DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

MEKANISME PENETAPAN KKM

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Minimal

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

Bahan Bacaan 2 Analisis dan Tindak Lanjut Penilaian

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 34 D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 13 E. REFERENSI 13 F. URAIAN PROSEDUR KERJA 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 144 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 36 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 37 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 36 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 37 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Minimal

DAFTAR ISI KKM. Intake Siswa. Pengertian. Kriteria Penetapan KKM dg Rentang Nilai. Tujuan & Fungsi KKM. Kriteria Penetapan KKM dg Poin

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 101 B. TUJUAN 101 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 101 D. UNSUR YANG TERLIBAT 102 E. REFERENSI 102 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 102

BAB II KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MADRASAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

KriteriaKetuntasan Minimal

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 135 B. TUJUAN 135 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 135 D. UNSUR YANG TERLIBAT 135 E. REFERENSI 136 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 136

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 135 B. TUJUAN 135 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 135 D. UNSUR YANG TERLIBAT 135 E. REFERENSI 136 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 136

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

Kriteria Ketuntasan Minimal

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

64 Media Bina Ilmiah ISSN No

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 78 B. TUJUAN 78 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 78 D. UNSUR YANG TERLIBAT 79 E. REFERENSI 79 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 79

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 78 B. TUJUAN 78 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 78 D. UNSUR YANG TERLIBAT 79 E. REFERENSI 79 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 80

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

PANDUAN LAYANAN KELAS INTERNASIONAL

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 118 B. TUJUAN 118 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 118 D. UNSUR YANG TERLIBAT 119 E. REFERENSI 119 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 120

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 118 B. TUJUAN 118 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 118 D. UNSUR YANG TERLIBAT 119 E. REFERENSI 119 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 120

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 92 B. TUJUAN 92 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 92 D. UNSUR YANG TERLIBAT 93 E. REFERENSI 93 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 93

Kegiatan Workshop Dengan Metode Kolaboratif Dan Konsultatif Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menetapkan KKM (Sasmito Pribadi)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Ketua BSNP. BAMBANG SOEHENDRO i

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 2006 SEKOLAH MENENGAH ATAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN

PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR KABUPATEN BANYUWANGI

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 44 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 45 D. UNSUR YANG TERLIBAT 45 E. REFERENSI 45 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 45

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. Dit.

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

Departemen Pendidikan Nasional. Sosialisasi KTSP

Berikut ini, contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh siswa dari ulangan

KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

Transkripsi:

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 25 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENETAPAN KKM 27 LAMPIRAN 2 : INSTRUKSI KERJA MEKANISME PENETAPAN KKM 28 LAMPIRAN 3 : CONTOH PENETAPAN KKM DENGAN MENGGUNAKAN SKALA PENILAIAN 29 LAMPIRAN 4 : CONTOH PENETAPAN KKM DENGAN MENGGUNAKAN POIN/SKOR PADA SETIAP KRITERIA 30 LAMPIRAN 5 : CONTOH FORMAT ANALISIS PENCAPAIAN KKM PESERTA DIDIK PER-KOMPETENSI DASAR 31 LAMPIRAN 6 : CONTOH FORMAT REKAPITULASI PENCAPAIAN KKM 32 0

A. Latar Belakang Salah satu kebijakan pemerintah di bidang pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana-prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Rambu-rambu pemenuhan setiap standar nasional pendidikan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 disebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah beracuan kriteria. Hal ini berarti bahwa penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam menilai pencapaian kompetensi peserta didik. Penetapan kriteria ketuntasan minimal belajar merupakan tahapan awal pelaksanaan penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan hasil bimtek KTSP tahun 2009, masih banyak masalah yang ditemukan berkenaan dengan penetapan kriteria ketuntasan minimal oleh satuan pendidikan, di antaranya 1) pada umumnya sekolah sudah menyusun KKM namun tidak menyimpan hasil analisis KKM yang telah dilakukan karena mereka belum tahu bahwa berkas KKM menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen KTSP; 2) masih banyak guru yang belum mengetahui bahwa KKM yang disusun sudah benar atau belum dan sejumlah guru belum memahami secara benar tentang penerapan kriteria kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa dalam penyusunan KKM; 3) beberapa guru menetapkan KKM tanpa proses analisis. Penetapan KKM berdasarkan pengalaman guru mengajar dan atau kesepakatan dengan guru mata pelajaran sejenis; dan 4) panduan penetapan KKM kurang operasional dan belum dilengkapi dengan contoh-contoh proses penentuan KKM sehingga guru yang tidak mengikuti bimtek tidak dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan panduan tersebut. Sebagai respon atas temuan dan masukan tersebut, maka dalam upaya membantu guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap mata pelajaran, Direktorat Pembinaan SMA melengkapi dokumen panduan yang telah ada dengan Petunjuk Teknis Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMA. B. Tujuan Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan acuan bagi guru dan satuan pendidikan dalam penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah ditentukan, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai ukuran pencapaian kompetensi peserta didik. C. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan petunjuk teknis ini meliputi: 1. Penugasan Tim Pengembang Kurikulum SMA (TPK SMA); 2. Penyusunan rencana kegiatan penetapan KKM; 3. Penyusunan rambu-rambu penetapan KKM; 4. Pengumpulan bahan/data pendukung pelaksanaan penetapan KKM; 5. Pelaksanaan penetapan KKM; 6. Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil penetapan KKM; 7. Penandatanganan dokumen hasil penetapan KKM; 8. Penggandaan dan pendistribusian hasil penetapan KKM. 22

D. Unsur yang Terlibat 1. Kepala SMA, 2. Wakil Kepala SMA bidang Akademik/Kurikulum, 3. TPK SMA, dan 4. Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran. E. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 63 ayat 1 dan Pasal 64; 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses; 4. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); 5. Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. F. Pengertian dan Konsep 1. Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang selanjutnya disebut TPK sekolah adalah tim yang ditetapkan oleh kepala sekolah yang bertugas untuk merancang dan mengembangkan kurikulum yang terdiri atas wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, guru BK/konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota; 2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Bab I Ketentuan Umum Pasal 1). 3. Penilaian beracuan kriteria adalah penilaian yang didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir B.8); 4. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir A.10); 5. KKM harus ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Acuan kriteria tidak diubah serta merta karena hasil empirik penilaian, yang berarti KKM tidak bisa diubah pada tengah semester (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB II Butir A); 6. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100 (angka 100% merupakan kriteria ideal). Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah nilai ketuntasan belajar ideal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran (Panduan Penyusunan KTSP dan Keputusan Direktur 23

JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor 12/C/KEP/TU/2008, Lampiran Penulisan LHB); 7. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi secagai acuan bagi: a. guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti; b. peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran (Panduan Penetapan KKM, Dit Pembinaan Sekolah Menengah Atas). 8. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. 9. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh guru dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan justifikasi terhadap indikator pencapaian yang terdapat pada kompetensi dasar dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa dengan hasil tinggi, sedang, dan rendah; 10. Metode kuantitatif dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis setiap indikator, KD, dan SK dengan menggunakan poin/skor atau skala/rentang yang telah ditetapkan (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas); 11. Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Sebagai contoh, suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi apabila dalam pencapaiannya perlu didukung oleh komponen dengan sejumlah kondisi sebagai berikut: a. Pendidik 1) memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; 2) kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; 3) menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan. b. Peserta didik 1) kemampuan penalaran tinggi; 2) cakap/terampil menerapkan konsep; 3) cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; 4) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan tinggi agar dapat mencapai ketuntasan belajar. c. Waktu Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan. Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas, maka dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB III); 12. Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana meliputi perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran, ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit. P-SMA BAB III); 24

13. Kemampuan (intake) rata-rata peserta didik atau kompetensi awal peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam mencapai kompetensi dasar (KD) dan Standar Kompetensi (SK) yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk kelas X, kemampuan rata-rata peserta didik dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, nilai ujian nasional, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; kan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya dengan selalu mempertimbangkan keterkaitan antara indikator dengan indikator sebelumnya yang telah dicapai oleh peserta didik. (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB III, Butir C.3); 14. Guru melakukan analisis pencapaian KKM setiap peserta didik setelah menyelesaikan penilaian pada setiap indikator dan KD untuk memperoleh data tingkat pencapaian peserta didik terhadap KKM yang telah ditetapkan. Hasil analisis tersebut dijadikan acuan bagi guru untuk melaksanakan program tindak lanjut berupa: a. pembelajaran remedial dan atau pengayaan, b. perbaikan metode/strategi pembelajaran, c. pertimbangan dalam penetapan KKM tahun berikutnya (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Dit PSMA, BAB IV); G. Uraian Prosedur Kerja 1. Kepala SMA menugaskan wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum dan TPK sekolah untuk menyusun perencanaan penetapan KKM setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal; 2. Kepala SMA memberikan arahan teknis tentang penetapan KKM yang sekurangkurangnya memuat: a. Dasar pelaksanaan penetapan KKM b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penetapan KKM c. Manfaat penetapan KKM d. Hasil yang diharapkan dari penetapan KKM e. Mekanisme kerja penetapan KKM f. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas dalam pelaksanaan penetapan KKM 3. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum bersama TPK sekolah menyusun rencana pelaksanaan kegiatan penetapan KKM, sekurang-kurang memuat uraian kegiatan, sasaran/hasil yang diharapkan, unsur yang terlibat, pelaksana dan jadwal pelaksanaan, yang mencakup kegiatan: a. Penyusunan rambu-rambu penetapan KKM; b. Pengumpulan bahan/data pendukung pelaksanaan penetapan KKM; c. Pelaksanaan penetapan KKM; d. Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil penetapan KKM; e. Penandatanganan dokumen hasil penetapan KKM; f. Penggandaan dan pendistribusian hasil penetapan KKM 4. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum bersama TPK sekolah menyusun ramburambu yang akan digunakan untuk penetapan KKM; 5. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum melakukan pembagian tugas kepada guru/mgmp sesuai dengan tugas masing-masing dalam penetapan KKM; 6. Guru mata pelajaran/mgmp termasuk mulok mengumpulkan bahan/data pendukung yang diperlukan, kemudian melakukan penetapan KKM, dengan mekanisme sebagai berikut: d. Menetapkan KKM setiap indikator pencapaian dengan menggunakan kriteria analisis yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa; e. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar (KD) yang merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut; 25

f. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap standar kompetensi (SK) yang merupakan rata-rata KKM kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar kompetensi tersebut; g. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran yang merupakan ratarata dari semua KKM standar kompetensi yang terdapat dalam satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit PSMA, BAB III); 7. Kepala SMA bersama wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum dan TPK sekolah memeriksa KKM yang telah ditetapkan oleh guru/mgmp dan memberikan masukan jika diperlukan perbaikan; 8. Kepala SMA menandatangani dokumen penetapan KKM setiap mata pelajaran; 9. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum menggandakan, menyimpan arsip (sebagai bagian dari dokumen KTSP) dan mendistribusikan dokumen penetapan KKM per mata pelajaran kepada seluruh guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan pihak lain yang memerlukan; 10. Kepala SMA, wakil kepala SMA dan guru mata pelajaran mensosialisasikan hasil penetapan KKM kepada orang tua dan peserta didik. 26

Lampiran 1 : Alur Prosedur Kerja Penetapan KKM INPUT KEPALA SEKOLAH PROSES WAKASEK KURIKULUM/ TPK SEKOLAH GURU/MGMP OUTPUT 1. PP Nomor 19 Tahun 2005 2. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 3. Panduan Penyusunan KTSP (BSNP) 4. SK Dirjen NOMOR : 12/C/KEP/TU/2008 5. Panduan Penetapan KKM (Dit. PSMA) 1. Menugaskan Wakil Kurikulum dan TPK untuk menyusun perencanaan penetapan KKM 2. Memberi arahan teknis tentang penetapan KKM Membuat perencanaan dan jadwal kegiatan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Menetapkan mekanisme yang akan digunakan untuk penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melakukan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai mekanisme yang telah dirumuskan Memeriksa KKM yang telah ditetapkan oleh guru /MGMP dan memberikan masukan untuk perbaikan Menyetujui dan menandatangani KKM yang dihasilkan. ya Baik Tidak Melakukan perbaikan terhadap rumusan KKM yang dihasilkan Sosialisasi KKM yang telah ditetapkan oleh guru /MGMP pada orang tua dan peserta didik KKM per Mata pelajaran 27

Lampiran 2 : Instruksi Kerja Mekanisme Penetapan KKM Penyiapan data untuk menetapkan KKM tidak Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Analisis IPK dengan kriteria: 1. Kompleksitas 2. Daya dukung 3. Intake Merumuskan KKM Indikator layak? ya Merumuskan KKM KD Keterangan : 1. Analisis indikator pencapaian dapat menggunakan: a. Metode kuantitatif dapat dilakukan dengan poin/skor atau skala/rentang angka yang disepakati b. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik, dengan kategori: tinggi, sedang dan rendah 2. Menetapkan KKM Indikator dengan cara: a. Menjustifikasi Komplesitas, Daya Dukung dan Intake peserta didik dengan hasil, atau b. Menentukan pola analisis dengan poin atau skala c. Menganalisis Indikator dan penetapan KKM Indikator 3. KKM kompetensi dasar diperoleh dari rata-rata KKM indikator pada kompetensi dasar tersebut. 4. KKM standar kompetensi diperoleh dari rata-rata KKM kompetensi dasar pada standar kompetensi tersebut. 5. KKM mata pelajaran diperoleh dari rata-rata KKM standar kompetensi pada mata pelajaran tersebut. tidak layak? ya Merumuskan KKM SK tidak layak? ya KKM Mata Pelajaran Penetapan KKM per Mata Pelajaran telah selesai 28

Lampiran 3 : Contoh Penetapan KKM dengan Menggunakan Skala Penilaian JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh: Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian Kompleksitas Daya Dukung Intake siswa < 65 80-100 80-100 65-79 65-79 65-79 80-100 <65 <65 Contoh: PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD DAN INDIKATOR Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/semester : X/2 Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar/Indikator Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa (KD/Indikator) Komplek Sitas Daya dukung Kriteria Ketuntasan Minimal Intake Penget Praktik 3.1. Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan. b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya. c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar (80) (70) (65) (65) (80) (80) (80) (80) (70) (70) (65) (65) 72 76,6 73,3 70 70 72 Nilai KKM KD merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,47 dibulatkan menjadi 72. 29

Lampiran 4 : Contoh Penetapan KKM dengan Menggunakan Poin/Skor pada Setiap Kriteria Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran Kompleksitas Daya Dukung Intake siswa 1 3 3 2 2 2 3 1 1 Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah: 1 + 3 + 2 x 100 = 66,7 9 Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. Contoh Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/semester : X/2 Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar/Indikator Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa (KD/Indikator) Komplek sitas Daya dukung Kriteria Ketuntasan Minimal Intake PPK Praktik 3.1. Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan. b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya. c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar (3) (2) (1) (1) (3) (3) (3) (3) (2) (2) (2) (2) 75 88,9 77,8 66,7 66,7 75 Catatan: hasil rata-rata dari indikator merupakan nilai KKM untuk KD 30

Lampiran 5 : Contoh Format Analisis Pencapaian KKM Peserta Didik per-kompetensi Dasar ANALISIS PENCAPAIAN KKM PESERTA DIDIK PER KD SMA : Mata Pelajaran : Kelas / Semester : Pencapaian Ketuntasan Belajar Peserta Didik Per KD SK 1 SK 2 No. NAMA PESERTA DIDIK KD KD Dst. 1.1 1.2 dst 2.1 2.2..dst PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK KKM............ 1.. 2.. 3 4.. Dst. Rata-rata Frekuensi Jumlah Peserta Didik 49 50-74 75-100 KKM SEKOLAH Presentase yang tuntas Keterangan: PPK = Pengetahuan dan Pemahaman Konsep; PRAK = Praktik 31

Lampiran 6 : Contoh Format Rekapitulasi Pencapaian KKM NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : KELAS : KONDISI BULAN : REKAPITULASI PENCAPAIAN KKM NO. SK NO. KD KKM PENCAPAIAN KKM PENETAPAN PENCAPAIAN MAKS. RATA-RATA MIN. JML <49 50-74 75-100 ³ KKM SEKOLAH SISWA PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK JUMLAH PENCAPAIAN KKM JML % JML % JML % JML % SK 1 KD 1.1 KD 1.2 SK 2 KD 2.1 KD 2.2 KD 2.3 SK 3 KD 3.1 KD 3.2 KD 3.3 SK 4 KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 KD 4.5 KD 4.6 dst. 32