BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan BatuBara,

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

1945 : Dibentuk Jawatan Tambang dan Geologi, Kementerian Kemakmuran

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 Novembe

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II RUANG LINGKUP PUSDIKLAT TMB

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MENf ERl ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

*47349 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 48 TAHUN 1997 (48/1997)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAGAN ORGANISASI SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN NOMOR 009 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para ahli perminyakan ketika itu yang

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. SEJARAH UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB VIII DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 902

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI

Menimbang ; a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALI NAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG

BAB III TINJAUAN UMUM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Transkripsi:

7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara disingkat Puslitbang tekmira, lahir dari penggabungan Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan Pertambangan pda 11 November 1976. Sebelum dikenal dengan sebutan Puslibang tekmira, Institusi ini bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM) sebagai perubahaan dari nama Pusat Penelitian Teknologi Mineral (PPTM) yang waktu itu berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (DJPU), Departemen Pertambangan dan Energi (DPE). Banya karya nyata yang telah dihasilkan untuk kepentingan pengembangan usaha di subsektor mineral dan batubara, serta tidak sedikit kontribusi yang diberikan untuk mendukung kebijakan DJPU maupun DPE. Pada tahun 2000 terjadi perubahan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, menyusul era informasi yang diikuti oleh demokratisasi diberbagai bidang dan pemberlakuan Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 dan Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000, Departemen Pertambangan dan Energi (DPE) secara resmi berganti nama menjadi Departemen Eergi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Atas dasar Keppres tersebut, selanjutnya dikeluarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya

8 Mineral Nomor 150 Tahun 2000 dan Nomor 1915 Tahun 2000, yang keduanya mengatur tentang organisasi dilingkungan DESDM. Restrukturisasi yang terus berlanjut, antara lain menghasilan reaktualisasi visi dan misi DESDM, pembentukan badan Litbang ESDM berikut visi dan misinya, serta pergantian nama P3TM menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu bara (Puslitbang tekmira) yang kini berada dibawah Badan Litbang ESDM. Kilas balik sejarah diatas membawa pengaruh besar terhadap institusi ini dalam kiprahnya sebagai pusat unggulan penelitian dan pengembangan (litbang) dibidang mineral dan batubara. Perubahan lingkungan strategis yang begitu cepat, otomatis mengharuskan Puslitbang tekmira melakukan reaktualisasi visi dan misinya. Reaktualisasi visi dan misi ini tidak saja dimaksudkan untuk menjawab perubahan lingkungan strategis dalam ruang lingkup nasional (politik, ekonomi, sosial dan budaya) tetapi juga regional dan intenasional (era globalisasi). Puslitbang tekmira mempunyai visi yaitu menjadi Puslitbang yang mandiri, profesional dan unggul dalam pemanfaatan mineral dan batubara. Sedangkan misinya yaitu melaksanakan litbang mineral dan batubara, melaksanakan fungsi decision support system dalam perumusan kebijakan pemerintah serta memberikan pelayanan jasa teknologi. Selain visi dan misi Puslitbang tekmira pun memiliki sasaran yang ingin dicapainya yaitu optimalisasi pemanfaatan mineral, berupa peningkatan nilai tambah, teknologi proses dan peningkatan mutu mineral dan optimalisasi pemanfaatan batubara, baik sebagai bahan bakar langsung atau melalui konversi dan peningkatan mutu

9 batubara. Kedua sasaran tersebut pada akhirnya bertujuan untuk mendukung misi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, terutama yang berkaitan dengan pemberian masukan bagi kebijakan mineral dan energi nasional, serta hasil kegiatan litabang yang berorientasi pada kesinambungan penyediaan bahan baku untuk keperluan sektor industri dan sektor pengguna lainnya. 2.2 Struktur Organisasi Dibawah ini akan diuraikan mengenai struktur organisasi Puslitbang tekmira beserta bagian bagiannya : 1. Tata usaha, terdiri dari : a. Sub bagian penyusunan program dan laporan b. Sub bagian kepegawaian c. Sub bagian keuangan dan rumah tangga 2. Sarana penelitian dan pengembangan, terdiri dari : a. Sub bagian pengembangan sarana b. Sub bagian pengoperasian rencana 3. Program, terdiri dari : a. Sub bagian penyiapan rencana b. Sub bagian analisasi jasa teknologi 4. Afiliasi, terdiri dari : a. Sub bagian afiliasi jasa teknologi b. Sub bagian informasi dan publikasi

10 5. Penelitian dan pengembangan teknologi penambangan, terdiri dari : a. Sub bagian pengujian tambang terbuka b. Sub bagian pengujian tambang dalam c. Sub bagian pengujan geomekanik tambang d. Sub bagian pengujian reklamasi, keselamatan dan kesehatan kerja tambang 6. Teknologi pemanfaatan batubara, terdiri dari : a. Sub bagian pengujian kimia dan fisika batubara b. Sub bagian pengujian teknologi pengolahan barubara c. Sub bagian pengujian teknologi konversi batubara d. Sub bagian pengujian teknologi pembakaran batubara 7. Penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan mineral, terdiri dari : a. Sub bagian pengujian teknologi pengolahan mineral industri b. Sub bagian pengujian teknologi mineral logam c. Sub bagian pengujian teknologi bahan 8. Penelitian dan pengembangan teknologi ekonomi dan informasi mineral, terdiri dari : a. Sub bagian pengujian data petambangan b. Sub bagian pengujian pertambangan ekonomi mineral c. Sub bagian pengujian kelayakan dan pemasaran mineral

11 2.3 Deskripsi Jabatan Dibawah ini akan diuraikan mengenai deskripsi jabatan yang ada di tekmira, antara lain : 1. Bagian perbendaharaan Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas penatausahaan anggaran penerimaan dan belanja, perhitungan pelaksanaan anggaran dan revisi anggaran badan. 2. Bagian kekayaan negara Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas inventaris barang milik/kekayaan negara, penyelesaian kerugian negara dan tindak lanjut hasil pemeriksaan badan. 3. Bagian akuntansi Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas implementasi sistem akuntansi unit eselon I, neraca, laporan pertanggungjawaban kauangan badan. 4. Bagian umum Mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, serta informasi hukum dan kehumasan. Untuk melaksanakan tugas ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, serta informasi hukum dan kehumasan bagian umum menyelenggarakan fungsi :

12 Penyiapan koordinasi ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga Pelayanan kesekretariatan, perjalanan dinas dan kearsipan serta pelaksanaan urusan keprotokolan dan upacara. Penyiapan kebutuhan sarana dan prasarana serta pengurusan perlengkapan, pengadaan, distribusi penggunaan dan pemeliharaan barang inventaris. Pelaksanaan keamanan dan kebersihan serta pengelolaan jaringan listrik, air dan telepon. Pelaksanaan bantuan hukum, kehumasan, perpustakaan, informasi dokumentasi hukum serta urusan hak atas kekayaan intelektual. Evaluasi pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga serta informasi hukum dan kehumasan badan. Sub bagian pada bagian umum terdiri dari : 5. Bagian perlengkapan dan rumah tangga Mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan, rencana kebutuhan dan pengadaan, distribusi penggunaan dan pemeliharaan barang inventaris, serta pengelolaan jaringan lstrik dan telepon, kebersihan dan keamanan badan. 6. Bagian tata usaha Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, rumah tangga dan ketatausahaan pusat. Dalam melaksanakan tugasnya bagian tata usaha menyelenggarakan fungsi :

13 Pengurusan, perencanaan, pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan kesejahteraan pegawai serta dokumentasi tata naskah pegawai. Pelaksanaan persuratan dinas dan kearsipan. Pelaksanaan pengelolaan anggaran, perbendaharaan dan akuntansi. Penyiapan sarana dan prasarana kerja kantor, serta pelaksanaan keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan pusat. 7. Bagian hukum Mempunyai tugas melakukan urusan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas rancangan ketentuan penyelenggaraan kelitbangan, bantuan hukum, dokumentasi hukum dan perpustakaan dan hak atas kekayaan intelektual badan. Bagian tata usaha terdiri dari : 8. Sub bagian umum dan kepegawaian Mempunyai tugas melakukan urusan administrasi keoegawaian, persuratan dinas dan kearsipan, organisasi dan ketatalaksanaan pusat. 9. Sub bagian keuangan dan rumah tangga Mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi anggaran, perbendaharaan dan akuntansi, serta pengadaan, pemeliharaan sarana kerja, kemanan dan kebersihan pusat.

14 10. Bidang sarana penelitian dan pengembangan Mempunyai yugas melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang ini menyelenggarakan fungsi : Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur kerja penggunaan sarana dan prasarana. Penyiapan rencana pengembangan sarana penelitian dan pengembangan teknologi. Pelaksanaan operasi penggunaan, penyediaan bahan baku, jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana penelitian dan pengembangan teknologi. Pelaksanaan pengembangan sistem manajemen mutu kelembagaan pusat. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dam batu bara. Bidang sarana penelitian dan pengembangan terdiri dari : 11. Sub bidang pengembangan sarana Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengembangan dan pengadaan laboratorium, sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara.

15 12. Sub bidang pengoperasian sarana Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan, pelaksanaan serta evaluasi atas dukungan operasi penggunaan, penyediaan bahan baku, pemeliharaan dan penjadwalan penggunaan pada laboratorium, sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi dan batubara. 13. Bidang program Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rumusan sarana dan program serta penyusunan akuntabilitas kinerja, pelaporan dokumentasi kegiatan penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya bidang program menyelenggarakan fungsi : Penyiapan rumus rencana dan program serta rencana strategis penelitian dan pengembangan teknologi. Penyiapan rumusan akuntabilitas kinerja, serta analisis, evaluasi, pelaporan dan dokumentasi hasil pelaksanaan penelitian dan pengemangan teknologi. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program serta penyusunan akuntabilitas kinerja, pelaporan dan dokumentasi kegiatan penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batu bara. Bidang program terdiri dari :

16 14. Sub bidang penyiapan rencana Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan serta evaluasi pelaksanaan atas rencana dan program, rencana strategis penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. 15. Sub bidang analisis dan evaluasi Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan serta evaluasi pelaksanaan atas akuntabilitas kinerja, pelaopran dan dokumentasi hasil pelaksanaan penelitian dan pengembangan pada pusat teknologi mineral dan batubara. 16. Bidang afiliasi Mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kerja sama serta penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya bidang afiliasi menyelenggarakan fungsi : Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur kerja pengelolaan kerja sama. Pelaksanaan pengembangan kerja sama penggunaan peralatan, pelayanan jasa teknologi dan pengurusan administrasi kerja sama. Pelaksanaan penanganan hukum untuk pengelolaan hak atas kekayaan intelektual.

17 Pelaksanaan pengelolaan sistem, jaringan, situs dan penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengembangan pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. Bidang afiliasi terdiri dari : 17. Sub bidang afiliasi jasa teknologi Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengelolaan kerja sama kelitbangan dan hak atas kekayaan intelektual pada pusat di bidang teknologi mineral dan batubara. 18. Sub bidang informasi dan publikasi Mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengelolaan sistem, jaringan, situs dan penyebarluasan informasi di bidang teknologi mineral dan batubara. 19. Pusat penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi Lemigas Mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi hulu dan hilir bidang minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugasnya pusat penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi Lemigas menyelenggarakan fungsi : Perumusan pedoman dan prosedur kerja. Perumusan rencana dan program penelitian dan teknologi berbasis kinerja.

18 Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi kegiatan hulu dan hilir minyak dan gas bumi serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi. Pengelolaan kerja sama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan jasa teknologi serta kerja sama penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi serta sosialisasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi. Penanganan masalah hukum dan hak atas keakayaan intelektual serta pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan teknologi. Pembinaan kelompok jabatan fungsional pusat. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan dan kepegawaian pusat. Evaluasi penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang minyak dan gas bumi. 2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan Aktivitas utama yang dilakukan di Puslitbang tekmira adalah melaksanakan penerapan teknologi penambangan mineral dan batubara, penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara, kajian kebijakan pertambangan mineral dan batubara, teknologi pengolahan mineral,

19 teknologi pemanfaatan batubara, rancang bangun dan rekayasa pertambangan dan teknologi ekonomi dan informasi. Aspek kegiatan perusahaan pada Puslitbang tekmira adalah menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi bidang mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya Puslitbang tekmira menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja. 2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pengembangan teknologi berbasis kinerja. 3. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi. 4. Pengelolaan kerjasama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan jasa teknologi serta kerjasama penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan teknologi. 5. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi serta sosialisasi dan dokumentasi hasil penelitiab dan pengembangan teknologi. 6. Penanganan masalah hukum dan hak atas kekayaan intelektual serta pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan teknologi. 7. Pembinaan kelompok jabatan fungsional pusat. 8. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan dan kepegawaian pusat.

9. Evaluasi penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi bidang mineral dan batubara. 20