PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING. Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia

PENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH

Oleh: Ade Cahyaningsih Guru SMP N 1 Cirebon

EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBELAHAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RAMBAH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

JURNAL SAINTIFIK VOL 3 NO.1, JANUARI 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERVISI SETS PADA KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN. Oleh:

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

*Keperluan korespondensi, telp: ,

Ilham Baharuddin Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Abstrak

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

I. PENDAHULUAN. secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperimen

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Ripal Sobandi, Edi Hernawan ABSTRACT

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI BERMEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL KELAS XI POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

Keperluan korespondensi, HP : ,

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi ironisnya sampai sekarang pelajaran

Wiji Winarni, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HARIO WIJAYANTO A

[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB INTERAKTIF DENGAN APLIKASI E-LEARNING MOODLE PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI FLASH PLAYER PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMK NEGERI 1 BANDA ACEH. Oleh: Cut Azhar Fuady

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

Kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Hidrolisis Garam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi

PEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

Nur Fitriyana dan Marfuatun, M. Si. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, media pembelajaran mengalami kemajuan yang sangat pesat

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN SIMULASI KOMPUTER TERHADAP HUBUNGAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN GAYA BELAJAR

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

Transkripsi:

ISSN 1693-7945 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING ABSTRAK Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra Proses pembelajaran biologi menggunakan metode ceramah yang monoton merupakan penyebab suasana belajar yang membosankan dan tidak menarik. Penerapan media pembelajaran berbasis TIK melalui model joyful learning dibutuhkan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi media, menghasilkan media, mengevaluasi validitas, efektivitas, dan kepraktisan media pembelajaran biologi berbasis TIK melalui model joyful learning. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (R & D). Desain penelitian menggunakan metode true experimental design dengan pretest-posttest control group design. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sample, yang terpilih yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Hasil menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning sangat dibutuhkan siswa, memiliki karakteristik konten yang beragam, dinyatakan valid, efektif, dan memiliki kriteria nilai kepraktisan yang sangat tinggi. Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Joyful Learning. PENDAHULUAN Hasil wawancara dengan beberapa orang guru biologi di kota Cirebon dan observasi ketika proses pembelajaran berlangsung di SMA Negeri 6 Cirebon, didapatkan temuan bahwa ketika guru menayangkan slide-slide presentasi, aktifitas siswa sangat kurang, mereka hanya mendengarkan dan melihat tayangan presentasi tersebut. Di lain pihak, guru akhirnya lebih dominan dalam pembelajaran tersebut (teacher centered) dengan metode ceramah yang diselingi tayangan slide presentasi. Siswa merasa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga menimbulkan kejenuhan dan kebosanan pada diri mereka. Kejenuhan siswa berdampak pada kurangnya motivasi mereka dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat pada sikap dan perilaku mereka selama mengikuti presentasi dari guru. Beragam sikap dan perilaku mereka tunjukkan seperti terlihat malas untuk mendengarkan, pandangan mata yang tidak terfokus ke tayangan presentasi, menggambar kartun kesukaan, dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Hal inilah yang juga mengakibatkan hasil belajar mereka kurang maksimal, yang terlihat dari nilai ulangan harian dan ulangan semester yang relatif masih rendah. Suatu terobosan baru berupa pengembangan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat mengatasi kejenuhan siswa diperlukan agar prestasi belajar mereka meningkat secara signifikan. Hasil observasi tersebut dijadikan dasar pengembangan suatu media pembelajaran berbasis TIK yang mengandung unsur joyful / kegembiraan dengan menambahkan video lagu biologi buatan mereka sendiri sehingga diharapkan dapat mengatasi kejenuhan dalam pembelajaran, meningkatkan motivasi, keaktifan, kreatifitas, dan prestasi belajar siswa. Sebagaimana dalam penelitian Chopra (2013), menyatakan bahwa pikiran, hati, dan jiwa menempatkan lebih banyak sukacita ke dalam pengalaman siswa di sekolah jika model joyful learning diterapkan. Berdasarkan hasil penelitian Yarden (2006), Danton (2007) pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang, dan penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis 1

GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015 dalam mempelajari metode PCR (Polymerase Chain Reaction), serta penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan interaktivitas animasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan media pembelajaran biologi berbasis TIK melalui model joyful learning. Dengan diterapkannya media pembelajaran ini diharapkan siswa lebih tertarik dalam mempelajari materi biologi pokok bahasan sistem reproduksi manusia dan lebih semangat dalam belajar di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi media pembelajaran biologi yang paling dibutuhkan siswa di SMA Negeri 6 Cirebon, menghasilkan media pembelajaran biologi berbasis TIK, dan mengevaluasi kevalidan, keefektifan, serta kepraktisan media pembelajaran biologi berbasis TIK melalui model joyful learning METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia pada siswa kelas XI IPA di SMA N 6 Cirebon.. Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada prosedur penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono (2010) dengan beberapa modifikasi kondisional. Prosedur penelitian tersebut terdiri dari tahap studi pendahuluan dan tahap studi pengembangan. Tahap studi pendahuluan terdiri dari studi literatul, studi lapangan, dan analisis temuan. Tahap studi pengembangan terdiri dari pengembangan draf desain media, penyusunan media, validasi, uji coba terbatas, evaluasi dan perbaikan, uji coba skala luas, evaluasi dan penyempurnaan. Desain penelitian menggunakan metode true eksperimental design dengan pretes-posttes kontrol group design (Sugiyono, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Cirebon. Pelaksanaan penelitian dijadwalkan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013, tepatnya pada bulan Maret sampai dengan April 2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 (eksperimen) dan kelas XI IPA 4 (kontrol) sebagai kelas uji coba luas, sedangkan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas uji coba terbatas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sample. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar soal tes, dan lembar angket respon siswa. Hal tersebut dapat disimpulkan berupa jenis data, metode dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis, metode dan instrument Pengumpulan Data, serta Teknik Analisis Data Jenis data Metode Instrumen Teknik pengumpulan data pengumpulan data analisis data Validasi Media Deskriptif Validasi pakar Lembar Validasi Pembelajaran persentase Kebutuhan Media Respon siswa Lembar angket Deskriptif Angket Respon Siswa Respon siswa kelas Deskriptif Lembar angket Kelas terbatas terbatas persentase Efektivitas Media Uji banding Tes Lembar tes pembelajaran dua sampel Kepraktisan Media pembelajaran Observasi dan respon siswa Lembar observasi dan angket Deskriptif persentase HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil wawancara kondisi awal pembelajaran di SMAN 6 kota Cirebon, bahwa pada dasarnya siswa menyukai pelajaran biologi karena sesungguhnya biologi sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari mereka, namun mereka menjadi merasa jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran biologi sangat monoton tanpa menggunakan media yang dapat mewakili sebuah objek kajian biologi yang dipelajari. Ketika siswa merasa bosan dan jenuh terhadap proses 2

ISSN 1693-7945 pembelajaran biologi, maka minat belajar pun menjadi menurun dan menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep biologi khususnya sistem reproduksi manusia. Berdasarkan angket survey kebutuhan media yang diperoleh kemudian diterapkan dalam penelitian. Hasil angket terungkap bahwa media yang paling dibutuhkan siswa adalah media berbasis TIK, video, dan media audio. Ketiga jenis media inilah yang akan diterapkan dalam penelitian dan pengembangan sebagaimana tercantum dalam Tabel 2. Tabel. 2 Hasil Survai Media yang Dibutuhkan Siswa Peringkat Media yang dibutuhkan Jumlah siswa yang memilih 1. Media berbasis TIK 13 2. Video 11 3. Media Audio 6 4. Media proyeksi 4 5. Film 3 6. Gambar / Charta 2 7. Torso 1 8. Foto 0 9. Alat peraga 0 Produk hasil pengembangan yaitu media pembelajaran biologi berbasis TIK melalui model joyful learning memiliki konten media yaitu: 1) flash animasi, 2) video pendukung materi, 3) quiz creator, dan 4) video lagu biologi yang semuanya dikombinasikan menjadi satu menggunakan power point. Produk hasil pengembangan dapat dilihat pada Gambar. Hasil desain media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia memiliki beberapa menu utama yaitu beranda, SKKD, materi, evaluasi, bantuan, kamus, dan tampilan pertama Frame diawali dengan intro masuk. Hasil desain dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Produk Media Pembelajaran 3

GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015 Sebelum digunakan dalam pembelajaran nyata, media pembelajaran biologi berbasis TIK dilakukan validasi oleh pakar, yang terdiri dari validasi media pembelajaran berbasis TIK, dan validasi materi bahan ajar sistem reproduksi manusia. Hasil validasi media oleh pakar menghasilkan kriteria valid dan sangat valid untuk semua aspek media pembelajaran maupun isi materinya. Berdasarkan hasil validasi tersebut, maka media layak digunakan pada kelas simulasi atau uji coba terbatas guna mengetahui keterbacaan media dalam bentuk respon siswa. Selain itu, para observer juga memberikan masukan untuk perbaikan media yang telah dibuat. Selanjutnya, data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengembangan ini digunakan untuk perbaikan, sehingga dihasilkan media pembelajaran yang dapat diujikan pada kelas eksperimen. Uji coba skala terbatas juga bertujuan untuk memperoleh media pembelajaran yang lebih baik sebelum diaplikasikan pada uji coba skala luas (kelas eksperimen). Hasil uji coba skala terbatas keterbacaan media pembelajaran dari 12 siswa menunjukkan rata-rata kriteria baik sebanyak 79,58%. Hasil uji coba skala luas dapat dilihat dari aspek efektivitas belajar siswa dan kepraktisan media. Efektivitas penerapan pembelajaran yang menggunakan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning dapat dilihat berdasarkan hasil belajar kognitif siswa. ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel. 3 Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rataan Nilai 77,23 63,36 Nilai Maksimal 86 76 Nilai Minimal 66 62 Jumlah Siswa 33 33 Tuntas 25 0 % Ketuntasan 75,76 0 Berdasarkan Tabel 3 diperoleh banyaknya siswa kelas eksperimen yang mencapai ketuntasan belajar minimal 77 adalah 75,76%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu memahami materi sistem reproduksi manusia dengan menggunakan media pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning, sedangkan semua siswa kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan belajar minimal 77 adalah 100%. Hasil uji banding dua sampel diketahui bahwa rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama dengan tingkat kesalahan kurang dari 5%, yaitu 0% dan diketahui rerata N-gain kelas eksperimen 0,65 lebih tinggi dari pada kelas kontrol 0,28. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustono (2010), bahwa media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunkasi dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar biologi siswa. Hal senada juga dikemukakan oleh Adeyemo (2010) bahwa teknologi informasi dan komunkasi memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan belajar mengajar dan juga membuat pembelajaran menjadi begitu menarik bagi siswa. Data hasil kepraktisan media pembelajaran ini diperoleh dengan menggunakan observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa. Besarnya persentase keaktifan yang dicapai siswa dapat dilihat pada Gambar 2. 0% Persentase (%) 12% 15% 67% 6% Sangat Rendah (SR) Rendah (R) Sedang (S) Tinggi (T) 4

ISSN 1693-7945 Gambar 2. Persentase Keaktifan Siswa Berdasarkan Gambar 2 diperoleh bahwa Skor total keaktifan siswa yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi sebesar 72,73%, sedangkan indikator keberhasilan minimum dalam penelitian ini adalah sebesar 70% mencapai kriteria tinggi atau sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai. Sebagaimana terungkap dalam penelitian Breithaupt (2002) yang mempertegas hal tersebut dengan menyatakan bahwa ketersediaan dan stimulus dari video atau gambar telah nyata memberikan keuntungan yang besar terhadap pembelajaran sains. Sementara persentase tiap indikator aspek keaktifan dapat dilihat pada Gambar 3. 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 91,67 70,45 94,70 65,15 87,88 82,58 73,48 65,15 % Gambar 3. Persentase Tiap Indikator Keaktifan Siswa Hasil pengamatan pada proses pembelajaaran menunjukkan bahwa pencapaian seluruh indikator aspek keaktifan siswa sudah lebih dari 60%. Hampir seluruh siswa mengikuti pelajaran dan mencatat penjelasan. Demikian juga siswa yang menjawab pertanyaan, percaya diri, mengemukakan pendapat, dan disiplin tergolong cukup banyak. Hasil angket kepraktisan siswa dapat ditunjukan pada Gambar 4. persentase (%) sangat setuju setuju kurang setuju tidak setuju 3% 0% 38% 59% Gambar 4. Persentase Kepraktisan Media Pembelajaran 5

GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015 Hasil angket kepraktisan media pembelajaran menunjukkan bahwa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning. Cacah siswa yang kurang setuju hanya sedikit sedangkan yang tidak setuju tidak ada. Total skor dari seluruh item respon sebesar 924, sedangkan total skor tertinggi sebesar 821, yang artinya data tersebut memiliki kriteria sangat tinggi, maka diperoleh media pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning praktis digunakan dalam pembelajaran biologi. Sebagaimana dalam penelitian Yarden (2006) & Danton (2007) mengemukakan bahwa pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang, dan penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis dalam mempelajari metode PCR (Polymerase Chain Reaction), serta penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan interaktivitas animasi selama proses pembelajaran. SIMPULAN Simpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa media pembelajaran yang paling dibutuhkan siswa adalah media pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Karakteristik media pembelajaran biologi berbasis TIK yang dikembangkan terdiri atas flash animasi, video pendukung materi, dan video lagu biologi yang dikombinasikan dalam power point. Media pembelajaran biologi berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi melalui model joyful learning yang dikembangkan dinyatakan valid, efektif, dan memiliki kriteria nilai kepraktisan yang sangat tinggi, karena media tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsep secara mandiri. DAFTAR PUSTAKA Adeyemo, A. S. 2010. The Impact of Information Communication and Technology on Teaching and Learning of Physics. International Journal of Educational Research and Technology. Vol.1(2). 48-59. Breithaupt, H. 2002. Movies for Teaching Sciences The First Public Database of Scientific Films and Images for Educational Use Went Online This Year. European Molecular Biology Organization Reports. Vol3. No.10. Chopra, panita. 2013. Digantar In India: A Case Study For Joyful Learning.Unschooling and Alternative Learning. Vol. 7. No. 13. Danton, 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High- Quality Teaching Animations (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 5: 255 263. Danton, 2007. The Value of Animations in Biology Teaching: A Study of Long-Term Memory Retention (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 6: Hal 217 223.Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Yarden, A., 2006. Supporting Learning Biotechnological Methods using Interactive and Task Included Animations. Department of Science Teaching, Weizmann Institute of Science. Hal. 131-134 6