BUDIDAYA TANAMAN TEBU

dokumen-dokumen yang mirip
BUDIDAYA TANAMAN TEBU

PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU DENGAN METODE BUDCHIP

TANAMAN TEBU A. PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBUKAAN KEBUN TEBU GILING / TEBU RAKYAT

BUDIDAYA TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum )

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS KARYA ILMIAH BISNIS KOPI. NAMA: PIPIT RAFNUR SASKORO NIM : Kelas : 11.S1.SI

4 Akar Akar tebu terbagi menjadi dua bagian, yaitu akar tunas dan akar stek. Akar tunas adalah akar yang menggantikan fungsi akar bibit. Akar ini tumb

MODUL BUDIDAYA MELON

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH

MODUL BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

Lampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

MODUL BUDIDAYA KARET

BUDIDAYA CABAI. B. FASE PRATANAM 1. Pengolahan Lahan

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

BUDIDAYA TOMAT. 2. Pola Tanam

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BUDIDAYA BAWANG MERAH

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

MODUL BUDIDAYA JAGUNG

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

5. Perencanaan jenis bibit yang akan ditanam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BUDIDAYA KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. September 2016 di rumah kasa Growth Center Kopertis Wilayah 1 Sumut-Aceh

BAB IV. METODE PENELITIAN

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. MATERI DAN METODE

Panduan Budidaya Salak Pondoh yang Baik

I. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Teknik Budidaya Singkong Mekarmanik Teknologi MiG-6PLUS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

EVALUASI KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU DAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT USAHA BUNGA MAYANG, KECAMATAN BUNGA MAYANG, KABUPATEN LAMPUNG UTARA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

TINJAUAN PUSTAKA. termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa. di pulau Jawa dan Sumatera (Wikipedia, 2007).

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III.TATA CARA PENELITIAN

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

PENERAPAN AGRIBISNIS PISANG MAS KIRANA DAN AGUNG SEMERU DI TINGKAT KELOMPOK TANI KABUPATEN LUMAJANG. Wahyunindyawati PENDAHULUAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU SECARA KONVENSIONAL

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Transkripsi:

Sumber: www.agrindonesia.wordpress.com BUDIDAYA TANAMAN TEBU 1. PEMBUKAAN KEBUN Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik. Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman. Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi. Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus). TURUN TANAH/KEBRUK Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 20 cm. PERSIAPAN TANAM Lakukan seleksi bibit di luar kebun Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha. Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NAS dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air. Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

CARA TANAM 1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah. 2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit) jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata. WAKTU TANAM Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli. PENYIRAMAN Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman. PENYULAMAN 1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu. 2. Sulaman ke 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan. 3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan. 4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan

5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2. PEMBUMBUNAN TANAH Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah. Pembumbunan ke 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan. Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm. GARPU MUKA GULUD Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan. KLENTEK Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang. TEBU ROBOH Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang. PEMUPUKAN 1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha

2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis ± 1 2 botol/1000 m² dengan cara : Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan. Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5 10 meter juringan. 3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu 4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu. 5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 6 tutup dicampur HORMONIK 1 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3 bulan. HAMA DAN PENYAKIT 1. Hama Penggerek Pucuk dan batang Biasanya menyerang mulai umur 3 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR. 2. Hama Tikus Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu 3. Penyakit Fusarium Pokkahbung Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 ) 4. Penyakit Dongkelan Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke

dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal. 5. Penyakit Nanas Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO. 6. Penyakit Blendok Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan. RENDEMEN TEBU Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang. Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %. TEBU KEPRASAN Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD). Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras, sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi

dulu. Kepras petak petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput rumput. Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seperti di atas.pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama.