ANALISIS VEGETASI MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT KAMPUNG ISENEBUAI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA SKRIPSI YAN FRET AGUS AURI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode transek belt yaitu dengan menarik garis lurus memanjang

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI KAMPUNG ISENEBUAI DAN YARIARI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. Bahan dan Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta lokasi

ANALISIS VEGETASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE KPH BANYUMAS BARAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan juni sampai dengan Juli 2013 di zona pemanfaatan terbatas,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bukit Gunung Sulah Kelurahan Gunung Sulah

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2 Peta lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Analisis vegetasi hutan mangrove mulai dari pohon, pancang dan semai berdasarkan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

1. Pengantar A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2015 di kanan

Struktur Dan Komposisi Vegetasi Mangrove Di Pulau Mantehage

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Vegetasi Hutan Alam

METODE PENELITIAN. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang analisis habitat monyet ekor panjang dilakukan di hutan Desa

ZONASI TUMBUHAN UTAMA PENYUSUN MANGROVE BERDASARKAN TINGKAT SALINITAS AIR LAUT DI DESA TELING KECAMATAN TOMBARIRI

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januarisampai dengan Februari

4 METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 s/d bulan Februari 2017

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Bahan dan Alat 4.3 Metode Pengambilan Data Analisis Vegetasi

Keanekaragaman Jenis dan Indeks Nilai Penting Mangrove di Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang

Gambar 3. Peta lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

BAB I PENDAHULUAN. batas pasang surut air disebut tumbuhan mangrove.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Pengamatan

Struktur dan Komposisi Mangrove di Pulau Hoga Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara Jamili

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pulau Dudepo merupakan salah satu pulau kecil berpenduduk yang berada

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Lokasi Taman Nasional Ujung Kulon.

Indra G. Ndede¹, Dr. Ir. Johny S. Tasirin, MScF². & Ir. Maria Y. M. A. Sumakud, MSc³. ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

Komposisi Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove Di Kawasan Hutan Perapat Benoa Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kodya Denpasar, Propinsi Bali

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam 3 zona berdasarkan perbedaan rona lingkungannya. Zona 1 merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan 28 Juni selesai di Taman Hutan. Raya Raden Soerjo Cangar yang terletak di Malang

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah vegetasi mangrove

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan

Struktur Vegetasi Mangrove di Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara

Hasil dan Pembahasan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian

KUESIONER DI LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.

STRUKTUR DAN KOMPOSISI TEGAKAN HUTAN DI PULAU SELIMPAI KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok koleksi tumbuhan Taman Hutan Raya Wan Abdul

3. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

PANDUAN PENGELOLAAN RIPARIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan

IDENTIFIKASI VEGETASI MANGROVE DI SEGORO ANAK SELATAN, TAMAN NASIONAL ALAS PURWO, BANYUWANGI, JAWA TIMUR

STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (GASTROPODA DAN BIVALVIA) SERTA ASOSIASINYA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN PANTAI ULEE - LHEUE, BANDA ACEH, NAD

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS VEGETASI DAN STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI TELUK BENOA-BALI. Dwi Budi Wiyanto 1 dan Elok Faiqoh 2.

3. METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu:

II. METODOLOGI. A. Metode survei

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

STRUKTUR KOMUNITAS DAN PENYEBARAN MANGROVE SERTA UPAYA PENGELOLAANNYA OLEH MASYARAKAT DISTRIK TEMINABUAN, KABUPATEN SORONG SELATAN

Kata kunci : Mangrove, Nilai Penting, Desa Tanjung Sum, Kuala Kampar

PROFIL HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Oleh:

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

4 KERUSAKAN EKOSISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada bulan September-Oktober 2012.

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI HUTAN MANGROVE KELURAHAN BELAWAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN PROVINSI SUMATERA UTARA

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

ANALISIS VEGETASI STRATA SEEDLING PADA BERBAGAI TIPE EKOSISTEM DI KAWASAN PT. TANI SWADAYA PERDANA DESA TANJUNG PERANAP BENGKALIS, RIAU

BAB I PENDAHULUAN. ekologis yaitu untuk melakukan pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery

PROPOSAL PENELITIAN PENYIAPAN PENYUSUNAN BAKU KERUSAKAN MANGROVE KEPULAUAN KARIMUNJAWA

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

ANALISIS VEGETASI MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT KAMPUNG ISENEBUAI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA SKRIPSI YAN FRET AGUS AURI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2009

ABSTRAK YAN FRET AGUS AURI. Analisis Vegetasi Mangrove dan Pemanfaatannya oleh Masyarakat Kampung Isenebuai Distrik Rumberpon Kabupaten Teluk Wondama. Dibimbing oleh JAN H. NUNAKI dan MARIA JUSTINA SADSOEITOEBOEN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur,komposisi,potensi tegakan serta pemanfaatan jenis mangrove oleh masyarakat Kampung Isenebuai Distrik Rumberpon Kabupaten Teluk Wondama. Metode yang digunakan ialah metode transek berpetak(transek jalur), dan teknik wawancara semi terstruktur. Objek yang diamati adalah jenis mangrove pada tingkat pohon dan pancang, faktor lingkungan,serta pemanfaatan Manggrove oleh masyarakat Kampung Isenebuai. Data yang diperoleh diolah dan disajikan dalam bentuk tabulasi dan gambar untuk mempermudah pembahasan. Hasil Penelitian untuk analsis vegetasi ditemukan 11 jenis mangrove dari 5 famili yaitu jenis Aegiceras corniculatum,bruguiera sylindrica, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora stylosa,rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Heritiera littoralis, Heritiera globosa, Lumnitzera litorea, Xylocarpus granatum dan Xylocarpus moluccensis. Untuk pemanfaatan jenis ditemukan 7 jenis yang dimanfaatkan dari 4 famili dengan 7 kategori kegunaan yaitu sebagai bahan makanan, bahan bangunan,bahan obatobatan,sumber energi, perlengkapan perahu, peralatan kesenian dan perlengkapaan rumah tangga.

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i RIWAYAT HIDUP...... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR.............. vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL... ix I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Masalah Penelitian... 2 1.3 Tujuan dan Manfaat... 3 II TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1 Pengertian Hutan Mangrove... 4 2.2 Ciri ciri Hutan Mangrove...4 2.3 Pengertian Analisa Vegetasi... 5 2.4 Pengertian Etnobotani...5 2.5 Manfaat Hutan Mangrove...6 2.6 Faktor-faktor lingkungan.... 7 2.6.1 Fisiografi Pantai... 7 2.6.2 Pasang Surut air... 7 2.6.3 Gelombang dan Arus... 8 2.6.4 Iklim...... 8 2.6.5 Salinitas...... 9 2.6.6 Oksigen terlarut... 9 2.6.7 Substrat...... 9 2.6.8 Unsur Hara...... 9

2.7 Luas dan Sebaran Hutan Mangrove... 10 2.8 Penyebaran Hutan Mangrove di Papua... 10 III METODE PENELITIAN... 11 3.1 Waktu dan Tempat... 11 3.2 Obyek Alat dan Bahan... 11 3.3 Metode... 11 3.4 Prosedur Penelitian.... 11 3.4.1 Teknik pengambilan contoh untuk analisis vegetasi... 11 3.4.1.1 Penentuan Petak Contoh 11 3.4.1.2. Variabel dan Pengumpulan data.. 12 3.4.2 Teknik Pengambilan data untuk pemanfaatan jenis 12 3.5 Teknik Pengolahan Data Analisis vegetasi.... 13 3.6 Analisis Data. 14 IV. KEADAAN UMUM... 15 4.1 Letak dan Luas Wilayah... 15 4.2 Keadaan Sosial Ekonomi Kampung Isenebuai... 15 4.2.1 Kependudukan... 15 4.2.2 Pendidikan... 15 4.2.3 Mata Pencaharian... 15 4.3 Sarana dan Prasarana di kampung Isenebuai... 16 4.4 Sosial Budaya... 17 4.5 Flora dan Fauna... 17 4.6 Potensi dan Daya tarik wisata... 18 V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 19 5.1 Kondisi Lingkungan... 19 5.1.1 Salinitas... 19 5.1.2 Tipe Substrat... 19 5.2 Analisis vegetasi... 19 5.2.1 Koposisi vegetasi mangrove sisi jalur kanan sungai... 20 5.2.1.1 Tingkat pohon... 20

5.1.1.2 Komposisi mangrove pada tingkat pancang... 22 5.2.2 Kondisi vegetasi mangrove sisi jalur kiri sungai... 25 5.2.2.1 Komposisi Mangrove tingkat pohon pada sisi jalur kiri sungai... 25 5.2.2.2 Komposisi mangrove tingkat pancang pada sisi jalur kiri sungai... 27 5.2.3 Kondisi vegetasi mangrove sisi jalur kanan dan kiri sungai... 29 5.3 Pemanfaatan Mangrove... 31 5.3.1 Bahan Makanan... 33 5.3.2 Bahan bangunan (konstruksi )... 34 5.3.3 Sumber Energi... 35 5.3.4 Bahan obat obatan... 36 5.3.5 Perlengkapan Perahu... 37 5.3.6 Peralatan rumah tangga dan peralatan kerja... 38 5.3.7 Bahan dan peralatan kesenian... 39 VI. PENUTUP... 40 6.1. Kesimpulan... 40 6.2. Saran... 41 DAFTAR PUSTAKA. 42 LAMPIRAN. 44

DAFTAR GAMBAR Halaman 5.1 Persentase jumlah individu tiap jenis pada transek sisi jalur kanan... 20 5.2 Persentase jumlah individu tiap jenis tingkat pancang pada transek sisi jalur kanan...23 5.3 Persentase jumlah individu tiap jenis tingkat pohon pada transek sisi kiri sungai... 25 5.4 Persentase jumlah individu tiap jenis tingkat pancang pada transek sisi jalur kiri... 27 5.5 Persentase rata-rata banyaknya jenis terhadap satu kategori pemanfaatan..... 32 5.6 Persentase rata-rata kategori pemanfaatan terhadap tiap jenis... 33

DAFTAR TABEL Halaman 5.1 Jenis-jenis mangrove yang memiliki INP tertinggi untuk tingkat pohon pada tiap transek sisi jalur kanan.. 21 5.2 Jenis- jenis mangrove yang memiliki INP tertinggi untuk kategori tingkat pancang pada tiap transek sisi jalur kanan... 23 5.3 Jenis - jenis mangrove tingkat pohon yang memiliki INP tertinggi pada tiap transek sisi jalur kiri. 26 5.4 Jenis- jenis mangrove tingkat pancang yang memiliki INP tertinggi pada tiap transek sisi jalur kiri.. 28 5.5 Data perbandingan jenis- jenis yang memiliki INP tinggi pada transek sisi jalur Kanan dan sisi jalur Kiri sungai untuk tingkat pohon..... 30 5.6 Data perbandingan jenis- jenis yang memiliki INP tinggi pada transek sisi jalur Kanan dan sisi jalur Kiri sungai untuk tingkat pancang.. 31 5.7 Aspek pemanfaatan jenis pada tiap kategori pemanfaatan... 31 5.8 Pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai bahan bangunan,dan pagar... 35 5.9 Pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai sumber energi... 36 5.10 Pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai bahan obat obatan...... 37 5.11 Pemanfaatan tumbuhan sebagai perlengkapan perahu... 38 5.12 Perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan kerja... 38 5.13 Pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai bahan dan peralatan kesenian... 39

DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Peta Lokasi Penelitian... 44 2 Sketsa Petak pengamatan... 45 3 Nilai INP tiap transek pada tingkat pohon untuk sisi jalur kanan sungai... 46 4 Tabel jumlah plot ditemukanindividu tingkat pohon pada sisi jalur kanan sungai dengan jumlah individu > 10 individu atau < dari 10 individu per jeni.s... 50 5 Nilai INP tingkat pancang pada transek sisi jalur kanan sungai... 51 6 Tabel jumlah plot tingkat pancang pada sisi jalur kanan sungai dengan jumlah individu > 10 individu atau < dari 10 individu per jenis..... 55 7 Nilai INP tiap transek pada tingkat pohon untuk sisi jalur kiri sungai... 56 8 Tabel jumlah plot individu tingkat pohon pada sisi jalur kiri sungai dengan jumlah individu > 10 individu atau < dari 10 individu per jenis..... 60 9 Nilai INP tingkat pancang pada transek sisi jalur kiri sungai... 61 10 Tabel jumlah plot individu tingkat pancang pada sisi jalur kiri sungai dengan jumlah individu > 10 individu atau < dari 10 individu per jenis.. 65 11 Kuisioner (daftar pertanyaan), pemanfaatan hutan mangrove.. 66 12 Hasil pengamatan jenis mangrove yang ditemukan di kampung Isenebuai Distrik Rumberpon Kabupaten Teluk Wondama.. 67

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL Singkatan/ Nama Satuan Pemakaian Simbol Singkatan INP Indeks Nilai Penting % 13 Simbol D Dominansi ind/m 2 13 DR Dominansi Relatif % 13 F Frekuensi - 13 FR Frekuensi Relatif % 13 K Kerapatan ind/ m 2 13 KR Kerapatan Relatif % 13 LBD Luas Bidang Dasar m 2 14 d (Ø) diameter cm 13

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan yaitu dari tanggal 1 September s/d 30 september 2008 bertempat di Kampung Isenebuai Distrik Rumberpon Kabupaten Teluk Wondama. 3.2 Obyek, Alat dan Bahan Obyek pengamatan berupa Kawasan Vegetasi Hutan Mangrove, yaitu fase pancang dan pohon (untuk data ekologi) dan masyarakat untuk data etnobotani. Alat yang di gunakan dalam penelitian ini ialah : buku identifikasi mangrove (Noor dkk, 1999) haga meter, meteran roll, kompas, kamera digital (7,2 mx), alat tulis menulis, salino meter. Bahan yang digunakan : kuisioner (terlampir), tali rafia (tali plastik). 3.3 Metode Metode yang digunakan adalah metode jalur transek (line transek) dan plot untuk menganalisis vegetasi tingkat pohon dan pancang, dengan melihat jenis mangrove yang terdapat setiap plot pada transek. Metode pengambilan data pemanfaatan dengan cara teknik wawancara semi terstruktur, berupa jenis mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Isenebuai dan dilakukan survey terhadap jenis yang ditemukan dimanfaatkan oleh masyarakat. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Teknik pengambilan contoh untuk analisis vegetasi. Teknik pengambilan contoh untuk analisis vegetasi menggunakan sistem jalur transek dan plot 3.4.1.1 Penentuan petak contoh Lokasi pengamatan menggunakan jalur induk ( base line ) dengan panjang 2 km yang terletak sepanjang sungai hingga muara. Pada jalur induk tersebut

dibuat masing-masing 20 transek atau anak jalur yang letaknya tegak lurus jalur induk pada sisi kanan dan kiri sungai, sehingga total transek sebanyak 40 transek. Letak setiap anak jalur tegak lurus terhadap jalur induk, dan memanjang hingga daratan dengan jarak antar transek 100 m. Jumlah anak jalur dibuat ditentukan berdasarkan hasil pembagian dari panjang jalur induk dengan jarak antar transek. Panjang base line 2000 m Jumlah Anak Jalur = = = 20 anak jalur Jarak antar jalur 100 m Pada setiap transek dibuat plot plot pengamatan sepanjang transek,untuk tingkat pancang 10 x 10 m sedangkan untuk tingkat pohon 20 x 20 m, jarak antar plot 20 m. Sketsa plot pengamatan dapat dilihat pada lampiran 2. 3.4.1.2 Variabel dan Pengumpulan data Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah struktur dan komposisi jenis mangrove hingga data yang harus diperoleh antara lain : Data tingkat pohon antara lain : jenis pohon,diameter pohon per jenis yang diukur dengan ukuran 1,3 m atau 20 cm di atas banir atau akar tunjang yang paling atas, serta jumlah jenis, sedangkan data tingkat pancang yang diambil ialah jenis dan jumlah jenis. Kriteria tingkat permudaan yang digunakan ialah : (a) Pancang ialah anakan pohon dengan diameter < 10 cm dan tinggi > 1,5 m, dan (b) Pohon adalah pohon muda dan dewasa yang memiliki diameter Faktor Lingkungan yang diamati ialah salinitas dan tipe substrat 3.4.2 Teknik pengambilan data untuk pemanfaatan jenis Pengambilan contoh dilakukan secara purposif yaitu dengan memilih tokoh tokoh kunci yang dianggap paling mengetahui tentang pemanfaatan jenis mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Tokoh kunci tersebut ialah : Kepala desa, Kepala Suku, Tabib, Tokoh Gereja, Tokoh Perempuan, dan Perambah Hutan. Data yang dikumpulkan meliputi : jenis yang dimanfaatkan, bagian yang dimanfaatkan, kegunaan, dan cara pengelolahan.

3.5 Teknik Pengolahan Data Analisis vegetasi Data yang dikumpulkan di lapangan kemudian diolah untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting (INP). Nilai Penting ini diperoleh dari penjumlahan kerapatan relative, frekuensi relatif dan dominansi relatif dengan menggunakan rumus perhitungan analisis vegetasi menurut Soerianegara dan Indrawan (2005) yang diuraikan sebagai berikut: 1. Kerapatan (K) = Jumlah individu Luas petak contoh (3.1) Kerapatan satu jenis 2. Keraparan Relatif (KR) = x 100 % Kerapatan Seluruh Jenis (3.2) 3. Frekuensi (F) = Jumlah Petak contoh di temukan satu jenis Jumlah seluruh ukuran petak contoh. (3.3) Frekuensi suatu Jenis 4. Frekuensi Relatif (FR) = x 100 % Frekuensi seluruh Jenis (3.4) 5. Dominansi (D) = Jumlah luas bidang dasar suatu jenis Luas petak Ukur (3.5) Dominansi suatu jenis 6. Dominansi Relatif (DR) = x 100 % Dominansi seluruh jenis 7. Indeks Nilai Penting (INP) = KR + FR + DR (3.6) (3.7)

Untuk mendapatkan nilai luas bidang dasar pada perhitungan dominansi dapat menggunakan rumus sebagai berikut : LBD = ¼ 2 (3.8) 3.6. Analisis data Keseluruhan data yang di peroleh diolah dan disajikan dalam bentuk data tabulasi dan gambar atau foto untuk mempermudah pembahasan.