PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

dokumen-dokumen yang mirip
Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

ABSTRAK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN OLAHAN KRIPIK DAN KUE DONAT DI DESA BATU MERAH KOTA AMBON

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PANGAN LOKAL DI DESA KELORAN WONOGIRI Oleh : Nugraha Arif Karyanta 1) Eddy Triharyanto 2)

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK TEMPE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi harus benar benar

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DALAM PEMBUATAN KERIPIK REBUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI MASYARAKAT DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

PEMBERDAYAAN UKM KRIPIK SINGKONG RASA GADUNG DI DESA PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI ABSTRAK

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

: Laila Wahyu R NIM :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USAHA PRODUK MAKANAN ALIMPASHU (ABON LIMBAH AMPAS TAHU) DI DESA LEBAKSIU KIDUL BIDANG KEGIATAN:

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK JAMUR TIRAM

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

EKSPERIMEN PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU (Experiments on Making Sugar Pastry Tofu Flour Substitution) Erma Handarsari

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

Resep Kastengel Bawang Merah

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS LABU KUNING

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu untuk

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

Teknologi Pengolahan Ikan Lele secara Zero Waste menjadi Produk Olahan Kerupuk pada Ponpes Raden Rahmat Sunan Ampel di Kabupaten Jember

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK TEMPE DENGAN DIVERSIFIKASI PRODUK MENJADI NUGGET. Novelina dan Diana Sylvi

ANALISIS KADAR ZAT GIZI, UJI CEMARAN LOGAM DAN ORGANOLEPTIK PADA BAKSO DENGAN SUBSTITUEN AMPAS TAHU

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

The 7 th University Research Colloquium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah keadaan di mana simpanan. pada malam hari (rabun senja). Selain itu, gejala kekurangan vitamin A

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

I. PENDAHULUAN. maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, teksturnya yang lembut sehingga dapat dikonsumsi anak-anak

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di negara berkembang. Asia Tenggara memiliki prevalensi KVA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

TEKNOLOGI PEMBUATAN TEPUNG AMPAS TAHU UNTUK PRODUKSI ANEKA MAKANAN BAGI IBU.IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN GUNUNGPATI, SEMARANG

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

LAPORAN AKHIR IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang (1.1.), Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini hampir semua orang membutuhkan camilan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang bidang produksi yang dijalankan dari Pihak Instansi terkait.

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I b M KELOMPOK PRODUSEN TAHU DI KECAMATAN WONOSARI

I. PENDAHULUAN. Industri tahu di Indonesia telah berkontribusi secara nyata dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan

IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai negara agraris (Simatupang et al, 2002)

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

Transkripsi:

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI Oleh : I.F. Nurcahyo Susantiningrum Abstrak Donohudan salah satu desa yang berada paling timur dari Kabupaten Boyolali. Karena posisinya yang dekat dengan Surakarta menyebabkan sebagian masyarakatnya mencari nafkah ke kota. Padahal di Desa Donohudan terdapat salah satu dusun yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin tahu. Industri rumah tangga ini selain memproduksi tahu, juga menjual jasa pengolahan dalam membuat tahu. Namun dampak dari usaha tahu ini yaitu limbah tahu berupa limbah capi dan limbah padat. Total limbah dari usaha tahu Sumber Rejeki bisa mencapai 26.7 ton tiap harinya (26 ton limbah cair dan 700 kg limbah padat). Banyaknya limbah padat dari usaha tahu Sumber Rejeki yang selama ini mencemari lingkungan dapat menjadi peluang usaha bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Donohudan. Ketersediaan bahan baku, proses produksi yang relatif mudah, waktu pengolahan yang singkat dan peralatan yang sederhana memungkinkan limbah padat tahu diproduksi menjadi berbagai olahan makanan oleh ibu-ibu rumah tangga Desa Donohudan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup ibuibu di Desa Donohudan serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan inclass dan praktik outclass. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan ibu-ibu di Desa Donohudan sehingga mereka dapat memperoleh pendapatan sendiri tanpa menggantungkan pendapatan suami. Kata Kunci : limbah, tahu, ibu-ibu PENDAHULUAN Donohudan merupakan salah satu desa yang berada paling timur dari Kabupaten Boyolali. Karena posisinya yang dekat dengan kota Surakarta menyebabkan sebagian masyarakatnya mencari nafkah ke kota, seperti menjadi tenaga buruh, sektor jasa ataupun berdagang. Di Desa Donohudan terdapat salah satu dusun yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin tahu. Industri rumah tangga ini selain memproduksi tahu, juga menjual jasa pengolahan dalam membuat tahu. 36

Salah satu usaha tahu yang cukup besar yang berada di Desa Donohudan adalah 37

usaha tahu Sumber Rejeki yang dimiliki oleh Bapak Wahono. Dalam satu hari, usaha tahu Sumber Rejeki membutuhkan 300-600 kg kedelai. Namun disisi lain, limbah yang dihasilkan dari usaha tahu juga semakin banyak baik limbah cair maupun limbah padat (ampas tahu). Total limbah dari usaha tahu Sumber Rejeki bisa mencapai 26.7 ton tiap harinya (26 ton limbah cair dan 700 kg limbah padat (ampas tahu). Ampas tahu merupakan limbah industri tahu memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan bisa diolah menjadi makanan yang lezat dan aman dikonsumsi. Ampas tahu mengandung jamur Blakeslea trispora yang dapat mengubah minyak kedelai menjadi betakaroten. Zat tersebut merupakan pro vitamin A yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh manusia. Ampas tahu juga mengandung antioksidan yang berfungsi melindungi sel tubuh dari kanker kulit, diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit kardiovaskuler, katarak, serta penuaan dini. Di Desa Donohudan, umumnya para ibu atau perempuan di desa ini banyak yang tidak memiliki kesibukan. Hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki sehingga para ibu dan perempuan di desa ini hanya menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan pendapatan yang diperoleh suami. Di satu sisi, tingginya limbah ampas tahu yang dihasilkan usaha tahu Sumber Rejeki dan sering mencemari lingkungan sekitar dan tahu yang tidak terjual belum dimanfaatkan dengan baik. Ketersediaan bahan baku, proses produksi yang relatif mudah, waktu pengolahan yang singkat dan peralatan yang sederhana memungkinkan limbah padat tahu diproduksi menjadi berbagai makanan oleh ibu-ibu. Pada kegiatan ini akan diberikan pelatihan mengenai pengolahan limbah padat tahu menjadi keripik dengan berbagai rasa dan pengolahan tahu menjadi pia tahu. Di samping pengolahan makanan, juga diajarkan pengetahuan mengenai kewirausahaan dan manajemen usaha. Dengan pemberdayaan perempuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ekonomi rumah tangga tahu dan memberikan ruang usaha bagi perempuan agar mereka merasa eksis. Di sisi lain juga dapat meningkatkan pendapatan usaha 37

tahu Sumber Rejeki serta menghilangkan pencemaran lingkungan. METODOLOGI PENELITIAN Waktu kegiatan secara efektif dilakukan selama 8 bulan. Kegiatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu kegiatan pelatihan inclass dan praktik outclass secara langsung. Adapun susunan kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan motivasi usaha dan jiwa kewirausahaan ibu rumah tangga serta memperbaiki manajemen usaha tahu Sumber Rejeki maka dilakukan pelatihan in class dengan materi : a) Pelatihan motivasi b) Pelatihan dan pembekalan kewirausahaan c) Pelatihan manajemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran 2. Guna menambah pengetahuan mengenai tata cara produksi makanan yang baik, dilakukan pelatihan in class dengan materi : a) GMP (Good Manufacturing Practices) yang meliputi GMP umum, fasilitas dan bangunan, peralatan, kendali proses dan produksi b) SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) c) Keamanan Pangan (food safety dan food hygiene) 3. Implementasi produksi aneka panganan olahan dari ampas tahu melalui praktek outclass sebagai berikut : a) Praktek pembuatan keripik tahu dan ampas tahu aneka rasa Keripik ampas tahu dibuat dengan cara mencampur tahu ataupun ampas tahu dengan tepung tapioka, air, garam, soda kue, telur dan kemudian diuleni hingga kalis. Adonan kemudian dikukus, diiris tipis kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven atau dijemur di bawah sinar matahari. Keripik yang sudah kering kemudian dijemur dan diberikan beberapa varian rasa seperti balado, keju, ayam panggang dan varian rasa lainnya. b) Praktek pembuatan tahu bulat Pembuatan tahu bulat ini dilakukan dengan menghancurkan atau mencacah tahu dan ditambahkan 38

bumbu-bumbu. Tahu yang sudah dicampur bumbu tersebut kemudian dicetak menjadi bulatbulat dan digoreng. c) Praktek pembuatan pia tahu Pada pembuatan pia, tahu digunakan sebagai bahan untuk adonan isi. Pembuatannya sendiri sama dengan membuat pia. Terlebih dahulu disiapkan adonan kulit dengan mencampurtepung terigu, gula, garam, air dan minyak. Tahu dibuat adonan isi dengan mencampurnya dengan margarine dan garam. Adonan isi kemudian dimasukkan ke dalam adonan kulit dan dipanggang. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan secara keseluruhan berlangsung dengan baik dan berhasil karena terdapat perubahan positif dari kehidupan masyarakat terutama ibu-ibu PKK di Desa Donohudan sebelum mengikuti kegiatan pelatihan ini dan setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Ibu-ibu antusias dan aktif dalam setiap kegiatan. Mitra dengan sukarela bersedia membantu dan menyediakan perlengkapan maupun bahan baku berupa ampas tahu yang digunakan dalam pelatihan. Dari target luaran yang ditetapkan, maka hasil kegiatan tersebut adalah : a. Dimanfaatkannya ampas tahu dan tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki oleh masyarakat sekitar sehingga dapat mengurangi kerugian dari Usaha Tahu Sumber Rejeki sehingga dapat menambah penghasilan usaha tahu Sumber Rejeki sebesar Rp 50.000,00 sampai Rp 100.000,00 per hari (nett). b. Dimanfaatkannya tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki menjadi aneka panganan yang jumlahnya berkisar 50-150 buah/hari. Pemanfaatan ini meningkatkan nilai tambah produk dari yang semula harganya berkisar Rp 200,-/kg menjadi Rp 20.000-Rp25.000/kg untuk keripik ampas tahu; Rp 250,-/buah menjadi Rp 500,-/buah untuk tahu bulat dan untuk pia tahu harganya menjadi Rp 1.000/buah. Keuntungan yang diperoleh untuk tiap produknya berbeda-beda tergantung jenis produknya yaitu berkisar antara Rp10.000-Rp 20.000/kg produk jadi. 39

c. Terbentuknya jiwa kewirausahan bagi paguyuban ibu rumah tangga Desa Donohudan Boyolali yang diukur melalui : No Jiwa Parameter kewirausahaan 1 disiplin diri meningkatnya kemampuan membagi waktu antara mengurus rumah dan usaha yang akan dibuka 2 Energik kesediaan untuk bekerja keras dalam jangka waktu yang lama dibandingkan sebelumnya untuk mewujudkan kegiatan usaha pengolahan tahu dan ampas tahu 3 Berani kesediaan untuk membuka mengambil resiko usaha baru Sebelum pelatihan Sesudah pelatihan 25 % 75 % 2 jam 5 jam 10% 50% d. Meningkatkan ketrampilan ibu rumah tangga sehingga dapat memproduksi panganan dari tahu dan ampas tahu yang memiliki daya jual tinggi dan daya tahan yang lama, terasahnya ketrampilan dan manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. e. Meningkatkan pemahaman peserta agar dapat memproduksi makanan yang baik, standar sanitasi industri pangan dan pentingnya keamanan pangan terhadap produk-produk pangan yang dijual seperti produk tahu dan panganan olahan tahu. f. Terbukanya peluang usaha bagi para perempuan dan ibu rumah tangga dengan memanfaatkan tahu yang tidak laku terjual sehingga memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar. g. Meningkatkan pendapatan ibu-ibu rumah tangga melalui peluang usaha penjualan produk-produk olahan tahu dan ampas tahu. h. Penggunaan peralatan untuk meningkatkan proses produksi panganan hasil olahan tahu dan ampas tahu, yaitu oven gas (untuk 40

mengeringkan keripik ampas tahu dan memanggang pia tahu/ampas tahu), hand sealer (untuk mengemas produk jadi) dan mesin peniris minyak (untuk meniriskan minyak hasil penggorengan keripik ampas tahu dan tahu bulat). INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan kegiatan ini meliputi: Pemanfaaatan tahu dan ampas tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki menjadi aneka olahan pangan dengan jumlah produksi sekitar 50-150 buah/hari Terbentuknya jiwa kewirausahan bagi paguyuban ibu rumah tangga Desa (disiplin diri, energik dan berani mengambil risiko) Meningkatnya ketrampilan ibu rumah tangga sehingga dapat memproduksi panganan dari tahu dan ampas tahu yang memiliki daya jual tinggi dan daya tahan yang lama, serta meningkatnya ketrampilan dan manajemen keuangan dan manajemen pemasaran Meningkatnya pendapatan ibu-ibu rumah tanggadi Desa Donohudan melalui peluang usaha penjualan produk-produk olahan tahu dan ampas tahu. Terdapatnya peralatan yang mendukung proses produksi panganan hasil olahan tahu dan ampas tahu, yaitu oven gas (untuk mengeringkan keripik ampas tahu dan memanggang pia tahu/ampas tahu), hand sealer (untuk mengemas produk jadi) dan mesin peniris minyak (untuk meniriskan minyak hasil penggorengan keripik ampas tahu dan tahu bulat). KEBERLANJUTAN Keberlajutan dari kegiatan ini diharapkan untuk kedepannya, produk olahan tahu dan ampas tahu dapat menjadi usaha yang prospektif. Hasil olahan ampas tahu ini merupakan produk baru seingga membutuhkan waktu agar dikenal masyarakat. Sehingga diharapkan kegiatan ini berlanjut dengan pembuatan merk usaha dan dapat membangun produk serta mendiversifikasikan produk olahan. SElain itu, Mitra terus merealisasikan kegiatan dengan terus melakukan pemanfaatan ampas tahu dan tahu yang tidak laku terjual dari usaha tahu Sumber Rejeki serta 41

menerapkan GMP (Good Manufacturing Practices) sebagai salah satu cara memperbaiki kualitas keamanan pangan. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu dengan adanya kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh ibuibu dan perempuan di desa Donohudan karena mereka mampu menghasilkan penghasilan sendiri tanpa menggantungkan pada penghasilan suaminya. Disamping itu, berhasil meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dalam pengolahan makanan dari tahu dan ampas tahu. Hal yang terpenting adalah tumbuhnya kesadaran dan kemauan ibu-ibu serta perempuan Desa Donohudan untuk berwirausaha salah satunya dengan pembuatan olahan makanan dari tahu dan ampas tahu sebagai potensi lokal daerah. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Gizi Depkes, RI. 2000. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta. Bharata Hidayat, N., M.C. Padaga, S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta Penerbit Andi. Priyanto Triwitono, 1996, Pemanfaatan tepung ampas tahu dan tepung tempe gembus sebagai bahan dasar kripik. Yogyakarta. Laporan Penelitian, FTP,UGM Winarno, FG, 2004. Kimia Pangan dan Gizi Jakarta. PT Gramedia Pustaka, Jakarta. www,kompas.co.id 42