PAJAK PERTAMBAHAN NILAI JILID 2 Penulis: Mohammad Yamin, SE., Ak. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail : info@grahailmu.co.id Yamin, Mohammad, SE., Ak. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI JILID 2/Mohammad Yamin, SE., Ak. - Edisi Pertama Yogyakarta; Graha Ilmu, 2012 xiv + 302 hlm, 1 Jil.: 26 cm. ISBN: 978-979-756-890-0 (Jilid Lengkap) 978-979-756-892-4 (Jilid 2) 1. Perpajakan I. Judul
KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang sehingga penulisan buku ini dapat diselesaikan. Buku ini sebenarnya merupakan rangkuman dari peraturan Pajak Pertambahan Nilai yang diterbitkan sehingga pembaca dapat melihat peraturan pertama kali terbit sampai dengan akhir tahun 2010. Dengan tidak mengubah susunan peraturan maka penulis berharap pemakainya nanti dapat membaca peraturan tersebut langsung bukan berdasarkan interpretasi penulis. Harapan penulis dengan disusunnya materi ini dapat digunakan oleh mahasiswa khususnya dan peminat perpajakan pada umumnya dalam menerapkan aturan Pajak Penghasilan atas kasus-kasus yang terjadi. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan buku ini yang tentunya tidak dapat disebutkan satu-persatu. Tentunya dengan tulisan ini penulis berharap adanya saran perbaikan dan kritik yang membangun dari pembaca sehingga untuk edisi berikutnya menjadi lebih baik. Alamat email yang dapat dihubungi mohyamin12@gmail.com. Mohammad Yamin, SE, Ak
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI v vii PAJAK PERTAMBAHAN NILAI JILID-1 BAGIAN I UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PERATURAN PELAKSANAANNYA 1 BAB I KETENTUAN UMUM (PASAL 1-2009) 3 BAB II Istilah dalam Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 3 Pengertian Penyerahan Barang Kena Pajak dan Bukan Barang Kena Pajak 6 Kriteria terjadinya hubungan istimewa 10 KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT, MENYETOR DAN MELAPORKAN PAJAK YANG TERUTANG (PASAL 3A-2009) 13 Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai 13 PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP dari luar daerah pabean 16 Kewajiban Pengusaha Kena Pajak 25 BAB III YANG TERMASUK OBYEK PPN (PASAL 4-2009) 29 Batasan kegiatan dan jenis Jasa Kena Pajak yang atas ekspornya dikenai Pajak Pertambahan Nilai 32 BAB IV YANG TIDAK TERMASUK OBYEK PPN (PASAL 4A -2009) 39 BAB V YANG TERMASUK OBYEK PPn BM (PASAL 5-2009) 51
viii Pajak Pertambahan Nilai - Jilid 2 BAB VI RETUR PPN DAN PPnBM (Pasal 5A -2009) 53 Tata Cara Pengurangan PPN atau PPnBM atas BKP yang Dikembalikan dan PPN atas JKP yang Dibatalkan 54 BAB VII TARIF PAJAK 63 Tarif PPN (Pasal 7-2009) 63 Tarif PPn BM (Pasal 8-2009) 64 Kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang dikenakan PPn BM 65 Jenis Kendaraan Bermotor Yang Dikenakan PPnBM 70 Jenis BKP Yang Tergolong Mewah Selain Kendaraan Bermotor Yang Dikenakan PPnBM 112 BAB VIII CARA MENGHITUNG PAJAK 135 Cara menghitung PPN (Pasal 8A-2009) 135 Nilai lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak 136 PPN atas penyerahan media rekaman suara 138 PPN atas penyerahan media rekaman gambar 157 PPN atas penyerahan hasil tembakau 167 PPN atas pemakaian sendiri dan pemberian cuma-cuma BKP atau JKP 169 Cara menghitung PPn BM (Pasal 10-2009) 174 Dasar Pengenaan Pajak dan cara untuk menghitung PPN dan PPn BM 176 BAB IX PAJAK MASUKAN (PASAL 9-2009) 183 Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah yang diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak 185 Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak 194 Saat Penghitungan dan Tata Cara Pembayaran Kembali Pajak Masukan yang Telah Dikreditkan dan Telah Diberikan Pengembalian Bagi Pengusaha Kena Pajak yang Mengalami Keadaan Gagal Berproduksi 205 Pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan bagi pengusaha kena pajak yang melakukan kegiatan usaha tertentu 207 Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak yang Mempunyai Peredaran Usaha Tidak Melebihi Jumlah Tertentu 210 Tata Cara Pengembalian Kelebihan PPN atau PPnBM 218
Daftar Isi ix BAB X SAAT DAN TEMPAT PAJAK TERUTANG DAN LAPORAN PENGHITUNGAN PAJAK 229 Saat terutangnya PPN (Pasal 11-2009) 229 Tempat lain selain tempat tinggal, atau tempat kedudukan, dan/atau tempat kegiatan usaha dilakukan sebagai tempat terutang PPN atau PPnBM 230 Saat Terutangnya PPnBM atas Penyerahan BKP yang Tergolong Mewah dari Pusat ke Cabang atau Sebaliknya dan Penyerahan BKP yang Tergolong Mewah Antar Cabang 232 Tempat terutangnya PPN (Pasal 12-2009) 234 Penetapan Satu Tempat atau Lebih Sebagai Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang 235 Penjelasan atas saat dan tempat pajak terutang 244 Saat pelaporan PPN (Pasal 15A -2009) 249 BAB XI FAKTUR PAJAK (PASAL 13-2009) 251 Saat penyerahan BKP dan/atau JKP sebagai dasar saat terutang PPN dan saat pembuatan faktur pajak 248 Dokumen Tertentu yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak 252 Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak 260 Bentuk, Ukuran, Prosedur Pemberitahuan dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pengisian Keterangan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak 262 Bentuk Dan Ukuran Formulir Serta Tata Cara Pengisian Keterangan Pada Faktur Pajak Bagi PKP Pedagang Eceran 265 Penjelasan atas Faktur Pajak 300 Pencabutan Penggunaan Metode Q.Q pada Faktur Pajak Standar 307 BAB XII PEMUNGUT PPN (PASAL 16A 2009) 309 Penunjukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi dan Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Izin Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi untuk Memungut, Menyetor, dan Melaporkan PPN atau PPnBM 309 Tata Cara Pembayaran Kembali PPN dan PPnBM Atas Perolehan BKP dan Atau JKP Yang Digunakan Oleh Badan Usaha Atau Bentuk Usaha Tetap dalam Pengusahaan Minyak Dan Gas Bumi 312
x Pajak Pertambahan Nilai - Jilid 2 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI JILID-2 BAB XIII PENYERAHAN PPN YANG TERUTANG TIDAK DIPUNGUT ATAU DIBEBASKAN DAN PAJAK MASUKAN YANG DAPAT DIKREDITKAN 1 Pasal 16B (2009) 1 Tempat Penimbunan Berikat 4 Perlakuan kepabeanan, perpajakan, dan cukai serta pengawasan atas pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari serta berada di kawasan yang telah ditunjuk sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas 35 Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian, Pembayaran, Serta Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Pengelitaran dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak Dari Kawasan Bebas Ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean Dan Pemasukan dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak Dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean Ke Kawasan Bebas 54 Tata Cara Pencabutan Pengukuhan PKP Dan Penerbitan Surat Keputusan Pemusatan Tempat Ppn Terutang Bagi Pengusaha Kena Pajak Yang Memiliki Tempat Kegiatan Usaha Atau Tempat Ppn Terutang Di Kawasan Bebas 89 Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai 95 Tata Cara Pemberian Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai atas Impor atau Penyerahan Kapal untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional 108 Batasan Buku-buku Pelajaran Umum, Kitab Suci dan Buku-buku Pelajaran Agama Yang Atas Impor dan atau Penyerahannya Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai 110 Batasan Rumah Sederhana, Rumah Sangat Sederhana, Rumah Susun Sederhana, Pondok Boro, Asrama Mahasiswa dan Pelajar, serta Perumahan Lainnya, yang atas Penyerahannya Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai 113 PPN atas penyerahan jasa kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri 116 PPN atas penyerahan avtur untuk keperluan penerbangan international 118 Impor dan atau penyerahan barang kena pajak tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai 122 BAB XIV PPN ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI 143 Batasan dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Membangun Sendiri 143