Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xii. DAFTAR NOTASI...

PERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

BEBAN JEMBATAN AKSI KOMBINASI

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER

BAB 1 PENDAHULUAN. mulailah orang membuat jembatan dengan teknologi beton prategang.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

KAJIAN STRUKTUR BETON PRATEKAN BENTANG PANJANG DENGAN BEBAN GEMPA LATERAL PADA PROYEK GEDUNG RUMAH SAKIT JASA MEDIKA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI TEKNIK STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON BERTULANG (STUDI KASUS: JEMBATAN DI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK)

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN

ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR JEMBATAN CABLE STAYEDTIPE FAN DAN TIPE RADIALAKIBAT BEBAN GEMPA

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 1

BAB III METODOLOGI DESAIN

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU 2014

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BOX GIRDER PRATEGANG SEGMENTAL DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

ANALISA DINAMIS PADA JEMBATAN PCI GIRDER

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan yang dibahas terletak di Desa Lebih Kecamatan Gianyar

PERANCANGAN GEDUNG FMIPA-ITS SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN

COVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK

Rico Daniel Sumendap Steenie E. Wallah, M. J. Paransa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

PERILAKU LENTUR, GESER, DAN NORMAL BALOK PELENGKUNG DENGAN ANALISIS KONSTRUKSI BERTAHAP (STUDI KASUS : JEMBATAN SANGEH)

DESAIN ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN METODE SPAN BY SPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA STA PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENURUNAN GAYA PRATEGANG KABEL PADA JEMBATAN PCI GIRDER TERHADAP PERILAKU DINAMIK DAN KAPASITAS PENAMPANG JEMBATAN SKRIPSI

JEMBATAN. Februari Bahan Bahan Jembatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN UNDERPASS JALAN LAKSDA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA (STUDI KASUS DI PERSIMPANGAN JALAN BABARASARI DAN JALAN LAKSDA ADISUTJIPTO)

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

STUDI LITERATUR PERANCANGAN DIMENSI RANGKA BATANG BAJA RINGAN BERDASARKAN ANALISIS LENDUTAN DAN KEKUATAN BAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. direncanakan adalah dudukan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1.

DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS TUGAS AKHIR RAMOT DAVID SIALLAGAN

BAB III LANDASAN TEORI. Dimensi, berat kendaraan, dan beban yang dimuat akan menimbulkan. dalam konfigurasi beban sumbu seperti gambar 3.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghubungkan antara suatu area dengan area lain yang terbentang oleh sungai,

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain ( jalan

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR GRACE HELGA MONALISA BAKARA NIM:

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

ANALISA SISTEM PENGAKU (STIFFENER) PADA GELAGAR PELAT GIRDER PENAMPANG - I

ANALISA PERBANDINGAN NILAI LENDUTAN DAN PUTARAN SUDUT PADA JEMBATAN PCI-GIRDER DENGAN PROGRAM MIDAS CIVIL TERHADAP HASIL PENGUKURAN DI LAPANGAN

BAB III LANDASAN TEORI. dan pasal SNI 1726:2012 sebagai berikut: 1. U = 1,4 D (3-1) 2. U = 1,2 D + 1,6 L (3-2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Iswandi Imran (2014) konsep dasar perencanaan struktur

Konsep Desain dengan Teori Elastis

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

PERENCANAAN BEAM-COLOUM JOINT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BETON PRATEGANG PARTIAL GEDUNG PERKANTORAN BPR JATIM TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus

MODIFIKASIN PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN THE PAKUBUWONO HOUSE DENGAN BALOK PRATEKAN

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM.

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG TECHNO PARK UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BALOK PRESTRESS TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia

BAB II LANDASAN TEORI

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV STUDI KASUS DAN SIMULASI PERMODELAN

ANALISIS KELAYAKAN KONSTRUKSI BAGIAN ATAS JALAN REL DALAM KEGIATAN REVITALISASI JALUR KERETA API LUBUK ALUNG-KAYU TANAM (KM 39,699-KM 60,038)

STUDI BENTUK PENAMPANG YANG EFISIEN PADA BALOK PRATEGANG TERKAIT DENGAN BENTANG PADA FLYOVER

BAB 1 PENDAHULUAN. struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan

TUGAS AKHIR PENELITIAN KAPASITAS MOMEN LENTUR DAN LEKATAN GESEK DARI PELAT BETON DENGAN SISTEM FLOORDECK

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER DALAM UPAYA MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BERBENTUK H

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN SLAB ON PILE SUNGAI BRANTAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK PADA PROYEK TOL SOLO KERTOSONO STA STA.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

Bab 4 KAJIAN TEKNIS FLY OVER

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

TUGAS MAHASISWA TENTANG

Kuliah ke-7 Lanjutan

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

UCAPAN TERIMA KASIH. Jimbaran, September Penulis

Transkripsi:

Analisa Efek Dinamik Akibat Kendaraan Bermotor Pada Jembatan Prestress By Pas Jati Mudik Kota Pariaman Oleh: Mulyati, ST., MT*, M. Parwis Nasution** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ** Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang Intisari Jembatan prestress merupakan salah satu jenis jembatan yang bahan dan material balok/gelagarnya terbuat dari beton prategang. Beban kendaraan bermotor yang bergerak di atas jembatan akan menimbulkan efek dinamik terhadap balok jembatan. Beban yang ditinjau berupa dua buah kendaraan bermotor berupa truk bergerak searah melewati dua lajur jalan di jembatan dengan beban dan kecepatan yang bervariasi yang bergerak secara bersamaan dan dengan selang waktu tertentu, dengan studi kasus pada jembatan By Pass Jati Mudik Kota Pariaman. Respon struktur yang dianalisa adalah lendutan, gaya lintang dan momen yang terjadi di tengah bentang selama kendaraan berada di atas jembatan. Dari hasil studi dan analisa data, diperoleh bahwa respon strukur sangat kecil dibandingkan dengan kapasitas aktualnya. Jika kendaraan bergerak secara bersamaan, maka respon struktur memberikan hasil yang lebih besar dari pada bergerak dengan selang waktu tertentu. Peningkatan beban kendaraan menyebabkan respon struktur bertambah besar secara proporsional. Semakin cepat kendaraan bergerak, maka perioda yang terjadi semakin pendek. Dua buah kendaraan dengan beban yang sama dan kecepatan yang berbeda bergerak memasuki jembatan secara bersamaan atau dengan selang waktu tertentu, menyebabkan respon struktur menjadi tidak beraturan. Kata Kunci: jembatan prestress, kendaraan bermotor, dan efek dinamik 1. Pendahuluan Jembatan sebagai salah satu sarana infrastruktur sangat diperlukan untuk sarana perhubungan yang secara langsung maupun tidak langsung sangat menunjang perkembangan dan pertumbuhan dalam berbagai bidang sektor pembangunan di Indonesia, terutama pertumbuhan ekonomi dan industri yang semakin pesat. Hal ini tentu saja memerlukan mobilisasi yang sangat tinggi, maka dapat dikatakan jembatan sangat berperan dalam membantu mobilisasi yang baik dan lancar. Struktur jembatan dirancang khusus serta dibuat sesuai dengan kondisi dan keperluan yang berbeda-beda di berbagai daerah, jembatanpun dirancang dengan berbagai material dan bahan yang berbeda-beda sesuai keperluan di daerah tersebut. Bahan dan material yang digunakan untuk jembatan antara lain kayu, beton, dan baja. Beberapa bentuk serta bahan dan material untuk bangunan atas 1 jembatan, diantaranya digunakan sistem gaya prategang dan dinamakan dengan jembatan prestress yang mampu menahan beban besar. Dalam perencanaan jembatan prestress, gaya-gaya yang paling menentukan adalah beban mati, beban prategang, dan beban kendaraan. Beban kendaraan akan menimbulkan efek dinamik pada jembatan, sehingga perlu dibuat rekomendasi terhadap kendaraan yang akan melewati jembatan tersebut terkait dengan kecepatan dan beban maksimum. Disamping itu pola masuk kendaraan juga berpengaruh terhadap respon struktur, untuk itu harus ada pendekatan dalam memecahkan masalah ini agar struktur kuat, aman dan stabil. Kedepannya hal ini diharapkan menjadi perhatian saat merencanakan jembatan, sehingga disain semakin efektif dan efisien. Sehubungan dengan hal itu, maka dilakukan studi kasus pada jembatan By Pass Jati Mudik Kota Pariaman yang mempunyai panjang bentang 39,8 meter, berfungsi sebagai jalan

propinsi dan akses keluar-masuk truk pengangkut barang ke terminal Jati. 2. Metodologi Penelitian Studi kasus analisa efek dinamik akibat kendaraan bermotor pada jembatan prestress By Pas Jati Mudik Kota pariaman, dilakukan dengan menganalisa respon balok pada jembatan akibat beban truk dengan melakukan studi parametrik, yaitu mengasumsikan jembatan menerima beban dinamik akibat truk yang melalui struktur, dimana kecepatan serta beban dan pola kendaraan divariasikan. Jumlah kendaraan dan kondisi yang ditinjau merupakan bentuk konfigurasi beban lalu lintas, terdiri dari; konfigurasi pertama: dua buah kendaraan searah bersamaan dan konfigurasi kedua: dua buah kendaraan searah dengan selang waktu tertentu. Tabel. Variasi beban dan kecepatan kendaraan Kendaraan 1 Kendaraan 2 Tipe F 1 (ton) V 1 (km/jam) F 2 (ton) V 2 (km/jam) 1 20 60 20 60 2 30 60 30 60 3 40 60 40 60 4 40 40 40 40 5 40 50 40 50 6 40 40 40 50 7 40 40 40 60 8 40 50 40 60 9 20 60 30 60 10 20 60 40 60 11 20 40 40 60 12 20 60 40 40 13 20 40 30 60 14 20 60 30 40 Mulai Pengumpulan data Data struktur : Dimensi struktur Kapasitas nominal struktur Studi parametrik Analisa struktur akibat beban dinamis ya Hasil Selesai tidak Selanjutnya pelaksanaan studi kasus digambarkan pada flowchart berikut: Gambar 1. Bagan alir pelaksanaan studi kasus 74

3. Hasil Simulasi dan Pembahasan Hasil simulasi efek dinamik akibat beban kendaraan bermotor berupa respon struktur digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara lendutan dan waktu, gaya lintang dan waktu, serta momen dan waktu di tengah bentang untuk konfigurasi pertama dan konfigurasi kedua. Lendutan konfigurasi pertama : Gambar 3. Lendutan tipe 3, 4, dan 5 Gambar 2. Lendutan tipe 1, 2, dan 3 Gambar 4. Lendutan tipe 4, 6, dan 7 75

Gambar 9. Gaya lintang tipe 1, 2 dan 3 Gambar 5. Lendutan tipe 5 dan 8 Gambar 10. Gaya lintang tipe 3, 4 dan 5 Gambar 6. Lendutan tipe 1,9 dan 10 Gambar 11. Gaya lintang tipe 4, 6 dan 7 Gambar 7. Lendutan tipe 11 dan 13 Gambar 12. Gaya lintang tipe 5 dan 8 Gambar 8. Lendutan tipe 12 dan 14 Gaya lintang konfigurasi pertama : Gambar 13. Gaya lintang tipe 1, 9 dan 10 73

Gambar 14. Gaya lintang tipe 11 dan 13 Gambar 19. Momen tipe 5 dan 8 Gambar 15. Gaya lintang tipe 12 dan 14 Momen konfigurasi pertama : Gambar 20. Momen tipe 1, 9 dan 10 Gambar 16. Momen tipe 1, 2 dan 3 Gambar 21. Momen tipe 11 dan 13 Gambar 17. Momen tipe 3, 4 dan 5 Gambar 22. Momen tipe 12 dan 14 Gambar 18. Momen tipe 4, 6 dan 7 74 Pada konfigurasi ini belum terjadi satu perioda penuh selama kendaraan berada di atas jembatan. Perubahan respon balok akibat variasi pembebanan dan kecepatan kendaraan mengakibatkan perubahan pola yang identik antara lendutan,gaya lintang, dan momen, namun respon maksimum terjadi pada waktu yang berbeda. Lendutan, gaya lintang, dan momen akan bertambah besar

bila beban bertambah dan kecepatan tetap, beban tetap dan kecepatan bertambah, beban tetap dan kecepatan kendaraan 1 tetap kecepatan kendaraan 2 bertambah, beban kendaraan 1 tetap beban kendaraan 2 bertambah dan kecepatan tetap. Sebaliknya lendutan akan berkurang bila beban kendaraan 1 tetap beban kendaraan 2 bertambah dan kecepatan tetap tetapi tidak sama besar. Gambar 26. Lendutan tipe 5 dan 8 Lendutan konfigurasi kedua : Gambar 27. Lendutan tipe 1, 9 dan 10 Gambar 23. Lendutan tipe 1, 2 dan 3 Gambar 28. Lendutan tipe 11 dan 13 Gambar 24. Lendutan tipe 3, 4 dan 5 Gambar 25. Lendutan tipe 4, 6 dan 7 Gambar 29. Lendutan tipe 12 dan 14 Gaya lintang konfigurasi kedua : 75

Gambar 30. Gaya lintang tipe 1, 2 dan 3 Gambar 35. Gaya lintang tipe 11 dan 13 Gambar 31. Gaya lintang tipe 3, 4 dan 5 Gambar 36. Gaya lintang tipe 12 dan 14 Momen konfigurasi kedua : Gambar 32. Gaya lintang tipe 4, 6 dan 7 Gambar 37 Momen tipe 1, 2 dan 3 Gambar 33. Gaya lintang tipe 5 dan 8 Gambar 38. Momen tipe 3, 4 dan 5 Gambar 34. Gaya lintang tipe 1, 9 dan 10 Gambar 39. Momen tipe 4, 6 dan 7 76 Gambar 40. Momen tipe 5 dan 8

Gambar 41. Momen tipe 1, 9 dan 10 Gambar 42. Momen tipe 11 dan 13 Gambar 43. Momen tipe 12 dan 14 Konfigurasi ini mempunyai dua pola frekuensi yang saling acak, sehingga menghasilkan dua amplitudo yang berkombinasi. Pertambahan respon struktur terlihat harmonik sebagaimana konfigurasi pertama. Namun secara keseluruhan jika dibandingkan dengan konfigurasi pertama, respon struktur pada konfigurasi kedua lebih kecil sekitar 36%. Dari hasil analisa terhadap studi parametrik diperoleh bahwa respon struktur maksimum terjadi pada lendutan sebesar - 0,0234 meter pada konfigurasi pertama tipe 3 saat 2,388 detik, gaya lintang sebesar 38,55 ton pada konfigurasi kedua tipe 3 saat 1,3 detik, dan momen sebesar 118,14 ton-meter pada konfigurasi kedua tipe 3 saat 1,3 detik. Respon maksimum yang terjadi pada jembatan Prestress By Pass Jati Mudik Kota Pariaman lebih kecil dari kapasitas nominalnya. 77 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dari bentuk konfigurasi yang dilakukan, struktur mampu menerima gaya dinamik karena respon struktur sangat kecil bila dibandingkan dengan kapasitas aktualnya. Respon struktur pada konfigurasi pertama secara umum memberikan hasil yang lebih besar jika dibandingkan terhadap konfigurasi kedua, hal ini dapat terjadi karena rasio frekuensi antara frekuensi alami struktur dan kendaraan lebih mendekati satu jika dibandingkan dengan konfigurasi kedua. Akibat peningkatan beban kendaraan bermotor dari masing-masing kendaraan, hasil respon struktur juga semakin besar dengan peningkatan proporsional, artinya jika beban bertambah dua kali lipat beban semula maka hasil respon yang terjadi kurang lebih dua kali lipat dari respojn semula. Akibat perbedaan parameter kecepatan menghasilkan perioda yang berbeda, yang mana semakin cepat kendaraan maka perioda yang terjadi semakin pendek. Apabila dua buah kendaraan dengan kecepatan yang berbeda dan beban yang sama memasuki struktur bersamaan atau dengan selang waktu, akan menyebabkan frekuensi akibat beban luar menjadi acak, sehingga respon struktur menjadi tidak beraturan. Daftar Pustaka Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Muatan Jembatan Jalan Raya, Bandung, Yayasan LPMB, 1987. Djaya, S., Analisa Efek Dinamik Akibat Kendaraan Bermotor Pada Jembatan Beton Pratekan Statis Tak Tentu, Jakarta, Universitas Tarumanegara, 2005. Nawy, E, G., Beton Prategang, Jakarta, Erlangga, 2001. Paz, M., Dinamika Struktur, Jakarta, Erlangga, 1993. Sruyk, H, J., Jembatan, Bandung, Gramedia,

1995. 78