Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

Etika profesi it 7 komunikasi 11/1/2011

Tinjauan Umum Etika Profesi

Pertemuan 2. Pembahasan. 1. Pengertian Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi 3. Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK

MATERI PERKULIAHAN SUMBER REFERENSI. Pencapaian EPTIK /03/2013

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

BAB I Tinjauan Umum Etika

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

Pengertian etika = moralitas

BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

Apa yang Dimaksud Dengan Etika Profesi?

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.

SOAL ETIKA PROFESI .

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

Etika, Moral, Norma, Nilai,

PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM

Etika Dan Filsafat Komunikasi

Komunikasi dan Etika Profesi

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI Mia Fitriawati, M.Kom.

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

Etika Dan Filsafat Komunikasi

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

KODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi

MODUL. Teori Etika Bisnis

PENGERTIAN ETIKA ETIKA,

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO. STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3.

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Etika Profesi Public Relations

Business Ethic & Good Governance

Pert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

Pertemuan ke-1 dan ke-2

PENGERTIAN ETIKA. - Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Upaya Peningkatan Etika Pergaulan Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

Etika P rofesi s Tinjauam Umu m m Etika

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

ETIKA BISNIS FAKULTAS HUKUM UPN JATIM. 10 Maret 2011 By. Fauzul

Etika Profesi Public Relations

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Masyarakat Agraris 2.2 Pekerjaan Tenaga Kerja Tani Padi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal

Etika dan Moralitas Aksiologi. Pengertian Aksiologi. Etika dan Moralitas

ETIKA PERILAKU. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo Guru Besar Emeritus FKM, UI Rektor Universitas Respati Indonesia

ETIK UMB ETIKET PERGAULAN. NANDANG SOLIHIN, M.Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran

SOAL PRA-UTS ETIKA PROFESI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KODE ETIK DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN. Oleh, MAIZUAR EFFENDI, S.Pd Pustakawan Madya

Di-copy-paste dari: Rabu, 15 Oktober 2014

Pengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi

Etika Profesi INSINYUR. Dr. Dian Kemala Putri

ETIKA BISNIS (Teori Etika )

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

BE ETHICAL AT WORK. Part 9

Dasar-Dasar Etika Michael Hariadi / Teknik Elektro

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI

KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Etiket Pergaulan. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR ETIKA PROFESI

ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

PENDIDIKAN PANCASILA

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS

KONSEP PRINSIP ETIKA. A. Apakah Etika itu?

ETIKA PROFESI PURWATI

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK INDONESIA

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA

ETIKA PROFESI; Lanjutan

Transkripsi:

Pertemuan 1

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

1.1. Norma Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik.

Norma (cont) Magnis Suseno (1975) mengemukakan hal yang menjadi dasar norma moral untuk mengakui perbuatan baik atau buruk yaitu Kebiasaan Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan kesepakatan masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan.

Norma (cont) Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk : 1. Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271 SM) Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi semua orang). 2. Aliran Utilisme (Jeremy Bentham 1742-1832, John Stuart Mill 1806-1873) Perbuatan itu baik apabila bermanfaat bagi manusia, buruk apabila menimbulkan mudharat bagi manusia.

Norma (cont) 3. Aliran Naturalisme (J.J. Rousseau). Perbuatan manusia dikatakan baik apabila bersifat alami, tidak merusak alam. 4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20). 4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20). Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya hidup, perbuatan buruk adalah perbuatan yang mengurangi bahkan merusak daya hidup

Sony Keraf (1991), Ada dua macam Norma: Norma (cont) Norma Umum Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga : a. Norma Sopan Santun : disebut juga norma etiket adalah norma yang mengatur pola perilakau dan sikap lahiriah manusia. b. Norma Hukum : adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarkat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. c. Norma Moral: yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik- buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.

Sony Keraf (1991), Ada dua macam Norma: Norma (cont) Norma Khusus Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus misalnya aturan yang berlaku dalam bidang pendididkan, keolah-ragaan, bidang ekonomi dan sebagainya. Norma ini hanya berlaku pada lingkup bidangnya dan tidak berlaku jika memasuki bidang lainnya.

1.2. Etika Bertens (1994) menjelaskan, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Bentuk jamaknya adalah ta etha artinya adat kebisaan, dari bentuk jamak inilah terbentuk kata Etika oleh filsuf Yunani Aristoteles(384-322 BC) dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Berdasarkan asal usul kata tersebut Etika berarti Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Fagothey (1953), Etika adalah studi tentang kehendak manusia, yang berhubungan dengan keputusan yang benar atau yang salah dalam tindak perbuatannya Sumaryono (1995), Etika merupakan studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam perbuatannya.

Etika (Cont) Teori Etika Ada 2 (dua) macam teori etika yaitu : Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani, Deon berarti kewajiban. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Contoh : suatu tindakan bisnis akan dinilai baik bagi pelakunya, melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban pelaku, dengan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya, menawarkan barang dan jasa yang mutunya sebanding dengan harganya. Sehingga tindakan itu tidak ditentukan oleh akibat atau tujuan baik dari tindkan itu.

Etika (Cont) Etika Teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdsarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Contoh seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. ::Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan nbisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.

Etika (Cont) Berdasarkan Nilai dan Norma yang terkandung didalamnya, Etika dikelompokan menjadi: Etika Deskriptif Etika yang berbicara tentang fakta, yaitu nilai dan pola perilaku manusia yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam masyarakat Etika Normatif Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku Sanksi yang timbul atas pelanggaran Etika : Sanksi Sosial Berupa teguran dari masyarakat, pengucilan dari masyarakat Sanksi Hukum Hukum pidana dan hukum perdata

1.3. Moral Moral berasal dari bahasa Latin MOS, jamaknya adalah mores yang juga berarti adat kebisaan. Dengan merujuk pada kata Etika maka Moral berarti nilai nilai dan norma norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sony Keraf (1991), Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia Faktor Penentu moralitas : a. Motivasi, hal yang diinginkan oleh pelaku perbuatan dengan maksud untuk mencapai sasaran yang hendak dituju. b. Tujuan Akhir, diwujudkannya perbuatan yang dikehendaki secara bebas c. Lingkungan Perbuatan, segala sesuatu yang secara aksidental mengelilingi atau mewarnai perbuatan

Moral (Cont) Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua golongan : a. Moralitas Objektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana adanya, terlepas dari segala bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya. b. Moralitas Subjektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan perlakuan personal lainnya.

Moral (Cont) Dua kaidah dasar moral adalah : 1. Kaidah Sikap Baik. Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakann dalam bentuk yang kongkret, tergantung dari apa yang baik dalam situasi kongkret itu. 2. Kaidah Keadilan. Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan dengan kadar angoota masing-masing.

1.4. Pengertian Etika Profesi Bartens (1995) menyatakan, kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga anggota kelompok profesi tidak akan ketinggalan zaman.

Pengertian Etika Profesi (Cont) Kode etik profesi merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini perwujudan moral yang hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilainilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Kode etik profesi merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu. Kode etik profesi menjadi tolak ukur perbuatan anggota kelompok profesi. Kode etik profesi merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya

1.4. Fungsi Kode Etik Profesi Mengapa kode etik profesi perlu dirumuskan secara tertulis? Sumaryono (1995) mengemukakan 3 alasannya, yaitu : a. Sebagai Sarana Kontrol Sosial b. Sebagai Pencegah Campur Tangan Pihak Lain c. Sebagai Pencegah Kesalahpahaman dan Konflik Kelemahan Kode Etik Profesi a. Idealisme terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional, sehingga harapan sangat jauh dari kenyataan. Hal ini cukup menggelitik para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi tidak lebih dari pajangan tulisan berbingkai.

b. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesional. Rupanya kekurangan ini memberi peluang kepada profesional yang lemah iman untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya. Prinsip dasar didalam etika profesi : a. Prinsip standar Teknis, profesi dilakukan sesuai keahlian b. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan ketekunan c. Prinsip tanggung jawab profesi, melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional

d. Prinsip kepentingan publik, menghormati kepentingan publik e. Prinsip Integritas,menjunjung tinggi nilai tanggung jawab profesional f. Prinsip Objektivitas, menjaga objektivitas dalam pemenuhan kewajiban g. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi h. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

Latihan Soal Pertemuan I 1. seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya dikenal dengan istilah : a. Budaya b. Etika e. Politik c. Moral d. Norma 2. Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur perilakunya adalah definisi dari : a. Moral b. Etika c. Etiket d. Norma

Latihan Soal Pertemuan I 2. Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur perilakunya adalah definisi dari : a. Moral b. Etika c. Etiket d. Norma 3. Moralitas seseorang ditentukan oleh komponen-komponen dibawah ini : a. Motivasi, Tujuan Akhir dan Lingkungan Perbuatan b. Motivasi dan Tujuan Akhir c. Motivasi, Hasil Yang diraih, Situasi dan Kondisi d. Niat, Pekerjaan dan Situasi Perbuatan

Latihan Soal Pertemuan I 3. Moralitas seseorang ditentukan oleh komponen-komponen dibawah ini : a. Motivasi, Tujuan Akhir dan Lingkungan Perbuatan b. Motivasi dan Tujuan Akhir c. Motivasi, Hasil Yang diraih, Situasi dan Kondisi d. Niat, Pekerjaan dan Situasi Perbuatan 4. Magnis Suseno Berpendapat bahwa untuk mengukur baik buruknya sebuah perbuatan didasarkan pada : a. Adat Istiadat b. Kebiasaan c. Kebudayaan d. Kesepakatan Masyarakat

Latihan Soal Pertemuan I 4. Magnis Suseno Berpendapat bahwa untuk mengukur baik buruknya sebuah perbuatan didasarkan pada : a. Adat Istiadat b. Kebiasaan c. Kebudayaan d. Kesepakatan Masyarakat 5. Sumaryono (1995) membedakan moral kedalam dua golongan yaitu : a. Moral Objektif dan Moral Perbuatan b. Moral Baik dan Moral Buruk c. Moral Objektif dan Moral Subjektif d. Moral Ucapan dan Moral Perbuatan

Latihan Soal Pertemuan I 5. Sumaryono (1995) membedakan moral kedalam dua golongan yaitu : a. Moral Objektif dan Moral Perbuatan b. Moral Baik dan Moral Buruk c. Moral Objektif dan Moral Subjektif d. Moral Ucapan dan Moral Perbuatan 1. Ilmu yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu yang mempelajari tentang adat kebiasaan dikenal dengan istilah : a. Budaya b. Etika e. Politik c. Moral d. Norma