PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

dokumen-dokumen yang mirip
JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS

MATERI PENYULUHAN KB 1. Pengertian KB 2. Manfaat KB

METODE KONTRASEPSI. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia di tahun 2012 mengalami kenaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,

PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA PERSALINAN. Disusun Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. wanita sebagai pilihan kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk

PENINGKATAN PARTISIPASI PRIA DALAM BER-KB PEGANGAN BAGI KADER

PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANGGUNG JAWAB SUAMI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DI KELUARGA. Suami yang ideal bagi keluarga muslim adalah suami yang bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak

tanda ceklis ( ) pada jawaban yang benar, kuesioner yang telah disediakan.

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat :

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 sebanyak 205,8 juta jiwa.pada

MODUL PENGAJARAN MENJAGA JARAK KEHAMILAN DAN MEMILIH ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT

contoh kasus KB 2 Kasus Ny. Sasa umur 27 tahun P2 A1, anak terakhir umur 15 bulan, akseptor KB implant sejak 10 bulan yang lalu. Datang ke BPS dengan

Bab XIII. Keluarga Berencana. Manfaat KB /Keluarga Berencana. Keputusan mengikuti Keluarga Berencana. Pemilihan metode KB

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sangat diinginkan, mengatur interval antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan

Menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan berkb untuk Klien dan Bidan

AMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penghambat pengeluaran folicel stimulating hormon dan leitenizing hormon. sehingga proses konsepsi terhambat (Manuaba, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang digunakan dengan jangka panjang, yang meliputi IUD, implant dan kontrasepsi

Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

BAB I PENDAHULUAN. Tubektomi dapat berupa pengikatan dan pemotongan, dapat juga Tubektomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan "Keluarga Berkualitas 2015" adalah keluarga yang bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. hanya pemerintah, masyarakat juga diperlukan partisipasinya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan yang hingga saat ini belum bisa diatasi. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan. terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas (BkkbN, 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN berjumlah jiwa meningkat menjadi jiwa di tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

SAP KELUARGA BERENCANA

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAYANAN KONTRASEPSI dan RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Juli 2013 mencapai 7,2 miliar jiwa, dan akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana (2011) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan program KB nasional. (BKKBN, 2011) dihitung berbagi perbandingan atau rasio (ratio) antara lain : rasio jenis

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan

MENJAGA KEHAMILAN DAN KELAHIRAN MEWUJUDKAN KELUARGA BERKUALITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencapai target MDGs (Millennium Development Goals), termasuk negara

BAB I PENDAHULUAN. yangpaling mendesak negara-negara berkembang seperti Indonesia (Muhi, penduduk yang besar tanpa disertai dengan fasilitas yang

Transkripsi:

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER Buku informasi alat kontrasepsi pegangan untuk kader diperuntukkan bagi kader PPKBD dan Sub PPKBD atau Posyandu yang dipelajari secara berdampingan dengan Dokter, Bidan, Bidan Desa dalam rangka membantu Dokter, Bidan, Bidan Desa memberikan keterangan secara sederhana tentang kelebihan dan kekurangan dari alat/cara/metode kontrasepsi bagi Calon Peserta KB (Peserta KB Bau) atau yang telah menjadi Peserta KB (Peserta KB Aktif) sehingga mantap dalam menentukan jenis alat/cara/metode KB yang akan dipakai. Kader PPKBD, Sub PPKBD atau Posyandu tidak dianjurkan untuk menentukan jenis alat/cara/metode kontrasepsi terbaik bagi calon peserta KB atau Peserta KB Aktif, semua melalui pemeriksaan medis terlebih dahulu oleh tenaga medis (Dokter, Bidan, Bidan Desa). Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim/seksual suami isteri yang sah, kontrasepsi masih penting bagi ibu-ibu yang masih aktif secara seksual/berhubungan intim suami isteri hingga masa menopause atau ibu berhenti haid. Kehamilan pada ibu usia diatas 40 tahun memiliki resiko besar dibandingkan bagi ibu dan bayinya. Alat Kontrasepsi semua metode untuk ibu diatas 40 tahun aman kecuali : a. Ibu yang berisiko penyakit jantung (baik yang mempunyai tekanan darah tinggi, diabetes, atau merokok) tidak boleh memakai pil atau suntik dan susuk/implant mempengaruhi pendarahan b. Ibu yang mendekati menopause jangan menggunakan metode KB alamiah (kalender/pantang berkala,, senggama terputus) Haid yang tidak teratur membuat metode ini sulit dipakai. c. Ibu yang berumur diatas 40 tahun atau mendekati menopause disaran menggunakan kondom

KB Setelah Melahirkan : 1. Merencanakan menggunakan alat kontrasepsi/kb selama kehamilannya. 2. Jika ingin metode operasi/kontap (MOW untuk ibu dan MOP untuk bapak) segera setelah melahirkan, Pasangan Usia Subur harus merencanakan kelahiran di Rumah Sakit atau Puskesmas. Metode operasi segera dilakukan dalam waktu 7 hari setelah melahirkan. 3. Jika ingin IUD dipasang setelah ibu melahirkan, maka Pasangan Usia Subur harus merencanakan kelahiran di Rumah Sakit atau Puskesmas, pemasangan harus segera dilakukan dalam waktu 48 jam setelah melahirkan, jika harus menunggu paling sedikit 4 minggu untuk dapat dipasang. Metode Alat Kontrasepsi Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan enam metode alat kontrasepsi diatas, maka semua pilihannya dikembalikan pada Anda. Buku Jenis Alat/Metode Kontrasepsi : 1. IUD/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim a. Kapan Dapat dipasang IUD 1. Calon Peserta IUD kapan saja dalam siklus haid selama yakin tidak hamil 2. Haid dimulai 7 hari yang lalu, boleh dipasang IUD 3. Baru melahirkan dalam 48 jam pertama setelah melahirkan atau setelah 4 minggu pasca persalinan, antara 48 jam sampai 4 minggu pasca persalinan tunda pemasangan, menggunakan alat/cara kontrasepsi kondom atau metode MAL 4. IUD dapat dipasang setelah keguguran dalam tujuh hari terakhir, dapat dipasang jika tidak ada infeksi, konsoltasikan dengan Dokter, Bidan, Bidan Desa

5. Jika terjadi infeksi boleh dipasang 3 bulan setelah sembuh b. Kelebihan: 1. Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun. 2. Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan. 3. Tidak terpengaruh obat-obatan. 4. Bisa subur kembali setelah IUD dikeluarkan, 5. Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI. 6. Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan. 7. Dapat digunakan sampai manopouse c. Kekurangan: 1. Terjadi perubahan siklus haid. 2. Haid lebih lama dan banyak dan bercak diantara masa haid umumnya terjadi pada 3-6 bulan pertama setelah pemasangan, jika berkelanjutan hubungi Bidan/Bidan Desa. 3. Bisa merasakan pembengkakan di pinggul. 4. Pemasangannya membutuhkan prosedur medis. 5. Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih. 6. Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga wanita yang memakai IUD harus rutin periksa ke tenaga kesehatan. 7. Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan. d. Efek Samping : 1. Kram atau nyeri perut dapat terjadi beberapa hari setelah pemasangan lama kelamaan berkurang 2. Terdapat flek dalam beberapa minggu 3. Haid lebih lama dan lebih banyak 4. Bercak atau flek diantara masa haid 5. Terjadi kram atau nyeri selama haid e. Mengatasi cerita Negatif (Rumor) tentang IUD 1. IUD tidak dapat keluar dari rahim atau berjalan ke seluruh tubuh 2. IUD tidak mengganggu selama bersenggama, walaupun pasangan merasakan benangnya 3. IUD tidak berkarat di dalam tubuh, bahkan setelah bertahun-tahun. f. Anjuran Bagi Peserta KB IUD: 1. Melakukan pemeriksaan/kontrol ulang satu minggu setelah pemeriksaan, kapan saja setiap selesai masa haid

2. Selanjutnya melakukan pemeriksaan sendiri dengan meraba benang IUD dengan cara cuci tangan, duduk dalam posisi jongkok, masukkan jari ke dalam vagina dan rasakan benang AKDR di mulut rahim. Tidak boleh menarik benangnya, cuci tangan setelah selesai. Jika tidak merasakan benang, atau benang terasa lebih pajang atau pendek secepatnya kembali ke Puskesmas, Bidan, Bidan Desa. 2. Suntikan KB a. Kapan Calon Peserta KB Suntik 1. Jika mendapat haid sampai dengan 7 hari yang lalu atau lebih dari 7 hari tidak perlu menunggu haid berikutnya untuk mendapatkan suntikan pertama jika yakin tidak hamil, calon peserta suntik harus menghindari senggama atau memakai kondom selama 7 hari sejak suntikan pertama. 2. Setelah melahirkan jika menyusui dapat memulai 6 minggu setelah melahirkan, jika calon lebih dari 6 minggu dan kurang dari 6 bulan, menyusui penuh dan masih belum haid (Metode Amenore Laktasi) boleh mendapat suntikan kapan saja, tetapi jika menyusui tak penuh sebaiknya mulai 6 minggu setelah melahirkan, menunggu lebih lama berisiko hamil. b. Kelebihan: 1. Mudah digunakan, hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur saat ingin dihentikan. 2. Memberi perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur dan pembengkakan pinggul. 3. Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid. 4. Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan. 5. Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah. 6. Jika digunakan ibu menyusui enam minggu setelah melahirkan, tidak mempengaruhi ASI.

c. Kekurangan: 1. Awal pemakaian bisa terjadi bercak darah. 2. Bisa menyebabkan kenaikan berat badan. 3. Setelah setahun menggunakan dan berhenti haid belum teratur. 4. Kesuburan lambat kembali, membutuhkan waktu empat bulan atau lebih. d. KB Suntik tidak dianjurkan bagi ibu yang : 1. Ibu merokok dan berusia diatas 35 tahun 2. Punya penyakit tekanan darah diri 3. Baru melahirkan 3 minggu yanglalu 4. Menyusui kurang dari 6 minggu 5. Mungkin hamil 6. Punya penyakit hipertensi, diabetes, merokok, pernah terserang stroke atau bermasalah dengan jantung maupun pembuluh darah 7. Pernah terkena kanker payudara 8. Pendarahan abnormal melalui vagina 9. Penyakit hati serius maupun sakit kuning Untuk keterangan lebih lanjut disarankan ke Dokter, Bidan, Bidan Desa 3. Pil a. Kapan dapat minum Pil 1. Kapan saja selama yakin tidak hamil, atau mendapatkan menstruasi 5 hari yang lalu dapat dimulai 2. Setelah melahirkan, jika menyusui dapat dimulai setelah bayi berusia 6 bulan. Jika belum haid dan dipastikan tidak sedang hamil, calon peserta KB pil harus menghindari senggama atau memakai kondom 7 hari pertama minum pil, jika usia bayi kurang dari 6 bulan memakai kondom untuk sementara. 3. Setelah melahirkan, jika tidak menyusui dapat dimulai 3 minggu setelah melahirkan dan dipastikan tidak hamil, jika lewat 4 minggu calon peserta pil harus menghindari senggama atau menggunakan kondom selama 7 hari pertama minum pil jika belum haid.

b. Kelebihan: 1. Sangat ampuh sebagai _alat kontrasepsi_ apabila digunakan dengan benar dan tidak terputus. 2. Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan. 3. Bisa digunakan wanita segala usia. 4. Kesuburan segera kembali setelah dihentikan. 5. Mengatur siklus haid. c. Kekurangan: 1. Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual. 2. Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil. * Bisa merasakan sakit kepala ringan. 3. Berat badan bisa naik. 4. Biasanya haid akan terhenti. 5. Walau sangat jarang, wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau penggumpalan darah dalam pembuluh. d. Yang Perlu diperhatikan peserta KB Pil 1. Jika lupa minum Pil, segera minum 1 pil ketika ingat, minum pil berikutnya sesuai jadwal dan lanjutkan minum pil seperti biasa, satu setiap hari. 2. Minum 2 pil pada hari atau bahkan pada saat yang sama. 3. Jika lupa minum 2 pil atau lebih, atau terlambat memulai paket 2 hari atau lebih dan hindari sanggama atau pakai kondom selama 7 hari dan ganti pil yang baru Keterangan lebih lanjut ke dokter, bidan dan bidan desa. 4. Implan (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) a. Kapan dapat dipasang 1. Kapan saja selama yakin tidak hamil, atau mendapatkan haid sampai dengan 7 hari, jika haid lebih dari 7 hari yang lalu, tidak perlu menunggu masa haid berikutnya dengan dipastikan calon perserta tidak hamil 2. Setelah melahirkan, jika menyusui dapat dimulai setelah bayi berusia 6 bulan. Jika belum haid dan

dipastikan tidak sedang hamil, calon peserta KB Implant 3. harus menghindari senggama atau memakai kondom 7 hari pertama minum pil, jika usia bayi kurang dari 6 bulan memakai kondom untuk sementara. 4. Setelah melahirkan, jika tidak menyusui dapat dimulai, 6 minggu setelah persalinan dapat dimulai jika dipastikan tidak hamil harus menghindari senggama atau menggunakan kondom selama 7 hari setelah pemasangan ABKB. b. Kelebihan: 1. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun). 2. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah dilepas. 3. Tidak memerluka pemeriksaan dalam. 4. Bebas dari pengaruh estrogen. 5. Tidak mengganggu hubungan seks. 6. Tidak menggaggu ASI 7. Hanya perlu pemeriksa ke tenaga kesehatan jika ada keluhan 8. Dapat dilepas sesuai kebutuhan. c. Kekurangan: 1. Akan timbul perasaan mual. 2. Bisa terjadi peningkatan atau penurunan berat badan. 3. Bisa menimbulkan sakit kepala. 4. Perubahan perasaan atau kegelisahan. 5. Membutuhkan tindak pembedahan kecil untuk insersi dan pencabutan. d. Yang perlu diperhatikan 1. Temui bidan jika : Haid lebih lama dan banyak Sakit kepala berat Kulit atau mata kuning Hamil Infeksi/nyeri pada daerah pemasangan Mengalami gangguan kesehatan tertentu

6. Kontrasepsi Mantap Tubektomi atau MOW b. Manfaat: 1. Suatu tindakan cepat yang efektif dan aman dan tidak mudah dikembalikan ke semula 2. Dapat mencegah kanker ovarium 3. Peserta MOW tidak kehilangan haknya terhadap manfaat atau pelayanan kesehatan dan medisnya. c. Setelah Tindakan Merupakan tindakan operasi dan rahim tidak diangkat dan ibu masih dapat haid, metode tidak mudah dikembalikan ke semula. 1. Istirahat selama 2 3 hari 2. Hindari mengangkat beban berat selama 1 minggu 3. Tidak boleh bersenggama selama seminggu sampai rasa nyeri hilang Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen Tindakan operasi dapat dilakukan kapan saja kecuali antara 7 hari hingga 6 minggu setelah persalinan, aman bila sebelum 7 hari pasca persalinan jika keputusan telah dibuat sebelumnya. a. Resiko 1. Setiap tindakan bedah atau operasi termasuk kontrasepsi mantap/mow memiliki resiko 2. Reaksi alergi terhadap bius lokal atau komplikasi serius lainnya. d. Kelebihan: 1. Sangat efektif dan permanen. 2. Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana. 3. Tidak ada efek samping. 4. Konseling mutlak diperlukan. 5. Tidak mempengaruhi proses menyusui. 6. Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan dalam fungsi seksual.

e. Kekurangan: 1. Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat dipulihkan kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi. 2. Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi. 3. Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan. 4. Harus dilakukan dokter terlatih atau dokter spesialis. B. Vasektomi (MOP) seksual, kata Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia, Prof Dr Biran Affandi, SpOG Biran juga menyampaikan cara KB permanen untuk pria ini dapat dilakukan bagi pria yang sudah tidak ingin mempunyai anak lagi, yaitu dengan memotong/mengikat saluran sperma yang menghubungkan buah zakar dengan kantong sperma, sehingga tidak dijumpai lagi bibit dalam ejakulat seorang pria. Tapi bukan dikebiri lho, kebanyakan pria menganggap vasektomi adalah dikebiri, ujar Biran. Operasinya aman dan mudah, hanya memerlukan beberapa menit dengan dibius lokal di klinik atau praktek dokter, malahan lebih mudah dari tubektomi. Tapi baru efektif setelah ejakulasi 20 kali atau 3 bulan pascaoperasi. Sebelum itu masih harus menggunakan kondom, tambah Biran. Spermatozoa pria yang sudah divasektomi masih terus diproduksi oleh buah zakar, namun karena tertahan tidak bisa dialirkan memasuki prostat, tumpukan spermatozoa akan diserap kembali oleh tubuh. Itu bukan masalah pada kesehatan seks pria dan tidak mempengaruhi kesehatan tubuh, ujarnya. Vasektomi atau sterilisasi pada pria adalah salah satu metode kontrasepsi yang aman dan tidak ada efek sampingnya. Metode ini sangat ampuh, efisien, dan tidak berbahaya, serta tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun kepuasan Kelebihan: 1. Sangat efektif dan permanen. 2. Tidak ada efek samping jangka panjang.

3. Konseling dan persetujuan mutlak diperlukan. 4. Kekurangan: 5. Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan, akibat reaksi anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan terhadapa anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia. 6. Kondom a. Kelebihan: 1. Efektif bila digunakan dengan benar. 2. Murah dan dapat dibeli secara umum. 3. Tidak perlu pemeriksaan khusus. b. Kekurangan: Efektifitas tidak terlalu tinggi. Penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi. * Agak mengganggu hubungan seksual.