PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

Upaya Meningkatkan Konsep Bilangan Melalui Puzzle Angka Pada Anak Usia 4-6 Tahun. Ari Prabawati Susanto 1, Evy Fitria 2

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : LANGGENG MIATI NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH:

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING IKAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENGGUNAKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN DI TEMPAT KERJA DI SMK NEGERI 1 BLITAR

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

RINANGGA KURNIA RIANTI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu anugerah yang yang terbesar dan sangat berharga

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH II KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

IMPROVED ABILITY OBSERVING OBJECTS GROWTH THROUGH OBSERVATION SEEDS GREEN BEAN GROUP B TK DHARMA WANITA 01 JOHO KALIDAWIR TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : W I N A R S I H NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacammacam. matematika, kemampuan memilih dan mengelompokkan, dan persiapan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ular Tangga Raksasa

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

Transkripsi:

KARYA ILMIAH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG (Penelitian Tindakan Kelas ) OLEH : Susi Susanti NPM : A1I111185 PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN(S1) BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG SUSI SUSANTI ABSTRAK Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode eksperimen berbantuan media alam dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan logika matematika anak usia dini melalui kegiatan mengukur media alam. Penelitian ini merupakanpenelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan subjek penelitian anak kelompok B1 PAUD Srikandi Kabupaten Kepahiang tahun ajaran 2014-2015 berjumlah 16 anak. Pada pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dimana setiap siklus terdapat 4 tahapan terdiri dari (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan Tindakan (3) Observasi (4) Refleksi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan diolah melalui persentase ketuntasan belajar secara klasikal. Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan dapat disimpulkan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika anak di PAUD Srikandi Kabupaten Kepahiang, dengan pencapaian ketuntasan atau keberhasilan belajar mencapai 87,5%. Disarankan pada guru PAUD agar menggunakan metode eksperimen berbantuan media alam untuk meningkatkan kecerdasan logika matematika anak usia dini. Kata Kunci : Kecerdasan, logika matematika, Eksperimen, Alam

PENDAHULUAN Masa anak-anak adalah masa yang paling tepat untuk meningkatkan kecerdasan. Pada masa ini sering disebut golden age karena pada masa ini anak sangat peka untuk menerima rangsangan-rangsangan dari lingkungan sekitarnya, baik yang berkaitan dengan aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosional maupun bahasa. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, dan tuntutan peningkatan kualitas proses dan hasil belajar di PAUD SRIKANDI, diantaranya sering dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen lagi dapat meningkatkan kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotor anak. Peningkatan kemampuan kognitif anak bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir untuk dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan tentang ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilahmilah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti (Nugraha, 2007:5.20). Anak adalah ilmuwan alamiah. Melalui panca inderanya, anak mampu mengamati fenomena alam di sekelilingnya (Yuliani (2004:12.1). Permasalahan dalam merangsang kecerdasan logika matematika anak usia

dini sering terjadi pada anak-anak di sekolah. Contohnya anak tidak mampu membedakan besar-kecil, tinggi-rendah, banyak-sedikit dan panjang-pendek. Untuk mendorong hal ini banyak cara yang dapat dilakukan pendidik dalam membantu anak agar dapat tumbuh menjadi ilmuwan muda yang kreatif dan inovatif melalui metode pembelajaran yang tepat bagi anak. Metode yang digunakan haruslah menyenangkan dan efektif bagi pengembangan kemampuan kognitif anak. Salah satunya adalah metode eksperimen (sederhana). Dengan metode eksperimen anak dapat mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya, melatih cara berpikir ilmiah, anak didik lebih aktif berpikir dan berbuat, serta menemukan bukti kebenaran dari sebuah teori yang dipelajari (Djamarah 2000:59) yang bermanfaat bagi perkembangan kognitif anak. Pada kenyataannya di PAUD, pembelajaran dengan metode eksperimen masih jarang sekali digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Khususnya anak-anak di kelas B1 metode eksperimen dilakukan satu kali dalam sebulan karena metode ini tidak dapat digunakan pada setiap tema pembelajaran. Selama ini pendidik selalu menggunakan metode penugasan dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika anak. Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses belajar mengajar di kelas, terdapat 12 anak (80%) dari 16 anak yang kecerdasan logika matematikanya belum meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa anak merasa jenuh, terlihat malas mengerjakan perintah guru. Hanya 4 anak (20%) dari 16 orang anak

yang terlihat antusias belajar dan kecerdasan logika matematikanya sudah meningkat. Akibatnya anak susah menyerap pembelajaran yang diberikan sehingga keberhasilan pembelajaran belum maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis ingin memperbaiki kualitas pembelajaran anak kelas B1 di PAUD Srikandi Kabupaten Kepahiang terutama dalam upaya meningkatkan kecerdasan logika matematika anak melalui metode eksperimen. Dengan penerapan metode eksperimen ini diharapkan memberikan penyegaran serta pengalaman baru bagi anak sehingga menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan serta tujuan pembelajaran yaitu peningkatan kecerdasan logika matematika anak dapat tercapai. Berdasarkan uraian masalah, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Penerapan metode eksperimen berbantuan media alam untuk meningkatkan kecerdasan logika matematika anak kelas B1 Paud Srikandi di Kabupaten Kepahiang.

KAJIAN PUSTAKA Kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia, dan menunjukkan ungkapan dari kemampuan berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar (Gardner dalam Sujiono (2010:48). Gardner seorang professor bidang pendidikan di Harvard University, tidak memandang kecerdasan manusia berdasarkan skor semata dan bukan sesuatu yang dapat dilihat atau dihitung, melainkan dengan ukuran kemampuan yang diuraikan sebagai berikut. (1) Kemampuan menyelesaikan masalah; (2) Kemampuan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baru untuk dipecahkan; (3) Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau memberikan penghargaan untuk budaya seseorang. Kecerdasan manusia bersifat satuan dan bahwa setiap individu dapat dijelaskan sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat diukur (Campbel, dan Dickinson, 2002:3). Sedangkan dalam kecerdasan jamak sebagai berikut: (1) Setiap manusia memiliki delapan (kemudian ditambahkan dua menjadi sepuluh walaupun masih bersifat hipotesis). (2) Setiap orang dapat mengembangkan kesemua kecerdasan sampai mencapai suatu tingkat yang memadai. (3) Setiap kecerdasan bekerja sama satu sama lain secara kompleks karena dalam setiap kecerdasan ada berbagai cara untuk menumbuhkan salah satu aspeknya.

Setiap kecerdasan didasarkan pada potensi biologis, yang kemudian diekspresikan sebagai hasil dari faktor-faktor genetik dan lingkungan yang saling mempengaruhi. Secara umum, individu normal mampu menunjukkan bauran beberapa kecerdasan. Kecerdasan tidak pernah dijumpai dalam bentuk murni. Sebaliknya, kecerdasan tertanam dalam berbagai sistem simbol matematika (Gardner dalam Musfiroh, (2005:49). Sedangkan menurut Amstrong (dalam Sujiono, 2010:58) kecerdasan adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini melibatkan keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. Kecerdasan logika matematika menurut Musfiroh (2005 : 60) adalah kemampuan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika. Anak-anak yang mempunyai kelebihan dalam kecerdasan logika matematika tertarik memanipulasi lingkungan serta cenderung suka menerapkan strategi coba-ralat. Mereka suka menduga-duga sesuatu. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang peristiwa di sekitarnya. Anak-anak yang cerdas dalam logika matematika, cenderung mudah menerima dan memahami penjelasan sebab akibat. Mereka juga suka menyusun sesuatu dalam kategori atau hierarki seperti menghitung, dan mengurutkan pola. Sedangkan kecerdasan matematika menurut Bredekamp dan Copple (dalam Musfiroh, 2008 : 68) adalah kemampuan berpikir sistematis, menggunakan angka, menghitung, menemukan hubungan sebab akibat, dan membuat klasifikasi. Menurut Gardner dalam Musfiroh (2005 : 61), kecerdasan logika matematika

bersemayam di otak depan sebelah kiri dan parietal anak. Kecerdasan ini dilambangkan dengan simbol, terutama angka-angka dan lambang matematika lain. Kecerdasan ini memuncak pada masa remaja dan masa awal dewasa. Beberapa kemampuan matematika tingkat tinggi akan menurun setelah usia 40 tahun. Kecerdasan logika matematika dikatagorikan sebagai kecerdasan akademik, karena dukungannya yang tinggi dalam keberhasilan studi seseorang. Dalam tes IQ, kecerdasan logika matematika sangat diutamakan. Menurut Anggraeni (2012:30) metode eksperimen adalah suatu cara penyajian materi pelajaran dimana anak secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa yang sedang dipelajari. Melalui metode ini, anak secara total dilibatkan dalam melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan ataupun proses. Djamarah (2000:95) menjelaskan bahwa metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak usia dini perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Sedangkan Winataputra (2005:42) menjelaskan bahwa metode eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau penambahan materinya melalui percobaan atau mencoba sesuatu serta mengamati suatuhasil proses tersebut.

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa yang sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6). Menurut Sadiman (2002: 16), media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Pengertian media sangatlah luas, demikian juga fungsi dan penerapannya jika kita kaitkan dan terapkan dalam pendidikan yang membantu terjadinya proses belajar dan mengajar antara siswa dan guru di dalam kelas. Media merupakan alat komunikasi untuk mendapatkan proses belajar yang lebih efektif. Media juga berfungsi sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pengajaran dengan tepat. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne:1979), sedangkan menurut pendapat yang lain media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Briggs:1977). Maka dengan memperhatikan Gagne dan Briggs tersebut dapat disimpulkan bahwa media

merupakan alat dan bahan fisik yang terdapat di lingkungan siswa untuk menyajikan pesan kegiatan pembelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2009: 16). Terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.. a. Aksi atau Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang dibuat, kegiatan yang dilakukan di luar kelas adalah melaksanakan tindakan yaitu pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen berbantuan media alam. Dalam pelaksanaan penelitian ini pengamat dibantu oleh dua orang kolaborator yang bertugas untuk mengamati jalannya proses pembelajaran. b. Pengamatan/Observasi (Observing) Pengamatan dilakukan di kelas bersama dengan pelaksanaan tindakan kelas. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah data kualitatif dan dan data kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi dan

mengambil tafsiran dengan benar. Sedangkan data kuantitatif yaitu data yang dianalisis dengan menggunakan persentase. c. Refleksi (Reflecting) Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang didapat saat diilakukan pengamatan (observasi). Dari data yang didapat didiskusikan kelemahan dan kelebihan dari proses penerapan metode eksperimen berbantuan media alam kemudian ditafsirkan dan dianalisis hasilnya. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi, apakah diperlukan siklus selanjutnya. Apabila hasil yang dicapai belum mencapai hipotesis tujuan maka akan dilakukan kedua atau siklus berikutnya. d. Refleksi (Reflecting) Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang didapat saat diilakukan pengamatan (observasi). Dari data yang didapat didiskusikan kelemahan dan kelebihan dari proses penerapan metode eksperimen berbantuan media alam kemudian ditafsirkan dan dianalisis hasilnya. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi, apakah diperlukan siklus selanjutnya. Apabila hasil yang dicapai belum mencapai hipotesis tujuan maka akan dilakukan kedua atau siklus berikutnya.

Hasil Penelitian Kecerdasan logika matematika anak sudah mulai berkembang hal ini dapat dilihat dari anak dapat mengeksplorasi berbagai benda yang ada disekitar, yaitu anak memanipulasi alat dan bahan dalam kegiatan mengukur untuk mengetahui fungsinya, melakukan percobaan mengukur dengan teliti kemudian mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan diteliti. Secara keseluruhan anak sudah terlihat nyaman dan lebih tertantang melakukan kegiatan eksperimen karena anak bisa menemukan, mengamati dan menyelidiki sendiri apa yang diteliti, anak-anak juga mampu dan merasa senang dalam menyelesaikan tugas lain yang diberikan setelah kegiatan eksperimen. Anak sudah terlihat aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan, hanya beberapa anak yang masih memerlukan bantuan guru dalam mengerjakan tugasnya. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil akhir dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus di PAUD Srikandi Kabupaten Kepahiang, yang dimulai pada tanggal 23 September (Siklus 1) dan 26 September 2014 (Siklus 2) dengan indikator yang ingin dicapai sebagai berikut :

1. Kemampuan anak menggunakan alat yang ada dalam kegiatan eksperimen mengukur mengadakan berbagai percobaan, yaitu anak dapat melakukan percobaan mengukur dengan teliti. 2. Kemampuan anak mengukur bahan dengan takaran yang tepat. 3. Kemampuan anak melakukan percobaan dengan teliti. 4. Kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen mengukur biji kopi dan biji jagung. Kesimpulan Terbukti keberhasilan ini dapat dilihat dari kecerdasan logika matematika anak yang meningkat setelah penerapan metode eksperimen mengukur pada siklus satu pada aspek kemampuan anak menggunakan alat yang ada dalam kegiatan eksperimen mengukur memperoleh hasil 62,5% pada siklus dua meningkat menjadi 75%. Pada siklus satu aspek kemampuan anak mengukur bahan dengan takaran yang tepat memperoleh hasil 62,5% pada siklus dua meningkat menjadi 75%. Pada siklus satu aspek kemampuan anak melakukan percobaan dengan teliti memperoleh hasil 75%, pada siklus dua meningkat menjadi 81,25%. Pada siklus satu aspek kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen memperoleh hasil 68,75%, dan meningkat menjadi 87,5% pada siklus dua.

DAFTAR PUSTAKA Anggraeni Yuli. (2012): Skripsi : Penerapan Metode Eksperimen untuk meningkatkan Kesadaran Lingkungan Anak TK. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia Arikunto Suharsimi, Suharjono, Supardi (2009) Penelitian Kelas. Jakarta: Bumi AKSARA Tindakan Briggs (1977) Pengertian media pendidikan Suhartono. (2005) Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Djamarah: Bahri,Syaiful. (2000): Guru dan Anak didik dan interaksi edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Gagne (1979) Pengertian media pendidikan Suhartono. (2005) Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Musfiroh Takdiroatun (2005). Bermain Sambil Belajar Dan Mengasah Kecerdasan, Jakarta: Depdiknas Nugraha & Dina. (2008): Dasar-dasar Matematika dan Sains.Jakarta: Universitas Terbuka Sujiono & Yuliani Nurani, 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta:Indeks Sadiman A.s. (2007). Media Pendidikan pengertian pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom dan Rajawa Winataputra, Udin S. (2005): Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.