Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Logika Fuzzy Metode Sugeno Untuk Memprediksi Jumlah Penumpang Di Terminal Ronggo Sukowati Pamekasan

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY MAMDANI UNTUK MENENTUKAN HARGA GABAH

BAB 2 2. LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan)

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

IMPLEMENTASI METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

BAB 2 LANDASAN TEORI

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMU DENGAN LOGIKA FUZZY

ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 2 (2014), pp

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: MODEL EVALUASI KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY SUGENO PADA RESTO ABTL

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian, yaitu klasifikasi logika. A. Identifikasi Data Cadangan Hidrokarbon

MEMBANGUN PERANGKAT LUNAK PENENTUAN DAYA LISTRIK DENGAN LOGIKA FUZZY

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Tingkat Kebisingan di DKI Jakarta dengan Fuzzy Logic Menggunakan Aplikasi MATLAB

SIMULASI KENDALI MUTU DOSIS OBAT BERBASIS BOBOT DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menentukan Jumlah Produksi Berdasarkan Permintaan dan Persediaan Dengan Logika Fuzzy Menggunakan Metode Mamdani

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KASUS PENERAPAN LOGIKA FUZZY. Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno

PREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY MODEL SUGENO

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

BAB IV PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibandingkan antara aplikasi teori graf fuzzy dan

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENERAPAN FUZZY SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KELAS PEMINATAN (STUDI KASUS : STMIK POTENSI UTAMA)

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIDANG TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI FUZZY RULES UNTUK PERENCANAAN DAN PENENTUAN PRIORITAS DI PDAM KOTA SURABAYA. oleh: WINDA ZULVINA

PERBANDINGAN PRODUKSI KOPI OPTIMUM ANTARA METODE F UZZY MAMDANI DENGAN F UZZY SUGENO PADA PT XYZ. Rianto Samosir, Iryanto, Rosman Siregar

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB

PENENTUAN PENJURUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI

LOGIKA FUZZY DALAM TEKNIK PERAMALAN SECARA STATISTIK

DENIA FADILA RUSMAN

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DAN SUGENO DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN XYZ)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 5 referensi dan 1 referensi dari

Penerapan Fuzzy Logic Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Upaya Optimasi Penjualan Barang

LOGIKA FUZZY (Lanjutan)

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN

PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN ABC )

PEMODELAN SISTEM FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

ANALISIS & DESAIN SISTEM FUZZY. Menggunakan TOOLBOX MATLAB

FUZZY INFERENCE SISTEM MAMDANI UNTUK PENENTUAN KREDIT PADA KPN ESTIKA DEWATA. Oleh

LOGIKA FUZZY. Dr. Ade Gafar Abdullah JPTE-UPI

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy

Volume 9 Nomor 2 Desember 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Jurnal Gradien Vol.3 No.2 Juli 2007 : 247-251 Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi Syamsul Bahri, Rida Samdara, Fairuz Zamani Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia Diterima 13 Mei 2007; Disetujui 22 Juni 2007 Abstrak - Telah dilakukan pengembangan sebuah sistem prediksi jumlah kendaraan bermotor yang lewat pada suatu jalan berdasarkan level kebisingan lalu lintas, lebar jalan, dan faktor koreksi dengan menggunakan logika fuzzy. Sistem inferensia fuzzy yang digunakan disini menggunakan metode Sugeno dengan tiga crisp yaitu: level kebisingan lalu lintas, lebar jalan dimana sistem ini digunakan, dan faktor koreksi sebagai faktor penalaan. Sedangkan metode defuzzyfikasi menggunakan Weight Average untuk menghasilkan crisp output berupa prediksi jumlah kendaraan. Pengujian sistem dilakukan dengan cara membandingkan hasil prediksi dengan jumlah kendaraan sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan prediksi pada penelitian adalah 3 7 %. Kata-kata kunci : Logika Fuzzy; kebisingan; faktor koreksi. 1. Pendahuluan Untuk menyusun rencana tata ruang kota yang terpadu, informasi kapasitas jalan yang akurat dan berguna mengenai hal ini perlu didapatkan. Seiring meningkatnya arus transportasi, maka pertumbuhan kota-kota akan semakin meningkat dan dengan sendirinya kebutuhan jaringan transportasi untuk menampung pergerakan warga kotanya pun akan semakin meningkat pula. Banyak model yang telah dikembangkan untuk mempelajari volume lalu lintas di jalan untuk menggambarkan volume tersebut, tetapi sebagian besar hanya menggambarkan untuk kondisi dan waktu yang tertentu saja. Tujuan dari hasil pembelajaran ini adalah untuk memperkirakan besarnya pergerakan pada segmen jaringan tertentu, lebih jauh adalah menterjemahkan kondisi perwilayahan, kependudukan dan sosio-ekonomi [2]. Volume lalu lintas kendaraan di jalan tidak terdiri dari suatu variabel yang homogen, melainkan terdiri dari bermacam karakteristik yang tidak selalu sama. Keanekaragaman ini membatasi ketepatan sistem yang dikembangkan untuk menyatakan jumlah kendaraan di jalan. Volume lalu lintas didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang melewati satu titik pada suatu ruas jalan dalam waktu tertentu. Volume ini dapat dinyatakan dalam kerangka tahunan, harian, ataupun dalam satuan yang lebih kecil. Volume lalu lintas merupakan satu dari beberapa variabel yang diperlukan dalam penentuan batas kebisingan lalu lintas pada suatu ruas jalan tertentu [1]. Tingkat kebisingan lalu lintas memiliki korelasi yang linear dengan jumlah kendaraan bermotor yang melewati sebuah jalan [6]. Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kebisingan diantaranya adalah volume lalu lintas, kendaraan, lebar jalan, tipe jalan, tipe lingkungan jalan, gangguan sampingan akibat aktivitas perpakiran, dan pergerakan kendaraan. Dalam beberapa kasus, kita tidak dapat memutuskan sesuatu masalah dengan jawaban sederhana ya atau tidak. Sebagai contoh, untuk menyatakan kebisingan suara sedang, sangat bersifat relatif. Pada tahun 1965, Zadeh memodifikasi teori himpunan dimana setiap anggotanya memiliki derajat keanggotaan yang bernilai kontinu antara 0 sampai 1. Himpunan ini disebut dengan Himpunan Kabur (Fuzzy Set). Sistem Logika Fuzzy biasanya memiliki sifat fault tolerant serta mampu mengakomodasi ketidakpresisian

248 Syamsul Bahri / Jurnal Gradien Vol. 3 No. 2 Juli 2007 : 247-251 dalam proses akuisisi data [3]. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor menggunakan sistem pengukur kebisingan yang selanjutnya digunakan sebagai data masukan untuk memprediksi jumlah kendaraan bermotor. 2. Metode Penelitian a. Proses Pengambilan Data Data diperoleh dengan pendeteksian suara melalui sound level meter dengan kapasitas tingkat tekanan suara hingga 100 db, dan proses perekaman data dilakukan selama 1 menit untuk setiap 1 data prediksi, yang secara skematik konfigurasi pengambilan data ditampilkan dalam gambar 1. Sound level meter diletakkan tegak lurus terhadap laju kendaraan supaya dapat menerima gelombang dengan tepat. Selama pengambilan data hasil senantiasa diamati dan pengujian dapat dilakukan dalam beberapa kali untuk setiap satu set jarak sound level meter guna memastikan konsistensi suara. Hasil dari beberapa kali pengujian didapatkan jarak antara sumber gelombang terhadap Sound Level meter sama dengan dengan jarak sound level meter terhadap permukaan jalan yaitu 1,5 meter. b. Lokasi dan Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Minggu ke-2 bulan Mei 2007 dengan interval waktu antara pukul 06.00 sampai dengan 18.00 WIB di ruas jalan dan simpangan berlampu lalu lintas yang berlokasi di kota Bengkulu. Seluruh lokasi pengujian merupakan jenis jalan arteri yang secara hirarki fungsi memberikan fasilitas pelayanan yang terus-menerus dan sebagai jalur distribusi lalu lintas. Sound level meter dalam kajian ini merupakan sensor noise pabrikan dengan interval tingkat tekanan suara yang dipakai antara 50 100 db. c. Analisa dan Interpretasi Data Kebutuhan Input dan output Himpunan-himpunan fuzzy yang digunakan pada variabel pada sistem prediksi seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Himpunan fuzzy untuk ruas jalan dan simpangan Variabel Kebisingan Lebar jalan Faktor koreksi Jumlah Kendaraan Nama himpunan Domain fuzzy Low [ 60, 83 ] Medium [ 60, 100] High [ 83, 100 ] Narrow [ 3, 7.5 ] Medium [ 3, 12 ] Wide [ 7.5, 12 ] Low [ 0.4, 0.85 ] Medium [ 0.4, 1.3 ] High [ 0.85, 1.3] Low [ 2 ] & [ 12 ] Medium [40] & [55] High [58] & [90] Tabel 2. Kombinasi aturan fuzzy yang digunakan No. Kebisingan Lebar jalan Faktor koreksi Satuan db Meter % Unit Jumlah kendaraan 1 Low Narrow High Low 2 Low Medium High Low 3 Low Wide High Low 4 Low Narrow Medium Low 5 Low Medium Medium Low 6 Low Wide Medium Medium 7 Low Narrow Low Low 8 Low Medium Low Medium 9 Low Wide Low Medium 10 Medium Narrow High Low 11 Medium Medium High Low 12 Medium Wide High Medium 13 Medium Narrow Medium Low 14 Medium Medium Medium Medium 15 Medium Wide Medium High 16 Medium Narrow Low Medium 17 Medium Medium Low High 18 Medium Wide Low High 19 High Narrow High Medium 20 High Medium High Medium 21 High Wide High High 22 High Narrow Medium Medium 23 High Medium Medium High 24 High Wide Medium High 25 High Narrow Low High 26 High Medium Low High 27 High Wide Low High

Syamsul Bahri / Jurnal Gradien Vol. 3 No. 2 Juli 2007 : 247-251 249 Aturan IF-THEN Fuzzy if then rules yang digunakan disini sebanyak 27 aturan yang dibuat sesuai untuk menggambarkan keadaan dengan catatan bahwa setiap aturan yang dibentuk menyertakan semua variabel. Metode inferensia fuzzy yang digunakan adalah metode Sugeno orde nol. Pada metode ini, anteseden direpresentasikan dengan proposisi dalam himpunan fuzzy, sedangkan konsekuen direpresentasikan dengan sebuah konstanta. Sistem Inferensia Fuzzy Pada sistem prediksi ini variabel input maupun variabel output dibagi menjadi 3 variabel yang saling berkaitan. Fungsi implikasi yang digunakan dalam sistem prediksi adalah MIN. Sistem prediksi terdiri dari beberapa aturan, sehingga inferensia diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Sebelum dilakukan inferensia perlu dicari terlebih dahulu derajat keanggotaan nilai tiap variabel dalam setiap himpunan dengan menggunakan persamaan : f (x; a, b, c) 0; (x - a)/(b - a); = (c - x)/(c - b); 0; x a a x b b x c x c (1) kemudian dicari α-predikat untuk setiap aturan yang didapatkan dari persamaan : µ A B = min (µ A [x], µ A [y]) (2) Input dari proses defuzzy adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Pada metode yang digunakan dalam penelitian ini, defuzzy dilakukan dengan cara mencari nilai rata-ratanya dengan menggunakan persamaan : Z n j= 1 = n Zj * µ (Zj) j= 1 µ (Zj) (3) dimana : Z adalah nilai rata-rata jumlah kendaraan, µ(zj) adalah nilai α-predikat yang memenuhi aturan dan Zj adalah nilai domain output jumlah kendaraan yang sesuai dengan α-predikat yang memenuhi aturan. 3. Hasil dan Pembahasan Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan hasil prediksi sistem fuzzy dengan jumlah kendaraan sebenarnya. Pengujian dilakukan terhadap variasi parameter sebagai berikut: (1). Memvariasikan nilai input dari faktor koreksi dan lebar jalan yang berfungsi sebagai faktor penala sehingga diperoleh hasil prediksi yang mendekati dengan hasil sebenarnya, (2). Melakukan perubahan terhadap bentuk domain membership function input, yaitu pada input level kebisingan dan perubahan membership function output yaitu jumlah kendaraan. Perubahan ini bertujuan untuk meminimalisasikan error prediksi yang dihasilkan sistem fuzzy. Setelah dilakukan beberapa perubahan terhadap nilai domain membership function level kebisingan dan jumlah kendaraan, lalu dilakukan pengujian sistem terhadap data sebenarnya, maka didapatkan nilai domain yang sebelumnya telah ditunjukkan dalam Tabel 1 diatas. Tabel hasil prediksi kendaraan bermotor untuk ruas jalan didapatkan sebagai berikut : Tabel 3. Hasil prediksi jumlah kendaraan dengan perubahan membership function input level kebisingan untuk ruas jalan lokasi A. Jumlah kendaraan No Nilai kebisingan (db) Aktual (X1) (unit) Prediksi sistem Error (X1) & 1 79.1 25 26 4 2 77.4 24 23 4.1 3 81.7 30 29 3.3 4 90 42 41 2.3 5 83.4 33 34 3.0 6 89.1 40 40 0 7 86.6 36 38 5.5 8 80.1 29 27 6.8 9 79.8 26 26 0 10 85.3 35 37 5.7 11 84.3 34 35 2.9 12 83.7 33 34 3.0

250 Syamsul Bahri / Jurnal Gradien Vol. 3 No. 2 Juli 2007 : 247-251 13 76.7 23 22 4.3 14 81.6 30 29 3.3 15 86 36 38 5.5 Mean 3.58 Standar deviasi 1.92287 Lebar jalan : 6.8 meter Faktor koreksi : 0.849068 sedangkan untuk simpangan berlampu lalu lintas didapatkan hasil sebagai berikut: diprediksi dengan baik dan ada pula lokasi yang memiliki error prediksi di atas 7 %. Hal ini dikarenakan data yang dimiliki pada beberapa lokasi memiliki kesamaan dalam nilai kebisingan terhadap jumlah kendaraan bermotor yang ada, sehingga sistem menghasilkan error prediksi yang tinggi. Tabel 5. Hasil perbandingan terhadap beberapa kombinasi kebisingan, lebar jalan dan faktor koreksi (menggunakan sistem prediksi yang dibuat). Tabel 4. hasil prediksi jumlah kendaraan dengan perubahan membership function input level kebisingan untuk simpangan berlampu lalu lintas lokasi F Jumlah kendaraan Nilai Error (unit) No. kebisingan (X1) & Aktual Prediksi (db) (X1) sistem 1 85.54 48 50 4.1 2 86.35 49 51 4.08 3 94.28 64 63 1.5 4 84.48 46 47 2.1 5 83.25 45 45 0 6 85.6 48 50 4.16 7 85.19 47 50 6.3 8 84.4 45 47 4.4 9 88.14 53 55 3.7 10 78.9 37 34 8.1 11 89.23 55 56 1.8 12 83.07 45 44 2.2 13 86.97 50 52 4 14 91.56 59 60 1.6 15 81.2 42 40 4.7 Mean 3.516 Standar deviasi 2.054058 Lebar jalan : 7.5 meter Faktor koreksi : 0.958 Kemampuan Sistem Dalam Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Sistem fuzzy yang telah diuji dengan menggunakan data yang diakuisisi, kemudian dibandingkan menggunakan data dari lokasi yang berbeda. Adapun hasil perbandingan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 5. Pada tabel tersebut tampak bahwa nilai prediksi tiap lokasi begitu beragam. Ada lokasi yang mampu * dalam satuan unit 4. Kesimpulan Pengukur tingkat kebisingan dapat diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak aplikasi yang dapat membaca dan menyimpan data secara langsung. Hasil pengukuran program sangat bergantung pada spesifikasi sistem yang digunakan. Sistem prediksi fuzzy yang dibuat mampu memprediksi jumlah kendaraan bermotor berdasarkan tingkat kebisingan, lebar jalan dan faktor koreksi dengan kesalahan sebesar 3-7 %. Daftar Pustaka [1] Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Jakarta, Indonesia. [2] Hermawan R., 2001, Sistem Teknologi Transportasi, Bandung: Penerbit ITB. [3] Kusumadewi S., 2002, Analisis & Desain System Fuzzy (menggunakan Toolbox Matlab), Yogyakarta : Graha Ilmu. [4] Kusumadewi S., Purnomo H., 2002, Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Yogyakarta : Graha Ilmu. [5] Lubis H., 2001, Pengantar Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Bandung: Penerbit ITB. [6] Purnomowati, Endang R., 1997, Mencari Korelasi Tingkat Kebisingan Lalu Lintas dengan jumlah

Syamsul Bahri / Jurnal Gradien Vol. 3 No. 2 Juli 2007 : 247-251 251 Kendaraan yang lewat di jalan Kaliurang, Yogyakarta: MediaTeknik. [7] Tamin O. Z., 2000, Perencanaan & Pemodelan Transportasi Edisi Kedua, Bandung: Penerbit ITB.