FLU BURUNG. HA (Hemagglutinin) NA (Neoraminidase) Virus Flu Burung. Virus A1. 9 Sub type NA 15 Sub type HA. 3 Jenis Bakteri 1 Jenis Parasit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

Tinjauan Mengenai Flu Burung

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

BAB I PENDAHULUAN. dapat menular kepada manusia dan menyebabkan kematian (Zoonosis) (KOMNAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDONESIA Percentage below / above median

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan epidemiologi Avian Influenza

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza

BUKU SAKU FLU BURUNG. Posko KLB Ditjen PP dan PL : SMS GATE WAY :

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini ditemukan pada burung dan unggas. Kasus penyebaran :

Penyebaran Avian Flu Di Cikelet

Pertanyaan Seputar "Flu Burung" (Friday, 07 October 2005) - Kontribusi dari Husam Suhaemi - Terakhir diperbaharui (Wednesday, 10 May 2006)

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

BULETIN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)

PENYAKIT MENULAR. Website:

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. influenza tipe A termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus AI tergolong

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

DATA INSPEKTORAT JENDERAL

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi mengenai flu burung berikut ini diperoleh dari :

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

Assalamu alaikum Wr. Wb.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN NGABEYAN KARTASURA

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

MENATA ULANG INDONESIA Menuju Negara Sejahtera

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KESEHATAN ANAK. Website:

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh penyuluhan..., Sufyan Suri, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2016

Keragaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

BAB I PENDAHULUAN. puncak kejadian leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan

Selama ini mungkin kita sudah sering mendengar berita tentang kasus

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

Disabilitas. Website:

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

DAFTAR ISI. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Hipotesis... 2

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEBIJAKAN UMUM PENGENDALIAN FLU BURUNG DI INDONESIA DIREKTUR PANGAN DAN PERTANIAN BOGOR, 25 FEBRUARI 2009

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS WALIKOTA SURABAYA,

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

Perkembangan Flu Burung pada Manusia dan Langkah-Langkah Pengendaliannya

CEDERA. Website:

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

Christopher A.P, S. Ked Yayan A. Israr, S. Ked

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Turki dan beberapa Negara Eropa) beresiko terkena penyakit malaria. 1 Malaria

Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

METODE PENELITIAN. Kerangka Konsep. Kerangka konsep yang dibangun dalam penelitian ini digambarkan sebagai. berikut :

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

Transkripsi:

Penyakit influensa pada unggas (Avian Influenza/A1) yang saat ini kita kenal dengan sebutan flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influensa tipe A dari Family Orthomyxomiridae. Virus ini dapat menimbulkan gejala penyakit pernafasan pada unggas, mulai dari yang ringan (Low Pathogenic) sampai pada yang bersifat fatal (Highly Pathogenic). Virus Flu Burung HA (Hemagglutinin) NA (Neoraminidase) Virus A1 3 Jenis Bakteri 1 Jenis Parasit 9 Sub type NA 15 Sub type HA

Virus Influensa ada tiga tipe, yaitu tipe A (pada unggas); tipe B dan tipe C (pada manusia). Influensa tipe A terdiri dari Strain, antara lain H1N1, H3N2 dan H5N1, dan lain-lain. Influensa A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung yang sangat mematikandi Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Jepang.

Di Indonesia Virus Influensa tipe A subtipe H5N1 tersebut diatas menyerang ternak ayam sejak bulan Oktober 2003 s/d Februari 2005, akibatnya 14,7 juta ayam mati. Masa inkubasi (saat penularan sampai timbulnya penyakit) avian influensa adalah 3 hari untuk unggas. Sedangkan untuk flok dapat mencapai 14-21 hari. Hal itu tergantung pada jumlah virus, cara penularan, spesies yang terinfeksi dan kemampuan peternak untuk mendeteksi gejala klinis (berdasarkan pengamatan klinik).

Pada akhir tahun 2003 di sejumlah Negara telah tertular penyakit influensa pada unggas dan bersifat mewabah (pandemi) seperti Korsel, Jepang, Vietnam, Thailand, Taiwan, Kamboja, Hongkong, Laos, RRC dan Pakistan termasuk Indonesia Thailand Japan RRC Vietnam Indonesia Pakistan

Data terakhir menunjukkan bahwa sebanyak 139 kabupaten/kota di 22 Propinsi telah tertular (dan menjadi daerah endemis) Avian Influenza, yaitu Jabar, Banten, DKI Jakarta, Bali, NTB, NTT, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumbar, Jambi, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulsel dan Sultra. Penyakit ini menimbulkan kematian yang sangat tinggi (hampir 90%) pada beberapa perternakan dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Kemungkinan penularan kepada manusia dapat terjadi apabila virus avian influenza bermutasi.

Unggas (ayam, burung dan itik) merupakan sumber penularan virus influenza. Untuk unggas air lebih kebal(resistensi) terhadapa virus avian influenza darpada unggas peliharaan. Sedangkan burung kebanyakan dapat juga terinfeksi, termasuk burung liar dan unggas air. Flu burung merupakan infeksi oleh virus influenza A subtipe H5N1 (H = Hemagglutinin; N = Neuraminidase), sampai saat ini tidak ditemukan bukti ilmiah adanya penularan antar manusia. Tetapi pada keadaan sekarang ini virus flu burung belum mengalami mutasi pada manusia yang dapat mengakibatkan penyebaran dari manusia ke manusia.

Skenario menakutkan yang sedang dikaji Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini mengingatkan dunia soal wabah flu Spanyol tahun 1918-1919. Saat itu virus flu muncul dan menyebar ke seluruh dunia hanya dalam waktu enam bulan. Serangan ini telah mengakibatkan 40 juta orang meninggal dunia. Dua kasus pandemi flu lainnya juga pernah meledak tahun 1957 dan 1968. Pandemi tahun 1957 menewaskan 4 juta orang dan pandemi 1968 menewaskan 2 juta orang. Pandemi adalah sebutan bagi wabah yang terjadi serempak di kawasan geografis yang luas.

Kasus Flu Burung dalam perkembangan, bukan menyerang pada unggas saja, tetapi juga menyerang manusia. Pada tahun 1997, 18 orang di Hongkong diserang flu burung, 6 orang meninggal dunia. Sementara data WHO yang telah dikonfirmasikan untuk tahun 2003 di Vietnam ditemukan 3 kasus pada manusia dan ketiganya meninggal dunia (angka kematian 100%), tahun 2004 kasus di Vietnam bertambah 29 kasus (20 meninggal), ditahun yang sama negara Thailand ada kasus Flu Burung pada manusia sebanyak 17 penderita (12 Penderita meninggal dunia). Tahun 2005: Vietnam 61 penderita (19 meninggal dunia), Indonesia 16 penderita (11 meninggal dunia), Thailand 5 penderita (2 meninggal dunia), China 7 penderita (3 meninggal dunia), Kamboja 4 penderita (4 meninggal dunia) dan Turki 2 penderita dn keduanya meninggal dunia.

Sementara penyebaran virus tersebut pada manusia di Indonesia sejak bulan Juli 2005 hingga 12 April 2006 telah ditemukan 479 kasus kumulatif yang dicurigai sebagai flu burung pada manusia, dimana telah ditemukan 33 kasus konfirm flu burung, 24 diantaranya meninggal dunia. 115 kasus masih dalam penyelidikan (36 diantaranya meninggal dunia), sementara yang telah dinyatakan bukan flu burung sebanyak 330 kasus.