PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI Oleh : I.F. Nurcahyo Susantiningrum Abstrak Donohudan salah satu desa yang berada paling timur dari Kabupaten Boyolali. Karena posisinya yang dekat dengan Surakarta menyebabkan sebagian masyarakatnya mencari nafkah ke kota. Padahal di Desa Donohudan terdapat salah satu dusun yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin tahu. Industri rumah tangga ini selain memproduksi tahu, juga menjual jasa pengolahan dalam membuat tahu. Namun dampak dari usaha tahu ini yaitu limbah tahu berupa limbah capi dan limbah padat. Total limbah dari usaha tahu Sumber Rejeki bisa mencapai 26.7 ton tiap harinya (26 ton limbah cair dan 700 kg limbah padat). Banyaknya limbah padat dari usaha tahu Sumber Rejeki yang selama ini mencemari lingkungan dapat menjadi peluang usaha bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Donohudan. Ketersediaan bahan baku, proses produksi yang relatif mudah, waktu pengolahan yang singkat dan peralatan yang sederhana memungkinkan limbah padat tahu diproduksi menjadi berbagai olahan makanan oleh ibu-ibu rumah tangga Desa Donohudan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup ibuibu di Desa Donohudan serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan inclass dan praktik outclass. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan ibu-ibu di Desa Donohudan sehingga mereka dapat memperoleh pendapatan sendiri tanpa menggantungkan pendapatan suami. Kata Kunci : limbah, tahu, ibu-ibu PENDAHULUAN Donohudan merupakan salah satu desa yang berada paling timur dari Kabupaten Boyolali. Karena posisinya yang dekat dengan kota Surakarta menyebabkan sebagian masyarakatnya mencari nafkah ke kota, seperti menjadi tenaga buruh, sektor jasa ataupun berdagang. Di Desa Donohudan terdapat salah satu dusun yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin tahu. Industri rumah tangga ini selain memproduksi tahu, juga menjual jasa pengolahan dalam membuat tahu. 36
Salah satu usaha tahu yang cukup besar yang berada di Desa Donohudan adalah 37
usaha tahu Sumber Rejeki yang dimiliki oleh Bapak Wahono. Dalam satu hari, usaha tahu Sumber Rejeki membutuhkan 300-600 kg kedelai. Namun disisi lain, limbah yang dihasilkan dari usaha tahu juga semakin banyak baik limbah cair maupun limbah padat (ampas tahu). Total limbah dari usaha tahu Sumber Rejeki bisa mencapai 26.7 ton tiap harinya (26 ton limbah cair dan 700 kg limbah padat (ampas tahu). Ampas tahu merupakan limbah industri tahu memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan bisa diolah menjadi makanan yang lezat dan aman dikonsumsi. Ampas tahu mengandung jamur Blakeslea trispora yang dapat mengubah minyak kedelai menjadi betakaroten. Zat tersebut merupakan pro vitamin A yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh manusia. Ampas tahu juga mengandung antioksidan yang berfungsi melindungi sel tubuh dari kanker kulit, diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit kardiovaskuler, katarak, serta penuaan dini. Di Desa Donohudan, umumnya para ibu atau perempuan di desa ini banyak yang tidak memiliki kesibukan. Hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki sehingga para ibu dan perempuan di desa ini hanya menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan pendapatan yang diperoleh suami. Di satu sisi, tingginya limbah ampas tahu yang dihasilkan usaha tahu Sumber Rejeki dan sering mencemari lingkungan sekitar dan tahu yang tidak terjual belum dimanfaatkan dengan baik. Ketersediaan bahan baku, proses produksi yang relatif mudah, waktu pengolahan yang singkat dan peralatan yang sederhana memungkinkan limbah padat tahu diproduksi menjadi berbagai makanan oleh ibu-ibu. Pada kegiatan ini akan diberikan pelatihan mengenai pengolahan limbah padat tahu menjadi keripik dengan berbagai rasa dan pengolahan tahu menjadi pia tahu. Di samping pengolahan makanan, juga diajarkan pengetahuan mengenai kewirausahaan dan manajemen usaha. Dengan pemberdayaan perempuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ekonomi rumah tangga tahu dan memberikan ruang usaha bagi perempuan agar mereka merasa eksis. Di sisi lain juga dapat meningkatkan pendapatan usaha 37
tahu Sumber Rejeki serta menghilangkan pencemaran lingkungan. METODOLOGI PENELITIAN Waktu kegiatan secara efektif dilakukan selama 8 bulan. Kegiatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu kegiatan pelatihan inclass dan praktik outclass secara langsung. Adapun susunan kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan motivasi usaha dan jiwa kewirausahaan ibu rumah tangga serta memperbaiki manajemen usaha tahu Sumber Rejeki maka dilakukan pelatihan in class dengan materi : a) Pelatihan motivasi b) Pelatihan dan pembekalan kewirausahaan c) Pelatihan manajemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran 2. Guna menambah pengetahuan mengenai tata cara produksi makanan yang baik, dilakukan pelatihan in class dengan materi : a) GMP (Good Manufacturing Practices) yang meliputi GMP umum, fasilitas dan bangunan, peralatan, kendali proses dan produksi b) SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) c) Keamanan Pangan (food safety dan food hygiene) 3. Implementasi produksi aneka panganan olahan dari ampas tahu melalui praktek outclass sebagai berikut : a) Praktek pembuatan keripik tahu dan ampas tahu aneka rasa Keripik ampas tahu dibuat dengan cara mencampur tahu ataupun ampas tahu dengan tepung tapioka, air, garam, soda kue, telur dan kemudian diuleni hingga kalis. Adonan kemudian dikukus, diiris tipis kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven atau dijemur di bawah sinar matahari. Keripik yang sudah kering kemudian dijemur dan diberikan beberapa varian rasa seperti balado, keju, ayam panggang dan varian rasa lainnya. b) Praktek pembuatan tahu bulat Pembuatan tahu bulat ini dilakukan dengan menghancurkan atau mencacah tahu dan ditambahkan 38
bumbu-bumbu. Tahu yang sudah dicampur bumbu tersebut kemudian dicetak menjadi bulatbulat dan digoreng. c) Praktek pembuatan pia tahu Pada pembuatan pia, tahu digunakan sebagai bahan untuk adonan isi. Pembuatannya sendiri sama dengan membuat pia. Terlebih dahulu disiapkan adonan kulit dengan mencampurtepung terigu, gula, garam, air dan minyak. Tahu dibuat adonan isi dengan mencampurnya dengan margarine dan garam. Adonan isi kemudian dimasukkan ke dalam adonan kulit dan dipanggang. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan secara keseluruhan berlangsung dengan baik dan berhasil karena terdapat perubahan positif dari kehidupan masyarakat terutama ibu-ibu PKK di Desa Donohudan sebelum mengikuti kegiatan pelatihan ini dan setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Ibu-ibu antusias dan aktif dalam setiap kegiatan. Mitra dengan sukarela bersedia membantu dan menyediakan perlengkapan maupun bahan baku berupa ampas tahu yang digunakan dalam pelatihan. Dari target luaran yang ditetapkan, maka hasil kegiatan tersebut adalah : a. Dimanfaatkannya ampas tahu dan tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki oleh masyarakat sekitar sehingga dapat mengurangi kerugian dari Usaha Tahu Sumber Rejeki sehingga dapat menambah penghasilan usaha tahu Sumber Rejeki sebesar Rp 50.000,00 sampai Rp 100.000,00 per hari (nett). b. Dimanfaatkannya tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki menjadi aneka panganan yang jumlahnya berkisar 50-150 buah/hari. Pemanfaatan ini meningkatkan nilai tambah produk dari yang semula harganya berkisar Rp 200,-/kg menjadi Rp 20.000-Rp25.000/kg untuk keripik ampas tahu; Rp 250,-/buah menjadi Rp 500,-/buah untuk tahu bulat dan untuk pia tahu harganya menjadi Rp 1.000/buah. Keuntungan yang diperoleh untuk tiap produknya berbeda-beda tergantung jenis produknya yaitu berkisar antara Rp10.000-Rp 20.000/kg produk jadi. 39
c. Terbentuknya jiwa kewirausahan bagi paguyuban ibu rumah tangga Desa Donohudan Boyolali yang diukur melalui : No Jiwa Parameter kewirausahaan 1 disiplin diri meningkatnya kemampuan membagi waktu antara mengurus rumah dan usaha yang akan dibuka 2 Energik kesediaan untuk bekerja keras dalam jangka waktu yang lama dibandingkan sebelumnya untuk mewujudkan kegiatan usaha pengolahan tahu dan ampas tahu 3 Berani kesediaan untuk membuka mengambil resiko usaha baru Sebelum pelatihan Sesudah pelatihan 25 % 75 % 2 jam 5 jam 10% 50% d. Meningkatkan ketrampilan ibu rumah tangga sehingga dapat memproduksi panganan dari tahu dan ampas tahu yang memiliki daya jual tinggi dan daya tahan yang lama, terasahnya ketrampilan dan manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. e. Meningkatkan pemahaman peserta agar dapat memproduksi makanan yang baik, standar sanitasi industri pangan dan pentingnya keamanan pangan terhadap produk-produk pangan yang dijual seperti produk tahu dan panganan olahan tahu. f. Terbukanya peluang usaha bagi para perempuan dan ibu rumah tangga dengan memanfaatkan tahu yang tidak laku terjual sehingga memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar. g. Meningkatkan pendapatan ibu-ibu rumah tangga melalui peluang usaha penjualan produk-produk olahan tahu dan ampas tahu. h. Penggunaan peralatan untuk meningkatkan proses produksi panganan hasil olahan tahu dan ampas tahu, yaitu oven gas (untuk 40
mengeringkan keripik ampas tahu dan memanggang pia tahu/ampas tahu), hand sealer (untuk mengemas produk jadi) dan mesin peniris minyak (untuk meniriskan minyak hasil penggorengan keripik ampas tahu dan tahu bulat). INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan kegiatan ini meliputi: Pemanfaaatan tahu dan ampas tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki menjadi aneka olahan pangan dengan jumlah produksi sekitar 50-150 buah/hari Terbentuknya jiwa kewirausahan bagi paguyuban ibu rumah tangga Desa (disiplin diri, energik dan berani mengambil risiko) Meningkatnya ketrampilan ibu rumah tangga sehingga dapat memproduksi panganan dari tahu dan ampas tahu yang memiliki daya jual tinggi dan daya tahan yang lama, serta meningkatnya ketrampilan dan manajemen keuangan dan manajemen pemasaran Meningkatnya pendapatan ibu-ibu rumah tanggadi Desa Donohudan melalui peluang usaha penjualan produk-produk olahan tahu dan ampas tahu. Terdapatnya peralatan yang mendukung proses produksi panganan hasil olahan tahu dan ampas tahu, yaitu oven gas (untuk mengeringkan keripik ampas tahu dan memanggang pia tahu/ampas tahu), hand sealer (untuk mengemas produk jadi) dan mesin peniris minyak (untuk meniriskan minyak hasil penggorengan keripik ampas tahu dan tahu bulat). KEBERLANJUTAN Keberlajutan dari kegiatan ini diharapkan untuk kedepannya, produk olahan tahu dan ampas tahu dapat menjadi usaha yang prospektif. Hasil olahan ampas tahu ini merupakan produk baru seingga membutuhkan waktu agar dikenal masyarakat. Sehingga diharapkan kegiatan ini berlanjut dengan pembuatan merk usaha dan dapat membangun produk serta mendiversifikasikan produk olahan. SElain itu, Mitra terus merealisasikan kegiatan dengan terus melakukan pemanfaatan ampas tahu dan tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki serta 41
menerapkan GMP (Good Manufacturing Practices) sebagai salah satu cara memperbaiki kualitas keamanan pangan. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu dengan adanya kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh ibuibu dan perempuan di desa Donohudan karena mereka mampu menghasilkan penghasilan sendiri tanpa menggantungkan pada penghasilan suaminya. Disamping itu, berhasil meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dalam pengolahan makanan dari tahu dan ampas tahu. Hal yang terpenting adalah tumbuhnya kesadaran dan kemauan ibu-ibu serta perempuan Desa Donohudan untuk berwirausaha salah satunya dengan pembuatan olahan makanan dari tahu dan ampas tahu sebagai potensi lokal daerah. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Gizi Depkes, RI. 2000. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta. Bharata Hidayat, N., M.C. Padaga, S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta Penerbit Andi. Priyanto Triwitono, 1996, Pemanfaatan tepung ampas tahu dan tepung tempe gembus sebagai bahan dasar kripik. Yogyakarta. Laporan Penelitian, FTP,UGM Winarno, FG, 2004. Kimia Pangan dan Gizi Jakarta. PT Gramedia Pustaka, Jakarta. www,kompas.co.id 42