KEYNOTE ADDRESS INTERNATIONAL CONFERENCE PRINCIPLES FOR ANTI-CORUPTION AGENCIES (ACA)

dokumen-dokumen yang mirip
Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

SAMBUTAN KETUA DPR-RI PADA ACARA PRESS GATHERING Di Wisma Griya Sabha Kopo, 12 Desember 2009

DHAHANA PUTRA DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN INDONESIA MERATIFIKASI United Nations Convention Againts Corruption (UNCAC)

Pemberantasan Korupsi : Antara Asset Recovery dan Kurungan Bd Badan. Adnan Topan Husodo Wakil Koordinator ICW Hotel Santika, 30 November 2010

BAB I PENDAHULUAN. seperti, kejahatan dunia maya (cybercrime), tindak pidana pencucian uang (money

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

Bismillahirrahmanirrahim PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR RI Tentang RANCANGAN UNDANG-UNDANG OMBUDSMAN RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. keamanan masyarakat dengan cara merusak lembaga dan nilai-nilai demokrasi,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. UNODC dan KPK memandang bahwa korupsi tidak dapat digolongkan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

PANDANGAN PRESIDEN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

14FIKOM ETIK UMB. No impunity to corruptors GERAKAN, KERJASAMA DAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

SAMBUTAN KETUA DPR-RI

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi

Pidana Korupsi di Indonesia Oleh Frans Simangunsong, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

Executive Summary. PKAI Strategi Penanganan Korupsi di Negara-negara Asia Pasifik

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

PIDATO SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010

BAB 11 PENGHORMATAN PENGAKUAN DAN PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAM

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS PUSAT IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE TANGGAL, 22 JANUARI 2007

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN PEMBERANTASAN KORUPSI

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

RABU, 20 JANUARI 2016

LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI TENTANG PENAMBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2010 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI

Keterangan pemerintah pada sidang kali ini akan kami bagi dalam 3 (tiga) Bagian.

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Selasa, 7 Pebruari 2006

Indonesia, G20 dan Komitmen Anti Korupsi

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. Assalamu'alaikum Warrahmatutlahi Wabarakatuh,

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH

SAMBUTAN DALAM ACARA PENYERAHAN PENGHARGAAN ANUGERAH PELANGI 2017 (Perusahaan Layak Anak Indonesia) Jakarta, 30 Januari 2018

TEMA: PERAN DPR-RI DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Kamis, 12 November 2009

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

SALINAN. c.bahwa... melaksanakan hubungan dan kerja sama internasional untuk mencegah dan memberantas tindak pidana

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA HARI ANTI KORUPSI SE-DUNIA TAHUN 2017 PENEGASAN KOMITMEN DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik. Salah satu agenda reformasi yaitu

Rabu, 24 September 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBUK INDONESIA

Bahan Diskusi Sessi Kedua Implementasi Konvensi Hak Sipil Politik dalam Hukum Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Unduh dalam bentuk berkas suara (MP3)

Percepatan dan Pemberantasan Korupsi, Realitis atau Utopis?

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA 2017Survei Di Antara Pelaku Usaha. Survei di antara Pelaku Usaha 12 Kota di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebutuhan secara global. Salah satu upaya yang dilakukan

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Disampaikan oleh : ANTARINI MALIK Nomor Anggota : A-424

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Evaluasi Pelaksanaan Penyusunan RUU Prioritas Tahun 2005

POINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016

Revisi UU KPK Antara Melemahkan Dan Memperkuat Kinerja KPK Oleh : Ahmad Jazuli *

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Pimpinan, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

MEMAHAMI ASPIRASI DAERAH UNTUK MENGUKUHKAN NKRI Satu Abad Mr. Sjafruddin Prawiranegara Palembang, 26 Juni 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Assalamu alaikum Wr. Wb., Selamat pagi dan salam sejahtera,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Transkripsi:

KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEYNOTE ADDRESS INTERNATIONAL CONFERENCE PRINCIPLES FOR ANTI-CORUPTION AGENCIES (ACA) Hotel JW. Mariot, Jakarta, 26 November 2012 Yang Saya Hormati; Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, sdr.abraham Samad; UNDP resident Representative and UN Resident Coordinator Indonesia, Mr. El-Mustofa Benlamlih; Chef, Corruption and Economic Crime Branch, Mr. Dimitri Vlassis; Global Advisor on Anti-Corruption, Bureau for Development Policy, UNDP new York, Mr. Phil Matsheza; Para Pembicara dan peserta International Conference Principles for ACA (Anti-Coruption Agencies); Undangan dan Hadirin yang berbahagia; 1

Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua. Rasa syukur kita persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada pagi ini kita dapat hadir pada International Conference Principles for Anti-Coruption Agencies. Saya menyampaikan penghargaan kepada KPK atas terselenggaranya acara ini, diharapkan acara ini menghasilkan manfaat besar, terutama dalam upaya memberantas korupsi, khususnya di Indonesia dan umumnya di negara negara yang saat ini korupsi masih merupakan musuh utama dalam pembangunan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Hadirin yang berbahagia, Pada proposal surat yang disampaikan kepada saya untuk membuka seminar ini, menjelaskan bahwa Lembaga Anti-Korupsi (Anti-Coruption Agencies) di berbagai negara, yang established sejak dua dekade lalu, 2

masih banyak menemui kendala dalam menjalankan tugasnya. Memang ada cerita baik (success story), tatkala di beberapa negara seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Bhutan, Maurithius dan Latvia, Anti-Coruption Agencies telah memberikan kontribusi dalam usaha memberantas korupsi dan sukses meminimalisir tindak pidana korupsi. Namun di banyak negara lainnya (hampir 130 negara termasuk Indonesia), lembaga antikorupsi, belum berhasil menjalankan tugasnya sesuai dengan harapan. Seringkali, Anti-Coruption Agencies tidak berhasil menginvestigasi dan mengadili masalah korupsi orang yang memiliki posisi politik yang kuat atau kepala pemerintahan, bahkan sering mendapat serangan balik dari kekuatan politik tersebut. Di beberapa negara, anggota lembaga pemberantas korupsi justru terbuang dan tidak memiliki semangat memimpin pemberantasan korupsi melalui lembaganya tersebut. Kegagalan 3

memimpin lembaga anti-korupsi membuat masyarakat distrust. Bahkah, akademisi dan pelaku ekonomi menganggap bahwa lembaga anti-korupsi telah gagal memberi impact terhadap Pelaku Tindak Pidana korupsi. Lembaga anti-korupsi dikritik sulit untuk independen dari kekuasaan, dan tidak mampu menterjemahkan sikap independen yang harusnya mereka miliki, padahal sikap independen ini adalah mutlak bagi lembaga anti-korupsi. Tidak sebagaimana lembaga nasional lain seperti ombudsman, lembaga Hak Asasi Manusia dan lembaga auditor, lembaga antikorupsi tidak mampu mendefinisikan prinsip-prinsip kerja dan memastikan independensi mereka dari kekuasaan, bahkan dalam perjanjian UNCAC 1 sekalipun. Dari proposal tersebut, saya menyimpulkan bahwa lembaga anti-korupsi, tidak bisa sendirian dalam menjalankan tugas-tugasnya. Disamping harus mampu mendefinisikan kembali keberadaannya, termasuk 1 United Nations Convention against Corruption 4

menterjemahkan kembali makna independen, lembaga anti-korupsi wajib dibantu, agar memiliki kekuatan dan mampu menyelesaikan masalah korupsi di negaranya. Berangkat dari kesadaran inilah, keterlibatan lembaga-lembaga negera lainnya, seperti lembaga eksekutif maupun legislatif, harus menunjukkan kemauan politiknya, membantu melakukan tindakan terhadap kontrol korupsi. Di lembaga legislatif Republik Indonesia (DPR-RI) yang saya pimpin, telah melakukan berbagai upaya dalam pemberantasan korupsi sesuai kewenangannya, baik dalam fungsi anggaran, pengawasan, terutama dalam fungsi perundang-undangan. Pasca reformasi tahun 1999, sebagai tindak lanjut usaha Pemerintah untuk memberantas Korupsi, DPR telah memasukkan berbagai RUU terkait dengan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, antara lain RUU tentang perubahan atas UU No. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menjadi dasar hukum bagi 5

terbentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi, RUU tentang perubahan atas UU No. 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Selain itu, Indonesia juga telah melakukan ratifikasi terhadap konvensi internasional mengenai Anti-Korupsi melalui UU No. 7 Tahun 2006. Upaya lainnya, untuk dapat mempersulit pelaku korupsi dalam menghilangkan jejak hasil korupsi, karena korupsi merupakan salah satu tindak pidana awal dari tindak pidana pencucian uang, maka pada Tahun 2010 DPR telah mengesahkan RUU tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang menjadi UU No. 8 tahun 2010, sebagai pengganti UU No 25 tahun 2003. Sebagai bentuk kemauan Politik DPR dalam pemberantasan Korupsi, DPR juga telah memasukkan RUU tentang KUHP dan RUU tentang KUHAP dalam Program Legislasi Nasional tahun 2012. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki landasan hukum 6

pemberantasan korupsi di Indonesia agar dapat dilaksanakan secara efektif. Namun demikian, kami juga menyadari, masih ada usaha oknum oknum tertentu yang berupaya untuk memperlemah Lembaga Pemberantas Korupsi yang telah menunjukkan kontribusi yang positif dalam Pemberantasan Korupsi, walaupun masih jauh dari harapan publik. Dalam hal demikian peran civil society yang didukung oleh Media, menjadi sangat penting di dalam melakukan pengawalan untuk mempertahankan independensi dan kewenangan yang saat ini sangat diperlukan oleh Komisi Pemberantas Korupsi. Di tingkat regional pun, lembaga legislatif juga telah mengambil peran dalam mendukung upaya memberantas korupsi. Tahun 2009, Asian Parliamentary Assembly (APA) yang saya ketuai, telah mengadopsi satu resolusi khusus tentang pemberantasan korupsi di kawasan Asia. Resolusi tersebut mencakup beberapa aspek, di antaranya kebutuhan untuk menentukan 7

ukuran-ukuran konkret dalam pelaksanaan rencana tindak APA terhadap pemberantasan korupsi. Resolusi ini didasarkan pada kebutuhan untuk menjalankan akuntabilitas, transparansi dan partisipasi sebagai pilar tata kelola pemerintahan yang baik, kebutuhan untuk melibatkan diri dalam perjanjianperjanjian internasional yang terkait dengan pemberantasan korupsi, kebutuhan untuk melakukan tukar menukar informasi sebagai cara terbaik dalam strategi pemberantasan korupsi, dan juga kebutuhan untuk melakukan evaluasi atas kemajuan pemberantasan korupsi di masing-masing negara anggota APA. Hadirin yang berbahagia, Disamping upaya pemberdayaan lembaga pemberantasan korupsi agar menjadi lebih tangguh dan efektif di dalam menangani berbagai persoalan korupsi 8

yang ada di masyarakat, strategi memberantas korupsi harus terus bergerak maju secara progresif dan meluas ke dalam kehidupan masyarakat. Upaya-upaya pemberantasan korupsi harus berjalan seiring dengan beragam kesepakatan atau perjanjian internasional, seperti The UN Convention against Corruption and Safeguarding Integrity, dan ragam keputusan dari International Association of Anti- Corruption Authorities. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat upaya pemberantasan korupsi dan agar dapat berlangsung efektif. Dalam upaya pemberantasan korupsi harus terdapat integrasi antara pencegahan dan penindakan. Karena, upaya pemberantasan korupsi akan sia-sia apabila hanya dilakukan penindakan setelah korupsi terjadi. Upaya pencegahan terhadap korupsi harus dimulai dari dalam diri setiap warga negara. Karena itu, saya sangat mendukung gerakan anti-korupsi di masyarakat, dan langkah-langkah lain yang senada. 9

Dengan adanya gerakan ant-korupsi di lingkup masyarakat ini, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku, baik perilaku yang membiarkan korupsi terjadi tanpa melakukan tindakan apapun, maupun menjadi bagian dari jaringan korupsi itu sendiri. Gerakan anti-korupsi, juga diharapkan menjadi motor penggerak upaya pemberantasan korupsi, karena gerakan ini berasal dari rakyat dan melibatkan rakyat pada umumnya. Saya menyambut baik penyelenggaraan seminar International Conference Principles For Anti-Coruption Agencies (ACA). Terimakasih Wassalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Jakarta, 26 November 2012 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Dr. H. Marzuki Alie 10