LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NATIONALNOBU PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
PT Bank Nationalnobu Tbk. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Periode 1 Januari - 31 Desember 2012

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

% % % % 0.002

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2007 tercatat sebagai berikut : 1. Drs. Johnny : Presiden Komisaris

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASPEK PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Laporan GCG BPR Central Kepri 2016

No. 9/12/DPNP Jakarta, 30 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

ANALISIS SELF ASSESMENT. KRITERIA/INDIKATOR I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai:

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) A. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BANK JASA JAKARTA TAHUN 2008

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

SUMMARY PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT PERSIAPAN SELF ASESSMENT GCG DESEMBER 2012 PT. BANK NTT. Nilai (a)x(b) Bobot (a) Peringkat (b)

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance 2014

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance. PT Bank Nationalnobu Tbk. Periode 1 Januari 31 Desember PT Bank Nationalnobu Tbk

Dalam rangka mengelola pelaksanaan Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko secara efektif, Bank Panin telah mengimplementasikan antara lain:

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

Laporan Tata Kelola 2015

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

A. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. 1. Dewan Komisaris 2. Direksi

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI TAHUN 2009.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK JASA JAKARTA TAHUN 2009

Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG 2009

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/DPNP TANGGAL 29 April 2013 PERIHAL PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

Laporan Hasil Penilaian (Self Assessment) Atas Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2011 PT. Bank Ina Perdana

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PT. BANK MEGA SYARIAH

No Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen, anggota komite harus dapat terlepas dari benturan kepentingan.untuk mencegah adanya bentur

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN .. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Posisi 31 Desember 2013

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI TAHUN 2010

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE BPR Nusantara Bona Pasogit 31 TAHUN 2016

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011 1/16

I. ASPEK-ASPEK CAKUPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 1. Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Dewan Komisaris & Direksi a. Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris Sampai dengan akhir Desember 2011, Bank telah memiliki 3 (tiga) orang Komisaris Independen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya jumlah anggota Dewan Komisaris telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dewan Komisaris juga dipimpin oleh Komisaris Utama. Pengangkatan Komisaris Utama telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, sesuai dengan Keputusan dari Bank Indonesia tanggal 6 Maret 2011. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris Sodikin Arsjad juga telah memenuhi persyaratan karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai persetujuan Bank Indonesia tanggal 09 Oktober 1997. Adapun pengangkatan Komisaris Hadiah Herawatie telah disetujui Bank Indonesia pada tanggal 5 Agustus 2011. Masing-masing Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik. Dewan Komisaris juga tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Direksi maupun Komisaris lainnya. Selain itu, Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Dewan Komisaris seluruhnya berdomisili di Indonesia dan 100% berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Adapun rincian Dewan Komisaris sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Adrianus Mooy (Independen) : Sodikin Arsjad (Independen) : Hadiah Herawatie (Independen) Direksi Sampai dengan akhir Desember 2011, Bank memiliki 3 (tiga) orang Direktur. Direksi orang yang seluruhnya berdomisili di Indonesia serta berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Adapun rincian Direksi adalah sebagai berikut : 2/16

Direktur Utama : Telijani Tjandra Direktur : Efen Linggautama Direktur : Januar Angkawidjaja Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal disetor pada Bank dan atau pada suatu perusahaan lain. Pengangkatan Direksi telah memenuhi persyaratan karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), sesuai Persetujuan Bank Indonesia tanggal. : Telijani Tjandra : 04-10-2004 Efen Linggautama : 20-09-2002 Januar Angkawidjaja : 08-04-2011 Seluruh Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. b. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (untuk selanjutnya disebut GCG) Dewan Komisaris : Telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG pada sebagian kegiatan usaha atau tingkat organisasi sesuai dengan skala, volume serta kompleksitas usaha Bank. Telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, termasuk mengarahkan, memantau serta mengevaluasi kebijakan strategis Bank. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lainnya. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal. Selama periode tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, 3/16

kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait, dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan. Sampai dengan akhir Desember 2011, tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat. Direksi Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, Direksi : Telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. Telah bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada sebagian tingkat organisasi, sesuai dengan volume, skala dan kompleksitas usaha Bank. Menyediakan data dan informasi secara cukup lengkap, akurat, kini dan tepat waktu kepada Komisaris. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lain. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS. Telah mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai. Telah membentuk SKAI, SKMR dan Satuan Kerja Kepatuhan (dibentuk pada Maret 2011). Tidak menggunakan penasehat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus. Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat. 4/16

c. Rekomendasi Dewan Komisaris Rekomendasi dari Dewan Komisaris telah diimplementasikan dan dilaksanakan oleh Direksi semaksimal mungkin sesuai dengan materi rekomendasi. 2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Sesuai dengan ketentuan Pelaksanaan GCG, Bank telah membentuk 3 (tiga) Komite, yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Audit Pembentukan Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011. Adapun anggotanya ada sebagai berikut: Ketua : Adrianus Mooy : Sukarwan : I Nyoman Tjager : Markus Parmadi Komite Pemantau Risiko Pembentukan Komite Pemantau Risiko oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011. Adapun anggotanya ada sebagai berikut: Ketua : Adrianus Mooy : E Y Ruru : I Nyoman Tjager : Markus Parmadi Komite Remunerasi dan Nominasi Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011. Adapun anggotanya ada sebagai berikut: 5/16

Ketua : Hadiah Herawatie : Adrianus Mooy : Markus Parmadi : Chandra Kusdianto b. Tugas dan tanggung jawab Komite Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG, maka tugas dan tanggung jawab Komite adalah sebagai berikut: Komite Audit Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan Audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : Pelaksanaan tugas SKAI Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar yang berlaku Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku Pelaksanaan tindaklanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS Komite Pemantau Risiko Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang evaluasi dan pemantauan manajemen risiko. Komite Remunerasi dan Nominasi Terkait dengan kebijakan remunerasi 6/16

Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi (disampaikan pada RUPS) serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai (disampaikan kepada Direksi). Terkait dengan kebijakan nominasi Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada RUPS Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite GCG c. Frekuensi rapat Komite Selama tahun 2011, Komite-Komite telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 4 (empat) kali. 3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern Fungsi Kepatuhan Direktur Kepatuhan telah melakukan hal-hal sbb. : a) Memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melalui : menetapkan langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian; memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan; memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan lembaga otoritas yang berwenang. b) Mencegah Direksi agar tidak menempuh kebijakan atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. c) Direktur kepatuhan telah secara berkala melaporkan pelaksanaan tugas 7/16

dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. d) Penunjukan Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Salah satu aspek yang juga telah dipenuhi oleh Bank pada awal tahun 2011 ini adalah dibentuknya Satuan Kerja Kepatuhan yang independen atau terpisah dari unit kerja operasional lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan dipimpin oleh seorang Head of Compliance. Dalam kaitannya dengan penerapan fungsi kepatuhan, Bank telah menjalankan aktivitas sebagai berikut : a) Menyediakan sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas secara efektif. b) Menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan laporan khusus kepada Bank Indonesia dan pihak terkait. c) Melaksanakan training Pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme kepada seluruh pegawai Bank d) Memantau pelaksanaan proses pengkinian data nasabah. e) Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme f) Membuat kebijakan dan Pedoman Kepatuhan Fungsi Audit Internal Direksi Bank telah mengupayakan hal-hal sbb. : Terciptanya struktur pengendalian intern, dan menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Bank dalam setiap tingkatan manajemen. Tindak lanjut temuan audit intern Bank sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. Tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit intern Bank. Dalam kaitannya dengan fungsi Audit Internal, Bank telah melaksanakan halhal sbb. : Memiliki Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), serta : - Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter); - Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI); - Menyusun panduan audit intern. Kelembagaan SKAI independen terhadap satuan kerja operasional. Melakukan kaji ulang secara berkala atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun. Menyediakan sumber daya yang memadai. 8/16

Salah satu aspek yang juga telah dipenuhi oleh Bank pada awal tahun 2011 ini adalah dibentuknya Satuan Kerja Audit Intern yang independen atau terpisah dari unit kerja operasional lainnya. Satuan Kerja Audit Intern dipimpin oleh seorang Kepala SKAI Fungsi Audit Eksternal Penerapan fungsi Audit Eksternal telah berjalan sebagaimana mestinya yang dapat dilihat dari hal-hal sbb. : a. Bank selalu menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Bank Indonesia. b. Penunjukan Akuntan Publik dan KAP yang sama oleh Bank tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Selama lima tahun terakhir, KAP yang ditunjuk untuk mengaudit Bank adalah : - Junarto, Tjahjadi BAP (periode tahun 2004, 2005 dan 2006) - Kanto Tony Frans & Darmawan (periode tahun 2007) - Tjahjadi, Pradhono & Teramiharja (periode tahun 2008 dan 2009) - Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (AAJ Associates) (periode tahun 2009, 2010 dan 2011) c. Penunjukan Akuntan Publik dan KAP telah memperoleh persetujuan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit. d. Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek : Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk Legalitas perjanjian kerja Ruang lingkup audit Standar profesional akuntan publik, dan Komunikasi Bank Indonesia dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk. Akuntan Publik yang ditunjuk, telah : Menyampaikan hasil audit dan management letter kepada bank tepat waktu. Mampu bekerja secara independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. 4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistim Pengendalian Intern Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sbb. : 9/16

Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko (Kebijakan Manajemen Risiko telah disampaikan kepada Bank Indonesia bulan Desember 2011). Mengevaluasi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi melaksanakan penerapan manajemen risiko sbb. : Kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit telah dilakukan secara memadai sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank. Kaji ulang terhadap metodologi penilaian risiko belum dilaksanakan secara optimal, karena kompleksitas usaha Bank yang terbatas. Menyediakan sumber daya secara memadai untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko yang sesuai. Peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia pengelola risiko belum dilakukan secara optimal. Sistim Pengendalian Intern Bank dilaksanakan sbb.: Telah diterapkan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilaksanakan metode sederhana yang disesuaikan dengan kompleksitas transaksi Bank termasuk sistem informasi manajemen risiko yang mencukupi. Menerapkan sistem pengendalian intern secara melekat pada setiap unit kerja serta tingkat organisasi. 5. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait & Penyediaan Dana Besar Untuk masalah penyediaan dana telah dilakukan hal-hal sbb. : Telah disusun kebijakan, sistem dan prosedur yang tertulis dan jelas untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar berikut, monitoring dan penyelesaian masalahnya. Laporan berkala perihal penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu. Per 31 Desember 2011, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar adalah sbb.: 10/16

Penyediaan Dana Debitur Nominal (Rp juta) A. Kepada pihak terkait 0 0 B. Kepada debitur inti : - Individu 10 82.508 - Group 0 0 6. Rencana Strategis Bank Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk Rencana Bisnis (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank. Rencana Bisnis tersebut telah disusun secara realistis, komprehensif serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal. Rencana bisnis tersebut disusun oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana Bisnis disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sbb. : Berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank. Memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank Memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip perbankan yang sehat Dewan Komisaris juga telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank secara periodik (semesteran) 7. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Bank telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dengan rincian sbb. : a) Laporan Triwulanan Laporan Keuangan Publikasi triwulanan telah dimuat melalui Harian Jakarta, yang berkedudukan sesuai dengan Kantor Pusat Bank di Jakarta. b) Laporan Tahunan 1) Laporan Keuangan Laporan keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia serta pihak-pihak yang berkepentingan lain. 2) Laporan Non Keuangan Laporan Pelaksanaan GCG tahun 2011 disampaikan kepada 11/16

a. Bank Indonesia b. YLKI c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia d. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia (Perbanas) e. LPPI f. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan g. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan. Bank telah memiliki homepage yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi keuangan serta non keuangan Bank melalui media internet. II. KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi di Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank serta Perusahaan lain adalah sbb. : Dewan Komisaris : Semua Komisaris tidak memiliki saham baik pada Bank, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun di perusahaan lainnya Dewan Direksi : Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham baik di Bank, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun perusahaan lainnya. III. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA Seluruh anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang Saham Pengendali Bank. IV. KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN Yang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain meliputi : a) Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan b) Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. 12/16

Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sbb. : Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain 2 * Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, termasuk fasilitas lain dalam bentuk nonnatura). Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi orang jutaan orang jutaan rupiah rupiah 3 318,4 3 1.133,50 kesehatan, dsb) a. dapat dimiliki - - - - b. tidak dapat dimiliki - - - - Total 3 318,4 3 1.133,50 * Equivalen Rp Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, adalah sbb. : Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi Jumlah Komisaris diatas Rp. 2 milyar diatas Rp 1 milyar s/d Rp. 2 milyar diatas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 milyar Rp. 500 juta ke bawah 3 3 *) yang diterima secara tunai V. SHARES OPTION Dewan Komisaris, Dewan Direksi serta Pejabat Eksekutif Bank tidak memiliki shares option atau opsi untuk membeli saham yang dilakukan melalui 13/16

penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank. Keterangan/Nama Jumlah saham yang dimiliki (lembar saham) yang diberikan (lembar saham) Jumlah Opsi yang telah dieksekusi (lembar saham) Harga Opsi (rupiah) Jangka waktu Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil VI. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Kriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio disini adalah sbb. : 1) Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. 2) Yang dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap Bank sampai batas pelaksana. 3) Yang dihitung dalam perhitungan rasio adalah gaji atau jumlah yang diterima per bulan. Berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut : a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 1.565% b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 137% c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 224% d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 14/16

VII. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS Rapat Dewan Komisaris telah dilaksanakan baik secara formal maupun informal. Sesuai dengan ketentuan tentang pelaksanaan GCG maka Dewan Komisaris telah menyelenggarakan pertemuan formal sebanyak 4 (empat) kali selama tahun 2011. VIII. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (FRAUD) Selama periode tahun 2011, tidak terdapat penyimpangan internal yang dilakukan baik oleh pengurus, pegawai tetap maupun oleh pegawai tidak tetap terkait dg proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan (dampak penyimpangan serta kerugiannya lebih dari Rp 100.000.000,-). Internal Fraud dalam 1 tahun Pengurus Jumlah kasus yang dilakukan oleh Pegawai Tetap Pegawai tdk tetap Thn sebelumnya Thn berjalan Thn sebelumnya Thn berjalan Thn sebelumnya Thn berjalan NIHIL IX. PERMASALAHAN HUKUM Selama periode tahun 2011, tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang sedang dihadapi maupun yang telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan Hukum Jumlah Perdata Pidana Telah selesai (telah mempunyai keuatan hukum yang tetap) Dalam Proses penyelesaian Total Nihil Nihil 15/16

X. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Selama periode tahun 2011, tidak terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Bank No Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan Rp) Keterangan Nihil XI. BUY BACK SHARES DAN OBLIGASI BANK Selama periode tahun 2011, tidak terdapat transaksi buy back shares atau buy back obligasi yaitu upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut. XII. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK DAN SOSIAL Selama periode tahun 2011, Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan politik atau untuk kegiatan Sosial. XIII. HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Bank telah melaksanakan penilaian terhadap prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Aspek yang dinilai mencakup 11 faktor penilaian, yang terdiri dari: 1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (peringkat 2) 2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi (peringkat 2) 3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite (peringkat 2) 4) Penanganan benturan kepentingan (peringkat 1) 5) Penerapan fungsi Kepatuhan (peringkat 2) 6) Penerapan fungsi Audit Intern (peringkat 2) 7) Penerapan fungsi Audit Ekstern (peringkat 1) 8) Penerapan Manajemen Risiko (peringkat 2) 9) Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar (peringkat 2) 10) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank (peringkat 2) 11) Rencana Strategis Bank (peringkat 2) Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan serta kriteria saat ini maka nilai komposit pelaksanaan GCG di Bank adalah 1,85 atau berkategori Baik. 16/16