekuler Fosil Primata Berdasarkan DNA Mitokondria manusia yang paling primitif terdapat di Afrika kecepatan mutasi DNA mitokondria manusia yang paling primitif harus sudah berada di muka bumi sekitar 200.000 tahun yang lalu. EVA MITOCONDRIA

II. RADIASI PRIMATA evolusi primat dimulai dari Mamalia pemakan serangga yang menurunkan Prosimian yang hidup pada zaman Paleosen. Ciri : bertubuh kecil (seperti curut), bermoncong, dan berekor panjang. Ciri lain : tangkas dan cerdas, mempunyai organ- organ penggenggam dan lima jari Prosimian modern Prosimian Radiasi evolusi Caboidea (Monyet dunia baru) Carcopithecoidea (Monyet dunia lama) Hominoidea

A. Prosimian modern 1. lemur dan loris di Pulau Madagaskar masih bermoncong, ekor panjang, berkuku 2. Tarsier Asia Selatan, Asia Tenggara (Indonesia : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi) moncong tidak lagi panjang, mata lebih ke arah medial (dapat ke satu titik objek) Tampak adanya peningkatan alat-alat penglihatan dan mekanisme syaraf yang memberikan kemampuan untuk kedalaman persepsi (binocular stereoscopic vision) sudah mulai tahap pengenalan aneka warna.

B. Ceboidea (Monyet Dunia Baru) hidup di lingkungan pohon (arboreal) Amerika Utara, Tengah dan Selatan Familia Callithricidae (marmoset) primata kecil yang berniche seperti bajing bercakar untuk memanjat dan mobilisasi Cebidae Badan lebih besar daripada Callithricidae yang sudah beradaptasi dengan ekologis pepohonan prehensile (ekor penggenggam/ kaki ke-5 )

C. Cercopithecoidea (Kera Dunia Lama) semua Primata Dunia Lama, kecuali Prosimian adalah Catarrhini (hidung terbelah) Cercopithecinae (babon) Familia : Cercopithecoidea Colobinae (kera pemakan daun) - sudah ditemukan sejak zama Oligosen dan Miosen 1. Cercopithecinae Sub familia ini menempati berbagai habitat, mulai dari savana terbuka sampai hutan Tingkah laku sosial babon dan Cercopithecinae terestrial banyak dipelajari oleh ahli antropologi untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang menolong membentuk nenek moyang manusia # quadrapedal (dan mengembangkan kemampuan mencengkeram, tetapi tidak dengan ekor prehensil) # branch walking (berjalan di atas cabang) # plantigrade (kecenderungan bergerak pada permukaan plantar) # digitrase (kecenderungan bergerak dengan jari tangan atau kaki) Gibbon, Orang Utan, dan Simpanse Babbon ischial callosities

2. Colobinae hidup beradaptasi makan daun vegetasi muda mempunyai puncak gigi yang tajam pada gigi molar kantong pipi khusus bentuk perut khusus untuk mencernakan makanan pencernaan dilakukan dengan bantuan bakteri yang hidup pada perutnya yang mirip dengan kantong. Langur

D. Hominoidea muncul sejak zaman Paleosen Miosin Awal (familia) Anthropoidea (kera) Hominidea (keluarga manusia) otak berkembang dengan fungsi lebih kompleks - hilangnya ekor - berkembangnya ukuran badan - Gibbon Kera-kera masa kini (4 genus) - Orang utan - Simpanse - Gorilla

III. SEBELUM HOMO SAPIENS Evolusi pra-homo sapiens A. Klasifikasi : Kingdom : Animalia Kelas Ordo : Mamalia : Primata Sub-ordo : Anthropoidea Famili Genus : Hominoidea : Homo A. berdasarkan hubungan kekerabatan B. berdasarkan ditemukannya fosil Familia Tupaiidea Familia Lemuroidae Familia Pongidae Familia Hominidae Spesies : Homo sapiens

B. Bukti Fosil a) Miosen (25 10 jt tahun yang lalu) 1. Tingkat pertama Plopithecus - sepenuhnya bersifat kera oleh karena itu dinamakan kera primitif - tubuh kecil dan pendek - kedua tangan masih digunakan untuk bergayut di dalam pohon - belum dapat berjalan tegak - hidup 35 25 juta tahun yang lalu 2. Tingkat kedua Proconsul - kera purba yang hidup sekitar 25 15 juta tahun yang lalu - muka, rahang dan gigi-geligi terdapat ciri yang ditafsirkan sebagai ciri manusia tidak sepenuhnya bersifat kera

3. Tingkat ketiga Dryopithecus - kera (raksasa) yang hidup sekitar 15 10 juta tahun yang lalu - sejenis dengan Proconsul - ditemukan di Eropa, India, China dan Afrika - memiliki bentuk badan yang cukup besar serta mengembara untuk menempati hutan tropis yang sangat luas 4. Tingkat keempat Ramapithecus - primata yang dianggap sebagai leluhur manusia - hidup sekitar 15 10 juta tahun yang lalu - ukurannya lebih kecil dari manusia sekarang (0,9 1,2 m) - kapasitas otak 400 cc

b) Zaman Pliosen (10 2 juta tahun yang lalu) - Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni Primata yang tidak menyerupai Primata yang hidup sebelumnya - Makhluk ini bukan kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup di padang rumput terbuka - Berjalan tegak dengan kedua kakinya 5. Tingkat kelima Australopithecus afarensis - diduga keturunan Ramapithecus - hidup 5 juta tahun yang lalu - dianggap sebagai Hominid paling awal yang mampu berjalan tegak - ditemukan oleh Louis Leakey dan Mary Leakey 6. Tingkat Keenam Australopithecus africanus - ditemukan oleh Raymond Dart (1924) - ditemukan di Taung, Boswana - tengkorak menyerupai anak manusia yang berumur 5 sampai 6 tahun, namun kesan tengkorak masih ada - gigi-geligi menyerupai gigi manusia - letak foramen magnum langsung menghadap ke bawah - mungkin sudah berjalan tegak - berat badan : 50 kg dan tinggi : 1,2 m

c) Zaman Pleistosen (2 juta 10.000 tahun yang lalu) - Manusia mengalami evolusi yang sangat cepat - Mereka sudah menggunakan perkakas batu dan kayu - Mereka sudah pandai berburu - Menggunakan api - Mampu berbicara 7. Tahap ketujuh Australopithecus robustus - sejenis Australopithecus africanus dengan ukuran badan lebih besar - tinggi : 1,5 m berat : 65 75 kg - Gigi-geligi yang besar dan otot rahang yang kuat herbivora 8. Tahap kedelapan Australopithecus boisei - lebih besar ukuran badannya dibandingkan Australopithecus yang lain - hidup di Africa Timur sekitar 1,5 1 juta tahun yang lalu - badan tegap - muka dan gigi-geligi besar dan kokoh - tengkorak rendah dan bertekstur kasar 9. Tahap kesembilan Homo habilis - mempunyai otak lebih besar - pembuat dan pemakai alat - hidup sekitar 2 1,5 juta tahun yang lalu

10. Tahap kesepuluh Homo erectus - hidup sekitar 2 0,5 juta tahun yang lalu - berjalan tegak, berkaki panjang dan lurus, dan tulang tungkainya lebih maju - otak besar dengan volume 750 1.400 cc - pandai membuat perkakas (walau masih kasar) - berburu mamalia besar - menggunakan api - mampu berbicara - tersebar luas di permukaan bumi, khususnya Afrika, Asia dan Indonesia (Jawa) 11. Tahap kesebelas Homo sapiens purba - hidup sekitar 400 ribu tahun yang lalu - tipe peralihan antara Homo erectus ke Homo sapiens yang lebih modern - kemampuan membuat alat jauh lebih maju

12. Tahap - hidup keduabelas sekitar 75.000 Homo neanderthalensis 30.000 tahun yang lalu (digantikan manusia Cro Magnon) - di Lembah Neanderthal (1856) - bentuk tubuhnya sepenuhnya manusia - hidung terlihat mancung - otak relatif lebih besar, hampir menyamai otak manusia modern - tinggi badan berkisar 1,6 1,8 m, berbahu lebar, berdada cembung, dan berotot padat - belum berdagu - kemampuan berbicara yang berkembang dengan baik - masih hidup di gua-gua, menggunakan api, dan dapat membuat peralatan dengan baik - mengenal penguburan anggota yang mati dan ritualnya

13. Tahap ketigabelas Manusia Cro-Magnon - hidup sekitar 10.000 tahun yang lalu - bercocok tanam dan memelihara binatang - memanipulasi lingkungan - memiliki dagu yang sudah menonjol - hidung mancung - gigi kecil dan merata - berbadan tinggi dan tegak - berotak besar, seperti manusia modern - membuat perkakas dan benda-benda seni; selain batu, digunakan pula tulang, gading, tanduk dan rongga 14. Tahap keempatbelas Homo sapiens sapiens - munculnya hampir melingkupi semua benua (Benua Amerika masih disangsikan, belum ada bukti kuat)

Charles R Darwin (1809-1882) Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini merupakan hasil keturunan dari moyang yang sama yang mengalami modifikasi. Spesies bukan merupakan sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada, dan bahwa semua spesies mempunyai hubungan kekerabatan, sampai sedemikian setiap 2 spesies yang ada di bumi ini pada suatu saat dalam riwayatnya mempunyai leluhur sama. Manusia, sebagai makhluk hidup, tentu juga dipengaruhi oleh seleksi alam. Perubahan evolusi terjadi oleh beberapa kekuatan, paling utama yi seleksi alam. Didasarkan pada 2 kenyataan dan dibuat 2 kesimpulan, yi: variabilitas dan keturunan lebih banyak dp yg hidup - yg lebih fit yg hidup dan ciri yg diperoleh dr seleksi tsb diwariskan. Istilah struggle for life (dari Malthus, ahli ekonomi, demografi, pendeta); istilah survival of the fittest (dari Herbert Spencer, ahli ilmu alam dan filsafat); tidak ada hukum rimba (prinsip kekuatan), yang kuat tidak selalu sukses atau lebih banyak terdapat di alam. Yang banyak keturunan adalah yang sesuai (fit) dg lingkungannya, yang unfit atau less fit yang terseleksi alam secara negatif. Persaingan yg terjadi melalui reproduksi yg berbeda (mempunyai reproductive fitness) dlm jangka panjang sehingga ia terseleksi positif.

The Origin of Species (1859): Semua spesies dapat menghasilkan keturunan lebih cepat daripada pertambahan suply makanan. Semua makhluk hidup menunjukkan variasi; tidak ada dua individu dari 1 spesies yang benar2 sama. Karena ada lebih banyak individu dari pada yg mungkin dapat survive, terjadi perjuangan untuk bertahan hidup struggle for existence, dan variasi dlm ukuran, kekuatan, atau ciri lain yang penting untuk survival akan menghasilkan keuntungan/kelebihan daripada lainnya. Variasi tersebut diwariskan pada generasi selanjutnya; ciri yang tidak menguntungkan akan lebih sedikit diturunkan daripada ciri yang menguntungkan. Dalam kurun waktu geologis lama, variasi yang sukses menghasilkan perubahan besar yang menghasilkan spesies baru.

Skala waktu geologis dan pertanggalan serta peristiwa penting Era Periode Epoch Dates ( th BP) Life record Eon Phanerozoic Cenozoic Quartery Holocene Pleistocene Pithecanthropus Tertiary Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene 1 juta 13 juta 25 juta 36 juta 58 juta Australopithecus (4,5 jt) monyet, kera (30 jt) mammalia Mesozoic Paleozoic Cretaceus Jurassic Triassic Permian Pennsylvanian Mississippian Devonian Silurian Ordovician Cambrian Eon Cryptozoic (4,5-3 M 600 juta?) Proterozoic era Archeozoic era 65 juta 135 juta 180 juta 230 juta 280 juta 350 juta 405 juta 425 juta 500 juta 600 juta (?) algae micro, mammalia I (125 jt), reptilia vertebrata I (200 jt) hewan darat I (300 jt), ikan tumbuhan darat (400 jt) Trilobita fossil tertua blue green algae, very primitif fungi

Ordo Primates LeGros Clark (1959): Ordo Primates sebagai kelompok alamiah mammal yang mempunyai ciri kecenderungan evolusioner sbb: Pemeliharaan struktur umum alat gerak, tangan dan kaki pentadactylous (5 digit) dan retensi clavicula. Mobilitas jari-jari, terutama ibu jari dan empu kaki. Penggantian cakar dengan kuku. Pemendekan progresif moncong/hidung Perluasan apparatus visualis, penglihatan binokuler. Reduksi indera pencium/pembau Modifikasi gigi, termasuk perkembangan pola cuspes sederhana pada gigi molar. Perluasan otak, terutama kortex serebral. Menyediakan makanan fetus selama kehamilan

Ciri-ciri umum Primates menggenggam (tangan prehensil) jari-jari berkuku oposabilitas kedua mata menghadap ke depan (pandangan stereoskopis) mengenali warna (color vision) kepala lebih membulat karena viscerocranium lebih mundur otot-otot muka lebih mobil - air muka wajah bisa berubah-ubah spesialisasi gigi yg khas otak relatif lebih besar postur semierektus, bipedal atau quadrupedal kelenjar mammae 2 - pada umumnya jumlah anak 1 clavicula besar ciri fisiologis: masa ketergantungan anak relatif lebih lama ciri sosial

Ciri-ciri Primates pada manusia: dapat berdiri tegak (berdiri di atas kaki 2) spesialisasi fungsi otaknya relatif paling besar diantara angg Primates lainnya kebebasan tangan- ada kebudayaan

Ciri-ciri struktural primates yang berhubungan dg ciri nenek moyang manusia: Pada dasarnya hidup di lingkungan arboreal, beberapa menjadi terestrial. Alat gerak, tangan dan kaki teradaptasi untuk lingkungan arboreal, dengan ibu jari yang dapat dipertentangkan, dan jari kaki besar yg mrp modifikasi untuk menggenggam cabang pohon. Penglihatan dan pendengaran merupakan indera khusus yang dominan, dengan perluasan daerah ttt di otak untuk penerima sensor dari mata dan telinga. Pembesaran/perluasan bersama-sama ruang otak, perkembangan bagian serebral otak mempunyai ruang lebih besar. Generalisasi geligi dan kebiasaan makan

Perjalanan evolusi ordo primates Waktu (epoch) Pleistocene Spesies - manusia - simpanse Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene - orang utan - gorilla - gibbon - monyet - tarsier - lemur - ancestor Insectivor - fam Paromomyidae, Plesiadapidae

Taksonomi Ordo Primates Subordo Infraordo Superfamili Famili Subfamili Genus 1. Prosimii ---------------------- 2. Anthropoidea 1. Lemuriformes 2. Lorisiformes 3. Tarsiiformes ---------------------- 1. Platyrrhini (New World Monkey) 2. Catarrhini 1. Tupaioidea 2. Lemuroidea - 1. Lorisoidea 1. Tarsioidea ---------------------- 1. Ceboidea 1.Cercopithecoidea (Old World Monkey) 2. Hominoidea 1. Tupaioidae 1. Lemuridae 2. Indridae 1.Daubentoniidae 1. Lorisidae 2. Galagidae 1. Tarsiidae ---------------------- 1. Callithricidae 2. Cebidae 1.Cercopithecidae 1. Hylobatidae 2. Pongidae 3. Hominidae 1. Tupaiinae 2. Ptilocercinae 1. Lemurinae 2.Cheirogaleinae - - - - - ---------------------- - 1.Callimiconinae 2. Aotinae 3. Pithecinae 4. Alouattinae 5. Cebinae 6. Atelinae 1.Cercopithecinae 2. Colobinae - - (Homininae) 1. Tupaia 2. Dendrogale 3. Urogale 1. Ptilocercus 1. Lemur 2. Hapalemur 3. Lepilemur 1. Cheirogaleus 2. Microcebus 1. Indri 2. Lichanotus 3. Propithecus 1. Daubentonia 1. Loris 2. Nycticebus 3. Arctocebus 4. Perodicticus 1. Galago 1. Tarsius ---------------------- 1. Callithrix 2. Leontocebus 1. Callimico 1. Aotes 2. Callicebus 1. Pithecia 2. Chiropotes 3. Cacajao 1. Alouatta 1. Cebus 2. Saimiri 1. Ateles 2. Brachyteles 3. Lagothrix 1. Macaca 2. Papio 7. Cynopithecus 1. Presbytis 2. Pygathrix 3. Rhinopithecus 4. Simias 5. Nasalis 6. Colobus 1. Hylobates 2.Symphalangus 1. Pongo 2. Pan 3. Gorilla 1. Homo