1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SALE AND LEASE BACK (BA I DAN IJA>RAH) DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS BAGI HASIL PADA AKAD APLIKASI MULTI SUKUK DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PRULINK. SYARIAH RUPIAH FIXED INCOME FUND di PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE SYARIAH SURABAYA

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA MANGKANG KOTA SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. anjuran atas sistem bagi hasil atau profit sharing, serta larangan terhadap

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA NASABAH YANG MELUNASI HUTANG SEBELUM MASA JATUH TEMPO DI BANK DANAMON SIMPAN PINJAM

BAB I PENDAHULUAN. dan watak yang berbeda-beda. Namun, kesemuanya itu telah diciptakan dengan

BAB II KONSEP PEMBIAYAAN MURABAHAH MENURUT FIQIH ISLAM

ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MURABAHAH. kata ribh yang artinya keuntungan. Sedangkan secara istilah, pengertian

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia telah melakukan uji sistem terhadap berbagai teori ekonomi guna. mempertahankan kehidupan dimuka bumi ini.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI SUKUK NEGARA RITEL DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GARANSI DALAM JUAL BELI HARDWARE KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan hidup dan kehidupan ini sesuai dengan tata aturan dan

BAB IV. A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Barang Promo di Sophie Martin Bc Kho Pwee Bing Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. ditandai bermunculannya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi pengelola bisnis untuk memasarkan produk-produknya.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

Seri SR-005. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia mengenal hidup bergaul, timbullah suatu masalah yang

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMEN RISIKO DALAM PRAKTEK MANAJEMAN RISIKO DI BRI SYARIAH SIDOARJO

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK JUAL BELI DALAM KUH PER PASAL 1493

TADZKIROH DEWAN SYARI AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 10/TK/DSP-PKS/1430H TENTANG FASILITAS KREDIT BANK KONVENSIONAL

A. Analisis Terhadap Sanksi Pidana Pelanggaran Program Komputer / Software. Tanpa Izin dalam Pasal 72 UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan sebagai penolong yang dapat menyelesaikan semua permasalahan,

Struktur Akad Sukuk Negara

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

Dealin Mahaputri Leonika

PONDOK PESANTREN WIRAUSAHA AGROBISNIS ABDURROHMAN BIN AUF

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI SUKUK RITEL MENGGUNAKAN SISTEM AKAD IJARAH SERTA RELEVANSINYA DENGAN PERLINDUNGAN INVESTOR

BAB IV ANALISIS SUKUK IJĀRAH AL-MUNTAHIYA BITTAMLIK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

SUKUK. MOHAMAD TOYYIB WIBIKSANA KAJIAN PEKANAN LISENSI 5 Mei 2010

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB II KONSEP JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM. Secara etimologi, jual beli (البيع) adalah proses tukar menukar

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB II KERANGKA TEORI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau keduanya. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB II HUKUM SUKUK DAN SEWA MENYEWA DALAM ISLAM

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB I PENDAHULUAN. segala bangsa yang dihadapi saat ini, harus dimulai dari kegiatan perekonomian

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pertukaran barang dan jasa berevolusi seiring dengan

AKAD-AKAD DI DALAM PASAR MODAL SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungankandungan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

Konversi Akad Murabahah

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB III PELAKSANAAN IJA>RAH SALE AND LEASE BACK PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Reksa Dana Syariah. Cita Sary Dja akum Alumni Prodi Keuangan dan Perbankan Syariah (KPS) Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

Pedoman Umum Asuransi Syariah

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEWA MENYEWA. mengambil manfaat dengan jalan penggantian. 2

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN KEGIATAN USAHA BERBASIS SYARIAH

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

Transkripsi:

59 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN IJA>RAH SALE AND LEASE BACK PADA OBLIGASI SYARIAH NEGARA RITEL DI BANK MANDIRI SYARIAH CABANG SURABAYA 1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale And Lease Back. Berinvestasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan cara untuk meningkatkan standar hidup keluarga yang lebih baik di masa depan. Investasi juga bermanfaat untuk menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang mungkin terjadi. Masyarakat yang tidak siap dalam menghadapi resiko, tidak jarang harus menjual aset-aset produktif yang dimanfaatkan untuk mencari nafkah pada saat mengalami suatu musibah yang memerlukan dana yang besar. Sementara dalam jumlah yang signifikan investasi merupakan salah satu sumber dana yang dapat dipergunakan untuk memajukan usaha-usaha produktif. Berkenaan dengan pentingnya berinvestasi mendorong para investor lokal maupun asing untuk menginvestasikan hartanya dalam bentuk obligasi syariah dalam berbagai bentuk akad yang telah ada dengan 59 berprinsip pada aturan syariah dimana tidak hanya para investor muslim saja

60 melainkan para investor asing juga lebih dominan dalam menginvestasikan hartanya dalam bentuk obligasi syariah dalam berbagai versi akad di dalamnya. Konsep investasi Islam didasarkan pada prinsip moralitas dan keadilan, yaitu sesuai dengan syariah Islam yang bersumber dari Al-Qur an dan Hadits serta Ijma para sahabat dan ulama-ulama sesudahnya. Oleh karena itu instrument investasi islami juga selaras dan memenuhi prinsipprinsip syariah, yaitu transaksi yang dilakukan para pihak yang bersifat adil, halal, t}oyyib dan maslahat. Selain itu transaksi dalam instrumen investasi Islam terbebas dari unsur larangan seperti riba, maysir, dan gharar. Salah satu bentuk instrumen investasi islami yang telah banyak ditentukan baik oleh berbagai macam korporasi maupun negara adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah atau lebih dikenal dengan sebutan sukuk. Perbedaan pokok sukuk dengan surat berharga konvensional semisal obligasi adalah penggunaan konsep imbalan selain bunga dari adanya dasar transaksi yang mengacu kepada aset atau usaha tertentu dengan basis perjanjian berprinsip syariah antara kedua belah pihak. Dengan adanya realita tersebut akad Ija>rah sale and lease back terdapat dua akad di dalamnya,diantaranya yaitu jual beli dan sewamenyewa sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 1:

61.. ÏŠθà)ãèø9$Î/ (#θèù ρr& (#þθãψtβ#u š Ï%!$# $yγ ƒr' tƒ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. 45 Dalam praktek Sale And Lease Back dalam memenuhi rukun dan syarat dan jual beli dan sewa-menyewa diantaranya yaitu rukun jual beli dan sewa-menyewa. Rukun jual beli dan sewa-menyewa antara lain: 46 1. Akad (ijab qobul) Dalam jual beli akad yang berlaku serah terima jual beli, sedangkan dalam sewa-menyewa akad yang berlaku yaitu akad sewa-menyewa. 2. Orang-orang yang berakad. Dalam jual beli orang-orang yang berakad yaitu penjual dan pembeli sedangkan dalam sewa-menyewa yaitu mu jir (orang yang menyewakan) dan musta jir (orang yang menyewa). 47 3. Obyek akad Dalam jual beli obyek akad yaitu barang yang dijual, sedangkan dalam sewa-menyewa obyek akad yaitu barang yang disewakan. Bagi orang yang berakad disyaratkan mengetahui manfaat barang yang diakadkan dengan sempurna sehingga dapat mencegah terjadinya 45 Depag RI., Al Qur an dan Terjemahan, (Semarang: CV Toha Putra Semarang, 1989), hal.143 46 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1999), hal. 70-71 47 Ibid., hal. 117-118

4 4 62 perselisihan atau tidak pihak yang merasa dirugikan sesuai dengan firman Allah SWT., Surat An-Nisa ayat 29 : βr& HωÎ) È ÏÜ t6ø9$î/ Μà6oΨ t/ Νä3s9 uθøβr& (#þθè=à2ù's? Ÿω (#θãψtβ#u š Ï%!$# $yγ ƒr' tƒ öνä3î/ tβ%x.!$# βî) öνä3 à Ρr& (#þθè=çfø)s? Ÿωuρ öνä3ζïiβ <Ú#t s? tã οt pgïb šχθä3s?. $VϑŠÏmu Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. 48 Dalam akad Ija>rah Sale And Lease Back telah memenuhi rukun dan syarat yang sesuai dengan syariat Islam sehingga dalam prakteknya dihalalkan. Diantara syarat-syarat jual beli yaitu: a. Tidak ada yang memisahkan dalam pengucapan ijab qobul. b. Jangan diselingi kata-kata lain dalam ijab dan qobul. c. Beragama Islam. Syarat-syarat sewa-menyewa yaitu: a. Ujrah disyaratkan diketahui jumlahnya oleh kedua belah pihak. b. Adanya barang yang disewakan. c. Beragama Islam. 48 Depag RI., Al Qur an dan Terjemahan, (Semarang: CV Toha Putra Semarang, 1989), hal.107

63 Dengan adanya rukun dan syarat dalam dua akad tersebut maka praktek Sale And Lease Back telah memenuhi hal tersebut baik secara tertulis maupun berupa praktek yang ada dalam slip perjanjian yang telah disepakati antara para pihak. Berdasarkan prinsip syariah khususnya Ija>rah Muntahiya Bi at- Tamlik yang di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan tentang transaksi sewa dengan perjanjian untuk menjual atau menghibahkan objek sewa di akhir periode sehingga transaksi ini diakhiri dengan kepemilikan objek sewa 49. Dalam Ija>rah Muntahiya Bi at-tamlik, pemindahan hak milik barang terjadi dengan salah satu dari dua cara berikut ini : a. Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa. b. Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang yang disewaakan tersebut pada akhir masa sewa. Dengan adanya prinsip tersebut maka akad Ija>rah Sale And Lease Back tidak mengandung unsur riba, gharar, dan maysir, sehingga akad Sale And Lease Back dapat dilaksanakan dalam Bank Syariah Mandiri maupun dalam lembaga keuangan yang berwenang lainnya. 49 Ascarya, Akad dan Produk Syari ah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2007). hal.103

64 2. Analisis hukum Islam terhadap obyek akad Ija>rah Sale And Lease Back. Dalam permasalahan yang membahas tentang akad Ija>rah Sale And Lease Back ini adalah obyeknya, sedangkan yang menjadi obyek dalam Sukuk Ritel adalah Barang Milik Negara. Sukuk adalah istilah yang diambil dari bahasa Arab yang digunakan untuk obligasi berdasarkan prinsip syariah. Sukuk dapat juga diartikan dengan efek syariah yang berupa sertifikat yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak dapat dipisahkan atau terbagi atas: kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu, dan kepemilikan atas aset proyek atau aktivitas investasi tertentu. Sukuk namanya berubah menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Untuk pengadaan sukuk atau SBSN pemerintah menerapkan sistem Sale And Lease Back. Pada mulanya pemerintah membutuhkan dana dan menyediakan aset yang dijual kepada para pembeli sukuk, yaitu berupa bangunan, atau proyek yang sedang dibangun yang dimiliki oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia, maka melalui SPV pemerintah menerbitkan Sukuk Ritel tersebut dengan minimal pembelian sebanyak 5 unit yang senilai 5 juta rupiah, setelah mendapatkan uang dari hasil penjualan sukuk, pemerintah langsung menyewa

65 kembali aset tersebut melalui SPV (Penerbit) dengan membayar uang sewa kepada pembeli. Sebagai modal awalnya pemerintah akan membeli lagi aset tersebut dengan harga yang sama pada saat jatuh tempo, namun dalam hal ini pembeli mempunyai dua opsi yang pertama menjual dan yang kedua menghibahkannya. Berdasarkan dalil yang ada dalam Al-Qur an, Hadits dan Ijma para ulama yang mengatur tentang akad Ija>rah dalam investasi Islam terdapat kaidah-kaidah yang diterapkan dalam dunia pasar modal guna memberikan cara-cara bertransaksi yang terlindungi oleh hukum syariah yang berlaku di Indonesia. Dalam perekonomian Islam terdapat aturan-aturan dalam berinvestasi antara lain: a. Menginvestasikan kelebihan setelah kebutuhan primer terpenuhi. b. Menginvestasikan kelebihan untuk menghadapi kesulitan. c. Hak harta generasi mendatang. d. Tidak menimbun harta. e. Pengembangan harta harus dilakukan dengan baik dan halal yang sesuai dengan syariat Islam. Dengan adanya aturan-aturan yang ada dalam perekonomian Islam tersebut yang paling utama menganjurkan seseorang untuk menerapkan sistem syariah yaitu semata-mata untuk menghindari adanya praktek riba. Dengan demikian motivasi untuk menggunakan sistem syariah dalam bidang

66 keuangan merupakan alasan yang berkaitan dengan masalah keyakinan bukan atas dasar manfaat dalam pengelolaan pada harta yang di peroleh dari hasil praktek penanaman modal dengan jalan investasi berupa obligasi syariah terutama pada obligasi syariah Ija>rah Sale And Lease Back. Berdasarkan akad Ija>rah dalam Fiqh Muamalah khususnya dalam akad Ija>rah Muntahiya Bi at-tamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa. Dengan memberikan kepada penyewa (lessee) suatu pilihan atau opsi (option) untuk akhirnya membeli barang yang disewa. Berbeda dengan Ija>rah, pada akhir masa perjanjian kepemilikan atas barang tersebut dapat beralih kepada penyewa (nasabah bank) apabila nasabah bank yang bersangkutan menggunakan hak opsinya untuk membeli barang itu. Namun, apabila nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya, kepemilikan barang itu tetap berada ditangan bank. adanya akad tersebut maka akad Ija>rah Sale And Lease Back tidak mengandung unsur riba, gharar, dan maysir,sehingga akad Sale And Lease Back dapat dilaksanakan dalam Bank Syariah Mandiri maupun dalam lembaga keuangan yang berwenang lainnya.

67 Berikut skema struktur akad SBSN Ija>rah Sale and Lease Back : Struktur Akad SBSN Ija>rah Sale & Lease Back 50 50 Direktorat Pengeloalaan Utang, Brosur Sukuk Ritel, (www. Dmo.co.id)