ANALISA KERUSAKAN DAN MODEL PERAWATAN INJEKTOR PADA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL ALAT INJEKTOR TESTER DAN INJEKTOR CLEANER UNTUK MOBIL ELECTRONIK FUEL INJEKTION (EFI)

MODEL ALAT INJEKTOR TESTER DAN INJEKTOR CLEANER UNTUK MOBIL ELECTRONIK FUEL INJEKTION (EFI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

DIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

OPTIMALISASI WAKTU PADA SAAT AKSELERASI MESIN TOYOTA 4 AFE DENGAN MEMANIPULASI MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE (MAP)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

DISCLAIMER. Rosyid W. Zatmiko rosyidwz.wordpress.com Tahun 2014 tidak dipublikasikan.

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM

DuFI (Durux Fuel Injection)

Mesin Diesel. Mesin Diesel

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

SISTEM BAHAN BAKAR. Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komputer.

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

IDENTIFIKASI & FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR

MODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR MENJADI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SUZUKI SMASH AD 2663 ZG (TINJAUAN SISTEM BAHAN BAKAR) PROYEK AKHIR

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Waktu Injeksi dan Waktu Pengapian Saat Kecepatan Stasioner pada Spark Ignition Engine

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

ELECTRONIC FUEL INJECTION

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

ELEKTRONIC FUEL INJECTION

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

PEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

PERANCANGAN ENGINE CONTROL UNIT BERBASIS KNOWLEDGE BASED UNTUK PENGATURAN SISTEM INJEKSI DAN SISTEM PENGAPIAN MOTOR BAKAR

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS. MAKALAH TENTANG Gasoline Direct Injection (GDI) Penyusun : 1. A an fanna fairuz (01) 2. Aji prasetyo utomo (03) 3. Alfian alfansuri (04)

ABSTRAK Oleh: Aji Pranoto 1. Yogyakarta

SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM )

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Oleh : Gunadi, S.Pd NIP

MODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM BAHAN BAKAR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Engine Managemenet System mobil Toyota Great Corolla

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN...1

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

BAB III METODE PENELITIAN

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). -Pertemuan ke. Topik. Metode Evaluasi dan Penilaian. Sumber Ajar (pustaka)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

KARAKTERISASI PERFORMA MESIN DIESEL DUAL FUEL SOLAR-CNG TIPE LPIG DENGAN PENGATURAN START OF INJECTION DAN DURASI INJEKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner Mesin Bensin Menggunakan Kontroler PID

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGGUNAAN PORT FUEL INJECTION (PFI) SEBAGAI SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN DUA-LANGKAH SILINDER TUNGGAL

Automotive Science and Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISA DAN PEMBUATAN SISTEM WATER COOLANT INJECTION PADA MOTOR BENSIN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

Transkripsi:

ANALISA KERUSAKAN DAN MODEL PERAWATAN INJEKTOR PADA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK Aji Pranoto, Adi Purwanto Jurusan Teknik Mesin Institut Sains Teknologi AKPRIND Yogyakarta email: aji_pranoto@akprind.ac.id ABSTRACT One treatment petrol injection system is the testing and cleaning injectors. The factors that cause damage to the car injectors Electronic Fuel Injection ( EFI) are clogged 7.0 %, abrasion ( eroded ) 4.2 %, 3.5 % leak, dead solenoid 2.1 %, 17.6 % partially clogged, custody / solenoid resistance down / low 8.4 %, 31.7 % gross, not a good spray pattern and divergence 25.4 % spray pattern. Injector tester and cleaner is maintenance device in fuel injection system. Disorder in the injector system are crust, leak and spray pattern divergence. Injector tester currently very expensive on the market. therefore, we have to do innovation for manufacture of test equipment injector cleaner. The Characterization of injector tester were able to measure the accuracy of the number of sprays. Functional testing tool has shown that part of the injector test and cleaning tool has worked well and the test results showed no difficulties in the operation of test equipment. The test results produce an output voltage 9 volts, and the current 5 amperes. Pressure fuel pump 3.3 to 4 bar, within 15 seconds of the 33-46 cc injection volume average of 41.25 cc. Key word: Injector tester, Maintenance, Electronic Fuel Injection (EFI) INTISARI Salah satu perawatan sistem injeksi bensin adalah pengujian dan pembersihan injector. Faktorfaktor yang menjadi penyebab kerusakan injector pada mobil Elektronik Fuel injection (EFI) adalah tersumbat 7.0 %, abrasi (terkikis) 4.2%, bocor 3.5%, selenoid mati 2.1%, tersumbat sebagian 17.6 %, tahanan/resistensi solenoid turun/rendah 8.4%, kotor 31.7%, pola semprotan tidak baik 25.4% dan peyimpangan pola semprotan. Alat penguji dan pembersih injektor saat ini sangat mahal di pasaran. Oleh karena itu harus melakukan inovasi untuk pembuatan alat uji injector cleaner. Karakteristik alat tersebut mampu mengukur akurasi jumlah volume semprotan. Uji fungsional alat telah menunjukkan bahwa bagian dari injector tester telah bekerja dengan baik dan hasil tes menunjukkan tidak ada kesulitan dalam pengoperasian pengujian peralatan. Hasil pengujian tegangan output ke injector 9 volt dan arusnya 5 ampere. Tekanan pompa bahan bakar 4 4,5 bar, dalam 10 detik volume injeksi sebesar 36-46 cc rata-rata 41.25 cc. Kata Kunci: Injektor Tester, Perawatan, Electronik Fuel Injektion (EFI) PENDAHULUAN Sistem karburator pada automobile saat ini sudah tidak banyak diproduksi, hal ini diakibatkan karena banyaknya kelemahan pada sistem tersebut. Kelemahankelemahannya adalah pencampuran bahan bakar kurang homogen pada setiap kondisi putaran mesin sehingga mengakibatkan bahan bakar menjadi boros dan polusi yang sangat tinggi. Disamping itu karburator tidak mampu lagi memanjakan konsumen dengan kriteria mobil hemat, akselerasi cepat dan hijau. Sebagai penggantinya menggunakan sistem injeksi atau dikenal dengan sistem Electronik Fuel Injektion (EFI). Dengan sistem injeksi maka akan dihasilkan pencampuran bahan bakar yang homogen pada setiap putaran mesin sehingga bahan bakar menjadi lebih hemat, polusi udara rendah dan akselerasi lebih cepat. Mobil dengan sistem injeksi bukan berarti bebas perawatan, tetapi pemilik harus mengerti karakteristik dari sistem injeksi tersebut. Terlalu lamanya mobil beroperasi dan mengkonsumsi bahan bakar yang tidak baik kualitasnya akan berakibat kotornya lubang penginjeksian, hal ini ditandai dengan menurunnya kerja injector dengan gejala pada mobil konsumsi bahan bakar boros, tenaga rendah, polusi udara tinggi dan mesin overheating. Pengabutan tidak baik membawa masalah tersendiri pada kinerja mesin, antara lain menyebabkan mesin nyendat atau mesin merebet Gangguan yang sering terjadi pada injector adalah adanya kerak di ujung injector yang mengakibatkan injector bocor atau lubang injeksi menyempit. Kebocoran injector mengakibatkan bahan bakar boros, sedangkan penyempitan lubang injector mengakibatkan mesin kekurangan bahan bakar. Dengan demikian injector perlu untuk diperiksa dan dibersihkan. Alat pengetes injektor pada mobil sistem Elektronik Fuel Injektion (EFI) yang Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 2, Desember 2014, 175-180 175

mudah dan murah perlu dibuat model. Dengan demikian alat ini dapat menurunkan biaya perawatan mobil EFI, menjaga performa dan memperpanjang umur kendaraan, mengurangi polusi udara dan hemat bahan bakar. Disamping itu juga dapat meningkatkan efisiensi waktu perbaikan kendaraan, meningkatkan pendapatan bengkel dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Berikut ini adalah gambar sistem aliran bahan bakar Mobil EFI (Sumber : Toyota Astra Motor 2012:45) tekanan bahan bakar melebihi batas yang ditentukan maka regulator akan membuka dan bahan bakar akan mengalir ke tangki melalui saluran pengembali (return pipe). Aliran bahan bakar dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. Aliran Bahan Bakar Pada Sistem EFI Gambar 1. Tata Letak Komponen Sistem Bahan Bakar EFI Moch. Solikin (2007) menyebutkan bahwa sistem Elektronik Fuel Injektion (EFI) dibagi menjadi 3 sistem, yaitu sistem bahan bakar (fuel system), Sistem induksi udara (air induction system) dan Sistem kontrol elektronik (electronik control system). Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke intake manifold sesuai dengan kebutuhan. Sistem induksi udara berfungsi untuk mensuplai sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran didalam mesin. Sistem kontrol elektronik berfungsi untuk mengontrol kondisi kerja dari mesin, mengontrol jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh injector, dan mengatur timing pengapian berdasarkan masukan dari beberapa sensor. Prinsip kerja sistem bahan bakar, saat mesin distarter atau mesin hidup maka pompa bahan bakar (fuel pump) bekerja menghisap bahan bakar dari tangki (fuel tank) dan menekan ke pipa deliveri (delivery pipe) melalui pipa nahan bakar (fuel pipe) dengan terlebih dahulu disaring oleh saringan bahan bakar (fuel filter). Bila Injector pada sistem bahan bakar di atas mempuyai peranan yang sangat vital, karena mengontrol masukanya jumlah bahan bakar yang masuk ke silinder. Menurut Bonnick, (2001) menyebutkan bahwa Injektor adalah nosel elektomagnetig yang merupakan bagian dari sistem bahan bakar EFI yang berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke arah katup hisap, bahan bakar keluar dari injektor dalam bentuk kabut. Sedangkan Bosch (1996) menyatakan The injector opens automatically at a pressure of approximately 3.8 bar, and has no metering fuction. Menurut Bosh injector dibuka secara automatik dengan tekanan kira-kira 3.8 bar dan tidak mempuyai fungsi pengukuran. Pengaturan kapan dan lama listrik dialirkan ke injektor dilakukan oleh ECU berdasarkan kondisi kerja mesin dari masukan sensor-sonsor yang ada. Injektor dipasang pada intake manifold saluran masuk atau kepala silinder didekat lubang pemasukan pada masing-masing silinder, dan pada bagian atasnya dipasang delivery pipe yang menghubungkan secara parallel tiap-tiap injector dengan bahan bakar bertekanan. 176 Pranoto, Analisa Kerusakan dan Model Perawatan Injektor pada Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik

Gambar 3 Penampang Injektor Berikut ini adalah macam-macam injector dan pattern semprotan Injektor pada mobil Elektronik Fuel Injektion (EFI). Gambar 4. Injektor Lama dan Baru Serta Bentuk Semprotan Yang Baik dan Tidak Baik (sumber Toyota Astra Motor 2003; 60) Tekanan bahan bakar diatur tetap oleh regulator tekanan, besar lubang injektor dibuat tetap, dengan demikian untuk mementukan jumlah injeksi bahan bakar diatur dengan menentukan lama injektor ON. Lama injektor ON disebut durasi injeksi. Semakin besar durasi injeksi semakin banyak jumlah bahan bakar yang diinjeksikan. Durasi injeksi dikontrol oleh ECU berdasarkan masukan dari sensor jumlah udara (air flow meter/ MAP sensor), putaran mesin (ignition coil/ NE signal), temperatur mesin (Coolant temperature sensor), posisi katup gas (throttle position sensor), emisi gas buang (oxygen sensor). Perawatan, pemeliharaan dan pencegahan kerusakan injector pada mobil EFI sangat penting. Menurut pedoman reparasi mesin Toyota 5A-FE tahanan injector pada temperature 20ºC sebesar 13,4 14.2 Ω dan volume injeksi 39-49 cm 3 per 15 detik dan perbedaan antar tiap injector kurang lebih 10 cm 3. Kebocoran sebesar satu tetes atau kurang per 12 detik. Analisa faktor-faktor penyebab kerusakan pada injector sangat perlu ditemukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan alat pengetesan dan pembersihan injector yang ada di bengkel Autorized untuk perawatan injector yang dimiliki pabrikan sangat mahal harganya, oleh karena itu perlu dirancang pengembangan model alat yang efektif dan efisien serta murah untuk proses pembersihan injector. BAHAN DAN METODE Permasalahan yang telah dirumuskan di atas, diperlukan suatu metode yang harus diikuti agar dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat. Metode pemecahanan adalah sebagai berikut: Pertama mengambil data dengan observasi dan wawancara langsung pada pemilik bengkel untuk mengambil data faktor peyebab kerusakan injektor. Kedua tahap pembuatan alat yang terdiri dari (1) Tahap koordinasi dan persiapan untuk melakukan koordinasi dengan bengkel rekanan untuk diminta masukan-masukannya tentang alat yang akan dibuat; (2) membuat perencanaan model alat tes injektor tester; (3) membuat gambar kerja alat yang dimaksud; (4) membuat jadwal kerja; (5) merencakan biaya yang diperlukan; (6) melaksanakan pebuatan model alat; (7) mengadakan uji coba alat dan kalibrasi; (8) menyempurnakan kekurangan. Alur perencanaan dan pembuatan alat secara skematis dapat dilihat pada gambar 5: Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 2, Desember 2014, 175-180 177

Redesign (Penyempurnaan design) Studi Pustaka & Browsing Internet dan diskusi Desain (Perancangan Alat) Pengetesan Injektor Survei: - Bahan-bahan Produksi - Komponen Timer dan Elektronik Persiapan Pembuatan - laboratorium/bengkel Otomotif - alat kerja, - belanja komponen Perancangan alat metode pembilasan dan prinsip digital injector tester yang diharapkan dapat digunakan untuk memeriksa kondisi suatu injector sekaligus untuk membersihkan injector dari karbon dan diharapkan dapat mengatasi semua masalah yang berhubungan dengan injector. Secara garis besar desain alat ini terdiri dari perangkat elektronik yeng terdiri dari pompa bahan bakar, pengukur tekanan bahan bakar, timer waktu penyemprotan yang disusun sedemikian rupa pada kerangka alat. Untuk memudahkan kerja pada kerangka alat tes dipasangkan tangki bahan bakar dan tangki pembersih (cleaner) yang didalamnya dipasang pompa bahan bakar sesuai standart tangki mobil EFI dengan timer penyemprot. Aliran penyemprotan akan bersikulasi masuk ke tangki lagi baik pada waktu pengetesan semprotan bahan bakar maupun pembersih (cleaner) sehingga tidak ada bahan bakar dan pembersih yang terbuang percuma. Pembuatan Alat Konstruk si Kinerja Alat Kalibrasi Alat Performa Kerja Analisis hasil Kesimpulan Pembuatan Laporan Pembuatan Jurnal Gambar 5. Flow chart Penelitian Alat injektor tester dan yang dirancang ini termasuk klasifikasi teknologi electronik dimana cara kerjanya menggunakan sistem elektronik dengan tenaga penggerak pompa bahan bakar dan timer waktu penyemprotan bahan bakar yang diinjeksikan pada gelas ukur. Alat ini mengkombinasikan antara Gambar 6. Rancangan Alat injektor tester HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengambilan data dari 142 injektor yang dilakukan pengujian oleh peneliti pada bengkel-bengkel di wilayah Yogyakarta dan Klaten di antaranya bengkel mobil cam speed mobil, Grand racing Yogyakarta, dan di Wilashtech Klaten Prambanan di peroleh data untuk macammacam kerusakan injector adalah sebagai beikut: 178 Pranoto, Analisa Kerusakan dan Model Perawatan Injektor pada Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik

Tabel 1. Jenis-jenis keruskan Injektor N o Jenis Kerusakan Jumla h Prosent ase (%) 1 Injector 10 7.0 Tersumbat total 2 Injektor Abrasi 6 4.2 (terkikis) 3 Injector bocor 5 3.5 4 Injektor Selenoid 3 2.1 Mati 5 Injektor 25 17.6 Tersumbat Sebagian 6 Tahanan/resisten 12 8.4 si solenoid turun/rendah 7 Injector kotor 45 31.7 8 Pola semprotan 36 25.4 Jumlah 142 100 Kerusakan yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukan bahwa kasus untuk injector kotor didapatkan prosentase sebanyak 31.7 % dimana menduduki prosentase paling tinggi, selanjutnya pola semprotan yang tidak sesuai dengan standart sebanyak 25.4 %. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahan bakar premium yang mengandung banyak timbal yang digunakan sebagai bahan bakar kurang cocok digunakan sebagai bahan bakar utama untuk mobil EFI. Selanjutnya disarankan untuk menggunakan bahan bakar non timbal yang gunakan sebagai bahan bakar. Kerusakan injector karena pengaruh solenoid magnet mati dan injector bocor menduduki prosentase yang paling kecil yaitu menyumbang sebesar 2,1 % dan 3,5 %. Hal ini menunjukan bahwa injector relatif awet dan kuat, sehingga anggapan bahwa mobil injeksi rentan terhadap kerusakan karena barang elektronik tidak terbukti. Beberapa semprotan injector yang baik dan jelek karena pemakaian bahan bakar dan kurang adanya perawatan rutin dari pemilik mobil. Pemberian cairan pembersih yang diberikan pada campuran bensin di dalam tangki hanya efektif kalau injector masih belum mengalami penyumbatan yang parah. Akibat adanya penyumbatan injector akan berakibat pada putaran mobil yang tersendat, akselerasi kurang, mesin tiba-tiba mati kalau dibiarkan berakibat pada kerusakan ECU yang mengatur sistem komputer dari mobil itu sendiri. Membersihkan injektor biasanya dealer atau bengkel menggunakan alat khusus yang disebut "Injector Cleaner and Tester". Injector Cleaner ini bekerja menggunakan metode getaran ultrasonic dalam merontokan kotoran yang menempel didalam injektor. Namun alat ini di pasaran harganya sangat-sangat mahal. Hasil pengujian alat pengetes injektor didapatkan bahwa besar tegangan pada output pompa sebesar 12 Volt, arus yang mengalir pada selenoid injektor sebesar 9 volt dan arusnya sesuai dengan spesifikasi yaitu sebesar 5 ampere. Tegangan aman yang diperbolehkan mengalir ke injektor sebesar 9 Volt dan maksimal 12 Volt, sedangkan pada alat ini dengan tegangannya sebesar 9 Volt sehingga kondisi injektor masih dapat bekerja dan coil selenoid tidak rusak dibuktikan dengan tidak adanya kebocoran pada injector akibat rusaknya coil selenoid. Hasil pengujian alat pengetes injektor didapat bahwa volume penginjeksian injektor seperti yang terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Hasil Pengujian Volume Injektor Hasil Uji Volume Injektor (cc) Tekanan Pompa (bar) Nomor Sil 1 Sil 2 Sil 3 Sil 4 Sebelum Injeksi Sesudah Pengujian Injeksi 1 33 44 42 46 3,2 3,3 2 33 44 42 46 3,5 3,4 3 33 44 42 46 3,3 3,3 4 33 44 42 46 3,5 3,4 5 33 44 42 46 3,3 3,3 Rata-rata 33 44 42 46 3,33 3.33 Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 2, Desember 2014, 175-180 179

Hasil pengujian alat terhadap volume injektor diperoleh bahwa nilai rata-rata volume injeksi injektor adalah sebesar 41,25 cc. Volume injeksi yang dihasilkan alat pengetes masuk dalam rentang data volume injeksi pada dasar teori yaitu 39 sd 49 cc setiap 15 detik. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa kinerja alat pengetes sudah berhasil dicapai. Hal ini ditunjukkan dengan hasil sebagai berikut:injektor dapat menyemprotkan bahan bakar (bensin) dengan baik dan cleaner dapat bekerja dengan sempurna untuk membersihkan injektor.ketika arus listrik yang mengalir ke injektor diputus, tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa injektor masih mengeluarkan bahan bakar (bocor). Dengan demikian alat tes injektor dengan rancang bangun yang telah dilaksanakan maka sudah terpenuhi dengan dicapainya efektivitas kerja dan akurasi pengukuran yang benar sehingga metode trial and error akan dapat ditinggalkan. Dilihat dari hasil pengukuran maka keakurasian pengukuran dapat tercapai karena alat ini memakai timer pengukur lamanya waktu injeksi. Dengan dihasilkannya alat bantu pengukuran tes injeksi ini diharapkan problem tentang keluhan dapat diminimalisir dan kualitas hasil pekerjaan dapat efektif dan efisien. KESIMPULAN 1. Penyebab kerusakan injector sebagai berikut: Injector Tersumbat 7.0 %, Injektor Abrasi (terkikis) 4.2%, Injector bocor 3.5%, Injektor Selenoid Mati 2.1%, Injektor Tersumbat Sebagian 17.6 %, Tahanan/resistensi solenoid turun/rendah 8.4%, Injector kotor 31.7%, Pola semprotan 25.4%. kerusakan injector terbanyak karena kotor dan pola semprotan yang sudah tidak sesuai dengan paternnya yang dikarenakan bahan bakar mengandung timbal. Pemakaian bahan bakar mengndung timbal pada mobil EFI tidak direkomendasikan. Sedangankan injector yang selenoidnya mati dan bocor menyumbang kasus yang paling sedikit, ini menunjukan bahwa komponen elektronik pada mobil EFI yang dipakai sangat aman dan kuat. 2. Hasil yang dicapai alat telah berasil terbuat dengan dimensi panjang x lebar x tinggi adalah 200 x 100 x 450 mm. Selama percobaan didapatkan kinerja alat dapat bekerja dengan baik. Alat dapat mengatur waktu penyemprotan injektor dengan akurat, besarnya tegangan output yang mengalir ke injektor sebesar 9 volt dan arusnya 5 ampere. Tekanan pompa bahan bakar sebesar 3,3-4 bar, dalam waktu 15 detik volume injeksi dari injektor yang dites sebesar 33-46 cc dengan ratarata 41.25 cc. 3. Uji fungsional alat tes telah menunjukkan bahwa bagai-bagian alat tes injektor tester telah bekerja dengan baik dan hasil uji pelayanan alat menunjukkan tidak ada kesulitan dalam pengoperasian alat tes tersebut. Ditinjau aspek teknis kinerja alat pengetes injektor bagus dan segi ekonomis, alat sangat fleksibel dimiliki oleh perbengkelan. DAFTAR PUSTAKA Bonnick,A.W.M (2001), Automotive Computer Controlled Systems- Diagnostic Tools and Technicques, Buston, Butterworth Heinemann. Muh Solikin (2009), Sistem Bahan Bakar EFI, Yogyakarta, Alfabeta Robert Bosch (1993), Automotive Handbook SAE Society of Atumotive Engineers 400 Commonwealth Drive. USA Toyota Astra Motor (2012), Pedoman Reperasi Mesin 5A-FE Soluna, Jakarta, Toyota Astra Motor. Toyota Astra Motor (2003), Pedoman Reperasi Mesin model serie F6 01 RM Avanza, Jakarta, Toyota Astra Motor. 180 Pranoto, Analisa Kerusakan dan Model Perawatan Injektor pada Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik