INOVASI BUBUR INSTAN DAN COOKIES BERBASIS KONSENTRAT PROTEIN IKAN PATIN YANG DIFORTIFIKASI MINYAK SAWIT MERAH DAN MINYAK IKAN PATIN TERENKAPSULASI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) UNTUK PEMBUATAN BISKUIT DAN SNACK

SUPLEMEN MAKANAN KESEHATAN (HEALTH FOOD) BERNUTRISI TINGGI DARI CHLORELLA DAN MINYAK IKAN PATIN

Pengaruh Fortifikasi Jumlah Konsentrat Protein Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Yang Berbeda Pada Tahu Terhadap Tingkat Penerimaan Konsumen

EVALUASIMUTU MIKROBIOLOGI BUBUR INSTAN YANG DIFORTIFIKASI KONSENTRAT PROTEIN IKAN PATBV (Pangasius Sp.) SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG.

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

STUDI PEMBUATAN MI INSTAN SAGU DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JUMLAH DAGING IKAN PATIN

FORTIFIKASI KONSENTRAT PROTEIN IKAN PATIN SIAM PADA PRODUK SNACK AMPLANG DAN MI SAGU INSTAN SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DAERAH RIAU

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

Keywords : Fish Protein Concentrate, Pangasius hypophthalmus, Hump Banana Nugget, Consumer Acceptance and Chemical Composition

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

EVALUASI MUTU BAKSO JANTUNG PISANG DAN IKAN PATIN SEBAGAI MAKANAN KAYA SERAT

METODE. Waktu dan Tempat

FATTY ACID PROFILE OF POND CULTURED CATFISH (Pangasius hypophthalmus) LIVER. Abstrack

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

LAPORAN TUGAS AKHIR EKSTRAKSI MINYAK BIJI KETAPANG (Terminalia catappa) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK GORENG

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)

Utilization of Cassava Peel Flour for Producing Sago Instant Noodle.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia untuk

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau ABSTRACT

Ramayana : pembuatan lemak margarin dari minyak kelapa, kelapa sawit dan stearin..., USU e-repository 2008

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA DALAM PEMBUATAN MIE BASAH TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA SKRIPSI

KAJIAN MUTU MOCHI YANG DIFORTIFIKASI DENGAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) Oleh

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech

STUDI PEMBUATAN BISKUIT DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa Striata) Oleh :

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. berasal dari gandum yang ketersediaannya di Indonesia harus diimpor,

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENCETAK TERASI SKRIPSI

I PENDAHULUAN. protein berkisar antara 20% sampai 30%. Kacang-kacangan selain sumber protein

UJI PENGARUH SUHU PEMANASAN BIJI KEMIRI DENGAN MENGGUNAKAN OIL PRESS TIPE ULIR TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU MINYAK YANG DIHASILKAN

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

UTILIZATION OF FISH PROTEIN CONCENTRATE OF CATFISH

UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENCETAK TERASI

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) SEBAGAI FLAVOR DENGAN PENAMBAHAN DEKSTRIN DAN APLIKASINYA PADA KERIPIK TALAS

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN FORTIFIKASI ABON IKAN SALMON (Oncorhynchus nerka)

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DENGAN PATI SAGU TERHADAP MUTU BAKSO JANTUNG PISANG DAN IKAN PATIN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN

APLIKASI/ PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES BRIKET ARANG DARI CANGKANG SAWIT PADA PEMASAKAN GARAM RAKYAT I N T I S A R I

I. PENDAHULUAN. Mudjajanto dan Yulianti (2004). Roti tawar merupakan salah satu jenis roti yang

KARAKTERISTIK KIMIA DAN FUNGSIONAL TEPUNG BIJI DURIAN TERMODIFIKASI (Durio zibethinus Murr)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian Pembuatan Bumbu Dari Bawang Putih (Allium sativum) Dan Daun Jeruk Purut (Cytrus hystrix) Menggunakan Pengering Tipe Rak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK

5.1 Total Bakteri Probiotik

UJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK

Effect of Addition of Protein Fish Concentrates Cork (Channa striata) on Donuts Against Consumer Acceptance

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK SNACK BARS BERBAHAN DASAR TEPUNG KACANG HIJAU DAN PISANG LOKAL SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD DHANY ISMAIL

KEDELAI-WHEAT GERM SEllAGAI PRODUK SARAPAN FUNGSIONAL

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BABI PENDAHULUAN. Dewasa ini, ada kecenderungan penambahan asam lemak essensial

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI MINYAK NABATI TERHADAP MUTU MENTEGA KACANG (PEANUT BUTTER)

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian,

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

BAB I PENDAHULUAN. (Theobroma cacao) dan biasa digunakan sebagai komponen utama dari coklat

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

PENGARUH FORTIFIKASI ALGA HIJAU BIRU (Spirulina) PADA MAKARONI IKAN PATIN (Pangasius hyppophthalmus) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata)

Transkripsi:

JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi Hasil Penilaian Organoleptik dan Histologi, Yuliastri et al. DOI: 10.17844/jphpi.2015.18.3.315 INOVASI BUBUR INSTAN DAN COOKIES BERBASIS KONSENTRAT PROTEIN IKAN PATIN YANG DIFORTIFIKASI MINYAK SAWIT MERAH DAN MINYAK IKAN PATIN TERENKAPSULASI Innovation on Street Food Products (Instant Porridge and Cookies) Based on Fortified Patin Fish Protein Concentrate with Red Palm Oil and Encaptulated Oil Fish Dewita*, Syahrul, Desmelati, Suardi Lukman Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Universitas Riau Kampus Bina Widia Jalan HR Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru Panam Pekanbaru, Riau *Korespodensi: dewi_58@yahoo.co.id Diterima: 7 Agustus 2015 / Disetujui: 5 Desember 2015 Abstrak Penelitian ini bertujuan sebagai inovasi pada makanan jajanan (bubur instan dan cookies) berbasis konsentrat protein ikan (KPI) patin yang difortifikasi campuran (blending) minyak sawit merah dan minyak ikan patin terenkapsulasi. Penelitian dilakukan dengan cara mengenkapsulasi campuran (blending) minyak sawit merah dan minyak ikan patin dengan menggunakan spray dryer. Enkapsulasi campuran minyak sawit merah dan minyak ikan patin dengan tiga kombinasi yaitu : 50 : 50 (A1), 40 : 60 (A2) dan 60 : 40 (A3). Hasil kombinasi perlakuan terbaik difortifikasi pada makanan jajanan (bubur instan dan cookies). Parameter uji yang dilakukan terhadap campuran minyak sawit merah dan minyak ikan patin adalah rendemen, analisis kandungan lemak dan profil asam lemak. Selanjutnya aplikasi blending minyak sawit merah dan ikan patin terpilih pada makanan jajanan (bubur instan dan cookies) adalah uji organoleptik dan proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen enkapsulasi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah 55%, dengan rasio blending minyak sawit merah dan minyak ikan patin terenkapsulasi terpilih adalah A1 dengan kandungan lemak 17,26%. Profil asam lemak tak jenuh terutama asam lemak omega-9 dari blending minyak ikan dan sawit (59,29%) terutama asam lemak omega-9 lebih banyak dibanding asam lemak jenuhnya (18,56%). Penilaian organoleptik terhadap makanan jajanan (bubur instan dan cookies) pada anak balita dengan uji kesukaan menunjukkan bahwa 93% anak balita menyukai. Kemudian hasil analisis proksimat untuk bubur instan adalah protein 11,04%, lemak 1,92%, kadar air 5,03% dan abu 0,64%; sedangkan cookies adalah protein 9,11%, lemak 17,03%, kadar air 3,93% dan abu 1,38%. Kata kunci: Makanan jajanan, KPI Patin, minyak sawit, ikan terenkapsulasi Abstract This research aimed to establish innovation on street food (instant porridge and cookies) from Patin Fish Protein Concentrate fortified by blending red palm oil and encaptulated patin fish s oil. The Encaptulation was conducted by blending of red palm oil and patin fish s oil using spray dryer. The blending was consisted of three combinations namely 50 : 50 (A1), 40 : 60 (A2) and 60 : 40 (A3) for ratio between red palm oil and patin fish s oil. The best combination s results was fortified into street food (instant porridge and cookies). The blending was tested by measure yield, fat and fatty acid profile. Moreover, organoleptics and proximate tests were carrie out for the best treatment of blending in instant porridge and cookies. The results show that encaptulated yield reached 55 % that rise from A1 treatment as the best treatment with fat content of 17.26%. Profile of unsaturated fatty acid especially fatty acid omega 9 from blending fish oil and palm oil was 59.29%. The number of fatty acid omega 9 was higher than saturated fatty acid which was 18.56%. Furthermore, based on organoleptic tests of instant porridge and cookies using under five year children respondents, it was proven that 93% of children was like the products. Proximate 315 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Hasil Penilaian Organoleptik dan Histologi, Yuliastri et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 analysis of instant porridge revealed that protein content was 11.04 %, water content was 5.03%, fat content was 1.92 % and ash was 0.64 %. However, proximate analysis showed that cookies owned protein of 9.11%, fat of 17.03%, water content was 3.93% and ash of 1.38%. Keywords : Encaptulated fish, street food, patin fish protein concentrate, palm oil PENDAHULUAN Makanan jajanan atau lebih dikenal dengan street food merupakan makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya bersifat siap saji atau dikonsumsi dalam waktu cepat (Dewita et al. 2011). Mengingat yang mengkonsumsi makanan jajanan ini umumnya anakanak terutama anak balita, maka faktor keamanan dan kesehatan makanan menjadi perhatian utama. Mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status gizi dan meningkatnya angka kesakitan pada anak-anak. Makanan jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak khususnya balita harus mengandung nilai gizi yang cukup. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu tertentu, di mana keadaan gizi ini dapat berupa gizi kurang atau gizi lebih. Makanan yang bergizi yang saat ini dikembangkan adalah makanan yang berbasis konsentrat protein ikan. Konsentrat protein ikan atau hidrolisis protein ikan adalah suatu produk berupa tepung untuk dikonsumsi manusia yang dibuat dari daging utuh dengan menghilangkan komponen lainnya kecuali protein. Peneltian mengenai konsentrat protein ikan dilakukan diantaranya fortifikasi konsentrat protein ikan patin terhadap produk snack (Dewita dan Syahrul 2014), kajian pola penerimaan siswa sekolah terhadap jajanan berbasis konsentrat protein ikan (Dewita et al. 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Dewita dan Syahrul (2012) menunjukkan bahwa makanan jajanan (bubur instan, cookies) yang diberi konsentrat protein ikan patin (10%) dan minyak nabati (5%) dapat memperbaiki kondisi anak balita gizi kurang menjadi normal dalam jangka waktu 30 hari. Makanan jajanan ini masih minim asam lemak esensial terutama omega-9. Nilai gizi makanan jajanan (bubur instan dan cookies) yang telah diteliti tersebut dapat digunakan minyak blending dari minyak sawit merah dan ikan patin terenkapsulasi sebagai pengganti minyak nabati. Produk makanan jajanan (bubur instan, cookies) yang dihasilkan ini dapat dijadikan sebagai produk inovasi untuk mengatasi gizi kurang bagi anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk menginovasi produksi makanan jajanan (bubur instan dan cookies) berbasis KPI patin yang difortifikasi blending minyak sawit merah dan minyak ikan patin terenkapsulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pemanfaatan hasil samping minyak sawit dan minyak ikan patin menjadi produk minyak terenkapsulasi bernutrisi tinggi sebagai bahan fortifikasi produk makanan jajanan (bubur instan, cookies) anak balita. BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam kegiatan ini, untuk produk hilir minyak sawit merah diperoleh dari pabrik minyak goreng dan minyak ikan patin dari limbah daging fillet dan lemak perut dari pengolah ikan patin di Sentra Pascapanen Kabupaten Kampar. Alat-alat utama yang diperlukan dalam penelitian ini adalah ayakan 100 mesh, oven (Memmert), alat Soxhlet, dan instrumen spray dryer. Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 316

JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Hasil Penilaian Organoleptik dan Histologi, Yuliastri et al. METODE Prosedur Penelitian Penelitian ini secara garis besar meliputi ekstraksi minyak ikan dari limbah pengolahan ikan patin di Sentra Pascapanen desa Koto Mesjid, minyak sawit merah dari pabrik minyak sawit. dan melakukan pencampuran (blending) minyak ikan patin dan minyak sawit merah secara enkapsulasi, kemudian diinovasikan dengan cara menfortifikasikan pada makanan balita (bubur instan dan cookies). Proses enkapsulasi blending minyak sawit merah dan minyak ikan patin dilakukan dengan menggunakan spray dryer. Rasio kombinasi minyak sawit merah dan minyak ikan patin dilakukan dengan tiga kombinasi yaitu, 50 : 50 (A1), 40 : 60 (A2) dan 60 : 40 (A3), dimana rasio kombinasi terbaik difortifikasi pada makanan jajanan (bubur instan dan cookies). Parameter uji yang dilakukan terhadap rasio minyak sawit merah dan minyak ikan patin terbaik adalah rendemen, analisis kandungan lemak dan profil asam lemak. Selanjutnya aplikasi rasio blending minyak sawit merah dan ikan patin terpilih pada makanan jajanan (bubur instan dan cookies) adalah uji organoleptik dan proksimat. Data yang diperoleh ditabulasikan dan selanjutnya dianalisis secara deskripsi. HASIL DAN PEMBAHASAN Rendemen Minyak Terenkapsulasi Blending minyak (minyak sawit merah dan minyak ikan patin) terenkapsulasi dilakukan melalui penyemprotan emulsi minyak dan air pada alat spray dryer. Air pada emulsi akan terevaporasi setelah mengalami kontak dengan udara pengering dan kemudian terjadi pemisahan partikel kering (Faldt et al. 1995). Menurut Jackson et al. (1991) bahwa mikrokapsul yang dihasilkan berupa bubuk dan terdiri dari dropletdroplet minyak yang terdispersi dalam matrik polimer yang larut dalam air. Rendemen minyak terenkapsulasi menunjukkan jumlah minyak yang terdapat dalam mikrokapsul dan dibandingkan dengan jumlah minyak yang digunakan pada proses pembuatan mikrokapsul. Nilai rendemen enkapsulasi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah 55%, dengan demikian separoh lebih minyak yang digunakan dalam proses dapat terenkapsulasi pada bahan penyalut dekstrin dan twin. Hasil analisis kandungan lemak yang terdapat pada blending minyak terenkapsulasi dapat dilihat pada Tabel 1. Profil Asam Lemak Blending Minyak Sawit Merah dan Minyak Ikan Patin Air merupakan kandungan yang terberdasarkan panjang rantainya, asam lemak jenuh yang terdapat pada blending minyak ikan dan sawit termasuk ke dalam kelompok asam lemak jenuh rantai panjang, salah satu jenis asam lemak jenuh paling dominan adalah asam palmitat. Asam palmitat pada blending minyak ikan dan sawit berkisar 14,46 27,09% (Tabel 2). Tabel 1 Kandungan lemak (%) pada blending minyak terenkapsulasi Rasio blending minyak terenkapsulasi Jumlah lemak (%) Minyak ikan dan sawit merah (50 : 50) 17,11 Minyak ikan dan sawit merah (60 : 40) 16,21 Minyak ikan dan sawit merah (40 : 60) 16,11 Minyak ikan dan sawit merah (30 : 70) 13,60 Minyak ikan dan sawit merah (70 : 30) 14,28 317 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Hasil Penilaian Organoleptik dan Histologi, Yuliastri et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Tabel 2 Profil asam lemak campuran (blending) minyak sawit merah dan minyak ikan patin terenkapsulasi Asam Lemak Rasio Blending A1 A2 A3 C12:0 (laurat) 0,14 0,19 0,18 C14:0 (Meristat) 0,52 0,81 0,71 C16:0 (palmitat) 27,09 14,46 19,98 C18:0 (stearat) 2,95 2,95 2,88 C20:0 (arakidat) 0,22 0,1 0,14 C22:0 (Behenic) 0,1 0,05 0,66 Σ SFA 31,02 18,56 24,55 C14:1 (meristoleat) 0,05-0,03 C16:1 (Palmitoleat) 2,91 0,1 1,67 C18:1 (Oleat) 37,14 30,29 34,48 C20:1 (Eicosanoat) 0,04-0,02 C24:1 (Mervanoat) - - - Σ MUFA 40,14 30,39 36,2 C18:2 (linoleat) 17,26 9,23 11,37 C18:3 (linolenat) 0,71-0,86 C18:3 (gama-linolenat) 0,23-0,14 C20:2 (Eikosadienat) 0,28 0,06 0,18 C20:3(eikosatrionat) 0,35-0,2 C20:4 (Arakidonat) 0,24-0,13 C20:5 (Eikosapentanoat) 0,02 - - C22:2 (dekasadienat) - - - C22:6 (Dokosaheksanoat) 0,06 - - Σ PUFA 19,15 9,29 9,29 Asam Lemak Jenuh 18,56 31,02 24,55 Asam Lemak Tak Jenuh 59,29 39,68 49,12 Omega 3 0,79 0 0,9 Asam palmitat merupakan sumber kalori penting tetapi memiliki daya antioksidasi yang rendah (Syahrul et al. 2013). Aplikasi Blending Minyak pada Makanan Jajanan Hasil uji organoleptik terhadap makanan bubur instan yang difortifikasi blending minyak ikan dan sawit terpilih (A1), menunjukkan bahwa semua panelis (balita 1 2 tahun) dapat menerima bubur instan tersebut (Tabel 3). Penilaian berdasarkan uji rasa produk, diketahui bahwa panelis (anak balita berumur 1 2 tahun) mampu menghabiskan bubur instan sampel yang diberikan, begitu juga dengan makanan cookies coklat yang diberikan pada anak balita berumur 3 5 tahun. Tabel 3 terlihat bahwa komposisi proksimat bubur instan yang difortifikasi blending minyak ikan patin dan minyak Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 318

JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 Hasil Penilaian Organoleptik dan Histologi, Yuliastri et al. Tabel 3 Analisis proksimat bubur instan yang difortifikasi dengan blending minyak ikan patin dan minyak sawit merah terpilih Komposisi Proksimat Bubur instan Standar PAG (1972) Air (%) 5,03 5 10 % Lemak (%) 10,56 min 10 % Protein (%) 19, 42 min 15 % Abu (%) 2,45 maks 5 % Serat (%) 3,78 maks 5 % Karbohidrat (%) 58,76 - Kalori (Calorie) 4.960 1.100-1.300 sawit merah terpilih memenuhi standar Protein Advisory Group (Dewita et al. 2013), yaitu persyaratan untuk makanan anak bayi balita, dengan demikian bubur instan yang dihasilkan memenuhi persyaratan untuk makanan balita. Produk cookies coklat yang dihasilkan berdasarkan hasil uji organoleptik diketahui bahwa panelis yang menyukai produk cookies yang difortifikasi blending minyak ikan patin dan minyak sawit merah terpilih. Hasil organoleptik makanan jajanan cookies coklat dapat diterima atau disukai oleh anak balita. Hasil analisis proksimat produk cookies coklat juga menunjukkan terutama kadar proteinnya sekitar 22,65% dan lemaknya sekitar 26,92% (Tabel 4). Cookies coklat yang dihasilkan mengandung protein tinggi dan baik diberikan pada anak balita. KESIMPULAN Rasio campuran (blending) minyak ikan patin dan minyak sawit merah terenkapsulasi terpilih adalah rasio 50 : 50 (A1) dengan asam lemak jenuh 18,56% dan asam lemak tak jenuh 59,29% serta asam lemak dominan adalah palmitat (27,09%) dan oleat (37,14%). Fortifikasi campuran (blending) minyak ikan patin dan minyak sawit merah terpilih pada makanan jajanan anak balita (bubur instan, dan cookies coklat), secara organoleptik (rasa) disukai anak balita dan komposisi proksimat memenuhi standar SNI. Tabel 4 Analisis proksimat cookies coklat yang difortifikasi dengan blending minyak ikan patin dan minyak sawit merah terpilih Komposisi Proksimat Bubur instan Standar PAG (1972) Air (%) 6,24 5 10 % Lemak (%) 26,92 min 10 % Protein (%) 22,65 min 15 % Abu (%) 2,45 maks 5 % Serat (%) 3,78 maks 5 % Karbohidrat (%) 57,55 - Kalori (Calorie) 4.960 1.100-1.300 319 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Hasil Penilaian Organoleptik dan Histologi, Yuliastri et al. JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 3 DAFTAR PUSTAKA Dewita, Isnaini, Syahrul. 2011. Pemanfaatan konsentrat protein ikan patin untuk pembuatan biskuit dan snack. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 17(1):30-34. Dewita, Syahrul. 2012. Inovasi teknologi pengolahan bubur instan dengan penambahan konsentrat protein ikan patin. Jurnal Bernas Fak. Pertanian UNA 8(2):30-43. Dewita, Syahrul, Febriansyah R 2012. Pola Penerimaan Anak Sekolah Terhadap Produk Makanan jajanan Berbahan Baku Konsentrat Protein Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) di Kabupaten Kampar, Riau. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15(3):216-222. Dewita, Desmelati, Syahrul, 2013. Fortifikasi konsentrat protein ikan patin pada Mie sagu instan sebagai produk unggulan kabupaten Kepulauan Meranti. Jurnal Bernas Fak. Pertanian UNA 9(2):8-14. Desmelati, Dewita dan Syahrul, 2013. Optimalisasi formula aneka rasa mie sagu instan yang difortifikasi KPI patin Sebagai Makanan Potensial bergizi tinggi. Jurnal Bernas Fak. Pertanian UNA 9(1):7 16. Dewita, Syahrul. 2014. Fortifkasi konsentrat protein ikan patin siam pada produk snack amplang dan mi sagu instan sebagai produk unggulan daerah Riau. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 17(2):156-164. Faldt P, Bergenstahl B. 1995. Fat encapsulation in spray dried powders. Journal American Oil Chemistry Society 72:171 176. Jackson LS, Lee K. 1991. Microencapsulation and the food industry. Lebenam-Wiss. U-Technol 24:289-297. Syahrul, Irasari, Astawan M. 2013. Ekstraksi minyak kaya asam lemak omega-9 dari limbah fillet ikan patin sebagai komponen pangan fungsional dan aplikasinya pada produk pangan. Jurnal Bernas 9(1):27-32. Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 320