Komposisi Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove Di Kawasan Hutan Perapat Benoa Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kodya Denpasar, Propinsi Bali

Transkripsi

1 Jurnal ILMU DASAR, Vol. No., Juli 00: Komposisi JenisJenis Tumbuhan Mangrove Di Kawasan Hutan Perapat Benoa Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kodya Denpasar, Propinsi Bali Composition Of Mangrove Species On Ngurah Rai Mangrove Forest Pemogan Village, Denpasar Selatan District, Denpasar Municipality, Bali Province Anak Agung Ketut Darmadi & I Putu Gde Ardhana Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana Bali ABSTRACT The research on analysis of composition of forest vegetation is a fundamental that can be used to utilize forest. The research was carried out at Ngurah Rai Mangrove forest, Pemogan village, Denpasar Selatan district, Denpasar Municipality, Bali province be using systematic plot sampling method. The research result showed that there are seven kinds of tree found, such as Soneratia alba (L.),,, Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk., Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roem.,, and. Number of S. alba (L.) growth increase from sea to land. The highest important value was found in S. alba (L.). Keywords: Composition,, important value, Bali PENDAHULUAN Hutan merupakan hutan tropis yang tumbuh di pantai dan muaramuara sungai. Pantai dengan ombak yang tenang, ada endapan lumpur, curah hujan banyak, iklim tropis sering menyertai suasana (Dillon 964). Indonesia merupakan negara kepulauan diperkirakan memiliki hutan seluas 4,5 juta ha dan Bali diperkirakan memiliki hutan seluas.5,50 ha (Anonim 00). Hutan sering disebut dengan hutan bakau karena tumbuhan bakau atau jenisjenis dari suku Rhizophoraceae yang sering mendominasi tumbuh pada hutan tersebut. Jenisjenis dari suku Rhizophoraceae meliputi: Rhizopora mucronata Lamk., R. apiculata, dan R. stylosa Griff. Beberapa jenis lain dijumpai seperti: Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk.,, C. decandra (Griff.) Ding Hou, dan lainlain. Menurut Steenis (985), terdapat beberapa jenis tumbuhan yang mendiami habitat tertentu. Seperti habitat berlumpur dijumpai Rhizophora mucronata Lamk., R. apiculata, Avicenia marina (Forsk.) Vierh., A. alba Blume, Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk.,, dan Acanthus ilicifolius L. Jenis di habitat berkarang dan koral pasir adalah Soneratia alba (L.). Pada habitat yang lebih kering sering dijumpai Lumnitzera racemosa Willd., Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roem.,, Heritiera littoralis Dryand.in Aiton. Pengetahuan tentang komposisi jenis merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan dalam memanfaatkan hutan (Samingan 976, Anwar et al. 987). Menurut Sapulete et al. (986) dan Hardjosuwarno (988) bahwa struktur dan komposisi vegetasi merupakan salah satu tujuan dasar dalam kajian vegetasi. Struktur vegetasi meliputi: (a.) struktur vertikal yaitu struktur tingkat anakan, tingkat pancang, tingkat tiang dan tingkat pohon, (b.) struktur horizontal dalam artian distribusi spesies dan individu, dan (c.) struktur kuantitatif dalam artian kelimpahan spesies dalam komunitas. METODE Tempat penelitian Lokasi penelitian terletak di antara muara sungai Badung dan muara sungai Mati di wilayah Resort Polisi Hutan (RPH) RTK 0 Perapat Benoa. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Propinsi Daerah Tingkat I Bali. Lokasi penelitian telah dipilih pada tempat yang belum

2 68 Komposisi Mangrove.AA Ketut Darmadi & IP Gde Ardhana terganggu atau masih alami yang komposisi pohonnya masih utuh. Metode pengambilan sampel yang dipergunakan adalah metode sistematik plot. Metode plot yang berukuran 0 x 0 m yang dibentuk sepanjang jalur atau transek. Jarak antara plot sejauh 00 m. Ukuran plot ini dipakai untuk menganalisa kelas pohon. Di dalam plot 0 x 0 m dibuat sub plot yang berukuran 0 x0 m untuk menganalisa kelas tiang, 5 x 5 m untuk menganalisa tingkat pancang dan x m untuk menganalisa anakan. Nilai penting atau Important Value dari setiap kelas pohon, tiang, pancang, dan anakan dianalisa dengan menggunakan rumus: Densitas = Densitas relatif jumlah seluruh individu = total area plot densitas suatu jenis Total densitas suatu jenis x00% jumlah plot dimana jenis ada Frekwensi = Jumlah total plot Frekwensi relatif = frekwensi suatu jenis x00% Total frekwensi suatu jenis Kelimpahan = Basal area suatu jenis Total area plot ( d ) π Basal area suatu jenis = keliling lingkaran batang pohon d = x00%,447 Kelimpahan suatu jenis Kelimpahan relatif = Total kelimpahan suatujenis x00% Perancangan ini diambil dari buku ( Mueller Dombois & Ellenberg 974). Untuk mengidentifikasi yang tumbuh di lokasi penelitian menggunakan pustaka karangan Kitamura et al. (997). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisa tingkat pertumbuhan pohon, tiang, pancang dan anakan ditemukan tujuh jenis tumbuhan yang membentuk di lokasi penelitian. Ketujuh jenis tumbuhan itu meliputi: Soneratia alba (L.), Rhizophora apiculata,, Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk., Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roem.,, Ceriops tagal (Perr.) C.B.. Penyebaran jenisjenis tumbuhan pada tingkat pertumbuhan pohon pada jalur I sampai jalur IV dengan 5 plot contoh ditemukan jumlah pohon S. alba (L.) meningkat apabila lokasi mengarah ke daratan (Tabel 4). Hal ini diduga karena semakin ke darat hempasan gelombang semakin lemah dan kandungan lumpur semakin besar. Apalagi lokasi penelitian dibatasi oleh dua muara sungai yaitu sungai Badung dan sungai Mati. Hal ini sesuai dengan pendapat Dillon (964) yang mengatakan bahwa suasana tercipta jika pantai dengan ombak yang tenang, ada endapan lumpur, curah hujan banyak, iklim tropis. Dari analisis nilai penting pada tingkat pertumbuhan pohon maka s. Alba (l.) mempunyai nilai penting yang tertinggi sebesar 5,77% (tabel 5). Ini berarti bahwa jenis s. Alba (l.) yang mendominasi pertumbuhan lokasi penelitian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenis s. Alba (l.) paling sesuai hidup pada areal penelitian dengan kondisi tanah yang dangkal (maksimum 5 cm) berkarang dan berkoral pasir. Hal ini didukung oleh pendapat Steenis (985) bahwa jenis karang dan koral pasir adalah s. Alba (l.). Tabel. Penyebaran jenis jenis tumbuhan pada kelas jalur I No Pohon Tiang

3 Jurnal ILMU DASAR, Vol. No., Juli 00: Tabel. Penyebaran jenis jenis tumbuhan pada kelas jalur II. No Pohon Tiang Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roem Tabel. Penyebaran jenis jenis tumbuhan pada kelas jalur III. No Pohon Tiang Aegiceras corniculatum (L.) Ceriops tagal (Perr.) C.B. Ceriops tagal (Perr.) C.B Aegiceras corniculatum (L.) Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk.

4 70 Komposisi Mangrove.AA Ketut Darmadi & IP Gde Ardhana Tabel 4. Penyebaran jenis jenis tumbuhan pada kelas jalur IV. N o Pohon Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk. Tiang Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk. Tabel 5. Nilai penting jenisjenis tumbuhan pada kelas. No Pohon Tiang Jenis tumbuhan Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk. Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roem. Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk. Densitas relatif 88,5 0,60 0,86 0,9 75,00 0,8 4,7 58,97,08 5,8,56 8,6 8,56,4,4,4 0,76 Frekwensi relatif 68,89, 6,67, 6,50,5 6,5 58, 0,8 6,67 4,7 6,64 5,9 9,07 4,5 4,5, Dominansi relatif 96,6 0,85,5 0,00 5,6 46,7,0 45,89 40,5,6,5 66,66 5,8,8,8,0,56 Nilai penting 5,77,67 0,05,5 88,76 98,8,4 6,9 84,6 84,66 7,98,56 9,85 9,05 8,95 8,70 5,6 Hasil penelitian ini mendukung penamaan kawasan hutan lokasi penelitian dengan nama kawasan hutan perapat benoa. Nama perapat adalah nama lokal dari s. Alba (l.). Disamping itu dari struktur morfologi buah maka buah s. Alba (l.) mengandung biji (Kitamura et al. 997). Dengan jumlah biji yang banyak ini juga diduga kemungkinan hidup menjadi lebih besar sehingga juga berpengaruh pada dominasi pada areal penelitian yang lebih besar.

5 Jurnal ILMU DASAR, Vol. No., Juli 00: KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data maka dapat disimpulkan bahwa pada kawasan hutan Perapat Benoa desa Pemogan kecamatan Denpasar Selatan, Kodya Denpasar, Provinsi Bali ditemukan tujuh jenis tumbuhan pada empat tingkat pertumbuhan. Ketujuh jenis tumbuhan tersebut adalah Soneratia alba (L.), Rhizophora apiculata,, Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk., Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roem.,, Ceriops tagal (Perr.) C.B.. Jenis Soneratia alba (L.) mempunyai jumlah pohon meningkat dengan pertumbuhannya menuju ke arah daratan. Jenis Soneratia alba (L.) mempunyai nilai penting yang tertinggi yaitu sebesar 5,77 % untuk tingkat pohon dengan Densitas Relatif sebesar 88,5%, Frekwensi Relatif sebesar 68,89%, Dominansi Relatif sebesar 96,6%.. DAFTAR PUSTAKA Anwar C, IGM Tantra, Nyndio Pranantoro Analisis Komposisi Hutan Mangrove Sungai Sepaku Kalimantan Timur. Bul.Pen. Hutan. For. Res. Bull. 49:0. Dillon RS The Land and Wild Life of Tropical Asia. Time Inc.,N.Y.pp.4 MuellerDombois D, Ellenberg H Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sons. New York Chicester Brisbane Toronto. p.80. Hardjosuwarno S Ekologi Tumbuhan. Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Hal. 0. Kitamura S. Anwar C, Chaniago A, Baba S Handbook of Mangrove in Indonesia, Bali & Lombok. The Development of Sustainable Mangrove Management Project. Samingan T Pemantapan Metode Pendugaan Hasil Potensial Hutan dalam Rangka Kelestarian Pemungutan Hasil Hutan. Bul. Persaki XIII : 9. Sapulete D, Soetomo, S. Prawiroatmojo, A. Budiman Struktur dan Komposisi Tumbuhan Hutan Mangrove di Sekitar Sorong, Irian Jaya. Proseding Seminar III Ekosistem Mangrove, DenpasarBali. Hal Steenis CGGJ Van Flora Untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita Jakarta Pusat. Hal.. Anonim. 00. The Mangrove Information Centre (MIC). Data luas kawasan ekosistem di wilayah kerja BPHM wilayah I, Provinsi Bali.