Translation of Document : Minimum Environmental & Community Requirements For PALYJA Projects PT PAM LYONNAISE JAYA -PALYJA-

dokumen-dokumen yang mirip
TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Rencana Mitigasi dan Pemantauan Daftar Kegiatan Konstruksi dan Rehabilitasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 4 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PENGAMBILAN AIR TANAH

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG JALAN TOL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Syarat Bangunan Gedung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah,

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKL-RPL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Paket Pelebaran Jalan RTA Milono Palangkaraya

TATA CARA PENILAIAN KETAATAN DAN PENILAIAN KINERJA LEBIH DARI KETAATAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV DISAIN DAN REKOMENDASI TPA SANITARY LANDFILL KABUPATEN KOTA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 18 TAHUN 1999 T E N T A N G KETERTIBAN DAN KEBERSIHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

9 - Manajemen Kos/Biaya Lingkungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

Dosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

PETUNJUK TERTIB PEMANFAATAN JALAN NO. 004/T/BNKT/1990

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

STANDARD OPERATING PROCEDURE. Sampah Padat Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan

BUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 /PRT/M/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Rekomendasi Upaya Pengendalian Kehilangan Air

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB II STUDI PUSTAKA

SANITASI DAN KEAMANAN

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GOWA,

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA TENGAH

ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 Tentang : Rawa

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI,

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

Tugas: melaksanakan fasilitasi dan stimulasi pembiayaan, pembinaan, pengembangan dan pembangunan perumahan. (pasal 11 )

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Translation of Document : Minimum Environmental & Community Requirements For PALYJA Projects PT PAM LYONNAISE JAYA -PALYJA- SUPLAI AIR BERSIH DAN PENINGKATAN PELAYANAN UNTUK DAERAH BARAT JAKARTA PERSYARATAN MINIMUM UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KOMUNITAS DALAM MELAKSANAKAN PROYEK PALYJA E1508 PT. PAM LYONNAISE JAYA (PALYJA) SENTRAL SENAYAN I OFFICE TOWER,7 fl JALAN ASIA AFRIKA NO.8 JAKARTA 10270-INDONESIA Doc ref Last update : November 20, 2006

PERSYARATAN MINIMUM UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KOMUNITAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN PROYEK PENANAMAN PIPA ATAU DISTRIBUSI ADMINISTRASI Sebelum memulai suatu proyek, Kontraktor wajib menyerahkan kepada PALYJA: 3 Ijin Kerja dari PALYJA. 3 Ijin instalasi yang diperlukan dari DKI (Ijin pengelolaan dan pemantauan lingkungan), ijin dari DPU. 3 Bersama-sama dengan pihak kelurahan, mengatur pertemuan dengan warga lokal, mendistribusikan leaflet yang menginformasikan keberadaan proyek, memohon maaf terhadap kemungkinan dampak atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan seperti: tingkat kebisingan, debu, gangguan lalulintas, tingkat kepadatan karena adanya pekerja, bahan-bahan material, peralatan dan kendaraan. 3 Melaporkan pemantauan dan pengukuran yang perlu dilakukan kontraktor untuk meminimalkan dampak proyek kepada masyarakat (atau lingkungan misalnya). UTILITAS LAINNYA SITUS-SITUS ARKEOLOGIS BUDAYA PERALATAN LINGKUNGAN ATAU Kontraktor perlu mencari informasi mengenai keberadaan utilitas lain di lokasi (gas, PLN & telkom) Melakukan koordinasi dengan institusi yang menangani cagar budaya untuk menghindari dampak terhadap situssitus budaya sebagai akibat dari pengerjaan proyek. Peralatan berikut harus senantiasa tersedia oleh Kontraktor: 3 Daftar bahan kimia yang digunakan 3 Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet) 3 Peralatan penanganan kebocoran & tumpahan 3 Drum khusus untuk limbah oli / minyak 3 Peralatan pembersih dan drum pembuangan sesuai kebutuhan untuk limbah padat PENGELOLAAN SUMBER DAYA PENGELOLAAN LIMBAH MATERIAL Kontraktor wajib memahami kebijakan lingkungan PALYJA, mencegah setiap jenis polusi (air, udara, tanah), memperhatikan kebijakan efisiensi energi dan penghematan air dalam operasi mereka. Kontraktor wajib menjaga lokasi kerja dan wilayah lainnya dalam keadaan rapih dan bersih dan bebas dari tumpukan sampah. Tidak menggunakan asbestos atau material berbahaya dan beracun lainnya. Bilamana material tersebut perlu digunakan, Kontraktor harus memberitahukan PALYJA dan memperhatikan peraturan yang berlaku. 1

PERSYARATAN MINIMUM UNTUK LINGKUNGAN DAN KOMUNITAS DALAM PELAKSANAAN PROYEK PEMASANGAN PIPA ATAU JARINGAN ATAU DISTRIBUSI PALYJA sebagai pihak yang memproduksi dan mendistribusikan air bersih memiliki berbagai proyek untuk mencapai tujuannya dalam menyediakan air bersih kepada para pelanggannya. Jumlah proyek, rehabilitasi dan perluasan cukup besar. Sebagai akibatnya, hal-hal tersebut berdampak pada lingkungan secara signifikan, seperti, gangguan lalulintas, debu, tingkat kebisingan, potensi bahaya terhadap lubang terbuka bagi kendaraan dan pemakai jalan lainnya, dll. Semakin besar proyek yang dikerjakan, semakin panjang pipa yang dipasang maka semakin besar dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan. Pertama, dampak internal proyek terhadap para pekerja, dalam beberapa hal terkait dengan kecelakaan kerja dan keselamatan kerja. Hal ini tercantum dalam Kerangka Kontrak Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kedua, dampak terhadap warga di sekitar proyek dapat berupa gangguan lalulintas, kebisingan, dan debu yang menyebar ke pemukiman warga sekitar proyek. Lalulintas di Jakarta adalah persoalan yang sangat sensitif, dapat menimbulkan banyak masalah publik, seperti kemacetan, antrian kendaraan yang panjang, orang atau kendaraan yang masuk (slip) ke dalam lubang, peralatan yang menghalangi jalan, dll. Selain itu, Pemda DKI melalui institusi pelaksananya sangat ketat menangani hal ini. Karena itu, kami harus memperkecil masalah tersebut dengan memastikan bahwa kontraktor mematuhi petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan proyek. Pada akhirnya, PALYJA sangat menyadari bahwa dampak proyek terhadap masyarakat sangat signifikan dan menjadi suatu yang wajib untuk keberhasilan pelaksanaan proyek. PALYJA telah menyampaikan Penilaian Lingkungan, Peraturan Pengelolaan dan Pengawasan dari Departemen Pekerjaan Umum (surat no.kl 03.02-MN/358), yang menyatakan kewajibannya untuk mengatur dan memantau setiap aspek lingkungan dari kegiatan operasionalnya, termasuk instalasi pengolahan dan proyek-proyek pemasangan pipa. Sebagai konsekuensinya, PALYJA dan kontraktornya berkewajiban untuk mengikuti langkah-langkah dan petunjuk yang diperlukan untuk memastikan langkah-langkah keselamatan dan ramah lingkungan untuk memperkecil timbulnya masalah lingkungan. 2

Berikut ini adalah persyaratan-persyaratan lingkungan yang harus diterapkan dalam proyek: Memperkecil gangguan terhadap komunitas Pembangunan proyek, seperti: penanaman pipa pada jalan umum melalui daerah pemukiman akan menimbulkan dampak atau ketidaknyamanan bagi warga perumahan tersebut. Untuk memperkecil dampak atau ketidaknyamanan tersebut, persyaratan-persyaratan berikut perlu dilaksanakan: 1. Kegiatan konstruksi akan dibatasi dari jam 07.00 19.00 WIB kecuali jika keadaan-keadaan yang dapat meringankan situasi memerlukan pengerjaan di luar jam-jam tersebut. 2. Setiap jalur pada badan jalan harus dapat dilalui pada setiap harinya dengan dilakukan pengurugan atau pemasangan lempeng baja menutupi galian. 3. Bila diperlukan, seluruh jalan dapat ditutup mengikuti perkembangan konstruksi. Setiap pengajuan penutupan jalan akan dilanjutkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan disampaikan sebelum penutupan jalan dilakukan. Dampak Utilitas Perencanaan dan konstruksi penanaman pipa harus menggarisbawahi dampak pemasangan pipa terhadap jaringan utilitas bawah tanah yang telah ada, termasuk saluran air, pembuangan dan storm drain (parit pembuangan air hujan). Setiap proyek yang diajukan harus dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum. Material Urugan Pilih bahan alamiah yang memenuhi persyaratan spesifikasi ukuran dan bentuk (nilai R, tekanan, setara pasir, dll.), dan terbebas dari limbah kayu atau bahan yang tidak ada kaitannya atau yang tidak dapat diterima/disetujui untuk urugan galian. Sumber bahan urugan harus terdaftar untuk lokasi-lokasi galian resmi yang memiliki program rehabilitasi, atau suplier bahan tersebut harus memiliki ijin resmi untuk produknya. Pembersihan Konstruksi Kontraktor harus menjaga lokasi kerja dan wilayah lainnya tetap rapih dan bersih dan bebas dari tumpukan sampah. Pengendalian Polusi Udara Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif dan sesering mungkin sebagaimana diperlukan untuk mencegah timbulnya debu dalam jumlah yang dapat merusak properti, tanaman atau hewan peliharaan atau menimbulkan gangguan bagi warga yang tinggal atau menempati bangunan di wilayah sekitar proyek. Penyediaan Sanitasi Bilamana diperlukan, Kontraktor menyediakan dan menjaga dalam keadaan rapih dengan kesadaran akan efisiensi kondisi sanitasi bagi karyawannya and perusahaan (PALYJA). Pengadaan Jalur Air Kontraktor harus menyediakan jalur untuk aliran air baik dari got atau saluran yang terpotong atau terganggu oleh kontraktor selama pelaksanaan pekerjaan, dan harus mengganti dengan kondisi yang sama baiknya dengan yang ada atau menyediakan pengadaan permanen sebagaimana dibutuhkan. Kontraktor tidak diperkenankan menghalangi saluran got, tetapi mengambil langkah-langkah tepat untuk dapat menyediakan jalur bebas hambatan bagi aliran 3

air permukaan. Kontraktor harus menyediakan persediaan bagi penanganan surplus air, sedimen, endapan lumpur atau bahan lainnya yang keluar akibat galian, serta bertanggungjawab terhadap setiap kerusakan / kerugian yang timbul dalam bentuk apapun akibat kegagalan dalam penyediaan tersebut. Jalur pembuangan air tanah (pengendalian pembuangan air) dan pengendalian sedimen Kontraktor harus memiliki kesadaran dalam hal konservasi sumber daya lingkungan dan alam dalam kegiatan operasionalnya. Untuk mengelola polusi air atau pengendalian pembuangan air atau dampak air lainnya, contohnya pada awal siklus pemompaan, jalur pembuangan air tanah akan mengalirkan air tanah yang dipompa ke sistem drainase kota (atau ke parit pembuangan air hujan terdekat). Untuk pengendalian sedimen dan pencegahan erosi, kontraktor harus dapat membangun pagar atau penampung sedimen dimana diperlukan. Situs arkeologis atau budaya Bila lokasi proyek dekat dengan situs arkeologi atau budaya, kontraktor dan perusahaan (PALYJA) harus melakukan koordinasi dengan Dinas yang terkait dengan penemuan benda purbakala untuk mencegah dampak terhadap situs tersebut akibat pelaksanaan proyek. Pemantauan dan pengendalian dilakukan oleh perusahaan. Bilamana sumber-sumber arkeologi atau budaya ditemukan selama pelaksanaan konstruksi, seluruh pekerjaan harus dihentikan hingga dilakukannya inspeksi dan evaluasi oleh arkeolog untuk memastikan bahwa data arkeologi tetap terjaga. Kontraktor harus memberitahukan perusahaan (PALYJA) yang akan meneruskannya kepada pihak yang berwenang. Petunjuk dan contact person dalam hal ini akan diperinci kemudian dan dilengkapi, secara khusus untuk contact person dan peraturan terkait mengenai benda-benda arkeologi dan budaya. Pemeliharaan lalulintas Kontraktor dalam menjalankan pekerjaannya sedapat mungkin memperkecil gangguan terhadap perjalanan publik, dan atas biayanya sendiri menyediakan dan memelihara jembatan, detour (jalur alternative lain) atau fasilitas non permanen lainnya untuk akomodasi perjalanan publik-pribadi termasuk penyampaian surat, dan harus memberikan pemberitahuan yang wajar kepada pemilik pengemudi pribadi sebelum mengganggu mereka. Pengendalian Kebisingan Kegiatan konstruksi akan dibatasi dari jam 07.00 19.00 WIB kecuali jika keadaan-keadaan yang dapat meringankan situasi memerlukan pengerjaan di luar jam-jam tersebut atau pekerjaan diotorisasi oleh perusahaan (PALYJA). Oli, minyak dan bahan kimia lainnya serta limbahnya Setiap bahan yang dapat meledak (oli, minyak) dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam proyek harus dilaporkan oleh kontraktor kepada perusahaan (PALYJA) dan harus dikelola secara tepat dalam pengoperasiannya. Setiap tumpahan atau kebocoran harus dicegah dan bila terjadi maka harus dikelola secara tepat dengan mengacu pada lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet) bahan kimia atau prosedur perusahaan mengenai pencegahan polusi, dan harus dilaporkan kepada perusahaan (PALYJA). Limbah tersebut harus dikumpulkan dan dibuang di lokasi pembuangan yang resmi. Program pembuangan harus dilaporkan kepada perusahaan yang harus memantau dan mengendalikan program dengan mengacu pada program manajemen lingkungan perusahaan. Petunjuk mengenai hal ini akan diperinci lebih lanjut dan dinyatakan dalam Kerangka Kontrak dan Spesifikasi Teknis. 4

Prosedur konsultasi, penyampaian dan penanganan keluhan PALYJA membagi daerah pelayanannya menjadi 3 bagian yang disebut dengan UPP. Setiap UPP (Selatan, Barat, Pusat) telah menunjuk satu tim khusus yang disebut dengan tim Humas - UPP untuk melakukan pertemuan dengan warga / mensosialisasikan proyek-proyek PALYJA. Sekitar 2 minggu sebelum proyek dilaksanakan, tim Humas UPP bersama dengan kontraktor akan menghubungi ketua RT dan RW setempat untuk melaksanakan sosialisasi mengenai proyek baru atau rehabilitasi jaringan atau penyesuaian tarif. Dalam acara sosialisasi, PALYJA akan menyampaikan beragam informasi mengenai proyek seperti waktu dimulai dan berakhirnya proyek, tujuan pelaksanaan proyek, lokasi proyek, pihak penanggungjawab proyek, termasuk nama kontraktor dan unit terkait di PALYJA. Apabila ada keluhan yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, warga/komunitas dapat menghubungi pihak kontraktor maupun unit terkait di PALYJA. Bagi warga yang telah menjadi pelanggan PALYJA, maka pelanggan dapat menghubungi Call Center PALYJA. Call Center PALYJA memberikan layanan selama 24 jam dan akan mencatat seluruh keluhan yang diterima untuk kemudian diteruskan ke unit terkait melalui sistem online. Setelah keluhan ditangani, unit terkait akan menyampaikan hasil tindaklanjutnya ke Call Center. Disetujui oleh, Thierry KRIEG Presiden Direktur 5

Referensi 1. Document Environmental Assessment Study, Environmental Management and Monitoring and Statutory from Ministry of Public Works (Letter No. KL 03.02- MN/358), 2. Project Activities Impact on People (E Wibowo, 2001) 3. Frame contract Safety and Health Requirements for Contractor 4. Technical Specification Design of Pipe 5. Smart Book Installation of Primary Pipe Construction Center 6. Recommended Practice; Excavation and Backfilling Ondeo Services 7. Internal informasi PALYJA DPJ, UPP Pusat, UPPBarat 6

7