SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENGAMBILKEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN POSISI IDEAL PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROESS (AHP) ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN POSISI PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI FUTSAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

Rici Efrianda ( )

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS LAPTOP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Dengan Metode AHP

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU KELUARGA MISKIN METODE AHP BERBASIS WEB DINAMIS STUDY KASUS KELURAHAN KETAON, BANYUDONO, BOYOLALI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMU NEGERI 1 CIKAMPEK

Kata kunci : pembangunan sistem pembelian dan penjualan, sistem informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KIPER PADA KLUB SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERRARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK PT. BINA JAYA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS. (Studi Kasus : Program Studi Sistem Informasi) Yusmanita

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

BAB 3 METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK ABSTRAK

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GORONTALO MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB. Abstrak

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN PRESTASI KINERJA DOKTER PADA RSUD.

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA Ian Febianto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jl. Dipati Ukur No.112 Bandung 40132 Ianf_10105151@yahoo.co.id ABSTRAK Untuk menentukan posisi ideal seorang pemain sepak bola agar sesuai dengan karakter dan kriteria yang diharapkan, dibutuhkan insting pelatih yang cukup tajam dan sebuah sistem yang dapat membantu menyediakan pilihan sebagai sarana pendukung dalam pengambilan suatu keputusan. Biasanya, dalam melakukan proses penentuan pemain masih dilakukan secara manual yaitu dengan mengimplementasikan ke dalam bentuk sebuah file kertas berupa form penilaian karakter dan kriteria pemain saja. Selama ini, masih ada pelatih yang masih kurang tepat dalam menentukan posisi ideal pemain karena hanya mengandalkan insting dan ego para pemainnya sehingga masih ada pelatih yang belum mampu menilai pemain secara objektif. Dengan memanfaatkan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam proses penentuan posisi ideal seorang pemain yang menggunakan beberapa kriteria (multikriteria) untuk memilih seorang pemain yang tepat. SPK ini membantu pelatih dalam membuat keputusan yang tepat dan AHP digunakan sebagai model untuk pembobotan multikriteria dalam proses seleksi. Dalam metode teknik pengumpulan data, studi literatur, observasi dan wawancara digunakan untuk masalah-masalah yang terkait. Selain itu, teknik dan model analisis data menggunakan metode aliran terstruktur dimana tools yang digunakan adalah Data Flows Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD). Aplikasi ini dibangun dengan tools Borland Delphi (7.0) sebagai desain tampilan antarmuka dan MySQL sebagai media pengolahan basis data-nya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini diharapkan dapat membantu pelatih dalam proses pengambilan keputusan dan dapat merubah cara penilaian dari yang bersifat subjektif menjadi lebih objektif. Kata kunci: Sepak Bola, Sistem Pendukung Keputusan, Analytical Hierarchy Process (AHP), Basis data 1. PENDAHULUAN 1.1 Identifikasi Masalah Bagaimana membangun aplikasi untuk Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Posisi Ideal Pemain dalam Strategi Formasi Sepak bola. 1.2 Tinjauan Pustaka Objek penelitian yang sedang diteliti adalah Sekolah Sepak Bola yang bernama Tunas Patriot yang berada di kota Bekasi. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan penempatan posisi ideal pemain dalam strategi formasi sepak bola. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Dapat menyajikan informasi yang mampu menyediakan pilihan bagi para pelatih sebagai sarana pendukung dalam pengambilan suatu keputusan. 2. Membantu seorang manajer/ pelatih merubah cara penilaiannya dalam menyeleksi pemain, agar dapat menilai dari yang bersifat subjektif menjadi lebih objektif lagi. 3. Mempermudah seorang manajer/ pelatih dalam menentukan posisi yang ideal untuk seorang pemain. 4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi jam kerja bagi pelatih dalam proses penentuan posisi ideal pemain. 1

1.4 Manfaat Manfaat yang didapat dalam pembuatan aplikasi ini antara lain: 1. dapat menyajikan informasi yang mampu menyediakan pilihan bagi para pelatih sebagai sarana pendukung dalam pengambilan suatu keputusan. 2. mampu membantu seorang pelatih merubah cara penilaiannya dalam menyeleksi pemain 3. dapat mempermudah seorang pelatih dalam menentukan posisi yang ideal untuk seorang pemain.. 4. dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi jam kerja bagi pelatih dalam proses penentuan posisi ideal pemain. 2. MODEL, ANALISA, DESAIN, DAN IMPLEMENTASI 2.1 Model 1. Tahap pengumpulan data a. Studi Literatur b. Observasi c. Interview 2. Tahap pembuatan perangkat lunak a. System / Information Engineering b. Analisis c. Design d. Coding e. Testing f. Maintenance 2.2 Posisi dan peran pemain Satu tim sepak bola terdiri dari 11 orang pemain yang memiliki posisi dan tugas yang berbedabeda. Secara umum ada 10 posisi pemain dalam sepak bola, diantaranya: 1. Penjaga gawang 2. Bek Tengah 3. Bek Kiri 4. Bek Kanan 5. Gelandang Tengah 6. Gelandang kiri 7. Gelandang Kanan 8. Striker Tengah 9. Striker Kiri 10. Striker Kanan 2.3 SPK Definisi dari sistem pedukung keputusan adalah sistem yang menyediakan sarana bagi para manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan keputusan yang akan dibuat. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semiterstruktur yang spesifik. Berikut ini adalah Tahapan-tahapan dari SPK: a. Mendefinisikan masalah b. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan c. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan d. menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase) Tujuan dari SPK: 1. Membantu menyelesaikan masalah semiterstruktur 2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan 3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan 2.4 Manfaat dari SPK Adapun manfaat dari SPK diantaranya adalah: 1. Pengambilan keputusan yg rasional, sesuai dengan jenis keputusan yang diperlukan. 2. Membuat peramalan (forecasting). 3. Membandingkan alternatif tindakan. 4. Membuat analisis dampak. 5. Membuat model 2.5 Metode AHP Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. AHP juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem (Saaty,2001). Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. 2

2.6 Prosedur AHP Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi: 1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi 2. Penilaian kriteria dan alternatif 3. Menentukan prioritas 4. Mengatur konsistensi 5. Hitung indeks konsistensi/ Consistency Index (CI) dengan rumus: CI = (( λmaks n ) / n-1 Dimana n = banyaknya elemen 6. Hitung rasio konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus : CR = CI / IR Ket: CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index IR = Index Random 7. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilai rasio konsistensi adalah kurang dari 0.1, maka rasio dari konsistensi perhitungan tersebut dapat diterima. Indeks Konsistensi (CI); matriks random dengan skala penilaian 9 (1 sampai 9) beserta kebalikannya sebagai Indeks Random (IR). Berdasarkan perhitungan Saaty dengan menggunakan 500 sampel, jika judgment numerik diambil secara acak dari skala 1/9, 1/8,..., 1, 2,..., 9 akan diperoleh rata-rata konsistensi untuk matriks dengan ukuran yang berbeda. 8. Perhitungan untuk menentukan tujuan. Setelah perhitungan CR sudah diterima/ berhasil maka perhitungan dilanjutkan untuk menentukan tujuan akhir, yaitu perhitungan sebagai berikut : Hasil1 = (Nilai Kriteria1*Prioritas Kriteria1) + (Nilai Kriteria2 * Prioritas Kriteria2 ) + sampai kriteria-n+prioritas Kriteria-n Hasil2 = (Nilai Kriteria2*Prioritas Kriteria1) + (Nilai Kriteria2 * Prioritas Kriteria2 ) + sampai kriteria-n Hasil-n = (Nilai Kriteria-n*Prioritas Kriteria1) + (Nilai Kriteria-n * Prioritas Kriteria2 ) + sampai kriteria-n Hasil akhir merupakan perbandingan dari hasil-hasil yang telah dihitung, dengan membandingkan semua hasil, maka didapat hasil tertinggi dan hasil ini merupakan keputusan hasil akhir yang dipilih. 2.7 Desain 1. ERD (Entity Relationship Diagram) Gambar 1. ERD (Entity Relationship Diagram) 2. Relasi tabel Gambar 2. Relasi tabel 3. Diagram konteks Gambar 3. Diagram konteks 3

4. DFD (Data Flow Diagram) 2.8 Implementasi 1. Tampilan menu data pemain Gambar 7. Menu data pemain 2. Tampilan menu posisi main 5. Menu admin Gambar 4. DFD level 1 Gambar 8. Menu posisi main 3. Tampilan menu jenis kriteria kemampuan 6. Menu User Gambar 5. Arsitektur menu admin. Gambar 9. Menu jenis kriteria kemampuan 4. Tampilan menu standarisasi nilai kriteria Gambar 6. Arsitektur menu user. Gambar 10. Menu standarisasi nilai kriteria 4

5. Tampilan menu nilai kriteria 3.2 Contoh Kasus Akan diambil data nilai satu pemain sebagai contoh untuk penerapan metode AHP. Data yang diambil adalah nilai rata-rata kriteria kemampuan pemain dan dominasi kekuatan kaki. 1. Sub kriteria Nilai Kriteria Kemampuan (NKK) Dibawah merupakan tabel rata-rata pemain: Tabel 1. Nilai rata-rata pemain Penilaian Nilai Kriteria Striker 76,31 Gambar 11. Menu nilai kriteria 6. Tampilan menu penentuan posisi ideal Kriteria Pemain Gelandang 73,36 Kriteria Pemain Bek 71,09 Kriteria Penjaga Gawang 62,43 2. Sub kriteria Dominasi Kekuatan Kaki (DKK) Hasil pengamatan pelatih untuk pemain tersebut adalah pemain ini lebih cenderung mengandalkan kaki kiri dan kanannya. Gambar 12. Menu penentuan posisi ideal 3. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Penyelesaian Masalah dengan AHP Dalam penentuan posisi ideal pemain dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) terlebih dahulu dibuat struktur hirarki yang berhubungan dengan penentuan posisi ideal, struktur hirarki dapat dilihat dari gambar di bawah: 3.3 Perhitungan Kriteria Posisi Ideal Dalam menentukan nilai bobot kriteria, dilakukan berdasarkan tingkat intensitas kepentingan yang ada pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Skala penilaian perbandingan pasangan Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya elemen yang satu sedikit lebih penting daripada 3 elemen yang lainnya elemen yang satu lebih penting daripada elemen 5 yang lainnya satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada 7 elemen lainnya satu elemen jelas mutlak penting daripada 9 elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-Nilai antara dua nilai yang berdekatan Gambar 13. Hirarki Proses Pada Penentuan Posisi Ideal 5

Tabel 3. Tabel IR Ukuran Nilai IR Matriks 1 0.2 2 0.2 3 0.58 4 0.9 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.57 15 1.59 Menentukan Prioritas Kriteria a. Membuat matriks perbandingan berpasangan NKK DKK NKK(1) 1 2 DKK (2) 1/2=0.5 1 Jumlah 1.5 3 b. Membuat matriks nilai kriteria NKK(1) DKK(2) Jumlah(3) = (1)+(2) Prioritas (Jumlah/2) NKK 0.67 0.67 1.34 0.67 DKK 0.33 0.33 0.66 0.33 c. Membuat matriks penjumlahan setiap baris NKK(1) DKK(2) Jumlah(3)=(1)+(2) NKK 0.67 1.34 2.01 DKK 0.17 0.33 0.5 d. Perhitungan Konsistensi Jumlah matriks tiap baris (1) Prioritas = Jmlh Perbaris/ 2 (2) HASIL (1)+(2) NKK 2.01 1.01 3.02 DKK 0.5 0.25 0.75 Jumlah 3.77 Jumlah = 3.77 n (jumlah kriteria) = 2 λ maks (jumlah / n) = 3.77 / 2 = 1.89 CI ((λ maks-n) / n-1) = ((1.89-2) / 2-1 ) = -0.11 CR(CI / IR (lihat tabel IR)) = -0.11/0.2 = -0.55 (0.2 didapat dari tabel 2) Karena nilai rasio konsistensi adalah kurang dari 0.1, maka rasio dari konsistensi perhitungan tersebut dapat diterima. Perhitungan yang sama seperti di atas dapat dilanjutkan untuk sub kriteria berikutnya, sehingga diperoleh nilai eigen vektor utama dan CR pada setiap levelnya. Perhitungan untuk menentukan Posisi Ideal Pemain : Striker = (nilai rata-rata kriteria striker *Prioritas NKK) + Prioritas DKK = (76,31* 0.67) + 0.33 = 51,13+0.33 = 51,46 Gelandang = ( nilai rata-rata kriteria Pemain Gelandang * Prioritas NKK) + Prioritas DKK = (73,36 * 0.67 ) + 0.33 = 49,15 +0.33 = 49,48 Bek = ( nilai rata-rata kriteria Pemain Bek * Prioritas NKK) + Prioritas DKK = (71,09 * 0.67 ) + 0.33 = 47,63+0.33 = 47,96 Penjaga Gawang = ( nilai rata-rata kriteria Penjaga Gawang * Prioritas NKK) + Prioritas DKK = (62,43 * 0.67 ) + 0.33 = 41,83+0.33 = 42,16 Keterangan: Jadi dari hasil perhitungan di atas, pemain tersebut mempunyai posisi ideal sebagai Striker yang bermain di tengah karena cenderung mengandalkan kaki kiri dan kanannya. 6

4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Sistem yang dibangun dapat menyajikan informasi yang mampu menyediakan pilihan bagi para pelatih sebagai sarana pendukung dalam pengambilan suatu keputusan 2. Sistem yang dibangun mampu membantu seorang pelatih merubah cara penilaiannya dalam menyeleksi pemain, agar dapat menilai dari yang bersifat subjektif menjadi lebih objektif lagi. 3. Sistem yang dibangun dapat mempermudah seorang pelatih dalam menentukan posisi yang ideal untuk seorang pemain. 4. Sistem yang dibangun dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi jam kerja bagi pelatih dalam proses penentuan posisi ideal pemain. http://republikbm.blogspot.com/2007/10/m engenal-analytical-hierarcy-process.html [7]. Wikipedia Bahasa Indonesia, (14 Nopember 2009) Sepak Bola, http://id.wikipedia.org/wiki/sepak_bola 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang diharapkan yaitu dilakukan pengembangan dari aplikasi sistem pendukung keputusan penempatan posisi ideal pemain dalam strategi formasi sepak bola ini, sehingga keberadaanya bisa lebih user friendly dan lebih bermanfaat bagi kemajuan sepak bola. 5. DAFTAR PUSTAKA [1]. Abdul Kadir, (2004). Dasar Aplikasi Database MySQL Delphi, Yogyakarta: Andi [2]. Bahri, Kusnassriyanto, S., Sjachriyanto, W. (2008). Teknik Pemograman Delphi, Bandung: Informatika. [3]. Jogiyanto, (2005). Analisis Dan Desain, Yogyakarta: Andi. [4]. DR. Ir. Kadarsah Suryadi., Ir. M. Ali Ramdhani, M.T., (2002). Sistem Pendukung Keputusan, Bandung: Rosdakarya. [5]. Republik BM., (27 Agustus 2009) Definisi Sistem Pendukung Keputusan, http://republikbm.blogspot.com/2007/10/d efinisi-sistem-pendukung keputusan.html [6]. Republik BM., (27 Agustus 2009) Mengenal Analytical Hierarcy Process (AHP), 7