MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

dokumen-dokumen yang mirip
M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012

RANI HANDAYANI NIM

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

DANI KURNIA NIM

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRAMATISASI PADA SISWA KELAS X SMA YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

MODEL PEMBELAJARAN MENDEKLAMASIKAN PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH. Oleh: Imas Nurjanah 10.

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Hj. Yusida Gloriani & Ade Setiawan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

MAKALAH. Oleh MIA KUSMIATI NPM :

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

UJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA 2 KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH

Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

L I S N I A W A T I NPM

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

BAB III METODE PENELITIAN

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 AMBUNTEN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII MTs. NURUL HIDAYAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 M A K A L A H Oleh: OOH SURYAMAH NPM.101.058 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA DAN DAERAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 01

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII MTs. NURUL HIDAYAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 Ooh Suryamah NPM.101.058 Program Studi PBS Indonesia Dan Daerah Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 01 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektifkah hasil pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode problem solving? Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen yang di gunakan adalah disain pra-eksperimen. Disain ini melakukan kontrol terhadap variabel ekstra betapapun kecilnya kontrol tersebut. Disain praeksperimen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah disain pretes-postes satu kelompok. Disain ini menempuh tiga langkah, yakni: (1) memberikan pretes untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan, () memberikan perlakuan eksperimen kepada para subjek (variabel x), dan (3) memberikan tes lagi untuk mengukur variabel terikat setelah adanya perlakuan (postes). Dari hasil analisis data yang penulis lakukan, penulis mencoba menarik beberapa simpulan yaitu: 1) Data penelitian yang diperoleh penulis, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol penyebarannya berdistribusi normal. Artinya, jumlah siswa yang kemampuannya di atas rata-rata seimbang dengan jumlah siswa yang kemampuannya di bawah rata-rata ) Metode problem soving lebih efektif dari pada metode bermain peran dalam pembelajaran berbicara. Hal ini, terbukti dari perbedaan rata-rata pertambahan pretes-postes kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji t (ttes), diperoleh t hitung = 7,63. Nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel pada taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikan 5% = 1,97. 3) Pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode problem solving di kelas eksperimen dan metode bermain di kelas kontrol berhasil dengan baik. Kata kunci : Berbicara; Problem Solving PENDAHULUAN Bahasa itu adalah sarana atau alat bagi manusia untuk mengekspresikan diri, artinya untuk mengungkapkan gagasan-gagasan dan perasaannya. Karena bahasa pada hakekatnya berfungsi sosial, untuk kepentingan sosial, untuk komunikasi sosial, untuk kehidupan bersama, maka kemampuan berbicara (berbahasa) adalah kemampuan mengungkapkan gagasan-gagasan dan perasaanperasaannya demi kehidupan bersama, demi kemajuan bersama (Widyamartaya, 1980: 11). Kemampuan berbicara seseorang sangat tergantung pada sejauh mana kemampuan dia menyimak kegiatan berbahasa. Begitu pula dengan kemampuan membaca dan menulis. Semakin banyak seseorang menyimak dan membaca maka semakin banyak pula hal yang dapat ia ekspresikan atau yang ia ungkapkan dalam pembicaraan maupun secara tertulisnya. Hal ini menunjukkan bahwa keempat keterampilan berbahasa ini sangat erat kaitannya satu sama lain. Keempat keterampilan inilah (menyimak, membaca, berbicara dan menulis) yang dikenal dengan istilah Catur Tunggal Keterampilan Berbahasa. Pengajaran bahasa Indonesia dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas sudah lama dirasakan tidak memberikan hasil yang memuaskan. Para lulusan SMA tidak trampil berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Mereka memang tahu tentang berbagai masalah bahasa tetapi tidak mampu mempergunakan pengetahuan itu dengan baik (Cher, 1981:10). Mengingat manfaat dari penguasaan keterampilan berbahasa, khususnya berbicara, maka selayaknyalah dilakukan berbagai upaya untuk mencari, menggali, menemukan, maupun mengembangkan metode yang tepat untuk pembelajaran berbicara. Metode ini tentulah yang bersifat merangsang aktivitas siswa dan dianggap lebih inovatif. Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran bahasa adalah dengan menggunakan metode problem solving. Metode ini adalah sebuah metode yang didasari oleh proses berpikir reflektif

atau logis dan kritis. Metode ini bukanlah metode baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Metode problem solving telah lama digunakan oleh para guru di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Dengan metode ini, siswa diharapkan terlatih untuk berpikir logis dan kritis sehingga mampu menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dalam hidupnya dan yang tidak kalah penting yaitu membina dan meningkatkan kemampuan berbicara berdasarkan cara berpikir tersebut. Kurikulum 006 sebagai acuan pembelajaran membuka peluang untuk dapat terlaksananya pembelajaran dengan menerapkan metode ini. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran. Pembelajaran adalah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran (Tarigan, 1995:45). Pengertian Berbicara Berbicara adalah bercakap, berkata, berbahasa (KBBI, Depdikbud: 1988). Sedangkan menurut Tarigan (1990:149) adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Oleh karena itu, berbicara dalam penelitian ini adalah kemampuan dan keterampilan menyampaikan bahasa lisan yang tidak hanya sebatas berkata atau bercakap saja. Pengertian Metode Problem Solving Metode problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa (Sudirman, Tabrani, Zainal, dan Toto, 1987:146). Sedangkan metode itu sendiri adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya (KBBI, Depdikbud: 1988). Mackey menjelaskan bahwa metode adalah seleksi, gradasi, merevisi, dan repetisi. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk meneliti kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan suatu perlakuan kepada suatu kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol. Metode ini digunakan untuk menerapkan (mengujicobakan) proses pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode problem solving dan membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode tersebut. Desain penelitian yang di gunakan adalah control group pre -test prost-tes (Arikunto, 1993:56). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan yang digunakan adalah sebagai berikut 1) Studi kepustakaan Teknik ini digunakan untuk mempelajari dan mengkaji sumber-sumber kepustakaan yang dianggap penting dan relevan guna mendapatkan informasi yang bermanfaat sebagai landasan teori, bahan rujukan, bahan pembelajaran, dan sebagainya. ) Teknik observasi Teknik ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tes keterampilan berbicara siswa dari aspek penampilan dan data kemampuan penulis dalam persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. 3) Teknik analisis Teknik analisis digunakan untuk mengumpulkan data tes keterampilan berbicara siswa dan aspek bahasa lisan yang digunakan dan isi pembicaraan. ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN Analisis Data Hasil Tes Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data hasil prates dan postes keterampilan berbicara jenis problem solving di kelas eksperimen dan jenis bermain peran di kelas kontrol. Data dalam penelitian ini berupa kalimat dialog baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Data tersebut masih berupa data kualitatif. Karena penelitian ini menggunakan perhitungan statistik, maka data kualitatif tersebut penulis ubah menjadi data kuantitatif. Langkah-langkah untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif yaitu menganalisis data kualitatif dengan skala penilaian beserta deskripsi kriteria penilaian keterampilan berbicara yang telah penulis susun pada bab. Adapun jumlah kalimat siswa hasil tes keterampilan berbicara, yaitu 840 kalimat hasil prates dan postes di kelas eksperimen dari 794 kalimat hasil prates dan postes di kelas kotrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Jumlah Kalimat di Kelas Ekesperimen No Prates Postes Kelompok 1 3 4 5 6 77 9 64 86 48 78 49 79 70 80 56 65 364 480 Jumlah Kalimat di Kelas Kontrol No Kelompok Prates Postes

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 51 5 1 8 9 45 6 5 3 9 83 69 65 8 36 5-36 31 3 38 360 434 Karena jumlah kalimat yang sangat banyak dan jumlah aspek keterampilan berbicara yang dianalisis juga banyak sedangkan waktu dan biaya yang terbatas maka penulis tidak akan mencantumkan semua hasil kali analisis melainkan hanya mencantumkan sebuah hasil sebagai contoh baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Kelas eksperimen Banyak data: 43 Jumlah skor: 055 Jumlah kuadrat skor: 99611 055 Rerata = = 47, 8 43 Simpangan baku (sd): (055) 9961 43 43 1 = 9961 980 4 = 33,5 = 5, 7 Kelompok eksprimen Skor tertinggi = 59 Skor terendah = 37 Rentang = Panjang kelas interval (R) = = 4 6 Banyak kelas interval (Bk) = 1 + 3,3 log n = 6 Banyak data (n E ) = 43 Rerata (x E ) = 47,8 Simpangan baku = 5,7 Kelompok Kontrol Skor tertinggi = 65 Skor terendah = 40 Rentang = 3 Panjang kelas interval (R) = 4 Banyak kelas interval (Bk) = 7 Banyak data(n E ) = 43 Rerata (X E ) = 51,4 Simpangan baku = 6,7 x hitung kelompok eksperimen : 3,701 3,7 x tabel kelompok kontrol : 3,17 3, Hasil x hitung diatas, akan dibandingkan dengan x tabel pada taraf signifikasi (α) 5% dan taraf kepercayaan 95% Derajat kebebasan (dk) = Bk - 3 Kelompok eksperimen dk = 6 3 = 3 Kelompok kontrol dk = 7 4 = 3 x tabel = x (1- α) (dk) pada taraf x baku x tabel kelompok eksperimen = x (0,95) (3) = 7,81 x tabel kelompok kontrol = x (0,95) (4) = 9,49 jika x hitung < x tabel, maka data berdistribusi normal. Dari perhitungan diatas, diperoleh x pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu: x hitung (3,7) < x tabel (7,81): dan x hitung (3,) < x tabel (9,49) Maka diketahui x hitung < x tabel dikedua kelompok, karenanya dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki data pretes dengan Distribusi Normal. Artinya hasil penelitian berlaku untuk seluruh populasi. Mencari t hitung 119 Mx = = 6,88 6,9 4 781 My = = 19,5 40 x = 33134 (119) 781 y = 15763 40 = 3314 30348 = 15763 1549 = 993,4 = 513,9 t hitung = 6,9 19,5 7,4 = 993,4 513,9 1 1 1507,3 8 + 4 + 40 4 40 80 1680 7,4 = 7,4 0,97 = 7,68 7,63 0,94 Mencari t tabel Dk = ne + nk = 4 + 40 = 80 α = 5% taraf kepercayaan 95% t tabel = t ( 1 α ) (dk) pada t baku t tabel = t (1 0,095)(80) = t(0,95)(80) = t(0,95)(60) =,00 = t(0,95)(10) = 1,98 0 =,000 - (,000 1,980) 60 =,000 0,3(0,0) 1,7 x 0,0

0,034.80,000 0,034 t tabel 1,966 Menguji Hipotesis Hipotesis yang diuji adalah penggunaan metode problem solving lebih efektif dari pada metode sosiodrama dalam pembelajaran berbicara pada berbicara pada siswa Kelas VII MTs. Nurul Hidayah Singajaya Dari perhitungan t hitung : 7,63 t tabel : 1,966 Maka nilai t hitung (7,63) > t tabel (1,966). Jadi hipotesis diterima. Artinya metode problem solving lebih efektif dari pada metode bermain peran dalam pembelajaran berbicara pada siswa Kelas VII MTs. Nurul Hidayah Singajaya dapat diterima secara signifikan. Analisis Penilaian Guru Bidang Studi Terhadap Persiapan Mengajar dan Pelaksanaan Pembelajaran Hasil guru bidang studi terhadap kemampuan menyusun persiapan mengajar (satpel) dan pelaksanaannya pada lampiran. Pada lampiran dapat dilihat bahwa penulis mendapat nilai A sebanyak 6 buah, B sebanyak 11 buah, dan nilai C sebanyak 1 buah. Keadaan ini dapat dituangkan ke dalam perhitungan nilai-nilai pada tabel berikut ini Persiapan Perhitungan Rata-rata Keterampilan Menyusun Persiapan dan Pelaksanaan di Kelas Eksperimen maupun Kelas Kontrol Nilai Rentang Nilai F Fx Skor Tengah (x) A 81 100 90 6 450 B 61 80 70 11 770 C 41 60 50 1 50 D 1 40 0 - - E 0 0 10 - - ΣFx = 1360 Dari tabel di atas diketahui ΣFx = 1360 dan n sebanyak 18, maka nilai rata-rata 1360:18 = 75,5. Dengan demikian nilai rata-rata kemampuan / keterampilan menyusun persiapan dan pelaksanaan sebesar 75,5 Untuk menginterpretasikan mean atau ratarata dapat digunakan klasifikasi yang terdapat dalam Nurkancana, yaitu : Tafsiran 0 30 Sangat Rendah 31 54 Rendah 60 74 Cukup 75 89 Tinggi 90 100 Sangat Tinggi (Nurkancana, 1986:118) Berdasarkan interpretasi di atas dapat dikatakan, bahwa keterampilan penulis dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan mean (75,5) termasuk tafsiran tinggi. Artinya, penulis mampu menyusun dan melaksanakan pembelajaran baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data, maka penulis mencoba mengambil beberapa simpulan. Adapun simpulannya adalah sebagai berikut ini : 1) Pembelajaran bahasa Indonesia yang dilansir banyak pihak telah gagal ternyata tidak sepenuhnya benar. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data. Rata-rata keterampilan berbicara dengan metode problem solving, yaitu 74,7 dan rata-rata keterampilan berbicara dengan metode bermain peran, yaitu 70,9. Nilai rata-rata keterampilan berbicara kedua kelompok tersebut bila ditafsirkan berdasarkan klasifikasi yang terdapat dalam nurkancana (1986:118), maka keterampilan berbicara siswa termasuk cukup baik. ) Data penelitian yang diperoleh penulis, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol penyebarannya berdistribusi normal. Artinya, jumlah siswa yang kemampuannya di atas ratarata seimbang dengan jumlah siswa yang kemampuannya di bawah rata-rata 3) Metode problem soving lebih efektif dari pada metode bermain peran dalam pembelajaran berbicara. Hal ini, terbukti dan perbedaan rata-rata pertambahan prates-postes kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji t (t-tes) diperoleh t hitung = 7,63. Nilai t hitung ini lebih besar dari pada t tabel pada taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikan 5% = 1,97. 4) Kemampuan penulis dalam persiapan dan pelaksanaan pembelajaran berbicara, di kelas eksperimen (dengan metode problem solving) dan di kelas kontrol (dengan metode bermain) memperoleh nilai akhir 75,5. Berdasarkan interpretasi kriteria penilaian, nilai 75,5 berada pada rentang 75-89 yang mempunyai interfretasi tinggi (Nurkancana, 1986:118). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penulis telah mampu melaksanakan pembelajaran berbicara sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Dengan kata lain, pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode problem solving di kelas eksperimen dan

metode bermain di kelas kontrol berhasil dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Badudu, J.S. (1993). Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima. Burhan, Jazir. (1971). Problem Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Ganaco N.U. Chair, Abdul. Dengan kurikulum (1975). Sempatkan Guru Memilih Keteampilan Berbahasa. Majalah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jilid. Depdikbud. (1995). Kurikulum Sekolah Menengah Umum Lampiran 1. Jakarta: Balai Pustaka. Hadi. Sutrisno (1989) Metodelogi Risearc Jilid 1 dan 11.Yogyakarta: Andi Offset. Hamalik, Oemar. (001). Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: CV. Sinar Baru. Keraf, Gorys (1989) Komposisi. Flores: Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti (1993) Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra Indonesia Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Angkasa. Sudjana, Nana. (1985). CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Surachmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda dan Teknik. Bandung; Tarsito.