BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan memilih Ciputra Taman Dayu Pandaan dikarenakan Ciputra Taman Dayu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007:10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

3 METODE Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 9 kelas berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Berdasarkan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

Transkripsi:

44 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada industri kecil dan menengah di Kawasan Sarbagita, Bali yang terdiri dari empat wilayah, yaitu : Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan, yang merupakan suatu kawasan yang memiliki cukup banyak jumlah dan jenis usaha. 4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini subyeknya adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah yang ada di kawasan Sarbagita, Bali. Industri kecil dan menengah ini, menurut Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dibagi menjadi dua bidang usaha, yaitu bidang industri pertanian dan bidang industri non pertanian. Masing-masing bidang usaha ini, dibagi menjadi dua lagi, yaitu: usaha formal dan informal. Usaha formal ini maksudnya adalah industri kecil menengah yang sudah memiliki ijin usaha dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian, sedangkan usaha Informal adalah usaha kecil dan menengah yang belum memiliki ijin usaha dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Adapun jumlahnya populasi industri kecil dan menengah formal di kawasan Sarbagita, Bali dapat kita lihat pada Tabel 4.

45 Tabel 4. Populasi Industri Kecil dan Menengah Formal di Kawasan Sarbagita, Bali Sampai Dengan bulan Juli 2003 No. Kabupaten dan Kota Industri Pertanian Industri Non Pertanian Jumlah 1. 2. 3. 4. Denpasar Badung Gianyar Tabanan 139 173-144 223 1.685 4.715 300 362 1.858 4.715 444 Jumlah 456 6.923 7.379 Sumber : Dinas Koperasi Dan Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Bali 4.2.2. Sampel Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dan Proporsional Sampling dimana penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus pada target. Purposive Sampling artinya bahwa penetuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian dalam hal ini penelitian dilakukan pada industri kecil dan menengah yang bersifat formal atau berbadan hukum yang berada di Kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) dengan jenis usaha perdagangan, industri pertanian, industri non pertanian dan aneka usaha. Adapun kriteria-kriteria dari industri kecil dan menengah yang akan dijadikan sampel adalah (Riyanti, 2003): a. Dikelola oleh pemiliknya sendiri; b. Memiliki setidaknya dua atau lebih karyawan tetap; c. Memiliki lokasi dan sarana yang bisa diamati peneliti; d. Memiliki omzet pertahun di atas Rp 10 juta dan tidak lebih dari Rp 1 miliar; e. Baik pemilik maupun karyawan bersedia mengisi kuesioner;

46 f. Tetap bertahan dan berproduksi secara normal pada saat krisis ekonomi di Indonesia; Teknik pengambilan sampel dari setiap bidang usaha adalah dengan cara proporsional sampling dimana jumlah sampel dan responden yang akan diambil pada empat daerah dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi usaha kecil dan menengah (UKM) di masing-masing daerah tersebut. Teknik pengambilan sampel ini dipakai dengan tujuan untuk lebih memenuhi keterwakilan sampel yang diambil terhadap populasi. Sedangkan responden dalam penelitian ini adalah pemilik atau pengelola industri kecil dan menengah selaku pihak yang menyusun strategi dan memformulasikan strategi usahanya. 4.2.3. Ukuran Sampel Singarimbun dan Effendi (1995) menyatakan ada empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetukan besarnya sampel dalam penelitian, yaitu : 1. Derajat keseragaman (degree of homogeneity) dari populasi. 2. Presesi (ketelitian) yang dikehendaki oleh peneliti, makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar sampel yang diambil. 3. Rencana analisis. 4. Tenaga, biaya dan waktu. Dalam penelitian ini, penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling artinya ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan penelitian berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan terlebih dahulu. Agar sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat mewakili populasi

47 maka dapat ditentukan jumlah sampel yang dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 1999) sebagai berikut : dimana : N n 1 Ne 2 n N e = = = Jumlah sampel Jumlah populasi Persentase kelonggaran ketidaktelitian (presesi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. Dalam penelitian ini diketahui N sebesar 7379 industri kecil dan menengah, e ditetapkan sebesar 10%. Jadi jumlah minimal sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebesar : 7379 n 1 7379x0,1 2 = 98,66 99 responden Sedangkan teknik penentuan jumlah sample pada masing-masing lokasi penelitian dilakukan secara proportional (Rubbin and Luck, 1987) dengan rumus sebagai berikut : n i N i N xn dimana : n i N i N n = = = = Jumlah sampel ke i Jumlah populasi ke i Jumlah populasi Jumlah sampel

48 Berdasarkan rumus di atas maka didapatkan proportional untuk masing-masing lokasi/daerah seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Proportional Sampling Industri Kecil dan Menengah Formal di Kawasan Sarbagita, Bali Sampai Dengan bulan Juli 2003 No. 1. 2. 3. 4. Kabupaten dan Kota Denpasar Badung Gianyar Tabanan Industri Pertanian 2 2-2 Industri Non Pertanian 3 23 63 4 Jumlah Jumlah 6 93 99 Sumber : Data sekunder diolah, 2004 5 25 63 6 4.3. Pengumpulan Data 4.3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan dari kedua sumber data tersebut, yaitu : a. Data Primer, adalah data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang sedang ditangani (Maholtra, 1996). Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan, survei serta wawancara atau memberi daftar pertanyaan. Pada penelitian ini pencarian data akan lebih ditekankan pada penggunaan kuesioner, dimana kuesioner akan diberikan kepada pengusaha atau pengelola usaha kecil dan menengah (UKM) di kawasan Sarbagita, Bali.

49 b. Data Sekunder, adalah data yang digunakan untuk tujuan lain, bukan dengan tujuan menyelesaikan masalah yang sedang ditangani saat ini (Maholtra, 1996). Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait dengan penelitian ini, misalnya dokumen dari Biro Pusat Statistik, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 4.3.2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik atau instrumen : a. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara tertulis dari responden (pengusaha kecil dan menengah) berkaitan dengan tujuan penelitian. b. Observasi adalah teknik yang digunakan sebagai pelengkap untuk mengetahui kondisi dan situasi pada sentra industri kecil dan menengah. c. Interview adalah suatu proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan responden maupun pihak yang terkait. Teknik ini digunakan untuk mencari data yang belum terjawab dalam angket atau jawaban yang masih diragukan.

50 4.4. Teknik Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner yang disusun dalam kalimat-kalimat pertanyaan. Responden diminta memberikan tanggapannya dengan memilih salah satu pilihan jawaban. Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan dan diukur dengan menggunakan skala Likert. Menurut Kinner dalam Husein Umar (1999) penentuan skor pada masing-masing item pertanyaan terhadap masalah yang diteliti diukur dengan skala Likert, yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu. Variabel masing-masing tipe strategi dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin, mulai dari 1 = tidak pernah, 2 = sangat jarang, 3 = kadang-kadang, 4 = sering, dan 5 = hampir selalu. 4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran. Dimana instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat (Arikunto, 1998). Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada taraf signifikan 5%, item-item yang tidak berkorelasi secara signifikan dinyatakan gugur. Dalam kaitannya dengan besarnya angka korelasi ini, Saifuddin Azwar (2000:153) menyebutkan bahwa koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,50 sudah dapat diterima dan dianggap memuaskan. Namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,30 maka dianggap tidak memuaskan. Jadi dapat disimpulkan

51 bahwa item dari suatu variabel dikatakan valid jika mempunyai koefisien 0,30 (Saifuddin Azwar, 2000:153). 4.5.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1995). Untuk mengetahui apakah alat ukur reliable atau tidak, diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Sebuah instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,6 (Sekaran, 1992:287 dan Maholtra, 1996:304). 4.6. Analisis Data 4.6.1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden adalah melalui distribusi item dari masing-masiang variable. Penyajian data yang telah terkumpul pembahasannya secara deskriptif dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi. 4.6.2. Analisis Cluster Analisis Cluster merupakan teknik mereduksi informasi. Informasi dari sejumlah objek akan direduksi menjadi sejumlah kelompok, dimana jumlah kelompok lebih kecil dari jumlah objek. Objek-objek yang sama dikelompokkan dalam suatu kelompok sehingga mempunyai tingkat kesaman yang tinggi dibandingkan dengan objek dari kelompok lain.

52 Subash Sharma (1996), mendefinisikan analisis cluster adalah cara untuk menyataukan objek ke dalam kelompok atau grup dengan alasan bahwa setiap kelompok homogen mempunyai sifat yang sama atau setiap kelompok berbeda dari kelompok lain, pendefinisian kesamaan atau homogenitas kelompok yang ada sangat bergantung kepada tujuan studi atau penelitian. Tujuan utama teknik ini adalah melakukan pengelompokkan berdasarkan kriterian tertentu sehingga objek-objek tersebut mempunyai variasi di dalam cluster (within cluster) relatif kecil dibandingkan variasi antar cluster (between cluster). Metode analisis cluster yang populer adalah hierarchical method dan non hierarchical method atau positioning method. Dalam metode hirarki pembagian kelompok dilakukan berdasarkan hirarki yang ada sehingga jumlah kelompok data yang terbentuk sangat bergantung pada karakteristik data, sedangakan pada metode pemisahan berlawanan dengan metode hirarki yaitu jumlah kelompok ditentukan dahulu baru kemudian data dibagi sesuai dengan jumlah kelompok yang telah ditetapkan. Penelitian ini lebih sesuai dengan menggunakan metode pengelompokan secara hirarkis dimana secara umum metode ini dibedakan menjadi dua yaitu metode aglomeratif dan metode devisif. Meode aglomeratif berlangsung dengan menyusun satu seri penggabungan n objek dalam kelompok kelompok, hasil akhirnya semua obyek tergabung menjadi satu cluster. Sedankan metode devisif berlangsung dengan membagi n objek dalam beberapa clusternya sendiri.

53 Untuk selanjutnya berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan maka akan diuraikan adalah metode aglomeratif. Dalam metode aglomeratif, langkah pertama, objek membentuk cluster sendiri, langkah kedua, dua objek yang saling berdekatan bergabung, langkah ketiga, objek baru bergabung dengan cluster yanbg berisi dua objek tadi atau dua objek lain membentuk cluster baru dan seterusnya. Ada empat kriteria penugasan dalam metode aglomeratif, yaitu: 1. Metode Single Lingkage Metode ini lebih dikenal dengan metode hubungan atau nearst neighbor. Dalam metode hiraraki tunggal (Single Lingkage) atau metode tetangga terdekat pelasanaannya didasarkan pada perhitungan jarak terpendek. Kedua objek ini akan membentuk kelompok pertama. Pada tahap selanjutnya satu atau dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu pertama apakah objek ketiga akan bergabung pada kelompok yang telah terbentuk atau kedua objek ketiga ini akan bergabung dengan objek lainnya membentuk kelompok kedua. Pembentukan kelompok tergantung apakah jarak dari objek kekelompok pertama lebih dekat dibandingkan dengan jarak objek tersebut dengan objek lainnya yang belum terkelompok. Proses ini berlangsung terus sampai semua objek menjadi satu. 2. Metode Complete Linkage Metode ini juga disebut sebagai metode Furtherst neighbor atau diameter method. Metode ini kebalikan dari metode Single Lingkage dimana jarak antar cluster ditentukan sebagai jarak terjauh. 3. Metode Average Lingkage Metode Average Lingkage merupakan variasi dari algoritma single lingkage dan complete lingkage. Algoritma yang dipakai sama dengan

54 kedua metode tersebut kecuali pehitungan jarak yang dipakai, yaitu bahwa jarak antar cluster-cluster didefinisikan sebagai jarak rata-rata antara seluruh pasangan objek yang akan digabungkan. 4. Metode Ward s Error Sum Of Square Metode ini membentuk cluster berdasarkan jumlah total kuadrad deviasi tiap pengamatan dari rata-rata cluster yang menjadi anggotanya. Dalam hal ini nilai Error Sum Of Square merupakan fungsi objektif pada saat melakukan penggabungan. Pelaksanaan analisis cluster ini dipilah menjadi tiga tahapan utama, yaitu : 1. Tahap Pembagian Partitioning atau pembagian adalah proses untuk menentukan apa dan bagaimana cluster di kembangkan dengan mempertimbangkan : variable apakah yang digunakan untuk proses komputasi kemiripan objek, bagaimana kemiripan antar objek akan diukur, prosedur apa yang akan digunakan untuk menempatkan onjek yang mirip dalam cluster dan beberapa cluster yang diinginkan. 2. Tahap Interpretasi Tahap ini menyangkut memeriksa statement berkaitan dengan cluster yang dikembangkan, dengan tujuan memberi label pada cluster dengan akurat. Misalnya, apa yang disebut dengan light beer dan regular beer. Untuk itu, dikembangkan skala optionnya akan menjelaskan kedua istilah tersebut. Proses interpretasi biasanya memakai teknik centroid. Dalam hal ini, bila cluster dibentuk berdasarkan data mentah maka hasil akan berbentuk deskripsi logis. Dan bila data berbentuk komponen faktor

55 maka analisis akan balik melihat data mentah dari variable asli. Kemudian mengkomputasi profil rata-rata dari data itu. Penggunaan profil modal juga bisa bila ingin mengetahui keragaman within cluster. 3. Tahap Validasi dan Profiling Tahap validasi menyangkut usaha analisis untuk mendapat keyakinan bahwa solusi cluster representatif terhadap populasi (mewakili semua objek), dan karenanya stabil sepanjang waktu. Caranya adalah dengan menganalisis cluster pada sample terpisah, membandingkan solusi cluster dan mencocokkan hasilnya. Atau dengan cara yang lebih praktis dapat juga dilakukan dengan memilah sample menjadi dua kelompok, masing-masing dianalisis dan hasilnya dibandingkan. Tahap profiling adalah menggambarkan karakter tiap cluster dengan maksud menjelaskan bagaimana mereka berbeda pada dimensi relevan dengan membandingkan skor rata-rata dari profil cluster. Variable tergantung yang katagorik yang pertama akan mengidentifikasi cluster. Sedangkan variable tak bebas berbentuk demografik, psikografik, dan seterusnya. Dari analisis atas dasar tingkat signifikansi statistik tertentu, analisis dapat menarik kesimpulan. Perbedaan karakteristik antar cluster adalah yang utama karena dapat dipakai untuk memprediksi prilaku anggota cluster.

56 4.6.3. Analisis ANOVA (Analysis of Variance) Setelah responden dimasukkan ke dalam clusternya masingmasing, maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dengan menggunakan analisis ANOVA (Analysis of Variance). Prosedur yang digunakan dalam analisis ANOVA ini adalah prosedur One Way ANOVA atau sering disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satu alat analisis statistik ANOVA yang bersifat satu arah (satu jalur). Alat uji ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent, memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik ANOVA akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan mengenai mean populasi. Adapun langkahlangkah dalam prosedur One-Way ANOVA adalah sebagai berikut : a. Tes Homogenitas Varian (Test of Homogeneity of Variance) Asumsi dasar dari analisis ANOVA adalah bahwa seluruh kelompok yang terbentuk harus memiliki variannya sama. Untuk menguji asumsi dasar ini dapat dilihat dari hasil test homogenitas dari varians dengan menggunakan uji Levene Statistic. Hipotesis yang digunakan dalam tes homogenitas varian adalah : H o : Diduga bahwa seluruh varians populasi adalah sama H i : Diduga bahwa seluruh varians populasi adalah berbeda Dasar dari pengambilan keputusan adalah: Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima Jika probabilitas < 0,05, maka H 0 ditolak

57 b. Pengujian ANOVA (uji F) Uji satistik yang digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa semua kelompok mempunyai mean populasi yang sama adalah Uji F. harga F diperoleh dari rata-rata jumlah kuadrat (mean square) antar kelompok yang dibagi dengan rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus : F = S ˆ / 2 S ˆ 2 B W {dengan derajat bebas a-1 dan a(b-1)} dimana : S ˆ = variansi antar perlakuan 2 B 2 S ˆW = variansi dalam perlakuan Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ANOVA adalah : H o : Diduga bahwa seluruh kelompok dari rata-rata populasi adalah sama. H i : Diduga bahwa seluruh kelompok dari rata-rata populasi adalah berbeda. Dasar dari pengambilan keputusan adalah: Jika F hitung > F tabel 0,05, maka H 0 ditolak Jika F hitung < F tabel 0,05, maka H 0 diterima c. Tes Post Hoc (Post Hoc Test) Dari pengujian ANOVA (F test) telah diketahui bahwa secara umum seluruh kelompok memiliki perbedaan (tidak sama). Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan yang terjadi antar kelompok maka digunakan Post Hoc Test dengan menggunakan salah satu fungsi Tukey.

58 Adapun hipotesis yang digunakan dalam tes ini adalah : H o : Diduga bahwa kedua kelompok memiliki nilai rata-rata yang sama. H i : Diduga bahwa kedua kelompok memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Dasar dari pengambilan keputusan adalah: Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima Jika probabilitas < 0,05, maka H 0 ditolak