SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)

Organisasi Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian, Agustus 2006

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KABUPATEN BLORA. Disampaikan oleh : BAMBANG SETYA KUNANTO, SE Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD Blora

SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

Ajudan Menteri/Wakil Menteri 6. Ajudan Eselon I 5. 2 Analis Akuntabilitas dan Kinerja. Analis Akuntabilitas dan Kinerja Ahli Muda 9

- 1 - KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU/KHUSUS

Bagian PJKSE Litbang Kemendagri

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Jabatan Persediaan Pegawai

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

PETA JABATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

MATERI BUKU. 3. Lampiran lampiran

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Buku Statistik BLI 4/11/2016

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL, KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

KEPALA BIRO AKADEMIK, KEMAHASISWAAN, PERENCANAAN, DAN KERJA SAMA Kelas = 14. KEPALA BAGIAN PERENCANAAN, KERJA SAMA DAN HUBUNGAN MASYARAKAT Kelas = 12

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

- 1 - DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN LAINNYA, KELAS JABATAN DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR:131.1/Kpts./OT/I/4/201423/Kpts/KP.460/I/1/2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Pasal 8 Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.

================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 40 TAHUN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) PENGELOLAAN LABORATORIUM BAGI PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN (PLP)

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2017, No Organisasi dan Tata Kerja Loka Riset Budidaya Rumput Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembara

Tugas-tugas di atas telah dijabarkan dalam butir-butir kegiatan yang lebih rinci di dalam buku panduan masing-masing jabatan fungsional, dimana nilai

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 16 TAHUN 2003 (16/2003) TENTANG

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013

iga isu strategis yang berkaitan dengan upaya pengembangan SDM Perpustakaan IPB membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi

Peran Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.38/MEN/2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D NOMOR SERI 2 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2005 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

Ruang Lingkup SIM/Registrasi Tenaga Kependidikan. Balikpapan, 25 Sepetember 2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG

Pejabat pengusul untuk masing-masing jabatan Teknisi Litkayasa, Pustakawan, Arsiparis dan Pranata Komputer, adalah sebagai berikut : a. Jabatan Teknis

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG

PEDOMAN SISTEM SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI, DAN PEMBERHENTIAN DOSEN

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONDISI PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA 1

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.39/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.37/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.08/MEN/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA RISET PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 24/Kpts/KP.310/I/01/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

XX. TEKNISI LITKAYASA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan.

Transkripsi:

Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.124 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 3.346 orang (41,18%) adalah tenaga fungsional khusus yang terdiri dari peneliti, pustakawan, perekayasa, pranata komputer, arsiparis, teknisi litkayasa, statistisi, penyuluh, analis kepegawaian, perencana, dan pranata humas (Gambar 2). Sebagai lembaga penelitian dan pengembangan bidang pertanian maka Badan Litbang Pertanian perlu didukung oleh tenaga fungsional peneliti yang pada tahun 2009 mengalami peningkatan sejumlah 5,97% dibandingkan dengan tahun 2008. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009. Berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi pegawai Badan Litbang Pertanian berpendidikan <S1 = 4.867 orang (59,91%), S1 = 1.787 orang (22%), S2 = 1.098 orang (13,51%) dan S3 = 372 orang (4,58%). Perkembangan komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan selama lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 3. Program pengembangan SDM melalui program pendidikan jangka panjang masih terus dilakukan, sehingga diharapkan jumlah pegawai Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 15

berpendidikan S2 dan S3 yang merupakan penggerak penelitian akan meningkat dan mendekati jumlah ideal kebutuhan dalam suatu lembaga penelitian dan pengembangan. Tabel 2. Perkembangan Pegawai Badan Litbang Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Selama Lima Tahun Terakhir, Tahun 2005-2009 Gambar 3. Perkembangan Pegawai Badan Litbang Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Selama Lima Tahun Terakhir Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009. Selama empat tahun terakhir (2006 s.d. 2009) Badan Litbang Pertanian melalui anggaran DIPA telah mengirim sejumlah 320 petugas belajar di luar luar dan dalam negeri. Program pengembangan SDM jangka panjang diarahkan untuk memenuhi jumlah maupun kualitas SDM minimal yang diperlukan suatu unit kerja dalam melaksanakan tupoksinya. Pada Lampiran 16, dapat dilihat bahwa selama empat tahun terakhir Badan Litbang Pertanian mengirimkan petugas belajar program S3 sejumlah 165 orang, program S2 sejumlah 140 orang, program S1 sejumlah 9 orang, dan program D3 sejumlah 6 orang. Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 16

Komposisi pegawai Badan Litbang Pertanian menurut pendidikan dan usia disajikan pada Tabel 3 dan Gambar 4. Berdasarkan sebaran usia, sebagian besar pegawai berusia 46-55 tahun. Tabel 3. Pegawai Badan Litbang Pertanian Menurut Pendidikan dan Usia, Tahun 2009 Gambar 4. Pegawai Menurut Pendidikan dan Usia Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009. Dari data di atas, dalam lima tahun ke depan cukup banyak pegawai Badan Litbang Pertanian yang akan memasuki usia pensiun. Upaya menggantikan pegawai yang pensiun dilakukan melalui program rekruitmen pegawai baru yang sampai saat ini masih tersentralisasi. Komposisi pegawai Badan Litbang Pertanian menurut jenis kelamin, jumlah pria dibanding wanita adalah 2 : 1. Pada tenaga fungsional, umumnya jumlah Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 17

pegawai pria juga lebih banyak dari wanita, kecuali untuk tenaga pustakawan sejumlah 64,9% adalah wanita. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 5. Tabel 4. Tenaga Fungsional Menurut Jenis Kelamin Keterangan : A = Peneliti F = Statistisi K = Analis Kepegawaian B = Pustakawan G = Perekayasa L = Perencana C = Pranata Komputer H = Penyuluh M = Pranata Kehumasan D = Arsiparis I = Medik Veteriner N = Non Fungsional E = Teknisi Litkayasa J = PB Ternak Gambar 5. Tenaga Fungsional Menurut Jenis Kelamin Tenaga peneliti merupakan tenaga penggerak utama dalam menghasilkan inovasi teknologi. Saat ini Badan Litbang Pertanian didukung oleh 1.984 orang peneliti. Komposisi peneliti menurut jenjangnya adalah Peneliti Non Klas 350 Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 18

orang (17,64%) Peneliti Pertama 400 orang (20,16%), Peneliti Muda 457 orang (23,03%), Peneliti Madya 517 orang (26,06%), dan Peneliti Utama 260 orang (13,11%). Komposisi Peneliti menurut usia disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Peneliti Menurut Jenjang Peneliti dan Usia, Tahun 2009 Gambar 6. Peneliti Menurut Usia, Tahun 2009 Apabila dikelompokkan menurut usia, terlihat bahwa sebagian besar peneliti berusia antara 46-55 tahun (Gambar 6). Pada kelompok usia tersebut dan menurut pendidikan, seperti terlihat pada Tabel 6 dan Gambar 7, komposisinya adalah S1 = 270 Orang (33%), S2 = 322 orang (45%), dan S3 = 156 orang (22%). Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 19

Tabel 6. Peneliti Menurut Tingkat Pendidikan dan Usia, Tahun 2009 SUMBER DAYA MANUSIA Gambar 7. Peneliti Menurut Tingkat Pendidikan dan Usia Jumlah peneliti yang ada di Badan Litbang Pertanian dirasakan masih kurang bagi suatu institusí penelitian. Perkembangan tenaga peneliti (tidak termasuk peneliti non klas) selama lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 8. Tabel 7. Tenaga Peneliti Selama Lima Tahun Terakhir, tahun 2005 2009 Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 20

Gambar 8. Tenaga Peneliti Selama Lima Tahun Terakhir. Upaya pemenuhan jumlah peneliti yang memadai, selain melalui tahapan rekruitmen tenaga baru juga melalui pendidikan dan pelatihan peneliti pertama yang diselenggarakan oleh LIPI. Badan Litbang Pertanian tahun 2006 telah mengirim 150 calon peneliti, tahun 2007 mengirim 102 calon peneliti, untuk tahun 2008 sejumlah 97 orang dan untuk tahun 2009 sejumlah 32 orang. Keragaan pegawai Badan Litbang Pertanian yang lebih rinci berdasarkan unit kerja dan golongan, pendidikan, usia, petugas belajar serta jabatan fungsional dapat dilihat dalam Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 16. Profesor Riset adalah gelar tertinggi yang diberikan kepada para peneliti yang sudah mencapai jenjang kepangkatan Ahli Peneliti Utama dengan angka kredit 1.050. Peneliti tersebut harus sudah menyampaikan orasi ilmiah serta telah menulis dipublikasi inter-nasional minimal dua judul. Pendidikan minimal S-2 atau S-1. Gelar Profesar Riset tersebut diberikan berdasarkan Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 21

SK MenPan No.128/2004, dan pertama kali diberikan kepada para APU oleh kepala LIPI tanggal 5 Januari 2006. Jumlah Profesor Riset yang dilantik 148 orang, 28 orang diantaranya adalah dari Badan Litbang Pertanian. Saat ini Badan Litbang Pertanian telah mempunyai Profesor Riset sebanyak 71 orang yang telah dikukuhkan oleh LIPI dalam berbagai bidang disiplin ilmu. Dari 71 orang tersebut, 15 diantaranya telah pensiun. Diharapkan para Profesor tersebut dapat sungguh-sungguh berkarir dan mengabdikan hidupnya untuk penelitiannya dan kemajuan iptek dengan meningkatkan kualitas penelitianya, dan aktif memberikan bimbingan riset/penelitian. Jumlah Profesor Riset Badan Litbang Pertanian yang telah dikukuhkan oleh Kepala LIPI tahun 2006 s/d 2009 dapat dilihat pada Lampiran 17, sedangkan daftar nama Profesor Riset Badan Litbang Pertanian tahun 2006 s/d 2009 pada Lampiran 18. Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 22