PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS PENANGKAL RADIKAL BEBAS EKSTRAK METANOL KULIT BIJI PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke)

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 3 (2) dapat diakses melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BIJI BUAH PINANG YAKI (Areca Vestiaria Giseke) YANG DI EKSTRAKSI SECARA SOKLET

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FLAVONOID PADA EKTRAK ETANOL PINANG YAKI (Areca vestiaria) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN TOTAL FENOLIK DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BIJI DAN KULIT BUAH PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke)

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.) ABSTRAK

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI AMPAS HASIL PENGOLAHAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb) ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAN PROFIL KLT PARTISI CAIR-PADAT EKSTRAK DAUN JAHE BALIKPAPAN (Etlingera balikpapanensis)

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

III. METODE PENELITIAN

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi,

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

3 METODOLOGI. Desikator. H 2 SO 4 p.a. pekat Tanur pengabuan

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB III METODE PENELITIAN

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH DURIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR PENGAWET BENZOAT PADA SAUS TOMAT PRODUKSI LOKAL YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MANADO ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Jurusan

KAJIAN FITOKIMIA DAN TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN PINANG YAKI Areca Vestiaria Giseke

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

Uji Toksisitas Ekstrak Batang Pinang Yaki (Areca vestiaria) pada Artemia salina Leach.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS PENANGKAL RADIKAL BEBAS EKSTRAK METANOL KULIT BIJI PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke) Eka Pratiwi Mokoginta 1), Max Revolta John Runtuwene 1), Frenly Wehantouw 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT This research to determine the effect of extraction method on free-radical scavengers on shell of yaki pinang fruit. Yaki betel nut shell extraction is done by the method of maceration, percolation and soxhletasi. Activity test done with free-radical scavengers DPPH. Result method were analyzed by using UV-Vis spectrophotometer. Results of research on method soxhletasi have free-radical scavengers that activity is quite high in concentrations of 50 mg/l (85,16%) and 100 mg/l (92,31%) compared to the maceration extraction method that has a value of percent inhibition of 74,61% at a concentration 50 mg/l and 81,32% at a concentration of 100 mg/l and percolation to the value of 14,28% at a concertration of 50 mg/l, and 17,17% at a concentration of 100 mg/l using the DPPH test. Key words : pinang yaki (Areca vestiaria Giseke, antioxidant, DPPH ABSTRAK Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap penangkal radikal bebas pada kulit biji pinang yaki. Ekstraksi kulit biji pinang yaki dilakukan dengan metode maserasi, perkolasi dan sokletasi. Uji aktivitas penangkal radikal bebas dilakukan dengan metode DPPH. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian pada metode sokletasi memiliki aktivitas penangkal radikal bebas yang cukup tinggi pada konsentrasi 50 ppm (85,16%) dan 100 ppm (92,31%) metode ekstraksi maserasi yang memiliki nilai persen inhibisi sebesar 74,61% pada konsentrasi 50 ppm dan 81,32% pada konsentrasi 100 ppm dan perkolasi dengan nilai 14,28% pada konsentrasi 50 ppm dan 17,17% pada konsentrasi 100 ppm. Kata kunci : pinang yaki, antioksidan, DPPH 109

PENDAHULUAN Pinang yaki (Areca vestiaria Giseke) merupakan salah satu tanaman hias. Di Sulawesi Utara tanaman tersebut selain tumbuh di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone pinang yaki juga tumbuh di cagar alam gunung Ambang kabupaten Bolaang Mongondow, cagar alam gunung Tangkoko dua saudara, di lereng gunung Soputan dan gunung Mahawu kabupaten Minahasa. Tanaman pinang yaki tersebut oleh masyarakat di Bolaang Mongondow digunakan sebagai obat untuk penyakit diabetes dan juga dipakai sebagai obat kontrasepsi (Simbala, 2007). Antioksidan merupakan senyawa yang mendonasikan satu atau lebih elektron kepada senyawa oksidan, kemudian mengubah senyawa oksidan menjadi senyawa yang lebih stabil. Antioksidan dapat mengeliminasi senyawa radikal bebas di dalam tubuh sehingga tidak menginduksi suatu penyakit (Kikuzaki dkk., 2002). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh metode ekstraksi terhadap aktivitas penangkal radikal bebas ekstrak metanol pinang yaki. METODOLOGI PENELITIAN Bahan yang digunakan: kulit biji pinang yaki yang diambil dari gunung Mahawu (Tomohon, Sulawesi Utara). Bahan kimia yang digunakan berkualifikasi pro analisis seperti metanol, petroteleum eter, DPPH (1,1 diphenyl-2- pikrilhidrazil), kertas saring Whattman no. 1. Alat-alat yang digunakan adalah alatalat gelas (pyrex), blender (Katomo), alat soklet (pyrex), alat perkolator (modifikasi), oven (Memmeth), vortex (K VM-300), timbangan analitik (AND ER-180), evaporator (EYELA W-1000), spektrofotometer UV-Vis Milton Roy 501. Preparasi Sampel Sampel yang digunakan adalah kulit biji pinang yaki, dicuci dan dipotongpotong kecil kemudian dikeringanginkan selama 4 hari kemudian sampel dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 40 o C. Setelah kering sampel dihaluskan sampai berbentuk serbuk. Ekstraksi Sampel Serbuk kulit biji pinang yaki sebanyak 100 g direndam dengan petroleum eter terlebih dahulu selama 24 jam. Sampel disaring dan residu di ekstraksi secara maserasi, perkolasi dan sokletasi. Uji Kadar Air (Modifikasi AOAC, 1999) Cawan kosong dikeringkan dalam oven pada suhu 105 0 C dan kemudian didinginkan dalam desikator. Setelah dingin berat cawan ditimbang. Sampel sebanyak 2 g ditimbang dan dimasukkan dalam cawan kosong tadi. Cawan yang berisi sampel dimasukkan dalam oven pada suhu 105 0 C selama 3 jam. Setelah kering, didinginkan dalam desikator. Ditimbang kembali cawan yang berisi sampel. Kadar air dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut : ݎh ݐ ݎ ݓ ݐ ݎ =ݎ ܣݎ ܭ % 100% ݏݐ ݎ a. Maserasi Sebanyak 30 g serbuk kulit biji yang sudah terendam dengan petroleum eter dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan pelarut metanol sebanyak 100 ml lalu didiamkan selama 24 jam. Sampel disaring dan filtrat yang diperoleh ditampung. Sementara itu residu hasil penyaringan diekstraksi lagi seperti cara sebelumnya. Filtrat yang diperoleh dievaporasi menggunakan b. Sokletasi Sebanyak 30 g serbuk kulit biji pinang yaki yang sudah terendam petroleum eter dibungkus dengan kertas saring dan diikat kemudian dimasukkan ke dalam ekstraktor soklet. Pelarut metanol sebanyak 400 ml dimasukkan ke dalam labu alas bulat. 110

Kemudian alat soklet dirangkai dengan kondensor. Ekstraksi dilakukan sekitar 10 jam hingga cairan tidak berwarna. Ekstrak yang didapat dievaporasi menggunakan c. Perkolasi Sebanyak 30 g serbuk kulit biji yang sudah terendam dengan petroleum eter dimasukkan dalam alat perkolator, kemudian pelarut metanol sebanyak 100 ml dialirkan dari atas menuju ke bawah. Ekstraksi dilakukan selama 3 jam. Filtrat yang diperoleh dievaporasi menggunakan Penentuan Aktivitas Penangkal Radikal Bebas Ekstrak pekat dari hasil ekstraksi dengan cara maserasi, sokletasi dan perkolasi dilarutkan dalam metanol dengan konsentrasi 50 dan 100 mg/l. Larutan ekstrak yang telah dibuat masing-masing diambil 2,5 ml dan direaksikan dengan 0,5 ml larutan DPPH. Campuran tersebut kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit dan di ukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 517 nm. Absorbansi dari larutan blanko juga diukur untuk melakukan perhitungan persen inhibisi. Larutan blanko dibuat dengan mereaksikan 2,5 ml pelarut metanol dengan 0,5 ml larutan DPPH dalam tabung reaksi. Setelah itu, aktivitas antioksidan dari masing-masing dinyatakan dengan persen inhibisi yang dihitung dengan persamaan sebagai berikut: ݏ ݏ ݎݏ ݏ ݎݏ = ݏh ܫ % ݏ ݎݏ 100% Analisis Statistik Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program statistika SPSS versi 20. Penentuan Fitokimia a. Penentuan Total Fenolik Sampel sebanyak 0,1 ml ekstrak kulit biji pinang yaki dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 0,1 ml Larutan Folin-Ciocalteu reagen 50% kemudian divortex selama 1 menit. Larutan tersebut ditambahkan 2 ml Larutan Na 2 CO 3 2%. Campuran diinkubasi selama 30 menit. Absorbansi larutan, ditentukan menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang 750 nm. Keberadaan flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru (Jeong dkk., 2012). b. Penentuan Total Flavonoid Sampel sebanyak 0,1 ml ekstrak kulit biji pinang yaki dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 2 ml Larutan AlCl 3 kemudian divortex selama 1 menit. Campuran diinkubasi selama 30 menit. Absorbansi larutan ditentukan menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang 415 nm. Keberadaan flavonoid ditunjukkan dengan terbentukya warna bening (Meda dkk., 2005). c. Penentuan Total Tanin Sampel sebanyak 0,1 ml ekstrak kulit biji pinang yaki dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 3 ml Vanilin 4% (b/v) kemudian divortex selama 1 menit. Larutan tersebut ditambahkan 1,5 ml Larutan HCl pekat. Campuran diinkubasi selama 30 menit. Absorbansi larutan ditentukan menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang 500 nm. Keberadaan flavonoid ditunjukkan dengan terbentuk warna ungu (Julkenen-Titto, 1985). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil rendemen ekstrak dari ketiga metode ekstraksi dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. 111

Tabel 1. Hasil Ekstraksi Kulit Biji Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) No Ekstraksi Berat simplisia (g) Volume (ml) Ekstrak kental (g) Rendeme n (%) Warna 1 Maserasi 30 100 0,77 3,3 Coklat 9,34 2 Sokletasi 30 100 1,17 3,9 Coklat kemerahan 9,57 3 Perkolasi 30 100 0,33 1,1 Keterangan : Data merupakan rerata dari tiga kali pengulangan Coklat Kekuningan 9,86 Tabel 1 menunjukkan bahwa rendemen tertinggi terdapat pada cara sokletasi. Hal tersebut disebabkan karena pemanasan dapat meningkatkan kemampuan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa yang tidak larut dalam suhu kamar, sehingga aktivitas penarikan senyawa lebih maksimal (Harbone, 1996). Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengetahui ketahanan suatu bahan dalam penyimpanannya dan merupakan cara penanganan terbaik bagi suatu bahan untuk menghindari pengaruh aktivitas mikroba. Kandungan atau kadar air dari serbuk kulit iji pinang yaki dilakukan dengan 3 kali pengulangan dan didapatkan hasil rata-rata yaitu 9,59 %, hal ini dikarenakan proses preparasi sampel tidak mengalami proses pemanasan dengan sinar matahari. Aktivitas Penangkal Radikal Bebas Ekstrak Kulit Biji Pinang Yaki Dengan Metode DPPH Hasil pengujian persen inhibisi dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. % inhibisi 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Maserasi Perkolasi Sokletasi metode ekstraksi 50 100 Gambar 1. Data Persentase Penangkal Radikal Bebas Ekstrak Metanol Kulit Biji Pinang Yaki (Keterangan : Data merupakan rerata dari dua kali pengulangan. Simbol yang sama menyatakan tidak terdapat beda nyata antar perlakuan (p>0.05) Gambar 1 menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi zat uji maka nilai persen penghambatnya juga semakin meningkat. Pada konsentrasi tinggi yaitu 100 mg/l 112

dan 50 mg/l ekstrak metanol kulit biji pinang yaki dengan metode ekstraksi sokletasi menunjukkan persen penghambatan lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi dan perkolasi. Penentuan Fitokimia Hasil penentuan fitokimia dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Data hasil uji fitokimia pada ekstrak kulit biji pinang yaki Uji Kandungan Total Ekstrak Fenolik (mg/kg) Flavonoid (mg/kg) Tanin (mg/kg) Ekstrak kulit biji 32,65 2,57 11,24 Keterangan : Data merupakan rerata dari dua kali pengulangan Berdasarkan data pada Tabel 2 ekstrak kulit biji pinang yaki memiliki kandungan fenolik yang cukup tinggi. Pada ekstrak kulit biji pinang yaki kandungan fenolik tertinggi dibandingkan kandungan flavonoid dan tannin. Suhu pada proses sokletasi mempengaruhi jumlah fenolik yang ditarik. Semakin tinggi suhu ekstraksi, maka kelarutan senyawa fenolik semakin meningkat (Santos-Buelga dan Williamson, 2003). Pada ekstrak kulit biji pinang yaki kandungan flavonoidnya sangat rendah, hal ini dikarenakan proses pemanasan. Pengurangan kadar flavonoid ini disebabkan karena adanya proses oksidasid. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, metode ekstraksi berpengaruh terhadap aktivitas penangkal radikal bebas. Metode sokletasi memiliki aktivitas penangkal radikal bebas yang tinggi pada konsentrasi 50 mg/l (85,165%) dan 100 mg/l (92,310%) dibandingkan dengan metode ekstraksi maserasi serta perkolasi. DAFTAR PUSTAKA Association of Official Analytical Chemist (AOAC) 925.45. 1999. Official Methods of Analysis of Association of Official Analytical Chemists. Edition ke-15. Kenneth Helrich, USA. Chapter 44.1.03. Harbone, J.B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. ITB. Bandung. Julkunen- Tiito, R. 1985. Phenolic constituens in leaves of northern willows: methods for the analysis of certain phenolic. J. Agric. Food Chem. 33:213-218 Kikuzaki, H., dkk. 2002. Antioxidants Properties of Ferulic Acid and Its Related Compound. J.Agric. Food Chemistry 50, 2161-2168. Meda, A., dkk. 2005. Determination of the total phenolic, flavonoid, and proline content in Burkina fasan money, as well as their radical scavenging activity. Food Chemistry. 91: 571-577 Simbala, H. E. I. 2007. Keanekaragaman Floristik dan pemanfaatan Sebagai Tumbuhan Obat di Kawasan Konservasi II Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara). [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 113