Kata Kunci: verba, simple past tense, mistake buster, grammar

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL ILMIAH ANALISIS PEMAKAIAN KALIMAT PAST TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA KELAS VIII A SMP ANGKASA KUTA

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBAWAKAN ACARA DENGAN MODEL SIMULASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP NEGERI 8 KOTA PEKALONGAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Kata kunci: CALL, motivasi, keterampilan berbicara

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN METODE CONTROL TO FREE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS REPORT BAGI SISWA SMP

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

KEMAMPUAN MERESENSI BUKU SUKSES BUDI DAYA JAMBU BIJI PADA SISWA KELAS IX SMP BOARDING SCHOOL PUTRA HARAPAN PURWOKERTO TAHUN 2014

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN KELENGKAPAN MENGAJAR MELALUI IN-HOUSE TRAINING DI SMPN 4 PASAMAN

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Two Stay Two Stray, Learning Outcomes.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

Kata Kunci: Snowball Throwing, partisipasi, prestasi belajar, Teknik Elektronika Dasar.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PADA TEMA PAHLAWANKU SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA

PENGGUNAAN METODE SAS DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII SMPN 1 INUMAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

Joyful Learning Journal

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

TESIS. oleh NUNUNG ESTININGRUM NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

By SRI SISWANTI NIM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH PEMAKAIAN TEKNIK MISTAKE BUSTER DALAM PEMBELAJARAN VERBA PAST TENSE PADA SISWA KELAS X AP 1 DI SMK PARIWISATA TRIATMA JAYA BADUNG Santi Yuliana Amtiran 1, I Ketut Artawa, A.Agung Putra 3 Jln Akasia No. 9 Hayam Wuruk Denpasar Timur 082237881925 yulianasanty@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang gambaran dan penerapan pembelajaran verba past tense melalui teknik mistake buster pada siswa kelas X AP 1 di SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung. Teknik ini membantu para guru untuk mengajarkan tata bahasa terutama pembelajaran verba past tense untuk anak SMK. Teknik ini juga dapat membantu guru mengecek tingkat pemahaman siswa terhadap aturan-aturan gramatika dan meningkatkan keterampilan writing dan production skills. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan rata-rata nilai di atas KKM, yaitu 76. Pada tahap pratindakan kemampuan ratarata siswa 59,05, pada tahap siklus I kemampuan rata-rata siswa meningkat menjadi 67,34 dengan kategory baik. Dengan diadakannya siklus II sebagai perbaikan siklus I, nilai rata-rata siswa menjadi 79,23 dengan kategori baik. Namun masih ada tiga orang siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM. Ditemukan bahwa ada tiga jenis kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa kelas X AP 1 SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung yaitu (1) kesalahan penggunaan auxiliary be dalam past tense, (2) kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb, (3) dan kesalahan penggunaan bentuk negative dan interogative sentences dalam past tense. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa ketiga siswa tersebut tidak aktif, malas, dan tidak menyukai pelajaran bahasa Inggris. Kata Kunci: verba, simple past tense, mistake buster, grammar 1

ABSTRACT This paper discussed the overview and implementation of past tense verbs learning through mistake buster technique in the class X AP 1 of tourism vocational school Triatma Jaya Badung. This technique helps teachers to teach grammar especially past tense verbs learning for students of SMK. This technique also helps teacher to check student s understanding about grammatical rules and improving writing and production skills. The results shows that the students get an average value of KKM, which is 76. But there are three students who still get scored below the KKM. The average result on pre-action test was 59,05, at the stage of the first cycle of average ability students increased to 67.34 with category well. With the holding of the second cycle as improvements in the first cycle, the average value of 79.23 by the students into either category. Found three types of errors in writing the sentence past tense by students of class X AP 1 of tourism vocational school Triatma Jaya Badung: (1) improper use of auxiliary be in the past tense, (2) misuse of the form of regular / irregular verb, (3) and misapplication form interrogative negative and sentences in the past tense. Based on observations made known that all three students are not active, lazy, and do not like the English lessons. Keywords: verbs, simple past tense, mistake buster, grammar 2

1. PENDAHULUAN Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah pada saat ini kebanyakan mengacu pada pembelajaran students centered, sehingga interaksi pembelajaran terhadap siswa di dalam kelas meningkat. Dalam proses pembelajaran tersebut diperlukan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa terutama pembelajaran bahasa Inggris. Teknik yang dimaksudkan adalah teknik mistake buster. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Huynh. Dengan mengubah peran teknik mistake buster Huynh menemukan bahwa pembelajar lebih bergembira dalam belajar. Selanjutnya, pembelajaran yang dilakukan dengan teknik ini adalah pembelajaran kata kerja dalam bahasa Inggris mengingat kata kerja dalam bahasa Inggris sangatlah beragam dan mengalami perubahan bentuk sesuai dengan konteks kalimat. Kata kerja dalam bahasa Inggris sangat beragam dan mengalami perubahan bentuk sesuai dengan konteks kalimatnya. Huddleston & Pullum (2005:29) menjelaskan bahwa verbs adalah unit dasar leksikal yang tidak tetap atau berubah, yakni satu kata atau beberapa kata yang terkait dengan bentuk dan makna. Kata kerja yang diteliti dalam penelitian ini adalah kata kerja bentuk lampau atau yang disebut past tense. Menurut Baehaqi (2009:35) past berarti lampau, past tense digunakan untuk menyatakan peristiwa atau aktivitas masa lampau. Perubahan kata kerja ini seringkali membingungkan siswa. Hal ini tampak pada hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas X AP 1 di SMK Pariwisata Triatma Jaya. Siswa tersebut memiliki kemampuan yang rendah dalam 3

pembelajaran verba past tense. Kemampuan yang rendah ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang perubahan verba past tense dan kurang antusiasnya siswa dalam belajar bahasa Inggris. Hal ini bisa dilihat pada hasil kuesioner siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya monoton dan kurang menarik sehingga mereka malas untuk belajar bahasa Inggris. Kurangnya pemahaman siswa tentang verba past tense dapat dilihat dari hasil nilai siswa yang sebagian besar di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) 76 yang dipersyaratkan sekolah. Sembilan orang siswa memenuhi KKM dan 35 siswa di bawah KKM. Hal tersebut yang menjadi pendorong penulisan penelitian ini dilakukan guna meningkatkan pembelajaran verba past tense di sekolah tersebut. Hal ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dua peneliti yaitu Ratminingsih dan Gemala. Ratminingsih (2007) dengan judul penelitian Teknik Mistake Buster dalam Pembelajaran Gramatika: Upaya Meningkatkan Penguasaan Gramatika dan Partisipasi Siswa Kelas 1 SMP Negeri 1 Sukasada dalam Pembelajaran dengan Orientasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan satu alternatif untuk merancang bahan ajar bagi para pengajar bahasa Inggris yang interaktif. Penelitian yang kedua oleh Gemala dan Yuli yang berjudul Using the Mistake Buster Technique in Teaching Grammar to Junior High School Students pada tahun 2013. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik mistake buster sangat baik digunakan untuk mengajarkan tata bahasa khususnya past continues tense. Relevansi dengan penelitian ini yaitu pemakaian teknik mistake 4

buster dalam pembelajaran tata bahasa. Menelaah fenomena di atas dilakukan penelitian dengan mengetengahkan masalah sebagai berikut: bagaimanakah peningkatan pembelajaran verba past tense setelah teknik mistake buster diterapkan? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan terhadap penelitian pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. Secara khusus, tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam perbaikan proses belajar mengajar, khususnya pembelajaran bahasa Inggris di sekolah menengah kejuruan. Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini dapat meningkatkan motivasi belajar, peran aktif siswa dalam mengoreksi kesalahan sendiri, dan meningkatkan kemampuan pembelajaran verba past tense. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara profesional (Suyatno, 1997:34). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuran (SMK) Pariwisata Triatma Jaya di Badung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 5

Akomodasi Perhotelan 1 yang berjumlah 44 orang dengan rincian 19 orang siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan. Jenis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sumber data diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, instrumen digunakan berupa butirbutir soal, kuesioner (angket), lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Dalam penyajiannya, hasil analisis dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif berdasarkan teori-teori yang digunakan. Di samping itu, disajikan pula data dalam bentuk tabel dan angka-angka untuk menunjukkan adanya peningkatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Jika digambarkan secara umum, penelitian ini tampak seperti berikut. 6

Permasalahan: kemampuan siswa dalam pembelajaran verba past tense PELAKSANAAN Praobservasi PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN REFLEKSI PELAKSANAAN Teknik Mistake Buster PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN REFLEKSI Data (Kuesioner, Wawancara, Tes) Analisis Data Hasil Penelitian Simpulan 7

3. PEMBAHASAN Secara kuantitatif berikut merupakan hasil nilai rerata siswa dalam pembelajaran verba past tense pada tahap pratindakan hingga siklus II. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Pratindakan Siklus I Siklus II Pratindakan Siklus I Siklus II Rata-rata 59,05 67,36 79,23 Hasil yang diperoleh pada tahap pratindakan dan siklus I dinyatakan kurang karena tidak mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal), namun pada siklus II didapatkan hasil tes pembelajaran verba past tense siswa meningkat secara signifikan. Semua siswa dinyatakan mampu meningkatkan hasil pembelajaran verba past tense. Secara kualitatif, peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran verba past tense pada siklus I dan II dijabarkan berdasarkan analisis kesalahan auxiliary be, regular/irregular verbs, bentuk negative dan interogative sentences. 8

Analisis Kesalahan Copula be Selain bentuk kata kerja dasar finite dan nonfinite verbs, terdapat sebuah kata kerja bantu yang mendukung fungsi kata kerja secara umum, yaitu auxiliary verb, meliputi be. Copula be berkedudukan sebagai main verb. Berikut akan dijabarkan beberapa kesalahan copula be yang dilakukan siswa. Temuan Copula be Siklus I dan II No Siklus I Siklus II Kata temuan Perbaikan Kata temuan Perbaikan 1...it were easy...it was easy...the game is interesting and funny. 2 She is unhappy yesterday. 3 Wulan and Dipa on duty. 4...the food are delicious. She was unhappy yesterday. Wulan and Dipa were at school The food was delicious.... the game was interesting and funny. I was sick and I couldn t swimm anymore. That was my holiday. I am sick and I couldn t swimm anymore. That is my holiday. - - Pada siklus I kesalahan penggunaan to be terlihat pada kalimat (1, 2, & 4). Kalimat tersebut merupakan simple sentence dengan pola kalimat : subject + to be + complement. Mengingat subjeknya adalah singular noun, maka copula be yang tepat digunakan adalah was karena menunjukkan perasaan yang dirasakan di waktu lampau. Berbeda dengan kesalahan tidak adanya copula be pada kalimat (3). Seharusnya setelah subjek Wulan dan Dipa diselipkan to be karena kalimat berikutnya menunjukkan keterangan tempat atau adverb of place. Kesalahan tersebut dilakukan oleh tiga puluh orang siswa. 9

Pada siklus II kesalahan penggunaan copula be dilakukan hanya oleh tiga orang siswa. Kesalahan penggunaan copula be dapat dilihat pada kalimat (1-3). Copula be yang benar adalah was karena menunjukkan kejadian dan perasaan di masa lampau. Analisis Kesalahan Regular/irregular verbs Menurut Leech (2006:119) berasal dari bahasa Latin verbun yang berarti kata dalam artian melakukan atau memiliki. Verbs dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu regular dan irregular verb. Kebanyakan dari verbs adalah regular verb yan memiliki empat bentuk seperti; help (infinitif), helps (present yang bersesuai dengan orang ketiga tunggal), helped (past form), dan helping (continuous). Irregular verb termasuk dalam bentuk verba umum dan auxiliary verbs. Fungsi kedua bentuk verb yang ada dibagi menjadi infinite dan non-finite verb. Finite dan non-finite yang berarti tidak lengkap karena mereka tidak memiliki subjek atau benda yang melakukan aksi. Non-finite verb juga tidak menunjukkan waktu. Finite verb memiliki subjek contohnya, I hope (present), Jhon hoped (past). Bentuk yang paling umum dapat dikenali dari non-finite verb adalah to infinitive contohnya, to drink, to be, to laugh (Dykes, 2007:42). Berikut merupakan hasil temuan dan analisis kesalahan regular dan irregular verbs dalam penelitian ini. No Siklus I Siklus II Kata temuan Perbaikan Kata temuan Perbaikan 1 She thinked of her She thinked of her grandmother. She telled me about life in She told me about life in 10

grandmother California California 2 My mother brong the food to us. 3 I change my clothes after swimming. 4 She promise to call me again soon. My mother brought the food to us. I changed my clothes after swimming. She promised to call me again soon. She sended me some letters. I prepare myself to go to school. She sent me some letters. I prepared myself to go to school. - - Kesalahan penggunaan regular verbs bentuk V2 dapat dilihat pada kalimat no (3) dan (4). Siswa menulis change, prepare, dan promise dalam bentuk VI yang seharusnya changed, prepared, dan promised dalam bentuk past tense. Kesalahan penggunaan irregular verbs bentuk V2 dapat dilihat dalam contoh kalimat no (1) dan (2). Siswa menulis verb yang salah yaitu brong, thinked, telled, dan sended. Irregular verbs yang benar adalah brought, thought, told, dan sent. Analisis Kesalahan Negative dan Interogative Sentences Berdasarkan pola kalimat simple past tense: S + V2 + O (kalimat positif), S + did + not + VI + O (kalimat negatif), dan (kalimat interogatif) Did + S + VI + O ditemukan kesalahan negative dan interogative sentences seperti kalimat yang ditulis siswa sebagai berikut. No Siklus I Siklus II Kata temuan Perbaikan Kata temuan Perbaikan 1 I look for Chika, but I do not see her. I look for Chika, but I did notsee her. I not go to school yesterday. I didn t go to school yesterday. 11

2 She do not want to return home because she still wanted to swim. 3 Do you study last night? She didn t want to return home because she still wanted to swim. Did you study last night? - - Does nita visit her grandmother on holiday? Did nita visit her grandmother on holiday? Kesalahan penggunaan kalimat negatif dan interogatif pada siklus I kurang tepat. Kalimat tersebut seharusnya menggunakan auxiliary did dalam pentuk past tense. Oleh karena itu kata bantu do not seharusnya menjadi did not. Kesalahan tidak adanya kata bantu did dapat dilihat pada kalimat siklus II yang seharusnya I didn t go to school yesterday. Pada kalimat no (3) adanya kesalahan penggunaan kata bantu do dan does yang seharusnya adalah did dalam bentuk past tense. 4. SIMPULAN Berikut dipaparkan simpulan berdasarkan hasil temuan mengenai pembelajaran verba past tense melalui teknik mistake buster sebagai berikut. Penerapan teknik mistake buster dalam penelitian ini dapat disimpulkan merupakan suatu proses pembelajaran verba past tense yang sangat efektif dan menyenangkan bagi siswa. Hasil wawancara dan kuesioner menyatakan bahwa siswa ingin terlibat lebih dalam proses pembelajaran dan ingin menuangkan ideide mereka dalam kalimat yang mereka tulis. Peningkatan peran aktif siswa kelas X AP 1 SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung dalam pembelajaran verba past tense terjadi secara signifikan, siswa mulai berperan aktif pada siklus I dan II. Meskipun pada awalnya siswa masih sering membuat kesalahan, namun seiiring berjalannya siklus mereka telah 12

mampu membuat kalimat dengan menggunakan verba past tense yang tepat dan terstruktur. Meskipun masih ada tiga orang siswa yang tidak memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sehubungan dengan tingkat kemampuan pembelajaran verba past tense pada siswa kelas X AP 1, teknik mistake buster terbukti cukup mampu membantu peningkatan kemampuan pembelajaran verba past tense siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rerata dari 59,05 (kurang) pada tes pratindakan, menjadi 67,36 (baik) pada akhir siklus I, kemudian menjadi 79,23 (baik) pada tes akhir siklus II. SARAN Pembelajaran bahasa Inggris memiliki berbagai macam aspek yang perlu dipahami oleh siswa, dimulai dari hal yang terkecil yaitu pembelajaran verba (verb). Penggunaan verba dalam bahasa Inggris sangatlah berbeda dengan bahasa Indonesia, yakni verba dalam bahasa Inggris mengalami perubahan dalam penggunaannya. Oleh karena itu, seorang pengajar harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Teknik mistake buster ini sangat disarankan untuk diterapkan oleh pengajar dalam proses pembelajaran bahasa Inggris. 13

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Baehaqi, Imam. 2009. A Handbook of English Grammar, Panduan Lengkap dan Praktis Belajar Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu. Chatman, Seymour. 1961. The Classification of English Verbs by Object Types. University of California. Dykes, Barbara. 2007. Grammar for Everyone. Victoria: Acer Press. Huddlestone, Rodney. 1988. English Grammar: an outline. New York: Cambridge University Press Huddlestone dan Pullum, 2005. A Student s Introduction to English Grammar. New York: Cambridge University Huynh, Hai K.P. 2003. Getting Students Actively Involved Using The Mistake Buster Technique: The Internet TESL Journal, Vol. IX No.ii, November. http://iteslj.org/. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Leech, Geoffrey. 2006. Glossary of English Grammar. Edinburgh United Kingdom: Edinburgh University Press. 14