Praktikum Kimia XII. Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan.

dokumen-dokumen yang mirip
KIMIA ELEKTROLISIS

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II (Prodi Fisika P MIPA FKIP)

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

SIMULASI UJIAN NASIONAL 3

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

SIMULASI UJIAN NASIONAL 1

Elektrokimia. Sel Volta

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

I Sifat Koligatif Larutan

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Sulistyani, M.Si.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

MODUL SEL ELEKTROLISIS

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

Metodologi Penelitian

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

KIMIA TERAPAN LARUTAN

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011 SMA MAARIF NU PANDAAN TAHUN PELAJARAN

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

Kimia UMPTN Tahun 1981

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2007

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Asam Amino dan Protein

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

Sifat Koligatif Larutan

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

KIMIA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA Waktu 120 menit. Berdasarkan Lampiran Permendiknas Nomor 77 Tahun 2008 Tanggal 5 Desember 2008

KIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon

Laporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

UN SMA 2015 PRE Kimia

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

Transkripsi:

Praktikum Kimia XII Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan. Alat dan Bahan : Alat dan Bahan 1. Neraca 6. Air 2. Tabung reaksi 7. Es batu 3. Sendok 8. Urea 1 M dan 2 M 4. Pengaduk 9. Garam 5. Gelas kimia 10. NaCl 1 M dan 2 M Cara Kerja : 1. Masukkan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia plastic sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan 4 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan pengaduk. Campuran ini ada campuran pendingan. 2. Isi tabung reaksi dengan air suling sebanyak 5 ml. Masukkan tabung ke dalam gelas kimia berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin sampai air membeku seluruhnya. 3. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Dengan hati-hati aduklah campuran dari tabung itu dengan menggunakan termometer secara naik turun. Bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan air. Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea 1 M dan 2 M, larutan NaCl 1 M dan 2 M sebagai pengganti air suling. Pengamatan : Zat Tf C Δ Tf C Air 2 0 Urea 1 M 0 2 Urea 2 M -2 4 NaCl 1 M -2 4 NaCl 2 M -5 7 Δ Tf = Tf p Tf l

Dasar Teori : Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Pengamatan dan Perhitungan : No. Zat Terlarut Titik Beku Perbedaan Titik Beku Rumus Massa Mol Kemolaran Air Larutan 1. CO (NH 2 ) 2 180 3 1 0 0 2 2. CO (NH 2 ) 2 180 3 2 0-2 4 3. NaCl 117 2 1 0-2 4 4. NaCl 117 2 2 0-5 7 Kesimpulan : 1. Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi peristiwa perubahan wujud zat cair ke padat. 2. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = Tf p Tf l ). 3. Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel dalam larutan. 4. Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. 5. Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit. Daftar Pustaka Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. ELEKTROLISIS (KELAS XII) Tujuan : Untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam Natrium sulfat dan Kalium yodida. Alat dan Bahan : Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah Tabung U - 2 Elektroda karbon dan kabel 0,5 m 2/2 Baterai/catudaya 1,5 V 4/1

Jepit buaya - 4 Statif dan klem - 1/1 Tabung reaksi dan rak - 4/1 Pipet tetes - 1 Gelas kimia 100 cm 3 3 Larutan Natrium sulfat 0,5 M 50 cm 3 Larutan Kalium yodida 0,5 M 50 cm 3 Fenoftalein - Sebotol Indikator universal Larutan kanji/amilum Cara Kerja : 1. Pasang alat elektrolisis. 2. Elektrolisis larutan Na 2 SO 4. Tambahkan 10 tetes indikator universal ke dalam ± 50 cm 3 larutan Na 2 SO 4 dalam gelas kimia. Tuangkan larutan ini ke dalam tabung U sampai 1,5 cm dari mulut tabung. Celupkan elektroda karbon ke dalam masing-masing tabung U, dihubungkan kedua elektroda dengan sumber arus searah 6 V selama beberapa menit. Catat perubahan warna yang terjadi dalam kedua kaki tabung U itu. 1. Elektrolisis larutan KI. 2. Masukkan larutan KI ke dalam tabung U sampai 1,5 cm dari mulut tabung. Celupkan kedua elektroda karbon ke dalam masing-masing kaki tabung U dan hubungkan elektroda itu dengan sumber arus searah 6 V selama ± 5 menit. Catat perubahan yang terjadi pada tiap-tiap elektroda. 3. Keluarkan dengan hati-hati kedua elektroda, cium baunya dan catat. 4. Pipet 2 cm 3 larutan dari ruang katoda ke dalam 2 tabung reaksi tambahkan setetes penoftalein pada tabung 1 dan beberapa tetes larutan Amilum pada tabung 2. 5. Ulangi cara kerja ini dengan larutan dari ruang anoda. Amati dan catat yang terjadi. 1. Elektrolisis larutan Na 2 SO 4. Hasil larutan + indicator universal 1. Sebelum dielektrolisis? 2. Sesudah dielektrolisis Pada ruang katoda? Pada ruang anoda? Pembahasan : 1. Na 2 SO 4 2 Na + + SO 4 2- + 10 tetes indikator universal

A (+) : 2 H 2 O 4 H + + O 2 + 4 e K (-) : 2 H 2 O + 2 e 2 OH - + H 2 Na 2 SO 4 + 6 H 2 O 2 Na + + SO 4 2- + 4 H + + 4 OH - + O 2 + 2 H 2 Katoda : NaOH + gas H 2 Anoda : H 2 SO 4 + gas O 2 2. KI K + + I - A (+) : 2 I- I2 + 2 e K (-) : 2 H 2 O + 2 e 2 OH - + H 2 2 KI + 2 H 2 O 2 K + + I 2 + 2 OH - + H 2 2 KI + 2 H 2 O 2 KOH + I 2 + H 2 Katoda : KOH + gas H 2 Dasar Teori : Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sebuah electrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Electron memasuki sel elektrolisis melelui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap electron dari katoda dan mengalami reduksi. Sedangkan spesi lain melepas electron di anoda dan mengalami oksidasi. Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda, yaitu oksidasi. Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung pada potensial elektroda dari spesi tersebut. Ketentuannya sebagai berikut. Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial reduksinya terbesar. Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya terbesar. Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Elektrolisis larutan elektrolit. 2. Elektrolisis larutan non elektrolit. Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Elektroda inert/tidak aktif (elektroda karbon, platina, dan emas)

2. Elektroda selain inert/aktif. Kesimpulan : 1. Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda (reduksi) dan reaksi anoda (oksidasi). 2. Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu elektrolisis larutan elektrolit dan elektrolisis leburan elektrolit. 3. Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu elektroda inert dan elektroda selain inert. Daftar Pustaka Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. HALOGEN (KELAS XII) Tujuan : Mempelajari daya oksidasi halogen terhadap Fe 2+ dan daya reduksi ion halide terhadap Fe 3+. Alat dan Bahan : Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah Tabung reaksi - 8 Rak tabung reaksi - 1 Pipet tetes - 9 Larutan Klorin - 1 ml Larutan Bromin - 1 ml Larutan Iodin - 1 ml Larutan Besi (II) sulfat 0,1 M 2 ml Larutan Besi (III) sulfat 0,1 M 2 ml Larutan Natrium klorida 0,1 M 1 ml Larutan Natrium bromide 0,1 M 1 ml Larutan Kalium Iodida 0,1 M 1 ml Larutan Kalium tiosianat (KSCN) 0,1 M 2 ml Cara Kerja : 1. Membedakan ion Fe 2+ dan ion Fe 3+. Ambil dua tabung reaksi, masukkan 10 tetes larutan FeSO 4 0,1 M ke dalam tabung pertama dan masukkan 10 tetes larutan Fe 2 (SO 4 ) 3 0,1 M ke dalam tabung kedua. Tambahkan 5 tetes larutan KSCN 0,1 M pada masing-masing tabung, guncangkan tabung, amati, dan catat pengamatan Anda.

1. Daya oksidasi halogen. 2. Siapkan tiga tabung reaksi bersih dan masukkan ke dalam tabung reaksi berturut-turut 10 tetes larutan Klorin pada tabung pertama, 10 tetes larutan Bromin pada tabung kedua, 10 tetes larutan Iodin pada tabung ketiga, dan amati warna tabung masing-masing larutan. Kemudian tambahkan pada masing-masing tabung reaksi 10 tetes larutan FeSO 4 0,1 M. 3. Apakah pada ketiga tabung di atas terjadi oksidasi ion Fe 2+ ujilah dengan larutan KSCN 0,1 M masing-masing 3 tetes. Catat warna setelah ditambah dengan larutan KSCN 0,1 M. untuk mengetahui banyak sedikitnya ion Fe 3+ yang ada dalam tabung dapat dilakukan dengan menambah aquades pada tabung reaksi yang berisi ion Fe 3+ hingga penuh. 1. Daya reduksi halida. Ambil tiga tabung reaksi dan masukkan 10 tetes larutan Fe 2 (SO 4 ) 3 0,1 M ke dalam masingmasing tabung reaksi, kemudian 10 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam tabung 1, 10 tetes larutan NaBr 0,1 M ke dalam tabung 2, 10 tetes larutan KI 0,1 M ke dalam tabung 3, bandingkan warna. Cermati dan catat mana yang terjadi reduksi ion Fe 3+. Hasil Pengamatan : 1. Membedakan ion Fe 2+ dan ion Fe 3+ Larutan Senyawa Besi FeSO 4 atau Fe 2+ Fe 2 (SO 4 ) 3 atau Fe 3+ 1. Daya pengoksidasi halogen Perubahan Warna setelah Penambahan Larutan KSCN Pekat Lebih pekat Larutan Halogen Perubahan Warna setelah Penambahan Larutan FeSO 4 Larutan Fe 2 (SO 4 ) 3 Cl 2 Bening Coklat kemerahan Br 2 Bening Coklat oranye I 2 Coklat Coklat pekat 1. Daya reduksi halide Warna Larutan Fe 2 (SO 4 ) 3 Ditambah Larutan Perubahan yang Terjadi Bening NaCl Kuning muda Bening NaBr Kuning oranye Bening KI oranye Dasar Teori : Halogen berasl dari bahasa Yunani yang berarti pembentuk garam. Dinamai demikian karena unsure-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns 2 np 5. Konfigurasi elektron yang demikian

membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron membentuk ion bermuatan negatif satu. Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X 2 ). Molekul X 2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X 2(g) 2 X (g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturutturut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis). Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl 4 ) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu. 1) Reaksi halogen dengan logam. X 2 + L I A LX II A LX 2 III A LX 3 2) Reaksi halogen dengan hidrogen. H 2 + X 2 2 HX 3) Reaksi halogen dengan nonlogam dan metalloid tertentu. Reaksi dengan Fosfarus, Arsen, dan Antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan. P 4 + 6 Cl 2 4 PCl 3 P 4 + 10 Cl 2 4 PCl 5 4) Reaksi halogen dengan air. X 2 + H 2 O HX + O 2 5) Reaksi halogen dengan basa Klorin, Bromin, dan Iodin mengalami reaksi disproporsional dalam basa. 6) Reaksi antarhalogen. X 2 + n Y 2 2 XY n

Hasil Pengamatan : 1. Membedakan ion Fe 2+ dan ion Fe 3+ Larutan Senyawa Besi FeSO 4 atau Fe 2+ Fe 2 (SO 4 ) 3 atau Fe 3+ 1. Daya oksidasi halogen Perubahan Warna + Larutan KSCN Merah coklat Merah coklat (lebih tua) Larutan Halogen Perubahan Warna setelah Penambahan Larutan FeSO 4 Larutan Fe 2 (SO 4 ) 3 Cl 2 Putih bening Lebih tua Br 2 Kuning jernih Agak muda I 2 Merah betadine Lebih muda 1. Daya reduksi halide Warna Larutan Fe 2 (SO 4 ) 3 Ditambah Larutan Perubahan Warna yang Terjadi Bening NaCl Lebih tua dibanding Cl 2 Bening NaBr Lebih tua dibanding Br 2 Bening KI Lebih muda dibanding I 2 Kesimpulan : 1. Daya reduksi halogen dari Cl ke I makin bertambah terlihat dari warna larutan yang semakin tua sehingga mendekati larutan Fe 2 (SO 4 ) 3 padahal warna yang diharapkan menuju FeSO 4. 2. Daya oksidasi halogen dari Cl ke I makin berkurang terlihat dari warna larutan yang semakin muda sehingga mendekati larutan FeSO 4 padahal warna yang diharapkan menuju Fe 2 (SO 4 ) 3 Daftar Pustaka Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. UJI PROTEIN (KELAS XII) Tujuan : 1. Mengetahui adanya ikatan peptida dalam protein dengan tes biuret. 2. Mengetahui adanya inti benzena dengan uji Xanthoproteat. 3. Mengetahui adanya ikatan belerang (S) dengan uji Timbal asetat. Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan Gelas kimia Agar-agar Pipet tetes Gelatin Tabung reaksi Kapas Penjepit tabung Larutan Tembaga (II) asetat 1% (CuSO 4 ) Kaki 3 dan kasa Larutan Natrium hidroksida 6 M (NaOH) Spatula kaca Larutan Natrium hidroksida 3 M (NaOH) Gelas Ukur Larutan Timbal (II) asetat {Pb (CH 3 COO) 2 } Susu Larutan CH 3 COOH 3 M Cara Kerja : 1. Uji biuret Jika positif (+) akan berwarna ungu. Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan ± 2-3 tetes CuSO 4. Kemudian masukkan 1 ml NaOH 0,1 M. amati perubahan yang terjadi. Ulangi cara kerja tersebut menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas. Bila ada yang tidak larut setelah ditambahkan NaOH, panaskan dahulu beberapa menit hingga semua larut, lalu dinginkan. 1. Tes Xanthoproteat Untuk mendeteksi ada tidaknya inti benzena. Jika positif (+) berwarna kuning jingga. Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 tetes HNO 3 pekat, panaskan selama ± 2 menit. Kemudian dinginkan, setelah dingin masukkan NaOH 6 M tetes demi tetes hingga berlebih. Amati perubahan yang terjadi. Ulangi cara kerja tersebut dengan menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas. 1. Uji Timbal asetat Untuk menguji ada tidaknya ikatan belerang (S). Jika positif (+) akan berwarna kehitaman. Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 0,5 ml NaOH 6 M dan panaskan ± 2 menit. Kemudian dinginkan, setelah itu masukkan 2 ml CH 3 COOH 3 M. tutup tabung reaksi dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan Pb(CH 3 COO) 2. Panaskan ± 2 menit. Amati perubahan yang terjadi. Ulangi langkah kerja tersebut menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas.

Hasil Pengamatanm : Bahan Uji Biuret Uji Xanthoproteat Uji Timbal asetat Putih telur Ungu (+) Oranye (+) Tidak hitam (-) Susu Ungu (+) Oranye (+) Hitam (+) Gelatin Ungu (+) Kuning (+) Hitam (+) Agar-agar Ungu (+) Oranye (+) Hitam (+) Kapas Biru (-) Putih bening (-) Hitam (+) Kesimpulan : 1. Ikatan peptida bereaksi dengan larutan biuret akan berwarna ungu. Sedangkan yang tidak berwarna ungu berarti mengandung glikosida. 2. Inti benzena bereaksi dengan larutan Xanthoproteat akan berwarna kuning jingga. 3. Ikatan S bereaksi dengan larutan Timbal asetat akan berwarna hitam pada kertas saring.