LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

NAMA PRAKTIKAN : Yuliandriani Wannur Azah ( ) Rahmiwita ( ) Irma Yanti ( )

Laporan praktikum Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan. : Mesrida Simarmata Nim :

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. HARI/TGL. PRAKTIKUM : Rabu, 3 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

Latihan penggunaan pipet otomatik, pipet Mohr serta pipet spuit 3. Latihan membuat larutan 4. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik

TEKNIK DASAR LABORATORIUM: PIPET; TIMBANGAN; PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Agar Mahasiswa/i mampu memiliki kemampuan dan mengetahui teknik :

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM JUDUL PRAKTIKUM: TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN

: ASTRID SISKA PRATIWI PRODI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK ( )

BM506 USU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN Seri Rayani Bangun Melviana Lubis RABU/2 OKTOBER 2013

Oleh : Melya Susanti Kelompok: melya susanti dan Islah wahyuni Selasa, 3 maret 2015

: Adenin Dian Musrifani NIM : : Magister Ilmu Biolmedik : Teknik Dasar Pipet, Timbangan, dan Pembuatan Larutan TUJUAN :

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. 0leh : Frenky Sorimuda dan Paska. Kamis, 26 September

TUGAS INDIVIDU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN DISUSUN OLEH : JEKSON MARTIAR SIAHAAN DAN MARIA LESTARI

LAPORAN PRAKTIKUM 1 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatn Larutan ALAT DAN BAHAN: Alat Bahan

Tabel 1. Data Hasil Penggunaan Timbangan Manual dan Digital

PRAKTIKUM 2 : TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Rebecca Rumesty Lamtiar. Nunung Sri Mulyani

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

BIOMEDIK USU Laporan Praktikum 2 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Leo Pardon Sipayung

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

LAPORAN PRAKTIKUM 2:

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

MENGOPERASIKAN PIPET

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PENGENCERAN GLUKOSA

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

Praktik Biomedik 506 Ketrampilan Dasar Laboratorium. Laporan Praktikum ph Meter, Buffer dan Pengenceran

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

H 2 PO 4 H + + HPO 4 [H + ] [HPO 4 2- ] [H 2 PO 4 - ] K a = kalau disusun kembali... [H + ] = K a [H 2 PO 4 [HPO 4 2- ] bila diuraikan didapat rumus

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

NERACA. Neraca Ohauss

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN Nama Praktikan : T.M. Reza Syahputra Binayanti Nainggolan Tanggal Praktikum : Kamis,17 Maret 216 Tujuan Praktikum: 1. Latihan penggunaan timbangan digital, pipet Mohr dan pipet otomatik (micropipet). 2. Membandingkan akurasi dan presisi penggunaan pipet otomatik, pipet Mohr, serta pipet spuit. 3. Uji kebocoran dan kinerja pipet otomatik. 4. Latihan membuat larutan. 5. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik. Alat dan Bahan: ALAT BAHAN 1. Timbangan digital Sartorius 1. Na-sitrat (Na3C6H6O7) 2. Pipet Mohr 2. Glukosa 3. Pipet otomatik (Micropipet) 3. Na2HPO4 (Natrium monohidrogen fosfat) 4. Spuit 4. NaH2PO4 (Natrium dihidrogen fosfat) 5. Beaker glass 5. NaOH 6. Stir Bar 6. Na2CO3 H2O 7. Gelas ukur 7. CuSO4 5H2O 8. Otomatik Stirrer 8. Etanol 9. Spidol 9. Aquades 1

TIMBANGAN DIGITAL Beberapa hal yang penting sebelum pemakaian: 1. Timbangan digital dinyalakan dan dibiarkan ± 5 menit sebelum digunakan. 2. Jika ada zat/bahan kimia terdapat di atas alas timbangan atau sekitarnya, dibersihkan dahulu agar tidak mempengaruhi hasil. Cara Kerja: 1. Tekan tombol Tare sebelah kiri atau kanan agar layar menunjukkan angka. 2. Buka penutup timbangan dan letakkan wadah kosong diatas alas timbangan lalu tekan kembali tombol Fare. 3. Tuangkan bahan/zat kimia yang diperlukan ke wadah kosong dalam timbangan menggunakan sendok atau pipet yang bersih, kemudian tutup timbangan dengan penutupnya. PIPET MOHR, SPUIT, DAN PIPET OTOMATIK 2

a. Penggunaan Pipet Dalam Beberapa Poin Pipet Mohr 1. Pipet ini tingkat keakuratannya cukup tinggi tetapi perlu kebiasaan atau latihan dalam melakukannya. 2. Penggunaan dengan cara mengisap dan mengeluarkan cairan dengan balon penghisap. 3. Menekan tombol A untuk membuat tekanan negatif, tombol S untuk mengisap cairan, tombol E untuk mengeluarkan cairan. 4. Memiliki Skala garis,1ml dengan ukuran yang berbeda-beda. Pipet Otomatik 1. Penggunaanya paling mudah dibandingkan dengan Mohr dan Spuit dan hasil pengukurannya lebih akurat. 2. Memiliki beberapa ukuran, yang mana dapat memindahkan cairan dalam jumlah yang sedikit (mikroliter). 3. Cara penggunaannya dengan memasukkan tip bersih ke dalam nozzle (ujung pipet) sebelum mengambil larutan. Pipet Spuit 1. Pipet ini sangat tinggi human error-nya dan kesalahan spuit itu sendiri seperti spuit yang terlalu keras, sehingga tidak cocok untuk mengukur larutan yang memerlukan keakuratan yang tinggi. 2. Memiliki ukuran yang bervariasi : 1ml, 5ml dan 1ml. 3. Dalam mengambil cairan dengan pipet spuit praktikan harus berhatihati agar tidak terdapat gelembung udara. Prosedur Penggunaan Pipet-pipet. Dengan menggunakan timbangan digital untuk mengukur berat akuades, yaitu 1 ml yang diukur dengan pipet Mohr, otomatik, dan spuit. 1. Sediakan beaker glass yang berisi akuades. 2. Sediakan wadah sebagai tempat akuades saat ditimbang dan letakkan pada alas timbangan digital. 3. Tekan tombol Tare pada alat timbangan untuk membuat angka nol. 4. Gunakan pipet yang diinginkan dan ambil 1 ml akuades. 5. Keluarkan 1 ml akuades pada pipet ke wadah di timbangan dan baca beratnya pada layar. 6. Catat hasil beratnya, dan lakukan 4 kali pada pipet yang sama. 7. Kemudian lakukan hal yang sama pada pipet lainnya. 3

Tabel 2. Penggunaan Pipet otomatik, Mohr, dan Spuit. Hasil Pipet Otomatik Karin Reza Dino Bina Siska Henny Irma Rahmi Yuli 1 1,9,995 1,15,995 1,3 1,11 1,9 1,5 1,9 2 1,7 1, 1,14,998 1,25 1,9 1,2 1,9 1,16 3 1,9 1,1,995 1,111 1,7 1,14 1,1 1,6 1,11 4 1,7,999 1,4 1,126 1,17 1,11 1,3 1,11 1,17 5 1,6 1,5 1,6 1,126,41 1,16 1,4 1,12 1,18 Rata-rata 1,8 1, 1,7 1,71 1,13 1,12 1,4 1,9 1,14 1.2 1.8.6.4.2 Karin Reza Dino Bina Siska Henny Irma Rahmi Yuli Pipet Otomatik Series3 Series4 Series5 Rata-rata Hasil Pipet Mohr Karin Reza Dino Bina Siska Henny Irma Rahmi Yuli 1 1,,979 1,28,959,959,998,942,968,967 2,996,969 1,,969 1,,924,95,978,957 3 1,7,977,979,977 1,151,984 1,9 1,11,985 4,989,987 1,32,987 1,146,982 1,3,999,989 5,985,989 1,11,989 1,52,981,995,94,981 Rata - rata,995,98 1,1,976 1,62,974,98,972,976 4

1.2 1.8.6.4.2 Karin Reza Dino Bina Siska Henny Irma Rahmi Yuli Pipet Mohr Series3 Series4 Series5 Rata-rata Hasil Pipet Spuit No. Karin Reza Dino Bina Siska Henny Irma Rahmi Yuli 1 1,1 1,69 1,125 1,124 1,116,998,961,967,992 2,987,967 1,93 1,92 1,151,959 1,8,985 1, 3,994 1,15 1,169 1,169 1,146,991,998,988,966 4,998 1,14 1,138 1,138 1,52,945 1,5,97,993 5 1,4 1,84 1,145 1,145 1,117 1,2 1,3,981,916 Rata -rata 1,3 1,68 1,134 1,134 1,116 1,2 1,5,978 1, 5

1.2 1.8.6.4.2 Series3 Series4 Series5 Rata-rata Karin Reza Dino Bina Siska Henny Irma Rahmi Yuli Pipet Spuit Kesimpulan : 1. Micropipet atau pipet otomatik memiliki tingkat akurasi yang cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan melalui grafik pengukuran 1ml aquades menggunakan pipet otomatis diatas dan diperoleh hasil sebagian besar praktikan mendekati 1 ml. walaupun ada beberapa hasil praktikan diatas 1 ml karena saat akan menimbang, ujung dari tips tidak dilap sehingga sisa aquadest ikut dihitung. 2. Dari hasil praktikum diatas Pipet Mohr memiliki keakuratan lebih baik dibandingkan pipet otomatik dan spuit. Hal ini dibuktikan dengan hasil sebagian besar dari praktikan mencapai hasil mendekati 1 ml akuades. 3. Pipet spuit memiliki tingkat keakuratan yang lebih rendah. hal ini dibuktikan dengan hasil praktikan hampir seluruhnya melebihi 1 ml. Dalam hal ini kemungkinan disebabkan oleh tidak teliti mengambil cairan dengan pipet spuit sehingga aquadest yang diambil berlebihan dan terkadang terdapat gelembung udara di dalam spuit. 4. Terdapat variasi angka dari hasil pengukuran setiap pipet. Variasi sangat tampak pada penggunaan pipet spuit yang dapat dilihat melalui grafik dimana hasilnya diatas dari 1 ml. Variasi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kalibrasi alat, keterampilan menggunakan pipet dan faktor subjektif lainnya. Biasanya semakin terlatih seorang praktikan menggunakan pipet pengukuran maka semakin akurat hasil yang akan dicapai. 6

UJI KEBOCORAN DAN KINERJA MIKROPIPET I. Uji Kebocoran a. Atur volume mikropipet pada volume maksimal b. Ambil aquadest, angkat mikropipet dan diamkan pada posisi tegak lurus semala 2 detik c. Amati, apabila terdapat air menetres berarti terdapat kebocoran d. Pada mikropipet dengan volume maksimal 2 µl, ujung tips dicelupkan ke dalam air dan apabila terdapat penurunan permukaaan air maka terdapat kebocoran II. Uji Akurasi dan Presisi a. Tekan tombol Tare untuk membuat angka timbangan nol. b. Ambil seluruh mikropipet yang ada di laboratorium dan beri tanda 1,2,3 dan seterusnya c. Atur volume mikropipet pada volume maksimal. d. Ambil akuades dan masukkan akuades tersebut ke wadah dan catat hasil beratnya pada tabel. e. Nolkan timbangan dan lakukan 4 kali lagi pada pipet yang sama untuk mendapatkan 5 hasil pengamatan untuk setiap mikropipet yang digunakan. f. Lakukan hal yang sama pada mikropipet lainnya. Tabel 3. Penggunaan Mikropipet. Hasil Mikropipet 1-1 µl (1mL 1 2 3 4 5 akuades) 1 1,9,995 1,15 1,9,995 2 1,7 1, 1,14 1,16,998 3 1,9 1,1,996 1,11 1,111 4 1,7,999 1,4 1,17 1,126 5 1,6 1,5 1,7 1,18 1,126 Rata-rata 1,7 1, 1,7 1,14 1,71 SD,1,4,8,4,68 7

1.2 1.8.6.4.2 Series3 Series4 Series5 1 2 3 4 5 6 7 Mikropipet 1 1 µl Hasil Mikropipet 1-2 µl (1mL akuades) 1 2 3 4 1,24,22,2,2 2,25,2,2,2 3,22,23,2,2 4,27,2,22,2 5,22,24,22,25 Rata-rata,24,22,21,21 SD,2,2,1,2.25.2.15.1.5 Series3 Series4 1 2 3 4 5 6 7 Mikropipet 1-2 µl 8

Hasil Mikropipet 1-1 µl (1mL 1 2 akuades) 1,9,8 2,8,1 3,8,11 4,9,9 5,9,8 Rata-rata,9.9 SD.1.1.12.1.8.6.4.2 1 2 3 4 5 6 7 Mikropipet 1-1µL Kesimpulan : 1. Pengukuran menggunakan mikropipet 1-1µl, 1-2µl dan 1-1µl (merk biohit) didapatkan range persentase standar deviasi yang kecil. Hal ini menunjukkan bahwa presisi alat mikropipet tinggi karena nilai impresisinya kecil. 2. Nilai impresisi mikropipet 1-1µl, 1-2µl dan 1-1 µl yang dianjurkan oleh biohit adalah,5%. Hal ini menujukkan bahwa impresisi mikropipet yang kita gunakan di laboratorium sedikit dibawah standar biohit. 3. Nilai inakurasi mikropipet 1-1µl, 1-2µl dan 1-1 µl yang dianjurkan oleh biohit adalah,15%. Hal ni menunjukkan bahwa akurasi mikropipet yang kita gunakan di laboratorium sesuai dengan standar biohit. 4. Akurasi dan presisi suatu alat dapat dipengaruhi oleh faktor kalibrasi alat. Kalibrasi alat bertujuan untuk menjaga alat agar pengukurannya tepat sesuai dengan spesifikasinya. Semakin sering sebuah alat dikalibrasi maka akan semakin tepat hasil pengukurannya. Latihan Pembuatan Larutan 1. Prosedur pembuatan larutan a. Bacalah detail resep larutan yang ingin dibuat dan lakukan perhitungan dengan seksama. b. Kumpulkan bahan kimia yang akan digunakan. c. Timbang jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati. d. Setelah ditimbang masukkan bahan kimia tersebut ke beaker glass. 9

e. Tuangkan akuades secukupnya (kurang dari yang ditentukan pada resepnya) kedalam beaker dan letakkan pada alat otomatik stirrer bar dengan kecepatan sedang untuk melarutkan bahan kimia. f. Dengan gelas ukur, sesuaikan dengan volume yang ingin dibuat, tuangkan larutan dan bilas beakernya dengan akuades. Tuangkan bekas bilasan tersebut kedalam gelas ukur. Tambah akuades sampai mencapai volume larutan yang ingin dibuat. 2. Perhitungan bahan pembuatan larutan. 1. 4 ml,25m Na2HPO4 Perhitungan :,4 L x,25 mol/l x [2(23)+1+31+4(16)] =,4 x,25 x 142 = 14,2 gram. 2. 4 ml,25m NaH2PO4 Perhitungan :,4 L x,25 mol/l x [23+2(1)+31+4(16)] =,4 x,25 x 12 = 12 gram. 3. 5 ml 5% glukosa Perhitungan: ( 5 gram/1 ml) x 5 ml = 2,5 gram glukosa. 4. 1 ml,7m CuSO4. 5H2O Perhitungan :,1L x,7 mol/l x [63,5+32+64+5(18)] =,1 x,7 x 249,5 = 17,465 gram 5. 1 ml 1M NaOH Perhitungan :,1L x 1mol/L x [23+16+1] =,1 x 1 x 4 = 4 gram 6. 1,5 x 1-1 liter 7% etanol (etanol absolute berada pada konsentrasi 95%) Perhitungan : C1.V1 = C2.V2 7%.15ml = 95%.V2 V2 = 7.15/95 = 11,5 ml 7. 1 liter,6m Na-sitrat (Na3C6H6O7) dan,35m Na2CO3 Perhitungan =,6 x 1 x [3(23)+6(12)+6(1)+7(16) = 155,4 gram Na-sitrat =,35 X 1 X [2(23)+12=3(16)] = 37,1 Gram Na2CO3. 1

Kesimpulan 1. Dalam pembuatan larutan harus ditimbang terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dilarutkan agar mendapat jumlah dan konsentrasi sesuai yang diinginkan. 2. Larutan harus diaduk secara merata agar homogen 3. untuk pelarut gunakan aquades secukupnya sampai batas volume yang dibutuhkan tercukupi 4. saat mengaduk di beaker glass gunakan pelarut (aquadest) setengah dari volume yang ingin dicapai, setelah larutan merata masukkan larutan ke gelas ukur dan cuci wadah pencampur sampai volume terpenuhi. Saran: 1. Fasilitas pendingin ruangan (AC) disediakan dalam ruangan laboratorium, agar kegiatan praktikum dapat dilakukan dengan nyaman dan bersih. 2. Dengan adanya AC untuk percobaan yang menggunakan suhu ruangan dapat tercapai dengan baik. 3. Perlunya penambahan alat praktikum agar setiap kelompok mempunyai alat yang diperlukan/tidak menunggu kelompok lain memakai alat, sehingga waktu pun akan menjadi lebih efisien. 11