Bab 2. Landasan Teori

dokumen-dokumen yang mirip
1 Populasi dan Sampel

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

Definisi Populasi: Keseluruhan wilayah subjek penelitian Meliputi jumlah, karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bambang Avip Priatna Martadiputra

Sistem Informasi [Kode Kelas]

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi :

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

Teknik Pengambilan Sampel. Khaola Rachma Adzima FKIP-PGSD Universitas Esa Unggul

POPULASI DAN SAMPEL. WAHYU HIDAYAT, M.Pd

PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

STMIK AKAKOM Yogyakarta

Populasi dan Sampel. Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami populasi dan sampel dalam penelitian pendidikan. Indikator. Populasi dan Sampel

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Komputer Peminatan Pengelolaan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

M E T O D E P E N G A M B I L A N C O N T O H R A M D A N B U D I A W A N E 5 0

BAB 2 LANDASAN TEORI

POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

Metode Penelitian Bisnis

PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN. sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus

STATISTIK SOSIAL. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Bab III Populasi dan Sampel

Tahap Pemilihan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

Lampiran 1 Pertanyaan Kuesioner

Hanif Fakhrurroja, MT

Oleh: Nur Azizah (NIM )

TEKNIK SAMPLING. Oleh: Rofi Amiyani ( )

BAB 3 METODE PENELITIAN

KLASIFIKASI SAMPLING ATRIBUT VARIABEL. kualitatif (dihitung) peta p np. kuantitatif (diukur) peta X - R. 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik

BAB IV PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

BAB 1 STATISTIKA SELAYANG PANDANG

Teknik Sampling. Hipotesis Tesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Sampling. Non-Probability. Sampling. Definisi Sampling. Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III POPULASI, SAMPEL DAN TEHNIK SAMPLING

PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA

MENENTUKAN SUMBER DATA

Minggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh. Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM aditya12setyawan.gmail.com site :

Review Teknik Sampling

Metode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek

Teknik Pengambilan Sampel. Dewi Gayatri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sumber Data. Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

POPULASI DAN SAMPEL Apakah populasi? Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasan

ANALISIS POINT OF SALES RT/RW PT TELKOM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Teknik Pengambilan Sampel

PENDAHULUAN MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

Populasi Mahasiswa Matematika, FMIPA, UNY Populasi Mahasiswa Matematika Angkatan 2016, FMIPA, UNY

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti diharapkan mendapatkan responden yang menggunakan handphone Nokia

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke:

TEKNIK SAMPLING. METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling)

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan

Populasi dan Sampel. 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Teknik Pengambilan Sampel 3. Normalitas Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus

BAB III METODE PENELETIAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam

POPULASI DAN SAMPEL. Gambar 1 POPULASI dan SAMPEL

SURVEI STATISTIK SEKTORAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan tentang metode pengumpulan data. Menguraikan perbedaan pengu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Variabel dan Teknik Pengambilan Sampel. Frida Chairunisa

PERTEMUAN 1 (IDENTIFIKASI PELUANG & SEGMENTASI PASAR) SENIN, 3 OKTOBER 2016

Tahapan. Desain dan Perencanaan. Tahap Analisis Data. Tahap Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi yang meneliti tentang analisa kepuasan terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Analisis dan Hasil Penelitian

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Arikunto (2002:136), Metode penelitian

Transkripsi:

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pengumpulan Data Menurut J.Supranto (2000,p21) pengumpulan data harus dapat dipercaya dan tepat waktu, baik dan mencakup seluruh unit yang menjadi objek penelitian, informasi yang dikumpulkan itu harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dengan metode serta cara yang ditetapkan. Yang harus diketahui adalah jenis elemen dan objek yang akan diselidiki. Tujuan pengumpulan data, selain untuk mengetahui jumlah elemen, juga untuk mengetahui karakteristik dari elemen-elemen tersebut. Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri atau hal-hal yang dimiliki oleh elemen, yaitu semua keterangan mengenai elemen. Misalnya, kalau elemen itu pegawai pemerintah/swasta maka karakteristik yang perlu diketahui antara lain jenis kelamin, pendidikan, agama, umur, masa kerja, golongan dan gaji, sedangkan jika berupa perusahaan, maka karakteristiknya antara lain jumlah karyawan, jumlah kekayaan, hasil produksi, dan hasil penjualan; untuk universitas, karakteristiknya antara lain jumlah mahasiswa, jumlah dosen, dan banyaknya fakultas. 2.1.1 Metode Pengumpulan Data Menurut J.Supranto (2000, p22-p24) di dalam statistik dikenal dua cara pengumpulan data, yaitu cara sensus dan cara sampling. Sensus adalah cara pengumpulan data di mana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. 8

9 Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang sebenarnya (true value), atau sering disebut parameter. Cara sensus mahal biayanya serta memerlukan banyak tenaga dan waktu. Sampling adalah cara pengumpulan data di mana yang diselidiki adalah elemen sampel dari suatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan (estimate value). Jadi jika dari 1.000 perusahaan hanya akan diselidiki 100 saja, maka hasil penyelidikannya merupakan suatu perkiraan. Dibandingkan dengan sensus, pengumpulan data dengan cara sampling membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit, memerlukan waktu yang lebih cepat, tenaga yang tidak terlalu banyak, dan dapat menghasilkan cakupan data yang lebih luas serta terperinci. 2.1.2 Pengolahan data Menurut J.Supranto (2000, p24-p26) pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data/angka ringkasan berdasarkan kelompok data mentah. Data/angka ringkasan dapat berupa jumlah (total), persentase, rata-rata, dan sebagainya. Tujuan dari pengolahan data adalah mendapatkan data statistik yang dapat digunakan untuk melihat atau menjawab persoalan secara agregat atau kelompok, bukan satu per satu secara individu. Metode pengolahan data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengolahan data secara manual (manual data processing) dan pengolahan data secara elektronik (electronical data processing). Pengolahan data secara manual umumnya dilakukan untuk jumlah observasi yang tidak terlalu

10 banyak. Pengolahan secara manual biasanya memerlukan waktu yang sangat lama, karena harus meneliti satu per satu dari setiap observasi. Pengolahan data secara elektronik lebih mudah cepat dan meminimalisasi kesalahan. Sedangkan masalah yang dihadapi adalah harus membuat program entri data sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner. 2.2 Metode survei Menurut Indriantoro dan Supomo (2002, p152), metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode survei, oleh karena itu, merupakan metode pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi antara peneliti dengan responden. Data penelitian berupa data subyek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman atau karakteristik subyek penelitian secara individual atau secara kelompok. Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, meskipun demikian, pengumpulan data dengan metode survei dapat dirancang untuk menjelaskan sebab-akibat atau mengungkapkan ideide. Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei yaitu Wawancara dan Kuisioner. 2.2.1 Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika komunikasi atau hubungan dengan responden

11 diperlukan. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif, atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan teknik kuisioner akan kurang memperoleh tanggapan responden. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara tatap muka (Personal atau Face-to-face Interviews) dan wawancara dengan telepon (Telephone Interviews). 2.2.2 Kuisioner Pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak secara langsung (tatap muka). Pertanyaan dari suatu penelitian dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuisioner. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuisioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : kuisioner secara personal (Personally Administered Questionnaires) dan kuisioner lewat pos (Mail Questionnaires). 2.2.3 Kelebihan dan kelemahan teknik Wawancara dan Kuesioner 2.2.3.1 Wawancara Tatap Muka Kelebihan : Menghasilkan lebih banyak data Kontak langsung dengan responden, sehingga peneliti dapat menanyakan masalah yang lebih kompleks, sensitif, atau kontroversial.

12 Tingkat partisipasi responden relatif tinggi. Kelemahan : Memungkinkan terjadinya bias pewawancara Memerlukan biaya dan waktu yang relatif banyak, jika jumlah responden (sampel) relatif besar dan secara geografis letaknya terpencar. 2.2.3.2 Wawancara Via Telepon Kelebihan : Waktu pengumpulan data responden relatif lebih cepat dengan tenaga dan biaya yang relatif lebih sedikit Memperoleh tanggapan segera dari responden setelah pewawancara dapat menghubunginya lewat telepon. Kelemahan : Pewawancara tidak dapat mengamati ekspresi responden saat memberikan tanggapan. Responden setiap saat dapat menolak untuk menanggapi pertanyaan dengan memutus hubungan telepon. Durasi wawancara relatif terbatas. Responden bukan merupakan sampel yang representatif mewakili semua lapisan masyarakat.

13 2.2.3.3 Kuisioner secara Personal Kelebihan : Peneliti dapat memberi penjelasan mengenai tujuan survei dan pertanyaan yang kurang dipahami oleh responden. Tanggapan atas kuisioner dapat langsung dikumpulkan oleh peneliti setelah selesai diisi oleh responden. Kelemahan : Waktu dan biaya pengumpulan data relatif banyak jika responden yang harus dihubungi secara geografis terpencar. Memungkinkan terjadinya bias oleh surveyor. 2.2.3.4 Kuisioner melalui Pos Kelebihan : Pengumpulan data responden yang secara geografis terpencar memerlukan waktu dan biaya relatif sedikit dibandingkan dengan teknik wawancara. Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif banyak. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya bias oleh peneliti Kelemahan : Tingkat tanggapan (response rate) responden umumnya lebih rendah dibandingkan dengan teknik wawancara dan kuisioner yang dikumpulkan secara personal.

14 Tanggapan responden kemungkinan tidak sesuai dengan konteks/maksud pertanyaan dalam kuisioner. Responden kemungkinan mengisi kuisioner secara tidak lengkap. 2.3 Sampling Menurut Kotler (2005,p151) dalam rencana pengambilan sampel yang sistematis diperlukan tiga keputusan sebagai berikut: 1. Unit pengambilan sampel Populasi sasaran yang diambil sampelnya harus didefinisikan. Setelah unit pengambilan sampel ditentukan, kerangka sampel harus disusun sehingga setiap orang di dalam populasi sasaran itu memiliki peluang tertentu yang sama untuk dipilih menjadi sampel 2. Ukuran sampel Sampel yang besar memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan daripada sampel kecil. Namun tidak harus seluruh atau sebagian besar populasi sasaran untuk memperoleh hasil yang dapat diandalkan. Sampel yang kurang dari 1 persen populasi sering dapat memberikan keandalan yang baik bila dilakukan dengan prosedur pengambilan sampel yang dapat dipertanggung-jawabkan. penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Menurut Sugiyono (2006,79), jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100 % mewakili populasi adalah

15 sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum). 3. Prosedur pengambilan sampel Untuk memperoleh sampel yang mampu mewakili populasi, harus dibuat pengambilan sampel populasi yang bersifat probability. Pengambilan sampel yang probability memungkinkan perhitungan batas keyakinan kesalahan pengambilan sampel. Jika biaya dan waktu yang bersifat probabilistik terlalu besar, sebaiknya digunakan sampel yang bersifat nonprobabilistik. 2.3.1 Teknik Sampling Menurut Sugiarto (2001, p4) pengambilan sampel (sampling) adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi, sehingga dapat digunakan sebagai wakil yang dapat mewakili dari populasi tersebut. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk memilih sampel. Menurut Sugiyono (2006, p73) metode atau teknik penarikan sampel dapat dipilih menjadi 2:

16 1. Probability sampling Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). a. Simple Random Sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. b. Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. c. Disproportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

17 d. Cluster Sampling (Area Sampling) Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu Negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. 2. Non probability sampling Metode ini adalah metode pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball. a. Sampling Sistematis Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. b. Sampling Kuota Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

18 c. Sampling Aksidental Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. d. Sampling Purposive Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif. e. Sampling Jenuh Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. f. Snowball Sampling Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mulamula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orang ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin

19 banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel Purposive dan Snowball. 2.4 Metode Observasi (Observation Methods) Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ilmiah selain survei adalah observasi, yaitu proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan metode survei bahwa data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. 2.4.1 Tipe-tipe Observasi Ada beberapa jenis subyek, obyek dan kejadian yang dapat diobservasi oleh peneliti, antara lain : perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik, atau kejadian-kejadian yang rutin dan temporal. Tipe-tipe observasi terdiri dari Observasi langsung dan Mekanik: a. Observasi Langsung (Direct Observation) Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti dalam observasi langsung tidak berusaha untuk memanipulasi kejadian yang diamati. Pengamat

20 hanya mencatat apa yang terjadi sehingga mempunyai peran yang pasif. b. Observasi Mekanik Teknik observasi dalam keadaan tertentu sering lebih tepat dilakukan dengan bantuan mesin dibandingkan dilakukan oleh manusia. Observasi mekanik dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi fisik atau bagian tubuh dari manusia. 2.5 Payback Period Menurut Soeharto(1999, p423) Payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih. Metode Payback Period merupakan cara mengukur profitibilitas proyek dengan menghitung payback. Payback period adalah waktu yang diperlukan proyek untuk menghimpun dana intern guna mengembalikan jumlah dana yang telah diinvestasikan dalam suatu proyek. Rumus perhitungannya : Periode Pengembalian = Cf/A Cf = biaya pertama A = aliran kas perbulan

21 Kekurangan dari payback period : a. Tidak menghitung keuntungan setelah investasi kembali b. Tidak menghitung nilai waktu dari uang (time value of money) 2.6 Koneksi Internet Menurut Douglas E.Comer (2004,p277) Internet adalah kumpulan jaringan yang saling terhubung oleh router-router. Koneksi internet di Indonesia terdiri dari IIX dan internasional. 2.6.1 IIX (Indonesia Internet Exchange) IIX ini hanya merupakan sambungan internet lokal yang membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memilikai kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk digunakan oleh setiap Penyelenggara Jasa Internet yang memiliki ijin beroperasi di Indonesia. sehingga pelanggan dari satu PJI dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan pelanggan PJI yang lain yang berada di Indonesia. Tanpa adanya interkoneksi nasional ini, kecepatan lalu lintas informasi antar PJI di Indonesia akan sepenuhnya tergantung pada interkoneksi internet di luar negeri, yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh PJI Indonesia. Dengan adanya tulang punggung lalu lintas informasi nasional yang pengembangannya dapat dikelola oleh PJI Indonesia, berbagai manfaat yang dapat diperoleh antara lain: Merupakan jalur yang relatif lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tulang punggung jaringan internet di negara lain

22 (yang tentunya ingin mengambil keuntungan dari penggunaan fasilitasnya). Merupakan jalur alternatif bagi sebuah PJI apabila jalur koneksi ke internet yang dimiliknya (langsung ke luar negeri) mengalami masalah. Lebar pita (bandwidth) yang tinggi antar PJI Indonesia akan memberikan insentif bagi penyedia informasi (content provider) menempatkan basis datanya di Indonesia, baik bagi penyedia informasi lokal maupun internasional. Interkoneksi nasional ini dapat dimanfaatkan untuk layanan-layanan yang membutuhkan lebar pita yang tinggi, yang mungkin dapat direalisasikan apabila mengandalkan interkoneksi melalui negara lain yang biayanya relatif tinggi.

23 Gambar 2.1 Topologi koneksi IIX 2.6.2 Koneksi Internasional Koneksi Internet Internasional merupakan koneksi internet ke luar negeri. Pada saat ini, koneksi internet Indonesia untuk bandwidth internasional masih sangat mahal, karena kita tidak mempunyai jaringan backbone sendiri. Berdasarkan Koneksi internet internasional (BTinfonet,

24 2007) di Indonesia masih terhubung ke backbone luar yaitu Malaysia dan Hongkong. Gambar 2.2 Topologi Backbone Internasional 2.7 Game Online Menurut Wikipedia, game online adalah video game yang dapat dimainkan melalui berbagai bentuk jaringan komputer, kebanyakan melalui Internet. Perkembangan game online menggambarkan perkembangan secara keseluruhan dari jaringan komputer dari jaringan lokal berskala kecil ke Internet dan pertumbuhan dari akses Internet.

25 2.7.1 Real-Time Strategy Pada awalnya game real-time strategy memungkinkan banyak pemain bermain melalui jaringan lokal (LAN). Ketika Internet mulai berkembang sekitar tahun 1990, software game kemudian dikembangkan sehingga memungkinkan pemain untuk bermain melalui saluran protokol LAN yang digunakan game tersebut melalui Internet. Pada akhir tahun 1990, kebanyakan game RTS dapat dimainkan melalui Internet, memungkinkan pemain dari berbagai belahan dunia bermain bersama-sama. Fitur yang dibuat memungkinkan pemain secara otomatis bertanding melawan pemain yang diinginkan. 2.7.2 Massively Multiplayer Online Games Massively Multiplayer Online Games mungkin dibuat sejalan dengan perkembangan akses Internet broadband di banyak negara berkembang, menggunakan Internet yang memungkinkan ratusan hingga ribuan pemain dapat bermain game yang sama secara bersama-sama. Terdapat beberapa jenis berbeda dari massively multiplayer game, diantaranya adalah : MMORPG (Massively multiplayer online role-playing game) MMORTS (Massively multiplayer online real-time strategy) MMOFPS (Massively multiplayer online first-person shooter) 2.7.3 Browser-Based MMORPG Kemajuan pada teknologi berbasis web memungkinkan pembuatan MMORPG yang berbasis web, mempunyai kemiripan dengan jenis game berbasis web yang lain. Berkaitan dengan terbatasnya teknologi yang sekarang, game berbasis web

26 tidak mempunyai kualitas suara dan grafik yang sebanding dengan custom-client MMORPG. Game yang berbasis web cenderung sedikit lebih murah daripada full-blown MMORPG.