PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. CENTRSI MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 AKTIVA

PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Perusahaan telah mendaftarkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya).

PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT. CENTRSI MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT RIMAU MULTI PUTRA PRATAMATbk (d/h PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk) DAN ENTITAS ANAK

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk


PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Neraca Induk Perusahaan

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Keuangan Konsolidasi 30 Juni 2010 dan 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT Rimo Catur Lestari Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk


Jumlah aset lancar

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT ZEBRA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 September 2011 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB III METODOLOGI ANALISIS

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 2010

POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 1 JANUARI

JUMLAH ASET LANCAR

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT ZEBRA NUSANTARA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Transkripsi:

PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER ( Dengan Perbandingan Tanggal 31 Desember ) (MATA UANG INDONESIA) 1

PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER DAN Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen... 1 Neraca Konsolidasi... 23 Laporan Laba Rugi Konsolidasi... 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi... 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi... 722 1

1

1

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Nomor : /AR/GWA/CMPP/10 Kepada Yth. Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. Kami telah mengaudit neraca PT. Centris Multipersada Pratama, Tbk. tanggal 31 Desember dan serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai, bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan audit yang meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen. serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. kami yakin audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Centris Multipersada Pratama, Tbk. tanggal 31 Desember dan serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sebagaimana diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami defisit sampai dengan tanggal 31 Desember sebesar Rp. 56.457.725.373, sebagai akibat dari akumulasi kerugian dari tahuntahun sebelumnya. Hal ini antara lain mengakibatkan adanya ketidakpastian signifikan tentang kemampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup Perusahaan dan Anak Perusahaan tergantung pada keberhasilan rencana manajemen untuk menghasilkan arus kas yang cukup antara lain sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 23 atas laporan keuangan konsolidasi, keberhasilan dari kegiatan usaha di masa mendatang dan bantuan keuangan dari para kreditur, pihakpihak hubungan istimewa dan para pemegang saham. Laporan keuangan konsolidasi tidak mencakup penyesuaianpenyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Kantor Akuntan Publik GRISELDA, WISNU & ARUM Dra. S. Griselda, Ak Register No. D 3858 Jakarta, 25 Maret 2011 5

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDAS I UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Pengemudi Persediaan suku cadang Biaya dibayar di muka serta aset lancar lainnya Catatan 3 2,4 2 2 Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset Tetap bersih Piutang pihak ketiga bersih Goodwill bersih Penyertaan Saham Aset pajak tangguhan bersih Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET 6 2,7 2,5,12 2,6 2,8 2,9 2,11 2,7,10 2.164.921.247 5.476.021.829 394.797.316 277.766.104 1.758.376.829 5.780.875.755 464.411.216 475.388.207 8.313.506.495 8.479.052.007 3.397.356.458 39.034.995.421 8.079.009.684 1.277.951.998 712.149.073 3.281.154.479 1.183.871.457 3.397.356.458 43.048.531.597 8.236.957.034 1.518.956.291 2.798.453.860 760.178.835 56.966.488.570 59.760.434.075 65.279.995.065 68.239.486.082

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN N E R A C A K O N S O L I D A S I (Lanjutan) UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER DAN KEWAJIBAN & EKUITAS Catatan KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Lainlain Tabungan pengemudi Hutang pajak penghasilan Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan 10 13 231.079.256 721.245.720 260.371.247 1.786.891.009 1.379.533.703 1.478.136.920 561.377.861 1.293.460.632.2,12 2,12 20.370.698.257 990.789.140 20.370.698.257 1.205.779.437 24.361.074.630 26.288.986.810 2,11 6.254.532.726 7.006.093.041 2,5,12 2,19 27.537.784 3.945.878.078 452.788.160 3.561.079.217 10.227.948.588 11.019.960.418 2,13 4.566.107.440 5.033.684.980 14 1 54.000.000.000 29.000.000.000 (56.875.135.592) 54.000.000.000 29.000.000.000 (57.103.146.126) Jumlah Ekuitas 26.124.864.408 25.896.853.874 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 65.279.995.065 68.239.486.082 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban pajak tanguhan bersih Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa pembiayaan Kewajiban imbalan kerja Jumlah Kewajiban Jangka Panjang HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN Ekuitas Modal Saham nilai nominal Rp. 1.000 per Saham Modal dasar 150.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 54.000.000 saham Tambahan modal disetor agio saham Laba (Rugi) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi keseluruhan. 7

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER DAN Catatan 2,15,20 16.693.871.550 16.935.767.150 3.492.240.824 4.168.309.479 509.716.128 5.964.088.548 3.812.143.972 678.191.551 Jumlah beban langsung 8.170.266.431 10.454.424.071 LABA (RUGI) KOTOR 8.523.605.119 6.481.343.079 11.482.387.399 15.149.604.124 (2.958.782.280) (8.668.261.045 1.779.631 (61.898.953) (437.000.000) 2.859.343.865 (566.722.170 (397.363.512 (3.480.841.900 (231.525.000 (1.492.371.867 2.362.224.543 (6.168.824.449 PENGHASILAN BEBAN LANGSUNG Penyusutan Pemeliharaan kendaraan usaha Izin dan pendaftaran 2,5 16 17 BEBAN USAHA LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAINLAIN Rugi penghapusan kendaraan usaha Beban keuangan Beban penghapusan piutang pengemudi Rugi penjualan aset tetap bersih Lainlain bersih 2,5 2,20 4 18 Penghasilan (beban) lainlain bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (596.557.737) (14.837.085.494 2,11 879.257.334 (522.266.602) 356.990.732 1.723.447.017 1.723.447.017 LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS ANAK PERUSAHAAN (239.567.006) (13.113.638.477 2,13 HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 467.577.540 2.597.098.106 LABA (RUGI) BERSIH 228.010.534 (10.516.540.371 4 (195 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Tangguhan Pajak Penghasilan Badan Jumlah Taksiran Beban Pajak Penghasilan LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi keseluruhan. 8

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER DAN Saldo Laba per 1 Januari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh (Rp,) Tambahan Modal Disetor Agio Saham 54.000.000.000 29.000.000.000 (Rp,) Laba (Rugi) Tahun Berjalan Saldo 31 Desember 54.000.000.000 29.000.000.000 Laba (Rugi) Tahun Berjalan Saldo per 31 Desember Ekuitas Bersih Saldo Laba (Rp,) (Rp,) (46.586.605.755) 36.413.394.245 (10.516.540.371) (10.516.540.371) (57.103.146.126) 25.896.853.874 228.010.534 54.000.000.000 29.000.000.000 (56.875.135.592) 228.010.534 26.124.864.408 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi keseluruhan. 9

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER DAN ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Penerimaan penghasilan Pembayaran untuk pemasok Pembayaran gaji, kesejahteraan karyawan dan beban usaha lainnya Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak Penerimaan/(pembayaran) untuk aktivitas operasi lainnyabersih 16.124.631.850 (3.146.499.917) (10.505.379.799) 17.682.743.198 (3.331.743.328) (14.370.949.115) 2.472.752.134 (19.949.245) (61.898.953) (276.449.232) (957.877.582) (397.363.512) (290.418.520) 117.090.120 Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas operasi (1.296.225.767) (590.641.157) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Penerimaan dari perusahaan asosiasi Pelepasan anak perusahaan Perolehan aktiva tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investa si 5.000.000 165.000.000 (29.567.000) 140.433.000 389.575.000 330.000.000 2.450.000.000 (372.525.500) 2.797.049.500 (910.414.950) (910.414.950) 123.920.000 (1.884.694.240) (373.324.617) (2.134.098.857) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang Sewa Guna Usaha dan Bank Pembayaran kewajiban Sewa Guna Usaha Pembayaran hutang bank Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN BANK AWAL PERIODE KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 406.544.417 72.309.486 1.758.376.829 2.164.921.246 1.686.067.343 1.758.376.829 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi keseluruhan. 10

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 1. UMUM Pendirian Perusahaan PT Centris Multipersada Pratama Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal 25 Juli 1989 dalam rangka Undangundang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undangundang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta notaris Muchlis Munir, S.H., No. 61. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2 4016.HT.01.01. Th.91 tanggal 21 Agustus 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44, Tambahan No. 2460 tanggal 2 Juni 1992. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., No. 32 tanggal 26 Juni 1998 sehubungan dengan: (a) memenuhi ketentuan Undangundang No. 1 Tahun 1995 tentang perseroan terbatas dan Undangundang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, serta (b) pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2 21118.HT.01.04.Th.98, tanggal 21 Oktober 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 3117 tanggal 28 Maret 2002. Perubahan terakhir dengan akte Notaris Anriz Nazaruddin Halim, S.H., No. 268 tanggal 23 Mei 2008 sesuai dengan ketentuan Undangundang No.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU0064385.AH.01.09 Tahun 2008, tanggal 29 Juli 2008. Sampai dengan tanggal 29 Maret, pemecahan nilai nominal saham tersebut belum dilaksanakan karena nilai pasar saham Perusahaan lebih rendah dari nilai nominal saham setelah rencana pemecahan saham dilaksanakan. Berdasarkan peraturan pasar modal, nilai pasar saham tidak boleh lebih rendah dari nilai nominal saham. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi usaha pengadaan jasa transportasi darat, perbengkelan, perakitan suku cadang dan perdagangan umum. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1989 Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Plaza Centris, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta, sementara pool untuk kendaraan usaha Perusahaan berlokasi di Jawa dan Sumatra Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 2.450 per saham. Penawaran tersebut telah memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui Surat No. S 1861/PM/1994 tanggal 11 November 1994. Selisih lebih harga penawaran saham atas nilai nominal Rp 1.000 per saham dicatat sebagai Tambahan modal disetor Agio Saham, yang disajikan dalam bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi. Perusahaan telah mendaftarkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai dengan akta Notaris Buntario Tigris, S.H. No. 367 tertanggal 31 Mei, Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan tanggal 31 Desember dan adalah sebagai berikut Komisaris Komisaris Utama Komisaris MayJen TNI (Purn.) Kem Kem Achmad Basar Andri Tedjadharma Komisaris H. Moebin Kartodarmodjo Komisaris Komisasti Utama Komisaris Komisaris Komisaris 11 MayJen TNI (Purn.) Kem Kem Achmad Basar Henry Tedjadharma Andri Tedjadharma H. Moebin Kartodarmodjo

Independen Independen PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 1. UMUM (lanjutan) Pendirian Perusahaan (lanjutan) Direksi Direktur Utama Direktur Direksi Direktur Utama Direktur R. Arief Sukma Sundiarto Purnamadjaja R. Arief Sukma Sundiarto Purnamadjaja Jumlah beban gaji dan kompensasi yang terjadi dan dibayarkan kepada para Komisaris dan Direktur Perusahaan adalah Rp. 1.980.000.000 tahun dan tahun Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki 260 dan 276 karyawan tetap masingmasing pada tanggal 31 Desember dan (tidak diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Badan Pengawas Pasar modal (BAPEPAM), serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan transportasi dan investasi yang melakukan penawaran saham kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan metode akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan suku cadang yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pembayaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung Mata uang pelaporan yang digunaka dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah Prinsipprinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung (bersamasama selanjutnya disebut Anak perusahaan) sebagai berikut: Nama Perusahaan Domisili Tahun Beroperasi Secara Komersil Persentase Pemilikan (%) dan Jumlah Aset (Dalam Jutaan Rupiah) Pemilikan Langsung PT. Adhicita Sarana PT. Centris Wahana Taxi PT.Centris Bandung Raya Lestari PT. Vaya Onterpersada PT. Centris Metro Sarana PT. Centris Nusantara Transportasi PT. Botabek Central Taksi Bekasi Jakarta 1994 100,00 % 100,00 % Bandung Jakarta Jakarta 1998 1990 1990 100,00 % 100,00 % 100,00 % 1990 100,00 % 97,50 % Padang Depok 12 27.702 2.201 28.307 2.245 2.953 2.953 25.756 141 25.756 141 914 914

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Prinsipprinsip Konsolidasi (lanjutan) PT. Solo Central Taksi PT. Varia Indoperkasa Pratama PT. Triyasa Megaperkasa PT. Citra Dewa Rembulan PT. Centris Raya Taksi Transportasi PT. Citra Kendedes Pratama PT. Bogor Adi Pradana Solo 1989 90,00 % Medan Bandung Surabaya 1991 1997 90,00 % 90,00 % 75,00 % 971 971 166 3.376 75,00 % 75,00 % 70,00 % 166 3.036 6.33 3 2.080 Yogyakarta Sidoarjo Bogor 1990 1995 1991 Bandung 1996 100.00 % 646 6.204 2.233 Pemilikan Tidak Langsung PT. Citrapratama Intibuana (anak perusahaan PT. Centris Bandung Raya Lestari) PT. Sarana Palapa Raya (anak perusahaan PT. Adhicita Sarana) PT. Ratax Armada (anak perusahaan PT. Vaya Interpersada) Surabaya Jakarta 1971 646 80.00% 176 176 72.00% 28.407 28.407 Seluruh Anak Perusahaan bergerak bergerak dalam bidang pengadaan jasa transportasi berupa taksi. PT Centris Nusantara Transportasi, PT Triyasa Megaperkasa dan PT Sarana Palapa Raya belum beroperasi secara komersial sampai tanggal 31 Desember. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan telah dieliminasi Selisih bersih antara harga perolehan atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan dibukukan sebagai "Goodwill" dan disajikan sebagai bagian dari "Aktiva Tidak Lancar" pada neraca konsolidasi. Goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berkisar antara lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Pada tanggal 08 April, Perusahaan menjual seluruh kepemilikan hak atas saham PT Solo Central Taksi yang berlokasi di Solo kepada pihak minoritas Bp. Dedy wuryandradi, dengan akta notaris Drajat Uripnno, S.H., No. 07 tanggal 08 April. Kepemilikan hak atas saham sebesar 90% (Rp. 900.000.000.000) dijual dengan harga Rp. 2.050.000.000,Dan pada tanggal 18 Agustus, perusahaan menjual seluruh kepemilikan hak atas saham PT Citra Kendedes Pratama yang berlokasi di Sidoardjo kepada pihak minoritas Bp. Rudy Haryanto, dengan akta notaris Nurul Rahadianti, S.H., No. 14 tanggal 18 Agustus. Kepemilikan hak atas saham sebesar 75% (Rp. 192.000.000) dijual dengan harga Rp. 1.857.962.000, (Rp. 1.457.962.000 pengalihan hutang dari PT. Bank Central Asia Finance dan Rp 400.000.000, transfer ke perusahaan) Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan " pada neraca konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian Anak Perusahaan yang menjadi bagian pemegang saham minoritas melebihi hak minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan, maka kelebihan tersebut dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menanggung kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dipulihkan. 13

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Prinsipprinsip Konsolidasi (lanjutan) Penyertaan saham Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dan dikurangi dividen yang diterima, jika ada. Transaksi dengan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, seperti didefinisikan dalam SAK No. 7. Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam Catatan 7 atas laporan keuangan konsolidasi. Penyisihan Piutang Raguragu Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan penyisihan piutang raguragu berdasarkan hasil penelusuran terhadap keadaan masingmasing akun piutang pada akhir tahun. Persediaan Suku Cadang Persediaan suku cadang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata bergerak (movingaverage method). Penyisihan untuk persediaan usang dicadangkan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik persediaan. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisir selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), "Aset Tetap", yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) "Aktiva Tetap dan Pasiva Lainlain" dan PSAK No.17 (1994) "Akuntansi Penyusutan". Berdasarkan PSAK No. 16 16 (Revisi 2007), suatu entenis harus memilih antara model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Perusahaan Aset Tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan kantor Bangunan Pool Kendaraan Usaha Kendaraan Inventaris, peralatan bengkel, peralatan telekomunikasi dan peralatan kantor 14 20 10 5 4

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Aset Tetap Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruhdari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Mulai tahun 2000, kendaraan usaha disustkan dengan memperhitungkan nilai sisa yang berkisar antara Rp.25.000.000 sampai dengan Rp.70.000.000 sesuai dengan tahun perolehan kendaraan untuk kendaraan biasa yang baru, dan Rp. 10.000.000 untuk kendaraan usah bekas. Sebelum tahun 2000, kendaraan usaha disusutkan dengan memperhitungkan nilai sisa sebesar Rp. 10.000.000 untuk kendaraan usaha biasa yang baru, Rp. 7.500.000 untuk kendaraan usaha bekas dan Rp. 20.000.000 untuk kendaraan usaha khusus. Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan terhadap realisasi nilai sisa kendaraan usaha setelah beroperasi selama 3 tahun. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponensuatu aset dab biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. Kendaraan usaha tidak lagi digunakan dalam operasi tetap diklasifikasikan sebagai "Aset Tetap" pada neraca konsolidasi dan disusutkan. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang "Akuntansi Tanah", perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biayabiaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Penurunan Nilai Aktiva Sesuai dengan PSAK No.48, "Penurunan Nilai Aktiva", nilai tercatat aktiva ditinjau ulang terhadap penurunan nilai dan kemungkinan penghapusan nilai buku aktiva saat terjadi perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aktiva, jika ada, dicatat sebagai rugi dalam laporan laba rugi tahun berjalan Sewa Pembiayaan Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan PSAK No. 30 (Revisi), "Sewa", yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) "Akuntansi Sewa Guna Usaha". Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada padalessor atai lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. 15

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Sewa Pembiayaan Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusut penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lesse akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan. Perusahaan menerapkan PSAK no. 30 (Revisi 2007) secara prospektif, perlakuan akuntansi sebelumnya untuk transaksi dan saldo sewa telah diterapkan dengan tepat. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Beban Ditangguhkan Beban tertentu yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Pengakuan Penghasilan dan Beban Penghasilan dari kegiatan operasi taksi diakui pada saat jasa transportasi diberikan berdasarkan jumlah setoran taksi yang ditetapkan. Beban diakui pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undangundang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 ("UU No. 13"). Berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masingmasing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama ratarata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan dicadangkan berdasarkan pada estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer antara pencatatan komersial dan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak dimasa yang akan datang, sepert saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah diberlakukan atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. 16

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Laba (Rugi) Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56,"Laba per Saham", laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu 54.000.000 saham masingmasing pada tahun dan. Informasi Segmen Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelompokkan menurut wilayah operasi. Informasi segmen berdasarkan wilayah operasi disajikan pada Catatan 21 atas laporan keuangan konsolidasi. Penggunaan Estimasi Penyusutan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya pada masa yang akan datang berbeda dengan estimasi tersebut. 17

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 3. KAS DAN BANK Kas 785.414.300 733.148.294 504.520.839 6.038.017 58.253.417 18.394.696 285.301.421 506.364.864 327.521.239 6.038.017 102.924.708 40.937.710 262.697.818 284.475350 633.693 1.379.506.946 633.693 1.025.228.535 2.164.921.247 1.758.376.829 Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) PT. CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lainlain (masingmasing di bawah Rp 100 juta termasuk Out standing) Jumlah Kas dan Setara Kas 4. PIUTANG PENGEMUDI Akun ini merupakan piutang tanpa bunga kepada para pengemudi taksi yang terutama timbul karena kurang setor dan kerusakan taksi yang menjadi tanggung jawab pengemudi. Piutang pengemudi ini dilunasi melalui angsuran harian pengemudi atau melalui. pemotongan insentif. Pada tahun, Perusahaan menghapuskan piutang pengemudi sebesar Rp. 437.000.000, dan Rp.3 480.841.900,pada tahun yang dibebankan pada akun "beban penghapusan piutang pengemudi" dalam bagian "Penghasilan (Beban) lainlain" pada laporan laba rugi konsolidasi tahun dan. 5. ASET TETAP Rincian dari aset tetap adalah sebagai berikut: Saldo Awal Penambahah/ Reklasifikasi Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan kantor Bangunan pool Kendaraan usaha Kendaraan inventaris Peralatan bengkel Peralatan telekomunikasi Peralatan kantor Sub jumlah Sewa pembiayaan Kendaraan usaha Kendaraan inventaris subjumlah 17.630.824.754 154.900.000 17.785.724.754 367.543.514 149.341.614.640 457.236.613 Jumlah Biaya Perolehan Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo Akhir 699.610.750 3.767.067.764 6.499.131.734 115.970.493.532 1.857.192.902 402.925.776 89.693.099 5.738.489.451 13.758.600 699.610.750 3.767.067.764 6.499.131.734 110.232.004.081 1.946.886.001 389.167.176 143.133.011 143.133.011 2.216.334.417 131.555.889.886 89.693.099 80.172.458 5.832.420.509 2.136.161.959 125,813.162.476 367.543.514 18 17.998.368.268 154.900.000 5.832.420.509 18.153.268.268 143.966.430.744

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 5. ASET TETAP (lanjuta) Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan kantor Bangunan pool Kendaraan usaha Kendaraan inventaris Peralatan bengkel Peralatan telekomunikasi Peralatan kantor subjumlah Sewa pembiayaan Kendaraan usaha Kendaraan inventaris subjumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku.770.049.984 5.606.357.952 87.487.745.236 1.816.104.555 402.925.734 122.235.529 5.738.489.451 16.758.558 487.511.306 3.263.264.453 30.741.863 3.257.561.290 5.484.122.423 85.012.520.238 1.846.846.418 386.167.176 137.960.125 5.213.750 143.173.875 2.145.855.789 100.366.999.375 80.172.458 5.957.655.996 29.802.333 3.816.533.705 2.095.485.664 98.225.877.084 5.861.532.404 64.551.264 5.926.083.668 763.339.154 16.135.417 779.474.571 6.624.871.558 80.686.681 6.705.558.239 106.293.083.043 5.957.655.996 4.596.008.276 104.931.435.323 43.048.531.597 39.034.995.421 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan kantor Bangunan pool Kendaraan usaha Kendaraan inventaris Peralatan bengkel Peralatan telekomunikasi Peralatan kantor subjumlah Saldo Awal 699.610.750 3.767.067.764 6.499.131.734 139.589.042.647 2.511.169.902 419.966.776 Penambahan Reklasifikasi 180.328.011 2.360.067.612 156.026.385.196 Pengurangan Reklasifikasi 23.618.549.115 653.977.000 17.041.000 Saldo Akhir 699.610.750 3.767.067.764 6.499.131.734 115.970.493.532 1.857.192.902 402.925.776 37.195.000 143.133.011 12.625.500 12.625.500 156.358.695 24.483.120.810 2.216.334.417 131.555.889.886 3.345.880.650 17.630.824.754 93.825.000 3.439.705.650 154.900.000 17.785.724.754 27.922.826.460 149.341.614.640 Sewa pembiayaan Kendaraan usaha 20.771.705.404 Kendaraan inventaris subjumlah 93.825.000 20.865.530.404 Jumlah Biaya Perolehan 205.000.00 0 154.900.000 359.900.000 176.891.915.600 372.525.500 19

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 5. ASET TETAP (lanjuta) Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan kantor Bangunan pool Kendaraan usaha Kendaraan inventaris Peralatan bengkel Peralatan telekomunikasi Peralatan kantor subjumlah 2.581.696.596 5.325.580.582 100.085.344.030 2.440.906.555 396.276.195 17.812.307.540 624.802.000 16.898.920 188.353.388 280.777.370 5.214.708.746 23.548.459 172.007.202 34.611.659 564.582 2.238.914.281 113.240.725.441 151.025.744 18.639.645.863 57.967.252 5.765.919.797 6.289.801.882 1.191.608.632 2.770.049.984 5.606.357.952 87.487.745.236 1.816.104.555 402.925.734 137.960.125 2.145.855.789 100.366.999.375 Sewa pembiayaan Kendaraan usaha Kendaraan inventaris Jumlah Akumulasi Penyusutan 64.551.264 7 6.338.217.729 1.191.608.632 119.578.943.170 19.831.254.495 Nilai Buku 5.861.532.404 16.135.41 48.415.847 subjumlah 763.339.15 4 779.474.57 1 6.545.394.368 57.312.972.430 5.926.083.668 106.293.083.043 43.048.531.597 Tanah, bangunan dan kendaraan usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan hutang jangka panjang (Catatan 10 dan 12) Pada tanggal 31 Desember, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak atas tanah bersertifikat Hak Milik dengan luas sekitar 1,7 hektar dan Hak Guna Bangunan dengan luas sekitar 1,5 hektar. Yang memiliki sisa masa berlaku berkisar antara 6 sampai dengan 29 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat masa berlaku tersebut berakhir. Rincian penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan adalah sebagai berikut 3.492.240.824 540.729.351 4.032.970.175 Beban langsung Beban usaha (Catatan 17) Jumlah 5.964.088.548 543.737.630 6.507.826.178 Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 7.000.000.000, pada tanggal 31 Desember dan Rp.13.815.000.000, pada tahun. Bagian nilai pertanggungan sebesar Rp 7.000.000.000, pada tahun dan Rp.13.815.000.000, pada tahun (Catatan 7b) diasuransikan melalui PT LIPPO GENERAL INSURANCE untuk kendaraan usaha dan pada PT. Asuransi Mitra Maparya untuk auransi bangunan pool. Manajemen berpendapat bahwa pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan 20

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 5. ASET TETAP (lanjuta) Pada tahun manajemen memutuskan untuk menghapus sebagian nilai sisa kendaraan usaha karena kendaraan usaha tersebut tidak dapat diremajakan lagi. Laba atas penghapusan sebesar Rp 1.779.631, pada tahun dan Rugi Rp. 566.722.170, pada tahun, disajikan sebagai "Rugi Penghapusan Kendaraan Usaha" dalam bagian "Penghasilan (Beban) Lainlain" pada laporan laba rugi konsolidasi. 6. PIUTANG PIHAK KETIGA Rincian akun ini sebagai berikut: PT Citra Kharisma Primajaya (CKP) PT Agung Citra Wibawa Lainlain (masingmasing dibawah Rp 160.000.000) Jumlah Dikurangi penyisihan piutang raguragu Jumlah 7.678.746.416 2.454.998.385 10.133.744.801 2.054.735.117) 7.678.746.416 2.454.998.385 157.947.350 10.291.692.151 2.054.735.117) 8.079.009.684 8.236.957.034 Piutang tersebut di atas, yang terutama timbul dari uang muka untuk operasi, tidak ditentukan jadwal pengembaliannya dan tidak dikenakan bunga. Piutang dari Citra Kharisma Primajaya dijamin dengan saham PT Centris Investama yang dimiliki oleh PT Centris Mekarlestari, pemegang saham utama perusahaan Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang raguragu tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut. 7. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berada dibawah pengendalian pemegang saham yang sama, baik secara langsung maupun tidak langsung. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Piutang pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi pinjaman dengan PT Citra Niaga Usaha Perdana. Saldo per 31 Desember dan masingmasing sebesar Rp. 3.397.356.458, (5,2% dan 4,98% dari jumlah aktiva) dan tidak ditentukan pengembaliannya dan tidak dikenakan bunga. Piutang ini dijamin oleh PT Purirangga Utama. Sifat hubungan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah pengurus yang sama 21

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 7. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Asuransi Perusahaan dan Anak Perusahaan mengasuransikan aset tetap tertentu terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya pada PT Lippo General Insurance dan PT. Asuransi Mitra Maparya. 8. GOODWILL BERSIH Rincian akun ini sebagai berikut: Goodwill positif Saldo Awal tahun Dikurangi amortisasi tahun berjalan 1.518.956.291 241.004.293 1.759.960.584 241.004.293 Saldo Akhir tahun 1.277.951.998 1.518.956.291 Goodwill bersih 1.277.951.998 1.518.956.291 9. PENYERTAAN SAHAM Akun ini merupakan 33% kepemilikan PT. Ratax Armada (Ratax), anak perusahaan atas saham pada PT. Jakarta Express Trans (PT JET) pada tanggal 31 Desember sebesar Rp. 712.149.073, dan untuk tahun Nihil. 10. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA Rincian akun ini sebagai berikut: 1..024.408.79 2 159.462.665 Biaya izin operasi Sewa dibayar di muka jangka panjang 1.183.871.457 Jumlah 538.216.171 221.962.665 760.178.836 11. HUTANG PAJAK Hutang pajak penghasilan terdiri dari: Pasal 21 Pasal 25 Pasal 29 tahuntahun sebelumnya (19992007) Jumlah 33.442.650 1.753.448.359 60.934.250 176.678.789 1.055.847.593.786.891.009 1.293.460.632 22

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 11. HUTANG PAJAK (lanjutan) Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember dan adalah sebagai berikut: Laba (Rugi) sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Dikurang : Laba (rugi) anak perusahaan sebelum pajak Penghasilan Amortisasi goodwill bersih Laba (Rugi) perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda temporer: Penyusutan Aset Tetap Imbalan Kerja Beda tetap Enterteiment Sumbangan dan representasi Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final Taksiran penghasilan kena pajak Laba (rugi) fiskal perusahaan tahun Berjalan (596.557.737) (14.837.085.494) (856.633.892) (13.429.062.529) 241.004.293 241.004.293 501.080.448 (1.167.018.672) 2.893.420.988 384.798.861 (278.423.050) 910.350.394 168.837.100 4.580.064.741 Taksiran penghasilan kena pajak Laba (rugi) fiskal perusahaan tahun Berjalan Akumulasi rugi fiskal awal tahun Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Akhir Tahun Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Perusahann Anak Perusahaan Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan bersih (356.441.090) 19.442.225 46.678.700 5.100.000 (1.452.238.837) 4.580.064.741 (1.452.238.837) (4.721.425.244) (3.269.186.407) (141.360.503) (4.721.425.244) (16.955.867) (862.301.468) 106.692.367 1.616.754.650 (879.257.335 1.723.447.017 Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan fiskal pada tanggal 31 Desember dan, serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan adalah sebagai berikut: Aktiva pajak tangguhan 434.899.114 Penyisihan piutang raguragu 508.698.862 813.296.417 Estimasi kewajiban imbalan kerja 39.804.795 Beban ditangguhkan Jumlah 508.698.862 23 1.288.000.326

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 11. HUTANG PAJAK (lanjutan) Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan Transaksi sewa pembiayaan Jumlah 2.464.679.385 3.602.803.541 1.892.835.966 2.464.679.385 5.495.639.507 Aktiva pajak tangguhan bersih 3.281.154.479 2.798.453.860 Kewajiban pajak tangguhan bersih 6.254.532.726 7.006.093.041 Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dapat dipergunakan sampai dengan lima tahunsejaktanggal terjadinya rugi fiskal tersebut. Kewajiban pajak tangguhan timbul dari pengaruh pajak atas perbedaan dasar akuntansi untuk tujuan komersial dan fiskal atas aktiva tetap yang disebabkan oleh perbedaan periode dan metode penyusutan untuk tujuan pelaporan komersial dan fiskal sedangkan perbedaan dalam pencatatan transaksi sewa guna usaha disebabkan oleh perbedaan metode pengakuan beban untuk tujuan pelaporan komersial dan fiskal. Manajemen berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan tersebutdi atas dapat terpulihkan seluruhnya melalui penghasilan kena pajak pada masa yang akan datang. 12. HUTANG JANGKA PANJANG a. Hutang Bank Akun ini merupakan hutang bank yang diperoleh dari: PT Bank OCBC NISP Tbk (h/h PT Bank NISP Tbk) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 20.370.698.257 (20.370.698.257) 20.370.698.257 (20.370.698.257) Bagian jangka panjang Pinjaman jangka panjang dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 12 sampai dengan 15% pada tahun dan. Pada tanggal 8 Juni 2005, Perusahaan memperoleh tambahan pinjaman berjangka dengan pagu sampai dengan Rp 36.000.000.000 dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dengan jangka waktu sampai dengan Desember untuk membiayai peremajaan kendaran usaha lama. Pada tanggal 31 Desember dan, saldo pinjaman yang masih terhutang masingmasing adalah sebesar Rp. 20.370.698.257, dan Rp. 20.370.698.257,Pinjamanpinjaman tersebut dijamin dengan: i. Tanah dan bagunan yang dimiliki oleh anakanak perusahaan; PT Adhicita Sarana (ACS) dengan nilai penjaminan sebesar Rp 3.467.500.000, PT Bogor Adi Pradana (BAP) dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.891.250.000, PT Purirangga Utama, Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.407.500.000 dan Andri Tedjadharma, Komisaris dengan nilai penjaminan sebesar Rp 3.327.500.000. 24

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 12. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Hutang Bank ii. Jaminan fidusia atas kendaraan usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anakanak Perusahaan; ACS, BAP, Ratax,PT Citra Dewa Rembulan atau CDR dan PT Centris Wahan Taxi atau CWT (Catatan 5) termasuk asuransi dan/atau penerimaan dari penggantian asuransi untuk kendaraan usaha yang bersangkutan. iii. Jaminan perusahaan ACS, Ratax, BAP, CDR dan CWT. Berdasarkan persyaratanpersyaratan dalam perjanjian pinjaman tersebut Perusahaan dan Anak Prerusahaan terkait diharuskan untuk memenuhi ketentuanketentuan tertentu seperti memperoleh persetjuan tertulis terlebih dahulu dari kreditur sehubungan dengan antara lain, merger; akuisisi; penjualan atau pengalihan aktiva; investasi saham; pembayaran hutang diluar transaksi normal usaha; pengumuman dan pembagian deviden; penjaminan aktiva yang ada sekarang maupun pada masa yang akan datang; perubahan anggaran dasar; struktur kepemilikan dan susunan dewan komisaris dan direksi; panjualan aktiva tetap melebihi 50% dari jumlah ekuitas; dan pemberian jaminan. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan "Leverage ratio" tidak melebihi 1,5. b. Hutang Sewa Pembiayaan Pada tanggal 31 Desember dan, saldo hutang sewa pembiayaan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: PT Tunas Finance PT ORIX Indonesia Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia (Mitsui) Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Jangka Panjang 954.131.160 64.195.764 1.018.326.924 1.151.831.160 396.585.325 110.151.112 1.658.567.597 (990.789.140) (1.205.779.437) 27.537.784 452.788.160 Pembayaran minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjianperjanjian ini pada tanggal 31 Desember dan adalah sebagai berikut: Tahun 2011 2012 Dikurangi bunga 990.789.140 43.033.336 (15.495.552) Bersih 1.018.326.924 1.899.747.611 50.604.000 33.736.000 (325.520.014) 1.658.567.597 Rincian perjanjian hutang sewa pembiayaan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun dan adalah sebagai berikut: 25

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 12. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Hutang Sewa Pembiayaan (lanjutan) Lembaga Keuangan Perusahaan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia Jenis Perjanjian Jenis Aktiva Pokok Pinjaman awal Jadwal Pembayaran Pembiayaan Konsumen Kendaraan Inventaris 123.920.000 Pembiayaan Konsumen Kendaraan Inventaris 2.245.228.500 Angsuran bulanan sampai dengan tahun 2012 Anak Perusahaan Tunas Finance Angsuran bulanan sampai dengan tahun Hutang sewa pembiayaan tersebut diatas dijamin dengan aktiva yang dibiayai melalui fasilitas tersebut (Catatan 5). Berdasarkan persyaratanpersyaratan dalam perjanjian penjualan dan sewa pembiayaan kembali dengan mitsui. Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan tertentu antara lain, memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu sehubungan dengan, perubahan anggaran dasar, struktur kepemilikan dan susunan dewan komisaris dan direksi; pengumuman dan pembagian deviden; merger, akuisis. dan penjaminan; dan menyewa dan/atau menjual semua atau sebagian aktiva sewa pembiayaan. 13. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH DAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN Hak Minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anakanak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan PT Vaya Interpersada PT Bogor Adi Pradana PT Centris Raya Taxi Transportasi PT Varia Indoperkasa Pratama PT Sarana Palapa Raya. Anak Perusahaan Adhi Cita Sarana PT Botabek Central Taksi PT Triyasa Megaperkasa PT. Citra Dewa Rembulan Jumlah 26 Persentase Pemilikan atas Minoritas (%) Hak Minoritas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan 28,0 30,0 25,0 10,0 4.323.198.748 61.426.635 128.390.900 79.160.613 (531.278.698) 37.154.525 128.390.900 20,0 2,5 10,0 25,0 35.140.000 24.066.013 16.568.798 (101.844.267) 4.566.107.440 (101.844.267) (467.577.540)

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 13. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH DAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) PT Vaya Interpersada PT Bogor Adi Pradana PT Centris Raya Taxi Transportasi PT Varia Indoperkasa Pratama PT Sarana Palapa Raya. Anak Perusahaan Adhi Cita Sarana PT Botabek Central Taksi PT Triyasa Megaperkasa PT. Citra Dewa Rembulan Persentase Pemilikan atas Minoritas (%) 28 % 30 % 25 % 10 % 20 2,5 10 25 Hak Minoritas Aktiva Bersih Anak Perusahaan 4.854.477.446 24.272.110 79.160.613 (2.169.366.662) (270.511.512) (221.839.141) 60.567.545 35.140.000 % % % % Jumlah Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan 24.066.013 16.568.798 4.051.664 5.033.684.980 (2.597.098.106) 14. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan pemilikannya masingmasing pada tanggal 31 Desember dan adalah sebagai berikut: Pemegang Saham PT Centris Mekarlestari Masyarakat (dengan kepemilikan masingmasing dibawah 5 %) Jumlah Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentas e Pemilikan 34.000.000.000 62,96% 37,04% 20.000.000.000 54.000.000.000 100% Jumlah 34.000.000.000 20.000.000.000 54.000.000.000 Berdasarkan daftar pemegang saham perusahaan yang diterbitkan oleh PT Datindo Entrycom. Biro Administrasi Efek. Pada tanggal 31 Desember dan. Komisaris Perusahaan memiliki 2.176.500 lembar saham, namun tidak ada Direktur Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan. 15. PENGHASILAN Akun ini merupakan penghasilan setoran kendaraan usaha 16. PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN Akun ini merupakan biaya pemakaian suku cadang dan beban bengkel lainnya sehubungan dengan perbaikan dan pemeliharaan kendaraan usaha. 27

UNTUK TANGGALTANGGAL YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER DAN 17. BEBAN USAHA Rincian akun ini untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember dan 2008 adalah sebagai berikut: Gaji dan kesejahteraan karyawan Amortisasi beban ditangguhkan Sewa Keperluan kantor Penyusutan (Catatan 5) Telepon, Listrik dan air Perbaikan dan Pemeliharaan Jasa tenaga ahli Asuransi Lainlain (masingmasing di bawah Rp 150 juta) Jumlah 7.272.857.085 143.797.860 890.464.767 2.366.111.946 540.729.351 418.744.093 147.418.390 218.450.001 55.910.120 (572.096.214) 9.368.286.908 159.780.165 1.147.610.487 1.885.930.989 543.737.630 448.754.217 222.505.648 290.141.201 105.144.292 977.712.587 11.482.387.399 15.149.604.124 18. LAINLAIN BERSIH Laba lainlain bersih tahun yang merupakan penerimaan fee manajemen dari kendaraan yang dikonteskan dan Rugi lainlain pada tahun terutama merupakan kerugian atas pelepasan anak perusahaan "PT.Solo Central Taksi dan PT. Citra Kendedes Pratama." kepada pihak minoritas. 19. IMBALAN KERJA Perusahaan memberikan imbalan untuk karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undangundang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja tersebuttidak didanai. Tabel berikut ini merangkum komponenkomponen atas beban imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan jumlah yang disajikan dalam neraca sebagai kewajiban imbalan kerja berdasarkan penilaian aktuaria yang dikaukan oleh aktuaris independen PT KAIA MAGNA Consulting, berdasarkan laporannya tanggal 27 Januari 2011 untuk tahun dan tertanggal 2 Februari untuk tahun. a. Beban imbalan kerja bersih: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi biaya jasa lalu Rugi aktuaria bersih Beban imbalan kerja bersih 28 160.459.000 347.207.000 166.259.000 324.524.000 (58.979.000) (4.403.000) 60.012.078 60.012.000 (633.229.000) 508.699.078 (86.837.000)