PENGARUH IMPLANTASI ION TITANIUM NITRIDA TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOKOMPATIBEL MATERIAL AISI 316L

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SIFAT FISIK LAPISAN TIPIS TITANIUM NITRIDA PADA BAJA AISI 410 YANG DILAPIS DENGAN METODE SPUTTERING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

BAB I PENDAHULUAN. Biomaterial adalah substansi atau kombinasi beberapa subtansi, sintetis atau

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI BAJA FASA GANDA

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

PENGARUH NITROGEN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN IMPLAN Co-28Cr-6Mo-0,4Fe-0,2Ni YANG MENGANDUNG KARBON HASIL PROSES HOT ROLLING

PENGARUH IMPLANTASI ION NITROGEN TERHADAP KEKERASAN BAJA TAHAN KARAT TIPE SS 316L YANG DIDEFORMASI DINGIN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

Karakterisasi Material Sprocket

Pengaruh Perlakuan Panas Austempering pada Besi Tuang Nodular FCD 600 Non Standar

PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING

MATERIAL TEKNIK 3 IWAN PONGO,ST,MT

PENGARUH PROSES NITRIDASI ION PADA BIOMATERIAL TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN KOROSI

Penelitian Optimasi Temperatur yang Mempengaruhi Kekerasan pada Pembuatan Grinding Ball dengan Cara Hot Rolling

PENGARUH TYPE PENGERASAN TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, KEDALAMAN DIFUSI DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH (MILD STEEL) YANG TELAH DIKARBURISASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PROSES AUSTEMPER PADA BAJA KARBON S 45 C DAN S 60 C

Kata kunci : austempered ductile iron, austenisasi, holding time, salt bath

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. I. Pendahuluan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan estimasi waktu penelitian dikisarkan

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

PEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT

PENGARUH VARIASI JARAK PENEMBAKAN SHOT PEENING

PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC

PENGARUH SUHU PREHEAT DAN VARIASI ARUS PADA HASIL LAS TIG ALUMINIUM PADUAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 TUGAS AKHIR TM091486

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA A-287 SEBELUM DAN SESUDAH PWHT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Temperatur Pemanasan dan Holding Time pada Proses Tempering terhadap Sifat Mekanik dan Laju Korosi Baja Pegas SUP 9A

Deformasi Elastis. Figure 6.14 Comparison of the elastic behavior of steel and aluminum. For a. deforms elastically three times as much as does steel

PENGARUH PREHEAT TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK LAS LOGAM TAK SEJENIS BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK AISI 304 DAN BAJA KARBON A36

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK LAPISAN NiCr-Al YANG DIBENTUK DENGAN METODE SPUTTERING PADA BAJA ST 40

KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIK RESIN AKRILIK DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KOMPOSISI DAN UKURAN FIBER GLASS SKRIPSI

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA JIS S45C

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a) b) c) d)

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

PENGARUH TEMPERATUR PERLAKUAN PANAS HASIL PELAPISAN Cu-Ni PADA BAJA KARBON ST-37 TERHADAP SIFAT MEKANIK

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 4340

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG

EVALUASI BESAR BUTIR TERHADAP SIFAT MEKANIS CuZn70/30 SETELAH MENGALAMI DEFORMASI MELALUI CANAI DINGIN

PENGARUH IMPLANTASI ION CHROM TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJATAHAN KARAT AISI 316 L DALAM LARUTAN PBS

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Tanpa tulang tubuh tidak bisa berdiri tegak. Sel tulang alami pada tubuh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013, dilaksanakan di

PENGARUH IMPLANTASI ION NITROGEN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN STAINLESS STEEL 316L UNTUK APLIKASI SENDI LUTUT TIRUAN

RANCANG ULANG PUNCH-DIES UNTUK PEMBUATAN OUTLET PIPE I DI PT. IONUDA SURABAYA

I. PENDAHULUAN. rotating bending. Dalam penggunaannya pengaruh suhu terhadap material

PENGARUH SUHU DEPOSISI LAPISAN TIPIS TiN TERHADAP SIFAT MEKANIK METAL HASIL PLASMA SPUTTERING

III. METODOLOGI PENELITIAN. waktu pada bulan Oktober hingga bulan Maret Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140

PERBAIKAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM A356.0 DENGAN CARA MENAMBAHKAN Cu DAN PERLAKUAN PANAS T5

PENGARUH NITRIDASI PLASMA TERHADAP KEKERASAN AISI 304 DAN BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES PELAPISAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN BENDING BAJA ST 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Sifat Mekanik Paduan Aluminium A356.2 dengan Penambahan Manganese (Mn) dan Perlakuan Panas T6

Analisis Kegagalan pada Shaft Gearbox Mesin Palletizer di PT Holcim Tbk Tuban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

RISK ASSESSMENT OF SUBSEA GAS PIPELINE PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk.

HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DENGAN KEKUATAN TARIK PADA LOGAM ULET DAN GETAS

Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun

Pengaruh Temperatur Solution Treatment dan Aging terhadap Fasa Dan Kekerasan Copperized-AISI 1006

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Fluida : Semi Lean Benfield Solution (K 2 CO 3 ) Masalah Pompa 107-J. Produksi Tinggi. Why??

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

Vol. 21 No. 1 Maret 2014 ISSN :

EFEK IMPLANTASI ION CERIUM TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI BAJA NIRKARAT TIPE AISI 316 L DALAM LINGKUNGAN ASAM SULFAT

PENGARUH PEMANASAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA KEKUATAN TARIK POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ( QS. Al Baqarah : 286 ) Bab V Kesimpulan

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

Transkripsi:

Akreditasi LIPI Nomor : 395/D/2012 Tanggal 24 April 2012 PENGARUH IMPLANTASI ION TITANIUM NITRIDA TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOKOMPATIBEL MATERIAL AISI 316L Sulistioso Giat S. 1, Soeharto 2, Dian Ika Rahmawati 2 dan Tjipto Suyitno 3 1 Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan 2 Jurusan Teknik Mesin, FMIPA-ITS Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111 3 Pusat Teknologi Aselerator dan Pemurnian Bahan (PTAPB)-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, Yogyakarta 55010 e-mail : sulistioso@gmail.com Diterima: 12 Juni 2012 Diperbaiki: 22 Agustus 2012 Disetujui: 10 Oktober 2012 ABSTRAK PENGARUH IMPLANTASI ION TITANIUM NITRIDA TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOMATERIALAISI 316L. Telah dilakukan analisis sifat mekanik dari material stainless steel AISI 316L yang diimplantasi ion Titanium Nitrida (TiN) dengan variasi waktu implantasi 60 menit,90 menit dan 120 menit. Untuk mengetahui beban maksimum yang diberikan pada sampel pada waktu uji lelah, maka dilakukan uji tarik dengan menggunakan 3 buah sampel sebelum sampel diimplantasi dengan ion TiN. Didapat rata-rata tegangan tarik maksimum adalah 69,543 kgf/mm 2 (695,43 MPa), sedangkan rata-rata tegangan luluhnya adalah 63,852 kgf/mm 2 (638,52 MPa). Kemudian dilakukan uji lelah (fatique test) untuk melihat pengaruh perlakuan implantasi dengan TiN pada umur lelah dari AISI 316L, menggunakan metode rotating bending. Uji awal dari penentuan umur lelah, dilakukan uji lelah untuk waktu implantasi 0 menit,60 menit,90 menit dan 120 menit dengan beban MPa. Hasil pengujian, umur leleh sesuai dengan waktu implantasi, adalah 15.567 cycles, 16.050 cycles, 21.950 cycles dan 19.100 cycles. Waktu implantasi yang menghasilkan umur lelah tertinggi adalah 90 menit. Kemudian dilakukan uji umur lelah untuk waktu implantasi 90 menit dengan beban 420 MPa, 440 MPa, MPa dan didapat hasil berturutan sebagai berikut 213.700 cycles, 83.433 cycles dan 21.853 cycles. Hasil uji kekerasan sebagai fungsi dari waktu implantasi 0 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit pada titik terluar adalah : 387 VHN, 440 VHN, 586 VHN dan 674 VHN. Dapat disimpulkan bahwa waktu implantasi untuk mendapatkan umur lelah terbaik adalah 90 menit, tapi untuk kekerasan sampel, semakin lama waktu implantasi maka sampel semakin keras. Kata Kunci : Implantasi ion, TiN, Rotating bending, AISI 316L ABSTRACT IMPLANTATION EFFECT OF TITANIUM NITRIDE (TiN) ION ON MECHANICAL PROPERTIES OF AISI 316L BIOMATERIALS. Mechanical properties analysis of AISI 316L stainless steel, implanted by Titanium Nitride (TiN) ion with varied implantation time of 60, 90 and 120 minutes have been carried out. To determine the maximum load for fatigue test, the tensile test first performed by using 3 pieces of the sample before implanted with TiN. The test results gave the maximum average value of tensile stress of 69.543 kgf/mm 2 (695.43 MPa), while the average yield strength is 63.852 kgf/mm 2 (638.52 MPa). Fatigue test was then performed to analyze the effect of TiN implantation to fatigue life of AISI 316L, using the method of rotating bending. Initial fatigue test, conducted using MPa load, gave fatigue life of 15,567 cycles, 16,050 cycles, 21,950 cycles and 19,100 cycles for sample with implantation time of 0,60,90 and 120 minutes respectively. These data gave the highest fatigue life for 90 minutes sample. Fatigue test was then continued to perform on this sample with varied load of 420, 440 and MPa which gave the fatigue lifetime value of 213,700 cycles, 83,433 cycles and 21,853 cycles respectively. Hardness test results as at outer point were 387 VHN, 440 VHN, 586 VHN and 674 VHN for sample with implantation time of 0, 60, 90, 120 minutes respectively. It can be concluded thatthe longer the time of implantation, the sample will be harder but the best fatigue life reach at 90 minutes time of implantation. Keywords : Ion implantation, TiN, Rotating bending, AISI 316L 22

Pengaruh Implantasi Ion Titanium Nitrida terhadap Sifat Mekanik Biokompatibel Material AISI 316L (Sulistioso Giat S.) PENDAHULUAN Material yang dipakai untuk bahan endoprostetik atau material implant harus memenuhi 2 persyaratan yaitu biocompatible (dapat diterima oleh tubuh) dan sifat mekanik yang sesuai dengan kondisi tubuh manusia [2]. Material yang umum digunakan dan memenuhi persyaratan sebagai material implant pada saat ini adalah adalah paduan titanium, paduan cobalt dan austenitic stainless steel. AISI 316L banyak digunakan untuk tujuan implantasi dalam operasi bedah ortopedis karena ketahanan korosi dan propertis mekanik yang baik serta harga yang murah, tetapi AISI 316L kurang baik sifat biokompatibilitasnya dengan tubuh sehingga untuk material implan dengan bahan stainless steel AISI 316L tidak dapat digunakan untuk jangka waktu lama karena pada lingkungan cairan tubuh (body fluid) terjadi korosi lokal serta adanya peristiwa pelepasan ion [1] menuju jaringan di sekitar implan sehingga dapat menimbulkan ancaman baru bagi pasien. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan korosi dari stainless steel AISI 316L adalah dengan cara melakukan perlakuan permukaan (surface treatment). Sebelumnya telah banyak penelitian yang berkaitan dengan perlakuan permukaan pada material implan melakukan penelitian mengenai pengaruh implantasi N 2, Zr dan TiN pada stainless steel 316L terhadap perilaku gesekan dan ketahanan ausnya [3]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume keausan pada spesimen yang diimplan TiN, Zr dan N 2 mengalami penurunan masing-masing sebesar 90 %, 88 % dan 77 %. Kekerasan permukaan spesimen juga mengalami kenaikan untuk implantasi Zr, N 2 dan TiN masing- masing sebesar 4 kali, 5 kali dan 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan spesimen awal. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya kestabilan korosi titanium nitrida yang dilapiskan dengan metode ion implantasi dan Physical Vapor Deposition (PVD) [4]. Perlakuan permukaan dilakukan pada logam titanium, kemudian dilakukan uji korosi dalam larutan HCl panas. Hasil yang diperoleh menunjukkan lapisan nitrida yang dihasilkan pada metode implantasi ion lebih stabil meskipun di uji pada larutan yang bersifat korosif. Pada penelitian ini akan dilakukan perlakuan permukaan pada stainless steel AISI 316L yaitu implantasi ion titanium nitrida (TiN). Selain untuk meningkatkan ketahanan korosi, TiN juga dapat mencegah adanya pelepasan ion-ion logam dari material ke dalam tubuh serta meningkatkan ketahanan aus dari material implant [5,6] Perlakuan permukaan (surface treatment) umumnya diaplikasikan untuk suatu kondisi tertentu dimana diperlukan ketahanan aus yang tinggi serta ketangguhan yang baik. Kedua sifat tersebut pada dasarnya berlawanan, karena apabila kekerasan dan kekuatan meningkat maka keuletan dan ketangguhan akan menurun. Untuk memenuhi kebutuhan material tersebut maka dibuat material dengan bagian luar yang keras dan bagian dalam tetap ulet. Cara yang dapat digunakan adalah dengan perlakuan permukaan (surface treatment) [6,12]. Pada makalah ini untuk menentukan waktu optimum pada proses implantasi ion TiN, agar menghasilkan peningkatan umur lelah tertinggi, dilakukan variasi waktu implantasi yaitu 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Kemudian dilakukan uji lelah dengan metode rotating bending untuk sampel sebelum dan setelah dilapis dengan TiN. Uji kekerasan juga akan dilakukan untuk mengetahui hubungan antara waktu implantasi ion dengan kekerasan material. METODE PERCOBAAN Sampel AISI 316L yang dipakai pada penelitian ini dari Viraj Profile LTD India, dengan bentuk batangan (rod) dan diameter 15 mm [7]. Komposisi dari sampel tersebut ditunjukkan pada Tabel 1. Tahap pertama dari preparasi sampel adalah membentuk batangan sampel menjadi sampel uji tarik seperti ditunjukkan pada Gambar 1 dan sampel uji lelah pada Gambar 2. Selanjutnya dilakukan uji tarik pada sampel sebelum dilapis TiN untuk mengetahui kekuatan maksimal sampel. Kemudian dilakukan uji lelah pada sampel setelah di lapis dengan TiN dengan metode implantasi ion [8]. Implantasi Ion TiN dilakukan di PTAPB-BATAN Yogyakarta, dengan durasi implantasi divariasi 60 menit, Tabel 1. Komposisi dari AISI 316L Unsur Komposisi (%) C 0.0210 Mn 1. Si 0.450 S 0.020 P 0.040 Cr 16.700 Ni 10.060 Cu 0.500 Mo 2.030 Co 0.190 N 0.069 Gambar 1. Spesimen Uji Tarik Gambar 2. Spesimen Uji Lelah 23

90 menit dan 120 menit, uji lelah tahap awal ini menggunakan beban tetap sebesar MPa, untuk mendapatkan durasi implantasi yang paling optimal. Tahap selanjutnya adalah dilakukan uji Lelah dengan menggunakan durasi implantasi selama 90 menit dengan beban divariasi 420 MPa, 440 MPa dan MPa. Tahap akhir adalah uji kekerasan (Hardness Test) dengan Vikers Microhardness, pada sampel yang sudah diimplantasi dengan TiN, untuk ketiga sampel dengan durasi implantasi yang berbeda. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilakukan uji lelah, dilakukan terlebih dahulu uji tarik untuk mendapatkan parameter tegangan luluh (yield strength) dan tegangan tarik maksimum (Ultimate tensile strength). Standar untuk dimensi dan bentuk sampel uji tarik digunakan standar JIS Z 2241, pada pengujian tarik ini digunakan 3 buah spesimen dari AISI 316L yang belum di lapis dengan TiN. Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa tegangan tarik maksimum rata-rata untuk material sebelum dilapis dengan TiN adalah 69,543 kgf/mm 2 (695,43 MPa), sedangkan rata-rata tegangan luluhnya adalah 63,852 kgf/mm 2 (638,52 MPa). Dari data-data tersebut diatas, maka dapat ditentukan beban untuk uji lelah (rotating bending) yaitu dibawah tegangan luluhnya, pada penelitian ini digunakan beban sebesar 420 MPa, 440 MPa dan MPa. Hasil dari uji lelah (Fatique test), diperlihatkan pada Tabel 3. Kode sampel TiN 1 dan TiN 2 adalah sampel AISI 316L, yang di implantasi dengan variasi waktu 60 menit, 90 menit dan 120 menit, masing-masing dibuat 2 buah sampel, kemudian diuji umur lelahnya dengan metode rotating bending, dengan beban MPa. Dari hasil percobaan tersebut diatas, diperoleh hasil yaitu umur lelah tertinggi pada implantasi dengan waktu 90 menit. Tabel 2. Data Tegangan luluh dan UTS dari sampel tanpa lapisan TiN Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Tegangan Luluh (kgf/mm 2 ) 64.103 63.349 64.103 Tegangan tarik maks, (kgf/mm 2 ) 69.256 69.933 69.440 Tabel 3. Hasil uji lelah sampel setelah dilapis TiN dengan variasi waktu implantasi 60 menit, 90 menit dan 120 menit dengan beban MPa. No. 1. 2. 3. Tegangan (MPa) Kodisasi Waktu Implantasi Ion (menit) Umur Lelah TiNi 1 15.200 60 TiNi 2 16.900 TiNi 1 23.300 90 TiNi 2 20.600 TiNi 1 19.000 120 TiNi 2 19.200 Rata-rata umur lelah 16.050 21.950 19.100 Umur lelah 22.000 19.000 16.000 60 90 120 Waktu Implantasi Gambar 4. Grafik dari (menit) umur lelah terhadap waktu Implantasi berdasarkan Tabel 3. Dari Tabel 3, tampak bahwa pada uji lelah dengan beban MPa, umur lelah yang terbaik pada waktu implantasi ion selama 90 menit. Semakin lama waktu implantasi maka semakin tinggi dosis ion TiN yang masuk ke dalam sampel sehingga semakin banyak ion yang masuk. Peningkatan waktu implantasi menyebabkan terjadinya peningkatan dosis ion, dimana peningkatan dosis ion ini akan menyebabkan jumlah ion yang menyisip pada substrat meningkat sehingga kerapatan antar atom juga meningkat. Ion dopant yang menyisip akan mengubah struktur atom dari sampel dan memungkinkan terjadinya dislokasi yang dapat meningkatkan kekerasan material, selain itu juga adanya tegangan tekan sisa akibat atom intersisi juga dapat meningkatkan nilai kekerasan sampel [9-11]. Semakin tinggi tegangan sisa dipermukaan dan juga semakin naik kerapatan dislokasi dipermukaan, maka dislokasi tersebut akan saling mengunci (interlocking), peristiwa tersebut diatas akan menaikkan kekerasan sampel dan juga meningkatkan kegetasan di permukaan sampel, pada saat implantasi ion selama 60 menit dan 90 menit jumlah ion TiN yang masuk ke dalam sampel masih memungkinkan dislokasi dipermukaan bergerak dengan bebas, tapi pada saat implantasi selama 120 menit, jumlah dosis ion TiN yang masuk semakin banyak akibatnya terjadi dislokasi saling mengunci (interlocking), konsekuensi dari adanya interlocking antara lain adalah butir-butir tidak dapat bergerak maka kekerasan naik, tapi kegetasan dipermukaan sampel juga meningkat, akibatnya umur lelah akan menurun [11-14]. Parameter dari hasil Tabel 3 dan Gambar 4 digunakan untuk uji lelah selanjutnya. Data-data uji lelah dengan waktu implantasi ion selama 90 menit dengan beban variasi 420 MPa, 440 MPa dan MPa, disajikan pada Tabel 4. Gambar 5 menunjukkan grafik umur lelah dari sampel sebagai fungsi dari tegangan yang diberikan kepada sampel. Dari Gambar 5, menunjukkan bahwa nilai rata-rata umur lelah setelah dimplantasi naik, dibandingkan umur lelah rata rata sebelum implantasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa implantasi ion TiN menaikkan kekuatan sampel secara keseluruhan. Uji kekerasan dilakukan pada sampel sebelum dan sesudah diimplantasi ion titanium nitrida pada 24

Pengaruh Implantasi Ion Titanium Nitrida terhadap Sifat Mekanik Biokompatibel Material AISI 316L (Sulistioso Giat S.) Tanpa implantasi, beban 420 Implantasi 90 menit, beban 420MPa Tanpa implantasi, beban 440 Implantasi 90 menit, beban 440MPa Tanpa implantasi, beban Implantasi 90 menit, beban MPa Rata- rata umur lelah tanpa Rata- rata umur lelah setelah implantasi 90 Gambar 5. Grafik tegangan terhadap umur lelah, untuk sampel sebelum dan sesudah di implantasi, pada variasi beban 420 MPa, 440 MPa dan MPa dengan variasi waktu implantasi 60 menit, 90 menit dan 120 menit Tabel 4. Hasil uji lelah dari sampel sebelum dan sesudah di lapis TiN selama 90 menit, dengan variasi beban 420 MPa, 440 MPa, dan MPa Jenis Sampel Sampel tanpa lapisan Sampel dengan lapisan TiN Kode pengujian Tegangan (MPa) Umur lelah TL 1 192.300 TL 3 193.200 TL 2 420 139.700 TL 1 40.000 TL 3 40.700 TL 2 440 30.700 TL 1 17.100 TL 3 15.900 TL 2 13.700 TiN 90A 213.500 TiN 90B 420 227.000 201.100 TiN 90A 96.700 TiN 90B 440 88.700 64.900 TiN 90A 23.300 TiN 90B 20.600 21.660 Rata-rata umur lelah 175.067 37.133 15.567 213.700 83.433 21.853 dengan variasi waktu implantasi yaitu 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Uji kekerasan dilakukan pada 3 titik untuk setiap sampel dengan pembebanan 10 gram dan waktu indentasi 5 detik. Alat uji keras yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan indentor Vickers, yang berbentuk piramid intan dengan sudut permukaan 136 Hasil uji kekerasan ditampilkan pada Tabel 5. Sedangkan posisi indentor terhadap sampel pada uji keras, ditunjukkan pada Gambar 6. Dari Gambar 6 memperlihatkan posisi indentor pada sampel yang dipotong melintang dengan bagian tepi dari sampel diimplantasi dengan TiN, titik 3 adalah titik yang paling dekat dengan tepi, maka nilai kekerasannya paling tinggi, karena pengaruh dari implantasi TiN hanya dibagian permukaan saja, tidak Gambar 5. Posisi indentor pada sampel Tabel 5. Hasil Uji kekerasan utuk sampel sebelum dan sesudah dilapis dengan TiN Waktu pelapisan. (menit) Nilai Kekerasan (HVN) sampai masuk jauh kedalam sampel. Mekanisme kenaikan kekerasan akibat kenaikan dosis ion yang diimplantasikan ke dalam sampel sudah dijelaskan di atas. Nilai kekerasan sebagai fungsi waktu implantasi dipermukaan sampel, diperlihatkan pada Gambar 7. Gambar 7 dibuat berdasarkan data dari Tabel 5 dengan posisi titik 1, titik 2 dan titik 3 diambil dari posisi identor pada Gambar 6. Dari Gambar 7 menunjukkan perubahan kekerasan dari sampel sebagai fungsi dari waktu implantasi, dimana kekerasan naik secara siknifikan di bagian tepi dari sampel (titik 3). Hal tersebut dikarenakan ion TiN berukuran relatif besar dibandingkan ukuran atom atom SS 316L, sehingga hanya menstubtitusi dibagian permukaan, sehingga sifat mekaniknya tidak berubah. KESIMPULAN Nilai Kekerasan (VHN) Titik 1 Titik 2 Titik 3 0 312 320 387 60 320 322 440 90 338 386 586 120 342 374 674 Waktu implantasi (menit) Gambar 7. Nilai kekerasan sebagai fungsi waktu implantasi dipermukaan sampel Implantasi ion TiN meningkatkan umur lelah material, waktu optimum implantasi ion yang menghasilkan umur lelah terpanjang adalah 90 menit. Hasil uji lelah padaaisi 316Lsetelah diimplantasi dengan 25

TiN menunjukkan kenaikan umur lelah rata-rata, dibandingkan sebelum diimplantasi. Sedangkan kekerasan sampel di permukaan meningkat seiring kenaikan waktu implantasi. DAFTAR ACUAN [1]. T. M. SRIDHAR, MUDALI, U. KAMACHI and M. SUBBAIYAN, Corrosion Science, 45 (2003) 237-252 [2]. CAHYANTO, ARIEF., Makalah Biomaterial, Universitas Padjajaran, Bandung, (2009) [3]. DOGAN, HALIT, FINDIK, FEHIM and MORGUL, Material and Design, 23 (2002) 605-610 [4]. N. HEIDE and J. W. SCHULTZE, Nuclear Instruments and Methodes in Physics Research, 81 (1993) 467-471 [5]. UGUR. TURKAN, ORHAN. OZTURK, EROGLU, E. AHMAET, Surface and Coatings Technology, 200 (2005) 5020-5027 [6]. H. SUDJATMOKO, SUJITNO, TJIPTO, Workshop Sputtering untuk Rekayasa Permukaan Bahan, Puslitbang Teknologi Maju - Badan Tenaga Nuklir Nasional,Yogyakarta, (2003) [7]. Viraj Profile LTD., 10 Imperial Chambers 1 st Floor, Wilson Road Mumbai 400 038, India [8]. J. A. BERRIOS, D. G. TEER, CABRERA, PUCHI, Surface and Coating Technology, 148 (2001) 179-190 [9]. DIAN IKA RAHMAWATI, Studi Eksperimental pengaruh Implantasi Ion Titanium Nitrida (TiN) dan Lapisan Hidroksiapatit (Hap) Terhadap Umur Lelah Biomaterial Stainless Steel AISI 316L, Skripsi Jurusan Teknik Mesin ITS, Surabaya, (2011) [10]. G. R. RAO, Ion Implantation Effects on Surface- Mechanical Properties of Metals and Polymers, Oak Ridge Laboratory, Metals and Ceramics Division, (1993) [11]. HERMAN, HERBERT, Nuclear Instruments and Methodes, 182/183 (1981) 887-898 [12]. AVNER, SIDNEY H., Introduction to Physical Metallurgy, Tokyo, McGraw-Hill International Book Company, 2 nd Edition, (1987) [13]. HERTZBERG, W. RICHARD, Deformation and Fracture Mechanics of Materials, New York, John Willey and Sons, (1983) [14]. Y. L. SU, S. H. YAO, C. S. WEI, W. H. KAO, C. T. WU, Thin Solid Films, 315 (1998) 153-158 26