I Wayan Suka Negara 1 Ni Kadek Desy Natalia 2 (Universitas Hindu Indonesia)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB III METODE PENELITIAN

AGUS MAULANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Ketiga (DPK), BI Rate (Suku Bunga), Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah. Perbankan yang profitable akan menyokong perekonomian untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

Muhammad Faisal Bahri* Progam Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan

BAB III METODE PENELITIAN

Anti Suryani Suhadak Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 1, Februari 2015:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode


BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

Transkripsi:

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA TAHUN 2010 2014 DENGAN NON PERFORMING LOAN SEBAGAI PEMODERASI I Wayan Suka Negara 1 Ni Kadek Desy Natalia 2 (Universitas Hindu Indonesia) ABSTRAK Bank umum konvensional merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dimana kegiatannya yaitu memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sektor perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki peran yang sangat penting, hal ini dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan maka salah satu cara untuk mengembalikan stabilitas ekonomi adalah dengan cara menata sektor perbankan. Dengan demikian, sangatlah perlu upaya untuk mempertahankan kondisi perkonomian Indonesia di tengah ketidak pastian kondisi global dan permasalahaan yang terjadi saat ini. Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Terdapat beberapa rasio yang mempengaruhi profitabilitas suatu bank diantaranya yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Loan (NPL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio terhadap profitabilitas dengan Non Performing Loan sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Konvensional Di Indonesia periode 2010 2014 dengan jumlah populasi 107 bank. Penelitian ini mengunakan metode purposive sampling dalam pengambilan sampelnya. Dengan metode tersebut, diperoleh sampel sebanyak 97 bank dengan jumlah pengamatan sebanyak 485. Jenis data yang menggunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang di akses melalui www.ojk.go.id, dimana data tersebut terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik sebelum nantinya diuji regresi linier berganda dengan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas sedangkan CAR dan NPL berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap hubungan antara LDR dengan profitabilitas dan NPL berpengaruh positif terhadap hubungan antara CAR dengan profitabilitas. Kata kunci : Profitabilitas, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Loan. I. PENDAHULUAN Krisis keuangan masih memberikan warna terhadap perkembangan ekonomi secara global dan perkembangan ekonomi di Indonesia khususnya. Oleh karenanya Indonesia memiliki tugas untuk memperbaiki kualitas industri perbankan agar dapat bertahan di tengah kondisi krisis yang terjadi (Sofia,2012). Keberhasilan Indonesia dalam memelihara stabilitas sistem keuangannya, telah dibuktikan dengan ditingkatkannya status Indonesia dari sovereign rating menjadi investment grade oleh dua lembaga pemeringkatan kredit internasional yaitu Fitch Rating s Ltd dan Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 71

Moody s (Kajian Stabilitas Sistem Keuangan (KSK) No. 18, Maret 2012). Sektor perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki peran yang sangat penting, hal ini dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan maka salah satu cara untuk mengembalikan stabilitas ekonomi adalah dengan cara menata sektor perbankan. Dengan demikian, sangatlah perlu upaya untuk mempertahankan kondisi perkonomian Indonesia di tengah ketidak pastian kondisi global dan permasalahaan yang terjadi saat ini. Berdasarkan Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank dan Peraturan BI No. 6/10/ PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai berdasarkan besarnya profitabilitas bank tersebut. Dengan adanya suatu peluang penelitian baru terhadap perbankan di Indonesia mengingat dalam penelitian sebelumnya meneliti Lembaga Perkreditan Desa, Bank Perkreditan Rakyat serta Bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai lokasi penelitian. Maka dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Profitabilitas Bank Umum Konvensional Di Indonesia Tahun 2010 2014 Dengan Non Performing Loan Sebagai Pemoderasi. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan yang dapat dikemukakan yaitu: 1) Apakah Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia tahun 2010 2014?; 2) Apakah Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia tahun 2010 2014?; 3 )Apakah Non Performing Loan berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia tahun 2010 2014?; 4) Apakah Non Performing Loan berpengaruh terhadap hubungan antara Loan to Deposit Ratio dengan profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia tahun 2010 2014?; 5) Apakah Non Performing Loan berpengaruh terhadap hubungan antara Capital Adequacy Ratio dengan profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia tahun 2010 2014?. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ragam penelitian, menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi mahasiswa, serta dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio Terhadap profitabilitas dengan Non Performing Loan sebagai pemoderasi bagi pihak pihak yang berkepentingan. II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Loan to Deposit Ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank (Agustiningrum 2013:891 dalam Sofia, 2014). Menurut Sofia (2014) semakin tinggi Loan to Deposit Ratio maka profitabilitas perbankan akan meningkat dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kredit secara efektif. Teori tersebut sejalan dengan hasil penelitian Widiasari (2015), yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas Capital Adequacy Ratio merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung resiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasional bank (Ali,2004). Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio maka menunjukkan semakin kuat kemampuan bank untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko, dan 72 PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA TAHUN 2010 2014 DENGAN NON PERFORMING LOAN SEBAGAI PEMODERASI

bank tersebut mampu membiayai operasinya sehingga akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas (Suhardjono dan Kuncoro,2002:573). Teori tersebut sejalan dengan hasil penelitian Septiarini (2014) dan Suardita (2015), yang menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Non Performing Loan merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengkonversikan resiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur (Darmawan,2004). Semakin rendah persentase Non Performing Loan, maka bank tersebut akan mengalami keuntungan, tetapi jika justru sebaliknya persentase Non Performing Loan yang semakin tinggi, maka bank tersebut akan mengalami kerugian. Bertambahnya biaya yang digunakan dalam pengelolaan kredit bermasalah akibat Non Performing Loan yang meningkat akan menyebabkan produktivitas bank menurun (Berger dan Mester,2003). Hal ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Atmaja (2014) dan Septiarini (2014) yang memperoleh hasil NPL secara parsial berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Non Performing Loan yang tinggi akan mengakibatkan kerugian pada bank, seperti tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan dan pendapatan bunga yang harusnya diterima. Sehingga bank kehilangan kesempatan mendapatkan bunga, tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta tidak dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan dan berakibat penurunan pendapatan secara total. Meningkatnya Non Performing Loan, akan membuat bank tidak berani meningkatkan kapasitas penyaluran kreditnya, apalagi DPK tidak dicapai secara optimal, sehingga menggangu likuiditas bank. Teori tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiasari (2015) yang menyatakan NPL berpengaruh negatif terhadap hubungan antara LDR dengan profitabilitas. Semakin tinggi persentase Non Performing Loan, akan menyebabkan jumlah modal yang dimiliki oleh suatu bank akan berkurang. Hal ini terjadi karena pendapatan yang seharusnya diterima oleh bank menjadi modal yang digunakan untuk menutupi tingginya Non Performing Loan, sehingga akan mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut akan semakin berkurang. Maka dari itu, NPL yang tinggi akan mengakibatkan berkurangnya profitabilitas, karena pendapatan bunga yang seharusnya diterima menjadi berkurang. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank berarti masyarakat percaya terhadap bank tersebut serta akan mendapat pengakuan oleh bank lain baik didalam maupun diluar negeri sebagai bank yang posisinya kuat (Suhardjono dan Kuncoro,2002:153). Teori ini sejalan dengan hasil penelitian dari Atmaja (2014), yang menunjukkan bahwa CAR dapat dipengaruhi oleh variable NPL. Pengaruh yang diberikan adalah negatif. 2.2 Pengembangan Hipotesis Berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut H 1 ) Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum Di Konvensional Indonesia Tahun 2010 2014; H 2 ) Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum Konvensional Di Indonesia Tahun 2010 2014; H 3 ) Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Konvensional Di Indonesia Tahun 2010 2014; H 4 ) Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap hubungan antara Loan to Deposit Ratio dengan profitabilitas Bank Umum Konvensional Di Indonesia Tahun 2010 2014; H 5 ) Non Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 73

Performing Loan berpengaruh negatif terhadap hubungan antara Capital Adequacy Ratio dengan kinerja Bank Umum Konvensional Di Indonesia Tahun 2010 2014. III. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan dari Bank Umum Konvensional di Indonesia. Penelitian ini berbentuk penelitian asosiatif dengan hubungan klausal. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Konvensional di Indonesia tahun 2010-2014 sebanyak 107 bank, dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan Bank Umum Konvensional di Indonesia dari tahun 2010-2014 yang diakses melaui www.ojk. go.id. Penentuan sampel yang dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kreteria sampel yaitu : 1) Bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan berkedudukan di Indonesia selama tahun 2010 2014; 2) Bank umum konvensional yang bukan merupakan cabang dari bank luar negeri, baik milik swasta asing ataupun pemerintah asing. Sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 97 Bank Umum Konvensional di Indonesia. Berdasarkan kreteria tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 97 bank dengan lima tahun pengamatan, sehingga diperoleh 485 sampel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini : 1) Variabel dependen yaitu profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA); 2) Variabel independen yaitu Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan; 3) Variabel moderasi yaitu Non Performing Loan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan aplikasi khusus dalam regresi linear berganda, dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi atau perkalian antara dua atau lebih variabel independen (Ghozali,2012:229). Persamaan regresi linier berganda dan MRA dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Sebelum dilakukan uji hipotesis, harus dilakukan uji deskriptif dan uji asumsi klasik agar tidak terjadi model estimasi linear yang bias. Uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Uji multikolinieritas tidak dilakukan karena penelitian ini menggunakan variabel moderasi, sehingga dipastikan data yang diperoleh akan korelasi antar variabel bebas. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diperoleh nilai minimum Loan to Deposit Ratio Bank Umum Konvensional di Indonesia sebesar 40,22 persen, nilai maksimum Loan to Deposit Ratio sebesar 162,53 persen, nilai rata rata Loan to Deposit Ratio Bank Umum Konvensional di Indonesia sebesar 85,7172 persen dan nilai standar deviasi sebesar 15,47211 persen. Sehingga mengindikasikan bahwa data Loan to Deposit Ratio berdistribusi normal. Capital Adequacy Ratio menunjukkan nilai minimum Bank Umum Konvensional di Indonesia sebesar 0,15 persen, nilai maksimum Capital Adequacy Ratio 74 PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA TAHUN 2010 2014 DENGAN NON PERFORMING LOAN SEBAGAI PEMODERASI

sebesar 181,38 persen, nilai rata rata Capital Adequacy Ratio sebesar 22,1935 persen dan nilai standar deviasi sebesar 16,46731 persen. Sehingga mengindikasikan bahwa data Loan to Deposit Ratio berdistribusi normal. Nilai minimum Non Performing Loan Bank Umum Konvesional di Indonesia sebesar 0,00 persen, nilai maksimum Non Performing Loan sebesar 50,96 persen, nilai rata rata Non Performing Loan Bank Umum Konvensional di Indonesia sebesar 2,1556 persen, dan nilai standar deviasi sebesar 3,08997 persen. Sehingga mengindikasikan bahwa data Loan to Deposit Ratio berdistribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif profitabilitas yang di proksikan dengan Return On Assets diperoleh nilai minimum sebesar -12,90 persen, nilai maksimum sebesar 7,44 persen, nilai rata rata sebesar 2,1977 persen dan nilai standar deviasi sebesar 1,57450 persen.. Sehingga mengindikasikan bahwa data Loan to Deposit Ratio berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test, dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,210. Nilai Asymp.Sig yang melebihi dari level of significant (0,05), menunjukan bahwa tidak ada pemusatan atau pengelompokan data disatu titik saja, sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual dalam penelitian ini berdistribusi normal. Berdasarkan uji autokorelasi dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,237. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang melebihi dari level of significant (0,05), menunjukan bahwa tidak ada gejala autokorelasi. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio dengan nilai sigifikansi 0,871, Capital Adequacy Ratio dengan nilai signifikansi 0,459, Non Performing Loan degan tingkat signifikansi 0,981, interaksi antara Loan to Deposit Ratio dengan Non Performing Loan dengan nlai signifikansi sebesar 0,325, dan interaksi antara Capital Adequacy Ratio dengan Non Performing Loan dengan nilai signifikansi sebesar 0,151, Ketiga variabel dan interaksinya dengan rasio Non Performing Loan memiliki tingkat signifikan yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yang terdapat dalam model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil penelitian yang menggunakan model Moderated Regression Analysis dan dengan bantuan program Statistical Package of Social Sciene (SPSS). Hasil pengujian disajikan dalam rekapitulasi hasil Moderated Regression Analysis ditunjukkan pada tabel berikut ini Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Moderated Regresion Analysis (MRA) Berdasarkan pada hasil koefisien regresi pada tabel diatas, maka dapat dibuat model persamaan MRA sebagai berikut : ROA = 0,814 + 0,008 LDR - 0,009 CAR - 0,057 NPL - 0,010 LDR*NPL + 0,053 CAR*NPL + e (2) Konstanta sebesar 0,814 hal ini menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka nilai profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets sebesar 0,814. Dari persamaan regresi tersebut, dapat dilihat bahwa nilai beta dari LDR bertanda positif yaitu sebesar 0,008. Nilai beta tersebut memiliki arti apabila LDR mengalami kenaikan 1 persen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan, maka profitabilitas yang diproksikan dengan ROA akan mengalami kenaikan sebesar 0,008. Nilai beta dari CAR bertanda negatif yaitu sebesar -0,009. Nilai beta tersebut memiliki arti apabila CAR mengalami kenaikan 1 Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 75

persen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan, maka profitabilitas yang diproksikan dengan ROA akan mengalami penurunan sebesar 0,009. Nilai beta dari NPL bertanda negatif yaitu sebesar -0,057. Nilai beta tersebut memiliki arti apabila NPL mengalami kenaikan 1 persen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan, maka profitabilitas yang diproksikan dengan ROA akan mengalami penurunan sebesar 0,057. Nilai beta dari interaksi LDR dengan NPL yaitu sebesar -0,010. Nilai beta tersebut memiliki arti apabila interaksi antara LDR dengan NPL mengalami kenaikan 1 persen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan, maka profitabilitas yang diproksikan dengan ROA akan mengalami penurunan sebesar 0,010. Nilai beta dari interaksi CAR dengan NPL yaitu sebesar 0,053. Nilai beta tersebut memiliki arti apabila interaksi antara CAR dengan NPL mengalami peningkatan 1 persen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan, maka profitabilitas yang diproksikan dengan ROA akan mengalami peningkatan sebesar 0,053. Hasil uji hipotesis pertama menyatakan bahwa berdasarkan perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 4,688 dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel LDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan ROA. Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan LDR berpegaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas diterima. Hipotesis kedua menyatakan bahwa perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -4,555 dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel CAR berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan ROA. Berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien untuk variabel ini bernilai negatif, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel CAR terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan ROA adalah negatif. Dengan demikian, hipotesis kedua yang menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas tidak diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar CAR belum tentu berhasil meningkatkan profitabilitas. Hal tersebut dikarenakan beban operasional meningkat akibat perluasan jaringan kantor cabang (Saiful, 2013). Dalam Laporan Perbankan Indonesia 2013) menyatakan bahwa tingginya rasio permodalan industri dapat memberikan ruang bagi perbankan untuk melakukan ekspansi usaha dan menyerap tambahan risiko akibat perlambatan ekonomi. Selain itu, kondisi demikian juga dapat disebabkan oleh deviden tahun sebelumnya yang belum dibagikan kepada pemegang saham sehingga dengan demikian modal perbankan menjadi bertambah. Peningkatan tersebut disebabkan juga oleh adanya penambahan modal sebesar Rp 91,9 triliun pada kelompok bank persero (Laporan Perekonomian Indonesia,2012). Meningkatnya CAR tidak dibarengi dengan meningkatnya profitabilitas perbankan, hal tersebut dijelaskan dalam Laporan Perekonomian Indonesia (2012) yang menyatakan bahwa penurunan kinerja dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan kredit dan suku bunga sehingga profitabilitas perbankan yang diproksikan dengan ROA tumbuh melambat. Hipotesis ketiga menunjukkan hasil uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -3,666 dan nilai signifikasi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel NPL berpengaruh negatif dan 76 PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA TAHUN 2010 2014 DENGAN NON PERFORMING LOAN SEBAGAI PEMODERASI

signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh ROA. Dengan demikian hipotesis ketiga yang diajukan diterima. Hipotesis keempat menunjukkan secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -0,973 dan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,331. Berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien untuk variabel ini berpengaruh negatif terhadap hubungan antara LDR dengan profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan nilai signifikansi menunjukkan bahwa variabel LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Dengan demikian, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap hubungan antara LDR dengan profitabilitas diterima. Hipotesis kelima menunjukkan hasil uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,703 dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa variabel NPL memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara CAR dengan profitabilitas yang diproksikan dengan ROA. Dengan demikian, hipotesis kelima yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap hubungan antara CAR dengan profitabilitas tidak diterima. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena rata-rata NPL pada Bank Umum Konvensional dalam periode penelitian sebesar 2,1556 persen. Mengingat batas maksimum NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%, sehingga tidak terlalu mempengaruhi profitabilitas yang diproksikan dengan ROA. Selain itu rata-rata profitabilitas bank yang diproksikan dengan ROA masih lebih tinggi dibandingkan NPL, yaitu sebesar 2,1977 persen. V. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia periode 2010 2014. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai LDR, maka semakin tinggi pula nilai profitabilitas; 2) CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia periode 2010 2014. Hal tersebut dikarenakan beban operasional meningkat akibat perluasan kantor cabang, serta belum optimalnya penyaluran kredit; 3) NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia periode 2010 2014. Hal tersebut menunjukkan semakin tinggi nilai NPL, maka profitabilitas akan menurun. Karena pendapatan yang seharusnya diperoleh bank digunakan untuk menutupi tingginya NPL, sehingga mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap bank; 4) NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap hubungan antara LDR dengan profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia periode 2010 2014. NPL tidak mempengaruhi hubungan antara LDR dengan profiabilitas, dikarenakan nilai NPL Bank Umum Konvensional di Indonesia pada periode tersebut masih berada dibawah batas maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 5%. Dengan demikian variabel NPL tidak dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara LDR dengan profitabilitas; 5) NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara CAR dengan profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia periode 2010 2014. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena rata-rata nilai NPL rendah, sehingga tidak terlalu mempengaruhi profitabilitas. Berdasarkan hasil peneitian dan kesimpulan maka penulis merekomen- Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 77

dasikan saran bagi pihak perbankan agar lebih menerapkan prinsip kehati hatian dalam kegiatan penyaluran kredit dan bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memasukan variabel bebas lainnya yang belum terdapat pada penelitian ini seperti Biaya Operasiona Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM) serta dapat pula menggunakan variabel moderasi lainnya seperti DPK. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mashud. 2004. Asset Liability Management, Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional dalam Perbankan. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo Kelompok Gramedia. Bank Indonesia.2012. Laporan Perbankan Indonesia (2012)..2013. Laporan Perbankan Indonesia (2013)..2012. Kajian Stabilitas Sistem Keuangan (KSK) No. 18,Maret 2012 Berger, Allen N. & DeYoung, Robert, 2006. Technological Progress and the Geografic Expansion of the Banking Industry, Journal of Money, Credit and Banking, Blackwell Publishing. Vol. 38(6), pages 1483-1513,September. Darmawan, Komang.2004. Analisis Rasio Rasio Bank. Info Bank, Juli, 18-21 Negara, I Putu Agus Atmaja. 2014. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit dan Non Performing Loan Pada Profitabilitas. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Saiful Bachri. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Syariah. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Septiarini, Ni Luh Sri. 2014. Pengaruh Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Kredit terhadap Profitabilitas dengan Moderasi Rasio Kredit Bermasalah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Sofia Prima Dewi. 2014. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakarta. Suardita, I Wayan. 2015. Pengaruh Kecukupan Modal dan Penyaluran Kredit Pada Profitabilitas Dengan Pemoderasi Risiko Kredit. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Suhardjono, Mudrajad Kuncoro. 2002. Manajemen Perbankan Teory dan Aplikasi. Penerbit BPFE. Jakarta. Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank dan Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Widiasari, Ni Kadek Yuni. 2015. Pengaruh Loan to Deposit Ratio Pada Profitabilitas Dengan Non Performing Loan Sebagai Pemoderasi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. 78 PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA TAHUN 2010 2014 DENGAN NON PERFORMING LOAN SEBAGAI PEMODERASI