MENAFKAHI KELUARGA BAGIAN DARI SADAQAH YANG MENDAPAT PAHALA DARI ALLAH SWT Oleh : Mustari, S.Ag, MA

dokumen-dokumen yang mirip
RASULULLAH SAW MEMERINTAHKAN MELAKUKAN AMALAN YANG MAMPU DILAKUKAN (SESUAI DENGAN KEMAMPUAN) Oleh : Mustari, S.Ag, MA I.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

ALLAH MENCABUT ILMU DENGAN MEWAFATKAN ULAMA Oleh: Mustari, S.Ag, MA I. PENDAHULUAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

TIGA GOLONGAN YANG MENDAPAT DUA PAHALA Oleh : Mustari S.Ag, MA I. PENDAHULUAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

AWAL MULA DISYARIATKANNYA BERTAYAMMUM Oleh : Mustari, S.Ag, MA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BACAAN AL-QUR AN YANG DIAMALKAN NABI SAW PADA PELAKSANAAN SHALAT SUBUH SETIAP HARI JUM AT Oleh : Mustai, S.Ag, MA I. PENDAHULUAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

DUA MACAM JUAL-BELI DAN DUA CARA BERPAKAIAN YANG DILARANG Oleh : Mustari, S.Ag, MA I. PENDAHULUAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TANDA-TANDA HARI KIAMAT Oleh : Mustari, S.A, MA I. PENDAHULUAN

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

ANAK YANG MENINGGAL DI MASA KECIL AKAN MENJADI JALAN SANG IBU MASUK SORGA Oleh : Mustari, S.Ag, MA

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

SHALAT HARI RAYA HARUS DIHADIRI OLEH SELURUH KAUM MUSLIMIN TERMASUK WANITA PINGITAN DAN WANITA HAID Oleh : Mustari, S.Ag, MA I.

ALLAH MENGHARAMKAN TERJADINYA PERANG DI KOTA MAKKAH SETELAH PENAKLUKAN OLEH RASULULLAH Oleh : Mustari, S.Ag, MA I. PENDAHULUAN

MENSUCIKAN NAJIS MUKHAFFAFAH (KENCING BAYI) Oleh : Mustari, S.Ag, MA

TUNTUNAN DAN DO A JIMA Oleh : Mustari, S.Ag MA

SESUATU YANG MERAGUKAN AKAN MEJERUMUSKAN KEPADA HAL-HAL YANG HARAM Oleh : Mustari, S.Ag, MA

BAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT. sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut:

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Hadits-hadits Shohih Tentang

TAKHRI<J DAN I TIBA<R HADIS

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Membatalkan Shalat Witir

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Syarah Istighfar dan Taubat

HADITS-HADITS PENDEK

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

HADITS-HADITS PENDEK

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM. Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Peringatan Terhadap Sebagian Hadits Tentang Tetangga yang Dinisbatkan Kepada Nabi حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

Keutamaan Bekerja (Berproduksi) dalam Islam

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ع ا ت ش ي ش ج ع اى ث ي ص ق اه : ي غ ي اىص غ ي ش ع ي ا ىن ث ي ش و ا مل اس ع ي ا ىق اع ذ و ا ىق ي ي و ع ي ا ىن خ ي ش. اىثخاسي 727 7:

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

KHITHBAH. Bahwa Nabi a melamar Aisyah i kepada Abu Bakar y HR. Bukhari Juz 5 : 4793.

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat

Penakwilan ini sesuai dengan sejumlah riwayat yang ada dari Ibnu Abbas dan yang lainnya :

BAB IV ANALISIS SANAD DAN MATAN HADITS TENTANG SYAFAAT PENGHAFAL AL-QUR AN

Transkripsi:

MENAFKAHI KELUARGA BAGIAN DARI SADAQAH YANG MENDAPAT PAHALA DARI ALLAH SWT Oleh : Mustari, S.Ag, MA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hadis adalah bayan terhadap al-qur an dalam menterjemahkan aturanaturan agama Islam agar dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan manusia sebagai mahluk yang bermasyarakat. Hadis yang akan diteliti adalah hadis yang menjelaskan larangan berwasiat terhadap peruntukan harta yang dimiliki melebihi sepertiga, bahkan dianjurkan agar harta tersebut diwariskan kepada anak atau ahli waris, karena jauh lebih baik meninggalkan anak-anak yang berkecukupan dari pada meninggalkan anak-anak yang serba berkekurangan, karena dapat menjadi fitnah yang berakibat buruk pada dirinya dan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan perintah Allah dalam QS. Al-Nisa (4) ayat 9; Terjemahnya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. 1 Kandungan hadis yang sedang diteliti menjadi penguatan terhadap ayat al- Qur an tersebut, dengan menyatakan bahwa memberi nafkah yang baik terhadap anak dan isteri adalah merupakan ibadah disisi Allah Swt., termasuk sekiranya 1 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan terjemah, (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), h. 101

1 suapan yang diberikan ke mulut isteri itupun bernilai sadaqah yang akan mendapat pahala disisi Allah Swt. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka ditetapkanlah rumusan masalah yang akan menjadi acuan pembahasan makalah ini dalam rangka untuk menelusuri bagaimana kualitas hadis yang menjelaskan tentang Larangan berwasiat terhadap harta melebihi sepertiga, karena harta itu adalah hak ahli waris, dan member nafkah kepada anak dan isteri adalah termasuk sadaqah yang mendapat pahala dari Allah Swt.. Dalam rangka terarah dan sistimatisnya pembahasan makalah ini maka ditetapkan sub-sub rumusan masalah yang akan menajadi tahapan pembahasan sebagai berikut : 1. Bagaimana takhrij hadis tentang Larangan Allah Swt., berwasiat melebihi sepertiga dari harta yang dimiliki? 2. Bagaimana I tibar sanad hadis tentang Larangan Allah Swt., berwasiat melebihi sepertiga dari harta yang dimiliki? 3. Bagaimana kandungan hadis tentang Larangan Allah Swt., berwasiat melebihi sepertiga dari harta yang dimiliki?

2 II. PEMBAHASAN A. Takhrij Hadis Kegiatan takhrij al-hadis dalam penelitian hadis yang dilakukan menggunakan metode menelusuri kata-kata dalam matan hadis dengan alat bantu kamus hadis al-mu jam al-mufahras li Alfazh al-hadis al-nabawi. Dalam rangka menemukan matan hadis berikut : ن م أ... )) ته ا ن م ا ن ن ت ت ب ن ن ن ت ت غ ي ب ا ل ن ن ع ل ي ن أ ن... (( Kata yang ditelusuri adalah kata أ ن yang terdapat dalam matan hadis, dan berdasarkan hasil penelurusan tersebut diperoleh data bahwa hadis tersebut berada pada; (1) Shahih al-bukhari Kitab al-iman Bab 41, Kitab al-jana iz Bab 36, Kitab al-maghazi Bab 77, Kitab al-mardhaa Bab 16, Kitab al-farai id Bab 6; (2) Shahih al-muslim Kitab al-wasiat Bab 5; (3) Sunan Abu Daud Kitab al- Wasiat Bab 3; (4) Sunan al-turmuzi Kitab al-wasiat Bab 1; (5) Muaththa Malik Kitab al-wasiat Bab. 4 2 Dari data-data yang telah dikemukakan ini diperolehlah susunan sanad dan matan hadis berikut ini : 1. Riwayat Imam al-bukhari ع ام ن ن د ع ن ن ن ت ن ت صحيح بخاري - ٥٤ ندث ت ا نا ن ا ال أ ن خب ت ا ي ن ع ن ز ل ن يي ا ل ندث ل ن ال ع ل ي ن نا ا أ ن أ ن خب ت أ نن ر ل ل ن ص ل نى ل ن ن أ ن د 3 ن م أ ن ت ب ن ت غ ي ب ا ن ل ن ع ل ي ن أ ن ته ا ن م ا ن 2 Arnold John Wensinck, et al, Concordance et Indices De La Tradition Musulmane, diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab oleh Muhammad Fu ad Abd. al-baqy dengan judul al-mu jam al-mufahras li Alfazh al-hadits al-nabawi, (Leiden: E.J. Brill, 1967), Jilid 1, h. 16 3 Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Mughirah al-ja fi ibn Bardizbah al- Bukari, Shahih Bukhari juz.1, (Semarang: Maktab Toha Putra), h. 20

3 Terjemahnya : Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah menceritakan kepadaku 'Amir bin Sa'd dari Sa'd bin Abu Waqash bahwasanya dia mengabarkan, bahwa Rasulullah Saw.,bersabda: "Sesungguhnya, tidaklah kamu menafkahkan suatu nafkah yang dimaksudkan mengharap wajah Allah kecuali kamu akan diberi pahala termasuk sesuatu yang kamu suapkan ke mulut istrimu". صحيح بخاري - ٦٢٣٦ ندث ت ا نا م ي د زي ندث ت ا ني ان ندث ت ا ز ل ن زي ال أ ن خب ت ن ع ام ن ن ن د أ ي ال ع ل ي ن ناا ع ن أ م نضت ب ن م ض ا أ ن ي ن ت م ن ع ل ى نم ن أ ا ن ن ب ز ص ل نى ل ن ن ت ت أ أ ص ندق ث ت ل ث ن ي م ا ل ل ن ي ت د ن ت ل نت ي ا ر ل ل ن نن ل م ا ك ث ري ي ن س ي ث ن ال ال ت ل نت ا نشط ن ال ت ل نت ث ت زل ث ال ث ت زل ث ك ب ري ن نن ت نكت د ك أ نغ ي اء خ ي ن ت م ن أ نن ت ت ن ت ك ه ن ع ا ي ت ت ن ن ناس ن ن ت ن ت ن أ ن ع ل ي ن ته ا ن ل ز نم ت ن ت ه ا ج ت ت ال ن ت ل نف ت ن د ي ت ت ت نم ع م ل ن م أ ت ل نت ي ا ر ل ل ن آأ خ ل نف ع ن ن ل يد ن ل ن ن نزد ند ر ن ت د ر ن أ نن ت ل نف ت ن د ي ن ي ت نت أ ن ت م ي ض ن ع ل ي ن ل ن أ نن م ا ب ن آخ ن ن نب ائ س ن د ن خ ن ي ت ن ث ي ر ل ل ن ص ل نى ل ن 4 ن يي ال ني ان ن د ن خ ن ر م ن ع ام Terjemahnya : Telah menceritakan kepada kami al-humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami al-zuhri mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash dari ayahnya mengatakan; Aku pernah sakit parah di Makkah hingga rasanya berada di ujung kematian. Kemudian Rasulullah Saw., menjengukku. Maka Saya bertanya; 'Wahai Rasulullah, saya mempunyai harta yang melimpah ruah, dan tak ada yang mewarisiku selain anak perempuanku bagimana kalau aku sedekahkan dua pertiganya? ' Nabi menjawab: "jangan". Saya bertanya lagi; 'Bagaimana kalau separoh? ' Nabi menjawab: "jangan". Saya tanyakan lagi; 'Bagaimana kalau sepertiganya? ' Nabi menjawab: "Sepertiga itu banyak, Sesunguhnya jika engkau tinggalkan anakmu dalam keadaan berkecukupan, itu lebih baik bagimu daripada kamu tinggalkan mereka dengan kondisi papa sehingga meminta-minta kepada orang lain, dan sekali-kali tidaklah engkau memberi nafkah, melainkan kamu diberi pahala sampai berupa 4 Ibid, Juz.8, h. 5

4 suapan yang engkau angkat kedalam mulut isterimu." Maka saya berkata; 'Wahai Rasulullah, apakah aku tetap tinggal (di Makkah dan meninggalkan) hijrahku? ' Nabi menjawab: "Sekali-kali kamu tidak akan tertinggal setelahku kemudian kamu beramal shalih dengan mengharap wajah Allah kecuali akan menambah bagimu ketinggian dan derajat, Bisa jadi dengan kamu tetap tinggal (di Makkah) setelahku akan mendatangkan manfaat bagi suatu kaum dan mencelakakan yang lainnya." tetapi nasib tragis menimpa Sa'ad bin Khaulah yang menemui ajalnya di Makkah. Rasulullah Saw., sempat memintakan rahmat dan ampunan untuknya. Sufyan mengatakan ' Sa'd bin Khaulah adalah lakilaki dari bani Amir bin Lu`ai. صحيح بخاري ن ن د أ ن - ١٢١٣ ندث ت ا ع ب ن د ل ن ن ي ف أ ن خب ت ا م ا ع ن ن ه اب ع ن ع ام ع ن ال د ن ع ام نج ر ض ي ل ن ع ل ي ن ل ن ي ت ي ك ان ر ل ل ن ص ل نى ل ن ناا ع ن أ ن ت ي ث ن ي ن ند ت ل غ م ن ن أ ا ذ م ال ن د ع م ن نت ند ت ل نت أ أ ص ندق ث ت ل ث ن ي م ا ل ال ت ل نت ا نشط ن ت ال ث ن ال ث ت زل ث ث ت زل ث ك ب ري أ ن ك ث ري ن أ نن ذ ر ر ث ت ت أ نغ ي اء خ ي ن ت م ن أ نن ذ ر ن ع ا ي ت ت ن ن ناس ن ن ت ن ت ت ب ن ت غ ي ب ا ن م أ ت ل نت ي ا ر ل ل ن أ خ ل نف ت ن د أ ن صح ا ن ل ن ن أ ن ب ا ن م ا ن ال ن ن ت ل نف ت ت ت نم ع م ل ص اا ا ن نزد ند د ر ر ن ت ث ن ل ن أ نن ت ل نف ن ج ت ه ن ت ند ن ع ل ى أ نع ا ب ن ي ت نت أ ن ت م ي ض ن آخ ن ل نه ن أ ن مض ل ن صح ا ن 5 ع ل ي ن ل ن أ نن م ا ب ن ن نب ائ س ن د ن خ ن ي ت ن ث ي ر ل ل ن ص ل نى ل ن Terjemahnya : Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah Saw., pernah mengunjungiku pada hari Haji Wada' (perpisahan) saat sakitku sudah sangat parah, lalu aku berkata: " Sakitku sudah sangat parah (menjelang kematianku) dan aku banyak memiliki harta sedangkan tidak ada yang akan mewarisinya kecuali anak perempuanku. Bolehkah aku menyedekahkan sepertiga dari hartaku ini?. Beliau menjawab: "Tidak boleh". Aku katakan lagi: "Bagaimana kalau setengahnya?". Beliau menjawab: "Tidak boleh". Kemudian Beliau melanjutkan: "Sepertiga dan sepertiga itu sudah besar atau banyak. Sesungguhnya kamu bila meninggalkan ahli warismu dalam keadaan 5 Ibid, Juz.2, h. 82

5 berkecukupan (kaya) itu lebih baik dari pada kamu meninggalkan mereka serba kekurangan sehingga nantinya mereka meminta-minta kepada manusia. Dan kamu tidaklah menginfaqkan suatu nafaqah yang hanya kamu hanya niatkan mencari ridha Allah kecuali kamu pasti diberi balasan pahala atasnya bahkan sekalipun nafkah yang kamu berikan untuk mulut isterimu". Lalu aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah aku diberi umur panjang setelah sahabat-sahabatku?. Beliau berkata,: "Tidaklah sekali-kali engkau diberi umur panjang lalu kamu beramal shalih melainkan akan bertambah derajat dan kemuliaanmu. Dan semoga kamu diberi umur panjang sehingga orang-orang dapat mengambil manfaat dari dirimu dan juga mungkin dapat mendatangkan madharat bagi kaum yang lain. Ya Allah sempurnakanlah pahala hijrah sahabat-sahabatku dan janganlah Engkau kembalikan mereka ke belakang". Namun Sa'ad bin Khaulah membuat Rasulullah Saw., bersedih karena dia akhirnya meningal dunia di Makkah. صحيح بخاري ن اع ي أ ن خب ت ا ل م ن أ - ٥٢٣٦ ندث ت ا م ى ن ندث ت ا ع ب ن د ن ل ي ل ن ع ب ن د ل ن ي ي ت د ن م ن ل ن ع ل ي ن ن د ع ن أ ا ل اء ا ر ل ل ن ص ل نى ل ن ن ز ل ن زي ع ن ع ام ن ت ل نت ند ز م نج ن د ع ت ل نت ت ل غ م ا ت ى أ ا ذ م ا ل ي ث ن ا نشط ن ال ت ل نت ث ت زل ث ال ث ت زل ث ك ث ري أ نن د ع ر ث ت ت ث ت ل ث ي م ا ل ا ل ت ل نت أ أ ص ندق ن م ن أ نن ذ ر ن ع ا ي ت ت ن ن نا س ن ن ل ن ن أ ن ت ت ت ب ن ت غ ي ب ا ن أ نغ ي اء خ ي ن ت 6 ن م أ ع ل ي ن ته ا ن م ا ن Terjemahnya : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah telah mengabarkan kepada kami al-zuhri dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata; Rasulullah Saw.,pernah datang menjengukku ketika aku sedang menderita sakit keras yaitu ketika Haji Wada', maka aku berkata; "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah, seperti yang telah anda lihat saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta, sementara saya hanya memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" beliau bersabda: "Jangan." Saya bertanya lagi; "Kalau begitu, bagaimana jika separuhnya?" beliau menjawab: "Jangan", Tanyaku lagi; "Kalau begitu bagaimana kalau sepertiganya? Beliau menjawab: Sepertiga pun sudah banyak, sebenarnya jika kamu 6 Ibid, Juz.7, h. 9

6 meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta-minta kepada orang lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk mencari ridla Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala lantaran dari nafkah pemberianmu itu, hingga sesuap makanan yang kamu suguhkan ke mulut istrimu." 2. Riwayat Imam Muslim صحيح مسل ت نم يم ي ي ه اب ن ن ت ن د ع ن ن ع ن ع ام - ٣٠٧٦ ندث ت ا ن ن ن ز أ ن خب ت ا ن ي ت نج ن د ع أ ن ي ن م ن ل ن ع ل ي ن ن د ع ن أ ا ل ع اد ن ر ل ل ن ص ل نى ل ن ت ل م ن ع ل ى ت ل نت ي ا ل ل ن ت ل غ م ا ت ى م ن ن ن أ ا ذ م ا ل ي ث ن نم ن ر ث ت ل ث ي م ا ل ا ل ال ت ل نت أ أ ص ندق ش ط ن ال ث ت زل ث ث ت زل ث ك ث ري د أ أ ص ندق ن م ن ن ت غ ي ن أ نن ذ ر خ ي ن ت أ نن ع ا ي ت ت ن ن س ت ت ت ت ب ن ر ث ت ت أ نغ ي اء ذ ر ن نا س ن أ ن ب ا ن ل ز نم ن ل ه ا ل ل ن أ خ ل نف ت ن د ن م أ ال ت ل نت ي ا ر ب ا ن ل ن ن ل ن ن ن ت ل ن ف ع م ل ت ب ن ت غ ي ن ل ن ن نزد ند د ر ر ن ت أ ن صح ا ا ل ت ت ت نم ج ت ه ن ع ل ى أ ن ت م ي ض ن آخ ن ل نه ن أ نم ض ل ن صح ا ن ت ند ن ت ل نف ن ي ت ن ت أ نن ت ي نب ائ س ن د ن ا ل ر ث ى ل ل ن م ن نع ا ب ن ن ع ل ي ن خ ن ر ل ن ص ل نى ل ن أ 7 ب ن Terjemahnya : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Taimi telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata, "Pada saat haji wada', Rasulullah Saw.,datang menjengukku yang sedang terbaring sakit, lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah seperti yang telah anda lihat saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta, dan saya hanya memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" beliau bersabda: "Jangan." Saya bertanya lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau menjawab: "Jangan, tapi sedekahkanlah sepertiganya saja, dan sepertiganya pun sudah banyak. Sebenarnya jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta minta kepada orang lain. 7 Imam Abi Hasan Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, Juz.3, (Semarang: Maktab Dahlan, Indonesia), h. 1250

7 Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk mencari ridla Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala karena pemberianmu itu, hingga sesuap makanan yang kamu suguhkan ke mulut isterimu juga merupakan sedekah darimu." Sa'ad berkata, "Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apakah saya masih tetap hidup, sesudah teman-teman saya meninggal dunia?" beliau menjawab: "Sesungguhnya kamu tidak akan panjang umur kemudian kamu mengerjakan suatu amalan dengan tujuan untuk mencari ridla Allah, kecuali dengan amalan itu derajatmu akan semakin bertambah, semoga kamu dipanjangkan umurmu sehingga kaum Muslimin mendapatkan manfaat darimu dan orang-orang menderita kerugian karenamu. Ya Allah sempurnakanlah hijrah para sahabatku dan janganlah kamu kembalikan mereka kepada kekufuran, akan tetapi alangkah kasihannya Sa'd bin Khaulah." Sa'd berkata, "Kemudian Rasulullah Saw., mendo'akannya agar ia meninggal di kota Makah." 3. Riwayat Imam Abu Daud د د أ - ٢٤٨٠ ندث ت ا ع ث نم ا ن ن أ ي ن ب ن أ خ ل ف ا ندث ت ا ني ا ن ع ن ز ل ن يي ع ن ي م ض ا ا ل أ خ ل ف ب ن ث ن ت ن ا أ ن ى ت اد ا ل ي ن د ع ن أ م ن ن ع ام ك ث ري نن ت ت ن ي ث ن ل ن ت ال ي ا ر ل ل ن ل م ا ي ن س ع ل ي ن ر ل ل ن ص ل نى ل ن ال ث ت زل ث ث ت زل ث ك ث ري ن أ نن أ أ ص ندق ا ث ت زل ث ت ن ال ال ب ا نشط ن ال ال ب ا ث ت زل ث ن م ن أ نن د ع ه ن ع ا ي ت ت ن ن نا س ت ن ت ن أ ن ن ت ت ن ت ك ر ث ت ت أ نغ ي اء خ ي ن ت ال ن نن ت ل ن نف ج ت ن م أ ت ل نت ي ا ر ل ل ن أ ت ل نف ع ن ن ب ا ن ل ز نم ت ن ت ه ا ل ن ن ر ن ت د ر ل ن أ نن ت ل ن ف ع م ل ص اا ا ي د ن ل ن ت ن لد د ت ن د ي ت ت ت نم ت ند ن نت أ ن ت م ي ض ن آخ ن ث ن ا ل ل نه ن أ نم ض ل ن صح ا ن ج ت ه ن ع ل ى ي ت 8 أ نن م ا ب ن ع ل ي ن ل ن نب ائ س ن د ن ي ت ن ث ي ل ل ن ص ل نى ل ن نع ا ب ن ن خ ن ر أ Terjemahnya : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah?, serta Ibnu Abu Khalaf, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri, dari Amir bin Sa'd, dari ayahnya, ia berkata; Sa'd terkena suatu penyakit, Ibnu Abu Khalaf berkata; di Mekkah. Kemudian lafazh mereka sama; hampir meninggal karena penyakit tersebut, kemudian 8 Abu Daud Sulaiman ibn al-asyas ibn Ishaq ibn Basyir ibnsyihad ibn Amr ibn Amran al- Azdi al-sijsitani, Sunan Abi Daud, Juz.3, (Semarang, PT. Toha Putra), h. 112

8 Rasulullah Saw.,menjenguknya, lalu ia berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki harta yang banyak, dan tidak ada yang mewarisiku selain anak perempuanku, apakah aku boleh bersedekah dengan dua pertiga? Beliau bersabda: "Tidak." Ia berkata; setengah? Beliau bersabda: "Tidak." Ia berkata; sepertiga? Beliau bersabda: "Ya, sepertiga. Dan sepertiga adalah banyak. Sesungguhnya engkau meninggalkan para pewarismu dalam keadaan kaya adalah lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan kekurangan, mereka meminta-minta kepada manusia. Dan sesungguhnya tidaklah engkau berinfak dengan suatu nafkah melainkan engkau diberi pahala karenanya, hingga suapan yang engkau berikan kepada isterimu." Aku katakan; wahai Rasulullah, apakah aku akan tinggal di Mekkah? Beliau berkata: "Sesungguhnya seandainya engkau tertinggal setelahku kemudian engkau beramal shalih dengan mengharapkan wajah Allah niscaya engkau pasti akan bertambah tinggi derajatmu, kemungkinan engkau akan berumur panjang hingga orang-orang mengambil manfaat dengan keberadaanmu, dan orang yang lain akan mendapatkan madharat." Kemudian beliau berkata kepada para sahabatnya: "Ya Allah, sempurnakanlah hijrah para sahabatku, dan jangan Engkau kembalikan mereka kepada kekafiran, akan tetapi Sa'd bin Khaulah akan meninggal di Mekkah." Beliau merasa kasihan terhadapnya. 4. Riwayat Imam al-turmuzi رتمذي ن ن د ن - ٢٠٤٢ ندث ت ا ن أ ع م ندث ت ا ني ا ن ن ع ي ت ي ن ت ع ن ز ل ن يي ع ن ع ام ل ل ن م ن نا ا ع ن أ ا ل م نض ت ع ا م ن ت ن ح م ض ا أ ن ي ن ت ع ل ى نم ن أ ا ن ر ي أ ك ث ري نن ت ت ن ي ث ن ل ن ي ت د ن ت ل ن ت ي ا ر ل ل ن ل م ا ي ن س ع ل ي ن ص ل نى ل ن ت ث ت ل ث ي م ا ل ا ل ت ل نت ا نشط ن ال ت ل نت ا ث ت زل ث ال ا ل ت ل نت ن أ أ ص ي ب ا ل ك ل ي ن ن نن د نع خ ي ن ت م ن ناس ث ت زل ث ث ت زل ث ك ث ري ر ث ت ت أ نغ ي اء أ نن د ع ه ن ع ا ي ت ت ن ن يه ا ن ل ز نم ت ن ت ه ا ل ل ل ن أ خ ل نف ن م أ ال ت ل نت ي ا ر ن ت ن أ ن ن ت ج ت ال ن ن ت ل ن ف ت ن د ي ع م ل ي د ن ل ن ن نزد ند ر ن ت د ر ت ت ت نم ع ن ن ل ن أ نن ت ل ن ف ن ي ت نت أ ن ت م ي ض ن آخ ن ل نه ن أ نم ض ل ن صح ا ن ج ت ه ن

9 ن د ن خ ن ص ل نى ل ن ي ت ن ث ي ر ل ل ن أ نن ع ل ي ن ل ن نب ائ س ت ند ن ع ل ى أ نع ا ب ن ن 9 م ا ب ن Terjemahnya : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari al-zuhri dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari bapaknya dia berkata; Pada tahun Fathu Makkah, aku tertimpa sakit dan aku merasa akan mengalami kematian. Kemudian Rasulullah Saw.,pun menjengukku, maka aku pun berkata pada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta yang banyak, sedangkan tidak ada orang yang akan mewarisiku kecuali anak perempuanku seorang diri. Apakah aku harus berwasiat dengan hartaku seluruhnya?" beliau menjawab: "Tidak." Aku berkata, "Atau duapertiga darinya?" Beliau menjawab: "Tidak." Aku berkata lagi, "Atau setengahnya?" beliau menjawab: "Tidak." Aku berkata lagi, "Kalau begitu, sepertiga darinya?" Akhirnya beliau bersabda: "Sepertiga. Namun, sepertiga adalah jumlah yang banyak. Sesungguhnya, bila kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan adalah lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan fakir dan meminta-minta kepada manusia. Dan tidaklah kamu menginfakkan sesuatu pun, kecuali kamu akan diberi ganjaran pahala, hingga sesuap makanan yang kamu suapkan pada mulut isterimu." Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku telah ditinggalkan dari hijrahku?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya, kamu tidak akan ditinggalkan setelahku, sehingga kamu mengerjakan amalan yang dengannya kamu mengharap wajah Allah, sehingga membuat derajatmu (di sisi-nya) semakin tinggi. Dan semoga sepeninggalmu setelahku nanti, orang-orang dapat mengambil manfaat darimu, dan yang lain mendapat kecelakaan. Ya Allah, terimalah hijrah para sahabatku, dan janganlah Engkau tolak akan kesudahan mereka." Akan tetapi Al Ba`is Sa'd bin Khaulah, Rasulullah Saw.,telah mewarisinya, agar ia dapat meninggal di Makkah. 5. Riwayat Imam Malik dalam Muwaththa م ا ندث م طأ ما - ١٢٥٨ اء ن ر ل ل ن ص ل نى ند ت ل غ ن ر ل ل ن أ ي أ ن ا ل ه اب ع ن ع ام د نا ا ع ن ن ن ن أ ع ن ن ي ت د ن ع ا م نج ن د ع م ن نت ند ت ل نت ي ا ل ن ع ل ي ن ل ن ث ت ل ث ي م ا ل ن ن ن م ا ت ى أ ا ذ م ا ل ي ث ن ت ل أ أ ص ند ق 9 Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saura ibn Musa ibn Dhahar al-sulami al-bughi al-tirmidzi, Sunan Tirmidzi, juz.3, (Semarang, Maktab Dahlan Indonesia), h. 291

10 ل ن ت ل نت ا نشط ن ال ث ن ا ل ر ل ل ن ص ل نى ل ن ع ل ي ن ال ر ل ل ن ص ل نى ل ن ع ا ي ت ت ن ن ن ل ن ث ت زل ث ث ت زل ث ك ث ري أ نن ذ ر ر ث ت ت أ نغ ي اء خ ي ن ت م ن أ نن ذ ر ن ع ل ي ن ن م أ ال ن م ا ن ن ت ت ب ن ن ن ت ت غ ي ب ا ل ن ن أ ن ن ناس ن ن ل ن ع ل ي ن ت ل نت ي ا ر ل ل ن أ أ خ ل نف ت ن د أ ن صح ا ت ا ل ر ل ل ن ص ل نى ل ن ن م ع م ل ص اا ا نزد ند د ر ر ن ت ل ن أ نن ت ل ن ف ن ي ت نت أ ن ت ت ل نف ت ت ت نم ج ت ه ن د نب ائ س ن آخ ن ل نه ن أ نم ض ل ن صح ا ن ع ل ى أ نع ا ب ن ن ت ند ن ي ض ن 10 ل ن أ نن م ا ب ن ع ل ي ن ن خ ن ي ت ن ث ي ر ل ل ن ص ل نى ل ن Terjemahnya : Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqqas dari Bapaknya berkata; "Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam mengunjungiku pada peristiwa Haji Wada', karena saat itu saya sakit keras. Saya berkata; 'Wahai Rasulullah, saat ini saya sakit keras dan saya memiliki banyak harta, namun tidak ada yang mewarisiku kecuali seorang anak perempuanku, apakah saya bersedekah dengan dua pertiga hartaku? ' Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam bersabda; 'Jangan, ' saya bertanya; 'Ataukah setengahnya? ' Beliau bersabda: 'Jangan, ' kemudian Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sepertiga. Sepertiga itu sudah banyak. Kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka miskin lalu meminta-minta manusia. Tidaklah engkau infaqkan hartamu dengan mengharapkan ridha Allah kecuali engkau akan diberi pahala hingga apa yang kau berikan ke mulut isterimu." Sa'd bin Abu Waqqas berkata, "Saya berkata; "Wahai Rasulullah, apakah saya boleh tinggal di Makkah setelah temantemanku pergi?" Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sekalipun kamu tetap tinggal di Makkah, dan kamu beramal shalih, niscaya akan bertambah kemuliaan dan kehormatanmu. Bisa jadi dengan kamu tinggal di dalamnya akan mendatangkan manfaat bagi suatu kaum dan mencelakakan yang lainnya. Ya Allah, muluskan perjalanan hijrah para sahabatku, jangan Kau surutkan (semangat) mereka." Tetapi nasib tragis menimpa Sa'd bin Khaulah, ia menemui ajalnya di Makkah. Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam sempat memintakan rahmat dan ampunan untuknya." 10 Abu Abdullah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abi Amir ibn Amr bin Harits ibn Gaiman ibn Kutai Ibn Amr ibn Harits Al-Asbahi, Tanwiru al-hawalik (Syarah Muaththa ) Juz.3, (Semarang: Maktab Toha Putra), h. 230

11 Seteleh dilakukan penelusuran berdasarkan data hadis yang ditunjuk kamus hadis (al-mu jam), ternyata ada satu hadis riwayat Imam Bukhari yang tidak diketemukan oleh penulis yaitu pada Kitab Maghazi, nomor bab 77, diduga penyebabnya karena kitab yang digunakan penulis adalah cetakan Indonesia yang tidak sesuai dengan data yang ditunjuk oleh kamus. B. I tibar Sanad Hadis Untuk memperjelas kualitas hadis yang sementara diteliti, perlu melakukan I tibar al-sanad yakni untuk mempelihatkan para periwayat yang terlibat dalam rangkaian sanad hadis melalui skema sanad hadis, sekaligus untuk menunjukkan persambungan setiap sanad hingga sampai kepada Nabi Saw., yang selanjutnya dapat diketahui status hadis yang dikaji, apakah berstatus sebagai hadis mutawatir atau hadis ahad, bahkan diketahui pula kedudukannya sebagai hadis shahih ataupun dha if. Melalui skema yang dibuat sehingga menunjukkan gambaran persambungan sanad suatu hadis, disertai lambang periwayatan yang digunakan oleh periwayat hadis, disamping itu melalui skema tersebut akan terlihat pula ada atau tidak adanya muttabi (sanad pendukung), maupun syahid (sanad pendukung dari golongan sahabat).

سفيان بن عبينه شعيب عبدالعزيز بن عبدهللا ابرهيم بن سعد ابن ابي عمر ابن ابي خلف عثمان ابن ابي سيبه الحميدي الحكم بن نافع عبدهللا بن يوسف موسي بن اسما عيل يحي بن يحي التميمي 12 SKEMA SANAD HADIS رسول اهلل صل اهلل عليه وسلم / ال كان ال / خرب ا سعيد بن ابي وقا ص ع عامربن سعيد ال دث ا ع الزهري / ابي شهاب ع خرب ا ع ع دث ا مالك )موطا( ا دث ا خرب ا دث ا خرب ا ال دث ا دث ا دث ا و دث ا دث ا دث ا دث ا دث ا دث ا دث ا مسلم البخاري ابو داود الترمذي

13 Pada skema di atas juga diketahui bahwa tahammul ada al-hadis (lambang yang digunakan para periwayat hadis) yang digunakan perawi hadis bervariasi, yakni haddatsana, qala haddatsana, haddatsani, qala haddatsani, akhbarana, qala kana, qala, dan an. Ini menunjukkan bahwa perawi hadis menggunakan metode yang berbeda-beda. Dari skema sanad hadis tersebut tampak dengan jelas bahwa dari delapan jalur yang ada dari lima orang mukharrij menunjukkan bahwa : 1. Al-Zuhri adalah nama lain dari Ibnu Syihab atau dengan kata lain bahwa nama Al-Zuhri dan Ibnu Syihab adalah nama orang yang sama. 11 2. Sanad hadis pada riwayat Imam Bukhari, jalur; (1) Al-Hakam bin Nafi' (2) Syu'aib (3) Al-Zuhri (4) 'Amir bin Sa'd (5) Sa'd bin Abu Waqash 3. Sanad hadis pada riwayat Imam Bukhari, jalur; (1) Al-Humaidi (2) Sufyan (3) al-zuhri (4) Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash (5) Sa'd bin Abi Waqqash 4. Sanad hadis pada riwayat Imam Bukhari, jalur; (1) 'Abdullah bin Yusuf (2) Malik (3) Ibnu Syihab (4) 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash (5) Sa'd bin Abi Waqqash 5. Sanad hadis pada riwayat Imam Bukhari, jalur; (1) Musa bin Isma'il (2) Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah (3) al-zuhri (4) Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash (5) Sa'd bin Abi Waqqash 6. Sanad hadis pada riwayat Imam Muslim, jalur; (1) Yahya bin Yahya At Taimi (2) Ibrahim bin Sa'd (3) Ibnu Syihab (4) 'Amir bin Sa'd (5) Sa'd bin Abi Waqqash 7. Sanad hadis pada riwayat Imam Abu Daud, jalur; (1) Utsman bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu Khalaf, (2) Sufyan (3) al-zuhri (4) Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash (5) Sa'd bin Abi Waqqash 11 Lihat, Ahmad Ibn Hajar al-asqalani, Tahzib al-tahzib, (Beirut Libanon)

14 8. Sanad hadis pada riwayat Imam al-turmuzi, jalur; (1) Ibnu Abu 'Umar (2) Sufyan bin 'Uyainah (3) al-zuhri (4) Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash (5) Sa'd bin Abi Waqqash 9. Sanad hadis pada riwayat Imam Malik (Muwaththa ), jalur; (1) Malik (2) Ibnu Syihab (3) 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqqas (4) Sa'd bin Abi Waqqash Melalui skema sanad tersebut dapat diketahui bahwa terdapat adanya beberapa muttabi yaitu; (1) Sufyan bin 'Uyainah muttabinya ada empat yaitu; Syuaiba, Malik, Abd al-aziz bin Abdullah, dan Ibrahim bin Sa d. (2) Ibnu Abi Umar muttabinya ada tiga yaitu; Ibnu Abi Khalaf, Utsman Ibnu Abi Syaibah, dan al-hamidi. Sanad dari seluruh mukharrij tersebut yang melalui delapan jalur sanad kesemuanya bertemu pada tabaqah ketiga yaitu al-zuhri dari Amir bin Sa id dari Sa id bi Abi Waqash hingga sampai pada Nabi Saw. Jika diperhatikan skema sanad hadis tersebut menunjukkan bahwa hadis tersebut dari segi kualitas jumlah periwayat, hadis ini dapat digolongkan sebagai hadis Gharib sebab hanya ada satu orang sahabat yang meriwayatkan hadis tersebut, Sa id bin Abi Waqash. C. Penelitian Hadis Berdasarkan kegiatan takhrij dari seluruh jalur sanad dapat diketahui bahwa semua berstatus sebagai hadis marfu, karena sahabat (sanad terakhir) menyandarkan kepada Nabi Saw. Dengan menyatakan: menyaksikan, mendengar langsung perkataan Nabi Saw., hal ini menunjukkan bahwa matan hadis tersebut berasal dari perbuatan dan ucapan Nabi Saw. 1. Penelitian Sanad Dalam kegiatan penelitian sanad ini dilakukan penilaian pada salah satu jalur sanad yang dipilih, dengan mengemukakan pendapat ulama hadis terhadap

15 setiap periwayat yang terlibat dalam periwayatan hadis, baik dari segi nama gurunya (tempat menerima hadis), dan nama muridnya (orang yang menerima hadis dari padanya), maupun komentar para kritikus hadis tentang kredibilitas (pujian atau celaan) atasnya. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan perbandingan terhadap jalur sanad periwayat lain yang meriwayatkan hadis yang diteliti. Untuk penelitian ini dipilih salah satu jalur sanad yakni Riwayat al- Turmuzi, dengan pertimbangan bahwa dari lima mukharrij terhadap hadis yang diteliti al-turmuzi menempati peringkat keempat sesudah Bukhari menurut penilaian ulama hadis. Sanad hadis yang diteliti adalah sanad riwayat al-turmuzi melalui Ibnu Abu 'Umar, Sufyan bin 'Uyainah, al-zuhri, Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash, Sa'd bin Abi Waqqash. Sa'd bin Abi Waqqash sebagai sanad yang berstatus sebagai sanad terakhir yang berstatus sahabat tidak akan diteliti dan diberi penilaian atasnya, karena pendapat para ulama hadis menyatakan bahwa kalangan sahabat diyakini tsiqah dan dhabith. Sedangkan Imam al-turmuzi sebagai mukharrij, tidak pula diberi penilaian atasnya, karena ulama juga telah bersepakat atas keadilan dan ke-dhabiht-an para mukharrij. Dengan demikian nama-nama dalam sanad riwayat al-turmuzi yang akan diteliti tentang kredibilitasnya adalah Ibnu Abu 'Umar, Sufyan bin 'Uyainah, al-zuhri, Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash dengan rincian sebagai berikut; 1) Ibnu Abu 'Umar a) Nama lengkapnya : Muhammad bin Yahya bin Abu 'Umar; Tabi al-atba (kalangan tua); Hidup di kota Marur Rawdz, wafat tahun 243H b) Kuniyahnya : Abu Abdullah c) Gurunya antara lain : Daud bin Ajlan, Abd al-rahim bin Zaid, Abd al-razzaq bin Hammam bin Nafi, Sufyan bin 'Uyainah, Abdullah bin Wahab bin Muslim, Muhammad bin Khazam, Muhammad bin

16 YahyaHasyim bin Sulaiman, Yahya bin Abi Umar. d) Muridnya antara lain : Muslim, al-turmuzi, Ibnu Majah. e) Komentas kritik ulama Nama Kritikus Hadis Lafal Pujian (Ta dil) Lafal Celaan (Jarh) Ahmad bin Hanbal Shalih Ibnu Uyainah Shaduq Adz-Dzahabi Hafizh Ibnu Hajar Asqalani Shaduq Muslamah bin Qasim La ba sa bih Ibnu Hibban Disebut dalam ats-tsiqat Dengan melihat komentar kritikus hadis terhadap Ibnu Abu 'Umar dengan aneka pujian dan penilaian dengan berbagai pertimbangannya, diantaranya dengan penilaian shaduq yang berarti termasuk perawih yang jujur dan tidak memiliki masalah dalam hal kepribadian tetapi sedikit lemah dalam hafalan, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa periwayatannya termasuk periwayatan yang dapat diterima. 2) Sufyan bin 'Uyainah a) Nama lengkapnya : Sufyan bin 'Uyainah bin Abi Imran Maimun; Tabi al-tabi in (kalangan pertengahan); Hidup di kota Kufah, wafat tahun 198H b) Kuniyahnya : Abu Muhammad c) Gurunya antara lain : Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab (al-zuhri), Ibrahim bin Uqbah bin Abi Isa, Ibrahim bin Muhammad, Ibrahim bin MuslimIshaq bin Sa id bin Amru, Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah, Ismail bin Musa

17 d) Muridnya antara lain : Ibnu Abu 'Umar, Ibrahim bin Sa id, Ahmad bin e) Komentas kritik ulama : Hajjaj, Ishaq bin Ibrahim, Ishaq bin Ismail, Hasan bin Muhammad, Zakariya bin Adi, Sa id bin Abd al-rahman bin Hasan.Sufyan bin Waki, Sulaiman bin Daud. Nama Kritikus Hadis Lafal Pujian (Ta dil) Lafal Celaan (Jarh) Al-Ajli Adz-Dzahabi Ibnu Hibban Tsiqah shabat Tsiqah shabat, Ahadul A lam, Hafizh Imam Hafizh Mutqim Dengan melihat komentar kritikus hadis terhadap Sufyan bin 'Uyainah terdapat sebagian besar memberi pujian dengan penilaian tsiqah dengan berbagai istilah yang menjadi pertimbangannya, meskipun diantaranya juga ada yang berpendapat shaduq, shaduq artinya diakui kejujurannya tetapi ada sesuatu yang diragukan dari sisi hafalannya yang lemah, tetapi pada umumnya menyatakan dapat menerima periwayatan Sufyan bin 'Uyainah, dan ditetapkan sebagai periwayat yang jujur, maka ulama hadis bersepakat menetapkannya sebagai periwayat yang berstatus Tsiqah Adil. 12 3) al-zuhri, a) Nama lengkapnya : Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab; Tabi al-tabi in kalangan pertengahan; Hidup di Madinah; wafat tahun 124H b) Kuniyahnya : Abu Bakar c) Gurunya antara lain : Ibrahim bin Abd al-rahman bin Auf, Abu Matsani, Abu Bakar bin Sulaiman, Abu 12 Lihat, Ahmad Ibn Hajar al-asqalani, Tahzib al-tahzib, (Beirut Libanon), h. 273

18 Ubaidah bin Abdullah, Ismail bin Muhammad bin Sa d bin Abi Waqash, Amir bin Sa d bin Abi Waqash, Sa ad bin Malik, Shalih bin Abdullah bin Shafwan. d) Muridnya antara lain : Sufyan bin 'Uyainah, Ibrahim bin Ismail, Ibrahim bin Sa d bin Ibrahim bin Abd al- Rahman bin Auf, Abu Ali bin Yazid, Ishaq bin Rasyid, Ishaq bin Abdullah, Ja far bin Muhammad bin Ali bin Hasan, Hafsah bin Hasan, Hakim bin Abdullah, Zakariyah bin Ishaq, Sa id bin Abi Hilal e) Komentas kritik ulama : Nama Kritikus Hadis Lafal Pujian (Ta dil) Lafal Celaan (Jarh) Al-Dzahabi Seorang tokoh Ibnu Hajar Asqalani Faqih Hafizh Mutqim Ibnu Hibban Tsiqah shabat Abu Hatim Shaduq Ibnu Sa d Tsiqah shabat Dengan melihat komentar kritikus hadis terhadap Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab (al-zuhri) umumnya memberi pujian dengan penilaian yang mengindikasikan pada status tsiqah, dengan berbagai pertimbangan masing-masing ulama hadis. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa al-zuhri termasuk periwayat dapat dipercaya dan diterima periwayatannya. 4) Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash a) Nama lengkapnya : Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash Tabi in Kalangan pertengahan; Hidup di kota Madinah, wafat tahun 104H

19 b) Kuniyahnya : - c) Gurunya antara lain : Ibnu bin Utsman bin Affan, Sa'd bin Abi Waqqash, Sa d bin Malik, Aisyah binti Abu Bakar Al-Shiddiq, Abbas bin Abd al-muthalib bin Hasyim bin Abd Manaf, Utsman bin Affan d) Muridnya antara lain : Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab al-zuhri, Muhammad bin Ibrahim bin Harits bin Khalid, Amru bin Dinar, Atha bin Yasir, Utsman bin Hakim, Abdullah bin Muhammad Abi Atiq bin Abd al-rahman bin Abi Bakar, Shalih bin Muhammad bin Zaidah, Sa d bin Ibrahim bin Abd al-rahman bin Auf, Hakim bin Abdullah bin Qais. e) Komentas kritik ulama : Nama Kritikus Hadis Lafal Pujian (Ta dil) Lafal Celaan (Jarh) Al-Ajli Tsiqah Muhammad bin Sa d Tsiqah Ibnu Hibban mentsiqahkannya Adz-Dzahabi Tsiqah Berdasarkan komentar kritikus hadis terhadap Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash yang umumnya memberi pujian dengan penilaian tsiqah, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terhadapnya dapat digolongkan sebagai periwayat kepercayaan (tsiqah atau adil dan dhabith). 2. Penelitian Matan Matan hadis yang diteliti pada dasarnya tidak memiliki pertentangan dengan ayat-ayat al-qur an, tetapi justeru menjadi penjelasan (bayan) bagi al- Qur an. Matan hadis ini menjelaskan tentang Meninggalkan harta sebagai warisan kepada keturunan adalah jauh lebih baik, dan hal itu termasuk sadaqah yang

20 diberi pahala oleh Allah Swt., menafkahi keluarga juga termasuk sadaqah. Sebagai contoh QS. Al-Nisa (4) : 9 berikut ini : Terjemahnya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. 13 Ayat ini menjelaskan meninggalkan keturunan yang lemah karena tidak memiliki harta jauh lebih buruk karena dapat menimbulkan fitnah terhadapnya, kehilangan harga diri bahkan menjadi beban moril di masyarakat. Hal serupa ditekankan dari hadis-hadis yang sedang diteliti, bahwa Rasulullah Saw., melarang berwasiat (untuk bersedeqah dari hartanya) melebihi sepertiga, sebab dua pertiga itu adalah hak anak-anak (ahli waris) mereka. Disamping itu menafkahi keluarga (anak dan isteri) dari harta yang halal adalah merupakan ibadah yang berpahala disisi Allah Swt. Berdasarkan hasil takhrij dan i tibar, diketahui bahwa hadis tersebut diriwayatkan oleh lima orang mukharrij melalui delapan jalur yang kesemuanya bertemu pada al-zuhri dari Amir bin Sa d dari Sa d bin Abi Waqash dari Rasulullah Saw. Setelah dilakukan penelusuran mengenai kualitas pribadi dan kapasitas intelektual yang terlibat pada periwayatan hadis tersebut menurut Ibnu Hajar al- Asqalani seluruh jalur sanad marfu dan periwayatnya tsiqah 14 13 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan terjemah, (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), h. 101 14 Lihat, Ibn Hajar al-asqalani, al-taqrib al-tahdzib

21 D. Kualitas Hadis Dengan memperhatikan berbagai pendapat yang berkaitan dengan penelitian hadis, baik yang berkaitan dengan penelitian sanad maupun penelitian matan, dapat disimpulkan bahwa hadis riwayat al-turmuzi, melalui; jalur Ibnu Abu 'Umar, Sufyan bin 'Uyainah, al-zuhri, Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash, Sa d bin Abi Waqash, maupun seluruh jalur yang diriwayatkan oleh para mukharrij pada hadis yang sedang diteliti adalah berkualitas shahih karena setiap sanad pada umumnya dinilai oleh kritikus hadis sebagai hadis tsiqah, walaupun ada satu, dua kritikus memberi komentar shaduq tetapi kritikus yang lain menyatakan tsiqah.

22 III. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari usaha tahqiq al-hadis terhadap hadis tentang larangan berdusta atas nama Rasulullah Saw., adalah sebagai berikut : 1. Hasil kegiatan takhrij dan i tibar menunjukkan bahwa hadis yang menjadi obyek kajian makalah ini terdapat pada; Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan al-turmuzi, dan Muwaththa Malik, berdasarkan petunjuk kamus hadis al-mu jam. 2. Dari hasil penelitian sanad pada jalur al-darimi diperoleh data bahwa sanadnya marfu karena jalur periwayatannya sampai kepada Nabi Saw., melalui sahabat Sa d bin Abi Waqash, dimana seluruh periwayat dalam jalur sanad tersebut dinilai oleh kritikus hadis tsiqah. Sehingga dapat dinyatakan hadis ini shahih dan dapat diterima untuk dijadikan hujjah. 3. Kandungan hadis ini menekankan agar tidak mewasiatkan hartanya melebihi sepertiga, sebab harta itu adalah hak bagi ahli warisnya. Dan Allah menyatakan dalam QS al-nisa (4) : 9 janganlah meninggalkan anak-anak yang lemah karena tidak memiliki harta karena dapat menciptakan fitnah di tengah masyarakat. B. Saran-saran Karena terbatasnya ilmu dan kemampuan penulis serta ketersediaan literatur yang dibutuhkan, maka tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan saran membangun dengan lapang dada dan hati terbuka penulis sambut sebagai uluran tangan dan sedekah pemikiran. Akhirnya penulis memohon kepada Allah Swt., untuk memberikan hidayah, inayah kepada semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini.

23 DAFTAR PUSTAKA Abd. al-wahhab Khallab, Ilm Ushul al-fiqh (Jakarta: al-majelis al-a la al-indonesia li al- Dakwah al-islaiyah, 1972) Abu Abd Rahman Ahmad Ibn Syu aib Ibn Ali ibn Abu Bakar Ibn Sinan al-nasai, Sunan al- Nasa i, (Semarang: Maktab Toha Putra) Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid al-raba I al-qazwini ibn Maja, Sunan Ibnu Maja (Semarang: Maktab Dahlan, Indonesia) Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid al-raba i al-qazwini, Sunan Ibnu Maja, (Semarang, Maktab Dahlan Indonesia) Abu Abdullah Ahmad ibn Muhammad ibn Hambal ibn Hilal ibn Asad al-syaibani al- Marwazi, Musnad Ahmad ibn Hambal, (Semarang: Maktab Toha Putra) Abu Abdullah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abi Amir ibn Amr bin Harits ibn Gaiman ibn Kutai Ibn Amr ibn Harits Al-Asbahi, Tanwiru al-hawalik (Muaththa), (Semarang: Maktab Toha Putra) Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Mughirah al-ja fi ibn Bardizbah al- Bukari, Shahih Bukhari, (Semarang: Maktab Toha Putra) Abu Daud Sulaiman ibn al-asyas ibn Ishaq ibn Basyir ibnsyihad ibn Amr ibn Amran al-azdi al-sijsitani, Sunan Abi Daud, (Semarang, PT. Toha Putra) Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saura ibn Musa ibn Dhahar al-sulami al-bughi al-tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Semarang, Maktab Dahlan Indonesia) Abu Muhammad Abdullah ibn Abdurrahman ibnal-fadl ibn Barham al-tamimi al-darimi, Sunan Al-Darimi, (Semarang, Maktab Dahlan Indonesia) Ahmad Ibn Hajar al-asqalani, Tahzib al-tahzib, (Beirut Libanon) Arnold John Wensinck, et al, Concordance et Indices De La Tradition Musulmane, diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab oleh Muhammad Fu ad Abd. al-baqy dengan judul al-mu jam al-mufahras li Alfazh al-hadis al-nabawi, (Leiden: E.J. Brill, 1967) Azmi, Studies in Early Hadith Literature, Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan terjemah, (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006) H. Endang Soetari AD, Ilmu Hadis, (Bandung, Amal Bakti Press, Cet.II, 1997) Imam Abi Hasan Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, (Semarang: Maktab Dahlan, Indonesia) Imam Hafidz Abi Abbas Muhammad binabbas bin Surat al-turmuzi, Sunan al-turmuzi, (Jakarta: Maktab Dahlan, Indonesia) M. Quraish Shihab, Membumikan al-qur an, (Cet. II; Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007) Mahmud al-thahhan, Ushul al-takhrij wa Dirasah al-asanid, (Dar al-kutub al-salafiyah, Kairo, 1982) Nawir Yuslem, Ulumul Hadis, (Jakarta, PT. Mutiara Sumber Widya, 1997) Shalah al-din Ahmad al-adhabi, Manhaj al-naql al-matn al-hadis, (Cet. II; Kairo: Dar al- Afaq al-jadidah, 1983)