IDENTIFIKASI AIR TANAH PADA AKUIFER DI KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN BERDASARKAN NILAI TOTAL DISSOLVED SOLID DAN DAYA HANTAR LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OP-027 INDIKASI INTRUSI AIR LAUT DARI KONDUKTIVITAS AIR TANAH DANGKAL DI KECAMATAN PADANG UTARA

PENGARUH INTRUSI AIR LAUT TERHADAP AKUIFER PANTAI PADA KAWASAN WISATA PANTAI IBOIH SABANG (187A)

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

INTRUSI AIR LAUT PANTAI BAROMBONG MAKASSAR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK

Lampiran 1. Peta administrasi Kota Tangerang Selatan. Sumber : BLH Kota Tangerang Selatan

Pemetaan Airtanah Dangkal Dan Analisis Intrusi Air Laut

INTERPRETASI DATA KONDUKTIVITAS LISTRIK DALAM PENENTUAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI: STUDI KASUS DAERAH TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI

PEMETAAN SEBARAN AIR TANAH ASIN PADA AQUIFER DALAM DI WILAYAH SEMARANG BAWAH

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

SKRIPSI YUANITA ARUM PRIMANINGTYAS

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK MENENTUKAN ZONA INTRUSI AIR LAUT DI KECAMATAN GENUK SEMARANG

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun mahluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air.

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika

ANALISIS PERSEBARAN INTRUSI AIR LAUT PADA AIRTANAH FREATIK DI DESA RUGEMUK KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

PENGARUH FILTRASI TERHADAP PADATAN TERLARUT TOTAL AIRTANAH DI PERUMAHAN TAMAN NAROGONG INDAH BEKASI. Warnadi, Asma Irma Setianingsih

ANALISIS KARAKTERISTIK AKUIFER BERDASARKAN PENDUGAAN GEOLISTRIK DI PESISIR KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

ESTIMASI PENCEMARAN AIR SUMUR YANG DISEBABKAN OLEH INTRUSI AIR LAUT DI DAERAH PANTAI TIRAM, KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS, KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Dera Yornanda*, Juandi M

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kimia airtanah dipengaruhi oleh faktor geologi dan faktor antropogen.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EDUKASI FENOMENA AMBLESAN-INTRUSI AIR LAUT DAN PENANGGULANGANNYA DI SEMARANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan, dimana

DAFTAR ISI. BAB II. GEOLOGI REGIONAL...12 II.1. Geomorfologi Regional...12 II.2. Geologi Regional...13 II.3. Hidrogeologi Regional...16.

Identifikasi Polutan Dalam Air Permukaan Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin Padang

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

Kajian TDS dan DHL Untuk Menentukan Tingkat Pencemaran Air Tanah Dangkal di Sekitar Lokasi TPA Leuwigajah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat

PENENTUAN POLA SEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI PESISIR PANTAI BATAKAN KALIMANTAN SELATAN DENGAN METODE GEOLISTRIK

BAB I PENDAHULUAN I.1

GEJALA INTRUSI AIR LAUT DI DAERAH PESISIR PADELEGAN, PADEMAWU DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang bukan hanya dalam hal kuantitas, namun juga terkait kualitas

KAJIAN DISTRIBUSI SPASIAL SALINITAS AIRTANAH BERDASARKAN KANDUNGAN KLORIDA DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. di tahun 2020 mendatang (Nihon Suido, Nippon Koei Co. Ltd dan KRI

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL SALINITAS AIRTANAH DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Air diperlukan manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen

ANALISIS INTRUSI AIR LAUT DENGAN DAYA HANTAR LISTRIK PADA SUMUR GALI DAN SUMUR BOR DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI. Skripsi.

PENGARUH INTRUSI AIR LAUT TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL DI KABUPATEN SUMENEP

PENYELIDIKAN HIDROGEOLOGI CEKUNGAN AIRTANAH BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

ANALISIS INTRUSI AIR LAUT DENGAN PENGUKURAN TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) AIR SUMUR GALI DI KECAMATAN PADANG UTARA

SKRIPSI FITRIKAYANTI HASIBUAN NIM : DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah

PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN...

Kondisi Intrusi Air Laut Terhadap Air Tanah Pada Akuifer di Kota Semarang Edy Suhartono 1)*, Purwanto 2) dan Suripin 3)

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

PROYEKSI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR INDUSTRI DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Airtanah merupakan salah satu komponen dari siklus hidrologi yang ada di

Identifikasi Intrusi Air Laut Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner Schlumberger di Daerah Malalayang Sulawesi Utara

APLIKASI GEOSPASIAL MENGGUNAKAN ARCGIS 10.3 DALAM PEMBUATAN PETA DAYA HANTAR LISTRIK DI CEKUNGAN AIRTANAH SUMOWONO

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan metoda diskriptif kuantitatif,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan

IDENTIFIKASI LAPISAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI DAERAH KERING DESA SUMBERBOTO KECAMATAN WONOTIRTO KABUPATEN BLITAR

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 2 (2017), Hal ISSN :

KUALITAS AIRTANAH PERMUKAAN DAERAH CEKUNGAN AIR KOTA MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Potensi Air Tanah di Pesisir Surabaya Timur Untuk Budidaya Perikanan Air Payau

Nur Indahwati *1, Muryani CH 2, Pipit Wijayanti 2. Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

ZONASI POTENSI AIRTANAH KOTA SURAKARTA, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Kelautan Tropis Maret 2017 Vol. 20(1):35 41 ISSN

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, Mary P. and Woessner, William W., Applied Groundwter Modeling, Academic Press, Inc, San Diego, California, 1992

KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI SEBAGIAN KECAMATAN KLATEN TENGAH, KABUPATEN KLATEN

Jurnal GeoEco ISSN: Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal E-ISSN:

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

Transkripsi:

IDENTIFIKASI AIR TANAH PADA AKUIFER DI KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN BERDASARKAN NILAI TOTAL DISSOLVED SOLID DAN DAYA HANTAR LISTRIK ABSTRAK M. Tholib Herdiansyah 1, Sujito 2, Siti Zulaikah 2 1 Mahasiswa Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang Email: muhammadt.herdiansyah@gmail.com 2 Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang Email: Telah dilakukan penelitian untuk memetakan sebaran kualitas air tanah pada akuifer berdasarkan nilai TDS dan nilai DHL di wilayah Karanggeneng Lamongan. Pada penelitian ini digunakan nilai TDS dan nilai DHL sebagai pendekatan kualitas air tanah. Berdasarkan kedua nilai tersebut dengan program Surfer 10 dipetakan sebaran kualitas air tanah. Selanjutnya dibandingkan dengan Kepmen ESDM Nomor 1451./10/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pemerintahan di Bidang Pengolahan Air Bawah Tanah untuk menganalisis dan mengklasifikasikan tingkat pencemaran air tanah di wilayah Karanggeneng. Berdasarkan nilai TDS klasifikasi air tanah dalam zona aman yang tersebar di sebagian wilayah penelitian dijumpai di sebelah utara dan tengah, dalam zona rawan dijumpai di sebelah barat, selatan dan timur. Sedangkan berdasarkan nilai DHL klasifikasi air tanah dalam zona aman dan zona rawan dijumpai di sebelah utara, zona kritis dijumpai di sebelah barat, selatan dan timur dan zona rusak di sebelah timur. Kata Kunci: Air Tanah, Total Dissolved Solid, Daya Hantar Listrik PENDAHULUAN Meningkatnya pengambilan air tanah yang tidak memperhatikan kaidah tata guna air tanah telah menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi dan lingkungan sumber daya air tersebut. Dampak dari penyadapan air sekitar pantai yang tidak terkendali dapat menyebabkan terjadinya intrusi air laut. Adanya intrusi air laut merupakan permasalahan air tanah di daerah pantai karena berakibat langsung pada mutu air tanah. Air tanah yang tadinya layak digunakan untuk air minum mengalami penurunan mutu sehingga tidak layak lagi digunakan untuk keperluan tersebut. Letak geografis Kabupaten Lamongan yang berbatasan langsung dengan laut Jawa sangat dimungkinkan terjadinya intrusi air laut di daerah ini, termasuk daerah Karanggeneng. Kecamatan ini secara geografis terletak pada 6 o 59 51 lintang selatan dan 112 o 22 17 bujur timur yang memiliki luas wilayah kurang lebih 36,46 Km 2 setara 3646,075 Ha. Perlu dilakukan penelitian dan pemetaan kualitas air tanah di 1

daerah ini untuk mengetahui kondisi air tanah, yaitu kualitas air tanah berdasarkan nilai TDS dan nilai DHL. Penelitian dilakukan di wilayah Karanggeneng dengan menggunakan alat TDS&EC meter. Kualitas air tanah dipengaruhi oleh faktor fisik, faktor kimiawi, serta mikrobiologi dalam air. Faktor fisik terdiri dari warna, bau, rasa, kekentalan, dan kekeruhan. Sedangkan faktor kimiawi terdiri dari kesadahan dan daya hantar listrik (DHL) (Ulfa, 2014). Pencemaran menurut UU RI No. 04 Tahun 1992 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Terdapat beberapa sumber kontaminasi air tanah yang dapat menjadikan kualitas air tanah menurun, yaitu salinitas dan intrusi air laut. Daya hantar listrik merupakan parameter yang menunjukkan kandungan ion dalam air sehingga suatu larutan mudah atau sukar dalam menghantankan listrik. DHL bukan merupakan parameter yang relevan untuk mengukur polisi, akan tetapi dapat digunakan sebagai parameter untuk mengetahui tingkat kegaraman dalam air. Tingkat salinitas air dapat ditinjau dari tiga parameter utama yaitu zat padat terlarut (TDS) dan daya hantar listrik (DHL) (Indriatmoko dan Myra, 2005). Nilai DHL dapat digunakan untuk identifikasi pengelompokan jenis air tanah, termasuk dalam kelompok tawar, payau, atau asin (Sriyono, 2011). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahap prapenelitian, tahap penelitian dan tahap pasca-penelitian. Studi pustaka dilakukan sebelum melakukan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel air sumur dari sumur warga, sampel air tersebut diukur nilai TDS dan nilai DHLnya menggunakan alat TDS&EC meter. 54 sampel diambil dari 18 desa dan setiap desa diambil sebanyak 3 buah sampel. Setiap titik sampel diambil air sebanyak 200 ml untuk diukur. Selain nilai TDS dan nilai DHL pada sampel air, koordinat titik sampelnya juga diukur menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Data yang didapatkan akan diolah menggunakan software Surfer 10., sehingga didapatkan suatu peta kontur sebaran kualitas air tanah berdasarkan nilai TDS dan nilai DHL. Data juga dianalisis berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 1451./10/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pemerintahan di Bidang Pengolahan Air Bawah Tanah untuk menganalisis dan mengklasifikasikan tingkat pencemaran air tanah di wilayah Karanggeneng. Untuk lebih jelas, alur skema penelitian dapat dilihat 2

pada Gambar 1. Gambar 1. Alur Skema Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengambilan data dari 54 titik sampel di lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan TDS&EC meter. Didapatkan hasil pengukuran yang beragam, dengan nilai TDS terendah 288 ppm hingga yang tertinggi 3928 ppm dan nilai DHL terendah 528 μs/cm hingga yang tertinggi 7879 μs/cm. Hasil pengolahan data menggunakan Surfer 10., diperoleh interpretasi data berupa peta kontur sebaran kualitas air tanah berdasarkan nilai TDS dan nilai DHL. Peta kontur sebaran kualitas air tanah berdasarkan nilai TDS dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Peta Kontur Sebaran Kualitas Air Tanah Berdasarkan TDS Dari Gambar 2. sebaran kualitas air tanah zona aman ditandai dengan warna biru, zona rawan ditandai dengan warna biru muda, hijau, kuning, merah dan ungu, dengan tingkatan keasinan yang berbedabeda setiap warna. Peta kontur sebaran kualitas air tanah berdasarkan nilai DHL dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Peta Kontur Sebaran Kualitas Air Tanah Berdasarkan DHL Dari Gambar 3. sebaran kualitas air tanah zona aman ditandai dengan warna biru, zona rawan ditandai dengan warna biru ayang agak cerah, zona kritis ditandai dengan warna biru muda, hijau, dan kuning, dan zona rusak ditandai oleh warna kuning cerah, merah, dan ungu. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis maka dapat diketahui bahwa berdasarkan nilai TDS kualitas air tanah di wilayah Karanggeneng sebagian berada pada zona aman dan zona rawan, sedangkan berdasarkan nilai DHL kualitas air tanah di daerah penelitian sebagian kecil berada pada zona aman dan rawan, hampir keselurahan berada pada zona kritis. Dan sebagian juga yang masuk dalam zona rusak. DAFTAR RUJUKAN Cornelia, S.B. 2008. Pemodelan dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: Tenik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung. 3

Felisa, G., et al. 2013. Saltwater Intrusion in Coastal Aquifers: A Primary Case Study along the Adriatic Coast Investigated within a Probabilistic Framework. Water, (Online), 2013, 5, 1830-1847; doi:10.3390/w5041830, (www.mdpi.com/journal/wate r), diakses 24 februair 2015. Harikrishna et al. 2012. A Study on Saltwater Intrusion Around Kolleru Lake, Andhra Pradesh, India. International Journal of Engineering and Technology (IJET), (Online), Vol 4 No 3 Jun-Jul 2012, (harigis2007@gmail.com; vrvelagala@yahoo.com), diakses 24 februair 2015. Hefni, E. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisisus, Yogyakarta. Husni, A. 2014. Sebaran TDS, DHL, Penurunan Muka Air Tanah dan Prediksi Intrusi Air Laut di Kota Tanggerang Selatan. Irham, dkk. 2006. Pemetaan Sebaran Air Tanah Asin pada Aquifer Dalam di Wilayah Semarang Bawah. Jurnal Berkala Fisika, 9(3): 137-143. Kinanti, F. 2011. Interpretasi Pola Sebaran Air Tanah Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner Di Perumahan Tepian Kelurahan Sempaja Selatan Samarinda. Samarinda: Universitas Mulawarman. Klecker, D. 2002. Surfer. Golden Software Inc. USA. Loáiciga, H., et al. 2012. Sea Water Intrusion by Sea-Level Rise: Scenarios for the 21st Century. NGWA.org, (Online), Vol. 50, No. 1- GROUND WATER-January- February 2012 (pages 37-47), diaksea 23 februari 2015. Mabrouk, et al. 2013. A Review of Seawater Intrusion In The Nile Delta Groundwater System The Basis For Assessing Impacts Due To Climate Changes and Water Resources Development. Hydrology and Earth System Sciences, (Online), 10, 10873 10911, 2013, (www.hydrol-earth-systscidiscuss. net/10/10873/2013/), diakses 26 februari 2015. Mides, A. 2005. Pendeteksian Intrusi Air Laut Dengan Pengukuran Konduktivitas Listrik Air Sumur Di Kecamatan Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah. Skripsi Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara: Sumatera Utara. Sihwanto, dkk. 1990. Metode Penentuan Keasinan Air Tanah (Studi Kasus Daerah Dataran Pantai Dumai, Riau). Makalah, Pertemuan Ilmiah Tahunan XIX. Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Bandung. Sihwanto, dkk. 2000. Konservasi Air Tanah Daerah Semarang. Laporan Penelitian. Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan 4

Kawasan Bandung. Pertambangan. Sukojo, B.M., dkk. 2003. Penerapan Metode Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Untuk Analisa Perubahan Penggunaan Lahan (Studi Kasus: Wilayah Kali Surabaya). Makara, Teknologi, Volume 7, No. 1 (April 2003); 2-3. Suryana R.H. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal di Kecamatan Biringkanayya Kota Makasar. Tugas Akhir. Makasar. Yudianto S.A. 2010. Air Dalam Kehidupan.Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Bandung. 5