ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BERSAING DALAM INDUSTRI PERHOTELAN DI KOTA YOGYAKARTA. Siska Sasanti Kawurian E. Kusumadmo

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF DALAM INDUSTRI PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA. Hans KristianPurwanto E. Kusumadmo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kepemilikan keunggulan kompetitif merupakan salah satu hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 PENUTUP. kebenaran hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF DALAM INDUSTRI PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMASARAN JASA AM411103

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara.

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis service recovery terhadap

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA PERUMAHAN SKALA KECIL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

Kata Kunci: Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, Citra Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen

IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING MIX PADA INDUSTRI HOSPITALITY: STUDI PADA HOTEL DI KOTA JAMBI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

DAFTAR PUSTAKA. Aaker, David A Manajemen Ekuitas Merek, Alih Bahasa: Aris Ananda.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR HARGA PREMIUM Margareta Wijaya Setiawan J. Ellyawati

ANALISIS KENDALA POTENSIAL PENERAPAN TOTAL QUALITY SERVICE PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA

RENCANA PEMBELAJARAN SATU SEMESTER (RPS)

BAB V PENUTUP. rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan. simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH SERVICE RECOVERY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi pada Pelanggan Hotel Ibis Yogyakarta)

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut bahwa : Pembelian perlengkapan skateboard di Noon Boardshop Surabaya.

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN USAHA BARU MALANG SKRIPSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON FILM

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

PENGARUH CUSTOMER VALUE DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI PADA MASKAPAI PENERBANGAN GARUDA INDONESIA DI KOTA YOGYAKARTA)

DAFTAR ISI... Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, NILAI, DAN KEPUASAN NASABAH (Studi di PT Panin Bank Cabang Pembantu Boyolali)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BABS SIMPULAN DAN SARAN

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab. 1. Variabel kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan

BAB III METODE PENELITIAN

3. Private label adalah produk yang hanya menanggung nama pengecer. 4. Sub merek sendiri membawa nama pengecer tapi produk yang memiliki posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menuntut

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BISMO KEDIRI TAHUN 2016 ARTIKEL ILMIAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung sudah terkenal sebagai kota yang menawarkan berbagai daya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. mereka terima dari perusahaan. 2. Berdasarkan temuan peneltian, pelayanan dimensi reliability dan assurance

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CAT MEREK AVIAN PADA PT TIRTAKENCANA TATAWARNA DI PONTIANAK

BAB V PENUTUP Kesimpulan Melalui hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PANTAI PANDAWA, KABUPATEN BADUNG, BALI

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Study Pada Pasien RSKU Surakarta)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA PADA LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (Studi pada Pelanggan Natasha Skin Clinic Center Cabang Magelang)

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

Transkripsi:

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BERSAING DALAM INDUSTRI PERHOTELAN DI KOTA YOGYAKARTA Siska Sasanti Kawurian E. Kusumadmo Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43-44 Yogyakarta INTISARI Penelitian yang dilakukan pada industri perhotelan ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran bersaing yang digunakan oleh perusahaan perhotelan di Kota Yogyakarta. Strategi pemasaran yang digunakan sebagai acuan adalah enam strategi pemasaran bersaing dasar dari Kotler yaitu kepemimpinan biaya menyeluruh, diferensiasi, fokus, kesempurnaan operasional, keintiman pelanggan, dan kepemimpinan produk. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan perhotelan di Kota Yogyakarta yang menempati posisi bersaing yang berbeda-beda, yaitu sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, dan pengikut pasar. Analisis yang digunakan antara lain adalah analisis persentase dan analisis chi-square. Berdasarkan dari hasil analisis penelitian, ditemukan bahwa perusahaan perhotelan yang menempati posisi bersaing yang berbeda, yaitu sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, dan pengikut pasar, memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan perusahaan perhotelan yang menempati posisi bersaing yang berbeda juga menggunakan strategi pemasaran bersaing yang berbeda. Kata Kunci: strategi pemasaran bersaing, posisi bersaing, industri perhotelan 1

A. Latar Belakang Masalah Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan bisnis masa kini. Dalam menghadapi persaingan, khususnya di sektor jasa yang terus mengalami pertumbuhan dalam tren pemasaran dan perekonomian (Lancaster, 2004), diperlukan pendekatan khusus untuk pemasaran karena konteksnya sering kali berbeda dari sektor manufaktur (Lovelock, 2011). Pada dasarnya ada keterkaitan antara posisi bersaing dan strategi pemasaran, di mana setiap perusahaan menempati posisi bersaing yang berbeda-beda (Tjiptono, 2008). Kotler (2010) menjelaskan bahwa setiap posisi persaingan memerlukan strategi bersaing yang berbeda pula. Perusahaan dalam posisi persaingan yang sama harus menggunakan pemahaman ini untuk merancang penawaran pasar yang memberikan nilai lebih daripada penawaran pesaingnya. Industri perhotelan dan akomodasi di Kota Yogyakarta merupakan industri yang bergerak di sektor jasa dengan tingkat persaingan yang tinggi. Berdasarkan data BPS Kota Yogyakarta, pada tahun 2013 jumlah usaha akomodasi mengalami peningkatan sebesar 1,21 persen dibandingkan dengan tahun 2012. Usaha akomodasi tersebut terbagi menjadi hotel bintang dan hotel non-bintang yang telah diklasifikasikan oleh pemerintah menurut kualitas hotel dan termasuk ke dalam posisi bersaing yang berbeda-beda. Sehingga penelitian ini akan meneliti mengenai Analisis Strategi Pemasaran Bersaing dalam Industri Perhotelan di Kota Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Bagaimana strategi pemasaran bersaing yang digunakan oleh perusahaanperusahaan yang menempati posisi persaingan tertentu dalam industri perhotelan di Kota Yogyakarta? C. Batasan Masalah 1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan-perusahaan dalam industri perhotelan yang termasuk ke dalam kelas hotel non bintang hingga hotel bintang 4 di daerah Kota Yogyakarta. 2. Responden adalah pemilik maupun manajer tingkat atas atau menengah dari masing-masing usaha perhotelan. 3. Penelitian ini menggabungkan pangsa pasar posisi bersaing penceruk pasar dengan pangsa pasar posisi bersaing pengikut pasar dikarenakan pertimbangan kemudahan klasifikasi. 4. Strategi pemasaran yang digunakan sebagai acuan adalah enam strategi pemasaran bersaing dasar yaitu kepemimpinan biaya menyeluruh, diferensiasi, fokus, kesempurnaan operasional, keintiman pelanggan, dan kepemimpinan produk (Kotler, 2010). D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui strategi pemasaran bersaing yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang menempati posisi persaingan tertentu dalam industri perhotelan di Kota Yogyakarta. 2

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, sebagai studi pembanding mengenai teori yang telah diperoleh dalam perkuliahan dengan praktik sehari-hari serta sebagai implementasi wawasan pengetahuan mengenai bidang manajemen pemasaran. 2. Bagi pembaca, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan referensi bagi peneliti yang akan datang dan mampu melengkapi dan memperbaiki kekurangan dalam penelitian ini. 3. Bagi pemilik dan manajer, diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa gagasan dan masukan terhadap implementasi strategi pemasaran bersaing yang sedang ataupun akan dijalankan. F. Hipotesis Penelitian 1. H 0 : Tidak terdapat perbedaan karakteristik perusahaan dari ketiga kelompok posisi persaingan. 2. H 0 : Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri perhotelan tidak memiliki perbedaan terhadap posisi persaingan perusahaan. G. TINJAUAN PUSTAKA Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing (Kotler, 2010) merupakan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan yang melebihi pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai yang lebih besar kepada konsumen daripada tawaran pesaing. Strategi Pemasaran Bersaing Strategi pemasaran bersaing merupakan strategi yang memposisikan perusahaan secara kuat dalam menghadapi pesaing dan memberikan keunggulan strategis terkuat bagi perusahaan (Kotler, 2010). Terdapat enam strategi bersaing dasar yang dikemukakan dalam Kotler (2010). Kotler (2010) menyatakan tiga strategi bersaing yang disarankan bagi perusahaan, yaitu kepemimpinan biaya menyeluruh, diferensiasi, dan fokus. Disamping itu, Michael Treacy dan Fred Wiersema (dalam Kotler, 2010) memberikan tiga strategi bersaing lain yang disebut dengan value disciplines, di mana perusahaan memperoleh posisi yang unggul dengan memberikan nilai yang lebih besar kepada konsumen. Ketiga strategi tersebut yaitu kesempurnaan operasional, keintiman pelanggan, dan kepemimpinan produk. Posisi Persaingan Perusahaan Berdasarkan perbedaan karakteristik perusahaan, Kotler (2010) telah mengklasifikasikannya kedalam empat posisi persaingan yaitu: 1. Pemimpin Pasar (Market Leader) yang memiliki pangsa pasar terbesar yaitu sebesar 40%. 2. Penantang Pasar (Market Challenger) memiliki pangsa pasar sebesar 30%. 3. Pengikut Pasar (Market Follower) memiliki pangsa pasar sebesar 20%. 4. Penceruk Pasar (Market Nicher) memiliki pangsa pasar sebesar 10%. Perusahaan Perhotelan Industri perhotelan adalah sekelompok perusahaan yang memberikan layanan pribadi kepada konsumen yang merupakan bagian dari perusahaan jasa (Morrison, 2002). Menurut fasilitas dan layanan yang diberikan kepada konsumen, hotel dibagi 3

menjadi dua kelas oleh Direktori Hotel dan Akomodasi, yaitu kelas hotel bintang dan kelas hotel melati (BPS DIY, 2013). Hotel bintang adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, di mana setiap orang dapat menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran, dan telah memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang. Hotel melati adalah usaha pelayanan penginapan bagi umum yang dikelola secara komersial dengan menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunan. Penelitian Terdahulu Shohab Sikandar Desai (2013): An Analysis of the Competitive Marketing Strategies of the Hospitalit Industry in UAE. H. METODE PENELITIAN Jenis Data dan Sumber Data Data primer yang digunakan untuk penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan kepada responden. Responden yang dituju adalah pemilik maupun manajer tingkat atas atau menengah dari perusahaan perhotelan. Data sekunder diperoleh dari hasil observasi penulis pada perusahaanperusahaan perhotelan selama melakukan penyebaran kuesioner, sumber yang diterbitkan seperti jurnal dan publikasi, serta hasil studi pustaka. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha-usaha yang bergerak dalam industri perhotelan yang berada di Kota Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah lima puluh delapan usaha perhotelan yang dipilih secara acak yang menempati kelas hotel non bintang dan hotel bintang di Kota Yogyakarta. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan non-probability sampling, yaitu sampel dipilih secara arbitrer oleh peneliti. Penulis menggunakan kategori judgement sampling, di mana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2009). Definisi Operasional 1. Variabel karakteristik perusahaan perhotelan adalah karakteristik perusahaan yang mempengaruhi posisi persaingan perusahaan. 2. Variabel kinerja usaha perusahaan perhotelan adalah hasil akhir dari suatu aktivitas perusahaan. 3. Variabel strategi pemasaran bersaing perusahaan perhotelan, dimana perbedaan posisi persaingan akan mempengaruhi strategi pemasaran yang digunakan dalam bersaing. Indikator strategi pemasaran bersaing yang digunakan perusahaan terdiri dari enam strategi bersaing dasar. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang diserahkan secara langsung kepada responden. 4

Teknik Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rating scale berupa graphic rating scale, itemized rating scale, dan comparative rating scale, serta attitude scale berupa likert scale. Metode Pengujian Instrumen 1. Uji validitas, digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya sebuah kuesioner. Peneliti menggunakan bantuan program komputer dengan SPSS 16.0. Taraf signifikan yang digunakan sebesar 5%. Pengambilan keputusannya adalah jika r hitung > r tabel maka butir dari pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid. Sedangkan, jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan pada kuesioner dinyatakan tidak valid. 2. Uji reliabilitas, digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabiltas juga dilakukan menggunakan bantuan program komputer dengan SPSS 16.0. Untuk pengambilan keputusan, butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Pengujian dilakukan dengan fasilitas Cronbach Alpha (. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,60. Teknik Analisis Data 1. Analisis statistik deskriptif, dengan menyimpulkan data mentah sehingga hasilnya dapat ditafsirkan. 2. Analisis chi-square, digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang terjadi antara dua variabel melalui proporsi masing-masing kelompok karakteristik dua variabel tersebut. Langkah pengujian meliputi: a. Penentuan H o dan H a, 1) H 0 : Tidak terdapat perbedaan karakteristik perusahaan dari ketiga kelompok posisi persaingan. H a : Terdapat perbedaan karakteristik perusahaan dari ketiga kelompok posisi persaingan. 2) H 0 : Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri perhotelan tidak memiliki perbedaan terhadap posisi persaingan perusahaan. H a : Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri perhotelan memiliki perbedaan terhadap posisi persaingan perusahaan. b. Penentuan taraf keyakinan, Taraf keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 95% atau alpha=5%. c. Penentuan kriteria pengujian, kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah H 0 diterima apabila x 2 hitung x 2 tabel, sedangkan H 0 ditolak apabila x 2 hitung x 2 tabel. d. Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan kriteria pengujian, dan, e. Menarik kesimpulan dengan menentukan H 0 diterima atau ditolak dari analisis data yang telah dilakukan. I. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Dari hasil uji validitas dan reliabilitas, besarnya koefisien korelasi dari semua 3 butir pernyataan untuk variabel kinerja usaha perusahaan perhotelan dan semua 8 5

butir pernyataan untuk variabel strategi pemasaran bersaing perusahaan perhotelan menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r tabel. Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat pada kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini adalah valid dan reliabel. Analisis Deskriptif Dalam penelitian ini peneliti berhasil mengumpulkan 50 kuesioner yang terdiri dari hotel bintang dan hotel non bintang di Kota Yogyakarta. Persentase Karakteristik Usaha Perhotelan di Kota Yogyakarta 1. Karakteristik usaha perhotelan berdasarkan jumlah karyawan Dari 50 usaha perhotelan, dapat diketahui bahwa tenaga kerja yang dipekerjakan adalah sebanyak 4 sampai 168 orang, dengan rata-rata tenaga kerja yaitu 37 karyawan. Mayoritas sebesar 44,0% memiliki karyawan sebanyak 4-25 orang. 2. Karakteristik usaha perhotelan berdasarkan pengalaman Dari 50 usaha perhotelan, dapat diketahui bahwa mayoritas sebesar 70,0% memiliki pengalaman selama 1-10 tahun. 3. Karakteristik usaha perhotelan berdasarkan pangsa pasar Dari 50 usaha perhotelan, mayoritas 56,0% memiliki pangsa pasar sebesar 30%. 4. Karakteristik usaha perhotelan berdasarkan kepemilikan cabang Dari 50 usaha perhotelan, mayoritas sebesar 44,0% tidak memiliki cabang lain. 5. Karakteristik usaha perhotelan berdasarkan kategori kelas Dari 50 usaha perhotelan, dapat diketahui bahwa responden sebesar 36,0% termasuk dalam kategori hotel melati. 6. Karakteristik usaha perhotelan berdasarkan penghargaan Dari 50 usaha perhotelan, dapat diketahui bahwa sebesar 10,0% usaha perhotelan pernah menerima penghargaan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang berskala nasional dan internasional dalam hal servis maupun kualitas 7. Karakteristik usaha perhotelan berdasarkan departemen yang dimiliki Dari 50 usaha perhotelan, dapat diketahui bahwa sebesar 60,0% memiliki departemen hubungan masyarakat, 70,0% memiliki departemen iklan/promosi, 74,0% memiliki departemen customer service, 52,0% memiliki departemen peningkatan kualitas, dan 34,0% memiliki departemen pengembangan produk/servis baru Persentase Kinerja Usaha Perhotelan di Kota Yogyakarta 1. Kinerja usaha perhotelan berdasarkan tingkat kepuasan perusahaan terhadap keuntungan yang diperoleh Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas sebesar46,0% menyatakan puas terhadap keuntungan yang diperoleh. 2. Kinerja usaha perhotelan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam memahami kebutuhan para pelanggan Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas sebesar 46,0% menyatakan paham terhadap kebutuhan para pelanggan. 3. Kinerja usaha perhotelan (pendapatan, keuntungan, pangsa pasar, tingkat hunian) dibandingkan dengan pesaingnya Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas sebesar 50,0% menyatakan lebih baik daripada pesaingnya. 6

Persentase Strategi Pemasaran Bersaing Usaha Perhotelan di Kota Yogyakarta 1. Menawarkan harga yang lebih tinggi daripada hotel lain yang merupakan pesaing Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas responden sebesar 30,0% menyatakan sesekali saja. 2. Menawarkan nilai lebih untuk harga pasar yang ada Dari 50 usaha perhotelan,diketahui bahwa mayoritas responden sebesar 40,0% menyatakan hampir selalu menggunakannya. 3. Menawarkan produk/servis yang bersifat unik Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas responden sebesar 42,0% menyatakan hampir selalu. 4. Menggunakan program promosi yang berbeda daripada hotel lain yang merupakan pesaing Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas responden sebesar 42,0% menyatakan sesekali saja. 5. Berfokus pada keseluruhan segmen pasar daripada segmen pasar tertentu Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas responden sebesar 42,0% menyatakan kadang-kadang. 6. Berfokus pada kenyamanan para pelanggan daripada harga Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas responden sebesar 54,0% menyatakan hampir selalu. 7. Menyediakan fasilitas pemesanan kamar online Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas sebesar 80,0% menyatakan hampir selalu. 8. Menawarkan kualitas produk/servis yang lebih tinggi Dari 50 usaha perhotelan, diketahui bahwa mayoritas sebesar 48,0% menyatakan hampir selalu. Pengujian Hipotesis Hasil analisis chi-square dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0. Diperoleh bahwa nilai x 2 tabel dari x 2 (5%; (r-1)(k-1)) setiap butir pertanyaan berbeda. Dengan membandingkan antara x 2 hasil perhitungan dengan x 2 tabel untuk masing-masing butir pertanyaan variabel karakteristik, maka diperoleh kesimpulan. Pembahasan Hubungan Karakteristik Usaha Perhotelan terhadap Posisi Bersaing Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan karakteristik perusahaan dari keempat kelompok posisi persaingan, karena x 2 hitung x 2 tabel, sehingga hipotesis tersebut ditolak. 7

Perbedaan Karakteristik Usaha Perhotelan berdasarkan Posisi Bersaing Posisi Bersaing Karakteristik Pemimpin Penantang Pengikut pasar pasar pasar (jumlah) (jumlah) (jumlah) Jumlah karyawan 4-25 karyawan - 8 14 26-50 karyawan - 11 4 Lebih dari 51 karyawan 4 9 - Lama berdirinya perusahaan 1-10 tahun 4 24 7 11-20 tahun - 4 11 Kepemilikan cabang Memiliki cabang lain di dalam kota - 1 4 Memiliki cabang lain di luar kota 3 13 2 Tidak memiliki cabang lain 1 10 11 Memiliki cabang lain di dalam dan - 4 1 luar kota Kategori kelas Kelas non bintang/melati - 4 14 Kelas bintang 1-5 3 Kelas bintang 2-8 1 Kelas bintang 3 1 10 - Kelas bintang 4 3 1 - Penghargaan yang diterima Ya 2 3 - Tidak 2 25 18 Sumber: Data Primer, diolah 2014. Usaha perhotelan yang menempati posisi bersaing sebagai pengikut pasar memiliki karakteristik yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan posisi bersaing lainnya. Begitu juga sebaliknya, usaha perhotelan yang menempati posisi bersaing pemimpin pasar memiliki karakteristik yang lebih banyak dibandingkan posisi bersaing lainnya (lihat tabel 4.1). Hubungan Strategi Pemasaran Bersaing Usaha Perhotelan terhadap Posisi Bersaing Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri perhotelan tidak memiliki perbedaan terhadap posisi persaingan perusahaan, karena x 2 hitung x 2 tabel, sehingga hipotesis tersebut ditolak. 8

Perbedaan Strategi Pemasaran Bersaing Usaha Perhotelan berdasarkan Posisi Bersaing Posisi Bersaing Strategi Pemasaran Pemimpin Penantang Pengikut pasar pasar pasar (jumlah) (jumlah) (jumlah) Menawarkan harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya Hampir selalu/biasanya 4 13 2 Kadang-kadang - 9 4 Sesekali saja/jarang/tidak pernah - 6 11 Menawarkan nilai lebih untuk harga pasar yang ada Hampir selalu/biasanya 4 24 7 Kadang-kadang - 4 10 Sesekali saja/jarang/tidak pernah - - 1 Menawarkan produk/servis yang bersifat unik Hampir selalu/biasanya 4 24 6 Kadang-kadang - 4 12 Sesekali saja/jarang/tidak pernah - - - Menggunakan program promosi yang berbeda Hampir selalu/biasanya 2 8 - Kadang-kadang 2 18 - Sesekali saja/jarang/tidak pernah - 2 18 Berfokus pada keseluruhan segmen pasar Hampir selalu/biasanya 4 12 - Kadang-kadang - 16 8 Sesekali saja/jarang/tidak pernah - - 10 Berfokus pada kenyamanan daripada harga Hampir selalu/biasanya 4 27 14 Kadang-kadang - 1 4 Sesekali saja/jarang/tidak pernah - - - Menyediakan fasilitas online booking Hampir selalu/biasanya 4 26 14 Kadang-kadang - 1 1 Sesekali saja/jarang/tidak pernah - 1 3 Menawarkan kualitas produk/servis yang lebih tinggi Hampir selalu/biasanya 4 24 12 Kadang-kadang - 2 3 Sesekali saja/jarang/tidak pernah - 2 3 Sumber: Data Primer, diolah 2014. Usaha perhotelan yang menempati suatu posisi bersaing memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan posisi bersaing lainnya. Usaha perhotelan yang menempati posisi bersaing sebagai pengikut pasar tidak memiliki sumber daya sebanyak yang dimiliki oleh pemimpin dan penantang pasar. Sehingga strategistrategi pemasaran dengan menawarkan harga yang lebih tinggi daripada hotel-hotel lain yang merupakan pesaing, menggunakan program promosi yang berbeda, berfokus pada keseluruhan segmen pasar, dan berfokus pada kenyamanan para pelanggan daripada harga, tidak dapat digunakan secara seragam pada seluruh posisi bersaing. 9

J. PENUTUP Kesimpulan 1. Para pemimpin pasar hampir selalu menggunakan kombinasi antara strategi penawaran harga yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya dan berfokus pada kenyamanan daripada harga. Sedangkan para penantang pasar biasanya menggunakan harga yang bersaing dan program promosi yang berbeda untuk memperoleh konsumennya, dan para pengikut pasar menggunakan strategi dengan menawarkan harga yang lebih rendah dan berfokus pada segmen pasar yang lebih kecil. 2. Berdasarkan hasil analisis chi-square yang telah dilakukan untuk pengujian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan karakteristik perusahaan dari ketiga kelompok posisi persaingan dan terdapat perbedaan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri perhotelan dari ketiga kelompok posisi persaingan. Implikasi Manajerial Masing-masing posisi bersaing memiliki strategi pemasaran bersaing yang sesuai dengan sumber dayanya. Manajer pemasaran harus menyadari peran penting mereka dalam strategi perencanaan pemasaran. Perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran bersaing yang relevan bagi perusahaannya dapat mengungguli perusahaan yang tidak menggunakannya, terlebih dalam persaingan yang ketat di industri perhotelan di Kota Yogyakarta. Seperti yang disarankan oleh Kotler (2010) serta Treacy dan Wiersema (dalam Kotler, 2010), strategi pemasaran bersaing dasar yang dapat digunakan antara lain kepemimpinan biaya menyeluruh, diferensiasi, fokus, kesempurnaan operasional, keintiman pelanggan, dan kepemimpinan produk. Saran Dalam penelitian mendatang disarankan untuk melakukan penelitian di wilayah penelitian lain dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Penelitian juga perlu dilakukan untuk bidang industri lainnya disamping industri perhotelan. Selain itu, dapat dilakukan penambahan ataupun modifikasi variabel-variabel pada model yang telah ada maupun pada model lainnya yang telah dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Associated Press, (2012), A Primer On Hotel Categories And Star Ratings, Fox News, 30 April 2012 diakses dari http://www.foxnews.com pada tanggal 1 April 2014. Berita Resmi Statistik Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang dan Non Bintang D.I. Yogyakarta, (2014), Badan Pusat Statistik, DIY. Cravens, David W dan Nigel F. Piercy, (2003), Strategic Marketing, 7th Edition, McGraw-Hill. Desai, Shohab Sikandar, (2013), An Analysis of the Competitive Marketing Strategies of the Hospitality Industry in UAE, The IUP Journal of Management Research, XII (1), hal. 22-32 10

Direktori Hotel dan Usaha Akomodasi Lain Provinsi D.I. Yogyakarta, (2013), Badan Pusat Statistik, DIY. Ferrel, O.C, Michael D.H., dan George H. L, Jr., (2002), Marketing Strategy, 2 nd Edition, South-Western College Publishers, Ohio. Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelen, (2000), Strategic Management, 7 th Edition, Prentice Hall. Kotler, Philip dan Gary Armstrong, (2010), Principles of Marketing, 13 th Edition, Pearson Education, New Jersey. Kuncoro, Mudrajad, (2009), Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Edisi 3, Erlangga, Jakarta. Lancaster, Geoff dan Lester Massingham, (2004), Marketing Management, 3 rd Edition, McGraw-Hill. Lo, Yin-Hsi, (2012), Back To Hotel Strategic Management 101: An Examination of Hotels Implementation of Porter s Generic Strategy in China, The Journal of International Management Studies, VII (1), hal. 56-69 Lovelock, Christopher dan Jochen Wirtz, (2011), Service Marketing: People, Technology, Strategy, 7 th Edition, Pearson. Malik, Fozia, Sara Yaqoob & Abid Samih Aslam, (2012), The Impact Of Price Perception, Service Quality, And Brand Image On Customer Loyalty, Interdisciplinary Jounral Of Comtemporary Research In Business, IV (5), hal. 487-505 Morrison, Alastair M., (2002), Hospitality and Travel Marketing, 3 rd Thomson Learning. Edition, Petzer, D.J., T.F.J. Steyn dan P.G. Moster, (2008), Competitive Marketing Strategies of Selected Hotels: An Exploratory Study, Southern African Business Review, XII (5), hal. 1-22 Sekaran, Uma, (2003), Research Methods for Business, 4 th Edition, Wiley. Sudhir, Dr. B., dan Mr. Tharaka Rami Reddy, (2010), A Study On Marketing Practices In Select Service Industry, Mustang Journal of Business & Ethics, hal. 50-65 Sunyoto, Danang, (2011), Praktik SPSS untuk Kasus, Nuha Medika, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, (2008), Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, Andi Offset, Yogyakarta. Trihendradi, C., (2012), Step by Step SPSS 20: Analisis Data Statistik, Andi Offset, Yogyakarta. Zeithaml, Valarie A. dan Mary Jo Bitner, (2003), Services Marketing: Integrating Customer Focus Across The Firm, 3 rd Edition, McGraw-Hill. 11